ABSTRAK
Uji efektifitas gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) pada kelinci (Oryctolagus
Cuniculuis) Sebagai obat penyembuh luka bakar.(Pembimbing : Rusman dan Suhartatik)
Telah dilakukan penelitian mengenai gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui apakah gel kestrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dapat
memberikan efek penyembuh luka pada kelinci. Penelitian ini dilakukan dengan menggukan gel ekstrak kulit
batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dengan kosentrasi ekstrak 3%,basis gel(tanpa ekstrak) dan
bioplacenton. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hari dimana luka mulai mengering
yaitu ketiga sediaan memberikan efek terhadap luka. Efek paling optimum adalah sediaan gel dengan ekstrak
kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) konsentrasi 3%, ini ditandai dengan luka mengering pada hari
ke-5, untuk sediaan Bioplacenton® luka mengering pada hari ke-6, sedangkan sediaan gel tanpa ekstrak luka
mulai mengering pada hari ke-8.
Kata Kunci : Oryctolagus Cuniculus,Kulit batang kayu jawa,Gel,Luka bakar
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 32
BAHAN DAN METODE luka yaitu: penurunan diameter luka dan
Jenis penelitian ini adalah eksperimen luka mulai mengering, pembentukan
yaitu uji efek farmakologi gel ekstrak kulit eksudat dan fibrolas atau keropeng, dan
batang kayu jawa (Linnea coromandelica) terbentuknya jaringan baru yang ditandai
untuk penyembuhan luka pada dengan keropeng mengelupas dengan
kelinci.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sendirinya berarti luka dalam fase
2015 di Laboratorium Farmasetika STIKES penyembuhan.
Nani Hasanuddin Makassar. Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Pembuatan simplisia Pengumpulan dan analisis data dilakukan
Dilambil kulit batang kayu jawa, dicuci berdasarkan waktu yang diperlukan sehingga
sampel, kemudian disortasi basah untuk luka pada hewan coba mulai mengering.
mengecilkan ukuran dari sampel.Dilakukan
perajangan.Dikeringkan sampel dibawah HASIL PENELITIAN
panas matahari dari jam 08:00-11:00 dan Efek penyembuhan luka bakar ekstrak kulit
jam 15:00-17:00. Dilakukan sortasi kering. batang kayu jawa (Lannea Coromandelica)
2. Pembuatan ekstrak dengan pengamatan sampai luka mulai
Ditimbang sampel sebanyak 50 g, mengering disajikan dalam tabel berikut :
masukan dalam alat refluks, ditambahkan
etanol 70% sampai sampel Tabel 2; Efek penyembuhan luka
Rata-rata hari ke-n luka mulai
Perlakuan
terendam.Refluks selama 4 jam.Disaring mengering
A
hasil saringan disimpan untuk di uapkan Krim Dengan Ekstrak 3% 5
B
pelarutnya.Ampas dari saringan tersebut di Krim Tanpa Ekstrak (Kontrol -) 8
C
refluks kembali selama 4 jam.Disaring Bioplacenton® (Kontrol +) 6,33
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 33
yang tinggi, sehingga dapat menghidrasi membunuh beragam jenis kuman dengan
stratum korneum dan mengurangi resiko daya kerja yang tidak terganggu oleh nanah.
timbulnya peradangan lebih lanjut akibat Selain memberikan rasa sejuk, Bioplacenton®
menumpuknya minyak pada pori-pori. Selain juga aman digunakan dan mudah didapat.
itu gel mudah digunakan, penyebarannya Ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
dikulit lebih cepat, mudah berpenetrasi pada Coromandelica) juga mengandung saponin
kulit sehingga memberikan efek penyembuhan yang berfungsi memacu pembentukan
yang baik. kolagen, dan tanin yang berfungsi
Formulasi gel ekstrak kulit batang kayu menurunkan inflamasi, serta kandungan
jawa (Lannea Coromandelica) dibuat dalam berupa polifenol yang berefek antimikroba
konsentrasi 3%, digunakan pembanding yang dapat mencegah infeksi oleh
formulasi gel dengan basis NaCMC sebagai mikroorganisme.
®
kontrol negatif dan Bioplacenton sebagai Hasil penelitian yang telah dilakukan
kontrol positif. diperoleh rata-rata hari dimana luka mulai
Penelitian efek penyembuhan luka bakar mengering yaitu ketiga sediaan memberikan
ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea efek terhadap luka. Efek paling optimum
Coromandelica) dalam bentuk sediaan gel adalah sediaan gel dengan ekstrak kulit
diujikan pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) batang kayu jawa (Lannea Coromandelica)
yang telah diinduksi dengan logam konsentrasi 3%, ini ditandai dengan luka
panas.Pengobatan dilakukan secara topikal mengering pada hari ke-5, untuk sediaan
dengan frekuensi tiga kali sehari.Terjadinya ®
Bioplacenton luka mengering pada hari ke-6,
perubahan pada luka ditandai dengan luka sedangkan sediaan gel tanpa ekstrak luka
mulai megering. mulai mengering pada hari ke-8.
Pada penelitian ini digunakan basis gel
sebagai kontrol negatif.Hal ini dilakukan untuk KESIMPULAN DAN SARAN
memastikan bahwa yang memberikan efek Kesimpulan
penyembuhan luka bakar adalah ekstrak kulit Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
batang kayu jawa.Di samping itu, juga dapat disimpulkan bahwa:
digunakan Bioplacenton® sebagai kontrol 1. Ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
positif agar dapat mengetahui kesetaraan Coromandelica) dalam bentuk sediaan gel
efektifitas krim dalam menentukan konsentrasi dapat memberikan efek terhadap luka
optimum ekstrak. bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculu).
Bioplacenton® mengandung placenta 2. Sediaan gel ekstrak kulit batang kayu jawa
extract dan neomycin sulfate sulfate. (Lannea Coromandelica) pada konsentrasi
Kombinasi ini merupakan bagian dari 3% memberikan efek paling baik.
perawatan luka yang sangat efektif.Placenta Saran
extract sebagai "biogenic stimulator" Disarankan untuk melakukan penelitian
memegang peranan penting dalam lanjutan dengan menguji sampai luka
mempercepat regenerasi sel dan dinyatakan sembuh total dan pengujian
penyembuhan luka. Sedangkan neomycin stabilitas terhadap sediaan gel.
sulfate bekerja sebagai antibiotik yang mampu
DAFTAR PUSTAKA
Alwy A, 2012, Uji Aktifitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Metanol Daun Kayu Colok (Samanea saman)
Dalam Bentuk Sediaan Krim, SkripsiFakultasIlmuKesehatan, UIN Alauddin Makassar.
Ansel C.Howard, 2011, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta
Anwar, Effionora. 2012. Eksipien Dalam Sediaan Farmasi. Dian rakyat. Jakarta
BPOM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Volume Lima, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Manik, M.A. Wahid, S.M.A. Islam, A. Pal, K.T. Ahmed. 2013. A Comparative Study of the Antioxidant,
Antimicrobial and Thrombolytic Activity of the Bark and Leaves of lanneacoromandelica (Anacardiaceae).
InternationalJournal of Pharmaceutical Sciences and Research.Vol. 4(7).
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 34
Perdanakusuma, D, 2007, From Caring to Curing Pause Before You Use Gauze, Airlangga University School of
Medicine, Surabaya.
Prawirodiharjo, E. 2014, Uji AKtifitas Antioksidan dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol 70% dan Ekstrak Air Kulit
Batang Kayu Jawa (LinenneaCoromandelica), Skripsi, Program StudiFarmasi, UIN SyarifHidayatullah,
Jakarta.
Glanki, Vasanta.2014.antidiabetic Activity of lannea coromandelica Hout. Leaves in alloxan induces diabetic rats.
Research artcle pharceutical sciens
YazidEstien, 2005.Kimia Fisika Untuk Paramedis. Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta, Hal : 154-155
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 35