Anda di halaman 1dari 4

UJI EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KAYU

JAWA(Lannea coromandelica) PADA KELINCI (OryctolagusCuniculus)


SEBAGAI OBATPENYEMBUHAN LUKA BAKAR
Resky Yalatri Wirastuty
Dosen tetap Program Studi DIII Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Uji efektifitas gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) pada kelinci (Oryctolagus
Cuniculuis) Sebagai obat penyembuh luka bakar.(Pembimbing : Rusman dan Suhartatik)
Telah dilakukan penelitian mengenai gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui apakah gel kestrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dapat
memberikan efek penyembuh luka pada kelinci. Penelitian ini dilakukan dengan menggukan gel ekstrak kulit
batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dengan kosentrasi ekstrak 3%,basis gel(tanpa ekstrak) dan
bioplacenton. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hari dimana luka mulai mengering
yaitu ketiga sediaan memberikan efek terhadap luka. Efek paling optimum adalah sediaan gel dengan ekstrak
kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) konsentrasi 3%, ini ditandai dengan luka mengering pada hari
ke-5, untuk sediaan Bioplacenton® luka mengering pada hari ke-6, sedangkan sediaan gel tanpa ekstrak luka
mulai mengering pada hari ke-8.
Kata Kunci : Oryctolagus Cuniculus,Kulit batang kayu jawa,Gel,Luka bakar

PENDAHULUAN bertanggung jawab untuksintesis kolagen


Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia (Perdanakusuma D, 2007).
dalam upaya pemeliharaan kesehatan, Khasiat tumbuhan kayu jawa (Lannea
maupun sebagai pengobatan menggunakan coromandelica) tersebut kemungkinan
tumbuhan obat kecenderungannya terus disebabkan oleh kandungan kimia yang
meningkat terutama sejak krisis ekonomi dikandungnya, Saponin merupakan salah satu
tahun 1997 yang menyebabkan harga obat senyawa yang memacu pembentukan
sintetik melonjak sangat tinggi karena kolagen, yaitu protein struktur yang berperan
sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. dalam proses penyembuhan luka. Saponin
Seiring dengan hal itu, penelitian yang juga mempunyai kemampuan sebagai
membuktikan khasiat dan keamanan obat pembersih sehingga efektif untuk
tradisional atau obat asli Indonesia juga menyembuhkan luka terbuka. Sedangkan
meningkat (BPOM RI, 2010). flavonoid yang merupakan golongan fenol
Kayu jawa (Linennea Coromandelica) atau berperan sebagai antiseptik .
dalam masyarakat bugis dikenal dengan Penelitian sebelumnya yang dilakukan
sebutan aju jawa adalah salah satu tanaman oleh Erwin Prawirodiharjo (2014) menunjukkan
obat tradisional yang masih sering digunakan bahwa akar kulit batang kayu jawa (Lannea
oleh masyarakat bugis sampai sekarang ini Coromandelica) memiliki aktifitas antioksidan
karena khasiatnya yang dipercaya sangat yang sangat kuat dengan nilai AAI (Antioxidant
ampuh untuk mengobati luka dalam maupun activityindex) yaitu 5,5679.
luka luar.Selain itu, masyarakat sering Penggunaan ekstrak, simplisia, atau bagian
menggunakan tanam--=an ini untuk mengobati dari suatu tanaman dijadikan sebagai obat
bintitan.Cara penggunaan tanaman ini khasiatnya belum maksimal karena
berbeda-beda tergantung tujuan penggunaannya yang kurang praktis jika harus
penggunaannya, misalnya untuk pengobatan disiapkan dan dioleskan langsung dengan
muntah darah masyarakat meminum rebusan simplisia utuh atau ekstraknya. Oleh karena
kulit batang tanaman ini.Sedangkan untuk itu, perlu dikembangkan suatu formula yang
mempercepat penyembuhan luka, masyarakat dapat memudahkan penggunaannya seperti
biasanya langsung menggunakan kulit batang gel. Sehingga diharapkan akan terjadi
ini dengan menempelkannya ke bagian luka. perubahan yang lebih efektif dan efisien.
Penyembuhan luka adalah suatu bentuk Uraian diatas menjadi dasar untuk
proses usaha untuk memperbaikikerusakan melakukan penelitian tentang efek farmakologi
yang terjadi. Komponen utama dalam proses gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
penyembuhan luka adalahkolagen disamping Coromandelica) sebagai alternatif dalam
sel epitel. Fibroblas adalah sel yang menyembuhkan luka berdasarkan kandungan
kimia dalam tumbuhan tersebut.

Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 32
BAHAN DAN METODE luka yaitu: penurunan diameter luka dan
Jenis penelitian ini adalah eksperimen luka mulai mengering, pembentukan
yaitu uji efek farmakologi gel ekstrak kulit eksudat dan fibrolas atau keropeng, dan
batang kayu jawa (Linnea coromandelica) terbentuknya jaringan baru yang ditandai
untuk penyembuhan luka pada dengan keropeng mengelupas dengan
kelinci.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sendirinya berarti luka dalam fase
2015 di Laboratorium Farmasetika STIKES penyembuhan.
Nani Hasanuddin Makassar. Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Pembuatan simplisia Pengumpulan dan analisis data dilakukan
Dilambil kulit batang kayu jawa, dicuci berdasarkan waktu yang diperlukan sehingga
sampel, kemudian disortasi basah untuk luka pada hewan coba mulai mengering.
mengecilkan ukuran dari sampel.Dilakukan
perajangan.Dikeringkan sampel dibawah HASIL PENELITIAN
panas matahari dari jam 08:00-11:00 dan Efek penyembuhan luka bakar ekstrak kulit
jam 15:00-17:00. Dilakukan sortasi kering. batang kayu jawa (Lannea Coromandelica)
2. Pembuatan ekstrak dengan pengamatan sampai luka mulai
Ditimbang sampel sebanyak 50 g, mengering disajikan dalam tabel berikut :
masukan dalam alat refluks, ditambahkan
etanol 70% sampai sampel Tabel 2; Efek penyembuhan luka
Rata-rata hari ke-n luka mulai
Perlakuan
terendam.Refluks selama 4 jam.Disaring mengering
A
hasil saringan disimpan untuk di uapkan Krim Dengan Ekstrak 3% 5
B
pelarutnya.Ampas dari saringan tersebut di Krim Tanpa Ekstrak (Kontrol -) 8
C
refluks kembali selama 4 jam.Disaring Bioplacenton® (Kontrol +) 6,33

ampasnya disaring dan di uapkan


pelarutnya, sampai terbentuk ekstrak PEMBAHASAN
kering. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
3. Pembuatan gel atau kehilangan jaringan yang disebabkan
Dilarutkan ekstrak sebayak 3 gram kontak dengan sumber yang memiliki suhu
dalam aquadest, diaduk hingga homogen yang tinggi misalnya api, air panas, bahan
(campuran 1). Dipanaskan aquadest pada kimia, listrik, dan sebagainya. Gejala yang
0
suhu 80 C, dilarutkan nipagin sebanyak ditimbulkan berupa panas dan adanya
0,02 gram. Masukan Na CMC dan diaduk kemerahan.Prinsip penanganan utama adalah
hingga homogen. Ditambahkan propylene mendinginkan daerah yang terbakar atau
glikol, gliserin. Diaduk secara kontinu menurunkan inflamasi, mencegah infeksi dan
hingga terbentuk gel. Ditambahkan memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk
campuran 1, di aduk hingga homogeny. berproliferasi dan menutup permukaan luka.
Diangkat dan dimasukan dalam wadah dan
Untuk menurunkan inflamasi dibutuhkan
disimpan pada tempat yang dingin selama
bahan yang berfungsi sebagai adstringen atau
semalam.
dapat menciutkan pori, di samping itu juga
Prosedur Penelitian
diperlukan anti mikroba untuk mencegah
1. Perlakuanan kelompok hewan uji
infeksi, serta bahan yang merangsang
Hewan uji berjumlah 3 ekor, dibagi
pembentukan kolagen.
dalam 3 kelompok yang masing-masing
Kayu jawa (Linennea Coromandelica) atau
kelompok terdiri dari 1 ekor.Kelinci
dalam masyarakat bugis dikenal dengan
dianastesi dengan lidocain kemudian sebutan aju jawa adalah salah satu tanaman
dicukur bagian punggungnya, kemudian obat tradisional yang masih sering digunakan
diinduksi. Luka yang terjadi diolesi dengan oleh masyarakat bugis sampai sekarang ini
gel ± 0,2 g hingga merata 3 kali sehari. karena khasiatnya yang dipercaya sangat
Tiap ekor kelin ci dibagi 3 sisi perlakuan ampuh untuk mengobati luka dalam maupun
sebagai berikut: luka luar.Cara penggunaan tanaman ini
Kelinci diinduksi selama 5 detik dengan berbeda-beda tergantung tujuan
alat penginduksi panas berupa logam penggunaannya, misalnya untuk pengobatan
2
dengan ukuran 1,5 cm yang dipanaskan muntah darah masyarakat meminum rebusan
selama 10 menit. Kemudian diberi gel F1 kulit batang tanaman ini.Sedangkan untuk
untuk sisi tengah bawah, gel F2 untuk sisi mempercepat penyembuhan luka, masyarakat
®
kiri atas dan pembanding Bioplacenton biasanya langsung menggunakan kulit batang
untuk sisi kanan atas. ini dengan menempelkannya ke bagian luka.
2. Pengukuran efek penyembuhan luka Ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
Pengukuran efek penyembuhan luka Coromandelica) diformulasikan dalam bentuk
dilakukan berdsarkan profil penyembuhan sediaan gel. Sediaan gel mempunyai kadar air

Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 33
yang tinggi, sehingga dapat menghidrasi membunuh beragam jenis kuman dengan
stratum korneum dan mengurangi resiko daya kerja yang tidak terganggu oleh nanah.
timbulnya peradangan lebih lanjut akibat Selain memberikan rasa sejuk, Bioplacenton®
menumpuknya minyak pada pori-pori. Selain juga aman digunakan dan mudah didapat.
itu gel mudah digunakan, penyebarannya Ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
dikulit lebih cepat, mudah berpenetrasi pada Coromandelica) juga mengandung saponin
kulit sehingga memberikan efek penyembuhan yang berfungsi memacu pembentukan
yang baik. kolagen, dan tanin yang berfungsi
Formulasi gel ekstrak kulit batang kayu menurunkan inflamasi, serta kandungan
jawa (Lannea Coromandelica) dibuat dalam berupa polifenol yang berefek antimikroba
konsentrasi 3%, digunakan pembanding yang dapat mencegah infeksi oleh
formulasi gel dengan basis NaCMC sebagai mikroorganisme.
®
kontrol negatif dan Bioplacenton sebagai Hasil penelitian yang telah dilakukan
kontrol positif. diperoleh rata-rata hari dimana luka mulai
Penelitian efek penyembuhan luka bakar mengering yaitu ketiga sediaan memberikan
ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea efek terhadap luka. Efek paling optimum
Coromandelica) dalam bentuk sediaan gel adalah sediaan gel dengan ekstrak kulit
diujikan pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) batang kayu jawa (Lannea Coromandelica)
yang telah diinduksi dengan logam konsentrasi 3%, ini ditandai dengan luka
panas.Pengobatan dilakukan secara topikal mengering pada hari ke-5, untuk sediaan
dengan frekuensi tiga kali sehari.Terjadinya ®
Bioplacenton luka mengering pada hari ke-6,
perubahan pada luka ditandai dengan luka sedangkan sediaan gel tanpa ekstrak luka
mulai megering. mulai mengering pada hari ke-8.
Pada penelitian ini digunakan basis gel
sebagai kontrol negatif.Hal ini dilakukan untuk KESIMPULAN DAN SARAN
memastikan bahwa yang memberikan efek Kesimpulan
penyembuhan luka bakar adalah ekstrak kulit Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
batang kayu jawa.Di samping itu, juga dapat disimpulkan bahwa:
digunakan Bioplacenton® sebagai kontrol 1. Ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea
positif agar dapat mengetahui kesetaraan Coromandelica) dalam bentuk sediaan gel
efektifitas krim dalam menentukan konsentrasi dapat memberikan efek terhadap luka
optimum ekstrak. bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculu).
Bioplacenton® mengandung placenta 2. Sediaan gel ekstrak kulit batang kayu jawa
extract dan neomycin sulfate sulfate. (Lannea Coromandelica) pada konsentrasi
Kombinasi ini merupakan bagian dari 3% memberikan efek paling baik.
perawatan luka yang sangat efektif.Placenta Saran
extract sebagai "biogenic stimulator" Disarankan untuk melakukan penelitian
memegang peranan penting dalam lanjutan dengan menguji sampai luka
mempercepat regenerasi sel dan dinyatakan sembuh total dan pengujian
penyembuhan luka. Sedangkan neomycin stabilitas terhadap sediaan gel.
sulfate bekerja sebagai antibiotik yang mampu

DAFTAR PUSTAKA

Alwy A, 2012, Uji Aktifitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Metanol Daun Kayu Colok (Samanea saman)
Dalam Bentuk Sediaan Krim, SkripsiFakultasIlmuKesehatan, UIN Alauddin Makassar.

Ansel C.Howard, 2011, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta

Anwar, Effionora. 2012. Eksipien Dalam Sediaan Farmasi. Dian rakyat. Jakarta

BPOM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Volume Lima, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Dwikarya, M, Merawat KulitdanWajah, KawanPustaka.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta

Manik, M.A. Wahid, S.M.A. Islam, A. Pal, K.T. Ahmed. 2013. A Comparative Study of the Antioxidant,
Antimicrobial and Thrombolytic Activity of the Bark and Leaves of lanneacoromandelica (Anacardiaceae).
InternationalJournal of Pharmaceutical Sciences and Research.Vol. 4(7).

Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 34
Perdanakusuma, D, 2007, From Caring to Curing Pause Before You Use Gauze, Airlangga University School of
Medicine, Surabaya.

Prawirodiharjo, E. 2014, Uji AKtifitas Antioksidan dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol 70% dan Ekstrak Air Kulit
Batang Kayu Jawa (LinenneaCoromandelica), Skripsi, Program StudiFarmasi, UIN SyarifHidayatullah,
Jakarta.

Glanki, Vasanta.2014.antidiabetic Activity of lannea coromandelica Hout. Leaves in alloxan induces diabetic rats.
Research artcle pharceutical sciens

YazidEstien, 2005.Kimia Fisika Untuk Paramedis. Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta, Hal : 154-155

Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016 35

Anda mungkin juga menyukai