Buku Sop Keperawatandoc PDF
Buku Sop Keperawatandoc PDF
ASUHAN KEPERAWATAN
Jilid …
Revisi no, ……………….
20….
DAFTAR ISI
SK Organisasi Tim Keperawatan……………………………………………………. 1
SOP Lavement……………………………………………………………………….47
Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Susunan Staf Tim Keperawatan adalah Sebagai Berikut :
Zr. ………………… sebagai Ketua Tim Keperawatan
Zr. ………………… sebagai Kepala Keperawatan UGD
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Polklinik
Zr. ………………… sebagai Kepala Keperawatan Rawat Inap
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Kamar Operasi
Zr. ……………….. sebagai Kepala Keperawatan Kamar Bersalin
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Ruang Watsus
Kedua : Struktur Organisasi dan Uraian Tugas masing masing akan dijelaskan pada
lampiran.
Ditetapkan di …………….
Pada tanggal ……………..
Direktur
…………………………………….
…………………………………….
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT …………………….
Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat :
1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok
Rumah sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan
Rumah sakit swasta
3. SK Badan Pendiri Yayasan ……………………No…../01/YK…./SK/Sek/07
tentang pengangkatan Direktur Rumah Sakit ...
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Falsafah Keperawatan RSU. ... :
Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga pasien dan
masyarakat secara profesional dan holistik, dengan mengedepankan nilai nilai
kemanusiaan dan solusi tanpa membeda bedakan bangsa, suku, agama, dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat RS…………. secara cepat, ramah, dan ilmiah
Kedua : Tujuan Keperawatan RSU. ... :
Memberikan asuhan Keperawatan yang bermutu tinggi, efektif dan efisien
kepada pasien, keluarga pasien dan masyarakat di RS………………,……
Ditetapkan di………………
Pada tanggal ………………
Direktur
…………………………………
…………………………………
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ……………..,………………
Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat :
1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok Rumah sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan Rumah sakit
swasta
3. SK ………………No.446/01/YK…/SK/Sek/07 tentang pengangkatan Direktur Rumah
Sakit …………….
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Buku Standar Asuhan Keperawatan RS………. sebagai acuan resmi pelaksanaan
kegiatan asuhan keperawatan di RS……….. oleh seluruh perawat
RS……………..
Kedua : Buku Standar asuhan Keperawatan terbitan Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI sebagai Referensi
Pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan RS………….,……………..
Ditetapkan di ……………
Pada tanggal ……………..
Direktur
……………………………..
……………………………..
URAIAN TUGAS
TIM KEPERAWATAN
RS……………………
____________________________________________________________________
Persyaratan :
a. Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme
c. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
d. Terampil, Terlatih secara Internal RS
e. Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung Jawab kepada Kepala Rumah sakit melalui Kepala Bidang Medik
Uraian Tugas :
- Mengadakan pendekatan kepada setiappasien yang dirawat utuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dialaminya
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas wewenang dan
kemampuannya.
- Menciptakan suasana kerja yang baik antar tenaga keperawatan maupun dengan non
keperawatan
KEPALA KEPERAWATAN RAWAT INAP
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. secara adminstrati bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan
Uraian Tugas :
- Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dialaminya
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas wewenang dan
kemampuannya
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Rawat Jalan / Poliklinik
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien menerima pelayanan dengan cara :
- mengawasi kebersihan lingkungan
- mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan dan memperlancar pelayanan yang
diberikan kepada pasien
- Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan
b. Mengkaji Kebutuhan Pasien, dengan cara :
- Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, mental, keluhan)
- Melaksanakan anamnesa sebatas kemampuan dan kewenangan
- Menyiapkan bahan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan
c. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien
d. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter, dengan cara
- memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
- menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan, seperti mengatur posisi pasien dan
menenangkan dan memberi rasa aman dan nyaman kpd pasien
g. Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan, untuk keperluan
diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
h. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan :
- Melengkapi buku register setiap hari
- Melengkapi Kartu Kontrol
- Menyediakan obat-obatan yang diperlukan
- Mengadakan inventarisasi barang
- Melaksanakan proses arus barang/obat, pemakaian/permintaan dg tertib dan sesuai SOP
- Berperan serta dalam sistem pelaporan rekam medic
i. Memelihara peralatan medis dan non medis di poliklinik dengan cara :
- Membersihkan dan menyimpan alat yang akan dan telah digunakan
- Menyiapkan semua peralatan sehingga siap pakai selalu
- Mengganti alat tenun yang kotor
j. Bekerjasama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan dibawah pimpinan ketua tim
Keperawatan
k. Mengatur kunjungan ulang pasien seuai program pengobatan
l. Mengikuti pertemuan berkala dengan staf Keperawatan dan seluruh staf RS
m. Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan di bidang keperawatan
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
a. Secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medic
b. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Dokter
Kepala UGD
Uraian Tugas :
Melaksanakan Fungsi Perencanaan
Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
2.Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan serta memudahkan
pasien menerima pelayanan dengan cara :
- mengawasi kebersihan lingkungan
- mengatur tata ruang UGD agar memudahkan dan memperlancar pelayanan yang diberikan
kepada pasien
- Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan
- memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan, diagnosa,
therapi, tindak lanjut perawatan,pengobatan di rumah sebatas wewenang dan kemampuannya
- memberikan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung secara kelompok pada saat menunggu,
bila memungkinkan.
8.Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan, untuk keperluan
diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan Kebidanan > 5
tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
- secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang
medik
- secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Kepala UPF Kebidanan melalui
Ketua Tim Keperawatan
Tugas Pokok
:Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Bersalin dan Ruang Kebidanan
( R.23)
Uraian Tugas :
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi penjelasan tentang
peraturan RS, Hak dan Kewajiban Pasien, RS, dokter, Perawat, Fasilitas yang tersedia, sekilas
tarif, serta kegiatan sehari-hari yang akan dijalani pasien
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dialaminya
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas wewenang dan
kemampuannya
4. Melaksanakan fungsi Administrasi
- Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib dan disiplin
- Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali pasien pulang
- Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di Ruang Bersalin dan
Ruang Kebidanan (R.23)
- Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter secara jelas dan
sesuai Standar Operasional
5. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
- Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Bersalin dan Ruang Kebidanan
secara periodik sesuai SOP
- Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang Bersalin dan Ruang Kebidanan (R.23)
sesuai keperluan
- Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
Persyaratan :
- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi rekan
sejawatnya
- Terampil, Terlatih secara Internal RS
- Sehat Jasmani dan Rohani
Tanggung jawab:
- secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang medik
- secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Kepala UPF Bedah melalui Ketua
Tim Keperawatan
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Operasi Uraian Tugas :
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dialaminya
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas
wewenang dan kemampuannya
4. Melaksanakan fungsi Administrasi
- Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib
dan disiplin
- Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali operasi
- Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di
Ruangan operasi
- Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter
secara jelas dan sesuai Standar Operasional
: Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Perawatan Khusus (WATSUS)
Persyaratan
:- Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh
Tanggung jawab:
g. secara adminstrati bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medik
h. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan
Tugas Pokok
:Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Perawat
Khusus (WATSUS)
Uraian Tugas :
diperlukan
- Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
tertib
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
3. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dialaminya
dan disiplin
- Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali pasien keluar Watsus
- Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di
Ruang Watsus
- Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter
secara jelas dan sesuai Standar Operasional
5. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
- Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Watsus secara
periodik sesuai SOP
- Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang Watsus sesuai
keperluan
- Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
Tujuan :
- Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan bagi
rekannya srta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non paramedik
- Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional yang mampu
memberikan pelayanan yang bermutu tinggi
Kebijakan :
- Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun
- Pengangkatan Ketua TimKeperawatan Ditetapkan dengan SK Direktur
Prosedur :
- Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik berkumpul dalam sebuah rapat dengan
Direktur sebagai moderator
- Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan
- Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut untuk dipilih
- Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara tertutup bila calon lebih
dari satu, secara terbuka bila calon hanya satu
- Bila tidak ada yang bersedia dicalonkan, Direktur menunjuk langsung Ketua Tim Keperawatan
Prosedur
:
- Kepala keperawatan menampung semua masukkan tentang jadwal dinas.
- Berdasarkan jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan pertimbangan lain
dibuatlah jadwal dinas.
- Jadwal dinas kemudian ditutupkan dan ditandatangan Direktur.
:
1. 1 hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift:
shift pagi
kembali bertugas
:
- Terlayaninya pasien dengan baik dalam hal menu makanan
- Pasien mendapatkan pilihan menu yang disukai.
Kebijakan
:
- Pendataan, penyajian, pemberian, pengambilan makana dilakukan pembantu
paramedik.
- Penyediaan makanan dilakukan oleh petugas gizi.
- Menu yang disediakan adalah menu standar yang sudah disetujui direktur.
Prosedur
:
1. Petugas ruangan menanyakan pilihan menu hari ini.
2. Ada 2 pilihan menu.
3. Petugas ruangan menanyakan pada pasien menu yang dipilihnya.
4. Catat pilihan tersebut dalam buku permintaan menu.
5. Petugas gizi menyediakan makanan yang diminta pasien.
6. Petugas ruangan menyajikan makanan tersebut kepada pasien dan bila
Prosedur
:1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan
Jelas dalam rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti
segera tanyakan kepada Dokter yang memberi instruksi.
intruksi
penyuntikan
b.
cabut jarum.
h. Buka aliran cairan infuse.
i. Syringe di buang pada tempat sampah medis.
kiri.
d. Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatassudut
suntikan 45 derajat.
kanan deltoiv
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik,gunakan jarum no. 27.
c. Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum dengan perlahan, lubang jarum
Prosedur
:1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat
bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter
yangmemberi intruksi.
2. Persiapan :
a.
b.
Standar infuse.
c.
Pencahayaan yang baik.
d.
Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
e.
e. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum menghadap keatas,
sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
Prosedur
:
1. Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :
a. Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas steril.duk
steril,
b. Peralatan non steril : gunting verban,plester,disinfektan,bensin,
bengkok dll.
2. Persiapkan pasien :
a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.
b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.
3. Persiapkan ruangan :
a. Pencahayaan yang cukup.
b. tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan pelaksana
dapat berkonsentrasi.
6.Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa steril
bisa langsung digelar menutupi luka satu demi satu hingga menutupi
seluruh luka. Bila luka masih kurang baik kasa steril dapat direndam
bethadine secukupnya terlebih dahulu.
7.Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.
8.Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang digunakan
dalam perincian jasa ruangan.
Pengertian : Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang membutuhkan.
Tujuan
: Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi atau
Komplikasi lainnya.
Kebijakan
: RS……... bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk keper luan transfusi darah.
Pelaksana pemberian transfusi darah adalah para medis terlatih internal RS.... yang diberi
wewenang untuk melakukan Pemberian transfusi darah .
Prosedur
:
5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian no labu identitas antara surat
permintaan dengan label yang tertera pada labu darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah..
11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak perlu transfusi lagi ,maka
pemasangan infuse bisa distop dan dilepaskan sesuai SOP .
:
1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan,bila pasien di infuse pengukuran
9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut nadi yang tadi terdengar, hilang
kembali, catat angka yang ditunjukan tinggi air raksa sebagai tekanan diastolik.
detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi respirasi
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan.
:
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa
2. Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan
Prosedur
:
1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran disesuaikan
dengan permintaan pemeriksaan,kapas alkohol,botol sample dan
Serbuk EDTA.
2. Tentukan vena yang akan ditusuk
3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.
4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
5. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik sedikit untuk
7. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk pembuluh vena, isap darah dengan
menarik bagian belakang syringe secara perlahan untuk mencegah pembuluh kolaps.
untuk melarutkannya.
11. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop jarum.
12. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada label
tersebut,.
SOP MENGAMBIL SAMPLE URINE.
Pengertian : Tata cara mengambil contoh urine untuk keperluan pemeriksaan.
Tujuan
: Didapat sample urine yang baik.
Kebijakan
: Pelaksana pengambilan sample adalah pasien/keluarga pasien dengan
Pengawasan paramedik.
Prosedur
:
1. Persiapkan botol penampung urine dan tutup karet.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana cara mengambil contoh urine
:
1. Persiapkan botol penampung tutup karet dan lidi wather.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana mengambil contoh faeces dengan
lidi watter.
3. Bila pasien mengerti botol diberikan pada pasien
4. Bila sample didapat botol ditutup dengan tutup karet
5. Beri label pada botol , tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
6. Bila pasien kurang kooperatif atau faeces diperlukan cepat paramedik
:
1. Persiapkan botol khusus sputum beserta tutup.
2. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak ditambah
Ambroxol 2 ta....et.
3. Paramedik menjelaskan cara pengambilan sample .
4. Bila pasien mengerti botol diberikan kepada pasien
5. Bila sample telah didapat botol ditutup.
6. Beri label pada botol dan tuliskan identitas pasien pada label tersebut
Prosedur
:
1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang diinginkan Jelly, urine bag, Syringe 5 cc,
Aquabidestilata, lidocaine injeksi bila Dibutuhkan, persiapkan mandrin, bougie.
an pasien.
syringe .
e. Hisap lidocain 1 Amp kedalam syringe,lepaskan jarum. Kocok
kocok hingga merata.
f. Jelly plus lidocain di injeksikan kedalam meatus secara perlahan
han
5. Cara III. Menggunakan mandren dengan atau tanpa lidocain pada
Pasien pria.
a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang duk steril.
2. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada pasien tentang tujuan tindakan,tentang resiko
tindakan, tenangkan pasien,tanda Tangan persetujuan tindakan medik,posisi ½ duduk.
3. Pasang O2 pada salah satu lobang hidung pasien, gelar duk pada
Dada pasien.
6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati dan perlahan karna pasien tidak bisa diminta
menelan dan ada resiko masuk ke trackea atau timbul reflex vagal yang fatal.
7. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai petunjuk bila keluar
gelembung udara dan pasien batuk batuk berarti NGT masuk trachea
Sehingga NGT harus ditarik sedikit dan dimulai lagi.
c. Pasang elektrode :
L : warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : warna kuning pada pengikat dipergelangan tangan kiri.
F : warna hijau pada pengikat dipergelangan kaki kiri.
G : warna hitam pada pengikat dipergelangan kaki kanan.
Pemasangan elektroda.
5. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on.
6. Tekan start dan EKG akan secara otomatis bekerja.
7. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya:
9. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien no medrek,ruangan pada lembaran EKG,ditambah
data tekanan darah Heare rate dan selama pemeriksaan.
1. Persiapan peralatan : irigator dengan canul recti yang sesui dengan umur
pasien,pispot,baskom,alas bokong/perlak,air hanggat,NaCL 0,9%
1000cc vaselin/jelly,glyserin.
keadaan terjepit.
6.Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi kurang lebih 50 cm dari atas
Kasur ,tangan kanan memasukkan kanul yang sudah diberi jelly kurang
aran cairan.
11. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.
12. Observasi pasien.
13. catat semua kegiatan dalam berita acara lavement dan rekam medik
lain.
Prosedur
:
1. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.
2. Persiapkan pasien posisi terlentang,pakaian bawah dilepaskan.
3. Pasang pispot dibawah bokong.
4. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia dibersihkan dengan air dan kertas tisue toilet
lalu dibung kedalam pispot,
A. Kriteria persiapan .
1. Satu stel pakaian bersih.
2. Waskom mandi 2 buah masing masing berisi air dingin dan hangat.
3. 1 atau 2 buah handuk bersih.
4. Kain penutup.
5. Tempat tertutup untuk pakaian kotor.
6. sampiran
7. Waslap 2 buah.
8. Sabub pada tempatnya.
B. Kriteria pelaksanaan.
1. Pintu,jendela dan gorden ditutup dan digunakan sampiran .
2. Pasien diberi tau akan dimandikan,
3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur,bila pasien butuh
Handuk dibentangkan dibawah kepala,muka dan telingga dibersihkan dengan waslap lemba....alu
dikeringkan dengan handuk.
•
Tanyakan pada pasien apakah biasa mengunakan sabun
atau tidak.
7.Mencuci lengan dengan cara :
•
Selimut mandi atau kain penutup diturunkan
•
Kedua tangan pasien dikeataskan
•
Letakkan handuk diatas dada pasien dan dilebarkan ke samping kiri dan ke kanan sehingga
kedua tangan dapat diletakkan diatas handuk.
Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari tangan yang jauh dari perawat,
kemudian yang lebih dekat lalu dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk.
Ketiak, dada dan perut dibasahi, disabuni dibilas dan dikeringkan dengan handuk, selanjutnya
ditutup dengan kain penutup atau handuk.
9. Mencuci punggung dengan cara :
•
Pasien dimiringkan ke kiri atau ke kanan.
•
Punggung sampai bokong dibasahi, disabuni dibilas dan
selanjutnya dikeringkan dengan handuk.
•
Pasien dimiringkan ke kanan dan handuk dibentangkan di
bawah punggung.
•
Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan.
•
Pasian di telentangkan, pakaian bagian atas dipasang
dengan rapi.
10. Mencuci kaki dengan cara :
•
Kaki pasien yang terjauh dari perawat.
•
Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.
•
Kaki disabuni, dibilas, selanjutnya dikeringkan. Demikian
juga kaki yang satu lagi.
11. Mencuci daerah lipat paha dan genitalia dengan cara:
•
Handuk dibentangkan di bawah bokong, dan pakaian
bagian perut dibuka.
•
Daerah lipatan paha dan genitalia dibasahi, disabuni dibilas
dan keringkan.
•
Pakaian bagian bawah dikenakan kembali, kain penutup
atau handuk diangkat, selimut pasien dipasangkan kembali.
•
Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dibereskan dan
dibawa ke tempatnya.
12. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.
13. Hindari tindakan yang menimbulkan dasa malu pada pasien dan
tetap manjaga kesopanan.
14. Bila air sudah kotor agar segera diganti.
Prosedur
:
A. Kriteria Persiapan:
Baki berisi:
1.
Handuk atau kain pengalas.
2.
Gelas berisi air bersih
3. Tongue spatel yang telah dibungkus
kaca.
4.
Kapas lidi.
5.
Bengkok/nierbekken.
6.
Kain kasa.
7.
Pinsat.
8.
Borax glycarin.
9.
Pasien disiapkan.
B. Kriteria Pelaksanaan:
1. Handuk atau kain pengalas diletakkan di bawah dagu dan pipi pasien.
2. Ujung pinsat dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi dengan air yang telah
disediakan.
3. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.
4. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi, sampai bersih.
5. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.
6. Bibir dioles dengan borax glycerin.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kelainan pada gigi dan mulut.
9. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.
Pengertian
: Tata cara menyisirkan rambut pasien .
Tujuan
: Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan
: Pergantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari
pelaksana adalah paramedik dan pembantu paramedik.
Prosedur
:
A. Kriteria Persiapan :
1. Siri.
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau
berbaring.
2. Kain penahan atau handuk diletakkan pada bahu atau dibawah belikat.
3. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua, kemudian disisir
secara bertahap dimulai dari bagian bawah ( ujung rambut ) setelah rapi rambut
dijalin.
4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas, kemudian
dibuang ke tempat yang tersedia.
6. Rambut berkutu/ dengan kelainan kulit dimasukkan ke dalam larutan
disinfektan pada bengkok.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kulit kepala.
9. Alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Kebijakan
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku.
2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.
3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu sampai bawah
punggung pasien.
4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.
5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu dikeringkan dan digulung
ke tengah sejauh mungkin.
6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan disinfektan lalu
dikeringkan dengan lap kering.
7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian gulungannya diletakkan
di bawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada
kasur.
8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.
9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di bawah punggung
pasien. Sprei yang sebagian lagi diratakan di atas perlak lalu dimasukkan
bersama-sama ke bawah kasur.
10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.
11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.]
12. Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat tertutup.
13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya kemudian sarung
bantal bersih dipasang.
area operasi.
4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut dan kulit.
5. Persiapkan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area operasi yang
Pengertian
: Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara
perawat ruangan dan staf kamar operasi.
Tujuan
:
Kebijakan
: Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung
jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.
Prosedur
:
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien termasuks urat
6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar operasi,
pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.
8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh
petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.
10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam
Kebijakan
:-
Diadakan pertemuan rutin seluruh tim keperawatan satu bulan
satu kali
-
Pertemuan dapat diadakan sendiri oleh tim atau digabung dengan
Rapat Dinas RS
Prosedur
:
1. Ketua Tim Keperawatan Menetapkan tanggal kegiatan pertemuan, waktu dan
tema pertemuan
2. Ketua Tim membuat undangan kepada seluruh staf Keperawatan serta
Direktur
3. Dibuat Notulen dalam setiap pertemuan
4. Bila digabung dengan Rapat Dinas RS.... maka disediakan waktu bagi tim
:
1. Pelaksana tugas administrasi adalah Seluruh tenaga keperawatan
2. Penanggungjawab seluruh pelaksanaan tugas administrasi adalah
Ketua TimKeperawatan
b.
Pencatatan dan penilaian diulang secara periodik setiap 6 bulan
c.
Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan kondisi,
kerusakan, kehilangan barang di ruangannya
d.
e.
Bila ada barang yang rusak/ kotor, kepala ruangan mengajukan permohonan pemeliharaan ,
ditulis di buku permintaan ruangan ditujukan kepada Tim Pemeliharaan
f.
Bila ada barang yang harus diganti atau harus ditambah, kepala ruangan menulis permohonan
pengadaan barang di buku permintaan, ditujukan kepada apotik dan Direktur RS....
g.
Ketua Tim Keperawatan mengawasi semua ketertiban proses
inventarisasi dan arus barang
5. Pengadaan dan Pemakaian obat dan alat di ruangan
- Tiap Ruangan mengajukan permohonan penyediaan obat dan atau alat kepada Apotik dengan
menuliskan daftar obat/alat dan jumlahnya di Buku Permintaan yang sudah disediakan.
- Bila Obat/alat tersebut dipakai, maka jenis, jumlah, tujuan pemakaian dan pelaksana pemakaian
ditulis di Buku Pemakaian sebagai bukti bila ingin mengajukan kembali permintaan.
Direktur.
- Retugas rekam medik atau tenaga lain yang bertugas menerima pasien
memasukkan form kuesioner ke dalam status rawat inap bila ada pasien yang
dirawat inap
yang termasuk dalam variabel, wajib mengisi kotak yang sesuai antara
yang termasuk dalam variabel, wajib mengisi kotak yang sesuai antara
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur
SOP Penyimpanan dan Pemakaian Obat pasien Di Ruang Pasien
Pengertian
: Tata cara penyimpanan, dan pemakaian obat yang telah dibeli
pasien di ruang tempat pasien menginap
Tujuan : Tercipta ketertiban dalam penggunaan obat pasien dan kenyamanan pasien
tetap terjaga
Kebijakan
: Setiap Pemakaian obat harus diketahui pasien dan atau disaksikan
keluarga pasien
Prosedur
:
1.
Pasien membeli obat di Apotik sesuai resep dari dokter.
2.
Obat disajikan diatas Baki atau nampan khusus obat, dan dibawa
keluarga pasien ke kamar tempat ia menginap dan menyimpannya di
atas Bedside Cabinet..
3.
Bila sudah jadwalnya diberikan, perawat akan mengambil obat yang
diperlukan untuk selanjutnya dibeikan kepada pasien.
4.
Pasien diberitahu, di perlihatkan dan ditunjukkan dengan jelas
tentang obat yang akan diberikan.
5.
Setelah obat diberikan, sampah dari obat/alat disimpan ditempat sampah medis di dalam ruangan
tempat pasien menginap sebagai bukti pemakaian.
6.
7.
Semua pemakaian obat harus ditulis dalam lembaran rekam medik.
8.
Obat/ alat yang tersisa tak terpakai dapat diuangkan di apotik.
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur
SOP ORIENTASI KARYAWAN BARU DI KEPERAWATAN
Pengertian
: Tata cara melakukan program orientasi bagi karyawan baru di Tim
Keperawatan
Tujuan : Terjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan menyeluruh bagi
karyawan baru di Tim Keperawatan RS.....
Kebijakan
: Program orientasi keryawan baru di Tim Keperawatan meliputi:
5 Catatan Medik
6 Pencatatan dan Pelaporan
7 Pengumpulan data
8 Penyuntikan
9 Pemasangan Infus
18 Orientasi UGD
19 Orientasi Kamar bersalin
20 Orientasi Watsus
21 Orientasi Kamar Operasi
22 Evaluasi Pelaksaanaan sehari-hari
STANDAR
ASUHAN
KEPERAWATAN
Jilid 2
2008
SURAT KEPUTUSAN
Memutuskan
Menetapkan
:
HAK TENAGA KEPERAWATAN
1. Tenaga keperawatan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
2. Tenaga keperawatan berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak
otonomi.
3. Tenaga keperawatan berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan profesi dan etika.
4. Tenaga keperawatan berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien, apabila dilihat
dari kemampuannya tidak mungkin dapat diteruskan lagi, dan berhak menyerahkan kepada
tenaga perawatan yang lain.
5. Tenaga keperawatan berhak atas Privacy. ( Tenaga keperawatan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dengan ucapan atas tindakan yang melecehkan atau
memalukan )
6. Tenaga keperawatan berhak mendapatkan informasi lengkap dari pasien / klien yang
dirawatnya atau dari keluarganya.
7. Tenaga keperawatan berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh Rumah Sakit maupun
oleh pasien.
8. Tenaga keperawatan berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya
berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/ peraturan yang berlaku di Rumah Sakit tersebut.
3. Tenaga keperawatan wajib menyerahkan tugas pelayanan perawatan pasien keperawatan lain /
profesi lain yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan
suatu pelayanan perawatan.
4. Tenaga keperawatan wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar dapat berhubungan
dengan keluarga / dokter dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
5. Tenaga Keperawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
penderita, bahkan juga setelah penderita meninggal dunia.
6. Tenaga Keperawatan wajib melakukan pertolongan kedaruratan terutama pelayanan
perawatan.
7. Tenaga Keperawatan wajib memberikan informasi yang akurat tentang pelayanan tindakan
keperawatan yang bersangkutan serta resiko yang mungkin terjadi.
8. Tenaga Keperawatan wajib membuat catatan keperawatan yang baik secara berkesinambungan
dalam pelayanan kepada pasien / klien.
9. Tenaga Keperawatan wajib terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk
keperluan pelaksanaan tugas profesi.
10. Tenaga Keperawatan wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah
dibuat.
11. Tenaga Keperawatan wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara
timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien / klien.
Ditetapkan di .......
Pada tanggal 04/05/2008
Direktur Rumah Sakit .......
…………………………..