Anda di halaman 1dari 20

Lampiran I Peraturan Direktur RSIA Kasih Ibu Tegal

Nomor : 105 /RSIA-KI/DIR/PER/XI/2018


Tanggal : 6 November 2018

PEDOMAN
PENERIMAAN, KREDENSIAL,REKREDENSIAL
DAN PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS
RSIA KASIH IBU TEGAL

JL SULTAN AGUNG NO. 32 KOTA TEGAL


TELEPON ( 0283 ) 355525 , FAX ( 0283 )
321995
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alkhamdulillahirobbil ‘ alamin, puji syukur dipanjatka kepada Allah Subhanahu


wataala, sehingga dengan Ridhonya pedoman, kredensial, rekredensial dan penilaian
kinerja staf medis RSIA Kasih ibu Tegal ini dapat disusun untuk menjadi pedoman di
RSIA Kasih Ibu Tegal.
Akhir kata semoga Allah senantiasa memberikan ridho-Nya dan memberkahi
yang telah ditulis di pedoman ini.
Semoga pedoman ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan
kinerja tenaga medis di RSIA Kasih Ibu Tegal.

Wassalamualaikum Wr.Wb

2
SAMBUTAN DIREKTUR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Pertama – tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya kita dapat menyusun Annual Report pada petengahan tahun
2017. Pada tahun tersebut RSIA Kasih Ibu Tegal telah berupaya meningkatkan mutu
pelayanan melalui produk unggulan dengan terwujudnya perpanjangan ijin operasional
RSIA Kasih Ibu Tegal yang dikeluarkan pada tanggal 8 Januari 2018 yang berlaku untuk
jangka waktu 5 tahun dan ditetapkan kelasnya dengan Klasifikasi Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Tipe C, dan akan melaksanakan Akreditasi Program Khusus Versi SNARS
pada awal Bulan Oktober 2018 yang merupakan prestasi dari seluruh kinerja karyawan
RSIA Kasih Ibu Tegal, yang didukung penuh oleh Yayasan Kasih Ibu Tegal , ke depan
RSIA Kasih Ibu Tegal berkomitmen untuk mewujudkan Program JKN. Melalui akreditasi
yang menjadi wujud nyata peningkatan profesionalisme bagi RSIA Kasih Ibu Tegal
adalah Rumah Sakit Rujukan yang mengutamakan pelayanan unggulan dengan
prosedur tindakan yang didukung dengan alat berteknologi canggih, dan tenaga medis
dan non-medis yang berkompeten dengan mengutamakan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien. Evaluasi kinerja tahunan setiap kali dilakukan secara konsisten
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan kualitas dari seluruh
Instalasi/Ruang dalam memberikan kontribusi pelayanan terhadap pelanggan pasien
RSIA Kasih Ibu Tegal, sebagai dasar untuk melakukan suatu langkah perbaikan dalam
peningkatan mutu dan memperkecil faktor risiko yang timbul dari proses pelayanan
tersebut.Apresiasi dan harapan dari manajemen dalam tahun berikutnya akan
mewujudkan RSIA Kasih Ibu Tegal yang memiliki nilai dan budaya organisasi yang lebih
baik.Manajemen mengucapkan terima kasih atas penghargaan setinggi – tingginya
kepada seluruh karyawan RSIA Kasih Ibu Tegal atas suksesnya penyelenggaraan
pelayanan prima terhadap seluruh pelanggan pasien RSIA Kasih Ibu Tegal.Terima kasih
juga disampaikan kepada seluruh pelanggan pasien yang telah mempercayakan harapan
kesehatan kepada kami. Semoga kami bias menjalankan amanah tersebut dengan
sebaik- baiknya.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

dr, Shella Vina Putri


Direktur

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………………
2
SAMBUTAN DIREKTUR
………………………………………………………………………………………………
.3
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………………………………………….. 5
a. Latar Belakang
………………………………………………………………………………………………
.5
b. Tujuan
……………………………………………………………………………………
…………. 6
c. Ruang Lingkup
……………………………………………………………………………………
…………. 6
BAB II PENERIMAAN / PEREKRUTAN STAF MEDIS
………………………………………………... 7
a. Pengertian
………………………………………………………………………………………………
…… 7
b. Tata Laksana
………………………………………………………………………………………………
… 7
c. Persyaratan dan Kualifikasi
………………………………………………………………………….. 8
d. Pelaksanaan
………………………………………………………………………………………………
…. 8
BAB III KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL STAF MEDIS
………………………………………… 10
a. Pengertian
……………………………………………………………………………………………
10

4
b. Landasan Hukum
………………………………………………………………………………………... 10
c. Proses Kredensial
………………………………………………………………………………………… 10
d. Proses Rekredensial
…………………………………………………………………………………… 10
e. Kewenangan Klinis
…………………………………………………………………………………….. 11
f. Surat Penugasan
……………………………………………………………………………………….. 11
g. Staf Medis
………………………………………………………………………………………………
…… 11
h. Mitra Bestari
………………………………………………………………………………………………
.. 11
BAB IV PENILAIAN EVALUASI KINERJA STAF MEDIS
……………………………………………… 15
a. Penilaian Perilaku
………………………………………………………………………………………… 15
b. Pengembangan Profesi
……………………………………………………………………………… 15
c. Penilaian Kinerja Klinis/ Kewenangan Klinis
………………………………………………… 15
BAB V PENUTUP
………………………………………………………………………………………………
…… 17

BAB I
PENDAHULUAN

5
A. Latar Belakang
Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan
berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat
dinamis perubahannya. Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan
suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh
kinerja para staf medis rumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf
medis akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk itu
rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang
baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan perumahsakitan.
Undang-undang tentang Rumah Sakit yang baru ditetapkan menuntut rumah
sakit untuk melindungi keselamatan pasien, antara lain dengan melaksanakan
clinical governance tersebut bagi para klinisnya. Setiap dokter di rumah sakit
harus bekerja dalam koridor kewenangan klinis (clinical privileges) yang
ditetapkan oleh kepala rumah sakit.
Salah satu faktor krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan
dokter untuk melakukan tindakan medis yang saat ini tidak dikendalikan dengan
adekuat oleh komite medis rumah sakit. Dalam hal seorang kurang kompeten
dalam melakukan tindakan medis tertentu karena sebab apapun, belum ada
mekanisme yang mencegah dokter untuk melakukan tindakan medis tersebut di
rumah sakit. Pada gilirannya kondisi ini dapat menimbulkan keselakaan pada
pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan
oleh dokter yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-
langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis melalui
mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh komite medis. Beberapa pihak
yang terkait dengan upaya ini adalah Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI) dan
komite medis rumah sakit. KKI dapat menjadi acuan untuk menentukan lingkup
dan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap cabang ilmu kedokteran. Komite
medis akan menentukan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap dokter yang
bekerja di rumah sakit berdasarkan kompetensinya melalui mekanisme
kredensial.
Untuk menjaga kualitas mutu staf medik, Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu membentuk Komite Medis yang terdiri dari beberapa sub komite, salah
satunya yaitu Sub Komite Kredensial yang tugasnya yaitu mendapatkan dan
memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel bagi pelayanan di Rumah

6
Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu. Dengan terkendalinya tindakan medis di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu maka pasien lebih terlindungi dari tindakan medis
yang dilakukan oleh dokter yang tidak kompeten.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi keselamatan
pasien melalui mekanisme kredensial dan rekredensial staf medis di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Tegal.
2. Tujuan Khusus
 Memberikan pedoman tentang tata laksana perekrutan/penerimaan
pegawai staf medis
 Membantu divisi SDM dalam proses mendapatkan dan memastikan staf
medis yang kompeten dan profesional di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu Tegal.
 Memberikan panduan mekanisme kredensial dan rekredensial bagi para
dokter di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Tegal.
 Merekomendasikan kewenangan klinis bagi setiap staf medis di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Tegal.
 Merekomendasikan untuk diterbitkan kewenangan klinis bagi setiap
dokter untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu Tegal.
 Sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Kasih Ibu Tegal

C. Ruang Lingkup
1. Penerimaan / perekrutan staf medis
2. Kredensial dan Rekredensial
3. Penilaian dan Evaluasi Kinerja Staf
BAB II
PENERIMAAN / PEREKRUTAN STAF MEDIS

a. PENGERTIAN
1. Rekruitmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan
sejumlah orang dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit sebagai calon
pegawai dengan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan dalam
perencanaan sumber Daya Manusia

7
2. Staf Medis adalah semua pegawai yang bekerja di RSIA Kasih Ibu Tegal yang
menjalankan pelayanan klinis kedokteran
3. Rincian Kewenangan klinis ( RKK ) adalah kewenangan yang diberikan oleh
Direktur Rumah Sakit kepada tenaga klinis untuk melakukan asuhan
dilingkungan rumah sakit dalam periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarakan penugasan klinis
4. Psikotes adalah tes yang digunakan untuk mengetahui penalaran, motivasi
calaon pegawai staf medis
5. Tes kompetensi adalah test berisi kompetensi dasar masing – masing calon
pegawai staf medis sesuai dengan bidang yang dimiliki
6. Wawancara adalah tes yang berisi Tanya jawab untuk mengetahui minat,
motivasi, komunikasi, sikap dan pengetahuan calon pegawai staf medis.
b. TATA LAKSANA
A. Perekrutan
Perekrutan di RSIA Kasih Ibu Tegal dilakukan setelah ada surat
pengajuan dari unit/instalasi terkait yang membutuhkan tambahan
pegawai staf medis dan telah dipetimbangkan dan disetujui Direktur
B. Prinsip Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Baru
1. Mutu pegawai staf medis yang direkrut sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan
2. Jumlah staf medis yang diperlukan sesuai dengan job yang tersedia
3. Obyektif yaitu proses seleksi berdasarkan pada kualifikasi calon
pegawai dan hasil test calon pegawai
4. Transparan yaitu pelamaran, ujian dan pengumuman dilakukan
dengan terbuka
5. Kompetitif yaitu pelamar bersaing secara sehat untuk mencapai nilai
terbaik
6. Akuntable yaitu proses penerimaan dilakukan penuh tanggung
jawab
7. Efisien yaitu penerimaan dilakukan dengan biaya seminimal
mungkin
C. Persyaratan dan Kualifikasi Staf
Persyaratan Umum :
 Berkelakuan baik
 Sehat jasmani dan rohani
 Mampu berkomunikasi dengan baik
Persyaratan Khusus :

8
Syarat kualifikasi pegawai staf medis :
 Pria atau wanita
 Tidak pernah tersangkut hukum dalam menjalani profesinya
 S1 Kedokteran
 Memiliki STR yang masih berlaku
 Memiliki sertifikat ACLS dan ATLS
 Memiliki sertifikat pendukung lainnya sesuai dengan
kompetensinya
D. Pelaksanaan
 Pelamar mengirimkan berkas lamaran pekerjaan ke RSIA Kasih Ibu
Tegal dengan alamat Jl. Sultan Agung No. 32 Kota Tegal
 Kelengkapan berkas lamaran berisikan :
1. Surat lamaran
2. Foto copy ijazah
3. Foto copy sertifikat pendukung sesuai kompetensi
4. Foto copy KTP yang masih berlaku
5. Foto terbaru
 Berkas yang masuk akan melalui pemerikasaan berkas pelamar yang
memenuhi persyaratan dan kualifikasi sesuai yang dibutuhkan
 Lamaran yang telah melalui proses penyeleksian berkas akan
dihubungi melalui telephon
 Pelamar yang telah dihubungi akan mengikuti proses seleksi
selanjutnya yang sesuai dengan yang telah ditentukan Rumah Sakit
 Penerimaan pegawai staf medis berdasarkan bobot nilai tes
 Hasil test penerimaan akan diakumulasikan oleh tim rekrutmen
 Pengumuman pelamar yang diterima akan diberitahukan melalui
telephon
 Pegawai staf medis yang diterima akan dievaluasi kinerjanya untuk
dasar kredensial oleh Komite Medik

9
BAB III
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL STAF MEDIS

A. Pengertaian
1. Staf medis yaitu dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi
spesialis yang akan bergabung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu
2. Staf medis yang sudah bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu yang
masa kewenangan klinisnya berakhir sesuai kebijakan divisi medis yaitu
setiap 3 (tiga) tahun sekali.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum proses kredensial dan rekredensial di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kasih Ibu adalah :

10
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di
Rumah Sakit.
2. Pedoman Kredensial dan Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) di Rumah
Sakit dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2009.
3. Undang-undang Rumah Sakit pasal 29 ayat (1) butir r. telah ditetapkan
bahwa setiap rumah sakit wajib menyusun dan melaksanakan hospital
bylaws, yang dalam penjelasan undang-undang tersebut ditetapkan bahwa
setiap rumah sakit wajib melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good
clinical governance). Hal ini harus dirumuskan oleh setiap rumah sakit dalam
peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff bylaws) antara lain diatur
kewenangan klinis (clinical privilege).
4. Medical Staff By Laws Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Tegal
C. Proses Kredensial (Credentialing)
Proses kredensial (credentialing) adalah proses evaluasi oleh suatu
rumah sakit terhadap seseorang untuk menentukan apakah yang
bersangkutan layak diberi kewenangan klinis (clinical privilege) menjalankan
tindakan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu
periode tertentu.
D. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing)
Proses rekredensial (re-credentialing) adalah proses re-evaluasi oleh
suatu rumah sakit terhadap dokter yang telah bekerja dan memiliki kewenangan
klinis di rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan
masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode tertentu.
E. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)
Kewenangan klinis (clinical privelege) adalah kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit
tertentu berdasarkan penugasan yang diberikan kepala rumah sakit.
F. Surat Penugasan (Clinical Appointment)
Surat penugasan (clinical appoinment) adalah surat yang diterbitkan oleh
kepala rumah sakit kepada seorang dokter atau dokter gigi untuk melakukan
tindakan medis di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis
yang ditetapkan baginya.
G. Staf Medis
Staf medis adalah dokter dan dokter gigi termasuk dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis.
H. Mitra Bestari (Peer-Group)

11
Mitra bestari (Peer Group) adalah sekelompok orang dengan reputasi
tinggi yang memiliki kesamaan profesi, spesialisai dengan seorang dokter yang
sedang menjalani proses kredensial dan atau dianggap dapat menilai
kompetensi untuk melakukan tindakan medis tertentu.

12
 Proses Kredensial
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu menetapkan berbagai
kebijakan dan prosedur bagi staf medis untuk memperoleh kewenangan klinis
dengan berpedoman pada peraturan internal staf medis (medical staff by laws).
Selain itu, direktur rumah sakit bertanggung jawab atas tersedianya berbagai
sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini dapat terselenggara. Untuk
melaksanakan kredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar
rincian kewenangan klinis untuk setiap spesialisasi medis, daftar mitra bestari
yang mempresentasikan tiap spesialisasi medis dan buku putih (white paper)
untuk setiap pelayanan medis. Setiap rumah sakit mengembangkan instrumen
tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Secara garis besar proses kredensial di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu, yaitu sebagai berikut:
1. Staf medis yang telah dinyatakan baik secara interview oleh Kabid
Pelayanan Medis diajukan untuk dilakukan kredensial.
2. Direktur membuat surat kepada Komite Medik dan diteruskan ke Sub Komite
Kredensial perihal permohonan untuk mengkredensial staf medis.
3. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh direktur
rumah sakit kepada komite medik melalui sekretariat komite medik.
4. Sekretariat komite medik melakukan pengecekan berkas verifikasi berkas
staf medis yang terdiri dari :
a. Ijasah pendidikan dokter umum dan atau dokter spesialis. (verifikasi)
b. Surat Tanda Registrasi (STR) staf medis (verifikasi)
c. Surat Izin Praktek (Verifikasi)
d. Sertifikat ACLS dan atau ATLS dan atau Resusitasi Neonatus dan atau
Hiperkes (untuk dokter umum, minimal 1 dari sertifikat diatas)
e. Sertifikat kompetensi kolegium atau sertifikat pendukung lainnya.
5. Sebelum kredensial dimulai, staf medis mengajukan permohonan
kewenangan klinis kepada direktur dengan mengisi form daftar kewenangan
klinis yang telah disediakan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu.
6. Pada saat kredensial, sub komite kredensial membentuk panel atau panitia
ad-hoc dengan melibatkan mitra bestari dari berbagai disiplin yang sesuai
dengan kewenangan klinis yang diminta.
7. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis tersebut dikaji
oleh sub komite kredensial dan mitra bestari tersebut yang meliputi cakupan
derajat kompetensi dan praktik.

13
8. Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan klinis staf
medis kepada komite medis.
9. Komite medis merekomendasikan kewenangan klinis staf medis kepada
direktur.
10. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada
staf medis tersebut jika staf medis tersebut sudah bergabung dengan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu.
11. Staf medis yang sudah mendapatkan SPK masa berlakunya 3 tahun, dan
setiap 1 tahun 1x setiap staf medis akan di Evaluasi Praktik Profesional
Berkelanjutan (OPPE)
12. Staf medis apabila selama 3 tahun mendapatkan kompetensi baru atau
terindentifikasi adanya ketidaksesuaian kinerja dokter maka akan dilakukan
Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (FPPE)
13. Dari hasil evaluasi staf medis (OPPE / FPPE) akan menjadi dasar evaluasi
untuk rekredensial staf medis apabila masa berlaku SPK sudah habis.
Berkas Kredensial dan Rekredensial dokter umum dan spesialis akan
diserahkan kepada staf SDM untuk dimasukan ke dalam file karyawan.

 Proses Rekredensial
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap staf medis (dokter
umum, dokter gigi umum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) yang telah
memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat penugasan klinis (clinical
appointment) untuk menentukan kelayakan kembali pemberian kewenangan
klinis tersebut.
Walaupun seorang dokter telah mendapatkan surat penugasan (clinical
appointment) dari direktur namun surat penugasan tersebut mempunyai masa
berlaku. Masa berlaku surat penugasan dari Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu yaitu selama 3 tahun, hal tesebut sesuai dengan kebijakan divisi
pelayanan medis. Selain itu, surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila
tenaga medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan
medis tertentu.
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, rumah sakit
harus melakukan rekredensial terhadap tenaga medis. Proses rekredensial ini
lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana
diuraikan diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap dokter yang
melakukan tindakan medis dirumah sakit tersebut.

14
IV
PENILAIAN EVALUASI KINERJA STAF MEDIS

A PENILAIAN PRILAKU
1. Staf medis melanggar kode etik atau tidak
2. Staf medis memiliki perilaku tidak sesuai atau tidak diterima
3. Staf medis apakah mendukung budaya aman rumah sakit

15
B PENGEMBANGAN PROFESI

1. Asuhan pasien – praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat


dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat.
2. Pengetahuan medis/klinis – dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan sosial
serta penerapan pengetahuan kedalam asuhan pasien dan pendidikan
orang-orang lainnya.
3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek – menggunakan bukti
dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan peningkatan praktik
asuhan pasien.
4. Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi –
yang akan memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan
pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain.
5. Profesionalisme – terpancar dalam komitmen untuk secara terus
menerus mengembangkan professionalitas, praktek-praktek etika,
pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap
tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
6. Praktek berbasis sistem – melalui pemahaman terhadap konteks dan
sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.
7. Staf medis melakukan asuhan secara efisien dengan pemeriksaan
diagnose sesuai indikasi / tidak berlebihan Proses rekredensial
didokumentasikan dalam formulir evaluasi penilaian kinerja dokter (
OPPE/FPPE )
C. PENILAIAN KINERJA KLINIS / KEWENANGAN KLINIS
Berdasarkan hasil kesepakatan dari Komite Medis dan Sub Komite
Kredensial, secara garis besar proses rekredensial di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kasih Ibu yaitu sebagai berikut :
1. Direktur rumah sakit mengajukan permohonan kepada Komite Medik dan
dilanjutkan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan rekredensial
kepada staf medis.
2. Sub Komite Kredensial dan sekretariat komite medik mengumpulkan berkas
para kandidat rekredensial yaitu :
a. STR yang masih berlaku
b. Surat rekomendasi dari Sub Komite Etik
c. Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir

16
d. Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan klinis
kembali kepada direktur dengan mengisi formulir daftar kewenangan
klinis yang telah disediakan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu.
e. Berkas Evaluasi (OPPE / FPPE) dikumpulkan dan dijadikan 1 berkas.
3. Berkas di evaluasi oleh Sub Komite Kredensial dan panitia mitra bestari (tim
rekredensial).
4. Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau pengurangan
kewenangan klinis staf medis tersebut kepada Ketua Komite Medik.
5. Ketua Komite Medik meneruskan dan merekomendasikan kewenangan klinis
tersebut kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu untuk dijadikan
penugasan klinis.
6. Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu menetapkan dan menerbitkan
kembali surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada para staf medis
tersebut.

17
BAB V
PENUTUP

Rumah sakit memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan


mengevaluasi kredensial (lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman)
staf medis yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa pengawasan.
Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik untuk
melindungi pasien. Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang
dilakukan oleh dokter yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-
langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme
kredensial yang dilaksanakan oleh komite medis. Untuk menjaga kualitas mutu
pelayanan yang diberikan oleh staf medis, maka Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu
melakukan kredensial dan rekredensial untuk para staf medis-nya.
Kredensial dilakukan untuk staf medis. Tujuannya membantu Direktur Rumah
Sakit Umum Mutia Sariuntuk menentukan kewenangan klinis hingga diterbitkan surat
penugasan klinis yang sesuai dengan kompetensinya. Selain itu dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun atau sesuai dengan masa diberlakukannya surat penugasan klinis
sebelumnya, staf medis tersebut di evaluasi kembali melalui proses rekredensial.
Sehingga diharapkan dapat tercapai dan terjaganya mutu pelayanan medis yang
baik untuk diberikan kepada pasien

18

Anda mungkin juga menyukai