Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA STAF KLINIS

DAN NON KLINIS

RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI


KUPANG
TAHUN
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA STAF KLINIS DAN NON KLINIS
RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

BAB I
PENDAHULUAN

Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan andal
perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi
pekerjaan yanga ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam
pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan, baik
penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru.
Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam
mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena penempatan
yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam
mencapi tujuan yang diharpakan.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan karyawan menurut Musenif
yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
1. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai
persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai
posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin.
2. Prinsip demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai, dan saling
mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam
setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu
didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki
oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja
yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan.
5. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar
dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksaan
tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan
karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.
7. Prinsip kesatuan komando
Karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando yang diberikan sehingga
setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang, penempatan karyawan juga harus dilakukan
sebagai salah satu langkah dalam pengelolaan SDM untuk mencapai visi dan misi Rumah
Sakit Umum Mamami Kupang. Pedoman ini disusun untuk memberikan acuan tentang
bagaimana proses penempatan karyawan dilakukan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Penempatan karyawan di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang meliputi penempatan


karyawan baru dan karyawan lama (karyawan yang telah bekerja di RSU Mamami Kupang.
Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan
lulus masa orientasi. Disini untuk penempatan karyawan baru diistilahkan dengan
Penempatan Awal. Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan lama adalah
penempatan kembali karena rotasi dan mutasi.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan.
Dokumen penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang penerimaan karyawan
tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk karyawan kontrak. Penempatan awal
karyawan dilakukan oleh Kepala Bagian Personalia/SDM sesuai dengan kebutuhan /
lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi, dan telah didiskusikan terlebih
dahulu dengan kepala Unit terkait.
2. Penempatan Ulang
Prinsip penempatan karyawan di RSU Mamami Kupang adalah the right man in the
right place dan efektif efisien untuk menghasilkan produktivitas yang optimal.
Penempatan ulang karyawan dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan,
diantaranya:
a. Hasil penilaian kinerja
b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan
c. Kompetensi karyawan
d. Kesehatan karyawan
e. Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
Istilah penempatan ulang di RSU Mamami Kupang adalah
a. Mutasi Rotasi/Penempatan kembali Staf dari satu unit ke unit lain
Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain.
Perpindahan karyawan tersebut dilakukan setelah ada diskusi antara Kepala
Bagian SDM dan kepala unit terkait. Setelah disepakati oleh kedua belah pihak
maka Kepala Bagian SDM akan memanggil karyawan yang bersangkutan dan
menyampaikan maksud mutasi/rotasi secara lisan dan menyiapkan Surat
Keputusan Direktur tentang penempatan ulang karyawan tersebut.
b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan antara Kepala Bagian
SDM dan Kepala Unit serta Direktur dari karyawan yang bersangkutan. Proses
promosi dimulai dengan proses masa probation jabatan baru selama 3 bulan.
Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula key performance indicator yang
harus dicapai sebagai bahan penilaian atau fit and proper test. Atasan langsung
dan Kepala Bagian SDM menyampaikan maksud promosi tersebut secara lisan
dan penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan. Pada akhir
masa penilaian apabila karyawan tersebut lulus masa probation jabatan maka
Kepala Bagian SDM memanggil karyawan tersebut dan menyampaikan hasil serta
Surat Keputusan Direktur tentang pengangkatan jabatan.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil penilaian kinerja
yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian
kinerja selama 2 kali periode menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung
dan Kepala Bagian SDM menyampaikan secara lisan kepada karyawan yang
bersangkutan untuk memperbaiki kinerja selama 6 bulan, dan bila tidak ada
peningkatan kinerja maka dilakukan proses demosi. Kepala Bagian SDM akan
memanggil karyawan yang bersangkutan dan memberikan Surat Keputusan
Direktur tentang Pemberhentian dari jabatan dan penempatan di jabatan baru.
BAB IV
PENUTUP

Demikian pedoman penempatan dan penempatan kembali ini disusun untuk menjadi
acuan bagi unit kerja dan bagian Personalia/SDM dalam merencanakan dan melaksanakan
penempatan karyawan.

Ditetapkan di : Kupang
Pada tanggal :
Direktur RSU Mamami

dr. Thimotius Tarra Behy

Anda mungkin juga menyukai