Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFINISI

Penempatan karyawan adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer sumber daya manusia
untuk mendapatkan seorang karyawan pada pekerjaan dan jabatan yang ada pada organisasinya.
Penempatan karyawan kembali adalah penempatan yang dimana menghasilkan suatu
produktivitas yang optimal dan efektif efisien. Penempatan yaitu suatu proses penugasan jabatan
atau penugasan kembali pegawai pada tugas atau jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai baru direkrut, tetapi dapat juga
melalui promosi, pengalihan dan penurunan jabatan atau bahkan pemutusan hubungan kerja.

1.1 Pengertian
Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai baru direkrut, tetapi dapat
juga melalui promosi, pengaalihan, dan penurunan jabatan atau bahkan pemutusan hubungan
kerja. Sedangkan karyawan adalah kekayaan atau set utama dari setiap perusahaan. Peran
karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai sasarannya. Rumah Sakit
harus selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang berkualitas pada
setiap jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan berdaya guna serta
berhasil guna. Dengan pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan yang diterima atau ditempatkan
akan lebih berkualitas sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi
lebih baik. Seleksi untuk setiap penerimaan karyawan baru harus dilakukan secara cermat, jujur,
dan objektif supaya diperoleh karyawan yang berkualitas dan penempatannya tepat.

1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Panduan tenaga medis dan non medis yang berkualitas baik, sehingga menjamin pelayanan
yang sesuai dengan standar dan kaidah kedoteran modern serta standarisasi Rumah Sakit.

Tujuan Khusus
1. Kemanusiaan
Menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri,
kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia
yang layak tidak dianggap mesin.

2. Demokrasi
Menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam
melaksanakan kegiatan.

3. The right man on the right place


Bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan
setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman,
serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.

4. Equal pay for equal work


Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang
didapat oleh karyawan yang bersangkutan.

5. Kesatuan arah
Diterapkan dalam Rumah Sakit terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat
melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksaan tugas, sejalan
dengan program dan rencana yang digariskan.

6. Kesatuan
Tujuan ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan karyawan
harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.

7. Kesatuan komando
Karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando yang diberikan sehingga setiap
karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.

8. Efisiensi dan produktifitas kerja


Merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas kerja harus
dicapai dalam rangka mencapai tujuan Rumah Sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP

Penempatan karyawan di Rumah Sakit Universitas Mataram, meliputi penempatan karyawan


baru dan penempatan karyawan lama (karyawan yang telah bekerja di RS Unram).
Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan lulus masa
probation. Karyawan baru juga dimaksudkan untuk karyawan yang lulus seleksi dan diterima
sebagai karyawan kontrak (tidak melalui masa probation). Disini untuk penempatan karyawan
baru diistilahkan dengan Penempatan Awal. Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan
lama adalah penempatan ulang karena rotasi dan mutasi.
BAB III
TATA LAKSANA
PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBALI KARYAWAN

1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan. Dokumen
penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang penerimaan karyawan tetap atau
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk karyawan kontrak.
Penempatan awal karyawan dilakukan oleh Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Diklat sesuai dengan kebutuhan / lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi, dan
telah didiskusikan terlebih dahulu dengan kepala departemen yang terkait.
2. Penempatan Ulang
Prinsip penempatan karyawan di RS Universitas Mataram adalah the right man in the
right place dan efektif efisien untuk menghasilkan produktivitas yang optimal.
Penempatan ulang karyawan dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya:
a. Hasil penilaian kinerja
b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan
c. Kompetensi karyawan
d. Kesehatan karyawan. Terkait dengan keadaan kesehatan karyawan, perlu
dipertimbangkan kembali sifat dan karakteristik pekerjaan yang cocok dan sesuai
dengan kemampuan atas kondisi kesehatan terkini dari karyawan yang
bersangkutan.
Istilah penempatan ulang di RS Universitas Mataram adalah:
a. Mutasi/Rotasi
Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain, baik
dalam lingkup departemen yang sama maupun antar departemen.
Perpindahan karyawan tersebut dilakukan setelah ada diskusi antara Manajer
Sumber Daya Manusia dan Diklat dan kepala bagian serta kepala unit terkait.
Setelah disepakati oleh kedua belah pihak maka Manajer Sumber Daya Manusia
dan Diklat akan memanggil karyawan yang bersangkutan dan menyampaikan
maksud mutasi/rotasi secara lisan dan menyiapkan Surat Keputusan Direktur
tentang penempatan ulang karyawan tersebut.
b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan antara Manajer Sumber
Daya Manusia dan Diklat dan atasan langsung serta atasan tidak langsung dari
karyawan yang bersangkutan. Proses promosi dimulai dengan proses masa
probation jabatan baru selama 3 bulan. Dalam masa probation jabatan ini
ditentukan pula key performance indicator yang harus dicapai sebagai bahan
penilaian atau fit and proper test. Atasan langsung dan Manajer Sumber Daya
Manusia dan Diklat menyampaikan maksud promosi tersebut secara lisan dan
penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan. Pada akhir masa
penilaian apabila karyawan tersebut lulus masa probation jabatan maka Manajer
Sumber Daya Manusia dan Diklat memanggil karyawan tersebut dan
menyampaikan hasil serta Surat Keputusan Direktur tentang pengangkatan
jabatan.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil penilaian kinerja
yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian
kinerja selama 2 kali periode menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung
dan Manajer Sumber Daya Manusia dan Diklat menyampaikan secara lisan
kepada karyawan yang bersangkutan untuk memperbaiki kinerja selama 6 bulan,
dan bila tidak ada peningkatan kinerja maka dilakukan proses demosi. Manajer
Sumber Daya Manusia dan Diklat akan memanggil karyawan yang bersangkutan
dan memberikan Surat Keputusan Direktur tentang Pemberhentian dari jabatan
dan penempatan di jabatan baru.

Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali dengan masa transisi,
dimana karyawan yang bersangkutan belajar kan uraian tugas yang baru, standar dan
prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan baru, serta peraturan dan kebijakannya.
Proses pembelajaran baru tersebut dilakukan oleh atasan langsung pada
jabatan/pekerjaan yang baru.
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses penempatan karyawan didokumentasikan dalam notulensi rapat/diskusi, serta memo


internal dari atasan langsung yang terkait.
Bentuk dokumentasi Surat Keputusan Direktur juga disimpan sebagai arsip di Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Diklat pada File Kepegawaian karyawan yang bersangkutan.
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI 1

1.1 PENGERTIAN 1

1.2 TUJUAN 1

BAB II RUANG LINGKUP3

BAB III TATA LAKSANA 4

BAB IV DOKUMENTASI 6

Anda mungkin juga menyukai