I. PENGERTIAN
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah.Disamping penyakit menular, penyakit yang juga
dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular, dan keracunan. Keadaan
tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan bencana dan keadaan
kedaruratanKejadian Luar Biasa adalah peningkatan jumlah kasus pada suatu
kelompok populasi yang secara nyata lebih tinggi dari keadaan yang diperkirakan
Penyelidikan KLB
Surveilens ketat
A. PENYELIDIKAN KLB
Penyelidikan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan pada suatu KLB atau
adanya dugaan adanya suatu KLB untuk memastikan adanya KLB, mengetahui
penyebab, gambaran epidemiologi, sumber-sumber penyebaran dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya serta menetapkan cara-cara penanggulangan
yang efektip dan efisien. Pelaksanaan penyelidikan KLB adalah :
Pada saat pertama kali mendapat informasi adanya KLB atau adanya
dugaan KLB
Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan
Penyelidikan KLB untuk mendapatkan data epidemiologi KLB atau penelitian
lainnya yang dilaksanakan sesudah KLB berakhir
Penyelidikan epidemiologi KLB dimanfaatkan untuk melaksanakan upaya-upaya
penanggulangan suatu KLB yang sedang berlangsung, dan atau untuk
mendapatkan data epidemiologi serta gambaran pelaksanaan upaya-upaya
penanggulangan KLB yang dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam
penanggulangan KLB di masa yang akan datang.
D. HasilPenyelidikan KLB
1. Memastikan adanya KLB, dengan membandingkan data kasus yang ada
pada periode KLB sesuai dengan kriteria kerja KLB.
2. Gambaran klinis kasus-kasus yang dicurigai dan distribusi gejala
diantara kasus-kasus yang dicurigai. Kasus yang dicurigai adalah
sejumlah penderita yang menunjukkan gejala utama, misalnya gejala
utama diare.
3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pada Penyelidikan KLB telah diambil sejumlah …… (jumlah spesimen)
spesimen ……… (bahan spesimen yang diambil), dan diperiksa di
laboratorium …….. (nama laboratorium), dengan hasil ……… (jumlah
spesimen yang positip) buah spesimen positip ……… (nama bahan atau
kuman yang ditemukan oleh laboratorium).
4. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
Berdasarkan gambaran klinis kasus-kasus, distribusi gejala, gambaran
epidemiologi serta hasil pemeriksaan laboratorium maka kemungkinan
etiologi KLB adalah ………………, dengan diagnsosis banding
…………., ……………, …………….
5. Kurva epidemi
Dibuat berdasarkan tanggal mulai sakit atau tanggal berobat yang
menggambarkan tanggal mulai sakit dibuat kurva epidemi. Sejauh
mungkin kurva epidemi dibuat sejak 2 bulan sebelum terjadinya KLB
tergantung masa inkubasi penyakit penyebab KLB. Kurva epidemi dapat
dibuat berdasarkan data primer penyelidikan KLB dengan pengumpulan
data dari rumah ke rumah, atau berdasarkan data sekunder penyelidikan
KLB dari pos-pos kesehatan, puskesmas dan rumah sakit. Apabila
dilakukan penyelidikan KLB berdasarkan data sekunder, dan kemudian
pada daerah tertentu juga berdasarkan data primer, maka dibuat dua
kurva epidemi dengan menyebutkan sumber datanya.
6. Gambaran epidemiologi menurut umur dan jenis kelamin
Gambaran epidemiologi KLB menurut umur dan jenis kelamin
membutuhkan data epidemiologi kasus, kematian dan populasi rentan
menurut umur dan jenis kelamin. Apabila dilakukan penyelidikan KLB
berdasarkan data primer dari rumah ke rumah, maka populasi rentan
berdasarkan hasil kunjungan dari rumah ke rumah, tetapi apabila tidak
ada, maka populasi rentan berdasarkan data yang ada di lokasi
kejadian, misalnya data desa, data kecamatan dan sebagainya. Apabila
dilakukan penyelidikan KLB berdasarkan data primer, tetapi hanya
terbatas pada daerah tertentu saja, maka kedua gambaran epidemiologi
KLB tersebut perlu disampaikan dalam l aporan ini.
7. Gambaran epidemiologi menurut tempat (tabel dan peta)
Gambaran epidemiologi KLB menurut tempat membutuhkan data
epidemiologi kasus, kematian dan populasi rentan menurut tempat.
Apabila dilakukan penyelidikan KLB berdasarkan data primer dari rumah
ke rumah, maka populasi rentan berdasarkan hasil kunjungan dari
rumah ke rumah, tetapi apabila tidak ada, maka populasi rentan
berdasarkan data yang ada di lokasi kejadian, misalnya data desa, data
kecamatan dan sebagainya. Apabila dilakukan penyelidikan KLB
berdasarkan data primer, tetapi hanya terbatas pada daerah tertentu
saja, maka kedua gambaran epidemiologi KLB tersebut perlu
disampaikan dalam laporan ini.
8. Gambaran epidemiologi menurut faktor risiko lain yang berhubungan
dengan kemungkinan mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
KLB, termasuk hasil pemeriksaan laboratorium pada lingkungan dan
atau makanan.
9. Pembahasan temuan penting, termasuk identifikasi sumber dan cara
penyebaran kasus KLB
10. Pembahasan tentang kondisi KLB saat penyelidikan KLB dilakukan serta
kemungkinan peningkatan , penyebaran KLB dan kemungkinan
berakhirnya KLB
11. Kesimpulan
12. Rekomendasi, berisi antara lain rekomendasi tentang perlunya
penyelidikan KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu, rekomendasi
perlunya bantuan tim penanggulangan KLB Provinsi dan sebagainya.
E. Pelayanan Pengobatan dan Pencegahan KLB
Pada saat terjadi KLB, penyelenggaraan pelayanan pengobatan merupakan
kegiatan pertama yang segera dilakukan oleh petugas terdekat, terutama di
Puskesmas dan Rumah Sakit. Kegiatan pelayanan pengobatan adalah
sebagai berikut :
Mendekatkan upaya pelayanan pengobatan sedekat mungkin dengan
penderita, terutama dengan mendirikan pos-pos kesehatan
Melengkapi pos-pos kesehatan dengan tenaga, obat dan peralatan yang
memadai, termasuk peralatan pengambilan spesimen jika diperlukan
Menyediakan saran pencatatan penderita berobat
Menggalang peran serta pejabat dan tokoh setempat untuk menjelaskan
pada masyarakat tentang :
KLB yang sedang terjadi, gejala penyakit dan tingkat bahayanya
Tindakan anggota masyarakat terhadap penderita, termasuk rujukannya
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
Upaya penanggulangan yang akan dilakukan oleh Puskesmas dan
Dinas Kesehatan, termasuk distribusi bahan-bahan pertolongan dan
penanggulangan KLB yang dapat dilakukan oleh masyarakat Upaya
pencegahan perluasan KLB meliputi kegiatan :
Pengobatan penderita sebagai sumber penularan penyakit penyebab
KLB
Perbaikan kondisi lingkungan sebagai sumber penyebaran penyakit
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan perbaikan gizi dan imunisasi