Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA


LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A JAKARTA
Jl. Bambu Asri Jakarta Timur 13430
Telepon / Faksimili (021) 21385195
Email :lapasperempuan.dki@gmail.com

LAPORAN KEGIATAN
SUB SEKSI REGISTRASI
PENDAHULUAN
1. Umum
Fungsi registrasi Lapas adalah melakukan pencatatan pendaftaran dan pembuatan statistik,
serta melakukan pendokumentasian sidik jari tahanan dan narapidana yang dikenal dengan
kegiatan keregistrasian dan klasifikasi. Yang mana fungsi dan tugas tersebut dilaksanakan oleh
bagian registrasi di Rutan dan Lapas. Dengan pencatatan registrasi dan klasifikasi akan
memberikan kepastian hukum keberadaan seorang tahanan ataupun narapidana yang ada di
Rutan atau Lapas. Hal ini dapat dilihat dalam UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan pasal 10 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat
dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan pasal
3.
Dalam aturan tersebut sangat jelas menyatakan bahwa setiap tahanan atau narapidana yang
diterima harus didaftar. Akan tetapi kegiatan keregistrasian dan klasifikasi bukan hanya tugas
dan fungsi pendaftaran saja melainkan juga pembentukan hak tahanan dan narapidana seperti
pengeluaran bebas demi hukum dan remisi.
Untuk tercapainya pengembangan dan pemantapan administrasi dalam penyelenggaraan
kegiatan Registrasi maka diperlukan suatu Laporan Kegiatan di bidang registrasi dan klasifikasi
tahanan dan narapidana. Dengan adanya Laporan ini, pelayanan keregistrasian dan klasifikasi
tahanan dan narapidana dapat terselenggara secara teratur administrasi, efektif dan efesien serta
adanya kepastian hukum bagi tahanan dan narapidana.

2. Tujuan
Laporan Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk diperolehnya Laporan terhadap
penyelenggaraan registrasi tahanan (anak) dan narapidana untuk menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan Sistem Pemasyarakatan
a. Tercapainya tertib administrasi dalam penyelenggaraan kegiatan registrasi tahanan dan
narapidana.
b. Tersedianya bahan kajian dalam rangka pengembangan dan pemantapan administrasi
dalam penyelenggaraan kegiatan pendaftaran, pengambilan sidik jari, penempatan mutasi
serta kegiatan registrasi dan klarifikasi lainnya sesuai kebutuhan.

3. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3208)
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3614);
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Hukum Acara Pdana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3258);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga
Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 68);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
69);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 112);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 61);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 225);
j. Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 223);
k. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013
Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi keluarga,
pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 749).
l. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10Tahun 1990
tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan.
m. Surat Keputusan Menteri Hukum Dan HAM RI No. M.HH-09.OT.01.02 tanggal 23 Desemebr
2014 tentang penetapan sementara Lapas dan Rutan di Indonesia sebagai Lembaga Pembinaan
Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).

4. Ruang Lingkup
Kegiatan keregistrasian pada Lapas perempuan Kelas IIA Jakarta meliputi pencatatan
pendaftaran dan pembuatan statistik, serta melakukan pendokumentasian sidik jari tahanan
dan narapidana yang dikenal dengan kegiatan pencatatan keregistrasian dan klasifikasi serta
kegiatan yang meliputi penerimaan, mutasi (pemindahan), layanan informasi, pemberian
remisi serta pembebasan.

5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan keregistrasian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2019
dimana segala bentuk kegiatan keregistrasian telah diselesaikan sesuai dengan jadwal dan
ketentuan yang telah ditentukan.
HASIL PELAKSANAAN
Pencatatan Keregistrasian dan Aplikasi Sistem Data Pemasyarakatan (SDP)
Registrasi Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta menggunakan Sistem Data Pemasyarakatan
(SDP) untuk mengolah dan menyimpan data Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas yang
terintegrasi ke pusat. Mutasi golongan juga dilaksanakan yaitu pemindahan berkas-berkas
tahanan/narapidana yang masih AIII, AIV, dan AV yang telah mendapatkan kekuatan hukum tetap
ke dalam buku register B1, serta melaksanakan pembebasan murni bagi WBP yang telah menjalani
seluruh masa pidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta.

Mutasi Golongan

Jenis
Registrasi Tanggal Efektif
No Nama Registrasi
Baru Mutasi
Lama
1 SOFIATY als ENCOP binti IMAM SAFEI BI BIII 07-Jan-2019
2 WULANITA ASMARANI BI BIII 08-Jan-2019
3 NURHASANAH ALIAS BUNDA BI BIII 08-Jan-2019
4 MARCELINA SINYAL S. als. TETEH BI BIII 08-Jan-2019
5 HILDA LATIFA ALS HILDA BUNTI JASMIN BI BIII 08-Jan-2019
6 CELSI alias GITA BIN ADNAN BI BIII 08-Jan-2019
7 ROHMA YUNITA BINTI TAMAT BI BIII 08-Jan-2019
8 HASANAH Binti SANIP BI BIII 08-Jan-2019
9 RISQI WULANDARI ALS KIKI BINTI BI BIII 08-Jan-2019
RAWIANTO (ALM)
10 HANIFAH HERMASTUTI binti PUDJIONO AIII BI 17-Jan-2019
11 MAYA D'MELO AIII BI 25-Jan-2019
12 INDAH DWI KARTIKA alias INDAH binti AIII BI 28-Jan-2019
KARMAWAN
13 ZUHRIYAH AIII BI 28-Jan-2019
14 LIZA FERA DAMAYANTI BINTI ZAINI AV BI 04-Feb-2019
GAFFAR (ALM)
15 FARAH HARLIAN , SE bt MUHAMMAD AIII BIIa 12-Feb-2019
RAIS ISKANDAR
16 PUJI RAHAYU alias FARIDA RAHAYU alias AV BI 12-Feb-2019
CYNTIA BIN SAMIRIN (ALM)
17 DEWI HERAWATI BT DUDUNG BIN AIII BI 18-Feb-2019
DUDUNG
18 MIFTA JULIANI BT KORIB BIN KORIB AIII BI 18-Feb-2019
19 SUTIPAH BT ALM. SUPARMAN AIII BI 19-Feb-2019
20 RR. RAMEDA SHARANISSA als MEDA BI BIII 21-Feb-2019

Layanan Informasi Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)


Memberikan Pelayanan informasi bagi warga binaan pemasyarakatan sesuai dengan salah
satu tugas dan fungsi registrasi. Pemberian pelayanan informasi tersebut meliputi status
tahanan/narapidana, masa penahanan, sisa masa pidana, informasi remisi, pengajuan justice
collaborator dan lain sebagainya. Media informasi dibuat guna melaksanakan gerakan informasi
terbuka kepada WBP dan keluarga WBP. Media informasi yang digunakan seperti papan informasi
dengan memasang daftar penerima remisi.

Permohonan Juctice Collaborator


Pada periode Januari – Maret 2019 permohonan pembuatan pengantar justice collaborator
yang diajukan oleh WBP Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta yang termasuk dalam kategori,
Bulan Jumlah Pemohon JC Kooperatif JC Non Kooperatif Keterangan
Januari 27 WBP 11 - 16 Menunggu
Tanggapan
Februari 15 WBP 3 - 12 Menunggu
Tanggapan
1 s/d 15 3 WBP - - 3 Menunggu
Maret Tanggapan

Bebasan
Sejak bulan Januari – Maret 2019 bagian registrasi Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta telah
melaksanakan pembebasan bersyarat dan pembebasan murni kepada WBP yang telah habis masa
pidana, total WBP yang dibebaskan berjumlah 34 orang, yaitu:
a. Pada bulan Januari 2019 membebaskan sejumlah 10 (sepuluh) orang WBP, 4 (empat)
orang diantaranya bebas murni, 4 (empat) WBP menjalani pembebasan bersyarat (PB)
dan 1 (satu) WBP menjalani Cuti Bersyarat serta 1 (satu) orang anak bawaan laki-laki.
b. Pada bulan Februari 2019 membebaskan sejumlah 5 (lima) orang WBP, 3 (tiga) orang
diantaranya bebas murni, 1 (satu) WBP menjalani pembebasan bersyarat (PB) dan 1
(satu) WBP menjalani Cuti Bersyarat.
c. Pada tanggal 1 s/d 15 Maret 2019 membebaskan sejumlah 3 (tiga) orang WBP, 1 (satu)
orang diantaranya bebas murni, 1 (satu) WBP menjalani pembebasan bersyarat (PB) dan
1 (satu) WBP menjalani Cuti Bersyarat.

Tabel Pembebasan WBP

Bulan Bebas Murni Bebas PB Bebas CB Bebas CMB Rehab

Januari 4 4 1
- -

Februari 3 1 1
- -

Maret 1 1 1
- -

Penerimaan WBP
NO ASAL INSTANSI TANGGAL PENERIMAAN JUMLAH

1 KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT 29 Januari 2019 1

2 KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA SELATAN 08 Februari 2019 1


Mutasi UPT
1. Penerimaan mutasi masuk dari UPT Lapas/Rutan lain ke Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta
dalam rangka menjalankan salah satu fungsi Lapas yaitu melakukan penerimaan tahanan dan
narapidana dari Rutan atau Lapas Lain. Adapun mutasi masuk tersebut dilaksanakan dalam
satu waktu dengan kondisi aman, lancar dan tertib dengan keterangan sebagai berikut:
2.
Mutasi Keluar
NO UPT ASAL UPT TUJUAN TANGGAL JUMLAH WBP
MUTASI
1 LAPAS PEREMPUAN LAPAS PEREMPUAN 14/02/2019 02 (DUA) ORANG
KELAS IIA JAKARTA KELAS II A BANDUNG

2 LAPAS PEREMPUAN LAPAS KELAS IIB 22/02/2019 01 (SATU) ORANG


KELAS IIA JAKARTA TABANAN

Mutasi Masuk

TANGGAL
NO UPT ASAL UTP TUJUAN JUMLAH WBP
MUTASI
24 (DUA PULUH
RUTAN KELAS IIA LAPAS PEREMPUAN 26/02/2019 EMPAT) ORANG + 1
1
JAKARTA TIMUR KELAS IIA JAKARTA (SATU) ANAK
BAWAAN

Dokumentasi Pelaksanaan Mutasi Lapas

Mutasi Keluar Ke Lapas Perempuan Kelas II A Bandung


Mutasi Keluar Ke Lapas Kelas II B Tabanan

Mutasi Masuk Dari Rutan Kelas II A Jakarta Timur


Penerimaan WBP dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Penerimaan WBP dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat

Remisi
Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Nyepi & Konghucu
Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Nyepi 2019 dan Konghucu 2019 di Lapas Perempuan
Kelas II A Jakata NIHIL karena tidak ada narapidana yang beragama HINDU dan narapidana
yang beragama KONGHUCHU belum memenuhi syarat pengajuan remisi.

KENDALA/PERMASALAHAN
Sejak berdirinya Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta dan dalam operasionalisasinya secara
mandiri, ditemukan beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya:
1. Kurangnya SDM (petugas Lapas) masih menjadi kendala dalam melaksanakan segala proses
administrasi, pelayanan dan kegiatan-kegiatan keregistrasian.
2. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses admisnistrasi, antara lain:
a. Kurangnya bimbingan teknologi bagi para pegawai dalam penggunaan Sistem Data
Pemasyarakatan (SDP), sehingga kegiatan keregistrasian dan belum optimal.
b. Kurangnya fasilitas berupa komputer , scanner, printer, kertas, serta koneksi internet yang
lambat.
3. Lemahnya koordinasi dengan pihak – pihak terkait:

a. Kelengkapan berkas yang masih terkendala sebagai syarat mendapatkan remisi bagi
Warga Binaan Pemasyarakatan, seperti keterlambatan vonis, eksekusi, dan pelaku utama
dari pihak kejaksaan.

b. Kelengkapan jawaban atas permohonan JC (Justice Collabolator) yang telah diajukan


Warga Binaan Pemasyarakatan dan dibuat pihak Lapas kepada pihak penyidik
(Kepolisian, BNN, maupun Kejaksaan Negeri)

EVALUASI DARI KEGIATAN


Berikut evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan:
1. Perlu penambahan jumlah petugas untuk optimalisasi pelayanan dari awal penerimaan
narapidana, pemberkasan, pengusulan remisi, sampai dengan proses pembebasan.
2. Perlu dukungan sarana/prasarana yang memadai untuk memudahkan segala kegiatan
registrasi.
3. Perlu diadakan lebih banyak lagi kegiatan bimbingan teknis untuk lebih menguasai kemajuan-
kemajuan inovasi dalam mendukung tugas pokok dan fungsi di bagian-bagian kerja.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan diatas, kegiatan sub
seksi registrasi telah terlaksana dengan baik dan pelayanan telah diberikan kepada warga binaan
Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta dengan semaksimal mungkin sesuai dengan peraturan yang
ada.

SARAN
Demi tercapainya pelaksanaan kegiatan registrasi secara lebih baik, maka diperlukan
pengadaan dan realisasi anggaran guna melengkapi sarana dan prasarana khsususnya untuk subsie
registrasi sebagai modal melakukan kegiatan administrasi tahanan dan narapidana secara cepat,
mudah, tertib, dan terorganisir.

PENUTUP
Demikian hasil kegiatan selama tiga bulan terakhir dan evaluasi dari subsi registrasi Lapas
Perempuan Kelas IIA Jakarta yang dapat kami laporkan, atas perhatiannya disampaikan terima
kasih.

Kepala,

YULI NIARTINI
NIP. 19620709 199703 2 001

Anda mungkin juga menyukai