Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. W DENGAN DIAGNOSA PERILAKU KEKERASAN


DIRUANG BERINGIN RSUD H HASAN BASERI KANDANGAN

Oleh :
AHMAD ZULFAKAR RAHMAN
NPM.1714901210035

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. W DENGAN DIAGNOSA PERILAKU KEKERASAN
DIRUANG BERINGIN RSUD H HASAN BASERI KANDANGAN
Tanggal pengkajian : 03 Oktober 2019

Jam : 14.20 Wita

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama : Tn. W
- Usia/ tanggal lahir : 30 tahun/21-04-1989
- Jenis kelamin : laki-laki
- Alamat : Batu bini
- Suku/bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Belum menikah
- Agama/keyakinan : Islam
- Pekerjaan/sumber penghasilan : Buruh
- Diagnosa medik : F.20.1 Skizofrenia hebefrenik
- No. Medical record : 01-1xxx
- Tanggal Masuk : 03 oktober 2019
- Penanggung jawab : Tn. S
- Usia : 70 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Pekerjaan/sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Ayah Klien

II. ALASAN MASUK & KELUHAN UTAMA


Pada pengkajian tanggal 03 oktober 2019 jam 14.20 wita, klien terlihat
gelisah, ketika diajak berbincang-bincang klien mengatakan “aku handak
kaluar capat bukakan lawangnya !..” diucapkan dengan nada keras dan ketus
karena keinginannya tidak dipenuhi klien teriak-teriak sambil mengatakan
“lakasi buka akan !!”, kadang klien menatap perawat sebentar menatap ke
arah lain, tatapan mata tajam dan tidak kooperatif, saat ditanya apa yang
menyebabkan marah klien menjauh dari perawat.
Berdasarkan status rekam medik, klien dibawa ke RS karena keluyuran,
gelisah dan sulit tidur. Klien sudah tidak mau lagi meminum obat yang telah
diberikan oleh rumah sakit.
MASALAH KEPERAWATAN : Perilaku Kekerasan, Regimen terapeutik
tidak efektif, resiko perilaku kekerasan

FAKTOR PRESIPITASI & PREDISPOSISI


1. Faktor Presipitasi
Berdasarkan status rekam medik, sebelum klien masuk Rumah Sakit
Jiwa, klien suka keluyuran tidak jelas, bicara sendiri, tertawa sendiri dan
kadang-kadang ingin mengamuk.

2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu berdasarkan
status rekam medik dan klien dilakukan rawat jalan di Rumah Sakit
Sambang Lihum
b. Pengobatan sebelumnya
Sebelumnya klien ataspenuturan keluarva klien rutin minum obat
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik v 23
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam
keluarga
e. Tindakan kriminal
Klien memukul-mukul tangannya kedinding tanpa sebab saat
diruangan.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan,
Regimen terapeutik tidak efektif,
Perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.


Dalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa
seperti klien

MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pada saat pengkajian hari pertama sampai hari ke tiga klien belum mau
menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dimasa lalu karena
klien tidak kooperatif dan klien tidak bicsa diajak berbicara terlalu lama
karena klien akan mengeramen jauhi perawat
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
III. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg HR :97x/m RR :22x/m T : 36,2°C
2. Ukur : TB : 160cm BB : 48 kg
3. Keluhan fisik : Kulit klien nampak kering

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

: Laki-laki : Ikatan perkawinan


: Perempuan : Garis keturunan

: Meninggal : Garis perkawinan

: Klien : keluarga yang mengalami


gnpppp: Tinggal bersama gangguan jiwa
: Cerai

Klien kedua pertama dari tiga bersaudara, klien belum menikah, klien
tinggal bersama orangtuanya
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Klien secara fisik normal, bertubuh sedang.
.
b. Identitas :
Klien mengatakan bahwa dia berjenis kelamin laki-laki bernama Tn W.
c. Peran :
- Peran dirumah dan masyarakat
Klien mengatakan dirumah sebagai anak kedua dari 3 bersaudara, klien
tidak sekolah, dan tidak ada peran dari kelompok masyarakat.
- Peran di rumah sakit
Di ruangan klien melakukan aktivitas secara mandiri seperti disuruh
memakai baju klien mampu memakainya.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat pulang ke rumah dan berkumpul lagi
dengan keluarganya dan dapat diterima dilingkungan dan keluarga
e. Harga diri :
Klien mengatakan hanya sesekali dan berlangsung cepat berinteraksi
dengan orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang sangat berarti adalah kedua orang tuanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Dalam lingkungan masyarakat klien tidak memiliki kegiatan di kelompok
ataupun di masyarakat

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :


Klien mengalami tidak ada mengalami hambatan saat bercakap dengan
orang sekelilingnya
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan dirumah sholat tepat waktu, sedangkan di RS klien
tidak sholat.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Klien berpakaian kadang terlihat rapi menggunakan baju dan
celana, kebersihan diri bisa hanya dengan di suruh dan melakukannya sendiri
dengan arahan oleh perawat.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


Memulai pembicaraan
Klien saat diajak bicara tidak kooperatif dan klien bicar cepat sehingga
kurang dapat dimengerti, ketus saat menjawab pertanyaan dari perawat,
terkadang jawaban klien tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
MASALAH KEPERAWATAN : perilaku kekerasan
3. Aktivitas Motorik
Klien tampak gelisah, tatapan mata tajam, kontak mata kurang klien
sesekali menatap perawat kadang meliha- lihat ke arah lain, klien
menghindar jika terlalu lama diajak bicara, tangan klien tremor.
MASALAH KEPERAWATAN : perilaku kekerasan
4. Alam perasaan
Klien mengatakan perasaannya saat ini tidak jelas sebentar merasa kesal,
sebentar tertawa.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif
5. Afek
Respons klien beruba-ubah seperti saat klien minta keluar kamar isolasi
namun tidak diberi karena klien tidak kooperatif, awalnya hanya
mengatakan kata-kata yang tidak bagus lalu teriak-teriak.
MASALAH KEPERAWATAN : perilaku kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Saat perawat berbicara klien kadang memandang ke arah perawat dan
kadang memandang ke arah lain,tatapan mata tajam, klien tidak
kooperatif. Klien bosan terlalu lama berbicara sehingga hanya sebentar
dapat berinteraksi dengan klien
MASALAH KEPERAWATAN : perilaku kekerasan
7. Persepsi Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi

Pengecapan Penghidu Depersonalisasi


Jelaskan : Klien mengatakan tidak pernah melihat bayangan ataupun
mendengar bisikan.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
8. Proses pikir
Klien tidak kooperatif, saat ditanya jawaban klien tidak sesuai dengan
topik pembicaraan, klien mengulang pembicaraan berkali-kali
MASALAH KEPERAWATAN : gangguan prosees pikir
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Pesimisme
Rendah diri Ide yang terkait Pikiran magis
Agama Somatikk Kebesaran curiga
Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : Tidak ditemukan adanya waham, obsesi, delusi, phobia,


nhipokhondria, depersonilisasi, ide yang terkait, dan pikiran magis.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien composmetis GCS ( E 4, V 5, M 6 ). Orientasi
klien terhadap orang lain tidak baik, tidak dapat berorientasi waktu dan
tempat dengan baik.
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan proses pikir
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : klien mampu mengingat tempat
tinggalnya
b. Gangguan daya ingat jangka saat ini : klien tidak mampu mengingat
kejadian yang baru saja terjadi RSJ
c. Gangguan daya ingat konfabulasi : tidak terdapat ingatan palsu yang
muncul
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan proses pikir
12. Tingkat konsentrasi
mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung
sederhana
Jelaskan : tingkat konsentrasi klien kurang baik, saat dikaji klien belum
mampu berhitung perkalian dengan baik. 2 x 2 = 4 , 3 x 3 = 9 klien
mampu berhitung 1 – 10 secara berurutan.
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan proses pikir
13. Kemampuan penilaian
Ketika klien disuruh memilih sebaiknya memakai baju dulu baru mandi
atau mandi dulu baru memakai baju dan klien tidak menjawab dan
mengalihkan pandangan.
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan proses pikir
14. Daya tilik diri
Klien tidak mengetahui penyakit yang di deritanya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Klien makan 3 kali sehari dengan jumlah satu porsi disediakan, cara
makan klien kurang rapi, sebelum makan klien mencuci tangan terlebih
dahulu dan klien tidak mau membereskan habis makan.

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantual total
Klien BAB/BAK di kamar mandi, ketika selesai BAK/BAB klien kadang
bisa membersihkannya, merapikan diri dan berpakaian.
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mandi 2 kali sehari tanpa bantuan orang lain, mandi menggunakan
sabun.
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan
Klien saat berpakaian bisa mengenakan pakaiannya sendiri. Klien ganti
pakaian 1 x sehari.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama:
Klien tidak tidur siang setiap hari

Tidur malam lama :09.00 s/d 05.30 pagi

Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat
Pada saat jam minum obat, pasien dibantu oleh perawat dalam
menyiapkan obat sesuai terapi yang diberikan dokter
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya tidak
Ketika dirumah klien juga harus rutin meminum obat sesuai aturan yang
diresepkan dokter. Kontrol berobat ke RSJ

Perawatan pendukung Ya tidak


Ketika dirumah klien harus diajarkan bagaimana cara mengontrol rasa
marahnya.
8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak


Ketika dirumah klien diajarkan bagaimana mempersiapkan makanan agar
melatih kemandirian klien dan klien sudah mandiri, di RS klien mampu
menyiapkan makanan secara mandiri.

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak


Klien ketika dirumah diajarkan membersihkan rumah agar klien ada
kegiatan dan sekaligus melatih kebisaan klien. Klien belum mandiri.

Mencuci pakaian Ya tidak


Ketika dirumah klien diajarkan mencuci pakaiannya sendiri agar lebih
mandiri. Klien belum mampu mandiri.

Pengaturan keuangan Ya tidak

Ketika dirumah klien diajarkan mengatur keuangan untuk melatih klien


agar bisa mengatur keuangan.

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja V Ya tidak
Klien tidak ada hambatan dalam berbelanja untuk keperluan sehari-hari

Transportasi V
Ya tidak

Lain-lain Ya tidak
Dalam melakukan perjalanan klien bisa menggunakan kendaraan sendiri,
klien bisa secara mandiri belanja di warung dekat rumah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada

VII. MEKANISME KOPING


Pada saat diobservasi klien menunjukkan mekanisme adaptif yaitu mau
berbicara dengan perawat serta kontak mata baik dalam waktu singkat.
Sedangkan mekanisme maladaptif yaitu saat dirumah klien ingin ngamuk dan
memukul pembatas kamar isolasi, saat diruangan klien teriak-teriak dan
mengeluarkan kata-kata yang tidak bagus karena keinginannya tidak dipenuhi.

MASALAH KEPERAWATAN : Perilaku kekerasan, resiko perilaku


kekerasan
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak mempunyai masalah dengan anggota kelompok
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Klien mampu berhubungan dengan orang lain tetapi terbatas hanya
teman-teman yang biasa dikenalnya saja
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Pendidikan terakhir klien tamatan SMA dan tidak mau melanjutkan
sekolah lagi karena sudah lelah sekolah
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak bekerja
Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal bersama ibunya, keluarga klien menerima dengan
keadaannya
Masalah ekonomi, spesifik
Ekonomi klien sekarang di bantu oleh ibunya, karena klien tidak
bekerja.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak mempunyai masalah dengan pelayanan kesehatan, jarak
puskesmas dan RSJ masih dapat terjangkau.
Masalah lainnya, spesifik.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa System pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik


V
Koping Obat-obatan

Jelaskan : Klien tidak menyadari bahwa dirinya sedang di rawat di rumah


sakit jiwa. Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah sakit jiwa
karena keluyuran dan mengamuk sampai memukul ibunya, teriak marah-
marah. Koping klien cenderung ke maladaptif yaitu klien mengamuk dengan
mencederai diri sendiri dan orang lain karena orang tuanya tidak membelikan
barang yang diinginkannya, saat diruangan klien juga teriak-teriak, marah dan
mengeluarkan kata yang tidak bagus. Tidak ada penyakit fisik pada klien dan
klien saat dirawat meminum obat secara teratur.
MASALAH KEPERAWATAN : resiko perilaku kekerasan, koping individu
tidak efektif, perilaku kekerasan

X. ASPEK MEDIK
a. Diagnosa medik
F 20.1 Skizofrenia hebefrenik : kelainan jiwa sewaktu menjalani fase
pubertas, penderitanya seringkali kesulitan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari akibat ketidakmampuan mereka untuk
berpikir logis, berbicara dan bertindak logis dengan gejala :
ucapan tidak teratur, perilaku yang keterlaluan, tumpulnya emosi
dan emosi tidak patut.
b. Terapi medis

Inj. Haloperidol ( lodomer ) 1 Amp 2x1

P.O Merlopam 2mg 2x1

P.O Dipacote 500 mg 2x1

P.O THP K/P

P.O Hepamax 2x1


Kamis, 20 September 2018
DATA MASALAH
Data Subjektif: PERILAKU
- Klien mengatakan “aku handak kaluar capat KEKERASAN
bukakan lawangnya!..”
- Klien juga mengatakan “lakasi buka akan!!”
Data Objektif
- Klien tidak kooperatif
- Klien mengatakan dengan kasar dan ketus
- Klien tampak gelisah, tatapan mata tajam
- Tangan klien nampak tremor N: 88*/menit T:
Data Subjektif : RESIKO PERILAKU
- Klien dibawa ke RSJD Sambang Lihum karena KEKERASAN
keluyuran, inggin mengamuk, sangat gelisah, dan
sulit tidur
- Klien pernah ingin memukul ibu
Data objektif :
- Kontak mata klien kurang
- Saat ditanya tentang perasaan marah klien menjauh
dari perawat
Data Subjektif: KOPING INDIVIDU
- Klien mengatakan ingin cepat-cepat pulang ke TIDAK EFEKTIF
rumah karena tidak ingin berdiam di rs.
Data Objektif:
klien tampak tertutup dan tidak mampu
mengungkapkan perasaannya secara mendalam.

XI. POHON MASALAH

Effect Risiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Core Problem Perilaku kekerasan

Causa Koping individu tidak efektif


XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Perilaku kekerasan
- Resiko perilaku kekerasan
- Koping individu tidak efektif
XIII. INTERVENSI

No DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI


1 Perilaku Kekerasan Klien mampu mengontrol rasa Melakukan tindakan Bina hubung saling percaya
dan Resiko marah
perilaku keekrasan Membina hubungan saling percaya 1. Ucapkan salam
2. Berkenalan dengan klien
Setelah 6 x interaksi 3. Tanyakan perasaan dan keluhan
4. Buat kontrak waktu, tempat dan topik
1. Klien mampu membina hubungan Lakukan tindakan SP 1 resiko perilaku kekerasan:
saling percaya
2. Klien mampu mengidenfiksi 1. Idenfikasi penyebab dan tanda gejala perilaku
penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan akibat perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat kekerasan.
perilaku kekerasan. 2. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik,
3. Klien mampu menjelaskan cara obat, verbal dan spiritual
mengontrol perilku kekerasan: dengan 3. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara
cara fisik obat, verbal, dan spiritual fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal.
4. Klien mampu melakukan cara 4. Masukan kejadwal kegiatan untuk latihan fisik
mengontrol perilsku kekerasan dengan
cara fisik: memukul batal dan tarik Lakukan tindakan SP 2 Resiko Perilaku Kekerasan
nafas dalam
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, beri pujian
Setelah 6 x interaksi 2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
obat (6 benar obat, guna, dosis, frekuensi, cara,
1. Klien mampu mengevaluasi kegiatan kontiunitas minum obat, akibat jika obat itu tidak
latihan fisik, beri pujian diminum)
2. Klien mampu mengontrol prilaku 3. Masukan kedalam jadwal harian untuk latihan fisik
kekerasan dengan obat (6 benar obat dan minum obat
guna,dosis, frekuensi, cara, kontiunitas
minum obat, akibat tidak minum obat.
Lakukan tindakan SP 3 Resiko Perilaku Kekerasan
Setelah 6 x interaksi 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat, serta beri
pujian
1. Klien mampu mengevaluasi kegiatan 2. Latih cara klien mengontrol perilaku kekerasan
latihan fisik dan obat dengan verbal
2. Klien mampu mengontrol perilaku 3. Masukan kejadwal harian untuk latihan fisik,
kekerasan secara verbal minum obat dan verbal
3. Klien mampu melakukan kegiatan
latihan fisik, minum obat dan verbal Lakukan tindakan SP 4 Resiko Perilaku Kekerasan

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal,


beri pujian
2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
spiritual
3. Masukkan kedalam jadwal latihan fisik, minum
obat, verbal danspiritual

Lakukan tindakan SP 5 Resiko perilaku kekerasan


1. Evaluasi kegialan latihan SP 1-4
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah RPK terkontrol

3 Koping individu - Decision making Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Hargai pemahaman klien tentang konsep diri
tidak efektif - Role inhasment selama 6 x interaksi, diharapkan koping 2. Hargai sikap klien terhadap perubahan peran dan
- Sosial support individu menjadi efektif dengan kriteria hubungan
hasil : 3. Bantu klien mengidentifikasi strategi positif untuk
mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup dan
- Mengidentifikasi pola koping yang perubahan peran
efektif 4. Bantu klien beradaptasi dan mengantisipasi perubahan
- Mengungkapkan secara verbal tentang
koping yang efektif klien
- Mengatakan penurunan stress
- Klien mengatakan telah menerima
keadaannya
- Mampu mengidentifikasi strategi
tentang koping
XIV. CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP

NO. Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI


1 DS : S:
Kamis - Klien mengatakan “aku handak kaluar Klien mengatakan “aku
03/10/2019 capat bukakan lawangnya!..” handak kaluar capat
Dinas Pagi - Klien juga mengatakan “lakasi buka bukakan lawangnya!..”
akan!!” O:
DO: - Klien belum mampu
- Klien tidak kooperatif mengidentifikasi
- Klien mengatakan dengan kasar dan penyebab, tanda dan
ketus gejala perilaku kekerasan
- Klien tampak gelisah, tatapan mata yang dilakukan
tajam - Klien tidak kooperatif
- Tangan klien nampak tremor - Klien terlihat gelisah
- - Kontak mata tidak dapat
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan di pertahankan
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Emosi labil
gejala PK yang dilakukan dan akibat - TTV :
PK. TD : 110/70
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, N : 80 x/mnt
obat, verbal dan spiritual. RR : 20 x/mnt
- Melatih cara mengontrol PK secara T : 360C
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur A:
dan bantal. Perilaku Kekerasan
- Memasukkan pada jadwal kegiatan P:
untuk latihan fisik. - (Perawat) ulangi SP 1
- Observasi TTV
- Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis dokter
2 Kamis DS : S:
03/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “napa da”
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur O:
- Klien pernah ingin memukul ibunya. - Klien belum mampu
DO : mengidentifikasi
- Kontak mata klien kurang penyebab, tanda dan
- Saat ditanya tentang perasaan marah gejala perilaku kekerasan
klien menjauh dari perawat yang dilakukan
- Klien tidak kooperatif
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Kontak mata tidak dapat
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan di pertahankan
gejala PK yang dilakukan dan akibat A:
PK. Resiko Perilaku Kekerasan
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, P:
obat, verbal dan spiritual. - (Perawat) ulangi SP 1
- Melatih cara mengontrol PK secara - Kolaborasi pemberian
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur obat sesuai advis dokter
dan bantal.
- Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
3 Kamis DS: S:
03/10/2019 - Klien mengatakan ingin cepat-cepat - Klien mengatakan “kada
Dinas Pagi pulang ke tidak ingin dirumah sakit . papaai”
DO: O:
- klien tampak tertutup dan tidak mampu - Klien tidak kooperatif
mengungkapkan perasaannya secara - Kontak mata tidak dapat
mendalam. dipertahankan
- Klien tampak memandang
Intervensi : kesana kemari
1. Menghargai pemahaman klien tentang - TTV :
konsep diri TD : 110/70
2. Menghargai sikap klien terhadap N : 80 x/mnt
perubahan peran dan hubungan RR : 20 x/mnt
3. Membantu klien mengidentifikasi T : 360C
strategi positif untuk mengatasi A:
keterbatasan dan mengelola gaya hidup Koping individu tidak efektif
dan perubahan peran P:
4. Membantu klien beradaptasi dan - (Perawat) lanjutkan
mengantisipasi perubahan klien intervensi
- Observasi TTV
Jum’at 04 Oktober 2019
NO. Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
1 DS : S:
Jum’at - Klien mengatakan “Lapasakan am Klien mengatakan “capat
04/10/2019 ikatan nih!..” paculakan ikatan nih !..”
Dinas Pagi DO: O:
- Klien tidak kooperatif - Klien belum mampu
- Klien mengatakan dengan kasar dan mengidentifikasi
ketus penyebab, tanda dan
- Klien tampak gaduh gelisah, tatapan gejala perilaku kekerasan
mata tajam yang dilakukan
- Pasien di Fiksasi mekanik - Klien tidak kooperatif
- - Klien terlihat gaduh
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan gelisah
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Kontak mata tidak dapat
gejala PK yang dilakukan dan akibat di pertahankan
PK. - Emosi labil
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, - Klien terfiksasi mekanik
obat, verbal dan spiritual. - TTV :
- Melatih cara mengontrol PK secara TD : 120/80
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur N : 82 x/mnt
dan bantal. RR : 20 x/mnt
- Memasukkan pada jadwal kegiatan T : 360C
untuk latihan fisik. A:
- Mengobservasi tiap 15 menit fiksasi Perilaku Kekerasan
klien P:
- (Perawat) ulangi SP 1
- Observasi TTV
- Mengobservasi tiap 15
menit fiksasi klien
- Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis dokter
2 Jum’at DS : S:
04/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “napa da”
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur O:
- Klien pernah ingin memukul ibunya. - Klien belum mampu
DO : mengidentifikasi
- Kontak mata klien kurang penyebab, tanda dan
- Saat ditanya tentang perasaan marah gejala perilaku kekerasan
klien menjauh dari perawat yang dilakukan
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Klien tidak kooperatif
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Kontak mata tidak dapat
gejala PK yang dilakukan dan akibat di pertahankan
PK. A:
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, Resiko Perilaku Kekerasan
obat, verbal dan spiritual. P:
- Melatih cara mengontrol PK secara - (Perawat) ulangi SP 1
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur - Kolaborasi pemberian
dan bantal. obat sesuai advis dokter
- Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
3 Jum’at DS: S:
04/10/2019 - Klien mengatakan ingin cepat-cepat- Klien mengatakan “kada
Dinas Pagi pulang ke tidak ingin dirumah sakit . papaai”
DO: -
- klien tampak tertutup dan tidak mampu- O :
mengungkapkan perasaannya secara - Klien tidak kooperatif
mendalam. - Kontak mata tidak dapat
dipertahankan
Intervensi : - Klien tampak memandang
1. Menghargai pemahaman klien tentang kesana kemari
konsep diri - TTV :
2. Menghargai sikap klien terhadap TD : 120/80
perubahan peran dan hubungan N : 82 x/mnt
3. Membantu klien mengidentifikasi RR : 20 x/mnt
strategi positif untuk mengatasi T : 360C
keterbatasan dan mengelola gaya hidup A:
dan perubahan peran Koping individu tidak efektif
4. Membantu klien beradaptasi dan P:
mengantisipasi perubahan klien - (Perawat) lanjutkan
intervensi
- Observasi TTV
Sabtu, 05 Oktober 2019
NO. Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
1 DS : S:
Sabtu - Klien mengatakan “Lapas pang ikatan Klien mengatakan “Placul
05/10/2019 nih aku handak kaluar!..” ikatan ni pang!..”
Dinas Pagi DO: O:
- Klien tidak kooperatif - Klien belum mampu
- Klien mengatakan dengan kasar dan mengidentifikasi
ketus penyebab, tanda dan
- Klien tampak gelisah, tatapan mata gejala perilaku kekerasan
tajam yang dilakukan
- Klien di fiksasi - Klien tidak kooperatif
- - Klien terlihat gelisah
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Kontak mata tidak dapat
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan di pertahankan
gejala PK yang dilakukan dan akibat - Emosi labil
PK. - Klien terfiksasi mekanik
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, - TTV :
obat, verbal dan spiritual. TD : 120/80
- Melatih cara mengontrol PK secara N : 82 x/mnt
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur RR : 20 x/mnt
dan bantal. T : 360C
- Memasukkan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan fisik. Perilaku Kekerasan
- Mengobservasi tiap 15 menit fiksasi P:
klien - (Perawat) ulangi SP 1
- Observasi TTV
- Mengobservasi tiap 15
menit fiksasi klien
- Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis dokter
2 Sabtu DS : S:
05/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “napa da”
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur O:
- Klien pernah ingin memukul ibunya. - Klien belum mampu
DO : mengidentifikasi
- Kontak mata klien kurang penyebab, tanda dan
- Saat ditanya tentang perasaan marah gejala perilaku kekerasan
klien menjauh dari perawat yang dilakukan
- Klien tidak kooperatif
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Kontak mata tidak dapat
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan di pertahankan
gejala PK yang dilakukan dan akibat A:
PK. Resiko Perilaku Kekerasan
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, P:
obat, verbal dan spiritual. - (Perawat) ulangi SP 1
- Melatih cara mengontrol PK secara - Kolaborasi pemberian
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur obat sesuai advis dokter
dan bantal.
- Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
3 Sabtu DS: S:
05/10/2019 - Klien mengatakan ingin cepat-cepat- Klien mengatakan “kada
Dinas Pagi pulang ke tidak ingin dirumah sakit . papaai”
DO: -
- klien tampak tertutup dan tidak mampu- O :
mengungkapkan perasaannya secara - Klien tidak kooperatif
mendalam. - Kontak mata tidak dapat
dipertahankan
Intervensi : - Klien tampak memandang
1. Menghargai pemahaman klien tentang kesana kemari
konsep diri - TTV :
2. Menghargai sikap klien terhadap TD : 120/80
perubahan peran dan hubungan N : 82 x/mnt
3. Membantu klien mengidentifikasi RR : 20 x/mnt
strategi positif untuk mengatasi T : 360C
keterbatasan dan mengelola gaya hidup A:
dan perubahan peran Koping individu tidak efektif
4. Membantu klien beradaptasi dan P:
mengantisipasi perubahan klien - (Perawat) lanjutkan
intervensi
- Observasi TTV
Kamis, 10 Oktober 2019
NO. Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
1 DS : S:
Kamis - Klien mengatakan “Assalamualaikum Klien mengatakan “Selamat
10/10/2019 pa !..” siang pak !..”
Dinas Pagi DO: O:
- Klien tampak kooperatif - Klien mampu
- Klien dapat berkata kata dengan santai mengidentifikasi
atau lembut penyebab, tanda dan
- Klien tampak tenang, tatapan mata gejala perilaku kekerasan
santai yang dilakukan
- Klien kooperatif
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Klien terlihat tenang
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan - Kontak mata dapat di
gejala PK yang dilakukan dan akibat pertahankan
PK. - Emosi Stabil
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, - TTV :
obat, verbal dan spiritual. TD : 120/80
- Melatih cara mengontrol PK secara N : 80 x/mnt
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur RR : 20 x/mnt
dan bantal. T : 360C
- Memasukkan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan fisik. Perilaku Kekerasan
P:
- Observasi SP 1, Lanjut
SP 2
- Observasi TTV
- Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis dokter
2 Kamis DS : S:
10/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “merasa
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur lebih tenang hari ini”
- Klien pernah ingin memukul ibunya. O:
DO : - Klien belum mampu
- Kontak mata bagus mengidentifikasi
- Saat ditanya tentang perasaan marah penyebab, tanda dan
klien menjawab “ karena kecapean saat gejala perilaku kekerasan
bekerja “ yang dilakukan
- Klien kooperatif
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Kontak mata dapat di
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan pertahankan
gejala PK yang dilakukan dan akibat A:
PK. Resiko Perilaku Kekerasan
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, P:
obat, verbal dan spiritual. - (Perawat) Obsevasi SP
- Melatih cara mengontrol PK secara 1, Lanjut SP2
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur - Kolaborasi pemberian
dan bantal. obat sesuai advis dokter
- Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
3 Kamis DS: S:
10/10/2019 - Klien mengatakan ingin cepat-cepat- Klien mengatakan “Hari ini
Dinas Pagi pulang ke tidak ingin dirumah sakit . merasa lebih tenang”
-
DO: - O:
- klien tampak tertutup dan tidak mampu - Klien kooperatif
mengungkapkan perasaannya secara - Kontak mata dapat
mendalam. dipertahankan
- Klien dapat fokus saat
Intervensi : berbicara dengan perawat
1. Menghargai pemahaman klien tentang - TTV :
konsep diri TD : 120/80
2. Menghargai sikap klien terhadap N : 82 x/mnt
perubahan peran dan hubungan RR : 20 x/mnt
3. Membantu klien mengidentifikasi T : 360C
strategi positif untuk mengatasi A:
keterbatasan dan mengelola gaya hidup Koping individu efektif
dan perubahan peran P:
4. Membantu klien beradaptasi dan - Hentikan Intervensi
mengantisipasi perubahan klien
Jum’at 12 0ktober 2019
2 Jum’at DS : S:
11/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “merasa
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur lebih tenang hari ini”
- Klien pernah ingin memukul ibunya. O:
DO : - Klien mampu
- Kontak mata bagus mengidentifikasi
- Saat ditanya tentang perasaan marah penyebab, tanda dan
klien menjawab “ karena kecapean saat gejala perilaku kekerasan
bekerja” yang dilakukan
- Klien dapat memperagakan mengotrol - Klien kdapat
pk dengan cara nafas dalam memperagakan kontrol
PK dengan nafas dalam
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan - Kontak mata dapat di
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan pertahankan
gejala PK yang dilakukan dan akibat A:
PK. Resiko Perilaku Kekerasan
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, P:
obat, verbal dan spiritual. - (Perawat) Obsevasi SP 1
- Melatih cara mengontrol PK secara - Observasi SP2
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur - Lanjut SP3
dan bantal. - Kolaborasi pemberian
- Memasukkan pada jadwal kegiatan obat sesuai advis dokter
untuk latihan fisik.
Sabtu 13 0ktober 2019
2 Sabtu DS : S:
12/10/2019 - Klien dibawa ke RSJ karena keluyuran, Klien mengatakan “merasa
Dinas Pagi ingin mengamuk dan sulit tidur lebih senang hari ini”
- Klien pernah ingin memukul ibunya. O:
DO : - Klien mampu
- Kontak mata bagus mengidentifikasi
- Saat ditanya tentang perasaan marah penyebab, tanda dan
klien menjawab “ karena kecapean saat gejala perilaku kekerasan
bekerja” yang dilakukan
- Klien dapat memperagakan mengotrol - Klien kdapat
pk dengan cara nafas dalam memperagakan kontrol
- Klien belum mampu melakukan PK dengan nafas dalam
Mentrol PK dengan fisik ( Pukul bantal) - Klien belum mampu
melakukan Mentrol PK
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan dengan fisik ( Pukul
- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan bantal)
gejala PK yang dilakukan dan akibat - Kontak mata dapat di
PK. pertahankan
- Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, A:
obat, verbal dan spiritual. Resiko Perilaku Kekerasan
- Melatih cara mengontrol PK secara P:
fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur - (Perawat) Obsevasi SP 1
dan bantal. - Observasi SP2
- Memasukkan pada jadwal kegiatan - Kolaborasi pemberian
untuk latihan fisik. obat sesuai advis dokter
Kandangan, Oktober 2019

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(.......................................) (….…...…...…......………..)

Anda mungkin juga menyukai