Anda di halaman 1dari 12

Cara Membuat Komposter Pupuk Organik

ingginya tumpukan sampah di berbagai tempat dapat disebabkan belum adanya


pengelolaan dan pemisahan sampah dari masyarakat. Tidak banyak warga yang
menggunakan tempat sampah yang berbeda fungsi untuk memisahkan berbagai jenis
sampah. Misalnya, menggunakan tong sampah biru untuk sampah basah (organik) dan
tong sampah oranye untuk sampah kering (non-organik).
Masyarakat sebenarnya dapat berperan serta mengurangi efek negatif sampah dengan
memisahkan sampah organik dan non-organik yang dimulai dari dalam rumah. Pengolahan
sampah sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sesuatu yang lebih
bermanfaat. Sampah kering dapat didaur ulang menjadi berbagai macam kerajinan.
Sementara itu, sampah basah dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan pupuk cair. Pupuk
cair memiliki berbagai manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator
untuk pembuatan kompos.

A. Apa itu Komposter?


Komposter merupakan suatu alat yang digunakan untuk membuat pupuk cair. Komposter
dapat berupa tong sampah plastik atau kotak semen yang biasanya diletakkan di dalam
atau di luar ruangan. Secara sederhana, komposter dapat dibuat sendiri menggunakan tong
plastik bekas yang dimodifikasi.
Ukuran komposter dapat disesuaikan dengan skala limbah. Untuk skala limbah keluarga
kecil dapat menggunakan komposter berukuran 20—200 liter. Sementara itu, untuk skala
besar seperti limbah rumah makan atau rumah sakit dapat menggunakan komposter
berukuran 200 liter.
Komposter memiliki instalasi untuk sirkulasi udara di dalamnya sehingga dapat membantu
proses pengomposan aerob dan mempercepat proses penguraian sampah. Selain itu,
komposter juga mampu menjaga kelembapan dan suhu sehingga bakteri dan jasad renik
dapat bekerja mengurai bahan organik secara optimal. Komposter juga memungkinkan
aliran lindi terpisah dari material padat sehingga memudahkan untuk mendapatkan pupuk
cair.
Bersama dengan aktivator kompos seperti organik dekomposer, EM4, dan Green Phoskko,
sampah sisa rumah tangga dapat diubah menjadi kompos hanya dalam waktu 10—12 hari.
Khusus untuk pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga ini perlu digunakan
bio- aktivator, seperti Propuri. Fungsi Propuri memang sama dengan aktivator lainnya,
tetapi sedikit lebih praktis dalam penggunaannya. Untuk memperoleh Propuri, Anda bisa
menghubung penulis. Berikut langkah-langkah membuat komposter skala rumah tangga
dengan ukuran 20 liter.
B. Alat dan Bahan Membuat Komposter
a. Alat
- Gergaji - Bor
- Meteran - Cutter
- Pensil - Gunting
- Lem paralon

b. Bahan
— 1 buah tong plastik ukuran 20 liter
— 2 buah pipa paralon dengan panjang 14 cm dan diameter 1 inch
— 2 buah pipa paralon dengan panjang 10 cm dan diameter 1 inch
— 1 buah pipa paralon dengan panjang 9 cm dan diameter 1 inch
— 2 buah pipa paralon dengan panjang 1 cm dan diameter 1 inch
— 2 buah sambungan pipa berbentuk T
— 1 buah keran plastik
— Kasa plastik secukupnya
C. Cara Membuat Komposter Pupuk Organik
a. Persiapan Pembuatan
 Buat dua lubang di sisi kanan dan kiri tong menggunakan bor. Untuk tong berukuran 20
liter, lubang berada di ketinggian 28 cm dari alas tong. Diameter lubang harus sama
dengan diameter pipa paralon. Kedua lubang ini berfungsi sebagai lubang udara.
 Buat satu lubang lagi di antara kedua lubang tong yang telah dibuat, posisi lubang
ketiga ini harus lebih rendah dari lubang sebelumnya atau sekitar 10 cm dari alas tong.
 Untuk pipa, potong-potong pipa berdiameter 1 inch sesuai ukuran yang diinginkan. Buat
lubang-lubang kecil di badan pipa paralon 14 cm dan pipa paralon 10 cm. Bungkus
badan pipa yang berlubang tersebut dengan kasa plastik, hingga tertutup rapi.
b. Instalasi Komposter
 Pasang keran plastik ke dalam lubang yang paling bawah (terletak di ketinggian 10 cm
dari alas tong). Selalu gunakan seal yang telah tersedia agar tidak terjadi kebocoran.
Kencangkan ulir keran plastik.
 Untuk pipa, sambungkan pipa 9 cm dan kedua pipa 10 cm ke dalam sambungan T.
Instalasi ini tidak perlu diberi perekat atau lem untuk memudahkan pelepasan apabila
sewaktu-waktu terjadi kebocoran.
 Tempatkan instalasi tersebut ke dalam komposter dengan salah satu pipa 10 cm
mengarah ke lubang yang telah dipasangi keran plastik. Jadi, pipa 9 cm mengarah ke
bawah dan pipa 10 cm lainnya mengarah ke atas.
 Rangkai instalasi udara dengan menempatkan kedua pipa 14 cm ke dalam lubang
bagian atas (terletak di ketinggian 28 cm dari alas tong).
 Pasangkan sambungan T untuk setiap ujung pipa yang bertemu (antara kedua pipa 14
cm dan pipa 10 cm).
 Tutup kedua ujung pipa yang mencuat keluar sekitar 3 cm menggunakan kasa plastik.
Potong kasa plastik membentuk lingkaran dengan diameter sekitar 1 cm lebih panjang
dari diameter pipa.
 Terakhir, tempelkan kasa lalu beri lem perekat di sekitar ujung pipa. Atur hingga tertutup
rapi dengan penutup pipa. Gunting bagian kasa yang paling luar.
Penting!
Komposter skala rumah tangga ini dirancang dengan bentuk yang praktis untuk
diletakkan di dalam ruangan. Namun, bau tidak sedap dari gas metan yang dihasilkan
selama proses pembusukan bisa mengganggu kenyamanan lingkungan di dalam
ruangan atau rumah.Karena itu, satu lubang udara komposter sebaiknya
disambungkan lagi dengan pipa paralon yang dipasang menuju arah luar ruangan
sehingga bau tidak sedap tadi bisa langsung "terlepas" ke udara bebas.
Membuat Kompos Dari Sampah Rumah Tangga

Komposter ini pernah di teliti dan diupayakan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pemukiman, di bawah Balitbang Departemen Pekerjaan
Umum Bandung. Bahan-bahan untuk membuat komposter yaitu

 drum atau tong plastik yang mempunyai tutup,


 pipa pralon berdiameter 4 inci,
 kasa plastik untuk menutup lubang pipa bagian luar Clan
 batu kerikil.

Adapun Cara Pembuatannya sebagai berikut.


1. Bagian atas tong plastik diberi 4 lubang diameter 4 inci untuk memasang
pipa. Bagian bawah juga dilubangi dengan diameter yang sama, sebanyak
4-5 lubang, lalu ditutup kasa plastik untuk jalan air.
2. Ujung pipa bagian luar ditutup kasa plastik untuk sirkulasi udara,
3. Pipa dilubangi dengan bor sebesar 5 mm setiap jarak 5 cm. Tong Juga
dilubangi 5 mm dengan jarak 10 cm untuk udara.
4. Pasang pipa pada empat sudut tong, lalu tanam di tanah. Tempatkan
pada bagian yang tidak kena hujan secara langsung
5. Tepi tong ditutup batu kerikii setebal 15 cm. Demikian juga sekeliling
pipa ditutup kerikil, baru ditutup tanah. Tempat sampah biasanya berbau
karena sampah organik cepat membu suk sehingga diperlukan kerikil
untuk meredam bau tersebut.

Tong tersebut diisi dengan sampah rumah tangga,tentunya sampah organik,


tetapi jangan diikutkan dengan kulit telur dan kulit kacang sebab sukar
menjadi kompos. Setelah penuh, tong ditutup dan dibiarkan selama 3-4
bulan, agar lebih cepat gunakan bioaktivator atau bakteri starter untuk proses
pembusukan sampah. Selama itu akan terjadi proses pengomposan. Sampah
yang sudah jadi kompos berwarna hitam dan gembur seperti tanah. Ambil
kompos itu dan komposter, lalu diangin-anginkan sekitar seminggu. Nah,
kompos itu sudah siap dipakai untuk pupuk tanaman.
Dalam
komposter tersebut akan bermunculan belatung yang mungkin bisa
menimbulkan rasa jijik. Belatung muncul dari sampah sampah organik yang
mengalami pembusukan. Kehadiran belatung itu justru dinantikan karena
tugasnya melahap sampah dapur. Supaya belatung tidak berkeliaran maka
tutup tong harus dijaga dalam keadaan rapat.

Dewasa ini, komposter sudah diproduksi dan tersadia di pasaran. Alat ini
dirancang demikian rupa sehingga bisa dipasang dengan mudah di halaman
rumah, membuat sendiri juga mudah. Kapasitasnya 100 liter atau sekitar 200
kg sampah. Selama dalam proses, Sampah itu juga tidak mengeluarkan bau
karena alat itu dilengkapi pipa-pipa Vertikal yang dipadati dengan kerikil di
sekitarnya untuk mencegah keluarnya gas yang terjadi selama proses
pengomposan.Hasil akhirnya adalah kompos dan cairan yang bisa digunakan
sebagai pupuk.
Penempatan kompos sampah rumah tangga ini harus hati-hati, tidak
boleh terlalu dekat dengan sumur yang dangkal karena bisa tercemar. AIat ini
juga tidak bisa diterapkan pada daerah yang permukaan air tanahnya tinggi
dan pada rumah-rumah yang tidak memiliki halaman sebab setiap komposter
membutuhkan lahan sekitar 1 m . Namun, kelemahan ini bisa diatasi,
misalnya dibuat secara bersama atau komunal

Anda mungkin juga menyukai