Anda di halaman 1dari 21

Urinarius Tractus Infection (UTI)

Oleh :
AGUS PRIYANTO
• Berdasarkan letaknya
saluran kemih menjadi 2
bagian : Ginjal
1. Saluran kemih atas
Ureter
(ginjal dan ureter)
2. Saluran kemih bawah
(vesika urinaria dan Bladder
uretra).
Uretra
Letak : Retroperitoneal & Menempel pada
dinding posterior abdomen T12 – L3
Fungsi :
a. Pengaturan keseimbangan air &
elektrolit
b. Pengaturan osmolaritas cairan tubuh &
konsentrasi elektrolit
c. Pengaturan keseimbangan asam basa
dll.
• Panjangnya ± 25 – 30 cm,
dengan penampang ± 0,5 cm.
• Terdiri dari 3 lapis :
a. Dinding luar jaringan ikat
(jaringan fibrosa).
b. Lapisan tengah lapisan otot
polos.
c. Lapisan sebelah dalam
lapisan mukosa
• Kandung kemih dapat
mengembang dan mengempis
terletak dibelakang simfisis pubis
di dalam rongga panggul.
• Bagian vesika urinaria terdiri
dari :
a. Fundus
b. Korpus
c. Verteks
• Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal
pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air
kemih keluar.
• Pada laki- laki panjang uretra ± 20 cm.
• Pada wanita panjang uretra ± 3 – 4 cm.
• Uretra pada laki – laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2.Uretra membranosa
3.Uretra kavernosa
• Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus
Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih.

• Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring


dengan meningkatnya usia. Selain itu, ISK lebih banyak
terjadi pada wanita daripada pria.
• Mikroorganisme (Pseudomonas,
E.Coli Proteus, Klebsiella).
• Pengosongan kandung kemih yang
kurang efektif.
• Degeneratif.
• Hiegyene buruk
• Sistem imunitas menurun.
• Hilangnya efek bakterisid dari
sekresi prostat
Berdasarkan letak : Berdasarkan area yang
1. Sistitis : inflamasi akut terkena :
pada mukosa kandung 1. Uncomplicated : hanya
kemih akibat infeksi oleh mengenai mukosa
bakteri. superficial kandung
2. Uretritis : inflamasi kemih.
uretra. 2. Complicated :
3. Pielonefritis : inflamasi menimbulkan banyak
pada ginjal. masalah dan menyebar.
• Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran
kemih dapat melalui :
Penyebaran endogen yaitu kontak langsung
dari tempat infeksi terdekat
Hematogen
Limfogen/assending
Eksogen Ex : Efek kateterisasi
• Dua jalur utama terjadinya ISK ialah,
hematogen dan asending
• Infeksi Hematogen
Infeksi Hematogen kebanyakan terjadi pada pasien
dengan daya tahan tubuh yang rendah.
• Infeksi assending
Masuknya mokroorganisme dalam kandung kemih.
a. Faktor Anatomi
ISK banyak pada wanita daripada laki-laki
Uretra wanita lebih pendek dn terletak lebih dekat
pada anus Mudah sekali trinfeksi bakteri
sedangkan uretra laki-laki bermuara saluran kelenjar
prostate dikenal sebagai anti bakteri yang sangat kuat.
b. Faktor tekanan urin pada waktu miksi
Mikroorganisme naik ke kandung kemih pada
waktu miksi karena tekanan urin.
• Faktor Lain :
• Personal Higine
• Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Disebabkan oleh refluks vesikoureter dan menyebarnya
infeksi dari pelvis ke korteks karena refluks intrarenal.
• Refluks vesikoureter adalah keadaan patologis
karena tidak berfungsinya valvula vesikoureter
sehingga aliran urin naik dari kandung kemih ke
ginjal.
• Valvulo vesikoureter yang tidak berfungsi ini
disebabkan karena:
• Edema mukosa ureter akibat infeksi
• Tumor pada kandung kemih dan penebalan dinding
kandung kemih.
• Rasa gatal dan terbakar disekitar uretra.
• Disuria atau sering berkemih.
• Gangguan rasa nyaman pada alat
kelamin.
• Kemerahan.
• Nyeri di daerah suprapubik
• Hematuria
• Bakteriuria
• Nyeri pinggang
• Demam
• Urinalisis
• Bakteriologis
• Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya
organisme spesifik.
• Hitung koloni
• Metode tes (Tes dipstick multistrip, Tes
Penyakit Menular Seksual)
• Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif
maupun gram negatif.
Amoxicillin
Co-trimoxazole atau trimethoprim.
• Dianjurkan untuk sering minum dan BAK.
• Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah
agens antibacterial
Terapi antibiotika dosis tunggal
Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
Terapi dosis rendah untuk supresi
• Pengkajian :
a. Aktivitas / istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Makanan / Cairan
e. Nyeri / kenyamanan
f. Keamanan
• Nyeri b.d inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan
sruktur traktus urinarius lain.
• Perubahan pola eliminasi urin b.d obstruksi mekanik pada
kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain.
• Resiko penyebaran Infeksi b.d adanya bakteri pada saluran
kemih.
• Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang
proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi
perawatan di rumah.
DX Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
a. Tujuan: setelah dilakukan perawatan 1x24 jam suhu tubuh pasien dalam rentang normal.
b. Kriteria Hasil: Pasien tidak berkeringat lagi, Tidak ada tanda2 infeksi ( Kalor, Dolor, Rubor, Tumor,
Fungsio laesa), Pasien tidak mengeluh panas, Pasien tidak dehidrasi, Suhu tubuh normal (36,5-
37,5°C)

Rencana Intervensi
Mandiri 1. Kompres air hangat pada bagian frontal dan lipatan
2. Dorong meningkatkan pemasukan cairan

Kolaborasi 1. Berikan anti piretik


2. pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin

Observasi 1. Observasi perubahan tingkat kesadaran


2. Observasi adanya dehidrasi
3. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
4. Observasi hasil laboratorium
HE 1. Tingkatkan pengetahuan tentang sebab-sebab penyakit
2. Anjurkan banyak minum
3. Anjurkan pasien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
DX • Perubahan pola eliminasi urin b.d obstruksi mekanik pada kandung kemih
ataupun struktur traktus urinarius lain.
a. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam eliminasi
urine normal
b. Kriteria Hasil: tidak ada retensi urine, Distensi Abdomen, tidak terjadi tanda-
tanda gangguan berkemih ( oliguri, disuria)
Rencana Intervensi
Mandiri 1. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
2. Kompres air hangat/dingin pada suprafubik

Kolaborasi 1. Pasang kateter


2. Berikan diuretic, contoh : Furosemide, Sprinolakton,
Hidroklortiazide
3. pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin
Observasi 1. Observasi perubahan tingkat kesadaran
2. Kaji keluhan pada kandung kemih
HE 1. Tingkatkan pengetahuan tentang sebab-sebab penyakit
2. Anjurkan banyak minum

Anda mungkin juga menyukai