Anda di halaman 1dari 4

1.

Proses Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan,
dan jasad-jasad renik yang tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama
jutaan tahun. Lumpur tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen dan sisa-
sisa organisme mengalami peruraian menjadi minyak dan gas di bawah tekanan dan
suhu tinggi. Oleh karena berasal dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam
sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya
alam yang tak terbarukan sebagaimana proses pembentukannya yang sangat lama

raksi Minyak Bumi Jumlah atom C Titik didih (oC) Manfaat Minyak Bumi
Bahan bakar gas (LPG) dan bahan baku
Gas C1-C4 < 20 sintesis senyawa organic
Eter petroleum C5-C7 30 – 90 Pelarut dan cairan pembersih
Bensin (Gasolin) C5-C10 40 – 180 Bahan bakar kendaraan bermotor
Nafta C6-C10 70 – 180 Bahan baku sintesis senyawa organic
Bahan bakar jet dan bahan bakar kompor
Kerosin C11-C14 180 – 250 paraffin
Minyak solar dan Bahan bakar kendaraan bermesin diesel
diesel C15-C17 250 – 300 dan bahan bakar tungku di industry
Minyak pelumas C18-C20 300 – 350 Oil dan pelumas
Petroleum jelly dan lilin paraffin untuk
membuat lilin, kertas berlapis lilin, lilin
Lilin C20+ > 350 batik, dan bahan pengkilan seperti semir
Bahan bakar kapal, pemanas industri
Minyak bakar C20+ > 350 (boiler plant), dan pembangkit listrik
Bitumen C40+ > 350 Material aspal jalan dan atap bangunan

2. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna dari pentana, pentena, dan pentuna?

pentana : C₅H₁₂ + 8 O₂ ⇒ 5 CO₂ + 6 H₂O


pentena : 2 C₅H₁₀ + 15 O₂ ⇒ 10 CO₂ + 10 H₂O
pentuna : C₅H₈ + 7 O₂ ⇒ 5 CO₂ + 4 H₂O

Entalpi pembakaran asetilena ( C2H2) adalah -1300 kj/mol jika entalpi pembentukan CO2H2O masing-
masing -395 kj dan -285 kj, berapakah entalpi pembentukan asetilena?

Persamaan reaksi :
C₂H₂ + 5/2 O₂ -----> 2CO₂ + H₂O
Entalpi pembakaran :
-1300 kJ = {ΔHf 2CO₂ + ΔHf H₂O} - {ΔHf C₂H₂ + ΔHf 5/2 O₂}
-1300 kJ = { 2(-395) + (-285)} - {ΔHf C₂H₂ + 0}
-1300 kJ = - 1075 - ΔHf C₂H₂
ΔHf C₂H₂ = -1075 + 1300
ΔHf C₂H₂ = 225 kJ
3. Data energy ikatan Diketahui reaksi:
C2H4(g) + X2(g) → C2H4X2; ∆H = -178 kJ
Jika energi ikatan (kJ mol-1)
C = C = 614 C − C = 348
C – H = 413 X – X = 186
Tentukan energi ikatan C – X.

HHHH
H–C=C–H+X–X→H–C–C–H
XX
∆H = [(4 x 413) + 614 + 186 ] – [(4 x 413) + 348 + (2 x EC – X)]
-178= [ 1652 + 614 + 186] – [1652 + 348 + (2 x EC – X)]
-178 = 2452 – 2000 – (2 x EC – X)
-630 = -(2 x EC – X)
EC – X = 630/2
= 315 kJ

4. jika diketahui data sebagai berikut :

[NO] M [Br₂] M V (M/s)

0,1 0,05 6

0,1 0,1 12

0,2 0,05 24

Reaksi 2NO + Br₂ → 2NOBr

Harga k
V = k [NO]²[Br₂]
6 = k [0,1]²[0,05]
6 = k (0,01) (0,05)
6 = k (5 × 10⁻⁴)
k = 12.000
Persamaan laju untuk reaksi 2NO + Br₂ → 2NOBr adalah V = 12.000 [NO]²[Br₂]
Jika jumlah reaktan yang direaksikan sebesar 0,01 M, Laju reaksinya
V = 12.000 [NO]²[Br₂]
V = 12.000 [0,01]²[0,01]
V = 12.000 × 10⁻⁴ × 10⁻²
V = 12.000 × 10⁻⁶
V = 0,012 M/s

5.
6. Dalam ruang 1 liter, 5 mol gas CCl4 terurai 60% menurut reaksi:
CCl4(g) ↔C(g) + 2 Cl2(g)
Tentukan besarnya Kc dan Kp pada suhu 25 °C (R = 0,082 L atm mol–1 K–
1)!
Mol CCl4 yang terurai adalah : 60/100 × 5 = 3

CCl4(aq) → C(s) + 2 Cl2(g)


m 5
b 3 3 6
s 2 3 6

wujud yang dimasukkan ke dalam Kc dan Kp adalah gas dan larutan


maka
M CCl4 = mol ÷ V ⇒ 2 ÷ 1 = 2
M Cl2 = 6 ÷ 1 = 6

Kc = [Cl2]^2 ÷ [CCl4]
= [6]^2 ÷ [2]\
= 18

Kp = Kc (RT)^Δn ; Δn = ∑koefisien kanan - ∑ koefisien kiri


= 18 × (0,082 × (25 + 273))^2-1
= 439,848

ika reaksi tersebut dituliskan dalam persamaan termokimia,maka reaksi yang ke kanan
merupakan reaksi eksoterm dan reaksi yang kekiri merupakan reaksi endoterm

Pada reaksi di atas, apabila suhu


diturunkan, gas menjadi tidak berwarna dan kesetimbangan bergeser kearah N2O2
yang tidak berwarna (kearah eksoterm dengan melepaskan kalor). Apabila suhu
dinaikkan gas berwarna coklat, karena kesetimbangan bergeser ke arah NO2 yang
berwarna coklat (kearah endoterm dengan cara menyerap kalor).

Anda mungkin juga menyukai