Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 23

Nama : Ayu Nabilah Larasati 190521017


Wulan Ramadhanti 190521018
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial
Dosen : Dr. Elisabet Siahaan, SE., M.Ec
Program Studi : Manajemen (Ekstensi)
TUGAS VII BAB VIII
Soal baru seperti Contoh Soal 8.2

PT. WAP adalah perusahaan yang menghasilkan pesawat mainan. Harga satu pesawat mainan di pasar
adalah Rp. 30.000. fungsi biaya total (TC) dari perusahaan tersebut bergerak dengan TC = 40 + 25Q –
5Q2 + 0.35Q3 (TC diukur dalam RP 000 (ribuan rupiah); dan Q diukur dalam 00 (ratusan unit).
Analisis lah:
a. Berapa banyak jumlah produk yang dihasilkan perusahaan agar mencapai laba maksimum?
b. Apakah sebaiknya perusahaan tutup atau tetap buka usaha?
c. Berapa besar laba optimum perusahaan?

Catatan: Model kubik dari fungsi biaya total adalah: TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
Parameter a>0; b>0; c<0; d>0; c2<3bd

Penyelesaian:
a. P = MR, maka MR = 30
TC = 40 + 25Q – 5Q2 + 0.35Q3
MC = 25 – 10Q + 1,05Q2 (turunan pertama dari TC)
MR = MC
30 = 25 – 10Q + 1,05Q2
0 = 1,05Q2 – 10Q – 5
a = 1,05 b = -10 c = -5

dengan menggunakan rumus abc, nilai Q dapat ditemukan:


−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
Q1,2 = 2𝑎
−(−10)±√(−10)2 −4(1,05)(−5)
Q1,2 = 2(1,05)
10±√121
Q1,2 = 2,1

Q1 = 10 Q2 = -0,48
Q = 10, yaitu 1000 unit.
PT WAP akan memperoleh laba maksimum jika perusahaan memproduksi 1000 unit.

b. TC = 40 + 25Q – 5Q2 + 0.35Q3


TFC = 40
TVC = 0.35Q3 – 5Q2 + 25Q
𝑇𝑉𝐶 0.35𝑄3−5𝑄2+25𝑄
AVC = Q
= Q
= 0,35Q2 – 5Q + 25
MC = 25 – 10Q + 1,05Q2
MC = 25 – 10(10) + 1,05(10)2 = 25 – 100 + 105 = 30 (Rp 30.000)
Titik penutupan terjadi pada MC = AVC
MC = AVC
25 – 10Q + 1,05Q2 = 0,35Q2 – 5Q + 25
1,05Q2 - 0,35Q2 = – 5Q + 25 – 25 + 10Q
0,7Q2 = 5Q
0,7Q = 5
Q = 7,14

AVC = 0,35Q2 – 5Q + 25
AVC = 0,35(7,14)2 – 5(7,14) + 25
AVC = 17,84 – 35,7 + 25
AVC = 78,54
Nilai AVC adalah Rp 78.540, dan harga produk di pasar adalah Rp 30.000. Kondisi ini
menyatakan P<AVC; dengan demikian, perusahaan harus tutup karena MC<AVC

c. Laba optimum perusahaan


TR = P x Q
TR = 30 x 10
TR = Rp 30.000.000
Total biaya produksi saat kuantitas produksi 1000 unit:

TC = 40 + 25Q – 5Q2 + 0.35Q3


TC = 40 + 25(10) – 5(10)2 + 0.35(10)3
TC = 40 + 250 – 500 + 350 = 140 (Rp 14.000.000)
Dengan demikian, keuntungan optimum perusahaan tersebut adalah:
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝜋 = 30.000.000 – 14.000.000
𝜋 = 16.000.000
Jadi, keuntungan maksimum PT WAP adalah Rp 16.000.000 dengan tingkat produksi 1000
unit.

1. Mengapa campur tangan tangan pemerintah yang berlebihan membuat pasar gagal mencapai
tujuannya?
Jawab:
Kegagalan pasar dapat terjadi karena beberapa faktor misalnya: praktek monopoli atau oligopoli
(kartel), barang publik, eksternalitas, dan informasi yang tidak lengkap atau asimetris. Selain fakto-faktor
tersebut, Aktivitas pasar juga dipengaruhi suatu regulasi atau peraturan, dalam hal ini yang berkaitan
dengan pemerintahan seperti pajak, subsidi, upah minimum, dan pengaturan harga. Oleh karena itu,
kebijakan yang tidak terpikirkan dengan baik oleh suatu pemerintah juga dapat membuat suatu pasar
berjalan tidak efisien sehingga berujung pada kegagalan.
Soal baru seperti no. 1
Apabila sudah terjadi kegagalan pasar, apa saja langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk
mengatasinya?
Jawab:
a. Menentukan keseimbangan harga, untuk menjembatani harga yang diinginkan produsen dan
konsumen agar tidak terjadi ketimpangan
b. Membatasi masuknya barang impor untuk melindungi produksi barang dalam negeri
c. Memberikan subsidi bagi produsen/masyarakat yang hendak memulai atau melanjutkan usaha
d. Mengendalikan inflasi, agar tidak membuat harga-harga produk melonjak semakin tinggi
e. Menggalakkan UMKM dan koperasi untuk menaikkan perekonomian negara

8. Dik: Fungsi biaya total sebagai berikut


a. TC = 3Q2 + 12Q + 36
b. TC = Q3 – 15Q2 + 36Q + 85
c. TC = 2Q3 – 72Q2 + 10Q + 2
Dit: Q yang meminimalkan MC dan AC
Penyelesaian:
𝑇𝐶 3Q2 + 12Q + 36
a. AC = 𝑄
= 𝑄
= 3Q + 12
MC = TC’
MC = 6Q + 12
AC = MC
3Q + 12 = 6Q + 12
-3Q = 0
Q=0

𝑇𝐶 Q3−15Q2+36Q+85
b. AC = = = Q2 – 15Q + 36
𝑄 𝑄
MC = TC’
MC = 3Q2 – 30Q + 36
AC = MC
Q – 15Q + 36 = 3Q2 – 30Q + 36
2

-2Q2 + 15Q = 0
2Q2 = 15Q
2Q = 15
Q = 7,5
Jadi, jumlah produksi yang dapat meminimalkan MC dan AC adalah 7 unit.
𝑇𝐶 2Q3 – 72Q2 + 10Q + 2
c. AC = 𝑄
= 𝑄
= 2Q2 – 72Q + 10

MC = TC’
MC = 6Q2 – 144Q + 10
AC = MC
2Q2 – 72Q + 10 = 6Q2 – 144Q + 10
-4Q2 + 72Q = 0
4Q2 = 72Q
4Q = 72
Q = 18
Jadi, jumlah produksi yang dapat meminimalkan MC dan AC adalah 18 unit.
Soal baru seperti no. 8

Dik : TC = 4Q2 + 50Q + 40.000


Q = 60 (perusahaan pelanggan)
Dit : AC dan tingkat output yang meminimalkan MC
Penyelesaian:
Q = 60
𝑇𝐶
AC = 𝑄
4(60)2 + 50(60) + 40.000
AC = 60
14.400 + 3.000 + 40.000
AC = 60
AC = 957
Jadi, biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk melayani setiap perusahaan pelanggan adalah
$957

Pada kondisi ACmin, maka MC = AC


MC = AC
40.000
50 + 8Q = 𝑄
+ 50 + 4Q
40.000
4Q =
𝑄
4Q2 = 40.000
Q2 = 10.000
Q = 100
Dengan demikian tingkat output yang meminimumkan AC adalah melayani 100 perusahaan
pelanggan (Q=100). Pada tingkat output ini ACmin adalah sebesar:
𝑇𝐶
AC =
𝑄
40.000 + 50𝑄 + 4𝑄2
AC = 𝑄
40.000
AC = 100
+ 50 + 4(100)
AC = $850

17. Dik : Fungsi permintaan terhadap PT Qohirie Q = 20 – 2P – 4Pr + 0,5I


Pr = Rp. 5
I = Rp. 40/tahun
TC = 4 + 2Q – Q2 + 1/2Q3, TC dalam satuan jutaan rupiah
Dit : a) Berapa banyak Q dan P yang optimum yang sebaiknya diproduksi perusahaan untuk
memaksimumkan keuntungan?
b) Sebaiknya perusahaan tutup usaha atau buka dalam jangka panjang?
c) Berapa besar AVC, TC dan TR serta laba optimum perusahaan?

Penyelesaian:
1. Lakukanlah estimasi fungsi permintaan dari produk Q = f(P), kemudian lakukan fungsi
permintaan invers P = f -1(Q), dan menentukan MR dari penjualan produk, MR = f(Q).
Berdasarkan informasi yang ada, kita bisa menduga fungsi permintaan tahun depan:
Q = 20 – 2P – 4Pr + 0,5I
Q = 20 – 2P – 4(5)+ 0,5(40)
Q = 20 – 2P – 20 + 20
Q = 20 – 2P

Fungsi permintaan invers:


Q = 20 – 2P
2P = 20 – Q
20−𝑄
P= 2
P = 10 – 0,5Q
Fungsi MR dapat ditentukan melalui:
TR = P.Q
= (10 – 0,5Q) (Q)
TR = 10Q – 0,5Q2

MR = 10 – Q MR adalah turunan pertama TR

2. Mencari AVC dan MC


Catatan: Model kubik dari fungsi biaya total adalah TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
Parameter a>0; b>0; c<0; d>0 dan c2<3bd
TC = 4 + 2Q – Q2 + 1/2Q3
Berdasarkan fungsi TC di atas, maka
TFC = Rp. 4.000.000 (TFC = 4 dalam satuan jutaan rupiah)

TVC = 2Q – Q2 + 1/2Q3
𝑇𝑉𝐶
AVC = 𝑄
= 2 – Q + 1/2Q2

MC = adalah turunan pertama dari TC

MC = 2 - 2Q + 3/2Q2

3. Menentukan tingkat output optimum yang menyamakan MR=MC, sehingga perusahaan


harus beroperasi pada titik keseimbangan perusahaan dimana:
MR = 10 – Q
MC = 2 - 2Q + 3/2Q2
MR = MC
10 – Q = 2 - 2Q + 3/2Q2
0 = 3/2Q2 - 2Q + Q + 2 – 10
0 = 3/2Q2 – Q – 8
0 = Q2 – 2/3Q – 16/3
0 = 1/3 (Q+2) (3Q-8)
0 = 1/3 (Q+2) 0 = 1/3 (3Q-8)
Q1 = -2 Q2 = 2,6

Karena output harus positif, maka agar memperoleh keuntungan maksimum, sebaiknya
perusahaan memproduksi sebanyak 2,6 (260 unit).

4. Harga produk yang optimum adalah


P = 10 – 0,5Q
Poptimum = 10 – 0,5(2,6)
= 10 – 1,3
= 8,7
Jadi, harga optimum dari produk adalah Rp 87.000

5. AVC = 2 – Q + 1/2Q2
AVC = 2 – 2,6 + ½(2,6)2
AVC = 2,78
Oleh karena P>AVC, yaitu 87.000>27.800, sehingga perusahaan harus melakukan produksi
dan beroperasi pada titik Qoptimum = 260 unit.

6. Besarnya laba perusahaan


π = TR – TC
π = (PxQ) – TC
π = (87.000)(260) – (4 + 2(2,6) – (2,6)2 + ½(2,6)3) x 1.000.000
π = 22.620.000 – (4 + 5,2 + 6,76 + 8,79) x 1.000.000
π = 22.620.000 – 24.750.000
π = -2.130.000
Jadi, perusahaan dapat tetap membuka usaha dalam jangka panjang (karena P>AVC) tetapi
dengan syarat meminimalkan TC.

Anda mungkin juga menyukai