PT. WAP adalah perusahaan yang menghasilkan pesawat mainan. Harga satu pesawat mainan di pasar
adalah Rp. 30.000. fungsi biaya total (TC) dari perusahaan tersebut bergerak dengan TC = 40 + 25Q –
5Q2 + 0.35Q3 (TC diukur dalam RP 000 (ribuan rupiah); dan Q diukur dalam 00 (ratusan unit).
Analisis lah:
a. Berapa banyak jumlah produk yang dihasilkan perusahaan agar mencapai laba maksimum?
b. Apakah sebaiknya perusahaan tutup atau tetap buka usaha?
c. Berapa besar laba optimum perusahaan?
Catatan: Model kubik dari fungsi biaya total adalah: TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
Parameter a>0; b>0; c<0; d>0; c2<3bd
Penyelesaian:
a. P = MR, maka MR = 30
TC = 40 + 25Q – 5Q2 + 0.35Q3
MC = 25 – 10Q + 1,05Q2 (turunan pertama dari TC)
MR = MC
30 = 25 – 10Q + 1,05Q2
0 = 1,05Q2 – 10Q – 5
a = 1,05 b = -10 c = -5
Q1 = 10 Q2 = -0,48
Q = 10, yaitu 1000 unit.
PT WAP akan memperoleh laba maksimum jika perusahaan memproduksi 1000 unit.
AVC = 0,35Q2 – 5Q + 25
AVC = 0,35(7,14)2 – 5(7,14) + 25
AVC = 17,84 – 35,7 + 25
AVC = 78,54
Nilai AVC adalah Rp 78.540, dan harga produk di pasar adalah Rp 30.000. Kondisi ini
menyatakan P<AVC; dengan demikian, perusahaan harus tutup karena MC<AVC
1. Mengapa campur tangan tangan pemerintah yang berlebihan membuat pasar gagal mencapai
tujuannya?
Jawab:
Kegagalan pasar dapat terjadi karena beberapa faktor misalnya: praktek monopoli atau oligopoli
(kartel), barang publik, eksternalitas, dan informasi yang tidak lengkap atau asimetris. Selain fakto-faktor
tersebut, Aktivitas pasar juga dipengaruhi suatu regulasi atau peraturan, dalam hal ini yang berkaitan
dengan pemerintahan seperti pajak, subsidi, upah minimum, dan pengaturan harga. Oleh karena itu,
kebijakan yang tidak terpikirkan dengan baik oleh suatu pemerintah juga dapat membuat suatu pasar
berjalan tidak efisien sehingga berujung pada kegagalan.
Soal baru seperti no. 1
Apabila sudah terjadi kegagalan pasar, apa saja langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk
mengatasinya?
Jawab:
a. Menentukan keseimbangan harga, untuk menjembatani harga yang diinginkan produsen dan
konsumen agar tidak terjadi ketimpangan
b. Membatasi masuknya barang impor untuk melindungi produksi barang dalam negeri
c. Memberikan subsidi bagi produsen/masyarakat yang hendak memulai atau melanjutkan usaha
d. Mengendalikan inflasi, agar tidak membuat harga-harga produk melonjak semakin tinggi
e. Menggalakkan UMKM dan koperasi untuk menaikkan perekonomian negara
𝑇𝐶 Q3−15Q2+36Q+85
b. AC = = = Q2 – 15Q + 36
𝑄 𝑄
MC = TC’
MC = 3Q2 – 30Q + 36
AC = MC
Q – 15Q + 36 = 3Q2 – 30Q + 36
2
-2Q2 + 15Q = 0
2Q2 = 15Q
2Q = 15
Q = 7,5
Jadi, jumlah produksi yang dapat meminimalkan MC dan AC adalah 7 unit.
𝑇𝐶 2Q3 – 72Q2 + 10Q + 2
c. AC = 𝑄
= 𝑄
= 2Q2 – 72Q + 10
MC = TC’
MC = 6Q2 – 144Q + 10
AC = MC
2Q2 – 72Q + 10 = 6Q2 – 144Q + 10
-4Q2 + 72Q = 0
4Q2 = 72Q
4Q = 72
Q = 18
Jadi, jumlah produksi yang dapat meminimalkan MC dan AC adalah 18 unit.
Soal baru seperti no. 8
Penyelesaian:
1. Lakukanlah estimasi fungsi permintaan dari produk Q = f(P), kemudian lakukan fungsi
permintaan invers P = f -1(Q), dan menentukan MR dari penjualan produk, MR = f(Q).
Berdasarkan informasi yang ada, kita bisa menduga fungsi permintaan tahun depan:
Q = 20 – 2P – 4Pr + 0,5I
Q = 20 – 2P – 4(5)+ 0,5(40)
Q = 20 – 2P – 20 + 20
Q = 20 – 2P
TVC = 2Q – Q2 + 1/2Q3
𝑇𝑉𝐶
AVC = 𝑄
= 2 – Q + 1/2Q2
MC = 2 - 2Q + 3/2Q2
Karena output harus positif, maka agar memperoleh keuntungan maksimum, sebaiknya
perusahaan memproduksi sebanyak 2,6 (260 unit).
5. AVC = 2 – Q + 1/2Q2
AVC = 2 – 2,6 + ½(2,6)2
AVC = 2,78
Oleh karena P>AVC, yaitu 87.000>27.800, sehingga perusahaan harus melakukan produksi
dan beroperasi pada titik Qoptimum = 260 unit.