Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir dengan judul :

“PERANCANGAN DESIGN KAPAL PATROLI FIBERGLASS DI DAERAH


SUNGAI MAHAKAM”

Yang di susun oleh :

Gemarya Valentino Kriswanto


NIM. 09161032

Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing :

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Kedua

Suardi, S.T., M.T.


NIP.198805262019031012

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul

“ PERANCANGAN DESIGN KAPAL PATROLI FIBERGLASS DI DAERAH


SUNGAI MAHAKAM”

Proposal tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan program Program Sarjana di Program Studi Teknik Perkapalan Jurusan
Sains Teknologi Pangan Dan Kemaritiman, Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
Balikpapan. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya :

1. Bapak/Ibu Suardi selaku Dosen Pembimbing Utama dan Bapak/Ibu …. Selaku


Dosen Pembimbing Pendamping
2. Bapak/Ibu Tufik Hidayat selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi
Teknik Perpalan Jurusan Sains Teknologi Pangan dan Kemaritiman ITK.
3. Bapak/Ibu Tufik Hidayat selaku Koordinator Program Studi Teknik Perkapalan
Jurusan Sains Teknologi Pangan dan Kemaritiman
4. Bapak/Ibu dan Bapak/Ibu Program Studi Teknik Perkapalan Jurusan Sains
Teknologi Pangan dan Kemaritiman ITK .
5. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal tugas akhir ini

Kami menyadari bahwa penyusunan proposal tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna, karena itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatianya kami
ucapkan terimakasih

Balikpapan, 8 Januari 2020

Gemarya Valentino Kriswanto

ii
“PERANCANGAN DESIGN KAPAL PATROLI FIBERGLASS DI
DAERAH SUNGAI MAHAKAM ”

Nama Mahasiswa : Gemarya Valentino Kriswanto

NIM : 09161032

Dosen Pembimbing Utama : Suardi, S.T., M.T.

Dosen Pembimbing Pendamping :

ABSTRAK

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iv
BAB 1............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................................................ 3
BAB 2............................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................ 4
2.1 Gambar Desain Kapal ......................................................................................................... 4
2.2 Metode Design Kapal .......................................................................................................... 5
2.3 Proses Design kapal ............................................................................................................ 6
2.4 Laminasi kapal .................................................................................................................... 9
BAB 3.......................................................................................................................................... 10
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................................. 10
3.1 Garis Besar Penelitian ....................................................................................................... 10
3.2 Prosedur Penelitian............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki wilayah perairan yang
sangat luas, dengan luas perairan mencapai 3.25 Juta KM2. Tidak terkecuali perairan air
tawarnya, Indonesia memiliki sungai – sungai besar yang juga menyokong
perekonomian dengan adanya area pertambangan yang menggunakan perairan sungai
sarana transportasi. Salah satu contoh sungai dengan kegiatan laut yang padat adalah
Sungai Mahakam yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur. Sungai ini ikut
menopang kehidupan penduduk di desa-desa kecil yang ada di hulu, hilir, dan sepanjang
anak sungainya. Di bagian hulu, aliran sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai
Barat, dan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilirnya.
Panjang sungai ini mencapai 920 kilometer dengan luas sekitar 149.277 km2.

Dengan wilayah yang cukup luas dan bertambah padatnya pelayaran di Sungai
Mahakam maka tidak menutup kemungkinan adanya tindak criminal yang dilakukan
oleh kelompok tertentu yang akan sangat merugikan negara, oleh karena itu Pemerintah
Indonesia bekerja sama dengan TNI AL dan juga Polairud untuk menyelenggarakan
upaya pertahanan di wilayah perairan Indonesia. Dalam pertahanan keamanan di
wilayah Sungai Mahakam pihak kepolisian menyiagakan 3 kapal patroli yang setiap
paginya melakukan penelusuran, namun di karenakan fungsi kapal patroli yang saat ini
digunakan kurang memadai dalam pelaksaaan tugas dan juga rute pelayaran yang
relative jauh, untuk itu di butuhkan kapal patroli baru yang sesuai menurut peran dang
fungsi yang sesuai dengan kondisi perairan yang ada.

Dalam Tugas Akhir ini akan dirancang kapal patroli dengan bahan dasar
Fiberglass, kapal ini di harapkan akan membantu kinerja Polairud di perairan Mahakam.
Dengan pelayaran di perairan sungai kapal patroli berbahan fiber glass memiliki
keunggulan dengan biaya pembuatan yang lebih murah dan berat yang lebih ringan di

1
banding kapal berbahan baja, dengan berat yang ringan kapal fiber sangat cocok di
gunakan di perairan Sungai Mahakam karna dengan berat yang ringan akan sangat
membantu dalam penambahan kecepatan kapal saat berlayar. Di tinjau dari segi
kekuatan memang kapal berbahan dasar fiberglass lebih rentan deformasi serta usia
kapal yang lebih rendah dari kapal berbahan baja, namun tipe kapal berbahan baja
mempunyai kelemahan pada korosi dan juga berat kapal yang nantinya akan
berpengaruh pada kecepatan dan kedalaman perairan yang ada.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Berapa ukuran utama kapal patroli fiberglass untuk perairan sungai Mahakam?
2. Bagaimana gambar linesplan dari desain kapal patroli dengan material fiberglass
3. Bagaimana gambar General Arrangement dari kapal patroli fiberglass?
4. Bagaimana proses laminasi kapal patroli dengan material fiberglass?

1.3 Tujuan Penelitian


Tugas akhir ini di tujukan untuk mendesain kapal patroli di wilayah perairan Sungai
Mahakam. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan ukuran utama kapal patroli fiberglass


2. Menggambar rancangan garis (linesplan) desain kapal dengan material fiberglass
3. Menggambar rancangan umum (General arrangement)
4. Menuliskan proses laminasi kapal patroli dengan material Fiberglass

2
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat memberikan masukan tentang desain kapal dengan bahan fiberglass


kepada instansi terkait masalah desain kapal di wilayah sungai Mahakam
2. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah ini

1.5 Batasan Masalah


Untuk memperjelas ruang lingkup dari permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini, maka dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini diberikan batasan masalah yang di
uraikan sebagai berikut :

1. Perancangan yang dilakukan terbatas pada concept design dan preliminary


design.
2. Tidak menganalisis konstruksi, pembebanan dan kekuatan kapal
3. Tidak menganalisis propulsi
4. Tidak menganalisis system kelistrikan dan system perpipaan kapal
5. Tidak menganalisa secara ekonomi
6. Perancangan berupa ukuran utama kapal dan gambar desain yang terdiri atas
rencana garis (lines plan) dan rencana umum (general arrangement).
7. 3.Perhitungan stabilitas didapatkan dengan menggunakan software maxsurf
stability version.
8. Tidak menghitung daya listrik yang dihasilkan.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Pelayaran


Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam merupakan salah satu kawasan di
Kalimantan Timur yang memiliki luas 8,2 juta hektar atau sekitar 41% dari luas wilayah
Propinsi Kalimantan Timur. Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam dangan luas :
77.095.460 ha meliputi wilayah kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau, Kutai
Kertanegara dan kota Samarinda. Bahkan daerah tangkapan airnya tidak hanya di
propinsi Kalimantan Timur, namun juga di propinsi Kalimantan Tengah dan diduga
sebagian kecil di Serawak yang merupakan Negara Bagian Malaysia. (Mislan dan
Naniek, 2005). Sungai Mahakam ini terletak di daerah Samarinda Kalimantan timur .
Sungai Mahakam terletak pada garis lintang 0o 35’0”S 117o 17’0”E dan panjang sungai
ini mencapai 920 km dengan luasnya 149.227 km2 serta memiliki lebar antara 300-500
meter Sungai ini melewati wilayah kabupaten Kutai Barat bagian hulu hingga
kabupaten Kutai Kertanegara dan Samarinda dibagian hilirnya. (Watiningsih, 2009)

2.2 Gambar Desain Kapal


Gambar rancang bangun kapal adalah gambar rencana konstruksi yang terdiri
dari gambar rencana umum, gambar rencana konstruksi memanjang, gambar rencana
konstruksi melintang, gambar konstruksi linggi haluan dan buritan, gambar-gambar
pondasi mesin induk kapal serta gambar konstruksi detail lainnya. (Suhardjito, 2006)

Cetak biru gambar rancang bangun kapal adalah gambar rancangan kapal yang
diperlihatkan diatas kertas cetak biru dan atau diatas kertas kalkir dengan keterangan
dan ukuran gambar yang dilengkapi dengan mencantumkan ukuran skala gambar yang
sebenarnya. (Suhardjito, 2006)

Ada 2 gambar yang umum dikenal dalam menggambar desain kapal :

1. Rancangan Garis (Lines Plan)

4
Rancangan garis menentukan karakteristik kapal dibawah air. Rancangan ini
akan menentukan bentuk lambung kapal yang akan dirancang. Rancangan garis
merupakan parameter bentuk (performance) maupun stabilitas kapal. Oleh karena
itu, nilai-nilai parameter bentuk ini sangat bervariasi antara satu kapal dengan kapal
lainnya. Tergantung pada bentuk dan jenis kapal yang direncanakan. FAO
memberikan beberapa parameter bentuk kapal yang ideal untuk jenis-jenis kapal.
Namun secara umum perancang kapal (designer) menentukan atau memilih nilai
dari parameter bentuk yang sesuai dengan jenis kapal yang direncanakan.
(Suhardjito, 2006)
2. Rancangan Umum
Rancangan Umum (General Arrangement) adalah gambaran umum dari
keseluruhan penataan ruangan dan perlengkapan di kapal. Penataan ruangan pada
saat perencanaan pembuatan kapal dirancang dan dihitung secara seksama agar
memenuhi areal maupun volume ruangan yang dibutuhkan serta untuk memperoleh
stabilitas yang mantap. Pada prinsipnya penataan ruangan ini bisa dikelompokan
menjadi ruangan di bawah geladak dan ruangan di atas geladak (Suhardjito, 2006).

2.3 Metode Design Kapal


Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam mendesain kapal. Pemilihan
metode desain yang akan digunakan dipilih berdasarkan tujuan dan ketersediaan data
dari desain desain kapal sebelumnya. Adapun macam-macam metode dalam mendesain
kapal seperti di bawah ini:

a. Parent Design Approach


Parent design approach merupakan Metode dalam mendesain kapal dengan cara
mengambil sebuah kapal yang dijadikan sebagai acuan kapal pembanding yang
memiliki karakteristik yang sama dengan kapal yang akan dirancang. Keuntungan
dalam penggunaan metode ini adalah dapat mendesain kapal lebih cepat karena
performance kapal yang dijadikan acuan telah terbukti (Dewangga, 2017).
b. Trend Curve Approach

5
Metode statistik dengan menggunakan persamaan regresi dari beberapa kapal
pembanding untuk menentukan ukuran utama kapal. Dalam metode ini ukuran
beberapa kapal pembanding dikomparasi dimana variabel dihubungkan kemudian
didapatkan suatu koefisien yang digunakan dalam menentukan ukuran utama kapal
(Dewanggga, 2017).
c. Iteratif Design Approach
Metode desain kapal yang berdasarkan pada proses siklus dari prototyping,
testing, dan analyzing (trial and error). Perubahan dan perbaikan akan dilakukan
berdasarkan hasil pengujian iterasi terbaru sebuah desain. Proses ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan fungsionalitas dari sebuah desain yang sudah ada
d. Parametric Design Approach
Metode yang digunakan dalam mendesain kapal dengan parameter seperti
panjang kapal, lebar kapal, sarat kapal, koefisien blok, titik gaya apung, dan lain-
lain sebagai ukuran utama kapal yang merupakan hasil regresi dari beberapa kapal
pembanding, kemudian dilakukan perhitungan teknis yang terdapat dalam proses
desain kapal (Dewangga, 2017).
e. Optimization Design Approach
Optimisasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan beberapa kemungkinan
hasil yang memenuhi syarat berdasarkan batasan-batasan tertentu. Optimasi biasa
digunakan untuk mencari suatu nilai minimum atau maksimum yang ditetapkan
sejak awal sebagai objective function (Dewangga, 2017)

2.4 Proses Design kapal


Proses desain pada pembangunan kapal bertujuan untuk mempermudah,
memberikan arahan yang jelas sehingga pekerjaan pembangunan kapal dapat berjalan
sesuai dengan rencana dan dapat meminimalisir kesalahan dalam proses pembangunan
kapal. Proses desain kapal pun bertujuan agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi
seluruh permintaan dari pemilik kapal yang terangkum dalam owner requirement.
Owner requirement merupakan kumpulan dari ketentuan yang berasal dari permintaan
pemilik kapal yang akan dijadikan acuan dasar bagi enginer dalam merancang suatu

6
kapal, yang pada umumnya terdiri dari jenis kapal, jenis muatan, kapasitas muatan,
kecepatan kapal, dan rute pelayaran. Dalam mendesain kapal ada beberapa batasan yang
harus diperhatikan antara lain : (Dewangga, 2017)

1. Batasan dari pemilik kapal yang harus dipenuhi, seperti performance kapal, jenis
dan kapasitas muatan, dan lain-lain.
2. Batasan fisik kapal dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi, seperti berat dan
titik berat, lambung timbul, stabilitas, persyaratan konstruksi, dan lain - lain.
Batasan wilayah operasional kapal yang dibatasi, seperti kondisi perairan, dan
lain - lain.

Selain ada batasan-batasan, umumnya dalam proses mendesain kapal enginer


melalui tahapan-tahapan yang seluruh perencanaan dan analisis dilakukan secara
berulang demi mendapat hasil yang maksimal. Proses ini biasa disebut proses desain
spiral. Gambar spiral desain dapat di lihat pada gambar 2.1 (Dewangga, 2017)

Gambar 2.1 Spiral Desain

Pada desain spiral proses desain dibagi menjadi tahapan-tahapan, yaitu :

a. Concept design
Tahap awal dalam proses desain dimana tahapan ini memiliki peranan untuk
menerjemahkan owner requirement atau permintaan pemilik kapal ke dalam
ketentuan dasar dari kapal yang akan didesain. Konsep bisa dibuat dengan
menggunakan rumus pendekatan, kurva ataupun pengalaman untuk membuat

7
perkiraan-perkiraan awal yang bertujuan untuk mendapatkan estimasi biaya
konstruksi, biaya permesinan kapal dan biaya peralatan serta perlengkapan kapal.
Hasil dari tahapan konsep desain ini umumnya berupa ukuran utama kapal, dan
gambar secara umum (Dewangga, 2017).
b. Preliminary Design
Tahap ini merupakan tahapan pendalaman teknis lebih dalam yang akan
memberikan lebih banyak detail pada konsep desain. Preliminary design ini
merupakan literasi kedua pada desain spiral. Adapun yang dimaksud detail meliputi
fitur-fitur yang memberikan dampak signifikan pada kapal, termasuk juga
pendekatan awal biaya yang akan dibutuhkan. Selain itu, proses yang dilakukan
pada tahap ini antara lain adalah perhitungan kekuatan memanjang kapal,
pengembangan bagian midship kapal, perhitungan yang lebih akurat mengenai berat
dan titik berat kapal, sarat, stabilitas, dan lain-lain. Pada tahap ini, dilakukan
pemeriksaan yang terkait dengan performance kapal (Dewangga, 2017).
c. Contract Design
Tahap dimana masih dimungkinkannya terjadi perbaikan hasil dari tahap
preliminary design, sehingga desain yang dihasilkan lebih detail dan teliti. Tujuan
utama pada contract design adalah pembuatan dokumen yang secara akurat dengan
mendeskripsikan kapal yang akan dibuat. Selanjutnya dokumen tersebut akan
menjadi dasar dalam kontrak atau perjanjian pembangunan antara pemilik kapal dan
pihak galangan kapal. Dalam contract design terdapat komponen dari contract
drawing dan contract specification meliputi: arrangement drawing, structural
drawing, structural details, propulsion arrangement, machinery selection, propeller
selection, generator selection, electrical selection, dan lain-lain. Seluruh komponen
tersebut biasa juga disebut sebagai key plan drawing. Key plan drawing tersebut
harus merepresentasikan secara detail fitur-fitur kapal yang sesuai dengan
permintaan pemilik kapal (Dewangga, 2017)
d. Detail Design
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam mendesain sebuah kapal, pada
tahap ini dilakukan pekerjaan yang lebih mendetail dari key plan drawing menjadi
production drawing atau gambar produksi yang nantinya akan digunakan sebagai

8
gambar arahan kerja untuk membangun kapal. Tahap ini mencakupi seluruh rencana
dan perhitungan yang diperlukan untuk proses konstruksi dan operasional kapal. Di
samping itu pada tahap ini diberikan pula petunjuk mengenai instalasi dan detail
konstruksi. (Dewangga, 2017)

2.5 Laminasi kapal


Dalam pembuatan kapal fiber, terdapat tiga metode laminasi yang sering
digunakan. Berikut penjelasan tentang metode laminasi:

1. Metode Hand Lay Up


Metode dasar dalam pembangunan kapal fiber.Metode ini adalah metode
laminasi yang paling mudah dan sederhana. Kekurangan metode ini; tidak
maksimalnya hasil penyatuan dari lapisan atau susunan antara fiber dan resin pada
badan kapal yang terbentuk. (Islahuddin, 2019)
2. Metode Chopper Gun
Metode ini membutuhkan alat yang berbentuk pistol yang akan menembakkan
potongan fiber dengan resin ke seluruh lapisan cetakan (mold) yang kemudian
disatukan dengan roll. Pada pelapisan menggunakan teknik chopper gun, hanya
dapat menggunakan fiber dalam bentuk gulungan benang (Spray Gun Roving).
(Islahuddin, 2019)
3. Metode Vacuum Infusion
Metode ini salah satu metode pencetakan tertutup atau sistem Resin Transfer
Moulding (RTM). Resin disuntikkan ke dalam suatu cetakan tertentu, kemudian
bagian atasnya ditutup cetakan yang kaku. Namun pada vacuum infusion, cetakan
atas diganti dengan plastik film.Keuntungan yang dimiliki metode vacuum infusion;
hasil laminasi yang lebih tipis, merata, dan lebih kuat.Penelitian ini, hanya
membahas pembuatan kapal dengan pola cetak vacuum infusion. (Islahuddin, 2019)

9
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Pada bab ini akan diuraikan langkah – langkah pengerjaan sistematis yang
dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir ini. Diagram alir (flowchart) rancangan
penelitian dalam pengerjaan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini

10
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Tahapan Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data dilakukan secara ridak langsung (sekunder).


Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data terkait dengan permasalahan
dalam tugas ini. Adapun daya yang di perlukan adalah.

a. Kondisi Perairan Sungai Mahakam


Data berupa karakteristik perairan sungai Mahakam, meliputi tinggi gelombang,
kedalaman perairan dan cuaca yang ada. Dari data tersebut akan berhubungan
dengan desain ukuran utama dan kecepatan kapal saat beroprasi
b. Data Pembanding
Data pembanfing diperoleh dari data kapal yang telah beroprasi
c. Data Mesin Utama Kapal
Ukuran daya mesin utama didapatkan dari perhitungan propulsi dan hambatan
kapal, dan untuk mesin yang akan digunakan nantinya akan di ambil dari katalog
mesin.

3.2.2 Tahapan Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data penulis melakukan proses olah data yang telah
diperoleh, kemudian dilakukan pengolahan data dan sebagai input dalam perhitungan,
dalam pengolahan data didapatkan data berupa:

• Payload
• Ukuran utama awal
• Hambatan kapal dan kebutuhan daya penggerak kapal
• Pemilihan mesin penggerak kapal
• Displasement kapal
• Lambung timbul
• Stabilitas
• Trim

3.2.3 Tahapan Perencanaan Desain

11
Pada tahapan perencaan desain penulis melakukan proses desain kapal. Tahapan
- tahapan tersebut terdiri dari:

• Desain rencana garis


Pembuatan rencana garis dengan bantuan software Maxsurf Modeler Advanced.
Kemudian dilakukan penyempurnaan dengan menggunakan bantuan software
Autocad.
• Desain rencana umum
Setelah rencana garis selesai di desain, tahap berikutnya adalah dibuatnya
rencana umum dengan proyeksi tampak samping, atas dan depan, penataan
ruangan, peralatan keselamatan, peralatan navigasi, dan lainnya sesuai dengan
regulasiregulasi statutori.
• Desain Model 3 Dimensi
Tahap terakhir dari desain adalah pembuatan model 3D yang dibantu dengan
software Sketchup.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sanny, A., Meiki, E.P., dan Islahuddin (2019), “Pembuatan Kapal Nelayan Fiberglass Kota
Padang dengan Metode Hand Lay Up” , Rang Teknik Journal, Vol 2, No.1, hal 145.

Suhardjito, G. (n.d.). Tentang Rencana Umum. Digital Handout.

Widjatmiko,Dewangga Aradea.(2017).Desain Multi-purpose Support Ship sebagai Sarana


Pengamanan, Pemetaan, dan Pusat Komando untuk Meningkatkan Keamanan
Perairan Indonesia. Surabaya : ITS.

Al-Zoubi, N., dan Malamataris, S. (2003), “Effects of Initial Concentration and Seeding
Procedure on Crystallisation of Orthorhombic Paracetamol from Ethanolic Solution”,
International Journal of Pharmaceutics, Vol. 260, No.1, hal. 123-125.

Ria, W. (2009), “Daerah Aliran Sungai Mahakam”

13

Anda mungkin juga menyukai