Anda di halaman 1dari 11

Kerangka Rencana Kerja Pasca

Dibuat berdasarkan pengalaman Bekerja


Tanggal 19-21 Agustus 2019

Prioritas 1
Prioritas 2
Prioritas 3
Prioritas 4
Prioritas 5

Kolom1 Kolom2
Yang ditemukan Bidang Program
Ada regulasi organisasi yang mengelola pelayanan PKPO 1
kefarmasian dan penggunaan obat yang menyeluruh
atau mengarahkan semua tahapan pelayanan
kefarmasian serta penggunaan obat yang aman
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ada bukti seluruh apoteker memiliki izin dan PKPO 1


melakukan supervisi sesuai dengan penugasannya.

Ada bukti pelaksanaan sekurang-kurangnya satu PKPO 1


kajian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir.

Ada bukti sumber informasi obat yang tepat, terkini, PKPO 1


dan selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam
penggunaan obat.
Terlaksana pelaporan kesalahan penggunaan obat PKPO 1
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Terlaksana tindak lanjut terhadap kesalahan PKPO 1


penggunaan obat untuk memperbaiki sistem
manajemen dan penggunaan obat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Ada regulasi organisasi yang menyusun formularium PKPO 2


rumah sakit berdasar atas kriteria yang disusun
secara kolaboratif sesuai dengan peraturan
perundangundangan.

Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat yang baru PKPO 2


ditambahkan dalam formularium maka ada proses
untuk memantau bagaimana penggunaan obat
tersebut dan bila terjadi efek obat yang tidak
diharapkan, efek samping serta medication error.

Ada bukti implementasi untuk memantau kepatuhan PKPO 2


terhadap formularium baik dari persediaan maupun
penggunaanya.

Ada bukti pelaksanaan evaluasi terhadap PKPO 2


formularium sekurang-kurangnya setahun sekali
berdasar atas informasi tentang keamanan dan
efektivitas
Ada regulasi pengadaan sediaan farmasi, alat PKPO 2.1
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman,
bermutu, bermanfaat, serta berkhasiat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Ada bukti bahwa manajemen rantai pengadaan PKPO 2.1


(supply chain management) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Ada bukti pengadaan obat berdasar atas kontrak. PKPO 2.1

Ada regulasi pengadaan bila sediaan farmasi, alat PKPO 2.1.1


kesehatan, dan bahan medis habis pakai tidak ada
dalam stok atau tidak tersedia saat dibutuhkan.

Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis serta PKPO 2.1.1


saran substitusinya.

Ada bukti bahwa staf memahami dan mematuhi PKPO 2.1.1


regulasi tersebut

Ada regulasi tentang pengaturan penyimpanan PKPO 3


sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang baik, benar, dan aman.

Ada bukti obat dan zat kimia yang digunakan untuk PKPO 3
mempersiapkan obat diberi label yang terdiri atas
isi/nama obat, tanggal kadaluarsa, dan peringatan
khusus.

Ada bukti implementasi proses penyimpanan obat PKPO 3


yang tepat agar kondisi obat tetap stabil, termasuk
obat yang disimpan di luar instalasi farmasi.

Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi secara PKPO 3


teratur oleh apoteker untuk memastikan
penyimpanan obat dilakukan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan obat dilindungi dari PKPO 3
kehilangan serta pencurian di semua tempat
penyimpanan dan pelayanan.
Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan PKPO 3.1
berbahaya, serta obat narkotika dan psikotropika
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan peraturan
perundangundangan.

Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya yang baik, PKPO 3.1


benar, dan aman sesuai dengan egulasi.
Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta PKPO 3.1
psikotropika yang baik, benar, dan aman sesuai
dengan regulasi.
Ada bukti pelaporan obat narkotika serta psikotropika PKPO 3.1
secara akurat sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan.
Ada regulasi rumah sakit tentang proses larangan PKPO 3.2
menyimpan elektrolit konsentrat di tempat rawat inap
kecuali bila dibutuhkan secara klinik dan apabila
terpaksa disimpan di area rawat inap harus diatur
keamanannya untuk menghindari kesalahan.

Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat yang PKPO 3.2


baik, benar, dan aman sesuai dengan egulasi.
Elektrolit konsentrat diberi label obat yang harus PKPO 3.2
diwaspadai (high alert) sesuai dengan regulasi

Ada regulasi pengaturan penyimpanan obat dengan PKPO 3.3


ketentuan khusus meliputi butir 1 sampai dengan 5
pada maksud dan tujuan.
Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang baik, PKPO 3.3
benar, dan aman sesuai dengan regulasi.
Ada bukti penyimpanan obat dan bahan radioaktif PKPO 3.3
yang baik, benar, dan amat sesuai dengan regulasi.

Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa pasien PKPO 3.3


sebelum rawat inap yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan regulasi.
Ada bukti penyimpanan obat program atau bantuan PKPO 3.3
pemerintah/pihak lain yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan regulasi.
Ada bukti penyimpanan obat yang digunakan untuk PKPO 3.3
penelitian yang baik, benar, dan aman sesuai dengan
regulasi.
Ada regulasi pengelolaan obat emergensi yang PKPO 3.4
tersedia di unit-unit layanan agar dapat segera
dipakai untuk memenuhi kebutuhan darurat serta
upaya pemeliharaan dan pengamanan dari
kemungkinan pencurian dan kehilangan.

Ada bukti persediaan obat emergensi lengkap dan PKPO 3.4


siap pakai.
Ada bukti pelaksanaan supervisi terhadap PKPO 3.4
penyimpanan obat emergensi dan segera diganti
apabila dipakai, kadaluwarsa, atau rusak.

Ada regulasi penarikan kembali (recall) dan PKPO 3.5


pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang tidak layak pakai
karena rusak, mutu substandard, atau kadaluwarsa.

Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali (recall) PKPO 3.5


sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.

Ada bukti pelaksanaan pemusnahan sesuai dengan PKPO 3.5


regulasi yang ditetapkan.
Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan PKPO 4
instruksi pengobatan secara benar, lengkap, dan
terbaca, serta menetapkan staf medis yang
kompeten dan berwenang untuk melakukan
peresepan/permintaan obat dan instruksi
pengobatan.

Ada bukti peresepan/permintaan obat dan instruksi PKPO 4


pengobatan dilaksanakan oleh staf medis yang
kompeten serta berwenang.
Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan PKPO 4
rekonsiliasi obat pada saat pasien masuk, pindah unit
pelayanan, dan sebelum pulang.
Rekam medis memuat riwayat penggunaan obat PKPO 4
pasien.
Ada regulasi syarat elemen resep lengkap yang PKPO 4.1
meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan
tujuan serta penetapan dan penerapan langkah
langkah untuk pengelolaan peresepan/permintaan
obat, instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak
lengkap, dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak
terulang kembali.

Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat elemen resep PKPO 4.1


lengkap yang meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada
maksud dan tujuan.
Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan resep PKPO 4.1
yang tidak benar, tidak lengkap, dan tidak terbaca.

Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola PKPO 4.1


resep khusus, seperti darurat, standing order,
berhenti automatis (automatic stop order), tapering,
dan lainnya

Ada daftar staf medis yang kompeten dan berwenang PKPO 4.2
membuat atau menulis resep yang tersedia di semua
unit pelayanan.
Ada bukti pelaksanaan rumah sakit menetapkan dan PKPO 4.2
melaksanakan proses untuk membatasi jika
diperlukan jumlah resep atau jumlah pemesanan
obat yang dapat dilakukan oleh staf medis yang
diberi kewenangan.

Ada bukti staf medis yang kompeten dan berwenang PKPO 4.2
membuat atau menulis resep atau memesan obat
dikenal dan diketahui oleh unit layanan farmasi atau
oleh lainnya yang menyalurkan obat.

Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan dicatat PKPO 4.3


dalam satu daftar di rekam medis untuk setiap pasien
berisi: identitas pasien, nama obat, dosis, rute
pemberian, waktu pemberian, nama dokter dan
keterangan bila perlu tapering off, titrasi, dan rentang
dosis.

Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut di atas PKPO 4.3


disimpan dalam rekam medis pasien dan menyertai
pasien ketika pasien dipindahkan. Salinan daftar
tersebut diserahkan kepada pasien saat pulang.

Ada regulasi penyiapan dan penyerahan obat yang PKPO 5


sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
praktik profesi.
Ada bukti pelaksanaan staf yang menyiapkan produk PKPO 5
steril dilatih, memahami, serta mempraktikkan prinsip
penyiapan obat dan teknik aseptik

Ada bukti pelaksanaan pencampuran obat PKPO 5


kemoterapi dilakukan sesuai dengan praktik profesi.
(lihat juga PPI
Ada bukti pencampuran obat intravena, epidural, dan PKPO 5
nutrisi parenteral serta pengemasan kembali obat
suntik dilakukan sesuai dengan raktik profesi.

Ada regulasi penetapan sistem yang seragam untuk PKPO 5.1


penyiapan dan penyerahan obat.
Ada bukti pelaksanaan proses pengkajian resep yang PKPO 5.1
meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan
tujuan.
Setelah persiapan, obat diberi label meliputi identitas PKPO 5.1
pasien, nama obat, dosis atau konsentrasi, cara
pemakaian, waktu pemberian, tanggal disiapkan, dan
tanggal kadaluarsa.

Ada bukti pelaksanaan telaah obat meliputi butir 1 PKPO 5.1


sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan.

Ada bukti pelaksanaan penyerahan obat dalam PKPO 5.1


bentuk yang siap diberikan.
Ada bukti penyerahan obat tepat waktu. PKPO 5.1
Ada penetapan staf klinis yang kompeten dan PKPO 6
berwenang untuk memberikan obat termasuk
pembatasannya.
Ada bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf PKPO 6
klinis yang kompeten dan berwenang sesuai dengan
surat izin terkait profesinya dan peraturan
perundang-undangan
Ada bukti pelaksanaan pemberian obat dilaksanakan PKPO 6
sesuai dengan pembatasan yang ditetapkan,
misalnya obat kemoterapi, obat radioaktif, atau obat
untuk penelitian.
Ada regulasi verifikasi sebelum penyerahan obat PKPO 6.1
kepada pasien yang meliputi butir 1 sampai dengan 5
pada maksud dan tujuan.
Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat PKPO 6.1
diserahkan kepada pasien
Ada bukti pelaksanaan double check untuk obat yang PKPO 6.1
harus diwaspadai (high alert).
Ada regulasi pengobatan oleh pasien sendiri. PKPO 6.2
Ada bukti pelaksanaan pengobatan obat oleh pasien PKPO 6.2
sendiri sesuai dengan regulasi.
Ada proses monitoring terhadap pengobatan oleh PKPO 6.2
pasien sendiri.
Ada regulasi pemantauan efek obat dan efek PKPO 7
samping obat serta dicatat dalam status pasien.

Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat. PKPO 7

Ada bukti pemantauan efek samping obat dan PKPO 7


pelaporannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Ada regulasi medication safety yang bertujuan PKPO 7.1
mengarahkan penggunaan obat yang aman dan
meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan
penggunaan obat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Ada bukti pelaksanaan rumah sakit mengumpulkan PKPO 7.1


dan memonitor seluruh angka kesalahan
penggunaan obat termasuk kejadian tidak
diharapkan, kejadian sentinel, kejadian nyaris
cedera, dan kejadian tidak cedera.

Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan laporan PKPO 7.1


kesalahan penggunaan obat (medication error)
kepada tim keselamatan pasien rumah sakit.
Ada bukti tim keselamatan pasien rumah sakit PKPO 7.1
menerima laporan kesalahan penggunaan obat
(medication error) dan mencari akar masalah atau
investigasi sederhana, solusi dan tindak lanjutnya,
serta melaporkan kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien.

Ada bukti pelaksanaan rumah sakit melakukan upaya PKPO 7.1


mencegah dan menurunkan kesalahan penggunaan
obat (medication error)
Dapat segera dilakukan
Dapat segera dilakukan dengan modifikasi
Dapat dilaksanakan dalam 2-3 bulan
Dapat Direncanakan dulu dalam program 6 bulan kedepan
Dapat Ditunda dan direncanakan dalam program tahunan

Kolom3 Kolom4
Kegiatan Pokok Progress
Perlu dilakukan pembentukan KFT dalam Belum dilakukan
pembuatan Formularium RS

Pembuatan PKS Notaris dan pengajuan Rencana dilakukan ttd notaris pada minggu ke 4
rekomendasi dari IAI bulan november 2019

Pembuatan form kajian pelayanan resep per Belum dilakukan


bulan dalam 1 tahun

Pengadaan Formularium RS dan MIMS 2020 Belum dilakukan

Pengumpulan data pelaporan IKP dan data Belum dilakukan


perepkapan terjadinya IKP

Membuat buku berita acara tindak lanjut dari Belum dilakukan


IKP

Pedoman pengorganisasian KFT Belum dilakukan

Membuat form pelaporan monitoring RKOTD Belum dilakukan


obat yang baru ditambahkan dalam
Formularium

Membuat form pelaporan monitoring Belum dilakukan


kepatuhan penulisan resep terhadap
Formularium

Membuat buku berita acara evaluasi Belum dilakukan


formularium obat mengenai keamanan dan
efektivitas
Pembuatan SPO tentang pengadaan sediaan Sudah dibuat draf
farmasi

Dokumentasi visitasi ke distributor pengadaan Belum dilakukan


perbekalan farmasi

Bukti PKS dengan salah satu principal Belum dilakukan

Pembuatan SPO jika obat kosong pabrik Sudah dibuat draf

Membuat buku berita acara penyampaian Belum dilakukan


informasi obat kosong
Penandatanganan penerima informasi pada Belum dilakukan
buku berita acara obat kosong
Pembuatan Panduang Penyimpanan
Perbekalan Farmasi

v
Pembuatan SPO penulisan resep 1. Merancang draf SPO penulisan resep
Pembuatan SPO 1. Merancang draf SPO dispensing sediaan steril
Kolom5
Verifikasi Koordinator

Anda mungkin juga menyukai