Anda di halaman 1dari 203

CHAPTER -1

PRESSURE / TEKANAN
Defenisi
Pressure (tekanan) adalah gaya yang diberikan pada per unit area. Bisa
juga dijelaskan bahwa pressure adalah ukuran intensitas gaya yang
diberikan pada suatu titik permukaan.
Satuan tekanan :
• psi
• psf
• mm Hg
• in. Hg
• bar
• atmosphere (atm)
• N/m2 (Pascal)
Atmospheric Pressure
(tekanan atmosfer)
• Selama udara memiliki massa dan ada aksi dari gravitasi
bumi maka akan muncul Atmospheric Pressure atau
tekanan atmosfer.
• Ukuran 1 atm atau 1 atmosphere adalah 14,7 psi.
• Atmospheric Pressure tidaklah selalu konstan, bisa
bervariasi bergantung temperatur, kelembapan, dan
kondisi lainnya.
• Atmospheric Pressure juga bervariasi pada posisi
ketinggiannya.
Absolute dan gauge Pressure
(tekanan absolute dan tekanan gauge
)
• Absolute pressure bisa dikatakan sebagai tekanan total
atau tekanan sebenarnya dari fluida.
• Sedangkan gauge pressure adalah tekanan fluida yang
ditunjukkan oleh alat ukur (gauge ).
• Perlu kita pahami bahwa gauge pressure akan
mengindikasikan nol pada tekanan atmosfer.
• Sehingga absolute pressure adalah jumlah dari tekanan
atmosfer dengan gauge pressure.
• Jadi bisa disimpulkan :
Absolute pressure = gauge pressure + tekanan
atmosfer
= gauge pressure + 14,7 psi
1.Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan atmosfer.
2. Pressure gauge
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan fluida (gas atau liquid) dalam tabung
tertutup. Pada sistem refrigerasi, prinsip pressure gauge
yang sering digunakan biasanya bertipe manometer dan
bourdon tube.
2.1 Manometer
gauge bertipe manometer menggunakan tabung liquid yang
digunakan untuk mengukur tekanan, tinggi dari tabung
mengindikasikan magnitude dari tekanan. Liquid yang
digunakan pada manometer biasanya berisi air raksa.
2.2 Bourdon Tube gauge
Bourdon tube gauge bisa mengukur tekanan di atas ataupun di
bawah tekanan atmosfer. Beberapa tipe Bourdon Tube gas :
 Pressure gauge digunakan untuk membaca tekanan di atas
tekanan atmosfer yang menggunakan satuan psi atau
kJ/kg.
 Vacuum gauge digunakan untuk membaca tekanan di
bawah tekanan atmosfer yang biasanya menggunakan
satuan in.Hg.
 Compound gauge digunakan untuk mengukur tekanan di
bawah ataupun di atas tekanan atmosfer, dimana untuk
tekanan di atas tekanan atmosfer menggunakan satuan psi
atau kJ/kg dan dibawah tekanan atmosfer menggunakan
satuan in.Hg.
Bourdon Tube gauge s

Pressure gauge Vacuum gauge Compound gauge


Metric (SI) British (Imperial) Mercury Water Atmosphere
And U.S. System (at 39.2oF, 4oC)
 bar  thousand pounds  inch of mercury  meter of water  physical
 kilopascal(kPa) per square (inHg) (mH2O) atmosphere
 hectopascal(hPa) inch(ksi)  centimeter of  centimeter of (atm)
 megapascal(MPa)  pound per square mercury (cmHg) water (cmH2O)  technical
 millibar inch (psi)  millimeter of  inch of water atmosphere
 pascal(Pa)  pound per square mercury (mmHg (inH2O)
 kilogram per square foot atau torr)
centimeter(kgf/cm2)  ton per square
 kilogram per square inch
meter(kgf/m2)  ton per square foot
 newton per square
meter(N/m2)
 kilonewton per square
meter(kN/m2)
 meganewton per
square meter(MN/m2)
 newton per square
centimeter(N/cm2)
 newton per square
millimeter(N/mm2)
Satuan tekanan yang sering dipakai
dalam sistem refrigerasi

bar

atm kPa

Psi(lb/in2) inHg

Kgf/cm2
Tabel Konversi Unit
Satuan bar kPa In Hg Kgf/cm2 Psi atm

Bar 1 100 29,53 1,019 14,5 0,98

kPa 0.01 1 0,295 0,01019 0,145 0,0098

InHg 0.033 3.38 1 0.0345 0.491 0.033

Kgf/cm2 0.980 98.06 28.95 1 14.22 0.96

Psi 0.068 6.89 2.036 0.0703 1 0.068

atm 1.013 101.32 29.92 1.033 14.69 1


Example - 1
Carilah konversi unit dengan mengisi kolom-kolom yang kosong!

Bar kPa inHg Kgf/cm2 Psi atm

5 ......... ......... ......... ......... .........


Example - 2
Carilah konversi unit dengan mengisi kolom-kolom yang kosong!

Bar kPa inHg Kgf/cm2 Psi atm

......... ......... ......... 45 ......... .........


Example - 3
Carilah konversi unit dengan mengisi kolom-kolom yang kosong!

Bar kPa inHg Kgf/cm2 Psi atm

......... ......... ......... ......... 20 .........


Latihan soal (waktu 30 menit)

No Bar kPa inHg Kgf/cm2 Psi atm


1 10 ......... ......... ......... ......... .........
2 ......... 500 ......... ......... ......... .........
3 ......... ......... 40 ......... ......... .........
4 ......... ......... ......... 5 ......... .........
5 ......... ......... ......... ......... 15 .........
6 ......... ......... ......... ......... ......... 4
7 ......... ......... ......... ......... 29 .........
8 ......... ......... ......... 11 ......... .........
9 ......... ......... 55 ......... ......... .........
10 ......... 1000 ......... ......... ......... .........
Jawaban soal
No Bar kPa inHg Kgf/cm2 Psi atm
1 10 1000 295.3 10.19 145 9.8
2 5 500 147.65 5.098 72.51 49.53
3 1.35 135.45 40 1.38 19.64 1.33
4 4.90 490.33 144.79 5 71.12 4.83
5 1.03 103.42 30.54 1.05 15 1.02
6 4.05 405.3 119.68 4.13 58.78 4
7 1.99 199.94 59.04 2.03 29 1.97
8 10.78 1078.73 318.55 11 156.45 10.64
9 1.86 186.25 55 1.89 27.01 1.83
10 10 1000 295.30 10.19 145.03 9.86
CHAPTER-2
HEAT, MATTER, TEMPERATURE
2-1. Heat (Panas)
Panas adalah suatu bentuk dari energi. Secara thermodinamika,
panas bisa didefinisikan sebagai perpindahan suatu energi dari
suatu benda ke benda lainnya yang menghasilkan perbedaan
temperatur di antara ke dua benda tersebut.
2-2. Matter and Molecules (Unsur dan Molekul)
Segala yang memiliki massa dan menempati ruang (unsur)
terdiri atas molekul. Molekul adalah partikel terkecil yang stabil
dari suatu unsur yang masih bisa dibagi lagi dan masih memiliki
sifat seperti substan asalnya.
2-3. States of Matter (Wujud suatu unsur)
Unsur bisa berada pada tiga bentuk fasa atau keadaan, yaitu :
solid (padat), liquid (cair) ataupun gas (uap).
Temperatur
• Temperatur adalah bagian unsur. Temperatur adalah
ukuran tingkatan tekanan panas pada benda.
• Instrumen yang banyak digunakan untuk mengukur
temperatur diantaranya adalah thermometer. Alkohol
dan mercury (air raksa) merupakan cairan yang paling
sering digunakan untuk mengisi thermometer.
KONVERSI UNIT TEMPERATUR

°C = 5 (°F – 32)
9
°F = 9 °C + 32
5
°R = °F + 460°
°F = °R – 460°
°K = °C + 273°
°C = °K – 273°
Methods of Heat Transfer
(Metode perpindahan
Transfer energi, dalam panas)
ini panas, terjadi dalam tiga jalan, yaitu :
a. Conduction (Konduksi)
Perpindahan panas dengan jalan konduksi terjadi jika energi berpindah
dengan cara kontak langsung antar molekul dalam satu benda ataupun dari
antar molekul dari dua benda.
b. Convection (Konveksi)
Perpindahan panas dengan jalan konveksi terjadi jika panas berpindah dari
satu tempat ke tempat lain secara langsung dengan media fluida.
c. Radiation (Radiasi)
Perpindahan panas dengan jalan radiasi terjadi jika suatu bentuk
gelombang yang serupa dengan gelombang cahaya yang memiliki energi
berpindah dari satu benda ke benda lain tanpa memerlukan suatu media
penghantar.
Sensible Heat and Latent Heat (Panas
sensibel dan panas laten)
Energi panas yang berpindah dari atau ke suatu substan
akan membawa suatu perubahan fasa dari substan tersebut
ataupun perubahan temperatur.
Energi panas yang menyebabkan atau diikuti perubahan
temperatur dari substan disebut sensible heat (panas
sensible).
Sedangkan energi panas yang menyebabkan atau diikuti
perubahan fasa dari substan disebut latent heat (panas
latent).
MATA PELAJARAN KOMPRESOR
MATERI : REFRIGERATION SYSTEM
101597755-Pertemuan-Ke-3-Tipe-Sistem-
Refrigerasi
REFRIGERATION SYSTEM
Adapun sistem refrigerasi yang dikenal saat ini
pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
• sistem refrigerasi mekanik, dimana akan
ditemui adanya mesin-mesin penggerak dan
atau alat mekanik lain
• sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa
menggunakan mesin-mesin penggerak dan atau
alat mekanik lainnya
sistem refrigerasi
• sistem refrigerasi mekanik
kompresi uap
• sistem refrigerasi siklus udara
• sistem refrigerasi kriogenik/temperatur
ultra rendah
• sistem refrigerasi siklus sterling
• sistem refrigerasi tabung vortex
CRYOGENICS SYSTEM
STERLING
REFRIGERATION SYSTEM
STEAM JET REFRIGERATION
VAPOR COMPRESSION CYCLE
VORTEX TUBE
sistem refrigerasi non mekanik
• sistem refrigerasi absorbsi
• sistem refrigerasi adsorpsi
• sistem refrigerasi thermoelektrik
• sistem refrigerasi steam jet
• sistem refrigerasi magnetic
• sistem refrigerasi thermoakustik
• heat pipe
MAGNETIC REFRIGERATION
ABSOPTION SYSTEM
ADSOPTION SYSTEM
sistem refrigerasi thermoakustik
HEAT PIPE SYSTEM
THERMOELECTRIC
7

6
5

4
8

10

3
1
1 DISCHARGE LINE

 Discharge line merupakan pipa penghubung


antara out put kompresor dengan input
kondenser.
 Tekanan dan temperatur refrigeran pada pipa
ini sangat tinggi dengan fasa refrigeran gas,
karena itu sering disebut juga hot gas line.
 Untuk kompresor dengan kapasitas besar
biasanya dilengkapi dengan pipa flexibel dan
oil separator.
FLEXIBLE PIPE
DISCHARGE LINE
2 KONDENSER

 Kondenser adalah tempat pertukaran panas


antara refrigeran dengan media pendingin,
dimana refrigeran didinginkan oleh media
pendingin sehingga fasanya berubah dari uap
menjadi cair namun masih bertekanan dan
bertemperatur tinggi.
 Kondenser dibedakan menjadi 3 tipe
berdasarkan media pendinginnya, yaitu :
1. Air Cooled Condenser (ACC)
2. Water Cooled Condenser (WCC)
3. Evaporative Cooled Condenser (ECC)
3 LIQUID RECEIVER TANK

 Liquid Receiver Tank adalah tempat penampungan


sementara refrigeran yang akan masuk menuju
filter drier dengan maksud untuk mencegah
refrigeran uap mengalir ke filter drier dan
membiarkan refrigeran cair masuk ke filter drier.
4 FILTER DRIER

 Fungsi utama dari filter drier adalah untuk


menyerap uap air dan memisahkan kotoran dan
serpihan metal agar tidak masuk ke refrigerant
flow control, karena uap air yang masuk ke
refrigerant flow control akan membeku dan
menyumbat aliran refrigeran.
 Uap air juga dapat meyebabkan lumpur dan asam
jika bercampur dengan oli kompresor.
5 SIGHT GLASS

 Sight glass berfungsi untuk melihat apakah suatu


sistem tersebut normal atau tidak dengan melihat
keadaan refrigeran yang melewati sisi liquid line
 Indikator sight glass sbb :
6 REFRIGERAN FLOW CONTROL

 Rerigerant Flow Kontrol atau alat pengatur aliran


refrigeran adalah alat yang berfungsi untuk
mengatur banyaknya refrigeran yang akan masuk
ke dalam evaporator.
 Selain itu fungsi lainnya adalah untuk
menurunkan tekanan refrigeran, dari tekanan
kondenser menjadi tekanan evaporator.
 Terdapat beberapa tipe, yaitu :
1. Capillary Tube
2. Automatic Expansion Valve
3. Thermostatic Expansion Valve
4. Dsb.
7 EVAPORATOR

 Fungsi dari evaporator adalah tempat untuk


menyerap panas produk oleh refrigeran.
 Akibat refrigeran mendapatkan panas dari produk,
maka refrigeran yang tadinya ketika masuk
berfasa cair maka ketika keluar evaporator sudah
harus berfasa uap.
 Terdapat 3 tipe evaporator untuk mesin pendingin
skala kecil, yaitu :
1. Roll Bond/Plate surface Evaporator
2. Bare Evaporator/Wire Tube Evaporator
3. Tube and fin evaporator
8 SUCTION LINE

 Suction line merupakan pipa penghubung antara


out let evaporator dengan inlet accumulator
ataupun langsung dengan kompresor.
 Tekanan dan temperatur refrigeran pada pipa
ini rendah dengan fasa refrigeran gas.
 Biasanya pipa suction dibungkus dengan
insulasithermal berupa vinyl foam.
SUCTION LINE

DISCHARGE LINE
4 ACCUMULATOR

 Accumulator atau Liquid Separator berfungsi


untuk menampung sementara refrigeran uap yang
keluar dari evaporator sehingga yang masuk ke
dalam kompresor adalah refrigeran uap.
4 COMPRESSOR

 Kompresor adalah suatu komponen yang


berfungsi untuk menaikkan tekanan dan
temperatur refrigeran yang berfasa gas di atas
temperatur kondenser.
 Selain itu kompresor juga berfungsi untuk
mensirkulasikan refrigerant ke seluruh komponen
refrigerasi lainnya.
 Yang bisa dikompresikan oleh kompresor
hanyalah gas.
Kompresor Hermetic
• Kompresor hermetic adalah kompresor dan motor
penggeraknya dilas berada satu rumah dengan housing
kompresornya.
• Panas motor didinginkan melalui refrigeran dari suction
line atau menggunakan oli.
• Kerugian dari sistem yang menggunakan kompresor
hermetic adalah jika motor terbakar, maka semua sistem
harus dibersihkan sehingga kompresor sudah tidak bisa
diperbaiki lagi.
Kompresor Semi-Hermetic
• Kompresor semihermetic adalah kompresor yang
motor penggeraknya berada satu rumah dengan
housing kompresor tapi tidak dilas sehingga masih
bisa dibuka untuk perbaikan.
• Keuntungan kompresor ini mudah dalam
perbaikan, karena jika kompresor atau motornya
rusak maka salah satunya bisa untuk diganti.
Kompresor Open-Type
• Kompresor ini disebut juga kompresor tipe terbuka karena
antara penggerak eksternal dengan bagian pengkompresinya
tidak satu rumah (tidak bersatu), sehingga diperlukan
belt/flexible coupling sebagai penyambung penggerak ke
compressor shaft.
• Penggerak eksternal bisa menggunakan motor lisrtik, turbin
ataupun engine.
• Perlu digunakannya seal untuk mencegah kebocoran yang
sering terjadi pada poros yang keluar dari housing kompresor
jika tekanan didalam crankcase lebih rendah dibandingkan
tekanan atmosfer.
• Pendingin motor menggunakan udara luar sehingga perlu
adanya ventilasi untuk membuang panas dari motor.
• Keuntungan kompresor ini, jika kompresor atau motornya
nya rusak maka bisa diganti tanpa membongkar sistemnya.
Housing
Compressor
Crankshaf
t Connecting
rod
Pisto
Crank n
Case Cylinder

Suction
Rotor
valve
Stator Discharge
valve
Head Group

Casing
Suction port
Suction
Port
Crankca
se Piston
Roto
r Discharge
Port

Cylinder

Con.
Rod
Oil
pump
Crank
shaft

Stator Oil
winding reservoir
Discharge
Line
OPEN-TYPE COMPRESSOR

Electric Compresso
Motors r
Suction
Line
V - Belt Flexible
Pipe

Oil
Separator

Liquid line
Accumulato
r
Driver
Compressor Motors
Coupling
Electrical
panel

DX- Filter
Evaporator drier
CLASSIFIED BY CONSTRUCTION
RECIPROCATING COMPRESSOR

SCREW COMPRESSOR

SCROLL COMPRESSOR

CENTRIFUGAL COMPRESOR
RECIPROCATING COMPRESSOR
 Kompresor ini menggunakan torak atau piston
yang diletakkan di dalam silinder.
 Piston dapat bergerak bebas turun naik untuk
menimbulkan efek penurunan volume gas.
 Di bagian atas silinder diletakkan katup yang
dapat membuka dan menutup karena
mendapat tekanan dari gas. Katup ini disebut
katup suction/suction valve dan katup
discharge/discharge valve.
RECIPROCATING COMPRESSOR
Courtesy of ACC Austria GmbH.
COMPRESSION PROCESS
1. PISTON BERADA PADA TITIK MATI ATAS (TMA)
 Piston berada pada titik mati atas,
uap dari suction akibat tidak ada aktivitas piston, maka
line memenuhi semua katup tertutup dan ruang
pipa suction,
suction valve silinder belum terisi refrigeran
tertutup,
discharge valve
tertutup.
2. PROSES INTAKE KOMPRESOR
 Disebut proses intake, piston mulai
uap dari suction bergerak ke bawah akibat putaran
line memenuhi crank shaft.
ruang silinder,
suction valve  Gerakan piston ke bawah
terbuka, mengakibatkan tekanan ruang
discharge valve
tertutup. silinder menjadi vakum sehingga uap
dari suction line mendorong suction
valve untuk membuka sehingga uap
refrigeran akan masuk ke ruang
silinder.
INTAKE PROCESS
3. PISTON BERADA PADA TITIK MATI BAWAH (TMB)
 Piston berada pada titik mati bawah,
uap dari suction dimana ruang silinder sudah
line memenuhi dipenuhi oleh uap refrigeran.
ruang silinder,
suction valve  Karena ruang silinder sudah penuh
kembali tertutup, oleh refrigeran maka tekanan dalam
discharge valve
tertutup. silinder dan suction line sebanding
sehingga menutup suction valve.
ALL VALVE CLOSED PROCESS
4. PROSES KOMPRESI
 Katup discharge membuka akibat
tekanan gas pada ruang silinder lebih
uap hasil kompresi besar dibanding tekanan pegas pada
keluar melalui
katup discharge.
discharge line
 Disebut proses kompresi, karena
piston akan bergerak ke atas dan
mengkompresikan refrigeran
sehingga refrigeran keluar dari katup
discharge dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi.
COMPRESSION PROCESS
COMPRESSION PROCESS
Back to menu
HELICAL-ROTARY SCREW COMPRESSOR
• Kompresor helical-rotary screw menggunakan 2 buah screw,
seperti rotor, yang berfungsi sebagai alat pengkompresi.
• Male screw merupakan screw yang digerakkan oleh motor,
sedangkan female screw bergerak mengikuti male screw.
• Namun ada juga kompresor screw yang hanya menggunakan satu
buah screw dilengkapi dengan dua buah stargate sebagai alat
pengkompresinya.
• Prinsip utama pengkompresian pada kompresor twin screw adalah
menjebak refrigeran pada celah-celah screw dengan menyempitkan
volume ruangnya.
TWIN SCREW COMPRESSOR
TWIN SCREW VIDEO
SINGLE-SCREW COMPRESSOR
SINGLE SCREW VIDEO
COMPRESSION PROCESS

 Ini adalah gambar ruang kompresi


dari sisi dimana sejumlah
refrigerant masuk melalui intake
port/gas inlet dari sebelah atas
melalui suction line,
 Gas yang masih bertekanan suction
akan dibatasi oleh housing
kompresor
COMPRESSION PROCESS

 Ini adalah gambar ruang kompresi


dari atas, yang menunjukkan
putaran dari rotor yang akan
menjebak uap refrigeran ke sebelah
kanan menuju meshing point (titik
penjebakan).
COMPRESSION PROCESS
Rotor masih terus berputar yang
akan menyebabkan meshing point
yang berisi uap refrigerant
bergerak menuju katup discharge
di akhir dari kompresor.
Proses ini akan secara progresif
mengurangi volume dari celah
screw yang akan mengkompresi
refrigeran.
COMPRESSION PROCESS
 Akhirnya, celah ulir yang terisi
refrigeran yang sudah terkompresi
keluar menuju discharge port.
 Pada kompresor screw tidak ada
katup yang digunakan untuk
memasukkan dan mengeluarkan
refrigeran tetapi menggunakan port.
 Kompresor dengan model ini
disebut ported compressor.

Back to menu
SCROLL COMPRESSOR
 Kompresor scroll bekerja dengan menggunakan prinsip menjebak
uap refrigeran dan mengkompresikannya dengan penyempitan
volume refrigeran secara perlahan-lahan.
 Kompresor scroll menggunakan konfigurasi dua scroll yang
dipasang saling berhadapan.
 Sroll paling atas disebut stationary scroll, dimana terdapat discharge
port. Sedangkan scroll paling atas disebut driven scroll, yang
dihubungkan dengan motor melalui poros dan bearing.
SCROLL COMPRESSOR
Stationary scroll

discharge
port

Driven scroll
Courtsey of Copeland
COMPRESSION PROCESS
1. Fasa Intake

Refrigeran masuk melalui intake port dan mengisi ruang diantara driven dan
stationary scroll.
COMPRESSION PROCESS
2. Fasa Kompresi

Uap refrigeran akan mengisi ruang diantara 2 scroll akibat putaran poros
yang akhirnya membuat uap refrigeran terperangkap diantara dua scroll.
COMPRESSION PROCESS
3. Fasa Discharge

Poros berputar kembali yang membuat dua buah scroll yang menjebak
refrigeran menyempit volumenya dan uap refrigeran yang telah terkompresi
keluar menuju discharge port.

Back to menu
CENTRIFUGAL COMPRESSOR
 Kompresi pada kompresor sentrifugal menggunakan prinsip
kompresi dinamik, dengan melibatkan perubahan energi untuk
menaikkan tekanan dan temperatur refrigeran.
 Proses kompresi pada kompresor sentrifugal mengubah energi
kinetik (kecepatan) menjadi energi statik (tekanan). Komponen
utama untuk mengkompresikan uap refrigeran adalah perputaran
impeller.

Centrifugal compressor Impeller compressor


Diffuser passage
Inlet port
Volute

Impeller

Outlet port
COMPRESSION PROCESS
• Center dari impeller, atau mata impeller, dilengkapi dengan blade
yang akan mengalirkan uap refrigeran ke dalam alur radial yang
berada di dalam impeller.
• Putaran dari impeller akan menyebabkan uap refrigeran akan
berakselerasi dengan alur di dalam impeller yang akan
menyebabkan kecepatan dan energi kinetiknya naik.
• Gas refrigeran yang berakselerasi akan meninggalkan impeller dan
masuk ke dalam alur diffuser (diffuser passage).
• Refrigeran akan masuk ke dalam alur ini dengan ukuran lubang inlet
yang semakin membesar, akibat perbedaan ukuran alur ini maka
kecepatan dan energi kinetiknya semakin turun, namun tekanannya
tetap tinggi.
 Sesuai dengan hukum I Thermodinamika, bahwa energi tidak bisa
dihilangkan tetapi bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk energi
lainnya.
 Begitu juga dengan yang terjadi pada proses kompresi di
kompresor sentrifugal, akibat perbedaan ukuran pada alur diffuser
maka terjadi perubahan energi dari energi kinetik ke energi statik.
 Setelah keluar dari alur diffuser, refrigeran bertekanan tinggi akan
terkumpul pada ruang di dalam kompresor yang disebut volute.
 Ukuran volute semakin membesar sehingga ketika refrigeran
melewati volute, terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi
statik juga.
 Setelah itu refrigeran keluar dari kompresor dengan tekanan dan
temperatur tinggi.
Want this reference...?
• Chekout out at ptu.smkn1-cirebon.sch.id
• Search in find bar at www.scribd.com, as title
Pertemuan ke-6_Konstruksi kompresor, got
Moh. Aris As’ari, S.Pd account and download it.
• Chekout at www.smkn1-cirebon.sch.id,
login...and download at materi belajar in
kompresor menu.

Back to menu
DA S A R W I R I N G
R E F R I G E R AT O R D E F R O S T
101598479-Pertemuan-Ke-
12-Basic-Kompresor-
Wiring
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
WIRING LEMARI ES
FUNGSI KOMPONEN
Komponen :
 Source plug
Menghubungkan mesin pendingin dengan sumber tegangan
 Thermostat
Mengatur temperatur evaporator
 Lamp indicator
Sebagai perangan pada lemari es
 Door switch
Saklar untuk memutuskan dan menghubungkan lampu dengn tegangan pada
saat pintu lemari es dibuka atau ditutup
 Overload protector
Melindungi kompresor dari kelebihan arus dan kelebihan beban
 Start winding
Mendapatkan kemagnitan yang kuat pada stator ketika motor listrik
dihidupkan
 Run winding
Menimbulkan medan magnet putar/kumparan putar pada ruang stator
 PTC relay
Saklar magnetik yang dapat mengatur kontak listrik
NO FROST
R E F R I G E R AT O R
ELECTRICAL WIRE
P E R T E M UA N - K E -
13_LEMARI-ES-NO-FROST
By
Drs. J A Y A
Rd. INDHAYATI HERLINA, ST., MM.
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Ruang Freezer

Ruang Refrigerator

Pada refrigerator jenis no-frost (frost free) atau refrigerator/kulkas 2 pintu


terdapat dua kategori temperatur ruang yang berbeda yaitu:
1. Ruang Freezer: untuk membekukan makanan dengan range temperaturnya
dari 0°C s/d -25°C (umumnya ditempatkan di bagian atas /pintu atas)
2. Ruang Refrigerator: untuk menyimpan makanan dalam waktu beberapa
hari saja dengan range temperaturnya dari +2°C s/d +10°C (umumnya
ditempatkan di bagian bawah).
Berikut ini, standar komponen
elektrik pada refrigerator no frost :
1. Thermostat
2. Defrost Timer
3. Defrost thermo
4. Plate heater
5. Defrost heater
6. Thermo fuse
7. Refrigerator interior lamp
8. Evaporator fan motor
9. Thermal overload protector
10. Compressor motor
11. Freezer door switch
12. Refrigerator door switch
13. Running Capacitor
14. PTC Starter
15. Start Capacitor
Daftar Komponen elektrik :
1. Thermostat
2. Defrost Timer
3. Defrost thermo
4. Defrost heater
5. Thermo fuse
6. Evaporator fan motor
7. Thermal overload protector
8. Compressor motor
9. Refrigerator door switch
10. PTC Starter
Fungsi komponen kelistrikan
1. Thermostat: Ada dua cara pemasangan thermostat,
dipasang dibagian freezer atau dipasang dibagian
refrigerator. Thermostat yang memiliki sebuah
kontak listrik dipasang dibagian freezer digunakan
untuk mengontrol kerja kompresor sedangkan untuk
mengontrol temperatur ruangan refrigerator
digunakan mechanical thermostat yang mengontrol
buka tutupnya saluran udara dingin dari bagian
freezer yang masuk ke ruang refrigerator.

2.Defrost Timer: suatu alat yang berfungsi untuk


mengatur lamanya kerja kompresor dan mengatur
proses pencairan bunga es di Evaporator (defrost
cycle). Kompresor diatur umumnya bekerja sekitar 6
jam setelah itu harus dilakukan pencairan bunga es
yang menggumpal di Evaporator dan bak
penampung air yang terdapat dibawahnya. Lamanya
proses defrost tergantung ketebalan es di
Evaporator, semakin tebal semakin lama.
Fungsi komponen kelistrikan
3. Defrost Thermo: Suatu alat yang berfungsi untuk
mendeteksi temperatur di sekitar Evaporator sehingga
bisa mengatur apakah proses pencairan es perlu
dilakukan atau tidak. Alat ini juga berfungsi untuk
menghentikan proses defrost apabila temperatur
evaporator sudah terdeteksi diatas 0°C. Umumnya
sekitar 4°C. Tergantung peletakan dari Defrost
Thermo itu sendiri.

4. Plate Heater: berfungsi untuk mencairkan es di bagian


penampung air selama proses defrost.

5. Defrost Heater: adalah pemanas utama yang berfungsi


untuk mencairkan es yang ada di Evaporator.Ukuran
heater ini sekitar 120-150Watt.
Fungsi komponen kelistrikan
6. Thermo Fuse: Apabila Defrost Thermo mengalami
kerusakan. Misalnya tidak mau memutus pada
temperatur yang telah ditetapkan maka Defrost
Heater akan terus memanaskan ruangan sekitar
Evaporator. Akibatnya temperatur di ruangan
Evaporator akan naik terus dan jika dibiarkan akan
sangat berbahaya, selain heater bisa rusak, juga
interior dari kulkas tesebut kemungkinan besar akan
meleleh karena pemanasan yang tidak terkontrol
tersebut. Thermo Fuse akan putus jika temperaturnya
mencapai 72°C (beberapa manufaktur ada yang
membatasi sampai 70 atau 71°C).

7. Kompresor Motor: berfungsi untuk menggerakkan


Kompresor sehingga refrigeran bisa bersirkulasi.

8. Thermal Overload Protector: Mencegah terbakarnya


Motor Kompresor yang diakibatkan oleh panas yang
berlebihan.
Fungsi komponen kelistrikan
9. PTC Starter: Salah satu jenis starter yang digunakan
saat Kompresor mulai bekerja.

10. SC (Starting Capacitor): Kapasitor yang berfungsi


untuk menambah torsi pada saat Kompresor mulai
bekerja.

11. RC (Running Capacitor): fungsi utamanya untuk


menggeser sudut fase, dan memanfaatkan kumparan
bantu sehingga Kompresor bekerja lebih effisien.

12. Evaporator Fan Motor: Berfungsi untuk


mensirkulasikan udara dalam ruangan.
Fungsi komponen kelistrikan
13. Freezer Door Switch: Sebuah saklar yang dipasang di
bagian pintu Freezer, berfungsi untuk mematikan
kipas saat pintu dibuka, sehingga bisa mengurangi
keluarnya udara dingin dari ruangan freezer.

14. Refrigerator Door Switch: Sebuah saklar yang


dipasang di bagian pintu Refrigerator, berfungsi untuk
mematikan kipas evaporator saat pintu dibuka,
sehingga bisa mengurangi keluarnya udara dingin dari
ruangan refrigerator.Selain itu saklar ini juga
berfungsi untuk menghidupkan lampu penerangan
dalam ruang refrigerator.

15. Refrigerator Interior Light: Sebuah lampu penerangan


yang akan hidup jika pintu refrigerator dibuka.
Mekanisme Kerja Refrigerator No Frost
Mekanisme Kerja Refrigerator No Frost

Jika posisi thermostat diubah ke posisi 3 misalnya posisi tersebut adalah range -15°C s/d -20°C,
maka aliran listriknya akan menjadi seperti gambar di atas.
Ketika temperatur ruang freezer sampai pada batas penyetelan yaitu -20°C, maka Thermostat akan
memutus (cut-out). Katakanlah dari kondisi awal (30°C) sampai tercapai temperatur yang
diinginkan (-20°C) memerlukan waktu sekitar 2 jam. Selama Thermostat ini memutus semua
komponen mati kecuali lampu refrigerator jika dibuka akan hidup.
Kompresor masih tetap bekerja untuk mendinginkan ruang freezer. Pada saat temperatur di
Evaporator mencapai -2°C, kontak point pada Defrost Thermo akan menutup. Dengan
terhubungnya kontak pada defrost thermo, tidak akan memberi pengaruh apa-apa pada sistem.
Menutupnya kontak ini hanya sebagai persiapan jika waktu untuk proses defrost tercapai maka
Defrost Heater bisa bekerja untuk mencairkan es di Evaporator.
Ketika waktu running timer motor tercapai (6 jam). Maka Timer Motor akan memindahkan
kontaknya dari posisi 3-4 (Kompressor Run / cooling process) ke posisi 3-2 (defrosting proses /
proses pencairan bunga es di Evaporator). Timer motor mati, sehingga pada kondisi ini hanya
kedua Heater (Defrost Heater yag berfungsi mencairkan es di Evaporator dan Plate Heater yang
befungsi untuk mencairkan es di bak penampungan air di bawah Evaporator.
Karena Heater aktif, maka lama kelamaan temperatur di bagian Evaporator dan sekitarnya akan
naik. Dengan naiknya temperatur ini maka lama kelamaan seluruh es akan mencair. Air hasil
prosed defrost ini kemudian ditampung dalam wadah yang diletakkan di bagian bawah (diatas pre-
cooler) atau belakang (diatas Kompresor). Ketika temperatur di body Defrost Thermo mencapai
+4°C kontak Defrost Thermo akan memutus sehingga Heater akan berhenti bekerja.
Saat kontak Defrost Thermo memutus, Timer Motor mulai bekerja lagi. Ketika Timer Motor mulai
bekerja, kontak pada Timer tidak langsung berpindah, ada perlambatan (delay) sekitar 7 menit.
Delay bertujuan untuk membiarkan seluruh air jatuh ke bak penampungan dan memberi waktu
agar temperatur Heater tidak terlalu tinggi. Sehingga ketika Fan Motor bekerja mensirkulasikan
udara tidak membawa panas heater ke dalam ruangan. Setelah delay time tercapai, kontak Defrost
Timer akan kembali ke posisi 3-4 dan Kompresor bekerja kembali untuk mendinginkan ruangan.
T H E R M O S TAT
pertemuan-ke-
13_thermostat

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
CONTOH GAMBAR THERMOSTAT
Thermostat adalah alat yang digunakan untuk
menjaga temperatur evaporator/ruang tetap berada
pada batas yang direncanakan dengan tepat.
BAGIAN-BAGIAN THERMOSTAT
• Kebanyakan thermostat menggunakan bulb sebagai sensor
suhu. Ketika temperatur naik, thermostat akan menutup
kontaknya, sedangkan jika temperatur turun thermostat
akan membuka
• Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan gas, uap
atau cairan di dalam pipa dan bulb mengembang atau
menyusut, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada
bellow (diafragma) yang berubah-ubah.
Setting Thermostat
• Thermostat mempunyai batas cut in dan cut out
tertentu.
• Perbedaan antara batas cut in dan cut out tergantung
dari pengaturan differensialnya.
• Besar kecilnya differensial tergantung pada penggunaan
dan lokasi alat sensor suhu (bulb).
• Pengaturan thermostat ada 2 macam :
(i) pengaturan range dan
(ii) pengaturan diferential
Pengaturan Range
• Mengatur range adalah cara pengaturan cut in dan cut out
thermostat yang menghasilkan daerah pengaturan.
• Biasanya pada baut pengaturan range ada petunjuk arah
putaran baut pengatur range yang memberikan
pengaturan sebagai berikut :
1. Memutar baut searah jarum jam - suhu kerja naik
2. Memutar baut range melawan jarum jam - suhu kerja
turun
3. Memutar baut range satu putaran akan mengubah suhu
kerja antara 5o C - 8oC
Pengaturan Diferential
• Batas temperatur menjalankan motor kompresor pada saat temperatur
evaporator naik pada titik tertinggi sesuai pengaturannya disebut "Cut in"
• Sedangkan batas temperatur untuk menghentikan motor kompresor saat
temperatur evaporator mencapai titik terendah sesuai pengaturannya
disebut "Cut out".
• Jadi diferential adalah perbedaan temperatur antara titik cut in dan titik
cut out.
• Dalam mengatur diferential, tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu
besar.
• Jika terlalu kecil dapat menyebabkan short cycle.
• Short cycle adalah selang waktu cut ini dan cut out yang sangat singkat
sehingga kerja kompresor terputus-putus karena hal ini dapat merusak
kompresor.
• Namun bila perbedaan ini terlalu besar maka temperatur pendinginan
akan meningkat menjadi tinggi sebelum terjadi cut in.
MEKANISME KERJA THERMOSTAT
a. Temperatur naik

Compressor contact on

Cairan di dalam sensing bulb menjadi gas

Pada saat temperatur evaporator naik melebihi batas yang diinginkan maka
temperatur bulb juga naik sehingga cairan di dalam bulb akan berubah menjadi gas.
Akibat perubahan ini, tekanan di dalam bulb juga naik sehingga mendorong bellow
untuk mengembang.
Karena tekanan bellow lebih besar dari tekanan pegas maka akan mendorong
movable contact untuk terhubung dengan stationary contact sehingga akan
menyalakan compressor.
Ketika compressor menyala, maka refrigeran akan kembali bersirkulasi dan masuk
ke evaporator kembali sehingga akan menurunkan temperatur evaporator.
MEKANISME KERJA THERMOSTAT
b. Temperatur turun

Compressor contact off

Gas di dalam sensing bulb menjadi cair

Ketika temperatur evaporator turun melebihi batas yang diinginkan maka


temperatur bulb juga turun sehingga gas di dalam bulb akan berubah menjadi cair.
Akibat perubahan ini, tekanan di dalam bulb juga turun sehingga mendorong bellow
untuk mengkerut.
Karena tekanan bellow lebih kecil dari tekanan pegas maka akan mendorong
movable contact untuk terpisah dengan stationary contact sehingga akan mematikan
compressor.
Ketika compressor mati, maka refrigeran berhenti bersirkulasi sehingga tidak ada
refrigeran yang masuk ke evaporator sehingga akan menaikkan temperatur
evaporator.
MEKANISME KERJA THERMOSTAT
a. Temperatur naik
MEKANISME KERJA THERMOSTAT
b. Temperatur turun
A U T O M AT I C E X PA N S I O N
VA LV E
P E R T E M UA N - K E -
1 4 _ A U T O M AT I C -
E X PA N S I O N - VA LV E

By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
 Disebut juga : katup ekspasi tekanan konstan, pressure control
expansion valve, constant pressure valve.
 AXV berfungsi mempertahankan tekanan evaporator yang konstan
pada beban evaporator yang berubah-ubah.
 AXV dapat mengatur jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator
dalam batas yang sama dengan kapasitas isap kompresor.
 Selama sistem sedang bekerja, AXV dapat membuat/mempertahankan
tekanan evaporator dan tekanan saluran isap tetap konstan.
GAMBAR KERJA TXV

Fo : tekanan atmosfer
Fs : tekanan adjustable spring
Fe : tekanan evaporator
Ffs : tekanan follow up spring
GAMBAR
Spring KERJA TXV
adjustment

To evaporator

From liquid
line
APLIKASI AXV
 AXV pada umumnya dipakai dengan evaporator kering (dry expansion
evaporator) dan AXV bekerjanya hanya dipengaruhi oleh tekanan
refrigeran di evaporator.
 Sedangkan tekanan refrigeran di evaporator tergantung dari jenis
refrigeran yang dipakai dan pemakaiannya untuk suhu tinggi, sedang,
atau rendah.
 AXV hanya dapat dipakai untuk sistem dengan sebuah kompresor dan
sebuah evaporator saja, terutama untuk kapasitas kecil (room air
conditioner, water cooler, dehumidifier, freezer, lemari es dan lain-
lain), efisiensi dari instalasi yang tidak kritik dan untuk sistem yang
selama bekerja tidak perlu dibuat defrost.
 Kerugian yang utama dari AXV ialah tidak efisien karena AXV tidak
dapat dipakai dengan sistem yang memakai dua evaporator atau lebih,
apalagi dengan suhu evaporator yang berbeda.
Prinsip kerja AXV saat beban evap maksimum

Pada waktu beban evaporator besar, panas yang diserap lebih banyak, maka
refrigeran yang menguap juga bertambah banyak. Di dalam evaporator terbentuk
lebih banyak gas, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan evaporator dan tekanan
saluran isap (suction line). Tekanan evaporator akan naik dan menekan difragma ke
atas, sehingga needle bergerak ke atas menutup lubang saluran refrigeran. Refrigeran
yang membasahi permukaan evaporator berkurang dan yang menguap juga
berkurang, sehingga tekanan evaporator turun sampai terjadi keseimbangan lagi
pada diagfragma. (Fe+ Ffs > Fo+ Fs)
Prinsip kerja AXV saat beban evap minimum

Pada waktu beban evaporator kecil, tekanan evaporator akan menjadi rendah, AXV
harus diatur agar tidak mengalirkan refrigeran cair terlalu banyak. Pada waktu
tekanan evaporator rendah, AXV akan membuka saluran refrigeran yang lebih besar
untuk mengalirkan refrigeran lebih banyak ke evaporator. (Fe+ Ffs < Fo+ Fs)
T H E M O S T AT I C
E X PA N S I O N VA LV E
pertemuan-ke-
15_thermostatic-
expansion-valve
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
• TXV berfungsi mempertahankan temperatur superheat yang
keluar dari evaporator.
• TXV sangat efektif jika digunakan pada dry expansion
evaporator untuk mencegah masuknya refrigeran cair ke
kompresor.
• Terdapat dua tekanan saling berlawanan yang mempengaruhi
mekanisme kerja dari TXV yaitu tekanan sensing bulb (Fsb) serta
tekanan evaporator (Fe) dan tekanan spring (Fs).
• Sensing bulb diletakan pada pipa yang keluar dari evaporator.
• Sensing bulb bisa berisi air raksa namun lebih baik berisi
refrigeran yang sama dengan refrigeran yang diisikan pada
mesin pendingin tersebut.
GAMBAR KERJA TXV

 sensing bulb (Fsb)


 tekanan evaporator (Fe)
 tekanan spring (Fs)
GAMBAR KERJA TXV

From Liquid Line Capillary


tube

Sensing bulb

To
Evaporator

Screw
adjustment
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TXV
DIANTARANYA:
1. Sangat efektif mengontrol banyaknya refrigeran yang
dimasukkan ke evaporator sesuai beban evaporator.
2. Mengurangi resiko masuknya refrigeran cair masuk ke
kompresor.
3. Memaksimalkan kerja evaporator sehingga evaporator
tidak kekurangan refrigeran ketika beban tinggi.
Mekanisme kerja TXV pada beban maksimum

Ketika beban di evaporator maksimum maka terjadi pengambilan panas yang


banyak dan terjadi banyak penguapan di dalam evaporator. Akibatnya, ketika
refrigeran keluar dari evaporator temperaturnya sudah naik sehingga menaikkan
pula superheatnya. Karena temperatur superheat naik, maka refrigeran yang ada
di dalam sensing bulb akan menguap sehingga tekanan sensing bulb lebih tinggi
dibandingkan tekanan spring yang akan menekan bellow ke bawah sehingga
membuka needle dan membuat refrigeran yang masuk ke evaporator semakin
banyak.
Mekanisme kerja TXV pada beban minimum

Ketika beban di evaporator minimum, maka tidak banyak terjadi pengambilan


panas di dalam evaporator. Akibatnya, ketika refrigeran keluar dari evaporator
temperaturnya masih rendah sehingga menurunkan temperatur superheatnya.
Karena temperatur superheat turun, maka refrigeran yang ada di dalam sensing
bulb akan menyusut, akibatnya tekanan sensing bulb lebih kecil daripada tekanan
spring yang akan menekan bellow ke atas dan needle akan menutup yang
mengakibatkan refrigeran yang masuk ke evaporator semakin sedikit.
Mekanisme kerja TXV pada beban maksimum
Mekanisme kerja TXV pada beban minimum
REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL
PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
Gambar Pipa Kapiler

Strainer

Capillary tube
Capillary tube
 Nama lain dari pipa kapiler adalah Impedance tube, restrictor tube,
atau Choke Tube.
 Pipa kapiler dbuat dari pipa tembaga dengan lubang dalam yang
sangat kecil.
 Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengatur jumlah refrigeran
yang mengalir ke evaporator.
 Fungsi pipa kapiler dalam sistem refrigerasi :
1. Menurunkan tekanan refrigeran cair yang mengalir di dalamnya.
2. Mengatur jumlah refrigeran cair yang akan masuk ke dalam
evaporator.
3. Menaikkan tekanan refrigeran di condenser.
Aplikasi
Pipa kapilerPipa Kapiler
ditempatkan pada liquid line dari sistem.
Pipa kapiler menghubungkan filter drier dan evaporator,
dan merupakan batas antara sisi tekanan tinggi dan sisi
tekanan rendah dari sistem.
Pada bagian tengahnya sepanjang mungkin dilekatkan
dengan saluran isap (suction line) dan di solder dan
bagian yang di solder ini disebut penukar kalor (heat
exchanger).
Plus and Minus
Keuntungan menggunakan pipa kapiler :
 Harganya lebih murah dibandingkan dengan alat pengatur yang
lain.
Kerugian menggunakan pipa kapiler :
 Tidak sensitif terhadap perubahan beban pendinginan. Karena
lubang dan panjang pipa kapiler tidak dapat diubah lagi setelah
dipasang pada sistem.
 Lubang pipa kapiler mudah tersumbat karena ukuran ID (inside
diameter) yang sangat kecil.
Memilih Pipa Kapiler
Jika kita tidak mempunyai ukuran panjang dan ID (inside diameter) pipa kapiler
yang tepat untuk sistem refrigerasi yang dikehendaki, maka kita dapat memakai
Daftar Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel di atas.
Mengganti ID Pipa Kapiler dengan ID yang Baru
 Untuk mengganti diameter pipa kapiler yang lama dengan diameter pipa kapiler
yang baru, maka diperlukan suatu tabel konversi.
 Pipa kapiler yang baru tidak boleh kurang dari 5 feet (1.1524 m), dan lebih dari 16
feet (4.87 m).
Contoh!
Sebuah lemari es dengan menggunakan pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter.
Apabila hendak ditukar pipa kapiler dengan ID lain, maka berapakah ID dan
panjang pipa kapiler yang baru tersebut sehingga dapat memberikan karakteristik
yang sama?
Penyelesaian :
Diketahui : Pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter.
Ditanyakan : ID dan panjang pipa kapiler yang baru tersebut sehingga dapat
memberikan karakteristik yang sama
Jawab :
Kita lihat dari Daftar Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel.
Mengganti ID Pipa Kapiler dengan ID yang Baru
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Letakkan ukuran ID (inside diameter) pipa kapiler yang telah diketahui pada lajur
kiri, contoh : 0.040 .
Pada jalur paling kiri dari 0.040 tarik garis mendatar ke kanan, maka akan
mendapat beberapa factor :
Di bawah 0.031 ID didapat factor 0.31
Di bawah 0.036 ID didapat factor 0.62
Kalikan panjang pipa kapiler yang telah diketahui 3 meter dengan factor yang
diperoleh.
Dengan pipa kapiler 0.031 ID 0.31 x 3 m = 0.93 meter
Dengan pipa kapiler 0.042 ID 0.62 x 3 m = 1.86 meter
Maka pipa kapiler yang dapat memberikan hasil dan tahanan yang sama seperti pipa
kapiler 0.040 ID panjang 3 meter adalah :
pipa kapiler 0.031 ID panjang 0.93 meter dan pipa kaliper 0.042 ID panjang 1.86
meter.
HIGH PRESSURE
CONTROL
pertemuan-ke-17_hlp-
control
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
HIGH PRESSURE CONTROL
 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan sistem terlalu tinggi
diantaranya :
1. Temperatur udara sekitar yang tinggi
2. Banyak gas yang tidak mengembun di condenser.
3. Pengisian refrigeran terlalu banyak
 Tekanan kondensasi sistem pendingin tidak sama bergantung jenis
refrigeran yang dipakai karena itu pengaturan jarum petunjuk untuk cut out
dan differential bergantung dari jenis refrigeran yang dipakai mesin
pendingin tersebut.
 Pada skala bagian kiri menunjukkan lajur skala batas tekanan (range) dan
differential. Differential adalah perbedaan tekanan antara membuka dan
menutupnya kontak kompresor.
 Ex. Setting cut out suatu HPC 380 psi dengan differential 30 psi. Maka
compressor akan mati ketika tekanan sistem naik sampai mencapai 380 psi
dan compressor akan kembali bekerja pada tekanan 350 psi (380-30).
HIGH PRESSURE CONTROL
HIGH PRESSURE CONTROL
Mekanisme kerja HPC
• Ex. Asumsi tekanan normal sistem 350 psi. Sistem kita pasang
HPC dengan cut out 370 psi dengan differential 20 K.

Ketika tekanan sistem normal yaitu 350 psi maka terjadi perimbangan antara
tekanan out put condenser dengan tekanan pegas pengatur range tekanan,
sehingga kontak compressor dalam posisi masuk sehingga compressor bekerja
normal
Ketika terjadi gangguan pada sistem dimana tekanan sistem turun sampai 30 psi,
maka tekanan suction line akan lebih rendah dari tekanan pegas pengatur renge
tekanan sehingga akan membuat bellow mengkerut dan membuat kontak
compressor keluar sehingga compressor mati. Setelah compressor mati maka
tekanan sistem akan naik perlahan karena sistem mati dan tidak ada supply
refrigeran ke evaporator akibatnya temperatur evaporator akan naik sehingga
menaikkan tekanan suction pula, hingga mencapai 60 psi (30+30) compressor
akan kembali bekerja
LEAK DETECTION IN
R E F R I G E R AT I O N
SISTEM
pertemuan-ke-18_leak-
detection
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
KEBOCORAN PADA SISTEM REFRIGERASI
Efek yang timbul akibat kebocoran sistem, yaitu :
a. Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin
seluruh isi refrigeran di dalam sistem.
b. Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam
sistem pemipaan refrigerasi.
Udara dan uap air merupakan gas kontaminan yang
sangat serius dan sangat berbahaya jika masuk ke
dalam sistem refrigerasi, sebab disamping dapat
mencemari kemurnian oli refrigeran juga
berkontribusi terhadap timbulnya lumpur dan
korosi, selain itu juga dapat menjadi beku atau freeze
up pada saat mencapai katup ekspansi.
METODE LEAK DETECTION

Ada tiga metoda yang dapat digunakan untuk memeriksa


kebocoran, yaitu
a. Pressure Test Method
b. Buble Test method
c. Vacuum Method
Pressure Test Method
 Metoda ini dilakukan dengan jalan mengisikan inert gas ke
dalam sistem refrigerasi hingga mencapai tekanan tertentu dan
kemudian melacak lokasi kebocoran dengan alat pendeteksi
kebocoran.
 Gas yang digunakan untuk Pressure Test adalah refrigerant
yang sesuai dengan sistemnya tetapi untuk ekonomisnya maka
dapat dilakukan dengan menggunakan gas nitrogen kering atau
campuran antara refrigeran dan gas nitrogen kering.
 Pemeriksaan atau uji kebocoran dengan pressure test ini harus
dilakukan khususnya untuk unit baru yang telah selesai dirakit
atau unit lama yang baru selesai diperbaiki atau diganti salah
satu komponen utamanya.
Rule of Pressure Test
 Untuk unit refrigerasi yang kompresornya jenis open type,
maka tekanan gas yang diberikan atau diisikan ke dalam
sistem tidak boleh melebihi 400 Kpa (60 Psi ) untuk
mencegah agar seal crankcase kompresor tidak rusak.
 Untuk kompresor yang dilengkapi dengan service valve di
kedua sisi inlet dan outletnya, maka pressure test dapat
dilakukan hingga mencapai tekanan 150 Psi.
Pressure test with 2 service valve

Discharge service
valve

Suction service
valve
Pressure test with 1 service valve

Suction service
valve
Bubble test method
 Bubble test method adalah pelacakan lokasi kebocoran dengan
menggunakan busa sabun.
 Halide Leak Detector adalah alat pelacak kebocoran dengan
menggunakan halide torch.
 Biasanya halide torch ini menggunakan gas buatan yang
berwarna biru. Bila ada pemipaan yang bocor maka warnanya
berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan
gas refrigeran.
 Electronic leak detector adalah pelacak kebocoran secara
elektronik. Bila ia mendeteksi adanya kebocoran gas maka ada
indikator yang akan menunjukkan dapat berupa suara atau
secara visual.
Bubble test method

Bubble solutions, internal red eye, Bubble test


Halide torch detector, and
electronic leak detector
Vacuum test method
 Vacuum Pump digunakan untuk mengevakuasi atau
mengeluarkan udara dan uap air yang terjebak di dalam sistem
pemipaannya.
 Uji kebocoran dilakukan dengan memberi tekanan positif ke
dalam sistem maka pada vacuum test sistemnya dibuat menjadi
bertekanan negatif ( vacuum , standard tekanan vacuum 20 s.d
30 inHg).
 Untuk membuat vacuum, digunakan alat khusus yang disebut
pompa vacuum atau vacuum pump.
 Pompa vakum ini akan menghisap gas yang ada didalam sistem
sampai mencapai tingkat kevakuman tinggi.
 Kemudian sistemnya dibiarkan dalam keadaan tersebut selama
lebih kurang 12 jam.
 Adanya kebocoran dalam salah satu lokasi akan menyebabkan
tingkat kevakumannya turun.
 Bila menjumpai keadaan seperti itu maka sistemnya harus
diperiksa dengan metoda pressure test lagi untuk memastikan
Vacuum Function
 Dampak adanya udara dan uap air di dalam sistem:
(i) Uap air dapat mengakibatkan terjadinya pemblokiran di
saluran pipa kapiler atau dryer bila membeku menjadi es.
(ii) Udara yang terjebak di saluran bertekanan tinggi di
kondenser dapat menyebabkan kenaikan tekanan
kondensing yang membahayakan kompresor.
(iii) Uap air dapat bereaksi dengan refrigerant bila mendapat
pemanasan. Hasilnya adalah senyawa asam hidrofluorik
dan hidroklorik yang mengakibatkan kontaminasi pada
sistemnya.
(iv) Uap air dapat bereaksi dengan lubricant sehingga
megubah karakteristik lubricant karena oksidasi dan acidic.
(v) Uap air menyebabkan terjadinya oksidasi.
(vi) Uap air dapat mempertebal lapisan pipa bagian dalam,
sehingga menyebabkan efek penyempitan pipa.
Vacuum Pump View
Vacuum procedure
CHARGING UNIT
R E F R I G E R AT I O N
SYSTEM
pertemuan-ke-
19_charging-unit
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
 Pengisian refrigeran (charging) ke dalam sistem harus sesuai
dengan takaran. kelebihan refrigeran dalam sistem dapat
menyebabkan temperatur evaporasi yang tinggi akibat tekanan
refrigeran yang tinggi selain itu dapat menyebabkan kompresor
rusak akibat kerja kompresor terlalu berat dan adanya
kemungkinan liquid suction.
 Sebaliknya, jika jumlah refrigeran yang diisikan sedikit, maka
refrigeran akan kekurangan bahan pendingin.
 Proses pengisian refrigeran ada 2 cara :
1. Mengisi sistem melalui sisi tekanan rendah
2. Mengisi refrigerant melalui sisi tekanan tinggi
 Pastikan pada setiap pengisian refrigerant, clamp meter/tang
ampere selalu terpasang pada line kompresor.
 Indikator pengisian bahwa refrigeran telah tercukupi adalah
sbb:
1. Mengisi sistem berdasarkan berat refrigeran.
2. Mengisi refrigeran berdasarkan banyaknya bunga es di
evaporator.
3. Mengisi sitem berdasarkan temperatur dan tekanan.
4. Mengisi sistem berdasarkan ampere kompresor
 Untuk pengisian refrigeran dalam kondisi cair, maka harus
melewati discharge service valve dengan membalik tabung
refrigeran. Usahakan pengisian sedikit demi sedikit untuk
menghindari tekanan balik dari sistem ke dalam tabung
refrigeran.
 Tekanan discharge kita konversikan dari temperature media
pendingin udara ditambah 15-20°C.
 Contoh tekanan suction
sekitar 10 psi maka jika
kita konversikan ke bar
maka berkisar 0.699 bar.
 Maka andai kita
konversikan ke
temperature evaporator,
maka refrigerant di
dalam evaporator akan
bertemperatur -
34°C.
 Sedangkan tekanan
discharge, jika suhu
udara luar 30°C maka
kita tambah 20°C
sehingga temperature
discharge 50°C, maka
diketahui tekanan
discharge = 13.176 bar
atau 191 psi.
(1 psi = 0.06895 bar =
Charging refrigeran dalam kondisi uap
Charging refrigeran dalam kondisi liquid
S E R V I C E VA LV E
R E F R I G E R AT I O N
SYSTEM
pertemuan-ke-20_service-
valve
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
SERVICES VALVE PROCEDURES
SERVICES VALVE POSITION
RATCHET KEY VIEW
SERVICES VALVE VIEW
PUMP DOWN
R E F R I G E R AT I O N
SYSTEM
pertemuan-ke-21_pump-
down1
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd

REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL


PROGRAM
SMKN 1 CIREBON
Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
PUMP DOWN

 Pump down adalah kegiatan untuk mengumpulkan refrigeran


ke dalam condensing Unit.
 Sehingga bila pipa yang menghubungkan unit indoor dan
outdoor dilepas maka tidak ada refrigeran yang terbuang.
 Pump down dilakukan ketika kita akan memindahkan unit AC
split.
PROSEDUR PUMP DOWN
1. Pasang manifold gauge pada three way valve pada bagian suction
dengan terlebih dahulu membuka tutup -nya. Kemudian buang udara
yang ada di dalam selang dengan cara membuka sedikit keran
manifold, kemudian tutup kembali keran manifold (jangan lupa..buka
ke arah kiri, tutup ke arah kanan :>)
2. Buka penutup valve pada three way (pada suction) dan two way valve
(pada discharge/liquid line). Pastikan kedua keran masih dalam
kondisi terbuka valve nya.
3. Tutup valve pada two way valve dengan menggunakan kunci L.
Setelah itu, supaya mudah kunci L pindahkan dari valve pada two
way valve ke three way valve.
4. Nyalakan AC.
5. Jika jarum pada manifold gauge pada three way valve hampir
menunjukkan angka nol, mulai tutup valve dengan kunci L. Setelah
jarum telah menunjukkan angka nol / vacuum, pastikan valve pada
three way valve telah tertutup dengan kencang.
6. Langsung matikan AC.
7. Bongkar dan rapikan kembali pemiipaan, kelistrikan serta unit AC
Splitnya.
PROSEDUR PUMP DOWN PADA AC SPLIT

Anda mungkin juga menyukai