PRESSURE / TEKANAN
Defenisi
Pressure (tekanan) adalah gaya yang diberikan pada per unit area. Bisa
juga dijelaskan bahwa pressure adalah ukuran intensitas gaya yang
diberikan pada suatu titik permukaan.
Satuan tekanan :
• psi
• psf
• mm Hg
• in. Hg
• bar
• atmosphere (atm)
• N/m2 (Pascal)
Atmospheric Pressure
(tekanan atmosfer)
• Selama udara memiliki massa dan ada aksi dari gravitasi
bumi maka akan muncul Atmospheric Pressure atau
tekanan atmosfer.
• Ukuran 1 atm atau 1 atmosphere adalah 14,7 psi.
• Atmospheric Pressure tidaklah selalu konstan, bisa
bervariasi bergantung temperatur, kelembapan, dan
kondisi lainnya.
• Atmospheric Pressure juga bervariasi pada posisi
ketinggiannya.
Absolute dan gauge Pressure
(tekanan absolute dan tekanan gauge
)
• Absolute pressure bisa dikatakan sebagai tekanan total
atau tekanan sebenarnya dari fluida.
• Sedangkan gauge pressure adalah tekanan fluida yang
ditunjukkan oleh alat ukur (gauge ).
• Perlu kita pahami bahwa gauge pressure akan
mengindikasikan nol pada tekanan atmosfer.
• Sehingga absolute pressure adalah jumlah dari tekanan
atmosfer dengan gauge pressure.
• Jadi bisa disimpulkan :
Absolute pressure = gauge pressure + tekanan
atmosfer
= gauge pressure + 14,7 psi
1.Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan atmosfer.
2. Pressure gauge
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan fluida (gas atau liquid) dalam tabung
tertutup. Pada sistem refrigerasi, prinsip pressure gauge
yang sering digunakan biasanya bertipe manometer dan
bourdon tube.
2.1 Manometer
gauge bertipe manometer menggunakan tabung liquid yang
digunakan untuk mengukur tekanan, tinggi dari tabung
mengindikasikan magnitude dari tekanan. Liquid yang
digunakan pada manometer biasanya berisi air raksa.
2.2 Bourdon Tube gauge
Bourdon tube gauge bisa mengukur tekanan di atas ataupun di
bawah tekanan atmosfer. Beberapa tipe Bourdon Tube gas :
Pressure gauge digunakan untuk membaca tekanan di atas
tekanan atmosfer yang menggunakan satuan psi atau
kJ/kg.
Vacuum gauge digunakan untuk membaca tekanan di
bawah tekanan atmosfer yang biasanya menggunakan
satuan in.Hg.
Compound gauge digunakan untuk mengukur tekanan di
bawah ataupun di atas tekanan atmosfer, dimana untuk
tekanan di atas tekanan atmosfer menggunakan satuan psi
atau kJ/kg dan dibawah tekanan atmosfer menggunakan
satuan in.Hg.
Bourdon Tube gauge s
bar
atm kPa
Psi(lb/in2) inHg
Kgf/cm2
Tabel Konversi Unit
Satuan bar kPa In Hg Kgf/cm2 Psi atm
°C = 5 (°F – 32)
9
°F = 9 °C + 32
5
°R = °F + 460°
°F = °R – 460°
°K = °C + 273°
°C = °K – 273°
Methods of Heat Transfer
(Metode perpindahan
Transfer energi, dalam panas)
ini panas, terjadi dalam tiga jalan, yaitu :
a. Conduction (Konduksi)
Perpindahan panas dengan jalan konduksi terjadi jika energi berpindah
dengan cara kontak langsung antar molekul dalam satu benda ataupun dari
antar molekul dari dua benda.
b. Convection (Konveksi)
Perpindahan panas dengan jalan konveksi terjadi jika panas berpindah dari
satu tempat ke tempat lain secara langsung dengan media fluida.
c. Radiation (Radiasi)
Perpindahan panas dengan jalan radiasi terjadi jika suatu bentuk
gelombang yang serupa dengan gelombang cahaya yang memiliki energi
berpindah dari satu benda ke benda lain tanpa memerlukan suatu media
penghantar.
Sensible Heat and Latent Heat (Panas
sensibel dan panas laten)
Energi panas yang berpindah dari atau ke suatu substan
akan membawa suatu perubahan fasa dari substan tersebut
ataupun perubahan temperatur.
Energi panas yang menyebabkan atau diikuti perubahan
temperatur dari substan disebut sensible heat (panas
sensible).
Sedangkan energi panas yang menyebabkan atau diikuti
perubahan fasa dari substan disebut latent heat (panas
latent).
MATA PELAJARAN KOMPRESOR
MATERI : REFRIGERATION SYSTEM
101597755-Pertemuan-Ke-3-Tipe-Sistem-
Refrigerasi
REFRIGERATION SYSTEM
Adapun sistem refrigerasi yang dikenal saat ini
pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
• sistem refrigerasi mekanik, dimana akan
ditemui adanya mesin-mesin penggerak dan
atau alat mekanik lain
• sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa
menggunakan mesin-mesin penggerak dan atau
alat mekanik lainnya
sistem refrigerasi
• sistem refrigerasi mekanik
kompresi uap
• sistem refrigerasi siklus udara
• sistem refrigerasi kriogenik/temperatur
ultra rendah
• sistem refrigerasi siklus sterling
• sistem refrigerasi tabung vortex
CRYOGENICS SYSTEM
STERLING
REFRIGERATION SYSTEM
STEAM JET REFRIGERATION
VAPOR COMPRESSION CYCLE
VORTEX TUBE
sistem refrigerasi non mekanik
• sistem refrigerasi absorbsi
• sistem refrigerasi adsorpsi
• sistem refrigerasi thermoelektrik
• sistem refrigerasi steam jet
• sistem refrigerasi magnetic
• sistem refrigerasi thermoakustik
• heat pipe
MAGNETIC REFRIGERATION
ABSOPTION SYSTEM
ADSOPTION SYSTEM
sistem refrigerasi thermoakustik
HEAT PIPE SYSTEM
THERMOELECTRIC
7
6
5
4
8
10
3
1
1 DISCHARGE LINE
DISCHARGE LINE
4 ACCUMULATOR
Suction
Rotor
valve
Stator Discharge
valve
Head Group
Casing
Suction port
Suction
Port
Crankca
se Piston
Roto
r Discharge
Port
Cylinder
Con.
Rod
Oil
pump
Crank
shaft
Stator Oil
winding reservoir
Discharge
Line
OPEN-TYPE COMPRESSOR
Electric Compresso
Motors r
Suction
Line
V - Belt Flexible
Pipe
Oil
Separator
Liquid line
Accumulato
r
Driver
Compressor Motors
Coupling
Electrical
panel
DX- Filter
Evaporator drier
CLASSIFIED BY CONSTRUCTION
RECIPROCATING COMPRESSOR
SCREW COMPRESSOR
SCROLL COMPRESSOR
CENTRIFUGAL COMPRESOR
RECIPROCATING COMPRESSOR
Kompresor ini menggunakan torak atau piston
yang diletakkan di dalam silinder.
Piston dapat bergerak bebas turun naik untuk
menimbulkan efek penurunan volume gas.
Di bagian atas silinder diletakkan katup yang
dapat membuka dan menutup karena
mendapat tekanan dari gas. Katup ini disebut
katup suction/suction valve dan katup
discharge/discharge valve.
RECIPROCATING COMPRESSOR
Courtesy of ACC Austria GmbH.
COMPRESSION PROCESS
1. PISTON BERADA PADA TITIK MATI ATAS (TMA)
Piston berada pada titik mati atas,
uap dari suction akibat tidak ada aktivitas piston, maka
line memenuhi semua katup tertutup dan ruang
pipa suction,
suction valve silinder belum terisi refrigeran
tertutup,
discharge valve
tertutup.
2. PROSES INTAKE KOMPRESOR
Disebut proses intake, piston mulai
uap dari suction bergerak ke bawah akibat putaran
line memenuhi crank shaft.
ruang silinder,
suction valve Gerakan piston ke bawah
terbuka, mengakibatkan tekanan ruang
discharge valve
tertutup. silinder menjadi vakum sehingga uap
dari suction line mendorong suction
valve untuk membuka sehingga uap
refrigeran akan masuk ke ruang
silinder.
INTAKE PROCESS
3. PISTON BERADA PADA TITIK MATI BAWAH (TMB)
Piston berada pada titik mati bawah,
uap dari suction dimana ruang silinder sudah
line memenuhi dipenuhi oleh uap refrigeran.
ruang silinder,
suction valve Karena ruang silinder sudah penuh
kembali tertutup, oleh refrigeran maka tekanan dalam
discharge valve
tertutup. silinder dan suction line sebanding
sehingga menutup suction valve.
ALL VALVE CLOSED PROCESS
4. PROSES KOMPRESI
Katup discharge membuka akibat
tekanan gas pada ruang silinder lebih
uap hasil kompresi besar dibanding tekanan pegas pada
keluar melalui
katup discharge.
discharge line
Disebut proses kompresi, karena
piston akan bergerak ke atas dan
mengkompresikan refrigeran
sehingga refrigeran keluar dari katup
discharge dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi.
COMPRESSION PROCESS
COMPRESSION PROCESS
Back to menu
HELICAL-ROTARY SCREW COMPRESSOR
• Kompresor helical-rotary screw menggunakan 2 buah screw,
seperti rotor, yang berfungsi sebagai alat pengkompresi.
• Male screw merupakan screw yang digerakkan oleh motor,
sedangkan female screw bergerak mengikuti male screw.
• Namun ada juga kompresor screw yang hanya menggunakan satu
buah screw dilengkapi dengan dua buah stargate sebagai alat
pengkompresinya.
• Prinsip utama pengkompresian pada kompresor twin screw adalah
menjebak refrigeran pada celah-celah screw dengan menyempitkan
volume ruangnya.
TWIN SCREW COMPRESSOR
TWIN SCREW VIDEO
SINGLE-SCREW COMPRESSOR
SINGLE SCREW VIDEO
COMPRESSION PROCESS
Back to menu
SCROLL COMPRESSOR
Kompresor scroll bekerja dengan menggunakan prinsip menjebak
uap refrigeran dan mengkompresikannya dengan penyempitan
volume refrigeran secara perlahan-lahan.
Kompresor scroll menggunakan konfigurasi dua scroll yang
dipasang saling berhadapan.
Sroll paling atas disebut stationary scroll, dimana terdapat discharge
port. Sedangkan scroll paling atas disebut driven scroll, yang
dihubungkan dengan motor melalui poros dan bearing.
SCROLL COMPRESSOR
Stationary scroll
discharge
port
Driven scroll
Courtsey of Copeland
COMPRESSION PROCESS
1. Fasa Intake
Refrigeran masuk melalui intake port dan mengisi ruang diantara driven dan
stationary scroll.
COMPRESSION PROCESS
2. Fasa Kompresi
Uap refrigeran akan mengisi ruang diantara 2 scroll akibat putaran poros
yang akhirnya membuat uap refrigeran terperangkap diantara dua scroll.
COMPRESSION PROCESS
3. Fasa Discharge
Poros berputar kembali yang membuat dua buah scroll yang menjebak
refrigeran menyempit volumenya dan uap refrigeran yang telah terkompresi
keluar menuju discharge port.
Back to menu
CENTRIFUGAL COMPRESSOR
Kompresi pada kompresor sentrifugal menggunakan prinsip
kompresi dinamik, dengan melibatkan perubahan energi untuk
menaikkan tekanan dan temperatur refrigeran.
Proses kompresi pada kompresor sentrifugal mengubah energi
kinetik (kecepatan) menjadi energi statik (tekanan). Komponen
utama untuk mengkompresikan uap refrigeran adalah perputaran
impeller.
Impeller
Outlet port
COMPRESSION PROCESS
• Center dari impeller, atau mata impeller, dilengkapi dengan blade
yang akan mengalirkan uap refrigeran ke dalam alur radial yang
berada di dalam impeller.
• Putaran dari impeller akan menyebabkan uap refrigeran akan
berakselerasi dengan alur di dalam impeller yang akan
menyebabkan kecepatan dan energi kinetiknya naik.
• Gas refrigeran yang berakselerasi akan meninggalkan impeller dan
masuk ke dalam alur diffuser (diffuser passage).
• Refrigeran akan masuk ke dalam alur ini dengan ukuran lubang inlet
yang semakin membesar, akibat perbedaan ukuran alur ini maka
kecepatan dan energi kinetiknya semakin turun, namun tekanannya
tetap tinggi.
Sesuai dengan hukum I Thermodinamika, bahwa energi tidak bisa
dihilangkan tetapi bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk energi
lainnya.
Begitu juga dengan yang terjadi pada proses kompresi di
kompresor sentrifugal, akibat perbedaan ukuran pada alur diffuser
maka terjadi perubahan energi dari energi kinetik ke energi statik.
Setelah keluar dari alur diffuser, refrigeran bertekanan tinggi akan
terkumpul pada ruang di dalam kompresor yang disebut volute.
Ukuran volute semakin membesar sehingga ketika refrigeran
melewati volute, terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi
statik juga.
Setelah itu refrigeran keluar dari kompresor dengan tekanan dan
temperatur tinggi.
Want this reference...?
• Chekout out at ptu.smkn1-cirebon.sch.id
• Search in find bar at www.scribd.com, as title
Pertemuan ke-6_Konstruksi kompresor, got
Moh. Aris As’ari, S.Pd account and download it.
• Chekout at www.smkn1-cirebon.sch.id,
login...and download at materi belajar in
kompresor menu.
Back to menu
DA S A R W I R I N G
R E F R I G E R AT O R D E F R O S T
101598479-Pertemuan-Ke-
12-Basic-Kompresor-
Wiring
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
Ruang Refrigerator
Jika posisi thermostat diubah ke posisi 3 misalnya posisi tersebut adalah range -15°C s/d -20°C,
maka aliran listriknya akan menjadi seperti gambar di atas.
Ketika temperatur ruang freezer sampai pada batas penyetelan yaitu -20°C, maka Thermostat akan
memutus (cut-out). Katakanlah dari kondisi awal (30°C) sampai tercapai temperatur yang
diinginkan (-20°C) memerlukan waktu sekitar 2 jam. Selama Thermostat ini memutus semua
komponen mati kecuali lampu refrigerator jika dibuka akan hidup.
Kompresor masih tetap bekerja untuk mendinginkan ruang freezer. Pada saat temperatur di
Evaporator mencapai -2°C, kontak point pada Defrost Thermo akan menutup. Dengan
terhubungnya kontak pada defrost thermo, tidak akan memberi pengaruh apa-apa pada sistem.
Menutupnya kontak ini hanya sebagai persiapan jika waktu untuk proses defrost tercapai maka
Defrost Heater bisa bekerja untuk mencairkan es di Evaporator.
Ketika waktu running timer motor tercapai (6 jam). Maka Timer Motor akan memindahkan
kontaknya dari posisi 3-4 (Kompressor Run / cooling process) ke posisi 3-2 (defrosting proses /
proses pencairan bunga es di Evaporator). Timer motor mati, sehingga pada kondisi ini hanya
kedua Heater (Defrost Heater yag berfungsi mencairkan es di Evaporator dan Plate Heater yang
befungsi untuk mencairkan es di bak penampungan air di bawah Evaporator.
Karena Heater aktif, maka lama kelamaan temperatur di bagian Evaporator dan sekitarnya akan
naik. Dengan naiknya temperatur ini maka lama kelamaan seluruh es akan mencair. Air hasil
prosed defrost ini kemudian ditampung dalam wadah yang diletakkan di bagian bawah (diatas pre-
cooler) atau belakang (diatas Kompresor). Ketika temperatur di body Defrost Thermo mencapai
+4°C kontak Defrost Thermo akan memutus sehingga Heater akan berhenti bekerja.
Saat kontak Defrost Thermo memutus, Timer Motor mulai bekerja lagi. Ketika Timer Motor mulai
bekerja, kontak pada Timer tidak langsung berpindah, ada perlambatan (delay) sekitar 7 menit.
Delay bertujuan untuk membiarkan seluruh air jatuh ke bak penampungan dan memberi waktu
agar temperatur Heater tidak terlalu tinggi. Sehingga ketika Fan Motor bekerja mensirkulasikan
udara tidak membawa panas heater ke dalam ruangan. Setelah delay time tercapai, kontak Defrost
Timer akan kembali ke posisi 3-4 dan Kompresor bekerja kembali untuk mendinginkan ruangan.
T H E R M O S TAT
pertemuan-ke-
13_thermostat
Compressor contact on
Pada saat temperatur evaporator naik melebihi batas yang diinginkan maka
temperatur bulb juga naik sehingga cairan di dalam bulb akan berubah menjadi gas.
Akibat perubahan ini, tekanan di dalam bulb juga naik sehingga mendorong bellow
untuk mengembang.
Karena tekanan bellow lebih besar dari tekanan pegas maka akan mendorong
movable contact untuk terhubung dengan stationary contact sehingga akan
menyalakan compressor.
Ketika compressor menyala, maka refrigeran akan kembali bersirkulasi dan masuk
ke evaporator kembali sehingga akan menurunkan temperatur evaporator.
MEKANISME KERJA THERMOSTAT
b. Temperatur turun
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
Fo : tekanan atmosfer
Fs : tekanan adjustable spring
Fe : tekanan evaporator
Ffs : tekanan follow up spring
GAMBAR
Spring KERJA TXV
adjustment
To evaporator
From liquid
line
APLIKASI AXV
AXV pada umumnya dipakai dengan evaporator kering (dry expansion
evaporator) dan AXV bekerjanya hanya dipengaruhi oleh tekanan
refrigeran di evaporator.
Sedangkan tekanan refrigeran di evaporator tergantung dari jenis
refrigeran yang dipakai dan pemakaiannya untuk suhu tinggi, sedang,
atau rendah.
AXV hanya dapat dipakai untuk sistem dengan sebuah kompresor dan
sebuah evaporator saja, terutama untuk kapasitas kecil (room air
conditioner, water cooler, dehumidifier, freezer, lemari es dan lain-
lain), efisiensi dari instalasi yang tidak kritik dan untuk sistem yang
selama bekerja tidak perlu dibuat defrost.
Kerugian yang utama dari AXV ialah tidak efisien karena AXV tidak
dapat dipakai dengan sistem yang memakai dua evaporator atau lebih,
apalagi dengan suhu evaporator yang berbeda.
Prinsip kerja AXV saat beban evap maksimum
Pada waktu beban evaporator besar, panas yang diserap lebih banyak, maka
refrigeran yang menguap juga bertambah banyak. Di dalam evaporator terbentuk
lebih banyak gas, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan evaporator dan tekanan
saluran isap (suction line). Tekanan evaporator akan naik dan menekan difragma ke
atas, sehingga needle bergerak ke atas menutup lubang saluran refrigeran. Refrigeran
yang membasahi permukaan evaporator berkurang dan yang menguap juga
berkurang, sehingga tekanan evaporator turun sampai terjadi keseimbangan lagi
pada diagfragma. (Fe+ Ffs > Fo+ Fs)
Prinsip kerja AXV saat beban evap minimum
Pada waktu beban evaporator kecil, tekanan evaporator akan menjadi rendah, AXV
harus diatur agar tidak mengalirkan refrigeran cair terlalu banyak. Pada waktu
tekanan evaporator rendah, AXV akan membuka saluran refrigeran yang lebih besar
untuk mengalirkan refrigeran lebih banyak ke evaporator. (Fe+ Ffs < Fo+ Fs)
T H E M O S T AT I C
E X PA N S I O N VA LV E
pertemuan-ke-
15_thermostatic-
expansion-valve
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
Sensing bulb
To
Evaporator
Screw
adjustment
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TXV
DIANTARANYA:
1. Sangat efektif mengontrol banyaknya refrigeran yang
dimasukkan ke evaporator sesuai beban evaporator.
2. Mengurangi resiko masuknya refrigeran cair masuk ke
kompresor.
3. Memaksimalkan kerja evaporator sehingga evaporator
tidak kekurangan refrigeran ketika beban tinggi.
Mekanisme kerja TXV pada beban maksimum
Strainer
Capillary tube
Capillary tube
Nama lain dari pipa kapiler adalah Impedance tube, restrictor tube,
atau Choke Tube.
Pipa kapiler dbuat dari pipa tembaga dengan lubang dalam yang
sangat kecil.
Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengatur jumlah refrigeran
yang mengalir ke evaporator.
Fungsi pipa kapiler dalam sistem refrigerasi :
1. Menurunkan tekanan refrigeran cair yang mengalir di dalamnya.
2. Mengatur jumlah refrigeran cair yang akan masuk ke dalam
evaporator.
3. Menaikkan tekanan refrigeran di condenser.
Aplikasi
Pipa kapilerPipa Kapiler
ditempatkan pada liquid line dari sistem.
Pipa kapiler menghubungkan filter drier dan evaporator,
dan merupakan batas antara sisi tekanan tinggi dan sisi
tekanan rendah dari sistem.
Pada bagian tengahnya sepanjang mungkin dilekatkan
dengan saluran isap (suction line) dan di solder dan
bagian yang di solder ini disebut penukar kalor (heat
exchanger).
Plus and Minus
Keuntungan menggunakan pipa kapiler :
Harganya lebih murah dibandingkan dengan alat pengatur yang
lain.
Kerugian menggunakan pipa kapiler :
Tidak sensitif terhadap perubahan beban pendinginan. Karena
lubang dan panjang pipa kapiler tidak dapat diubah lagi setelah
dipasang pada sistem.
Lubang pipa kapiler mudah tersumbat karena ukuran ID (inside
diameter) yang sangat kecil.
Memilih Pipa Kapiler
Jika kita tidak mempunyai ukuran panjang dan ID (inside diameter) pipa kapiler
yang tepat untuk sistem refrigerasi yang dikehendaki, maka kita dapat memakai
Daftar Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel di atas.
Mengganti ID Pipa Kapiler dengan ID yang Baru
Untuk mengganti diameter pipa kapiler yang lama dengan diameter pipa kapiler
yang baru, maka diperlukan suatu tabel konversi.
Pipa kapiler yang baru tidak boleh kurang dari 5 feet (1.1524 m), dan lebih dari 16
feet (4.87 m).
Contoh!
Sebuah lemari es dengan menggunakan pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter.
Apabila hendak ditukar pipa kapiler dengan ID lain, maka berapakah ID dan
panjang pipa kapiler yang baru tersebut sehingga dapat memberikan karakteristik
yang sama?
Penyelesaian :
Diketahui : Pipa kapiler 0.040 ID panjang 3 meter.
Ditanyakan : ID dan panjang pipa kapiler yang baru tersebut sehingga dapat
memberikan karakteristik yang sama
Jawab :
Kita lihat dari Daftar Pemakaian Pipa Kapiler dengan melihat tabel.
Mengganti ID Pipa Kapiler dengan ID yang Baru
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Letakkan ukuran ID (inside diameter) pipa kapiler yang telah diketahui pada lajur
kiri, contoh : 0.040 .
Pada jalur paling kiri dari 0.040 tarik garis mendatar ke kanan, maka akan
mendapat beberapa factor :
Di bawah 0.031 ID didapat factor 0.31
Di bawah 0.036 ID didapat factor 0.62
Kalikan panjang pipa kapiler yang telah diketahui 3 meter dengan factor yang
diperoleh.
Dengan pipa kapiler 0.031 ID 0.31 x 3 m = 0.93 meter
Dengan pipa kapiler 0.042 ID 0.62 x 3 m = 1.86 meter
Maka pipa kapiler yang dapat memberikan hasil dan tahanan yang sama seperti pipa
kapiler 0.040 ID panjang 3 meter adalah :
pipa kapiler 0.031 ID panjang 0.93 meter dan pipa kaliper 0.042 ID panjang 1.86
meter.
HIGH PRESSURE
CONTROL
pertemuan-ke-17_hlp-
control
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
Ketika tekanan sistem normal yaitu 350 psi maka terjadi perimbangan antara
tekanan out put condenser dengan tekanan pegas pengatur range tekanan,
sehingga kontak compressor dalam posisi masuk sehingga compressor bekerja
normal
Ketika terjadi gangguan pada sistem dimana tekanan sistem turun sampai 30 psi,
maka tekanan suction line akan lebih rendah dari tekanan pegas pengatur renge
tekanan sehingga akan membuat bellow mengkerut dan membuat kontak
compressor keluar sehingga compressor mati. Setelah compressor mati maka
tekanan sistem akan naik perlahan karena sistem mati dan tidak ada supply
refrigeran ke evaporator akibatnya temperatur evaporator akan naik sehingga
menaikkan tekanan suction pula, hingga mencapai 60 psi (30+30) compressor
akan kembali bekerja
LEAK DETECTION IN
R E F R I G E R AT I O N
SISTEM
pertemuan-ke-18_leak-
detection
By
Drs. J A Y A
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
Discharge service
valve
Suction service
valve
Pressure test with 1 service valve
Suction service
valve
Bubble test method
Bubble test method adalah pelacakan lokasi kebocoran dengan
menggunakan busa sabun.
Halide Leak Detector adalah alat pelacak kebocoran dengan
menggunakan halide torch.
Biasanya halide torch ini menggunakan gas buatan yang
berwarna biru. Bila ada pemipaan yang bocor maka warnanya
berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan
gas refrigeran.
Electronic leak detector adalah pelacak kebocoran secara
elektronik. Bila ia mendeteksi adanya kebocoran gas maka ada
indikator yang akan menunjukkan dapat berupa suara atau
secara visual.
Bubble test method