Anda di halaman 1dari 6

STEP 1

1. Waham Paranoid : Kecurigaan berlebihan yang tidak rasional , dimana pasien menyakini
sekelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya (curiga secara
berlebihan).
2. Gerakan stereotipik : stereotipik ( gerakan yang tetap atau tidak berubah ubah ) Gerakan
yang dilakukan secara terus menerus dan tidak berubah (gerakan yang sama)
3. Halusinasi akustik phonema :
- Halusinasi yang berhubungan dengan suara , suara terdengar jelas dan dengan
kesadaran penuh.
- Halusinasi akustik : persepsi pendengaran tanpa rangsangan reseptor yang orang lain
tidak mendengar
1. Akoasma : terdengar kacau balau, tidak jelas
2. Phoneme : jelas seperti kalimat
4. Fungsi okupasi :
- fungsi kerja untuk mengerjakan sehari-hari mengalami penurunan ( motoric kasar,
halus dan kognitif)
- fungsi kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan ( fungsi mental)
5. Fungsi psikososial : fungsi diri terhadap social lingkungan dapat dilihat dari prilaku
sosialnya
6. Zat psikoaktif :
- zat yang mempengaruhi prilaku , kesadaran dan persepsi ( Narkotika, kafein)
- zat kimia yang dapat masuk ke otak melalui sawar otak dan bisa mempengaruhi
kesadaran dan persepsi
7. Fungsi global : skala numeric yang digunakan untuk menilai secar subjektif , dari fungsi
social, okupasi, kerja dan psikologinya. Penilaian menggunakan GFA ( global functional
assesmant)
8. Stressor psikososial : hal hal yang berpengaruh pada jiwa dan fisik seseorang bisa dalam
bentuk suara, visual ataupun verbal .
STEP 2
1. Apa definisi dari gangguan jiwa ?
2. Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa ?
3. Apa tanda dan gejala gangguan jiwa berat?
4. Mengapa pasien marah marah tidak jelas dan berbicara kacau selama lebih dari 10 hari?
5. Apa hubungan kejadian ditinggal calon suami nya menikah dengan keluhan yang ada ?
6. Apa hubungan riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat psikoaktif dengan
kasus diskenario?
7. Mengapa pada scenario dokter memberikan terapi obat anti psikotik dan terapi
pasikososial ?
8. Apa saja macam2 dari waham ?
9. Bagaimana penilaian fungsi global?
10. Bagaimana patofisiologi dari gejala di scenario?
11. Apa saja pemeriksaan penunjang ?
12. Apa diagnosis dan diagnosis banding ?
13. Apa etiologi dan factor resiko dari keluhan di scenario?
14. Bagaimana penatalaksanaa dari kasus di scenario?
STEP 3

1. Apa definisi dari gangguan jiwa ?


- Perubahan sikap dan prilaku seseorang yang bersifat ekstrim, bisa menimbulkan
penderitaan dan dapat menyakiti diri sendiri maupun orang lain , bisananya disertai
penurunan empati ke orang lain dan kemampuan pengendalian diri yang sangat
kurang
- Gangguan jiwa undang undang no 03 thn 1966 : kondisi terganggunya emosi , prilaku
yang menyebabkan timbulnya suatu sindrom .

2. Apa saja klasifikasi dari gangguan jiwa ?


- Gangguan mental organic : berkaitan dengan penyakit sistemik dan otak , dibagi
menjadi 2 :
1. Gangguan organic dengan simptomatik
2. Gangguan akibat alcohol dan obat atau zat
- Gangguan mental psikotik , dibagi menjadi 2 :
1. Skizofrenia dan gangguan yang terkait
2. Gangguan afektif
- Gangguan neorotik dan gangguan keperibadian
- Gangguan masa kanak kanak , remaja dan perkembangan (retardasi mental )
3. Apa tanda dan gejala gangguan jiwa berat?
- Tanda dan gejala
1. Adanya ketidakmampuan mengenali realitas disekitarnya
2. Pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi

4. Mengapa pada scenario pasien marah marah tidak jelas dan berbicara kacau selama lebih
dari 10 hari?
- Yang megatur dari prilaku di bagian otak besar yang diatur oleh neurotransmitter dan
setiap orang memiliki stressor yang akan memicu neurotransmitter tersebut atau akan
terjadi hiperneurotransmitter ( dopaminergic dan serotonergic), masing2 orang
memiliki batas yang mana saat ada stressor akan mempengaruhi adaptasi untuk
menanggulanginya , adaptasi dapat mengalami keberhasilan dan tidak

Pada bagian otak terdapat 2 jalur yang berpengaruh jika adanya stressor
1. Jalur mesokortikal : menghubungkan VTA ke PFC , vta 60% dari neuron
mengandung dopamine , vta akan menstranfer dopamine ke PFC (D1) , namun di
pfc hanya ada reseptor D1 jadi hanya sediit yang akan masuk ( akan mengalami
gejala negative : emosi , motivasi dan menjauh dari lingkungan
2. Jalur mesolimbic : menghubungkan VTA ke NAC , di NAC terdapat reseptor D2 ,
VTA akan menstrenaspor dopamine saat stressor meningkat , dopamine akan
banyak masuk ke NAC ( meningkat) mempengaruhi gejala positif ( waham ,
halusinasi , prilaku aneh, marah marah sendiri )
Serotonin rendah menyebabkan komunikasi bagian limbic dan lobus frontal
lemah  akan menyebabkan Kontrol emosi tidak baik

- Stress
1. Fisik
2. Psikis : respon tubuh yang tidak spesifik terhadap spesifik terhadap tuntutan
diatasnya ( tubuh memiliki batasan untuk merespon dari respon itu sendri) yang
dapat memicu fisik maupun emosi yang bertujuan mempertahkan emosi dan fisik
yang tetap
Fase stress :
1. Alaram peringatan : apabila ada respon tubuh dapat mengalami stressor
2. Reaksi pertahanan : mencapai batas kemampuan tubuh ( gejala timbul)
3. Reaksi kelelahan : tidak bisa lagi merepon dan mengelola ( gejala tampak jelas)
- Stressor psikis : frustasi , rendah diri , merasa punya banyak dosa
- Social : ditinggal menikah . ekonomi, pekerjaan , karir

5. Apa hubungan kejadian ditinggal calon suami nya menikah dengan keluhan yang ada ?
- Ada 2 tipe kejadian yang menyebabkan stress
o Daily stress : aktivitas sehari-hari yang berulang2  sekolah, kerja dll
(tingkat rendah)
o Personal stressor : masalah yang lebih berat  keuangan, ekonomi, pekerjaan,
ditinggalkan orang yang dicintai.
6. Apa hubungan riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat psikoaktif dengan
kasus diskenario?
- Tujuan untuk menyingkirkan DD
- Usia tua : demensia
- Obat –obatan : halusinasi , zat psikoaktif dapat menembus sawar otak ,
mempengaruhi produksi dopamine di bagian otak ( meningkat)
- Riwayat medis : penyakit sistemik atau otak
7. Mengapa pada scenario dokter memberikan terapi obat anti psikotik dan terapi
pasikososial ?
- Antipsikotik atipikal : menghambat reseptor dopamine ( menurunkan dopamine)
- Diberikan terapi social
- Pendekatan keluarga
- Di tempatkan di RSJ
-
8. Apa saja macam2 dari waham ?
- Waham : kepercayaan palsu yang menetap
- Waham agama
- Waham kebesaran
- Waham somatic
- Waham curiga
- Waham cemburu
- Waham kejar
- Waham nihilistic
- Waham bizar
- Waham erotomania
9. Bagaimana penilaian fungsi global?
GLOBAL ASSESSMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100 – 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
tertanggulangi.
90 – 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa.
80 – 71 Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah dll.
70 – 61 Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
60 – 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50 – 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40 – 31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30 – 21 Disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu berfungsi
hampir semua bidang.
20 – 11 Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi & mengurus diri.
10 – 01 Seperti diatas => persisten & lebih serius.
0 Informasi tidak adekuat.
Buku Saku PSIKIATRI KLINIK
10. Bagaimana patofisiologi dari gejala di scenario?
11. Apa saja pemeriksaan penunjang ?
12. Apa diagnosis dan diagnosis banding ?
13. Apa etiologi dan factor resiko dari keluhan di scenario?
14. Bagaimana penatalaksanaa dari kasus di scenario?
STEP 4

Anda mungkin juga menyukai