i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN
FRAKTUR TERBUKA (Open Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahNYA kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun
kita menuju jalan yang lurus.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Drs. Didik Hasmono.,M.S.,Apt. dan ibu Hidajah Rachmawti,
S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibu-kan
Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan
iv
memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.
6. Ibu Dra.Lilik Yusetyani.,Apt.,Ap.FRS dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,
M.Sc.,Apt. selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak memberikan
saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan ilmunya dan waktunya, Pak Inoni, Pak Bambang,
Almarhum Pak Hadi, Pak Rajaram, Pak Amir, Pak Ahyana, Pak Heru, Pak
Pujon, Pak Harjana, Pak Hera, Bu Rofida, Bu Arin, Bu Enggrid, Bu Ina,
Bu Dian, Bu Radit, Bu Retno, Bu Nikmah, Bu Sandy.
8. Untuk semua laboran Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
selalu baik dan memberikan makanan aslab, Mas Ferdi, Mas Dani, Mas
Fendi, Mbak Susi, Mbak Bunga, Mbak Evi.
9. Untuk kedua orang tuaku tercinta, bapak Subandri dan Ibu Fajeriah yang
tidak pernah menyerah membesarkan dan mendidik keempat anaknya
sampai sekarang.
10. Untuk kakak-kakakku yang katanya orang-orang cantik, Mbak Intan,
Mbak Ratih, dan Mbak Mega. Terima kasih atas dukungannya dan selalu
memberiku uang dan makanan enak sampai sekarang.
11. Anak-anak Farmasi 2010 terima kasih telah menjadi temanku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian
berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 27 Juni 2014
Penyusun
v
RINGKASAN
vi
Penelitian ini dilakukan secara retrospektif, dianalisa secara deskriptif, dan
menggunakan data pasien fraktur terbuka (open fracture) yang di rawat di
Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.Saiful Anwar Malang dari periode Januari 2012
sampai dengan Desember 2013. Data yang didapatkan dari rekam medik yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 33 pasien. pasien yang berjenis kelamin laki-
laki lebih banyak yaitu 25 pasien (76%) berusia 20-39 tahun (30%). Penyebab
pasien mengalami fraktur terbuka (open fracture) paling banyak karena
kecelakaan sebanyak 29 pasien (88%). Antibiotika profilaksis digunakan secara
tunggal pada pasien fraktur terbuka (open fracture) sebesar 100% baik pada
pasien yang menjalani satu kali operasi, atau operasi dua kali. Pasien fraktur
terbuka (open fracture) yang menjalani satu kali operasi paling banyak diberikan
seftriakson 2g rute iv 47%, pemberian sefazolin 2g rute iv sebanyak 35%, dan
stabactam 1g rute iv sebesar (12%). Pasien yang menjalani operasi dua kali
pemberian sefazolin 2g rute iv paling banyak (44%) baik pada operasi pertama
maupun operasi kedua, seftriakson 2g rute iv pada operasi pertama dan kedua
sebanyak 38%, dan pergantian antibiotika profilaksis pada operasi pertama
menggunakan stabactam 1g rute iv, dan pada operasi kedua diganti dengan
siprofloksasin 1g iv dan seftriakson 2g rute iv masing-masing sebanyak 6%.
vii
ABSTRACT
Background: Open fracture is there contact between bone fragment with outside
environment because there is wound in skin. Antibiotic prophylaxis recommended
to open fracture because its including contamination surgical.
Objectives: The study aims to determine pattern of antibiotic prophylaxis
utilization in patients open fracture and to examine the relationship antibiotic
prophylaxis therapy related to the kind, dose, and route of administration
associated with clinical data at the Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.
Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling
method in patients open fracture from January 2012 to December 2013.
Result & Conclusion: This study there were 33 patients. all patients (100%)
received antibiotic prophylaxis single dose. Patients open fracture with once
surgical, there is 8 patients (47%) received antibiotic prophylaxis ceftriaxone 2 g
iv and 6 patients (35%) received cefazolin 2g iv. Patients with twice surgical,
there is 7 patients (44%) received antibiotic prophylaxis cefazolin 2g iv in both
surgical and 6 patients (38%) received ceftriaxone 2g iv in both surgical.
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Fraktur ............................................................................................... 5
2.1.1 Definisi Fraktur ....................................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi Fraktur ................................................................... 5
2.1.2.1 Fraktur Tertutup .......................................................... 5
2.1.2.2 Fraktur Terbuka .......................................................... 5
2.1.3 Etiologi Fraktur ....................................................................... 8
2.1.4 Patofisiologi Fraktur................................................................ 9
2.1.5 Manifestasi Klinis Fraktur ………………………………….10
2.1.6 Penatalaksanaan Terapi Pada Fraktur………………………10
2.1.6.1 Penatalaksanaan Terapi pada Fraktur Tertutup ....... 11
2.1.6.2 Penatalaksanaan Terapi pada Fraktur Terbuka ........ 11
2.2 Penggunaan Antibiotika Pada Fraktur Terbuka .............................. 12
2.2.1 Klasifikasi Antibiotika .......................................................... 12
2.2.2 Antibiotika Profilaksis .......................................................... 13
2.2.3 Tujuan Pemberian Antibiotika Profilaksis ............................ 15
x
2.2.4 Pemilihan Antibiotika Profilaksis ......................................... 16
2.2.4.1 Antibiotika Golongan Sefalosporin .......................... 20
2.2.4.2 Antibiotika Golongan Aminoglikosida .................... 25
2.2.4.3 Antibiotika Golongan Kuinolon ............................... 26
2.2.4.4 Antibiotika Golongan Lain-lain................................ 27
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 30
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 34
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 34
4.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 34
4.2.1 Populasi ................................................................................. 34
4.2.2 Sampel .................................................................................. 34
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................. 34
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ........................................................... 34
4.3 Bahan Penelitian ........................................................................... 35
4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 35
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 35
4.6 Definisi Operasional ..................................................................... 35
4.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 36
4.8 Analisa Data .................................................................................. 36
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 37
5.1 Jumlah Sampel Penelitian ............................................................. 37
5.2 Data Demografi Pasien ................................................................. 38
5.2.1 Jenis Kelamin ........................................................................ 38
5.2.2 Usia Pasien ............................................................................ 38
5.3 Penyebab Pasien Terdiagnosis Fraktur Terbuka ........................... 38
5.4 Penyakit Penyerta Pasien Fraktur Terbuka ................................... 39
5.5 Identifikasi Tingkat Derajat Fraktur Terbuka ............................... 39
5.6 Jumlah Operasi Pada Pasien Fraktur Terbuka .............................. 40
5.7 Profil Penggunaan Terapi Fraktur Terbuka .................................. 40
5.7.1 Profil Penggunaan Antibiotika Profilaksis ............................ 40
5.7.2 Profil Penggunaan Antibiotika Profilaksis Tunggal ............. 41
5.7.3 Terapi yang Diberikan Pada Pasien Fraktur Terbuka ........... 42
xi
5.8 Lama Rawat Inap Pasien Fraktur Terbuka ................................... 43
5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Fraktur Terbuka ...... 43
BAB VI PEMBAHASAN................................................................................. 44
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 53
7.1 Kesimpulan ................................................................................... 53
7.2 Saran ............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Rekomendasi antibiotika profilaksis pada bedah untuk mencegah ILO
(Infeksi Luka Operasi) .............................................................................. 18
II.2 Klasifikasi operasi serta rekomendasi antibiotika profilaksis .................. 18
II.3 Klasifikasi operasi .................................................................................... 19
II.4 Pola kuman patogn penyebab infeksi di Ruang Rawat Infeksi RS
Fatmawati Jakarta ..................................................................................... 20
II.5 Pola kuman patogen penyebab infeksi di RS. Dr Kariadi Semarang ....... 20
V.1 Jenis Kelamin Pasien Fraktur Terbuka (Open Fracture) ........................... 38
V.2 Usia Pasien Pasien Fraktur Terbuka (Open Fracture) ............................... 38
V.3 Penyebab Pasien Terdiagnosa Fraktur Terbuka (Open Fracture) ............. 39
V.4 Penyakit Penyerta Pasien Fraktur Terbuka (Open Fracture) ..................... 39
V.5 Tingkat Derajat Fraktur Terbuka (Open Fracture) .................................... 40
V.6 Jumlah Operasi Fraktur Terbuka (Open Fracture) .................................... 40
V.7 Profil Penggunaan Antibiotika Profilaksis Pasien Fraktur Terbuka (Open
Fracture).................................................................................................... 40
V.8 Profil Penggunaan Antibiotika Profilaksis Tunggal Pasien Fraktur Terbuka
yang Menjalani Satu Kali Operasi ............................................................. 41
V.9 Profil Penggunaan Antibiotika Profilaksis Tunggal Pasien Fraktur Terbuka
yang Menjalani Dua Kali Operasi ............................................................. 41
V.10 Golongan Terapi yang Diberikan Pada Pasien Fraktur Terbuka (Open
Fracture).................................................................................................... 42
V.11 Jenis Obat yang Diberikan Pada Pasien Fraktur Terbuka. ....................... 42
V.12 Lama Rawat Inap Pasien Fraktur Terbuka (Open Fracture) ................... 43
V.13 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Fraktur Terbuka (Open
Fracture).................................................................................................... 43
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Fraktur Terbuka Derajat I ............................................................................. 6
2.2 Fraktur Terbuka Derajat II ........................................................................... 7
2.3 Fraktur Terbuka Derajat III A ....................................................................... 7
2.4 Fraktur Terbuka Derajat III B ....................................................................... 7
2.5 Fraktur Terbuka Derajat III C ....................................................................... 8
2.6 Patofisiologi Fraktur (Patah Tulang) ............................................................ 9
2.7 Struktur cincin -laktam sefalosporin ......................................................... 21
2.8 Penghambatan enzim transpeptidase oleh antibiotika -laktam …… ........ 21
2.9 Perbedaan struktur kimia sefalosporin generasi pertama pada rantai R1 dan
R2 ................................................................................................................ 22
2.10 Perbedaan struktur kimia sefalosporin generasi kedua pada rantai R1 dan
R2 ............................................................................................................... 23
2.11 Perbedaan struktur kimia sefalosporin generasi ketiga pada rantai R1 dan
R2 ............................................................................................................... 23
2.12 Mekanisme kerja antibiotika golongan aminogikosida …… ................... 25
2.13 Mekanisme kerja antibiotika golongan kuinolon …… ............................. 27
2.14 Mekanisme kerja klindamisin sama seperti eritromisin ……................... 28
3.1 Skema Kerangka Konseptual ...................................................................... 32
3.2 Skema Kerangka Operasional ..................................................................... 33
5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian Pada Pasien Fraktur Terbuka (Open
Fracture) ..................................................................................................... 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup…………………………… .................................. 58
2. Surat Pernyataan……………………………… ...................................... 59
3. Surat Penghadapan Penelitian .................................................................. 60
4. Keterangan Kelayakan Etik ..................................................................... 61
5. Daftar Nilai Normal Data Laboratorium .................................................. 62
6. Lembar Pengumpul Data Pasien Fraktur Terbuka di Instalasi Rawat Inap
RSU Dr. Saiful Anwar Malang ............................................................... 63
7. Tabel Induk Pasien Fraktur Terbuka di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.
Saiful Anwar-Malang .............................................................................. 77
xv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. ISO: Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 48. PT. ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Apley, A.Graham and Solomon Louis, 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur
Sistem Apley. Edisi ke-7, Jakarta: Widya Medika.
Bachoura, A., Guitton, T.G., Smith, R.M., Vrahas, M.S., Zurakaowski, D., and
Ring, D., 2010. Infirmity and Injury Complexity are Risk Factors for
Surgical-site Infection after Operative Fracture Cara. Clin Orthop Relat
Res, p. 2621-2630.
xvi
Bratzler, D.W., Houck, P.M., Richards, C., Steele, L., Dellinger, E.P., Fry, D.E.,
Wright, C., Ma, A., Carr, K., and Red, L., 2005. Use of Antimicrobial
Prophylaxis for Major Surgery (Baseline Results From the National
Surgical Infection Prevention Project). Arch Surg, Vol. 140. p. 174-182.
Bucholz, R.W., Heckman JD., Court-Brown CM., 2006. Rockwood & Green’s
Fractures in Adults, 6th Edition. USA: Maryland Composition, p80-331.
Carpenito, L.Jual, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta :EGC.
Enzler, M.J., Berbari, E., and Osmon, D.R., 2011. Antimicrobial Prophylaxis in
Adults. Symposium On Antimcrobial Therapy. Mayo Clin Proc, Vol. 7.p.
686-701.
Fitrah Juni. 2011. Identifikasi Drug Related Problems Pada Pasien Fraktur
Terbuka Grade IIIa Yang Diterapi Antiobiotika Dirawat Di Ruang
Trauma Centre RSUP DR M Djamil Padang. Universitas Andalas.
Padang.
Gilbert, D.N., Moellering, R.C., and Eliopoulus, G.M., 2010. The Sanford to
Antimicrobial Therapy. Hal 177.
Katzung, B.G., 2006. Basic And Clinical Pharmacology. Edisi ke-10, San
Francisco : McGraw-Lange, section 7.
Luchetta, F.A., Bone, L.B., Born, C.T., DeLong, W.G., Hoff, W.S., Mullins, D.,
Palumbo, F., Pasquale, M.D., 2000. East Practice Management
Guidelines Work Group: Practice Management Guidlines For
Prophylactic Antibiotic Use In Open Fractures. Department of Surgery.
Mangram, A.J., Horan T.C., Pearson M.L., Silver L.C., Jarvis W.R., 1999.
Guideline for Prevention of Surgical Site Infection, Centers for Disease
Control and Prevention Public Health service US, p.97-129.
Mansjoer, A., (2002), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aescupalius,
Jakarta.
xvii
Neal, M.J., 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Edisi ke-5, Jakarta: Penerbit
Erlangga, hal. 80-84.
Okike, K., Kocher, M.S., Mehlman, C.T., Heckman, J.D., and Bhandari, M.,
2006. Publication Bias In Othropaedic Research : An Analysis of
Scientific factors Associated with Publication in The Journal of Bone
and Joint Surgery (American Volume). The Journal of Bone and Joint
Surgey Inc, Needham, USA, No. 3, p. 593-601.
Ostermann, P.A.W., David, S., Henry, S.L., 1995. Local Antibiotic Therapy For
Severse Open Fractures. British Editorial Society of Bone and Joint
Surgery, Vol. 77 No.1.
Petri, W.A., 2006. Antibiotic. In: Brunton, L., Chabner, B., and Knollman, B.
Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutic. Edisi
k2-11, New York : McGraw-Hill, chapter 43-45.
Price, S.A., and Lorraine, M.W., 1994. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Jakarta : ECG.
Reeves, C.J., and Lockhart, R., 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Buku I,
Jakarta : Selemba Medika.
Refdanita, Maksum, R., dan Endang, P., 2004. Pola Kepekaan Kuman
Terhadap Antbiotika Di Ruang Rawat Intensif Rumah Sakit
Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002. Makara Kesehatan, Vol. 8 No. 2. p.
41-48.
Reidy, D., and Murray, P., 1997.Open fracture and fractures with soft tissue
injuries, classification and principle of management. Beaumont Hospital,
Dublin. Irish J of Orthopaedic Surgery an Trauma, p. 1-18.
Rightmire E., Zurakowski D., and Vrahas, M., 2008. Acute Infections After
Fracture Repair: Management With Hardware in Place. The
Association of Bone and Joint Surgeons. p. 466-472.
xviii
Stevenson, J., Mcnaughton, G., and Riley, J., 2003. The Use Of Prophylactic
Flucloxacillin In Treatment Of Open Fractures Of The Distal Phalanx
Within An Accident And Emergency Department: A Double-Blind
Rondomized Placebo-Controlled Trial. Glasgow Caledonian University,
Glasgow, UK, Vol. 28. No. 5, p. 388-394.
Anonim, 2013. Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
http : www. rsusaifulanwar.jatimprov.go.id/. Diakses tanggal 17 Januari
2014.
xix