Kelas : XIID
Nomor : 19
ISBN : 979-444-105-8
2 Kata Keterangan a) Musuh itu harus kita pelihara seperti kebun di belakang
rumah kita, yang membuat kita sibuk, sehingga tidak
kesal menunggu, tempat kita menyalurkan tenaga
waktu senggang. (hlm.7)
b) Pukul delapan pagi, para punggawa mulai datang dari
berbagai wilayah, memasuki Balai Sidang. (hlm.44)
c) Kita harus mengajarkan kepada masyarakat untuk
menilai warga tidak atas dasar wujudnya, tetapi tingkah
laku dan perbuatannya yang nyata. (hlm.46)
d) Agar mereka sadar bahwa apa yang mereka pikirkan
tentang Korawa selama ini salah. (hlm.49)
e) Lima tahun lagi, kamu akan malu pada pikiranmu
sekarang, kalau kamu sudah dapat memisahkan antara
perasaan-perasaan kecewamu sekarang dengan akal
jernihmu. (hlm.55)
f) Mereka yang hidup bertahun-tahun di Karang
Tumaritis mungkin dengan beberapa kalimat saja
sudah habis menceritakan pengalaman mereka.
(hlm.300)
g) Ia sudah lama memperhatikan gerak-gerik Prabu
Darmawangsa, karena ia pun ingin menjadi pemimpin.
(hlm.305)
h) Ketika malamnya ia datang lagi ke bawah jembatan
itu, para gelandangan itu menyambutnya dengan riuh
rendah, seakan-akan ia benar-benar pemimpinnya.
(hlm.307)
i) Beliau tidak pernah layu seperti kamu, sehingga semua
orang jadi ikut bersemangat. (hlm.311)
j) Ia memperlakukan saudara-saudaranya dengan halus
budi-bahasa. Ia menghadapi persoalan-persoalan
dengan jiwa besar. (hlm.312)
k) Semar marah-marah karena semuanya belum serba
siap, padahal ia sudah ditunggu untuk mengikuti rapat
paripurna di Istana. (hlm.332)