Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan desentralisasi melalui otonomi daerah yang dicanangkan

pemerintahan di era reformasi telah mendorong adanya pembangunan nasional.

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, pembangunan

nasional menuntut peran pemerintah daerah agar mampu mengatur rumah

tangganya sendiri termasuk dalam hal penerimaan daerah. Pajak daerah merupakan

penerimaan asli daerah yang paling besar komposisinya dalam Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Nantinya Pendapatan Asli Daerah digunakan untuk pembangunan

daerah yang akan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan dengan

tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan desentralisasi ini

memerlukan komitmen pemerintah daerah, legislatif, masyarakat, dan stakeholder

lain secara berkesinambungan dalam pembangunan.

Menurut Srimindarti dalam Andiza (2014) penilaian kinerja pada organisasi

publik sangat penting untuk dilakukan, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan

publik. Penilaian kinerja tersebut digunakan menilai keberhasilan kinerja sebuah

organisasi publik dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Selain itu,

penilaian kinerja pada organisasi publik digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

kinerja pada periode yang lalu, untuk digunakan sebagai dasar penyusunan strategi

organisasi selanjutnya.
Pembayaran pajak yang diterima mendorong organisasi publik untuk dapat

mengelola jasa pelayanan publik secara baik dan bertanggungjawab, apabila

dikelola secara baik dan bertanggungjawab, organisasi publik tersebut akan

memberikan kontribusi pemasukan kepada kas daerah, yang nantinya akan menjadi

sumber pendapatan asli daerah (PAD). Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan

organisasi yang profesional sehingga mampu menciptakan suatu organisasi publik

yang berorientasi pada value for money (efectifity, efficiency, economy)

(Mardiasmo, 2004).

Value for money akan dapat terwujud jika didukung adanya komitmen semua

individu dalam organisasi atau yang sering disebut komitmen organisasi (Robbins,

2007). Komitmen organisasi adalah komitmen yang diciptakan oleh semua

komponen-komponen individual dalam menjalankan operasional organisasi.

Komitmen tersebut dapat terwujud apabila individu dalam organisasi, menjalankan

hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing

dalam organisasi, karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua

anggota organisasi yang bersifat kolektif.

Faktor yang tidak kalah penting berpengaruh pada kinerja organisasi selain

komitmen organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik

tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tjiptono (dalam Andiza, 2014) yang mengemukakan bahwa kualitas

pelayanan sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak aspek, salah satunya adalah

budaya organisasi dan cara pengorganisasiannya. Budaya organisasi sangat

berpengaruh terhadap perilaku para anggota organisasi, sehingga jika budaya


organisasi baik, maka tidak mengherankan jika anggota organisasi adalah orang-

orang yang baik dan berkualitas pula (Tjiptono dalam Andiza, 2014).

Budaya organisasi merupakan sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar

yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu

dengan maksud agar organisasi bisa mengatasi, menanggulangi permasalahan yang

timbul akibat adaptasi eksternal dan integritas internal yang sudah berjalan dengan

cukup baik sehingga perlu diajarkan dan diterapkan kepada anggota-anggota baru

sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berteman

dengan mereka-mereka tersebut (Scain dalam Lako, 2004).

Kinerja organisasi dapat juga dipengaruhi sistem pengendalian internal itu

sendiri. SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi

tercapainya: efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan

pemerintahan negara, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan sehingga dituntut harus

meningkatkan kinerja agar terjapai tujuan organisasi.

Peran pemerintah dalam menyusun akuntabilitasnya harus transparan dan

dapat menyediakan informasi tentang pengelolaan program-program

pembangunan. Tingkat keberhasilannya secara luas yang mudah diakses, diketahui,

dan dievaluasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti masyarakat luas, hal

tersebut untuk perbaikan program dan strategi pemerintah kearah yang lebih baik.

Sehingga partisipasi masyarakat juga berpengaruh terhadap kemajuan dan

keberhasilan pemerintah di masa yang akan datang.


Sumber Daya Manusia (pegawai) merupakan unsur yang strategis dalam

menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana

dan berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan

organisasi. Dalam kondisi lingkungan tersebut, pemimpin dituntut untuk

mengembangkan cara baru untuk mempertahankan pegawai pada produktifitas

tinggi serta mengembangkan potensinya agar memberikan kontribusi maksimal

pada organisasi. Masalah sumber daya manusia yang kelihatannya hanya masalah

intern dari suatu organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan

masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja (Riska, 2012).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Abdulah dan Herlin (2010) yang berjudul Pengaruh

Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Dan Akuntabilitas Publik Terhadap

Kinerja Organisasi Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bengkulu. Hasil perhitungan analisis pengaruh menunjukkan bahwa akuntabilitas

publik dapat memediasi pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja

organisasi dengan pengaruh yang positif dan signifikan dan memediasi pengaruh

antara komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi dengan pengaruh yang

lemah dan tidak signifikan.

Selain itu penelitian sejenis juga dilakukan oleh Rizki (2011) tentang

Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Organisasi Publik (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabapaten

Demak) yang menunjukkan hasil bahwa komitmen organisasi dan budaya

organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi.


Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desmiyawati dan Wulan Witaliza

(2012) yang berjudul Pengaruh Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern, Dan

Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Empiris pada Rumah

Sakit Swasta di Provinsi Riau) hasilnya menunjukkan komitmen organisasi

berpengaruh terhadap kinerja dengan akuntabilitas publik sebagai variabel

intervening.

Dan penelitian yang dilakukan oleh Andiza (2014) yang berjudul Pengaruh

Budaya organisasi dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi Publik

(Studi pada Rumah Sakit Daerah Massenrempulu Kabupaten Enrekang). Hasil

analisis data dalam penelitian ini membuktikan 1. Budaya organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi publik. 2. Akuntabilitas publik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi publik. 3. Hasil uji F

yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi dan

akuntabilitas publik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

organisasi publik.

Penelitian Komang Sri Wirnipin (2015) yang berjudul Komitmen organisasi,

budaya organisasi dan akuntabilitas publik berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap kinerja organisasi publik. Hasil penelitian terlihat bahwa

komitmen organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja organisasi

publik, sedangkan budaya organisasi dan akuntabilitas publik pengaruh positif

terhadap kinerja organisasi publik.

Begitu pula dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng yang

beralamat di Jalan Ngurah Rai No. 2 Singaraja, Telp (0362) 3437105 yang
merupakan salah satu organisasi sektor publik yang bergerak dalam bidang

pengelolaan pendapatan daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng

semakin menujukkan komitmen dalam mewujudkan visinya, dengan memberikan

pelayanan yang baik, memaksa pihak Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Buleleng untuk selalu memperbaiki kinerjanya, agar selalu dapat menambah

kepercayaan masyarakat.

Dengan melihat Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng yang

bertugas memberikan pelayanan yang baik dan layak kepada masyarakat, tentunya

akan berusaha untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan memperbaiki kinerja

yang telah dijalankan selama ini. Kinerja dapat dilihat juga dari komitemen

organisasi, budaya organisai, pengendalian internal dan akuntabilitas publik.

Pada penelitian ini, akan diteliti mengenai pengaruh komitmen organisasi,

budaya organisasi, pengendalian internal dan akuntabilitas publik terhadap kinerja

organisasi publik dengan menambahkan variabel independen yaitu pengendalian

internal, maka penelitian ini menunjukkan adanya originalitas karya peneliti sendiri

bahwa peneliti tidak semata-mata hanya mereplikasi namun tetap melakukan

penambahan variabel independen yaitu pengendalian internal. Selain melakukan

penambahan variabel, penelitian ini membedakan sampel yang akan diteliti yaitu

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng karena merupakan SKPD yang

berpendapatan paling tinggi, sehingga pengelolaannya harus efesien dan sebaik

mungkin yang akan menuntut Dinas Pendapatan Daerah terus meningkatkan

kinerjanya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis

tertarik mengambil judul penelitian “Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya

Organisasi, Pengendalian Internal Dan Akuntabilitas Publik Terhadap

Kinerja Organisasi Publik (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Buleleng)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian di atas, maka yang menjadi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng ?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik pada

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng ?

3. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng ?

4. Apakah akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng ?

5. Apakah komitmen organisasi, budaya organisasi, pengendalian internal dan

akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik pada Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng ?

C. Tujuan dan Kegunaan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan

penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan, penjelasan, atau eksplanatif yang

teruji menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh komitmen organisasi terhadap

kinerja organisasi publik.

2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh budaya organiasasi terhadap

kinerja organisasi publik.

3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengendalian internal terhadap

kinerja organisasi publik.

4. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh akuntabilitas publik terhadap

kinerja organisasi publik.

5. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh komitmen organisasi, budaya

organisasi, pengendalian internal dan akuntabilitas publik terhadap kinerja

organisasi publik pada.

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan bagi penulis maupun

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini. Adapun kegunaan dari

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teroritis

Secara umum temuan penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru

bagi dunia akuntansi, serta memperkaya hasil penelitian tentang Pengaruh

Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Pengendalian Internal Dan

Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi Publik.

2. Kegunaan Praktis
a) Bagi Peneliti

Diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan tentang Pengaruh Komitmen

Organisasi, Budaya Organisasi, Pengendalian Internal Dan Akuntabilitas Publik

Terhadap Kinerja Organisasi Publik.

b) Bagi Akademis

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan, pertimbangan serta perbandingan

untuk penulisan penelitian di masa yang akan datang.

c) Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai suatu evaluasi

organisasi sektor publik.

Anda mungkin juga menyukai