Tugas Daftar Pustaka
Tugas Daftar Pustaka
Dalam menulis atau lebih tepatnya mengutip pendapat para ahli untuk membuat
suatu penelitian, makalah, tugas akhir, laporan, tesis dan sebagainya kita harus
mencantumkan sumber pustaka yang kita gunakan pada lembar daftar pustaka.
Daftar pustaka bukan hanya sebuah sumber dengan penulisan seadanya, namun ada
kaidah-kaidah tertentu untuk membuat daftar pustaka agar dapat dimengerti banyak
pembaca dari kalangan apapun. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui
dari manakah sumber pustaka tulisan tersebut dikutip atau diambil.
Daftar Pustaka atau Bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya
yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
yang sedang digarap.
Walija mengatakan bahwa daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar atau sumber
acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan
karangan. Unsur-unsur daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki.
Perbedaannya pada daftar pustaka tidak ada nomor halaman sedangkan pada catatan
kaki ada nomor halaman. Daftar Pustaka berada paling belakang pada tulisan kita.
Sehingga pengertian daftar pustaka adalah suatu daftar yang berisi semua sumber
bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan semua karya ilmiah
seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, tesis dan penelitian. Daftar Pustaka
disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar Pustaka ditulis
dalam spasi tunggal. Antara pustaka satu dan berikutnya diberi spasi satu setengah
spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. (Groys Keraf,
1997)
Aturan penulisan daftar pustaka lainnya antara lain di bagian dituliskan dengan nama
pengarang yang dibalik letak nama belakang dengan nama depannya. Bagian
selanjutnya adalah tahun dibuatnya tulisan yang kita ambil sebagai referensi.
Dilanjutkan dengan judul karya tulis atau buku. Dan diakhiri dengan nama penerbit.
Fungsi dari daftar pustaka, antara lain :
1. Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran
sendiri, tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain
2. Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan
3. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan
4. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
Dalam penyusunan daftar pustaka, tiap penulis harus tahu pokok-pokok mana yang
harus dicatat. Pokok yang paling penting dalam sebuah daftar pustaka adalah :
1. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap
2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya
3. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor
jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid. nomor dan tahun.
Penulisan daftar pustaka dalam sebuah penulisan menjadi sebuah penilaian penting
dalam sebuah hasil karya tulis, makalah, buku dan sebagainya. Bukan hanya saja sebagai
sumber pustaka untuk pembaca agar dapat menemukan sumber bacaan tersebut, namun
juga sebagai pengukuran tingkat profesionalitas seorang penulis. Apakah sumber bacaan
tersebut dapat dipercaya atau diragukan karena kutipan bukan berasal dari ahli atau
pakar tentang tulisan tersebut.
Sumber Pustaka :
Aryana, Pius A. Et Al. (2018). “Penulisan Ilmiah Daftar Pustaka”. Makalah Universitas
Indraprasta PGRI, Jakarta.
Manik, Boiman Et Al. (2013).”Membuat Daftar Pustaka Bahasa”. Makalah Universitas
Brawijaya, Malang.