Anda di halaman 1dari 4

BORANG PORTOFOLIO KASUS MEDIS

No. ID dan Nama Peserta dr. Stela Monika


No. ID dan Nama Wahana RSUD Bengkulu Tengah
Topik Abortus Imminens
Tanggal (kasus) 5 agustus 2019
Nama Pasien Ny. N
Tanggal Presentasi Pendamping Dr. Sayboy Siregar
Dr. Imelda JST
Dr. Lia Novita
Tempat Presentasi RSUD Bengkulu Tengah

Objektif Presentsi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Perempuan hamil 12 minggu, umur 37 tahun dengan keluhan


keluar bercak darah dari kemaluan.
Tujuan - Mampu mendiagnosis Abortus imminens
- Mampu melakukan penatalaksanaan pada pasien Abortus
imminens
- Mampu melakukan edukasi kepada pasien Abortus
imminens
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi dan Email Pos


Diskusi
Data Utama dan Bahan Diskusi :

1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Pasien mengeluh keluar darah pada pagi hari. Darah hanya berupa bercak, tidak ada gumpalan
darah yang keluar. Pasien tidak merasakan nyeri sebelum keluar darah. Pasien menyangkal
adanya meminum obat-obatan, memijat-mijat perut dan terjatuh. Pasien mengatakan sehari
sebelum keluar darah, pasien memang sebelumnya bekerja membantu untuk sebuah acara.
Pasien memiliki siklus haid lancar dan teratur.
2. Riwayat Pengobatan : pasien belum pernah berobat.
3. Riwayat kesehatan/penyakit : Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya.
4. Riwayat obstetri : 1. Perempuan, BBL 2600gr, 14 tahun, bidan, 2. Laki-laki, BBL 2600gr, 11
tahun, bidan, 3. Hamil ini.

5. Riwayat pekerjaan : Ibu rumah tangga.

Daftar Pustaka:
1. Sucipto N.I. Abortus Imminens : Upaya pencegahan, pemeriksaan dan penatalaksanaan.
Balai Pengobatan Islam Asiyah Sangkapura. Indonesia. CDK, vol 40 ; 2013 : 492-497
2. Anonymous. Evaluation and treatment of recurrent pregnant loss : a committe opinion.
The practice committe of the american society for reproductive medicine. 2012;98:1103-
11
3. Anonymous. Management of early pregnancy miscarriage. Clinical practice guideline.
Institute of obstetricians and gynecologists. Royal College of Physician Ireland. 2014
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi Abortus Imminens
2. Mendiagnosis Abortus Imminens
3. Penatalaksanaan terapi dan edukasi pada pasien Abortus Imminens

Rangkuman

 Subjektif:
Pasien hamil 12 minggu datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir tanpa rasa nyeri,
dan tidak terdapat gumpalan seperti hati ayam.

 Objektif:
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik sangat mendukung diagnosa abortus imminens. Pada
kasus ini diagnosa ditegakkan berdasarkan:
 Gejala klinis (keluar darah dari jalan lahir, tidak terdapat gumpalan seperti hati ayam)
 Pemeriksaan fisik : Keadaan umum : tampak sakit ringan; kesadaran Compos Mentis;
Vital sign : TD : 130/80 mmHg; Nadi : 84x/m. Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-), pernafasan simetris (+), Rh (-/-), Wh (-/-), S1 > S2 reguler,
bising usus (+), DJJ : (-), edem (-), sianosis (-).
 Pemeriksaan laboratorium : Hb : 12,9 gr/dl, leukosit 13.300/ul, trombosit 319.000/ul,
hematokrit 39,4%, Golongan darah O. PP test (+) positif
 USG : tidak dapat dilakukan

 Asessment (penalaran klinis):

Abortus iminens adalah ancaman kehilangan bayi secara spontan pada sebelum 20 minggu
masa kehamilan. Abortus imminens juga didefinisikan sebagai peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan hasil konsepsi masih dalam uterus dan
viabel, dan serviks tertutup. Abortus yang sering terjadi biasanya berkisar antara 15%-20% dari
kehamilan, hal ini dapat menyebabkan masalah emosional pada wanita yaitu berupa depresi,
gangguan tidur, kemarahan, dan lainnya. Secara umum penyebab dari abortus itu sendiri yaitu
genetik, usia, sindrom antifosfolipid, anomali uterus, penyakit hormonal atau metabolik, infeksi,
autoimun, kualitas sperma, persoalan pola hidup. Pada kehamilan itu sendiri sangat berhubungan
dengan berbagai macam hormon seperti progesteron yang di sekresi selama awal kehamilan oleh
corpus luteum dari ovarium. Progesteron memodulasi respon imun dari ibu untuk mencegah
penolakan daripada embrio dan progesteron menambah kematangan dari uterus dan menekan
kontraksi uterus.

Abortus iminenst memiliki tanda dan gejala berupa Adanya perdarahan pada awal
kehamilan melalui ostium uteri eksternum, disertai nyeri perut ringan atau tidak sama sekali.
Adanya gejala nyeri perut dan punggung belakang yang semakin hari bertambah buruk dengan
atau tanpa kelemahan dan uterus membesar sesuai usia kehamilan. Pemeriksaan dalam: serviks
tertutup, perdarahan dapat terlihat dari ostium, tidak ada kelainan pada serviks, tidak terdapat nyeri
goyang serviks atau adneksa , tes kehamilan positif, dan pemeriksaan USG tampak janin masih
hidup. Diagnosis banding dari abortus iminens sebagian besar berupa perdarahan pervaginam
misalnya perdarahan idiopatik atau perdarahan yang penyebabnya tidak diketahui , kehamilan
ektopik yang biasanya disertai nyeri, kehamilan mola, cervical atau vaginal abnormalitas.
 Plan:
Diagnosis:
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan diperlukan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan yaitu USG untuk memastikan keadaan janin.

Pengobatan:
Terapi pada pasien ini :
 IVFD RL 20 tpm
 Bedrest
 Persiapan rujukan
Dikarenakan fasilitas RS yang sedang dalam perbaikan, pasien di rencanakan rujuk agar
dapat dilakukan USG untuk memastikan keadaan janin, pertimbangan kehamilan dapat
dipertahankan atau tidak, serta tindak lanjut sesuai dengan anjuran spesialis.

Pendidikan: Pasien diberikan pengetahuan mengenai Abortus atau keguguran serta faktor
resiko dan menjelaskan manajemen untuk abortus iminens agar kehamilan dapat dipertahankan.

Konsultasi: Manajemen yang dapat dilakukan pasien yaitu dengan bed rest, tidak
melakukan hal-hal yang berat. Abstinensia atau tidak melakukan hubungan seksual karena dapat
memperberat ancaman kehamilan akibat sekresi prostaglandin yang mempercepat pematangan
serviks.

Anda mungkin juga menyukai