Anda di halaman 1dari 37

1

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Gubernur Akmil


AKADEMI MILITER Nomor Kep/ / /2019
Tanggal 2019

BUKU PETUNJUK TEKNIS

tentang

TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR


TARUNA AKADEMI MILITER

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
Tugas Akhir merupakan tulisan ilmiah yang dibuat secara perorangan oleh Taruna
Akademi Militer sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Tugas Akhir yang
dibuat oleh Taruna Akmil bertujuan agar melatih Taruna Akmil untuk mampu mengenali
masalah-masalah yang dihadapi pada saat melaksanakan tugas, memilih metode, memilih
tinjauan pustaka, membuat analisis dan mengambil keputusan atau simpulan berdasarkan
kaidah ilmiah.
Tugas akhir juga bermanfaat untuk melatih Taruna Akmil agar memiliki kemampuan
untuk membuat tulisan ilmiah. Memupuk Taruna Akmil untuk dapat berfikir secara praktis,
empiris sehingga produk tulisan yang dibuat mudah untuk dimengerti oleh pembaca. Agar
produk tulisan yang dibuat sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar maka ditetapkan
dipandang perlu untuk menyusun petunjuk teknis atau Juknis penulisan tugas akhir yang
dapat digunakan sebagai acuan bagi Taruna Akmil dalam penulisannya.
Selanjutnya selama penulisan, mulai dari perumusan judul sampai akhir penulisan
masing-masing Taruna Akmil akan didampingi oleh 2 (dua) orang pembimbing yang
bertugas mengarahkan dan memberikan bimbingan penulisan tugas akhir. Dalam buku
petunjuk teknis ini akan dijelaskan pedoman umum, langkah-langkah dan penilaian
didalam penulisan tugas akhir di Akademi Militer.
Buku petunjuk teknis ini disahkan penggunaannya melalui keputusan Gubernur
Akademi Militer dan wajib digunakan oleh lembaga sebagai acuan dalam penulisan tugas
akhir.
2

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Buku petunjuk teknis tugas akhir ini dimaksudkan sebagai


pedoman untuk mempermudah Taruna Akmil dalam menulis atau menyusun tugas
akhir yang menggambarkan sebuah tulisan ilmiah yang dianalisis secara
komprehensif, holistik dan integral; dan

b. Tujuan. Buku petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan agar dapat
memberikan pemahaman yang sama bagi Taruna Akmil, agar dapat
menulis/membuat tugas akhir berdasarkan kaidah yang ditetapkan oleh Akademi
Militer.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

Ruang lingkup petunjuk teknis penulisan tugas akhir ini meliputi tata cara
penulisan tugas akhir dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan;

2) Bab II Bentuk Utuh Tugas Akhir;

3) Bab III Langkah-langkah Menulis Tugas Akhir;

4) Bab IV Tata tertib dan Etika Penulisan Naskah Tugas Akhir;

5) Bab V Penilaian Tugas Akhir; dan

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 tentang


Pendidikan Tinggi;

b. Keputusan Kasad Nomor Kep/540a/VI/2018 tanggal 3 Juli 2019 tentang


Perubahan I Kurikulum Pendidikan Taruna Akademi Militer; dan

c. Keputusan Gubernur Akademi Militer Nomor Kep/105/XII/2018 tanggal 31


Desember 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Taruna
Akademi Militer.
3

5. Pengertian.
a. Komprehensif adalah bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik,
luas dan lengkap, mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas (KBRI),
online, 2018);
b Holistik adalah secara menyeluruh, pandangan tentang kepentingan secara
keseluruhan (KBBI, 2013);
c. Integral adalah mengenai keseluruhannya, meliputi seluruh bagian yang
perlu untuk menjadikan lengkap, utuh, bulat, sempurna dan terpadu (KBBI, online,
2018);
d. Proposal berasal dari kata propose yang berarti mengajukan. Istilah proposal
berarti ajuan penawaran berupa gagasan, ide dan pemikiran kepada pihak lain
untuk mendapatkan dukungan, persetujuan, izin dan sebagainya;
e. Tugas Akhir khusus untuk Taruna Akademi Militer adalah karya ilmiah yang
dibuat oleh Taruna Akmil dengan bimbingan Dosen Pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan Dosen Penguji sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertahanan (D IV);
f. Penyusun Tugas Akhir adalah Taruna Akmil Tingkat IV atau Taruna Akmil
Tingkat III yang sudah memenuhi persyaratan waktu pembuatan Tugas Akhir
sesuai kurikulum pendidikan Akademi Militer;
g. Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Kedudukan teori ditentukan oleh luasan dalam melukiskan,
menerangkan dan meramalkan gejala yang ada;
h. Variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009);
i. Data Primer. Data Primer adalah data yang mengacu pada informasi yang
diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variable minat
untuk tujuan spesifik studi (Uma Sekaran, 2011); dan
j. Referensi sahih. Referensi sahih adalah referensi yang disepakati kalangan
akademik untuk digunakan dalam tulisan ilmiah. Kata referensi adalah sumber
acuan (rujukan, petunjuk), sedangkan sahih adalah sah, benar dan sesuai dengan
hukum/peraturan (KBBI online, 2018).
4

BAB II
BENTUK UTUH TUGAS AKHIR

6. Umum.
Tugas akhir adalah sebuah tulisan yang setiap bagian dari babnya serta antara bab
yang satu dengan bab yang lainnya saling terkait dan berpengaruh. Oleh sebab itu agar
keutuhan tulisan dapat dijaga dan hasilnya mudah dipahami, maka tulisan harus diwadahi
dalam suatu kerangka tulis yang mencerminkan sebuah tata tulis penulisan yang baik,
artinya hubungan antara bagian-bagiannya harus teratur, jelas, logis, berurutan dan
sistematis (koheren).
Tugas Akhir secara utuh terdiri dari bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Bagian awal merupakan bagian yang berisikan halaman sampul luar, halaman sampul
dalam, halaman kata pengantar, halaman lembar pernyataan keaslian tulisan, daftar isi,
daftar referensi, daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada). Bagian utama tugas akhir
meliputi : Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Pembahasan dan Bab Penutup.
Jumlah pasal dan halaman pembahasan disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Bagian
akhir TA meliputi daftar referensi dan lampiran yang terdiri dari alur pikir dan lampiran lain
yang dianggap perlu untuk memperjelas dan melengkapi bahasan pada bagian utama
tugas akhir.

7. Bagian-bagian Tugas Akhir.

a. Bagian Awal Tugas Akhir.


1) Halaman sampul luar dan sampul dalam serta halaman judul.
Halaman ini berisi identifikasi/kopstuk lembaga, logo lembaga, judul TA,
nama penulis dan nama jenis pendidikan. Pada prinsipnya, isi halaman
sampul luar maupun sampul dalam sama dan perbedaannya pada sampul
luar yang menggunakan sampul keras/karton. (Contoh halaman sampul
luar/halaman judul lihat lampiran 1)
2) Halaman kata pengantar. Kata pengantar diketik dengan huruf
kapital dibagian atas tengah halaman. Halaman kata pengantar diakhiri
dengan kalimat tempat dan tanggal penyusunan TA dan nama penulis
dibawahnya dan diketik sebanyak empat spasi disebelah kanan bawah.
5

Kata pengantar berisi tentang hal-hal sebagai berikut :


a) Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Gambaran umum mengenai adanya tugas beserta ketentuan-
ketentuan yang dijadikan landasan penulisan Tugas Akhir.
c) Gambaran Umum tentang pelaksanaan tugas serta hasil-hasil
yang ingin dicapai.
d) Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu,
sehingga memungkinkan selesainya penulisan TA ini. (Contoh lihat
Lampiran 2).
3) Halaman Pernyataan Keaslian. Pada halaman ini dituliskan
pernyataan Taruna Akmil tentang keaslian karya tulisnya dan pernyataan
kesanggupan/kesediaan taruna untuk dinyatakan “tidak lulus” bilamana
ditemukan seluruh atau sebagian karyanya terbukti tidak asli dan plagiasi
yang prosentase tulisannya diatur dalam penilaian. Lembar pernyataan ini
diberi tempat dan tanggal penulisan pernyataan serta ditandatangani oleh
taruna diatas kertas bermaterai. (Contoh: lihat lampiran 3)
4) Halaman Persetujuan Pembimbing. Pada halaman ini dituliskan
pernyataan persetujuan pembimbing TA terhadap TA telah ditulis
“sesuai/tidak sesuai” dengan buku petunjuk teknis peraturan Gubernur Akmil,
dan persetujuan pembimbing terhadap “layak/tidak layak” dan “disetujui/tidak
disetujui” untuk diuji. (Contoh: lihat lampiran 7)
5) Daftar Isi. Daftar isi ditulis dalam halaman tersendiri setelah halaman
pernyataan keaslian. Kata daftar isi diketik dengan huruf kapital dibagian
tengah atas halaman, tanpa tanda baca “titik atau koma”. Daftar isi
menggambarkan kerangka tulis (outline) berisi masalah yang menjadi pokok-
pokok pembahasan sebuah TA. Produk TA terdiri dari beberapa bab,
masing-masing bab diperinci lebih lanjut menjadi beberapa pasal. (Contoh :
lihat lampiran 4)
6) Daftar Tabel (bila ada). Daftar tabel ditulis pada halaman tersendiri
setelah daftar isi. Kata daftar tabel diketik dengan huruf kapital dan
ditempatkan dibagian tengah atas halaman, tanpa tanda baca titik atau
koma. Untuk tabel yang lebih dari satu, maka penulisan dan penomoran
setiap tabel ditulis dengan huruf kapital dan diberi nomor dengan angka
6

romawi besar. Judul tabel semuanya ditulis dengan huruf kapital. (Contoh:
lihat lampiran 5).
7) Daftar Gambar (bila ada). Daftar gambar ditulis pada halaman
tersendiri setelah daftar tabel. Kata daftar gambar ditulis huruf kapital dan
ditempatkan ditengah atas halaman, tanpa tanda baca titik atau koma. Kata
gambar ditulis dengan huruf kapital semuanya dan diberi nomor dengan
angka arab. Untuk gambar yang lebih dari satu, maka setiap gambar ditulis
dengan huruf kapital dan diberi nomor dengan angka romawi besar. Judul
gambar semuanya ditulis dengan huruf kapital. (Contoh : lihat lampiran 6).

b. Bagian utama Tugas Akhir.


Bagian utama tugas akhir berisi 4 (empat) Bab meliputi Bab
Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Pembahasan dan Bab penutup.
Adapun bentuk kerangka tulis tugas akhir sebagai berikut:

BAB I
PENDAHULUAN.

1. Latar belakang.
2. Rumusan masalah.
3. Maksud dan Tujuan.
4. Ruang Lingkup dan Sistematika.
5. Metode dan Pendekatan.
6. Pengertian-pengertian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

7. Umum.
8. ………….. Meliputi semua faktor yang berpengaruh terhadap
9. ………….. bahasan dan pencapaian simpulan yang digunakan
dalam analisis, misalnya kerangka teoritis, lingkungan
10. …………. eksternal dan internal. Jumlah pasal disesuaikan
11. …………. dengan penggolongan data/informasi/aspek sesuai
dengan sistematika analisis
7

BAB III
PEMBAHASAN

12. Umum.
13. …………… Analisis pokok-pokok bahasan dengan
menggunakan data/informasi/aspek yang telah
14. …………… dipilih pada BAB II tinjauan pustaka.
15. …………… Jumlah pasal pokok-pokok bahasan disesuaikan
dengan kebutuhan.
16. ……………
17. Hasil Analisa.

BAB V
PENUTUP

18. Simpulan.
19. Saran.

c. Bagian Akhir TA. Bagian akhir TA terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
Lampiran terdiri dari alir pikir dan lampiran lain yang dianggap perlu untuk
memperjelas dan melengkapi bahasan pada bagian utama tugas akhir:
1) Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan kumpulan kepustakaan yang
dijadikan sebagai acuan dalam proses pencarian/pengumpulan data
dan fakta dalam penulisan tugas akhir. Daftar pustaka dapat diambil
dari berbagai referensi seperti : buku, jurnal ilmiah, internet dan
sumber lainnya yang penulisannya antara pustaka buku dan jurnal
ilmiah tidak dibedakan, kecuali penyusunan imprinte (keterangan
dasar suatu penerbitan) ke kanan seperti :
a) Buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid,
terbitan ke, nomor, kota dan nama penerbit.
b) Jurnal imiah: nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan,
nama jurnal dengan angkatan resminya dan jilid.
c) Internet: nama penulis, tahun revisi terakhir, judul
tulisan, website/http, tanggal revisi terakhir, tanggal diakses
(tidak diperbolehkan untuk mengutip dari sumber internet:
Wikipedia, blogspot, wordpress dan sumber lain yang tidak
sahih).
8

d) Sumber-sumber lain seperti misalnya komunikasi


pribadi wawancara, korespondensi pada bidang studi/disiplin
ilmu yang bersangkutan.
Daftar pustaka ditulis dengan huruf kapital dan
ditempatkan dibagian tengah atas halaman, tanpa tanda baca
titik atau koma. Daftar pustaka disusun menurut kelompok
buku referensi, kelompok jurnal, kelompok peraturan
perundang-undangan, dan kelompok sumber lain (makalah,
majalah, koran dan website). Diurutkan secara alphabetis,
tanpa nomor dengan urutan sebagai berikut:
a) Nama pengarang, nama keluarga lebih dahulu,
kemudian nama kecil, untuk nama Indonesia yang tidak jelas
nama keluarganya ditulis sebagaimana adanya.
b) Tahun penerbitan.
c) Judul buku/artikel.
d) Nama kota (tempat) penerbitan.
e) Nama penerbit.
Apabila tidak ada nama pengarang, maka cara
penulisannya sebagai berikut:
a) Instansi atau badan penerbit.
b) Tahun penerbitan.
c) Judul buku/artikel.
d) Nama kota (tempat) penerbitan.
(Catatan: tiap penyebutan keterangan dalam daftar pustaka
ini (nomor a s.d c) diakhiri dengan tanda baca titik, setelah
nama kota (tempat) penerbitan, diakhiri dengan tanda titik
dua. Judul buku diapit tanda petik dua (“judul”) atau dicetak
miring).
Contoh :
Adi Sunaryo. 1983. “ Kamus Bahasa Indonesia baku sebagai
sarana pembakuan bahasa serta sumber acuan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar”.
Kertas Kerja Kongres Bangsa Indonesia IV. Jakarta :
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
9

--------------. 1984. “Metode Penyusunan Kamus” Diklat


Penataran Leksikografi. Jakarta: Pust pembinaan dan
pengembangan bahasa.
--------------. 1988.”Bahasa dan peranannya dalam
pembangunan bangsa” Suara karya, 8-10-1988:V,3—5,
Jakarta.
Adiwimarta, Sri sukesi, et al. 1978. “Tata Istilah Indonesia”.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa.
Alisjahbana, S. Takdir. 1957. Sejarah perjuangan dan
pertumbuhan bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Rakyat.
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Brooks, Nelson, 1964 Language and language learning. New
York: Harcourt, Brace & World, Inc.
------------1968. “Noam Chomsky and Stuart Hampshire
Discuss the Study of Language”. Listener (May): 687-
691, Kridalaksana, harimurti dan Djoko Kentjono
(Editor). 1971. Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-
Flores: Nusa Indah.
Urutan penyebutan keterangan tentang artikel atau
makalah yang termuat di majalah adalah sebagai berikut:
a) nama pengarang
b) tahun penerbitan
c) judul artikel yang diapit tanda petik dua
d) judul majalah penulisannya dicetak miring
e) nomor majalah
f) bulan penerbitan (kalau ada)
g) tahun penerbitan keberapa (kalau ada) dan nomor
halaman.
Tiap penyebutan nama pengarang, tahun penerbitan,
dan judul artikel diakhiri dengan tanda titik. Judul majalah dan
nomor majalah dipisahkan dengan koma diikuti nama bulan
penerbitan dan tahun penrbitan keberapa ditempatkan di
10

dalam kurung diakhiri dengan titik dua sebelum penyebutan


nomor halaman.
Contoh:
I Gusti Ngurah Oka. 1976.:”Membaca kreatif sebuah tinjauan
pendahuluan”: Pengajaran BAhasa dan Sastra, II (Juli 1997):
45-46.
Catatan: Untuk penulisan daftar pustaka dapat juga
menggunakan acuan format penulisan MLA dan format
Harvard pada halaman (26-27) Juknis ini.
2) Lampiran.
Kata lampiran diketik dengan huruf kapital pada bagian tengah
atas halaman lampiran. Isi lampiran diletakkan setelah halaman
lampiran dan diberi nomor urut angka Arab apabila isi lampiran lebih
dari satu. Lampiran ini meliputi Alur pikir, disamping itu dapat juga
melampirkan tabel (yang tidak dimasukkan de dalam dalam batang
tubuh naskah (gambar, bagan, peta, rewayat hidup dan lain-lain yang
dianggap perlu).

8. Penjelasan Kerangka Tulis Tugas Akhir.


Pada bagian ini dijelaskan isi penulisan dari masing-masing pasal dari tiap-
tiap bab tugas akhir, sesuai dengan tata tulis tugas akhir beserta penjelasannya.

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1. Latar Belakang.


Dalam pasal ini penulis harus menuangkan pemikiran tentang
fenomena umum dan fakta-fakta relevan yang menjadi pokok bahasan
penulisan berkaitan dengan judul sebagai titik tolak perumusan masalah
penulisan alasan-alasan.
Uraian dalam latar belakang ini umumnya menggambarkan kondisi
saat ini dari segala aspek guna mengerucut kepada identifikasi adanya
permasalahan yang perlu dianalisis untuk mendapatkan solusi pemecahan
masalahnya.
11

Selanjutnya, untuk sampai pada penjelasan mengapa judul tersebut


perlu dianalisis diperlukan data dengan sumber rujukan yang sahih dan
dituliskan cuplikannya dalam bentuk catatan kaki (footnote).

Pasal 2. Perumusan Masalah


Perumusan masalah didapatkan berdasarkan penjelasan dalam latar
belakang yang dirumuskan baik dalam bentuk kalimat interogatif maupun
kalimat deklaratif. Perumusan masalah merupakan penjabaran masalah
yang ditemukan dalam latar belakang yang pada dasarnya merupakan
pokok bahasan dalam rangka pembahasan yang menjadi inti dari tugas
akhir. Pokok bahasan dapat dinyatakan menjadi sub judul atau substansi
yang menjadi pokok bahasan, atau dijabarkan menjadi pertanyaan yang
harus dijawab sebagai penjabaran masalah. Apabila pokok bahasan atau
pertanyaan dapat dibahas dengan seksama dan dapat menjawab
pertanyaan, maka pada hakekatnya masalah dapat dijawab. Pertanyaan
yang diajukan dalam perumusan masalah pada dasarnya sama dengan
pertanyaan penelitian dalam sebuah penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, penulis menganalisis
untuk mendapatkan pokok-pokok bahasan. Pada Bab III (pembahasan)
pokok-pokok bahasan yang didapatkan harus dianalisis dengan
menggunakan kerangka konsep atau teori yang relevan dan dicarikan
solusi pemecahan masalahnya, serta dampak yang terjadi apabila masalah
tersebut tidak diselesaikan.

Pasal 3. Maksud dan Tujuan


1) Maksud dari penulisan tugas akhir adalah untuk memberikan
gambaran, analisis dan pembahasan serta saran dari permasalahan yang
akan dibahas.
2) Tujuan penulisan tugas akhir adalah sebagai sumbangan pemikiran
taruna kepada pemangku kebijakan untuk memecahkan permasalahan
yang akan dibahas.
12

Pasal 4. Ruang lingkup dan sistematika


1) Ruang lingkup digunakan untuk membatasi agar masalah yang
dibahas tidak meluas, sehingga analisis dan pembahasannya akan lebih
fokus dan mendalam pada satu lingkup tertentu.
2) Sistematika atau tata urut menguraikan penulisan yang dituangkan
dengan lengkap bab per bab disertai penjelasan dalam bentuk narasi, jadi
bukan dalam bentuk seperti daftar isi. Secara ringkas diuraikan inti materi
pembahasan dari masing-masing bab serta kaitan antara bab yang satu
dengan bab yang lainnya, sehingga akan terlihat dengan jelas suatu
kesatuan yang koheren.

Pasal 5. Metode dan Pendekatan


1) Metode
Terdapat berbagai metode penulisan tugas akhir, diantaranya
yang paling sederhana dan umum penulisan tugas akhir yang
menggunakan metode analisis kualitatif/deskriptif. Metode ini
menekankan pada pengumpulan dan analisis penyajian data dan
fakta berdasarkan metode penelitian literatur (kepustakaan) dari data
sekunder dan/atau data primer (bila memungkinkan).
2) Pendekatan
Tugas akhir ini menggunakan pendekatan dengan perspektif
tujuan keluaran sebagai seorang komandan peleton/setingkat,
sesuai kecabangan, dengan analisis keilmuan sesuai dengan
kerangka teoritis yang digunakan.

Pasal 6. Pengertian.
Dalam bagian ini kata, istilah yang dianggap penting dan belum lazim
berkaitan dengan tulisan perlu diperjelas dengan memberi definisi
operasional untuk menghindari timbulnya salah pengertian. Pengertian
tersebut berdasarkan berbagai sumber yang sahih, berkualitas, diterima
secara universal dan diputuskan oleh penulis definisi mana yang
digunakan. Tujuan dalam pasal ini digunakan untuk menentukan definisi
yang digunakan apabila dalam tugas akhir untuk satu istilah terdapat lebih
dari satu definisi/penafsiran.
13

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan kumpulan semua pustaka yang digunakan


sebagai pustaka sumber rujukan untuk melakukan pembahasan. Tinjauan pustaka
berfungsi untuk menunjukkan akuntabilitas pertanggungjawaban dari mana
informasi atau data-data didapat. Pada dasarnya masalah yang didapat untuk dikaji
atau dibahas selalu menggunakan temuan, informasi atau data yang telah menjadi
temuan dari proses pengkajian, atau pembahasan yang dilakukan sebelumnya.
Oleh karenanya informasi, data tersebut harus dipertanggungjawabkan sumbernya
dalam kajian pustaka. Suatu temuan atau informasi yang menjadi temuan penulis
hanya berasal dari dua sumber yaitu pertama, didapat dari hasil pengkajian oleh
peneliti sebelumnya, kedua sebagai hasil analisis atau pengkajian penulis. Tidak
ada data, informasi atau gagasan yang digunakan oleh penulis yang muncul tiba-
tiba tanpa melalui kedua proses diatas. Asumsi dari pembuatan tugas akhir adalah
bahwa tugas akhir ini dibuat untuk dibaca oleh audiens umum yang awam terhadap
permasalahan yang dibahas. Oleh karenanya, ketika penulis menyebut UUD NRI
tahun 1945 sekalipun misalnya, harus disebut UUD NRI tahun 1945 menurut
sumber pustaka mana. Juga apabila penulis menyebut tentang Pancasila, atau
konsep Ketahanan Nasional, harus disebut sumber yang dirujuk oleh penulis ketika
menyebutkan dan menggunakan pengertian Pancasila atau Ketahanan Nasional.
Ke semua sumber rujukan menjadi isi dari Bab II Tinjauan Pustaka.

Pasal 7. Umum
Tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar pembahasan yang
mengidentifikasikan lebih dalam terhadap setiap pokok bahasan yang
muncul, sehingga nantinya dapat digunakan untuk menganalisis pokok-
pokok bahasan.
Dalam pasal ini diuraikan secara umum hal-hal yang dihasilkan dari
tinjauan pustaka, yang memberikan gambaran cakrawala pandang
tentang permasalahan serta sumber pustaka apa yang didapat untuk
mendukung pembahasan masalah secara umum. Hal yang dikemukakan
sebagai pendukung pembahasan dapat berupa data/info/aspek yang
diambil dari sumber rujukan primer atau sekunder yang terpercaya harus
14

dicantumkan sumber rujukannya dalam bentuk catatan kaki dan juga


dikutip kembali dalam daftar pustaka.

Pasal 8. s.d. ……..


Banyaknya pasal dalam Bab ini bersifat fleksibel tergantung
pengelompokan informasi yang diperlukan dan didapat sesuai dengan
sistematika analisis dalam rangka pencapaian simpulan.
Data/informasi/aspek yang dicantumkan dalam pasal-pasal bab ini
merupakan data/informasi/aspek yang diperlukan dan digunakan dalam
analisis, seperti misalnya kerangka teoritis atau lingkungan strategis atau
informasi lainnya. Kerangka teori atau teori yang dirujuk harus digunakan
dalam analisis.

Beberapa pengelompokkan informasi yang diperlukan dan digunakan dalam


analisis (misalnya) :

Pasal …….(Peraturan Perundang-undangan/Bujuk-bujuk)


Pasal ini berisi tentang berbagai peraturan perundang-
undangan/Bujuk-bujuk yang masih berlaku dan terkait langsung dengan
pokok bahasan pada judul, sehingga pembahasannya memiliki landasan
hukum/perundang-undangan.
Peraturan perundang-undangan/Bujuk-bujuk yang dikutip harus
diuraikan secara lengkap dan jelas sampai pasal/isi pasal yang
dipermasalahkan. Dalam artian ini, bukan hanya menyebutkan nomor dan
tahun peraturan perundang-undangan/Bujuk-bujuk saja. Sedangkan hierarki
penulisan diurut dari peraturan yang paling tinggi kedudukannya.
Apabila ada peraturan perundang-undangan/Bujuk-bujuk yang
kedudukannya sama namun tahun penetapannya berbeda, maka urutan
teratas adalah tahun penetapan yang lebih dahulu.

Pasal …….(Data dan Fakta)


Pada pasal ini, dicantumkan/memetakan data dan fakta aktual baik
primer dan/atau sekunder yang relevan dengan pokok-pokok bahasan. Data
15

dan fakta akan digunakan sebagai bahan analisis untuk memecahkan


masalah.

Pasal …..(Kerangka Teoritis).


Kerangka teoritis adalah berbagai teori yang relevan dan digunakan
untuk menganalisis permasalahan yang akan dibahas. Teori tersebut
digunakan sebagai landasan analisis dalam pemecahan masalah dari pokok-
pokok bahasan yang telah dirumuskan.
Apabila terdapat lebih dari satu teori maka dapat dibuat sintesis atas
teori tersebut, atau dapat juga setiap teori menjadi landasan dalam
menganalisis. Dalam artian ini setiap teori yang ditulis harus digunakan
dalam menganalisis pokok-pokok bahasan.

Pasal ……(Eksternal dan Internal Faktor)


Dalam bagian ini dijelaskan faktor-faktor eksternal dan internal yang
berpengaruh erat terhadap pokok-pokok bahasan (yang dapat menghasilkan
peluang serta kendala dalam pemecahan masalah pada Bab III).

Pasal ……(Lain-lain)
Yang dimaksud dalam pasal ini adalah referensi lain yang relevan dan
kontekstual yang digunakan untuk menganalisis pokok bahasan.

Kaitan Tinjauan Pustaka dan Pembahasan.


Tinjauan pustaka memuat semua dan hanya pustaka rujukan yang
diperlukan dalam melakukan pembahasan. Tidak ada gunanya memuat rentetan
pustaka sumber untuk menambah jumlah halaman atau mempertebal naskah,
namun tidak digunakan dalam pembahasan. Sebaliknya tidak boleh ada informasi,
data, gagasan yang muncul tanpa melalui sebutan pustaka sumber rujukan atau
hasil analisis penulis. Dengan demikian antara Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan
Pustaka, Bab III Pembahasan serta Bab IV Penutup merupakan sebuah urutan
yang mengalir secara koheren dan berkesinambungan.
Pada akhirnya dapat dilihat bahwa saran mengalir sebagai bentuk konkrit
dari temuan dalam simpulan dan temuan merupakan jawaban terhadap masalah
yang muncul dalam pokok bahasan atau muncul sebagai jawaban terhadap
pertanyaan penelitian.
16

BAB III
PEMBAHASAN

Pasal ….. Umum


Pasal ini merupakan pengantar umum untuk menjelaskan hal-hal
yang akan dibahas, dianalisis berdasarkan pembahasan dalam bab-bab
sebelumnya.

Pasal …..
Pasal ….. Analisis dari setiap pokok-pokok bahasan pada pasal ini
harus menggunakan teori beserta berbagai aspek yang telah disebutkan
dalam bab sebelumnya, sehingga dari analisis tersebut didapatkan solusi
pemecahan masalah secara komprehensif, holistik dan integral.
Jumlah pasal dalam analisis tidak mengikat dan disesuaikan dengan
pokok-pokok bahasan yang sekaligus dapat menjadi judul pasal.

Pasal …… Hasil Analisis


Pada pasal ini berisi ringkasan dari pemecahan pokok-pokok
bahasan, sehingga menggambarkan solusi secara logis, obyektif,
kontekstual dan sedapat-dapatnya sudah dalam bentuk konkrit.

BAB IV
PENUTUP

Pasal ….. Simpulan.


Pasal ini menguraikan rumusan secara sistematis, singkat dan jelas
mulai dari perumusan masalah, metode dan pendekatan yang digunakan,
pembahasan dan diakhiri dengan solusi dari setiap pokok-pokok bahasan.
Pasal ……Saran.
Pasal ini menguraikan secara garis besar tentang saran-saran yang
berkaitan dengan tulisan produk tugas akhir serta penulisan lain yang dapat
dilanjutkan oleh penulis selanjutnya.
17

BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN TUGAS AKHIR

9. Umum.
Penulisan tugas akhir yang baik, harus mampu menyajikan uraian tentang
latar belakang permasalahan yang akan dibahas. Ide atau gagasan merupakan
suatu hal original dan menarik, serta bernilai penting bagi taruna untuk menhadapi
tugas-tugas disatuan. Dalam tugas akhir yang baik akan terurai dan terlihat dengan
jelas apa inti pikiran dan bagaimana jalan pikiran taruna dalam mendekati atau
membuat rencana pemecahan masalah serta aspek-aspek apa saja yang
mendukung dan menghambatnya.
Persyaratan utama yang harus dipenuhi Taruna Akmil untuk mengajukan
usulan Tugas Akhir yakni Taruna Tingkat IV atau Taruna Tingkat III yang telah
memenuhi syarat sesuai Kurikulum Pendidikan Akademi Militer. Adapun langkah-
langkah yang harus dipedomani penulis, sebagi berikut :
1) Menemukan pokok permasalahan dan rumusan judul Tugas Akhir;
2) Membuat proposal dan alur pikir;
3) Konsultasi awal dengan pembimbing;
4) Pengumpulan bahan referensi;
5) Pembuatan naskah awal;
6) Konsultasi lanjutan dengan pembimbing;
7) Penyempurnaan naskah awal;
8) Pengecekan ulang;
9) Konsultasi akhir dengan pembimbing; dan
10) Pencetakan naskah Tugas Akhir.

10. Menemukan Pokok Permasalahan dan Rumusan Judul Tugas Akhir.


Pokok Permasalahan ditemukan oleh penulis dengan terlebih dahulu
berkonsultasi dengan pembimbing masing-masing. Kemudian pokok permasalahan
yang disetujui pembimbing dirumuskan dalam judul dan diajukan kepada lembaga
untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Jumlah judul yang diajukan
sejumlah 2 (dua) judul. Selanjutnya lembaga akan memilih salah satu judul yang
telah diajukan melalui rapat panitia judul (Pandul). Judul yang telah mendapat
pengesahan tersebut akan diumumkan kembali melalui keputusan Gubernur Akmil.
18

Judul Tugas Akhir dirumuskan bebas, bersifat problem solving yang


berkaitan dengan bidang tugas sebagai seorang calon Perwira Pertama dengan
kecabangan masing-masing. Memenuhi kaidah ilmiah dari aspek permasalahan,
metode, tinjauan pustaka dan simpulan/keputusan akhir. Perumusan Judul tidak
hanya didasarkan kepada bidang studi keahlian, SBS Pengetahuan Manajemen,
SBS Pengetahuan Teknik Sipil, SBS Pengetahuan Teknik Mesin, SBS
Pengetahuan Teknik Elektro dan SBS Pengetahuan Administrasi.

11. Membuat Proposal dan Alur Pikir


Proposal segera dibuat sesudah judul Tugas Akhir disetujui oleh panitia
penentuan judul, sedangkan Alur Pikir dibuat untuk judul Tugas Akhir yang telah
mendapat penetapan melalui keputusan Gubernur Akmil (1 judul TA untuk 1
Taruna). Adapun yang dimaksud dengan proposal dan alur pikir adalah :
a. Proposal merupakan pemikiran awal dalam rencana penulisan Tugas Akhir
yang meliputi : Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pokok-pokok Bahasan
(sebagai acuan sementara), Ruang Lingkup dan Rencana Referensi serta teori
yang akan digunakan.
b. Alur pikir merupakan gambaran yang disampaikan oleh peserta dalam
menulis Tugas Akhir yang berbentuk bagan yang terdiri dari bulatan, panah dan
garis (bulkonahris). Alur pikir bersifat bebas, namun tetap mengikuti kaidah yang
berlaku yaitu : ada awal, ada akhir, logis, jelas dan runtut.

12. Konsultasi Awal dengan Pembimbing.


Sesudah mendapatkan penetapan judul Tugas Akhir (dengan keputusan
Gubernur Akmil), selanjutnya penulis segera berkonsultasi dengan pembimbing
serta melaksanakan penyempurnaan proposal apabila judul ada perubahan, dan
membuat alur pikir serta membuat sistematika penulisan (kerangka tulis) Tugas
Akhir. Sistematika masing-masing bab yang mengacu pada alur pikir. Konsultasi
dengan pembimbing diatur menggunakan Takah yang disediakan oleh Lembaga.

13. Pengumpulan Bahan Referensi.


Dengan telah dibuatnya alur pikir dan sistematika, yang telah disetujui oleh
Pembimbing, selanjutnya Taruna Akmil dapat mulai dengan mengumpulkan bahan
referensi yang terkait dengan judul dan pokok bahasan. Biasanya berasal dari
19

materi yang pernah diterima selama melaksanakan pendidikan di Akmil,


buku/referensi dari perpustakaan, jurnal ilmiah surat kabar atau dokumen penting
lainnya.

14. Pembuatan Naskah Awal.


Selanjutnya mulai dibuat naskah awal yang berisi pokok-pokok bahasan dari
setiap Bab yang akan ditulis Taruna Akmil sesuai dengan judul tugas akhir dan
segara diajukan kepada Pembimbing dalam bentuk map takah.

15. Konsultasi Lanjutan Tugas Akhir.


Konsultasi dengan pembimbing tidak terbatas hanya dilakukan sesuai
dengan jadwal, tetapi harus dilakukan berulang kali sesuai kebutuhan atau
dilakukan secara bertahap, minimal 14 kali. Pahami dengan benar hal-hal yang
menjadi arahan dari pembimbing Tugas Akhir.

16. Penyempurnaan Naskah Tugas Akhir.


Setiap selesai konsultasi dan setelah mendapatkan masukan dari
pembimbing, maka taruna melaksanakan penyempurnaan tugas akhirnya
berdasarkan koreksi dan masukan pembimbing ke dalam konsep tugas akhirnya.

17. Pengecekan Ulang.


Taruna Akmil perlu mencermati secara sungguh-sungguh dan berulang-
ulang, apakah judul, rumusan masalah, pokok-pokok bahasan, alur pikir analisis,
simpulan dan saran telah tersusun secara berurutan dan terangkai dengan baik
dalam arti saling berkaitan secara komprehensif, integral dan holistik.

18. Konsultasi Akhir dengan Pembimbing.


Sebelum tugas akhir dilaksanakan ujian, sekali lagi konsultasi dengan
pembimbing untuk meyakinkan bahwa tugas akhir yang menjadi tugas Taruna Akmil
telah ditulis dan disusun dengan baik serta sesuai dengan Juknis penulisan Tugas
Akhir Akademi Militer.
Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh lembaga, Taruna
Akmil belum menyelesaikan penulisan tugas akhirnya atau sudah selesai namun
20

belum sesuai dengan Juknis penulisan Tugas Akhir, maka pembimbing dapat tidak
memberikan persetujuan untuk ujian tugas akhir.

19. Pencetakan Naskah Taskap.


Setelah semuanya selesai, mulailah mencetak sesuai dengan ketentuan
lembaga. Perlu diingat, apabila terdapat kesalahan cetak atau penulisan setelah
tugas akhir taruna tercetak, perlu dipersiapkan dan dibuatkan daftar ralat dan
disampaikan sebelum ujian tulisan dan ujian penyajian tugas akhir.

20. Ujian Proposal Tugas Akhir.


Pelaksanaan seminar proposal tugas akhir dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan didalam kalender pendidikan. Proposal dapat
dilakukan ujian setelah mendapatkan persetujuan dari Pembimbing Tugas Akhir
dengan mengetahui lembaga.
Adapun tata cara di dalam Pelaksanaan Ujian Proposal Tugas Akhir adalah
sebagai berikut:
a. Ujian Tugas Akhir dihadiri oleh Dewan Penguji yang terdiri dari 1 (satu) orang
Ketua Dewan Penguji dan 2 (dua) orang Anggota Dewan Penguji.

b. Ujian dilaksanakan pada waktu yang telah dijadwalkan dan dipimpin oleh
Ketua Dewan Penguji Tugas Akhir.

c. Naskah Tugas Akhir harus diserahkan kepada Dewan Penguji Tugas Akhir
paling lambat 3 (tiga) hari sebelum ujian dilaksanakan.

d. Apabila Taruna dinyatakan lulus ujian, maka Ketua Dewan Penguji membuat
berita acara ujian yang menyebutkan nilai akhir ujian Tugas Akhir yang
ditandatangani oleh semua Penguji. Adapun kriteria kelulusan adalah sebagai
berikut:
1) lulus tanpa perbaikan; dan

2) lulus dengan perbaikan Tugas Akhir (lama waktu perbaikan


ditentukan kemudian).

e. Ketua Dewan Penguji mempunyai wewenang penuh di dalam menentukan


tingkat kelulusan Taruna saat pelaksanaan ujian Tugas Akhir.
21

Seminar Proposal Tugas Akhir terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu: penilaian
naskah dan kelayakannya untuk dilanjutkan sebagai penulisan Tugas Akhir.

a. Seminar Proposal Tugas Akhir dilaksanakan oleh Taruna Akmil dihadapan


Dosen Pembimbing masing-masing dan rekan-rekan Taruna satu kelas.

b. Seminar Proposal Tugas Akhir pada prinsipnya untuk mengukur dan menilai
bahwa proposal yang disusun dan dipaparkan Taruna Akmil tersebut layak untuk
dilanjutkan ke tahap penulisan Tugas Akhir.

c. Apabila dinilai tidak memenuhi syarat maka Taruna Akmil wajib mengulangi
Hasil penyusunan proposal Tugas Akhir.

d. Pelaksanaan Seminar proposal Tugas Akhir.

1) Naskah proposal Tugas akhir dikumpulkan kepada Dosen


Pembimbing masing-masing untuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya Taruna melaksanakan seminar proposal Tugas Akhir sesuai
jadwal yang ditentukan.

2) Seminar Proposal Tugas Akhir. Naskah seminar proposal Tugas


Akhir dipaparkan di depan Dosen Pembimbing masing-masing dan sebagai
audiensi Taruna Akmil rekan satu kelasnya. Adapun tata cara seminar
proposal Tugas Akhir, adalah sebagai berikut :

a) paparan 15 menit;

b) tanggapan/tanya jawab 30 menit; dan

c) kesimpulan.

21. Bagian-bagian Proposal Tugas Akhir. Adapun bagian utama dari proposal Tugas
Akhir adalah Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pokok-pokok Bahasan (sebagai acuan
sementara), Ruang Lingkup dan Rencana Referensi serta teori yang akan digunakan.

1) Latar Belakang Masalah. Latar belakang masalah mengemukakan


alasan-alasan yang mendorong perlunya penelitian tentang masalah
tersebut dilakukan. Latar belakang timbulnya masalah diuraikan secara jelas
dan sejauh mungkin didukung oleh data empirik hasil penelitian sebelumnya
atau fakta empirik lainnya bahwa masalah tersebut memang ada atau belum
22

terjawab secara tuntas. Penelitian harus berlatar belakang masalah aktual


yang memerlukan pemecahan;

2) Perumusan Masalah. Rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dalam


kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik harus memungkinkan untuk
menentukan metode pemecahan dan pencarian datanya;

3) Pokok-pokok Bahasan (sebagai acuan sementara). Pokok bahasan


adalah mencakup tentang hal-hal yang akan dibahas berkaitan dengan
persoalan-persoalan yang terjadi sesuai dengan data dan fakta untuk
memecahkan permasalahan;

4) Ruang Lingkup. Berisi ruang lingkup bahasan yang mencakup


keseluruhan bab yang akan dibahas dalam proposal Tugas Akhir; dan

5) Rencana Referensi serta teori yang akan digunakan. Berisi tentang


referensi-referensi dan teori yang akan digunakan di dalam pembahasan.
Referensi yang digunakan dapat berupa buku, jurnal ilmiah, peraturan
perundang-undangan, buku-buku petunjuk dan lain-lain sesuai kebutuhan.

22. Beberapa Catatan Penting yang Harus Diperhatikan.

a. Kartu Bimbingan/Konsultasi. Selama melaksanakan Tugas Akhir


Taruna Akmil dilengkapi dengan kartu bimbingan kerja atau kartu konsultasi
sebagai sarana untuk mencatat kegiatan pelaksanaan Tugas Akhir. Setiap tahap
kegiatan pembuatan Tugas Akhir yang dimulai sejak pengajuan usulan proposal
sampai dengan ujian Tugas Akhir harus diketahui dan ditanda tangani oleh Dosen
Pembimbing. Pengendalian pembimbingan Tugas Akhir juga akan dibantu oleh
tenaga administrasi kependidikan terutama bagi Taruna yang tidak memenuhi
target sesuai jadwal pembimbingan yang ditentukan;

b. Mengingat waktu yang tersedia sangat terbatas, maka taruna dapat


memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya untuk menghindari penyimpangan
penulisan dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Dalam hal ini peserta
harus membuat jadwal waktu konsultasi dengan pembimbing diluar jadwal yang
telah ditetapkan oleh lembaga;

c. Pembahasan tulisan harus argumentatif, logis, koheren dan strategis;


23

d. Gunakan data dan fakta dari hasil penelitian atau hasil studi literatur dari
sumber yang jelas agar lebih ilmiah dan obyektif;

e. Penggunaan sumber pustaka dari internet harus menggunakan e-book dan


apabila akan menggunakan pernyataan perorangan agar selektif sesuai dengan
kompetensinya serta mencantumkan website serta kapan artikel tersebut diunduh;

f. Daftar Pustaka dikelompokkan dalam kelompok buku referensi, kelompok


jurnal, kelompok lain yang relevan dengan judul tugas akhir yang akan ditulis;

g. Penulis dilarang plagiasi, karena apabila terbukti tidak asli atau plagiasi,
maka yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus;

h. Hindari penggunaan kalimat yang berulang-ulang;

i. Gunakan tata tulis sesuai ketentuan yang berlaku dan jangan mengabaikan
etika penulisan;

j. Taruna terbukti melakukan penjiplakan (plagiat) maupun yang dibuatkan


oleh orang lain/pihak lain yang bukan ide/gagasan sendiri atas Proposal tugas akhir
yang diajukan;

k. Rencana penulisan yang disusun belum dapat meyakinkan penguji


Pembimbing atas kelanjutannya untuk dikembangkan sebagai Tugas Akhir; dan

l. Sanksi yang diberikan yaitu menyusun ulang proposal Tugas Akhir dengan
waktu yang terbatas.
24

BAB IV
TATA TERTIB DAN ETIKA PENULISAN NASKAH TUGAS AKHIR

23. Umum.
Tata tertib penulisan adalah berbagai ketentuan menulis yang menyangkut
pengaturan tata letak dan ruang bagian-bagian yang hendak ditulis, pengaturan
pemilihan ukuran huruf, pengaturan jarak/spasi dan pengaturan penomoran bagian-
bagian dari tugas akhir dan sebagainya.
Etika penulisan adalah berbagai ketentuan menulis yang berkaitan dengan
kejujuran intelektual yang berlaku universal dalam dunia intelektual, menyangkut
etika penyaduran karya orang lain, mengutip dan merujuk suatu referensi yang
digunakan dalam mendukung analisis-analisis yang diperlukan dalam penulisan
tugas akhir. Hal ini penting untuk menghindari plagiasi dan alasan ini juga yang
menjadi pertimbangan diadakannya lembar atau halaman pernyataan keaslian
tulisan.
Ketentuan mengenai tata tulis diatur sesuai Peraturan Kepala Staf Angkatan
Darat Nomor Kep/430/X/2013 Tanggal 31 Oktober 2013 tentang Pengesahan Buku
Petunjuk Administrasi Tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan
Darat.

24. Tata Tertib Penulisan.

a. Bahasa.
Dalam menulis tugas akhir, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia ragam tulis baku. Ragam tulis baku ini ditandai oleh kelengkapan
struktur, untuk kata maupun kalimat. Lengkap artinya tidak ada bentuk-
bentuk kata atau unsur-unsur kalimat yang berlebihan. Ragam tulis baku ini
ditandai pula oleh kelugasan, ketepatan, tidak bertele-tele, serta tidak
adanya pemakaian unsur bahasa asing atau bahasa daerah yang masih
bersifat asing atau bersifat kedaerahan.
Apabila tidak dapat dihindari, pemakaian kosakata asing atau daerah
di dalam tugas akhir itu, kosakata itu dapat saja digunakan, tetapi harus diberi
garis bawah tunggal atau cetak miring sebagai tanda bahwa kosakata itu
masih bersifat asing atau daerah. Akan tetapi, lebih baik jika diusahakan
terjemahan Indonesianya lebih dahulu, kemudian diikuti kosakata asingnya
25

yang diapit tanda kutip tunggal atau ditempatkan di dalam kurung misalnya:
umpan balik ‘feed back’ masukan ‘input’ atau umpan balik (feed back),
masukan (input)
Ragam tulis baku ini sifatnya tidak terikat oleh ruang dan waktu,
sehingga kapanpun dibaca dan siapapun yang membacanya dapat dengan
mudah memahaminya. Dalam penulisan tugas akhir ini harus berpegang
pada ketentuan ejaan yang berlaku, yaitu pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah.

b. Ukuran, Jenis Huruf, Kertas dan Halaman.


Bagian utama Tugas Akhir dimulai dari Bab I dan seterusnya sampai
Bab IV. Setiap bab dimulai dengan halaman baru. Kata Bab I dan seterusnya
sampai Bab IV, ditulis dengan huruf kapital dan angka romawi ditempatkan
di bagian tengah halaman, 3 cm dari pias atas (top margin). Judul bab/baris
yang lebih dari satu baris diketik dengan jarak antar baris 1.5 spasi dengan
nama dan ukuran huruf (Arial atau Times New Roman Font 12). Jarak antara
judul pasal dan baris pertama teks dan judul pasal berikutnya adalah 1.5
spasi. Jarak antar baris dalam pasal berikutnya adalah 1.5 spasi. Awal
paragraf diketik sesudah tiga ketukan (pada ketukan keempat).
Jumlah halaman bagian inti tugas akhir ditentukan minimal 40
halaman dan maksimal 50 halaman tidak termasuk bagian awal dan akhir.
Komposisi pembagian halaman pada masing-masing bab, diharapkan
proporsional, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan ±15%
Bab II Tinjauan Pustaka ±30%
Bab III Pembahasan ±50%
Bab IV Penutup ± 5%
Tugas akhir diketik dalam kertas HVS 80 gram ukuran A-4 (210.00 x
297.00 mm). Pada halaman awal bab, pias atas (top margin) 3 cm dari pinggir
kertas, pias kiri (left margin) 3.8 cm dari pinggir kertas, pias kanan (right
margin) 3 cm dari pinggir kertas dan pias bawah (bottom margin) sesuai
dengan keperluan (minimal 2.5 cm). Pada halaman awal bab, nomor
halaman dicantumkan tengah pias bawah. Pada halaman isi bab pias atas 3
cm dari pinggir kertas, pias kiri 3.8 cm dari pinggir kertas, pias kanan 3 cm
26

dari pinggir kertas, dan pias bawah sesuai dengan keperluan (minimal 2.5
cm). Penomoran halaman ditulis dihalaman bagian atas tengah, khusus
untuk halaman 1 tidak diberi nomor. (Contoh format isi naskah terlampir). Ada
dua penomoran, yaitu (1) penomoran dengan angka romawi kecil di mulai
pada halaman judul (title page) dan berakhir pada halaman terakhir sebelum
Bab I, (2) penomoran dengan angka Arab di mulai pada halaman pertama
Bab I seterusnya sampai dengan halaman terkhir indeks (kalau ada).

25. Etika Penulisan


Beberapa bagian yang harus mendapat perhatian dalam etika penulisan
tugas akhir adalah hal yang menyangkut masalah penunjukan sumber pustaka,
penulisan catatan kaki dan sebagainya.
a. Penunjukan Sumber Pustaka.
Ada banyak cara mengutip dan merujuk dalam dunia penulisan ilmiah.
Kita mengenal sistem perujukan, pengutipan dan bibliografi Chicago (The
Chicago Manual Style), MLA (The Modern Language Association of
America), APA (American Psychological Association), Turabian, Yale,
Havard, Vancouver dan lain-lain. Bahkan, tidak jarang setiap bidang itu
memiliki sistem perujukannya masing-masing yang khas, sesuai dengan
keperluan, sifat dan kebiasaan selingkung bidang (pedoman ini sendiri
menggunakan acuan Turabian, Lihat Turabian, 1996). Sistem perujukan di
ilmu ekonomi berbeda dari sistem perujukan ilmu budaya, kedokteran atau
ilmu alam. Hal itu dapat diterima sepanjang prinsip dasar kejujuran,
autentisitas, orisinalitas dan kaidah keilmiahan yang berciri sistematis,
obyektif dan logis dihayati dan diikuti.
Berikut adalah contoh cara penulisan daftar pustaka. Contoh tersebut
menggunakan format MLA (Gibaldi, 2003) dan Harvard (The Learning
Centre, 2004). Berbagai sistem dan cara perujukan lain (termasuk contoh
atau model cara merujuk dalam teks) dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan sepanjang dilakukan dengan benar dan konsisten.
27

Contoh cara penulisan daftar pustaka format MLA dan Havard


JENIS FORMAT MLA FORMAT HARVARD
RUJUKAN
1 2 3
Satu Chodorow Nancy J, Chodorow Nancy J, 1989,
Penulis Feminims and Feminims and Psycoloanalytic
Psycoloanalytic Theory, Theory, New Haven: Yale
New Haven: Yale University Press
University Press, 1989
Dua Swale John M, dan Swale John M, dan Christine
Penulis Christine B. Feak, B. Feak, 1994, Academic
Academic Writing for Writing for Graduate Students,
Graduate Students, Ann Ann Arbor, The University of
Arbor, The University of Michigan Press
Michigan Press, 1994
Lebih dari Xanthakos, Petros P., Lee Xanthakos, Petros P., Lee W.
dua penulis W. Abramson dan Donals Abramson dan Donals A.
A. Bruce, Ground Control & Bruce,1994, Ground Control &
Improvement, New York: Improvement, New York: John
John Wiley & Sons, Inc, Wiley & Sons, Inc
1994
Lebih dari Mitchell, James K, Mitchell, James K, 1993,
satu edisi Fundamentals of Soil Fundamentals of Soil
Behavior, Ed Ke-2, New Behavior, Ed Ke-2, New York:
York: John Wiley & Sons, John Wiley & Sons, Inc.
Inc., 1993
Penulis Depertemen Pendidikan Depertemen Pendidikan dan
tidak dan Kebudayaan, Kamus Kebudayaan, 1991, Kamus
diketahui/ Besar Bahasa Indonesia, Besar Bahasa Indonesia, Ed
Lembaga Ed Ke-2 Jakarta: Balai Ke-2 Jakarta: Balai Pustaka
Pustaka, 1991
Buku Shannon, Patrick, Peny. Shannon, Patrick, Peny., 1992,
dengan Becoming Polical: Becoming Polical: Readings
penyunting/ Readings and Writing the and Writing the Politics of
Editor Politics of Literacy Literacy Education, Ports-
Education, Ports-Mouth, Mouth, NH : Heinemann
NH : Heinemann, 1992
Jurnal Chrisoffersen, Erik Chrisoffersen, Erik Exe. 1996,
Exe.”Hotel Pro Forma: ”Hotel Pro Forma: Exposing
Exposing reality as a reality as a Visualization”.
Visualization”. Performace Performace Research 1 (3),:
Research 1 (3), (1996): 77- 77-89
89

Majalah Ayatrohaedi, “Beragama Ayatrohaedi, 2004 “Beragama


dalam Kedamaian” Tempo, dalam Kedamaian” Tempo, 13
13 Juni 2004, 78. Juni, 78.
28

1 2 3
Surat Abdurrahman, Moeslim Abdurrahman, Moeslim, 2004
Kabar “Kelas Menengah Islam “Kelas Menengah Islam dan
dan Multikulturalisme” Multikulturalisme” Kompas, 1
Kompas, 1 Nov. 2004,4. Nov., hlm. 4.
Dokumen Biro Pusat Statistik, Biro Pusat Statistik, 1993,
Pemerintah Struktur Ongkos Usaha Struktur Ongkos Usaha Tani
Tani Padi dan Palawija Padi dan Palawija 1990, BPS,
1990, Jakarta: BPS, 1993 Jakarta.

Uraian dalam tulisan dapat dilakukan dengan penunjukan sumber


pustaka dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Nama Peserta pada bagian permulaan kalimat:
“Jerret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia
mencakup sejumlah 50 jenis”.
2) Nama peserta dengan bagian tengah kalimat:
“Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar
ditemukan oleh Aiers (1963) di dalam serbuk Oenthera
Hookerg”
3) Nama peserta pada bagian akhir kalimat:
“Penggunaan sterilisator autoklat dapat memberikan pengaruh
baik atau buruk terhadap pertumbuhan, tergantung pada gula
yang dipergunakan dalam medium (Supraptopo. 1979)”.
4) Peserta 2 orang.
Jika peserta terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus
disebutkan. “Philips dan Andrew (1966) menemukan
spermatozoa pada testis herefor yang berumur 224 hari”.
5) Peserta lebih dari 2 orang. Kalau peserta terdiri dari lebih 2
orang, yang dicantumkan hanya peserta 1 diikuti dengan dkk
atau et al.
“Buluh serbuk sari Lilium Lingiflorium mengandung sejumlah
besar amioplas (Rosen, dkk, 1964) atau (Rosen, et al, 1964)”.
6) Yang diacu lebih dari 2 orang:
a) Kalau nama peserta masuk dalam uraian, semua
sumber disebutkan: Menurut Shuka dan Misra (1979),
Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976) Studi
29

mengenai kekerabatan merupakan bagian studi


sistemik”.
b) Jika peserta tidak masuk dalam uraian, maka antara
sumber-sumber itu dipasang tanda titik koma:
“Pemberian vitamin C dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya pencoklatan permukaan irisan jaringan yang
disebabkan oleh reaksi oksidasi (Wearing dan Philips,
1976: Bidwell, 1979, Harisuseno, 1974)”.
b. Pengutipan dari Sumber Kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama peserta
aslinya dan nama peserta buku atau amalah yang dibaca: “Hasil yang sama
ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandat (Steves, 1972)”. Dalam hal ini
yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Stevess (1972).
Sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya yang dicantumkan
sebagai kutipan.
c. Catatan kaki/foot note
Dalam penulisan tugas akhir (khususnya ilmu sosial) biasanya
diperlukan catatan yang lazim disebut catatan kaki. Catatan ini digunakan
untuk: (1) menunjang fakta, konsep dan gagasan, (2) memberikan informasi
tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan, (3) Memberikan
penjelasan tambahan terhadap suatu masalah yang dikemukakan dalam
teks atau menjelaskan definisi istilah secara lebih cermat.
Catatan kaki langsung diberikan dibawah halaman dengan font yang
sama dengan font penulisan tugas akhir, namun ukurannya lebih kecil (10)
dengan spasi (1). Untuk memperpendek penulisan informasi pustaka dalam
catatan kaki digunakan kata “ibid” yang berasal dari “ibidum” yang artinya
ditempat yang sama dengan diatasnya. Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang
mendahuluinya. Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki yang
menyelinginya. Ibid diketik atau ditulis sebagai berikut: Ibid, koma, jilid,
halaman.
d. Kutipan.
Sama dengan fungsi penunjukan sumber pustaka dan catatan kaki,
kutipan digunakan untuk: menunjang fakta, konsep gagasan memberikan
informasi tentang data, gagasan dan lain-lain yang relevan dan mempertajam
30

masalah yang dibahas. Untuk menghindari kesan suatu tugas akhir hanya
merupakan kutipan dari berbagai sumber dan pendapat orang lain, kutipan
hendaknya digunakan seperlunya saja. Ada dua cara mengutip, yaitu dengan
mengutip langsung atau dengan mengambil intisarinya dan mengemukakan
kembali dengan bahasa sendiri.
Kutipan langsung biasanya digunakan untuk: peraturan, buku
petunjuk, rumusan matematika atau rumus ilmiah lainnya, yang mana kata
atau ungkapan harus tepat sesuai dengan aslinya. Apa yang dikutip langsung
harus ditulis kembali secara persis, baik ejaan, kapitalisasi, pungtuasi,
maupun penulisan alinea. Koreksi atau catatan sisipan dari pengutip harus
dinyatakan.
Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris
dinyatakan dalam tanda petik dua dan ditulis dalam teks. Kutipan tidak
langsung ditulis seperti teks biasa yang lain dengan diawali kata penghubung
bahwa. Untuk menunjukkan penekanan dan kutipan langsung yang panjang
ditulis terpisah dimulai pada ketukan kelima, Spasi tunggal, tanpa tanda petik
buka dan petik tutup. Hendaknya dihindari pemakaian kutipan langsung yang
terlalu banyak dan panjang-panjang dalam suatu tugas akhir. Apabila kurang
terkendali, kebiasaan ini dapat menimbulkan kesan bahwa taruna kurang
mengolah dan mencerna apa yang diacu dan karya yang dihasilkan seolah-
olah hanya merupakan serangkaian kutipan.
Contoh:
1) Kutipan langsung:
a) ……selanjutnya, di dalam cerita itu (Pratikto, 1959)
Rama mengatakan, “Hidup ini adalah penderitaan,
Namun kita harus menjalaninya”…….
b) ……dalam penjelasannya, Prof. Li Fang Kuei (1973)
menyatakan:
In the vast territory of the Chinnese Republic are found
not only many dialects but also many language of diverse
structure, spoken by people of different cultures and
customs. The constitutes a problem in which student of
politics and education have to be interested, because
language is the only instrument by means of wich
31

knowledge and ideas are introduced and the


organization and education of the masses may be
carried on.
2) Kutipan tak langsung
………..selanjutnya, didalam cerita itu menyatakan
bahwa hidup ini adalah penderitaan: kita harus menjalaninya
(Pratikto, 1996)
e. Interpolasi
Karena reproduksi yang tepat merupakan syarat mutlak untuk kutipan
langsung, maka apabila ada koreksi atau komentar dari pengutip, koreksi dan
komentar tersebut harus disisipkan dalam kurung siku (square brackets).
Koreksi dapat dilakukan dengan (1) menambah kata sic. (kata latin yang
artinya “demikian”) dalam kurung siku pada bagian yang salah, (2)
Menyisipkan pembetulannya dalam kurung siku langsung di bagian yang
salah, atau (3) menambah frase yang menunjukkan adanya kesalahan. Tiga
cara tersebut dapat diberikan contoh sebagai berikut:
1) Tentara Spanyol berontak dan di bawah pimpinan Kaisar Galba
mereka menyerbu Roma pada tahun 86 [sic].
2) Tentara Spanyol berontak dan di bawah pimpinan Kaisar Galba
mereka menyerbu Roma pada tahun 86 [68].
3) Tentara Spanyol berontak dan di bawah pimpinan Kaisar Galba
mereka menyerbu Roma pada tahun 86 [tahun yang benar 68].
Kutipan, baik langsung maupun tidak langsung harus disebutkan
sumbernya.
f. Elipsis
Elipsis adalah penghapusan sebaian dari materi yang dikutip tanpa
mengakibatkan perubahan makna. Apabila ini dilakukan, perlu digunakan
tanda ellipsis (…). Apabila yang dihapus satu alinea atau lebih, digunakan
titik-titik hingga melintas halaman.
Contoh:
- Pasukan peta menyerang markas Tentara Jepang di Yogyakarta pada
tanggal 12 Agustus 1945.

- (….) Peta menyerang (…) Jepang di Yogyakarta pada tanggal 12


Agustus 1945.
32

BAB V
PENILAIAN TUGAS AKHIR

26. Umum. Penilaian tugas Akhir dilakukan dari awal proses penulisan tugas akhir
sampai dengan produk tulisan dipertanggung jawabkan didepan dewan penguji. Penilaian
terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu nilai proposal tugas akhir dan nilai Tugas Akhir. Adapun
unsur-unsur yang dinilai pada proses pembuatan tugas akhir meliputi nilai bimbingan, nilai
produk tulisan dan nilai ujian.

27. Nilai Bimbingan. Penilaian bimbingan tugas akhir dilakukan oleh pembimbing
tugas akhir. Adapun unsur-unsur yang dinilai dalam kegiatan bimbingan meliputi kualitas
konsultasi, penguasaan materi dan kualitas tulisan. Unsur-unsur tersebut berlaku pada
penulisan proposal dan produk tulisan tugas akhir. Nilai maksimum dan bobot penilaian
masing-masing item penulisan lihat lampiran IV.
a. Bobot nilai unsur-unsur :
1) Nilai kualitas konsultasi : 30%
2) Nilai penguasaan materi : 30%
3) Nilai kualitas tulisan : 40%
b. Nilai akhir bimbingan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai
akhir bimbingan Proposal dan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

NAB  (30 x N1)  (30 x N2)  (40 x N3)


100
Dimana:
NAB = nilai akhir bimbingan
N1 = nilai kualitas konsultasi
N2 = nilai penguasaan materi
N3 = nilai kualitas tulisan

28. Nilai Produk Tulisan Proposal dan Tugas Akhir. Setelah kegiatan bimbingan
proposal dan bimbingan tugas akhir dilaksanakan selanjutnya produk proposal dan produk
tugas akhir dilakukan penilaian oleh tim penilai. Tim penilai produk proposal dan produk
tugas akhir ditentukan oleh lembaga melalui surat perintah gubernur. Tim penilai terdiri
dari 3 (tiga) orang penilai. Untuk penilaian produk proposal terdiri dari Latar Belakang,
Perumusan Masalah, Pokok-pokok Bahasan (sebagai acuan sementara), Ruang Lingkup,
Rencana Referensi, alur pikir serta teori yang akan digunakan. Untuk penilaian produk
tugas akhir terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, penutup, daftar
33

pustaka, daftar lampiran, alur pikir, tabel, daftar gambar dan daftar riwayat hidup. Penilaian
produk tulisan proposal dan tugas akhir sebagai berikut:
a. Produk tulisan proposal tugas akhir
1) Bobot nilai unsur-unsur :
a) Nilai latar belakang : 30%
b) Nilai perumusan masalah dan pokok-pokok bahasan : 30%
c) Nilai ruang lingkup, kerangka teori dan referensi : 10%
d) Nilai alur pikir : 30%
2) Nilai akhir proposal tugas akhir. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai akhir produk proposal adalah sebagai berikut :

NAPP  (30 x N1)  (30 x N2)  (10 x N3) (30 x N4)


100
Dimana:
NAPP = nilai akhir proposal
N1 = nilai latar belakang
N2 = nilai perumusan masalah dan pokok-pokok bahasan
N3 = nilai ruang lingkup, kerangka teori dan referensi
N4 = nilai alur pikir

b. Produk tulisan tugas akhir


1) Bobot nilai unsur-unsur :
a) Nilai BAB I Pendahuluan : 10%
b) Nilai BAB II Tinjauan Pustaka : 30%
c) Nilai BAB III Pembahasan : 50%
d) Nilai BAB IV Penutup : 5%
e) Nilai Daftar pustaka : 5%
Daftar lampiran
- Alur pikir
- Tabel
- Daftar Gambar
- Riwayat Hidup

2) Nilai akhir produk tulisan tugas akhir. Adapun rumus yang digunakan
untuk menghitung nilai akhir produk Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

NAPTa  (10 x N1)  (30 x N2)  (50 x N3)  (5 x N4)  (5 x N5)


100
34

Dimana:
NAPTa= nilai akhir produk tulisan tugas akhir
N1 = nilai BAB I Pendahuluan
N2 = nilai BAB II Tinjauan Pustaka
N3 = nilai BAB III Pembahasan
N4 = nilai BAB IV Penutup
N5 = nilai Daftar pustaka
c. Elemen-elemen penilaian produk proposal dan tugas akhir secara terinci
seperti terlampir.

29. Nilai Ujian Proposal dan Tugas Akhir. Setelah naskah Tugas Akhir dinilai, maka
selanjutnya dilaksanakan ujian pendadaran Tugas Akhir. Naskah Tugas Akhir dipaparkan
di depan Susunan Dewan Penguji Tugas Akhir terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Dewan
Penguji (Penguji dengan Pangkat tertinggi ataupun gelar akademis tertinggi) dan 2 (dua)
orang Anggota Dewan Penguji serta 1 (satu) Dosen Pembimbing (sebagai Penguji Saksi
maupun sebagai Moderator). Adapun tata cara ujian sebagai berikut :

a. laporan kepada Dewan Penguji


b. penenangan : 5 menit;
c. paparan : 10 menit;
d. tanggapan/tanya jawab : 30 menit;
e. pengarahan Ketua Dewan Penguji (Sidang) : 5 menit;
f. Pembacaan hasil sidang proposal/TA : 5 menit; dan
g. Istirahat : 5 menit.

Adapun cara penilaian ujian proposal dan ujian tugas akhir adalah sebagai berikut :
a. Bobot nilai unsur-unsur :
1) Nilai penguasaan materi : 60%
2) Nilai percaya diri/kemampuan presentasi : 20%
3) Nilai penggunaan waktu : 10%
4) Nilai penggunaan alins alongins : 10%
b. Nilai akhir proposal tugas akhir. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai akhir produk proposal adalah sebagai berikut :

NAPU  (60 x N1)  (20 x N2)  (10 x N3) (10 x N4)


100
35

Dimana:
NAPU = nilai akhir ujian proposal dan ujian tugas akhir
N1 = nilai penguasaan materi
N2 = nilai percaya diri/kemampuan presentasi
N3 = nilai penggunaan waktu
N4 = nilai penggunaan alins alongins

30. Tata Tertib Ujian Tugas Akhir. Adapun tata cara ujian sebagai berikut :

a. Peserta Ujian TA

1) hadir 15 menit sebelum waktu ujian TA dan melapor kepada panitia


TA;
2) berpakaian yang bersih dan rapi dengan jenis pakaian yang berlaku
hari itu; dan
3) memberikan laporan kepada dewan penguji sebelum dan sesudah
melaksanakan paparan TA.

b. Penguji TA

1) mengajukan pertanyaan/saran yang relevan dengan materi TA yang


diujikan; dan
2) memberikan penilaian terhadap peserta ujian.

31. Penilaian Akhir Proposal dan Tugas Akhir.


a. Bobot nilai.
1) Nilai bimbingan : 30%
2) Nilai produk tulisan : 40%
3) Nilai ujian : 30%

b. Nilai Akhir (NA). Rumus penghitungan nilai Akhir sebagai berikut :

NA  (30 X N1)  (40 X N2)  (30 X N3)


100
Dimana :
NA = Nilai akhir proposal dan nilai akhir tugas akhir
N1 = Nilai bimbingan
N2 = Nilai produk tulisan
N3 = Nilai ujian
36

33. Tugas Akhir Terbaik. Untuk karya tugas akhir terbaik akan mendapatkan
penghargaan berupa sertifikat dan medali yang akan diberikan oleh Gubernur Akademi
Militer pada saat kegiatan penutupan pendidikan. Penentuan Tugas Akhir terbaik adalah
sebagai berikut:
a. Dari hasil nilai akhir akan diambil 5 Taruna Akmil dengan nilai akhir tugas
akhir tertinggi. Nilai Akhir merupakan akumulasi dari pelaksanaan penulisan
proposal TA sampai akhir ujian TA;
b. Selanjutnya 5 Taruna Akmil dengan nilai tertinggi tersebut akan diuji kembali
oleh tim penguji yang dibentuk lembaga, dengan susunan penguji sama dengan
Ujian TA;
c. Selanjutnya dari 5 Taruna Akmil akan di pilih 3 produk tulisan TA terbaik
untuk selanjutnya akan dipaparkan didepan Gubernur Akmil sebagai pimpinan
sidang dan dihadiri pejabat Distribusi A Akademi Militer; dan
d. Untuk pelaksanaan ujian dan penentuan produk tulisan TA terbaik
didasarkan kepada kaidah penilaian ujian TA yang telah diatur didalam buku
petunjuk teknis ini.

34. Sanksi. Taruna diberi sanksi dinyatakan tidak lulus apabila:

a. Taruna tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir sesuai waktu yang


ditentukan atau melakukan penjiplakan (plagiat) maupun yang dibuatkan oleh orang
lain/pihak lain yang bukan ide/gagasan sendiri;

b. Taruna tidak dapat memenuhi batas waktu 7 (tujuh) hari untuk penulisan
kembali (Her), karena ketahuan menjiplak/menyalin atau memotong dan
menempelkan tulisan orang lain ke Tugas Akhirnya tanpa menyebutkan sumbernya
(catatan kaki/footnotes); dan

c. Taruna tidak dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitian Tugas Akhir


yang telah dibuat didepan para Dewan Penguji sehingga mengakibatkan nilai akhir
tidak memenuhi syarat untuk lulus dan berhak untuk melaksanakan ujian
pendadaran ulang (Her) dengan mendapatkan hasil nilai terendah.
37

BAB VI
PENUTUP

33. Petunjuk teknis tentang penulisan tugas akhir merupakan pedoman atau acuan bagi
para pejabat yang terkait dengan penulisan tugas akhir, para Taruna Akmil dan atau pihak-
pihak yang berkepentingan. Berbagai ketentuan yang terdapat dalam petunjuk ini wajib
dipedomani dan dijadikan referensi Taruna Akmil dalam penulisan tugas akhir serta
pembimbing dalam melaksanakan pembimbingan Taruna. Selanjutnya buku petunjuk ini
dapat pula digunakan untuk kepentingan Akademi Militer berkaitan dengan pembuatan
produk-produk ilmiah, yang berskala nasional maupun internasional.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan petunjuk teknis ini harus seizin
Gubernur Akademi Militer dan atau pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur Akademi Militer.

Magelang, 2019
Gubernur Akademi Militer,

Dudung Abdurachman
Mayor Jenderal TNI
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Halaman Judul
Lampiran 2 : Contoh Kata Pengantar
Lampiran 3 : Contoh Pernyataan Keaslian
Lampiran 4 : Contoh Daftar Isi
Lampiran 5 : Contoh Tabel
Lampiran 6 : Contoh Daftar Gambar
Lampiran 7 : Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing TA
Lampiran 8 : Contoh Lembar Takah

Anda mungkin juga menyukai