PEDOMAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERAIRAN
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Dasar
a. Maksud :
b. Tujuan :
4. Ruang Lingkup
5. Tata Urut
I PENDAHULUAN
II TUGAS POKOK
III PELAKSANAAN
IV ADMINISTRASI
V PENUTUP
3
III. PELAKSANAAN
7. Personel
9. Urutan Tindakan
a. Penyidik Dilarang :
1) Melakukan tindak kekerasan (penyiksaan fisik) dalam
melaksanakan penyidikan;
2) Melakukan diskriminasi pelayanan dalam kegiatan penyidikan;
3) Menerima dan/atau meminta imbalan sebelum, selama,
dan/atau setelah kegiatan penyidikan;
4) Menyebarkan rasa takut kepada terperiksa baik dengan
menggunakan ancaman atau ancaman kekerasan atau dengan
menunjukkan senjata (api).
b. Kewajiban Dalam Penyidikan :
1) Memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang
(pihak) dalam kegiatan penyidikan;
a. Pengawasan
Pengawasan terhadap kegiatan penyidikan dilakukan oleh :
1) Atasan Penyidik, yaitu :
a) Direktur; dan/atau
b) Wakil Direktur.
2) Penyidik Senior di lingkungan Subdit, yaitu :
a) Perwira Unit;
b) Kepala Unit; dan/atau
c) Kepala Subdit.
3) Pengawas Penyidik yang ditunjuk berdasarkan Surat Perintah
Pengawasan Penyidik.
b. Pengendalian
Pengendalian penyidikan dilakukan dalam bentuk :
1) Tata Naskah (Takah) yang berisikan komunikasi tertulis antara
penyidik dan Atasan Penyidik;
2) Gelar Perkara yang dilakukan dengan melibatkan :
a) Penyidik di lingkungan Subdit;
b) Penyidik dengan mengikutsertakan Pengawas Penyidik;
c) Penyidik dengan mengikutsertakan Subdit lain yang
dipimpin oleh Direktur atau Wakil Direktur;
d) Penyidik dengan mengikutsertakan institusi pengawasan
di lingkungan internal Polda, yaitu:
(1) Irwasda atau Perwira yang ditunjuk;
(2) Kabid Propam atau Perwira yang ditunjuk;
10
IV. ADMINISTRASI
13. Anggaran