I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Tugas pokok Polri sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang No 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban, sebagai pelindung,
pengayom, dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum. Di dalam
menjalankan tugas pokok Polri dituntut mampu menjalankan peran secara
maksimal perlindungan dan pelayanan masyarakat sebagai wujud
interpretasi dan tuntutan serta harapan masyarakat;
2. Dasar
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;
b. Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
c. Peraturan Kapolri Nomor : 8 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengelolaan
Barang Bukti Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2018 tentang susunan organisasi dan
tata kerja pada tingkat Polda.
b. Tujuan
Tujuan pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah
menciptakan komitmen mengenai kegiatan yang dikerjakan oleh setiap
Anggota Dit Polairud Polda NTB dalam melakukan tugas pengelolaan
barang bukti.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi
proses penerimaan, penyimpanan, perawatan barang bukti.
5. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN SOP
III. ADMINISTRASI SOP
IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
V. PENUTUP
6. Pengertian .....
3
6. Pengertian
a. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan
prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada
satuan kerja;
b. Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih
dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak
bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian
dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan.
c. Barang Bukti adalah benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau
tidak berwujud yang telah dilakukan penyitaan oleh penyidik untuk
keperluan ;pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan dan
pemeriksaan di sidang pengadilan;
d. Barang Temuan sebagai barang bukti adalah benda bergerak atau
tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud yang ditinggalkan atau
ditemukan masyarakat atau penyidik karena tersangka belum tertangkap
atau melarikan diri dan dilakukan penyitaan oleh penyidik;
e. Pengelolaan Barang Bukti adalah tata cara atau proses penerimaan,
penyimpanan, pengamanan, perawatan, pengeluaran, dan pemusnahan
benda sitaan dari ruang atau tempat khusus penyimpanan barang bukti;
f. Pejabat Pengelola Barang Bukti yang selanjutnya disingkat PPBB
adalah Anggota Polri yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
menerima, menyimpan, mengamankan, merawat, mengeluarkan, dan
memusnahkan benda sitaan dari ruang atau tempat khusus penyimpanan
barang bukti;
g. Tempat Penyimpanan Barang Bukti adalah ruangan atau tempat
khusus yang disiapkan dan ditetapkan berdasarkan surat ketetapan oleh
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) untuk menyimpan benda-benda sitaan
penyidik berdasarkan sifat dan jenisnya yang dikelola oleh PPBB.
3. SOP ......
5
V. PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagai pedoman Anggota Dit Polairud Polda NTB, dalam
rangka meningkatkan kinerja serta profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.
Ditetapkan di : Lembar
Pada tanggal : 11 Januari 2020
DIREKTUR POLAIRUD POLDA NTB