Anda di halaman 1dari 13

AKADEMI ANGKATAN UDARA

DEPARTEMEN TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI

BUKU PEDOMAN PENULISAN


PROPOSAL DAN NASKAH TUGAS AKHIR TARUNA AAU
PRODI TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI

PROGRAM STUDITEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI


AKADEMI ANGKATAN UDARA
YOGYAKARTA
2017
AKADEMI ANGKATAN UDARA
DEPARTEMEN TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TUGAS AKHIR

Oleh:

Luthfan Aji Suryabumi


Sertar No. AKa. 2016368

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI


AKADEMI ANGKATAN UDARA
YOGYAKARTA
2017
PENGESAHAN
1. Naskah Tugas Akhir yang disusun oleh:

a. Nama : Luthfan Aji Suryabumi

b. Pangkat/No. Akademi : Sersan Taruna/2016.368

c. Judul Tugas Akhir :

“PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI”

Telah dinyatakan lulus ujian oleh tim penguji tugas akhir Akademi
Angkatan Udara dan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan status
sebagai naskah ilmiah.

2. Atas dasar penilaian tim penguji yang dilaksanakan pada hari


Minggu Tanggal 29 Oktober 2017 secara resmi disahkan sebagai naskah
ilmiah dengan nilai ……..

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal: …………………… 20xx

A.n. Gubernur Akademi Angkatan Udara


Kepala Departemen Teknik Manajemen Industri

Nama, gelar
Pangkat Korp NRP xxxxxx
Contoh Penulisan

Abstrak
PENGEMBANGAN MODUL KEPRIBADIAN
DALAMPELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI
TARUNATINGKAT II
DI AKADEMI ANGKATAN UDARA YOGYAKARTA
Nama Penulis1, Nama Pembimbing 12

ABSTRAK

        Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul


pengembangan kepribadian bagi tarunatingkatII sebagai media dalam
pelaksanaan layanan bimbingan pribadi di Akademi Angkatan Udara
Yogyakarta. Modul pengembangan kepribadian tersebut untuk
memudahkan taruna dalam pembelajaran tentang pengembangan
kepribadian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan


mengacu pada pendapat Borg & Gall. Produk yang dikembangkan
berdasarkan penelitian awal adalah modul pengembangan kepribadian
bagi tarunatingkatII yang berisi materi-materi pemahaman diri, percaya diri
dan tanggungjawab. Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini
adalah subjek ahli, yaitu ahli materi bimbingan pribadi, ahli media
pembelajaran dan dosen pembimbing, serta subjek
tarunatingkatIIAkademi Angkatan Udara Yogyakarta sebagai calon
pengguna produk. Penentuan subjek tersebut dilakukan dengan random
sampling, yang terdiri dari 10 orang taruna untuk uji coba lapangan utama
dan 24 orang taruna untuk uji lapangan operasional. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan angket. Angket ini digunakan untuk menilai modul
yang dikembangkan dari segi kelengkapan modul, isi materi maupun
tampilan fisik modul. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada uji coba lapangan


utama modul pengembangan kepribadian bagi tarunatingkatII termasuk
dalam kategori baik. Setelah dilakukan revisi, modul hasil pengembangan
termasuk dalam kategori sangat baik pada uji lapangan operasional.
Dengan demikian, modul pengembangan kepribadian bagi tarunatingkatII
hasil pengembangan ini layak digunakan oleh taruna.

Kata kunci: Pengembangan Modul, Pengembangan Kepribadian

1
Alamat email, Prodi Teknik Manejemen Industri Pertahanan, Akademi Angkatan udara,
Yogyakarta.
2
Jabatan Pembimbing.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan tepat pada waktu.

Tugas akhir yang berjudul “PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI “


adalah merupakan persyaratan kelulusan Taruna Akademi Angkatan
Udara. Namun demikian, penyusun sadar akan kekurangan-kekurangan
dalam tugas akhir ini. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan
tanggapan, koreksi maupun saran dari pembaca sekalian, yang tidak lain
tujuannya adalah lebih menyempurnakan tugas akhir ini.

Demikian kata pengantar pada penyusunan tugas akhir ini, semoga


Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk meniti
pengabdian kita di TNI Angkatan Udara.

Yogyakarta, ……………. 20xx


Penyusun

Luthfan Aji Suryabumi


Sertar No. Aka.2016.368
DAFTAR ISI

BAB I. Sejarah Teknik Industri & Tokoh Teknik Industri

BAB II. Peranan teknik industri

A. Bidang keahlian teknik industri

B. Ilmu dasar teknik industri

BAB III. Organisasi teknik industri

A. Prospek kerja teknik industry

B. Tantangan Teknik Industri

BAB IV. KESIMPULAN

Rangkuman/kesimpulan hasil makalah dari bab 1 sampai bab 3.

BAB V. DAFTAR PUSTAKA


BAB 1
Sejarah Teknik industri DAN TOKOH TEKNIK
INDUSTRI
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak berlangsung secara mendadak, melainkan

terjadi secara bertahap, dimana para ilmuwan memberikan sumbangan menurut

kenampuannya. Penemuan-penemuan yang dilakukan oleh manusiasia tidak

terpusat melainkan menyebar dari Babylonia, Mesir, Cina, India, Irak, Yunani

hingga ke daratan Eropa. Hal ini membuktikan bahwa manusia dihadapkan pada

tantangan yang memacu daya kreativitasnya.

Kapan profesi teknik industri lahir? Teknik Industri lahir sejak persoalan
produksi, sejak manusia harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi
keperluan hidupnya.

BAB II

PERANAN TEKNIK INDUSTRI


Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari

sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi.Bagian

ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri

yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.Kita

mulai dari konsep “sistem terintegrasi”. Sistem dapat diartikan sebagai sebuah

entitas/obyek yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi


sedemikian rupa sehingga entitas tadi mampu berfungsi mencapai tujuannya.

Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki

minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi.

Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik

berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini

karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.

BAB III.
Organisasi teknik industri
Disiplin Teknik Industri muncul dan berakar kuat pada masa revolusi industri di

Inggris (1750-an). Revolusi industri dianggap sebagai era modern disiplin Teknik

Industri, dimana telah terjadi perubahan proses manufaktur secara dramatis serta

membantu melahirkan konsep ilmu pengetahuan. Disiplin teknik industri

dikembangkan oleh individu yang berusaha mencari/mengembangkan prinsip

organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut.

Beberapa penemuan pada masa revolusi industri:

Aspek Teknologi

o James Hargreaves menemukan mesin pintal (1765).

o Richard Arkweight mengembangkan water frame (1769).

o James Watt menemukan mesin uap.

o Samuel Morse mengembangkan pesawat telegram (1840).

o Thomas Alfa Edison menemukan lampu (1880).

Aspek Pengembangan Konsep


o Adam Smith (The Wealth Of Nations, 1776); mengemukakan konsep

perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan

tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.

o Charles Babbage (On Economy of Machinery and Manufacturer,

1832); mengemukakan perlunya pembagian kerja (sesuai spesialisasinya)

untuk meningkatkan produktivitas.

o Henry Towne (The Engineers As Economist, 1886) mengemukakan

pentingnya para insinyur memperhatikan unsur profitabilitas dalam

mengambil keputusan. Yang berarti dibutuhkan ilmu ekonomi.

o Frederic W. Taylor (bapak Teknik Industri), menawarkan konsep

bahwa bidang engineering juga harus mampu dan ikut bertanggungjawab

menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun

pengendalian kerja (perangkat lunak). F.W. Taylor sering dikaitkan dengan

Work Measurement atau Motion and Time Study.

o Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth mengenalkan analisis gerakan

(Micromotion studies). Memberi landasan untuk mengidentifikasi dan

menganalisis gerakan dasar manusia pada saat melakukan pekerjaan

manual. Beda dengan FW. Taylor yang fokus pada aspek waktu, Gilbreth

fokus pada metoda kerja.

o Henry Gantt mengembangkan prosedur penjadwalan rencana kerja

dengan menggunakan peta balok atau peta Gantt.

o Ralph Barnes; menulis buku Motion and Time Study yang pertama.
o H.B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M. Loury (1927); menulis buku

Motion and Time Study yang menekankan pentingnya studi dan metode

kerja yang baik.

o A.H. Mogenson (Common sense applied to time and motion study,

1932) fokus pada konsep studi gerakan dengan pendekatan

penyederhanaan kerja

BAB IV.

KESIMPULAN

Teknik Industri lahir sejak persoalan produksi, sejak manusia harus

mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Persoalan

produksi muncul pada zaman Pra-Yunani kuno, saat manusia

menggunakan batu sebagai peralatannya. Pada masa itu manusia

menggunakan batu untuk peralatan bekerja, sebagai alat pemotong atau

pembelah. Alat seperti jarum yang digunakan untuk menjahit, terbuat

dari tulang. Alat-alat yang digunakan mengalami perubahan secara

terus-menerus dangan cara coba-coba dan manusia melakukan seleksi

alat yang sesuai untuk keperluan kerja. Meskipun konsep teknik

industri sudah muncul pada zaman Pra-yunani kuno, namun disiplin

Teknik Industri berakar kuat pada masa Revolusi Industri (1750-an).

Disiplin ini pada awalnya dikembangkan oleh beberapa individu yang

berusaha mencari mengembangkan prinsip-prinsip organisasi dan

manajemen produksi tingkat lanjut. Revolusi Industri yang terjadi di

Inggris dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri.


Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan

instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material,

peralatan dan energi.Bagian ini mendeskripsikan 3 peran utama yang

harus dilakukan seorang teknik industri yaitu merancang,

meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi. Selama ini

prospek kerja lulusan teknik industri cukup bagus dengan gaji cukup

tinggi, terlebih di era industri yang semakin maju. Perushaan atau

industri berskala besar menjadi peluang besar. Tentu saja orang-orang

hebat di Industrial Engineer itu memiliki peran yang penting dalam

sebuah perindustrian,bayangkan saja kabarnya seorg Industrial

Engineer yang handal dalam mengoptimasi biaya produksi pabrik skala

besar, Sehingga kabarnya bisa menghemat industri sampai miliaran

rupiah.Lapangan kerja lulusan teknik industri mencakup dalam bidang :

Bidang produksi/oprasi dan penjamin mutu,Sistem

informasi,Pemasaran,Bidang manajemen Sumber Daya

Manusia,Konsultasi Manajemen,dll..

persaingan yang sangat berat,bukan karena sesama pesaing Indonesia

bahkan tenaga kerja asingpun ikut bersaing,karena Era Globalisasi

yang datang begitu cepat.Untuk menjawab tantangan globalisasi peran

perguruan tinggi dan pemerintah sangat di butuhkan,sehingga dpt

menciptakan lulusan teknik industri yang berkualitas dan dengan

dukungan pemerintah yang proaktif dapat membantu lulusan teknik

industri mencari pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai