Anda di halaman 1dari 9

Anak-anakku Tersayang.....

Dalam do’a dan Rinduku

kukirim Risalah teruntuk Cahaya Mataku

Membawa cita dan harapanku

Padamu wahai putra-putriku

Ingin kureguh kelembutanmu

Dalam bingkai Kasih dan sayangku

Kuharap akan kesholehan

dan kemuliaan untukmu

Agar ia menjadi penawar

keletihan dari ujian atasku

Kuharapkan engkau menjadi harta jariyahku

Yang terus mengalir kebajikan

dalam persinggahanku

disimpang keabadian
Ketika ayah mulai risalah ini ....ayah sedang
berada jauh dari kalian... ayah sedang berkumpul
bersama orang-orang besar.... orang-orang yang
sangat bersemangat memburu kemuliaan dan mengejar
sesuatu yang menghidupkan dan menjadikan mereka
sebagai orang-orang yang hidup... Tahukah engkau
nak....mereka adalah para ustadz yang hari ini sedang
menimba ilmu dari beberapa masyayikh ...

Sungguh nak ayah sangat bangga menjadi bagian


dari mereka walaupun sebenarnya ayahmu ini
hanyalah seorang penuntut ilmu yang baru mulai
belajar.....ayah terkadang merasa malu.... dan merasa
terlalu berani untuk tampil dihadapan manusia
(berceramah) sementara ilmu yang dimiliki sangatlah
kurang...

Anakku.....sungguh benar apa yang dikatakan


oleh ulama dalam syair-syair mereka bahwa :

Orang Berilmu itu Besar kendatipun Muda dalam


usia...

Dan orang yang bodoh kecil...kendatipun tua


dalam usia....

Syair ini rasanya tertuju kepada ayahmu ini.


Sebab ketika ayah berada di tengah mereka ayahmu
ini hanyalah seperti orang yang tua dalam usia tapi
belia dalam ilmu dan amal......Sebagian besar yang
hadir di majelis ini mungkin usianya lebih muda dari
ayah.....namun mereka pada hakekatnya adalah
sahabat-sahabat ayah dalam berbagi..... banyak yang
ayah dapatkan dari mereka....Sebagian lagi adalah
guru-guru ayah........tempat ayah bertanya berbagai
masalah.... Apalagi jika ayah melihat kearifan para
masyayikh....maka ayah tidaklah dapat dibandingkan
dengan mereka dari semua sisi kebaikan...

Semua ini membuat ayah semakin menyadari


akan kebodohan diri...semua ini membuat ayah
merasa rindu untuk terus hadir dalam majelis-majelis
mulia ini (daurah syar‟iyah) bersama para ustadz
dengan para masyayikh hafizhahullah.....

Sungguh ayah sangat bersyukur kepada Allah 


dan berterima kasih kepada mereka yang mau
mengundang ayah...betapa tidak...dalam kelemahan,
kebodohan dan tidak dikenalnya diri ini ternyata
masih banyak saudara-saudara seiman yang ingin
memberi kesempatan menuntut ilmu khususnya bagi
ayahmu ini.

Ketahuilah nak...bahwa ayahmu ini hanyalah


seperti Eceng Gondok (kiambang)yang terapung di
sungai.....akar tidak jejak ke bumi dan daun tidak
sampai kelangit..... umur dalam menuntut ilmu
barulah setahun jagung...,darah hanya setampuk
pinang..Sungguh betapa kecil dan kerdilnya diri ini
ketika berada di tengah-orang-orang yang berilmu.

Maka janganlah engkau lalai dalam menuntut dan


mencari mutiara yang paling berharga ini. Agar
engkau menjadi bintang yang dapat dilihat di atas
permukaan air kendatipun berada dalam ketinggian.
Tanpa ilmu Ad Din sungguh manusia hanyalah seperti
mayat yang berjalan dengan jasad mereka sebagai
kuburannya. Jika pun ada orang yang meninggikan
dirinya dengan selain dari ilmu agama, sesungguhnya
mereka hanyalah seperti asap yang tinggi dengan
sendirinya.....

Anak-anakku....Sebagaimana ayah memulai


risalah pertama dahulu, maka dalam risalah kedua ini
ayah kembali mengulanginya... karena sesungguhnya
nasihat ibarat cambukan yang meninggalkan bekas
pada tubuh...ketika bekas itu hilang maka semua
nasihat kembali terabaikan.

Anak-anakku....ingatkah kalian apa yang telah


ayah katakan pada lembaran yang lalau bahwa kalian
adalah anugrah dan amanah Allah  dalam kehidupan
ayah dan bundamu. Engkau adalah mutiara cinta-
kasih; yang harus ayah sepuh dengan ilmu dan
hikmah, agar engkau benar-benar menjadi mutiara
kehidupan yang paling berharga bagi kami.
Dengannya kami berharap semoga engkau menjadi
harta yang terus mengalirkan pahala setelah
kehidupan fana ini. Karena sesungguhnya ayah
mengetahui apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah
:

Jika mati anak adam, maka terputuslah amalnya


kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat,atau anak shalih yang mendoakan
nya” 1

Sungguh nak......Ayah sangat mengharapkan


kesholehan kalian beriring usaha kami untuk menjadi
golongan sholihin yang mengharapkan kasih dan
sayang Allah  untuk dapat mamasuki surga-Nya.
Dan kalaupun derajat kami rendah, kami berharap
do‟a dan istighfarmu memohon ampunan Ilahi Yang
Maha Suci. Karena ayah paham nak......... bahwa
anak yang sholeh dapat mengangkat derajat orang
tuanya di surga sebagaimana yang di riwayatkan dari
sahabat yang mulia Abu Hurairah  ia berkata,
bahwa Rasulullah  bersabda:

َ‫إِىَّ ا َّلزجُلَ َلتُزْفَعُ دَ َر َجتُهُ فِى الْجَنَّةِ َفيَقُىلُ أًََّى هَذَا َفيُقَالُ بِاسِْتغْفَارِ ولَدِك‬

.» َ‫َلل‬

1
HR. Muslim no. 1631.
Sesungguhnya seseorang benar-benar diangkat
derakjatnya di surga(dari kedudukan sebenar
nya), lalu ia berkata:”Bagaimana saya bisa men
dapatkan ini ?” maka dijawab pertanyaannya,
anakmu telah memintakan ampun untukmu2.

Demikian juga engkau wahai putriku. Rasulullah


 bersabda tentang kalian:

ِ‫ستْزًا هِ َي النَّار‬
ِ ُ‫ُي لَه‬
َّ ‫ م‬،َّ‫ فَ َأ ْحسَ َي إَِلْيهِي‬،ٍ‫َه ِي ابْتُلِيَ ِه َي اْلَبنَاتِ ِبشَيْء‬

“Barangsiapa yang diberi cobaan dengn anak


perempuan kemudian ia berbuat baik pada
mereka maka mereka akan menjadi penghalang
bagi dari api neraka.” 3

Seorang shahabat „Uqbah bin „Amir  pernah


mendengar Rasulullah  bersabda:

َّ‫ وَ َمسَاهُي‬،َّ‫ وَسَقَاهُي‬،َّ‫ وَأَ ْطعَ َوهُي‬،َّ‫صبَزَ عََلْيهِي‬


َ َ‫ ف‬،ٍ‫َهيْ مَاىَ لَهُ ثَالَثُ بَنَات‬

ِ‫ُي لَهُ ِحجَابًا هِ َي النَّارِ َيىَْم الِقيَاهَة‬


َّ ‫ م‬،ِ‫ِهيْ جِدَتِه‬

2
HR.Ibnu Majah no.3791,3660; lihat Ash Shahihah Asy Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al Albani no 1598.
3
HR.Muslim Bab. Berbuat Baik Pada Anak Perempuan ; Imam
Ahmad 6/88 dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu‟anha.
“Barangsiapa yang memiliki tiga orang anak
perempuan lalu dia bersabar atas mereka
memberi mereka makan minum dan pakaian dari
hartanya,maka anak-anak itu menjadi penghalang
baginya dari api neraka kelak pada hari kiamat.”
(HR.Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqy, Thabrani)

Dalam riwayat lain dari Anas bin Malik  , ia


men jelaskan bahwasanya Rasulullah  juga
menyebutkan kedekatannya dengan orang tua yang
memelihara anak-anak perempuan mereka dengan
baik kelak pada hari kiamat:

-ُ‫وَضَنَّ أَصَاِبعَه‬- َ‫َهيْ عَالَ جَارِيََتْييِ حَتَّى َتبْلُغَا جَاءَ يَىَْم الِْقيَاهَِة أًََا وَهُى‬

“Barangsiapa yang mencukupi kebutuhan dan


mendidik dua anak perempuan hingga mereka
dewasa maka dia akan datang pada hari kiamat
nanti dalam keadaan aku dan dia ” dan beliau
mengumpulkan jari jemarinya. (HR Muslim,
Tirmidzi, Ibnu Hibban, Baihaqi).

Sungguh nak....Semua ini menjadi motivasi


terbesar bagi ayah untuk memberikan sesuatu yang
terbaik untuk kalian berupa pendidikan yang baik.
Sembari senantiasa mengawasi perkembangan kalian
agar tidak terbawa arus globalisasi yang menyeret
kalian dalam jurang kebinasaan. Karena arus ini pun
telah menyeret sebagian besar orang tua pada cinta
dunia yang menghancurkan akhiratnya....

Anak-anakku tersayang....

Kini lihatlah..berapa banyaknya generasi yang


kelemasan terminum racun globalisasi....... tangan-
tangan mereka menggapai apa yang dapat digapai...
mereka memegang dan menggenggam dengan erat
sesuatu yang tidak bisa menyelamatkan mereka...mata
mereka nanar mencari sosok yang harus diikuti....
dijadikan tempat gantungan dan harapan....lalu
mereka menyangka sosok itu adalah bintang padahal
bintang yang mereka lihat hanyalah cahaya
kebimbangan yang berkelap-kelip di benak
mereka...... ayah tidak ingin engkau menjadi bagian
dari mereka... dan ayah tidak akan melepaskanmu
dalam gerombolan Srigala dunia dengan kata agar
kalian mandiri.....yang lepas kendali

Maka kutulislah risalah ini dengan cinta, rindu


dan harapan untuk kalian putra-putriku tersayang...
Risalah ini tidak hanya untuk kalian, dia juga ayah
peruntukkan bagi anak-anak Islam dan generasi masa
depan....

Ingatlah oleh kalian seluruhnya....Jangan engkau


menyalahkan orang tuamu...sebab saat usia baligh
mendatangimu engkau pasti mendapatkan pahala dari
amalmu yang ikhlas dan sesuai dengan sunnah Nabi 
demikian pula dengan dosa dari setiap kemaksiatan.

Ingatlah nak....Jika engkau dengan bersemangat


untuk mengetahui segala perkembangan dunia dan
ilmu pengetahuan.. lalu apakah alasanmu untuk tidak
memperdalam ilmu agama yang pasti jika engkau
amalkan menyelamatkan dunia dan akhiratmu.

Akhir kata ayah berharap Semoga risalah ini


menjadi ilmu yang bermanfa‟at dan amal jariah.
Semoga kalian menjadi generasi-generasi Tauhid dan
Muttaba‟ah yang hidup dan mati di atas Islam dan
Sunnah berjalan di atas Manhaj Ahli Sunnah Wal
Jama‟ah. Amiin.

Renungan Perjalanan Daurah Syar‟iyah


Dari Ayahmu Yang Selalu Merindui Kalian

Anda mungkin juga menyukai