Validitas Dan Reliabilitas Dalam Evaluas
Validitas Dan Reliabilitas Dalam Evaluas
Validitas dan reliabilitas adalah dua istilah yang banyak digunakan dalam
evaulasi pendidikan, terutama dalam masalah tes. Validitas tes secara umum dapat
diartikan sebagai sah atau benarnya suatu tes, sedangkan reliabilitas tes dapat
diartikan sebagai ajeg atau tetapnya suatu tes.1 Validitas dan reliabilitas tes
mempunyai ukuran ukuran tertentu, dan tes yang baik dalam buku dasar dasar
evaluasi pendidikan karya suharsimi arikuto, adalah memiliki validitas dan
realiabilitas.2 Bila tes tidak mengandung kedua sifat tersebut maka hasil dari tes
bisa dikatakan kurang sesuai atau tidak sah.
1
Sudjiono, Prof.Dr. Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada, Cetakan
Ketiga, Jakarta;2001. Hlm.92
2
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, cet.2. Bumi Aksara: Jakarta,
hlm.62
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Validitas
Secara etimologi validitas berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu “Valid”.
valid didalam kamus oxford dikatakan “Valid is the state of being legally
acceptable”.3 Atau sesuatu yang bisa diterima menurut hukum. Mudahnya, valid
dapat diartikan benar atau sah.
Seperti yang kita ketahui validitas berasal dari kata valid, tetapi ada sedikit
perbedaan dalam penempatannya. Contohnya, jika dikatakan “ Soal itu valid”,
merupakan kalimat yang dapat dipahami, sedangkan jika dikatakan “Soal itu
validitas”, maka kalimat tersebut tidak akan dapat dipahami, kecuali bila dikatakan
“Soal itu memiliki validitas yang tinggi”, maka kalimat tersebut dapat dipahami.4
3
Oxford Dictionary.783
4
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, cet.2. Bumi Aksara: Jakarta,
hlm.62
5
W.J.S Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Edisi Ketiga ). Balai Pustaka,
Jakarta ; 2007. Hlm. 1355
2
tersebut secara tepat, benar, absah atau shahih telah dapat mengungkap atau
mengukur apa yang seharusnya diungkap atau diukur lewat tes tersebut.6
B. Macam-macam validitas
a. Validitas logis
Istilah “validitas logis” mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika”,
yang berarti penalaran. Dengan makna demikian maka valaiditas logis untuk sebuah
instrument evaluasi menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrument yang
memenuhi persyaratan valid berdsarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut
dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkutan sudah dirancang secara
baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada.
b. Validitas empiris
Dari uraian dua jenis validitas diatas, yakni validitas logis ada dua macam,
dan validitas empiris ada dua macam, maka secara keseluruhan kita mengenal
empat macam validitas yaitu:
1) Validitas isi.
6
Sudjiono, Prof.Dr. Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada, Cetakan
Ketiga, Jakarta;2001. Hlm.93
7
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, cet.2. Bumi Aksara: Jakarta,
hlm.64
3
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus
tertentu sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu
materi yang diajarkan tertera didalam kurikulum.
2) Validitas konstrak.
Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Jika
ada istilah “sesuai” tentu ada dua hal yang dipasangkan dalam hal ini hasil
dipasangkan dengan hasil pengalaman. Penglaman selalu mengenai hal yang telah
lampau sehingga data pengalaman tersebut sudah ada (ada sekarang, concurrent).
Misalnya seorang guru ingin mengetahui apakah tes sumatif yang disusun
sudah valid atau belum. Untuuk ini diperlukan sebuah kriterium masa lalu yang
sekarang datanya dimiliki. Misalnya nilai ulangan harian atau nilai ulangan sumatif
yang lalu.
4) Validitas predictive.
4
Misalnya tes masuk perguruan tinggi adalah sebuah tes yang diperkirakan
mampu meramalkan keberhasilan peserta tes dalam mengikuti kuliah dimasa yang
akan datang8.
Sebuah tes dikatakan memiliki jika hasilnya sesuai dengan kriterium. Dalam
arti memiliki kesejajaran antara hasil tersebut dengan kriterium. Ada berbagai
kriterium yang dapat digunakan untuk menvalidasikan tes:
Untuk mengetahui sebuah tes valid, ada beberapa sumber yang harus
diperhatikan oleh penyusun tes agar dapat dipertanggung jawabkan. Pertama adalah
buku-buku yang digunakan di lapangan. Kedua mata pelajaran yang ada di sekolah.
Ketiga laporan kelompok-kelompok studi. Keempat kelompok guru yang
memberikan pelajaran. Kelima ahli dari perguran tinggi, departemen yang
memeberikan latihan atau supervisi kepada guru-guru lapangan10.
Hal diatas menjadi jelas bahwa hubungan antara pengajaran dan testing
adalah hubungan yang sangat erat. Isi suatu tes adalah gambaran dari apa
yangsudah dipikirkan. Program pengajaran adalah sumber orisinil suatu tes.
8
Joko Prasetiyo, Evaluasi dan Remediasi Belajar, Trans info media: Jakarta, hlm. 71-73
9
Dr. Oemar Hamalik, Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, 1989, Mandar Maju,
Bandung, hlm.141
10
Ibid, 140
5
D. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata bahasa inggris reliable yang artinya dapat
dipercaya. Dalam evaluasi pendidikan reliabilitas biasa digunakan untuk sifat dari
hasil tes yang tetap atau ajeg walaupun berkali kali dilakukan.11 Ajeg atau tetap
belum tentu sama dan dapat berubah, tetapi perubahan yang terjadi memiliki suatu
instrumen dalam sebuah interval. Misalnya,
Dayat 8 8,5
Setya 7,3 8
Maka dari beberapa pengertian para ahli terhadap kata reliabilitas, dapat
kita katakan bahwasannya reliabilitas merupakan, konsistensi nilai tes setelah
berulang kali diujikan.
11
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, cet.2. Bumi Aksara: Jakarta,
hlm.62
12
Prasetyo, Joko. Evaluasi dan Remediasi Belajar. Trans Info Media, Jakarta; 2013. Hlm.75
13
Ibid.
6
a) Reliabilitas Tes-Retes14
b. Lakukan kembali tes setelah selang waktu tertentu, misalya satu minggu atau
dua minggu kepada grup yang sama.
Cara praktiknya hampir sama dengan tes-retes tetapi hanya berbeda pada
soal yang diteskan. Dalam reliabiltas bentuk ekuivalen permasalahan yang
dihadapi adalah sulitnya membuat soal dengan karakteristik yang sama persis,
sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pengukuran.
14
Prasetyo, Joko. Evaluasi dan Remediasi Belajar. Trans Info Media, Jakarta; 2013. Hlm.78
7
c) Reliabilitas dengan metode belah dua atau split half method
Adalah cara mencari reliabilitas dengan menggunakan satu tes atau single test
yang dibagi dalam dua bagian tes. Kedua bagian tes dapat berupa bagian ganjil
dan genap atau awal dan akhir.
15
Purwanto, Ngalim. Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT REMAJA
ROSDAKARYA, Bandung;1991. Hlm.42
8
KESIMPULAN
Validitas dan reliabilitas adalah dua hal penting didalam sebuah tes. Karena
tes yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Validitas itu
sendiri secara umum dapat diartikan sebagai keabsahan sesuatu, atau dalam lingkup
evaluasi pendidikan validitas terutama dalam sebuah tes, validitas merupakan alat
ukur keberhasilan sebuah tes, karena sebuah soal dikatakan memilki validitas yang
tinggi apabila tes tersebut secara tepat, benar, absah atau shahih telah dapat
mengungkap atau mengukur apa yang seharusnya diungkap atau diukur.
Cara mengukur reliabilitas sebuah tes bisa dengan beberapa metode. Yang
pertama metode tes retes, adalah suatu cara mengukur reliabiltas dengan
menggunakan dua tes yang sama pada kelompok yang sama, diwaktu yang berbeda.
Yang kedua metode ekuivalensi, adalah metode menggunakan dua tes yang berbeda
secara item tetapi tidak berbeda secara karakteristik yang diteskan kepada
kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. Yang ketiga, Tes split half
method, yang mana menggunakan satu tes saja dalam satu waktu tetapi dibagi
menjadi dua bagian tes.
9
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Joko. Evaluasi dan Remediasi Belajar. Trans Info Media, Jakarta;
2013
Oxford Dictionary
10