Anda di halaman 1dari 6

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT


Bag./SMF Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNISA Palu / RSU Anutapura

STATUS PENDERITA

Diagnosis : IKTIOSIS VULGARIS

Nama : Muhammad Sayyid ridha

NIM : 121777714182

Pembimbing : dr. Nurrahma, M.Kes, SpKK


1. Nama :Tn. A
Umur : 23
Alamat :
Status Perkawinan : belum Menikah
Tgl. Masuk Rs/Poli : 23 juni 2018

2. Anamnesis :
Keluhan Utama : gatal dan kulit kering
Anamnesis Terpimpin : Pasien datang ke poli dengan gatal dan kulit kering bersisisk
kurang lebih sejak umur 3 bulan, demam (-),gatal (+) batuk (-), sakit kepala (-), mual
muntah (-), BAB dan BAK lancar. Riwayat, pasien pernah berobat satu bulan yang lalu
dengan keluhan yang sama (-). Alergi

3. Status Pasien
Keadaan Umum : Sakit (Ringan/Sedang/Berat) ; Kesadaran : Compos mentis
Gizi (Kurang/Cukup/Baik) ; Higiene (Buruk/Sedang/Baik)
Tanda Vital : Tensi 120/80 mm/Hg ; Nadi 70 x/mnt ;
Pernapasan 20 x/mnt ; Suhu 36,7oC
Kepala : * Sklera : Ikterus (- )
 Konjungtiva : Anemia (- )
 Bibir : Sianosis (- )
Jantung / Paru : Dalam batas normal
Abdomen : NTE (-)
Ekstremitas : Akral hangat +/+
Kelenjar Limfa : Tidak ada pembesaran kelenjar

4. Status Lokalis : Kepala, Dada, Punggung, Bokong, Genetalia, Ekstremitas


(Superior/ inferior), Tangan

5. Status Dermatologi
Lokasi :generalisata
Ukuran
Efloresensi : skuama bersisisk

6. Laboratorium
Kerokan :-
Dan lain-lain :-

Resume : Pasien datang ke poli dengan gatal dan kulit kering bersisisk
kurang lebih sejak umur 3 bulan, demam (-),gatal (+) batuk (-), sakit kepala (-), mual
muntah (-), BAB dan BAK lancar. Riwayat, pasien pernah berobat satu bulan yang lalu
dengan keluhan yang sama (-). Alergi

7. Diagnosis : iktiosis vulgaris


8. Diskusi : Lampiran
9. Anjuran Pemeriksaan : -

10. Terapi : Interhistin 40mg 2x1. Cefadroxil 500mg 2x1. Metilprednisolon


4mg 2x1. Fuson cream 10gr pagi sore untuk luka. NaCl 0,9gr untuk kompres.

11. Prognosis : Dubia ad bonam.


Iktiosis vulgaris

* Definisi
Merupakan penyakit kelinan pada profilaggrin dengan dasar genetik

* Etiologi
Bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah (hapten), bersifat lipofilik, sangat
reaktif dan dapat menembus stratum korneum.

* Epidemiologi
Jumlah penderita DKA lebih sedikit jika dibandingkan DKI. DKA hanya mengenai orang
dengan keadaan kulit yang sangat peka (hipersensitif).

* Gejala Klinis
- Pasien umumnya mengeluh panas
- Kelainan kulit bergantung pada keparahan dan lokalisasinya
- Lesi akut : bercak eritematosa berbatas tegas, diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau
bulla. Vesikel/bulla pecah menjadi erosi dan menjadi eksudasi.
- Lesi kronik : kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, fissura. Batasnya tegas.

* Predileksi
Tangan, lengan, wajah, telinga, leher, badan, genitalia, paha dan tungkai bawah. Dapat
juga terjadi sistemik.

* Diagnosis Banding
Dermatitis kontak iritan, dermatitis atopi, dermatitis numular, dermatitis seboroik,
psoriasi, dermatitis statis.

* Pemeriksaan Penunjang
Uji tempel/Patch test → untuk memastikan dermatitis kontak alergik.

* Tata Laksana
• Hindari kontak ulang dengan alergen penyebab
• Peradangan akut → kortikosteroid sistemik diberikan dalam jangka pendek, (misalnya
prednisolon 30mg/hari)
• Terapi topikal → Kompres dengan larutan garam faal atau larutan asam salisilat 1:1000
atau pemberian kortikosteroid atau makrolaktam (pimecrolimus atau tacrolimus
topikal).

Anda mungkin juga menyukai