Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada kasus ini diketahui ibu mengalami ruptur perineum tingkat III, yaitu

ruptur yang mengenai mukosa vagina, kulit perineum, muskulus bulbocavernosus,

muskulus transversus perinei, komisura labiorum posterior, muskulus sfingter ani

tanpa laserasi pada epitel anus.

Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya ruptur yaitu faktor

ibu dimana ketika pembukaan lengkap dan dipimpin mengedan ibu mengalami

kelelahan dan faktor penolong meliputi cara memimpin mengejan, cara

berkomunikasi dengan ibu. Dengan indikasi tersebut sehingga diputuskan untuk

dilakukan ekstraksi kristeler namun tidak dilakukan episiotomi mediolateral.

Teknik penanganan trauma perineal grade lanjut terbagi menjadi dua yaitu

teknik end-to-end dan overlapping. Teknik end-to-end adalah teknik yang

berusaha menyambung otot sfingter ani dengan mempertemukan tepi luka. Bisa

dengan teknik jahitan interupted atau dengan teknik jahitan menyerupai angka

delapan. Sementara, teknik overlapping yaitu dengan cara menjahit otot sfingter

anal eksterna dengan cara menggabungkan tepi luka dengan tepi luka yang lain

dengan saling tumpang tindih.

Terdapat beberapa literatur yang berusaha membandingkan antara teknik

end-to-end dan teknik overlaping. Didapatkan beragam hasil, dengan tingkat

keabsahan yang berbeda-beda. Namun teknik overlapping lebih baik

dibandingkan tknik end-to-end dalam mencegah terjadinya inkontinensia 5ganal.

30
Selain itu, teknik overlapping lebih baik dibandingkan teknik end-to-end dalam

hal nyeri pasca tindakan dan munculnya gangguan defekasi.

31

Anda mungkin juga menyukai