Anda di halaman 1dari 37

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

PROFESI NERS
MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

TIM PENYUSUN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


T.A 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN PRAKTEK KLINIK PROFESI NERS

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

Diketahui Oleh :

Koordinator Praktik klinik Ketua Program Studi


Keperawatan Jiwa Profesi Ners

Deddy SP Sagala, Ns., M.Kep Edisyah Putra Ritonga., Ns., M.Kep

Disetujui

Wakil Rektor I Rektor

Sarida Surya M, S.Kep.,Ns.,M.Kes Dr. dr. Imelda L Ritonga., S.Kp.,M.Pd.,MN


VISI DAN MISI PRODI PROFESI NERS

VISI

Menjadi Program Studi yang unggul dalam menyelenggarakan tridharma perguruan


tinggi untuk menghasilkan Ners yang bermoral, professional terutama dalam bidang
medikal bedah dan perawatan kritis serta mampu bersaing di tingkat Nasional dan
Internasional pada tahun 2025.

MISI

1. Menyelengarakan proses pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SN Dikti,


Kurikulum Ners profesional khususnya dalam bidang keperawatan medical bedah
serta pengguatan dalam penggunaan tehnologi modern dan komunikasi
interpersonal yang efisien dan optimal
2. Menyelenggaraan penelitian ilmiah dan publikasi ilmiah yang mampu
memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
dan pembangunan dalam bidang keperawatan khususnya dalam bidang medikal
bedah
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dibidang keperawatan yang
mendukung upaya peningkatan pendidikan masyarakat dan kesejahteraan
masyarakat khususnya dalam keperawatan medikal bedah dengan menggunakan
tehnologi modern serta mengandalkan komunikasi interpersonal yang efektif.
4. Melaksanakan kegiatan ilmiah seperti seminar, symposium, sarasehan, diskusi
panel, workshop, pelatihan, forum diskusi tim medis dan kegiatan lainnya yang
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan tehologi serta mencari
alternative solusi berbagai permasalahan profesi baik ditingkat nasional maupun
internasional.
5. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat
dalam rangka menghasilkan pelaksanaan berbagai kegiatan praktik, penelitian,
pengabdian masyarakat, pengembangan kurikulum, dan berbagai aktivitas lainnya.
Serta menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan lain diluar negeri yang
terkait dengan upaya pengembangan Program Studi Profesi Ners.
KATA SAMBUTAN
REKTOR UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang maha Kuasa atas terbitnya

‘’Buku Panduan Praktik Klinik dan Logbook Program Pendidikan Profesi Ners ‘’Program

Studi Profesi Ners Universitas Imelda Medan.

Program Pendidikan Profesi Ners merupakan suatu proses pendidikan profesional bagi

mahsiswa sebelum menjadi Ners dengan melaksanakan praktik keperawatan jiwa di tatanan

pelayanan kesehatan nyata untuk mencapai kemampuan keterampilan profesional yang

meliputi kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien dengan, masalah psikososial.

Kompetensi yang harus dicapai selama menempuh pendidikan di Program Studi Profesi

Ners salah satunya adalah kompetensi Keperawatan Jiwa. Buku panduan ini merupakan

acuan bagi mahasiswa untuk memperoleh gambaran peran perawat profesional yang harus

dicapai selama mengikuti pendidikan program profesi Ners.

Saya berharap bahwa buku ini berguna bagi mahasiswa selama mengikuti pendidikan

program profesi Ners di Universitas Imelda Medan sehingga nantinya menjadi lulusan Ners

yang mampu bersaing di Tingkat Nasional maupun Internasional.

Medan, Januari 2020

Rektor Universitas Imelda

(Dr. dr. Imelda Liana Ritonga, S.Kp., M.Pd., MN)


BAB I
PENDAHULUAN

Praktek klinik keperawatan jiwa merupakan pengalaman belajar berbentuk praktek yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktek keperawatan
pada tatanan yang nyata. Untuk melaksanakan program praktek klinik keperawatan jiwa ini
peserta telah dibekali simulasi dikelas dan laboraturium meliputi dibidang kognitif, komunikasi
dan motorik. Setiap lingkungan keperawatan dan semua upaya kesehatan masyarakat dapat
digunakan untuk mengkaji dan memenuhi kebutuhan dasar manusiawi dari individu dan keluarga
yang khusus pada pasien yang mengalami gangguan jiwa. Oleh karena itu praktek keperawatan
jiwa ini akan membahas konsep keperawatan kesehatan jiwa yang meliputi masalah kesehatan
jiwa dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan kesehatan jiwa, dan penekanannya pada upaya
pencegahan primer, sekunder dan tertier dalam kesehatan jiwa. Mata kuliah ini mempraktekkan
asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang ditujukan pada pasien dengan masalah adaptasi bio-
psiko-sosial-kultural, asuhan keperawatan kesehatan jiwa anak dan remaja, kesehatan jiwa
dewasa dan usia lanjut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan serta menggunakan
komunikasi terapeutik dan berbagai terapi modalitas keperawatan jiwa. Pengalaman belajar
diperoleh di lahan praktik baik dirumah sakit umum, sumah sakit jiwa, keluarga dan masyarakat
dengan metode diskusi, tanya jawab, pre-post confrence, demonstrasi dan bed side teaching
Kegiatan pengalaman belajar ini juga meliputi proses keperawatan dalam memenuhi setiap
kebutuhan klien yang mempunyai masalah kesehatan yang lazim terjadi sepanjang siklus
hidupnya.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pengalaman belajar klinik. Beban SKS
stase ini adalah 3 SKS (3 x 170 menit x 14 = 7.140 menit : 60 = 119 jam : 12 hari = 10 jam/hari
selama 2 minggu paktik). Terhitung mulai pada tanggal 13 – 25 November 2019.
Proses evaluasi akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh
Koordinator Praktik Klinik Keperawatan jiwa program profesi ners berdasarkan standar
penilaian yang sudah ditetapkan oleh Universitas Imelda Medan dan telah disepakati oleh
preseptor akademik dan preseptor klinik. Adapun metode evaluasi yang digunakan dalam mata
ajar Keperawatan jiwa berupa diskusi kasus, prosedur tindakan keperawatan dan kinerja,
penampilan kerja di lahan praktik serta pencapaian target, presentasi kasus, seminar kelompok.
BAB II
ACUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa


Beban Studi : 3 SKS
Penempatan : Semester I Tahun Ajaran 2019/2020

A. DESKRIPSI MATA KULIAH


Praktik profesi Keperawatan Gerontik merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara
bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
serta memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membut
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperwatan jiwa.
Praktik profesi keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan keperawatan pada
klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat melalui
penerapan terapi modalitas keperawatan

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


1. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup dan tanggung jawabnya.
2. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values).
3. Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan keperawatan
gerontik.
4. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan.
5. Menguasai konsep teoritis komunikasi terapeutik.
6. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder, dan tertier.
7. Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
8. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia.
9. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi keperawatan gerontik
sesuai delegasi dari ners spesialis.
10. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
11. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan dan
kode etik perawat yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor
lain dari klien individu, keluarga, dan masyarakat.
12. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang
tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan
kepada penanggung jawab perawatan.
13. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara regular
dengan/ atau tanpa tim kesehatan lain.
14. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi
yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/pendamping/penasehat untuk mendapatkan
persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.
15. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif.
16. Mengkomunikasikan pemikiran/argument atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya.
17. Bekerjasama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya.
18. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik profesi Keperawatan Jiwa mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan jiwa
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang mengalami
masalah adaptasi bio-psiko-sosio-spiritual terutama masalah gangguan jiwa dengan core
problem : Halusinasi, Waham, Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, Bunuh Diri, Perilaku
Kekerasan Dan Defisit Perawatan Diri. Peserta praktik melakukan proses keperawatan
jiwa.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
6. Memberikan asuhan keperawatan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien usia
lanjut.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan
efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan jiwa
10. Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas secara holistik, kontinyu, dan
konsisten
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
D. DAFTAR KOMPETENSI SKILL/KETERAMPILAN
No Kasus Keterangan

1 Satu laporan pendahuluan/konsep medis/teoritis dari asuhan 1 Kasus

keperawatan jiwa dengan masalah keperawatan jiwa yang ditangani

2 Satu Laporan kasus klien jiwa yang ditangani 1 Kasus

3 Satu Laporan analisa proses interaksi (API) pada klien jiwa yang 1 Kasus

ditangani

4 Satu Laporan TAK (terapi aktifvitas kelompok 1 Kasus

5 Dokumentasi setiap tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan Minimal 5

6 Satu laporan analisis jurnal dan penelitian yang menjadi EBN terbaru 1 Jurnal

dari kasus masalah keperawatan jiwa yang ditangani

NB: Evaluasi Pencapaian Pembelajaran


Beberapa metode evaluasi pencapaian pembelajaran yang dapat dilakukan, salah satunya dengan
mengukur tingkat kemampuan peserta didik (Miller’s Pyramid):
 Skor 1
Mengetahui dan menjelaskan (Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik konsep,
teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya).
 Skor 2
Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan (Memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan dan pernah melihat demonstrasinya).
 Skor 3
Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi (Memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali
dibawah supervisi).
 Skor 4
Mampu melakukan secara mandiri
E. RINCIAN KEGIATAN

N Capaian Indikator Pencapaian Bahan Kajian Metode Kegiatan Bentuk Tagihan


o pembelajaran Pembelaja
ran Aktifitas Mahasiswa Aktifitas Preseptor

1 Menggunakan  Mahasiswa mampu  Komunikasi terapeutik Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi yang efektif dalam Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif memberikan asuhan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan keperawatan pada klien kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada gangguan psikologi Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan psikologi halusinasi  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- halusinasi Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio-  Mahasiswa mampu  Mengenal Masalah- Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual mengenal masalah- masalah klien melalui Better keperawatan mahasiswa keperawatan
terutama masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian Health  Melakukan pengkajian  Memberikan umpan halusinasi
masalah pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien (PSBH) dengan sistematis, holistik, balik terstruktur 2. Satu Laporan
gangguan jiwa data fokus pada klien gangguan jiwa dengan kontinyu dan konsisten dalam terhadap kegiatan kasus klien
dengan core gangguan jiwa dengan masalah halusinasi melengkapi data obyektif dan mahasiswa dengan
problem : masalah halusinasi subyektif yang akurat dan  Mengevaluasi dan halusinasi :
Halusinasi  Mahasiswa mampu  Pohon masalah dari relevan pada klien gangguan memvalidasi proses a. Format
membuat pohon masalah masalah-masalah jiwa dengan masalah keperawatan yang pengkajian
dari masalah-masalah keperawatan yang halusinasi dilakukan yang sudah
keperawatan yang didapati dan menentukan  Merumuskan diagnosis mahasiswa diisi
didapati dan menentukan core problem/diagnosa keperawatan/core problem  Mendampingi b. Resume
core problem/diagnosa keperawatan utama dalam (masalah utama) dengan mahasiswa dalam (ringkasan
keperawatan utama keperawatan jiwa menentukan pohon masalah setiap tindakan dan pengkajian
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan pada klien mengarahkan )
Menyusun dan merencanakan tindakan  Menyusun rencana tindakan mahasiswa terhadap c. Lembar
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi keperawatan dengan tindak lanjut asuhan analisa
keperawatan serta terapi modalitas, terapi pendekatan NANDA, NOC, keperawatan yang data
modalitas, terapi psikofarma dan somatik dan NIC termasuk diperlukan termasuk d. Lembar
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi didalamnya : dalam pemberian Pohon
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan a. Strategi pertemuan pasien terapi modalitas, masalah
dengan tim kesehatan lainnya halusinasi terdiri dari 5 terapi psikofarma, e. Lembar
lainnya SP terapi somati, terapi diagnosis
 Mahasiswa mampu  Menggunakan hasil b. Terapi modalitas komplementer serta keperawata
Menggunakan hasil penelitian untuk  Terapi aktifitas pendekatan melalui n
penelitian untuk diterapkan dalam pemberi kelompok orientasi keluarga klien f. Lembar
diterapkan dalam pemberi asuhan keperawatan realita dan stimulai perencanaa
asuhan keperawatan persepsi n
 Mahasiswa mampu  Implementasi  Terapi penyaluran g. Tindakan
Melakukan implementasi keperawatan melalui energi keperawata
keperawatan melalui pendekatan etik dalam  Terapi okupasi n
pendekatan etik dalam pengambilan keputusan c. Terapi komplementer h. Lembar
pengambilan keputusan dan mempertimbangkan berdasarkan analisis catatan
dan mempertimbangkan hak klien dan keluarga jurnal / EBN terbaru perkemban
hak klien dan keluarga dalam pelayanan sesuai dengan gan
dalam pelayanan kesehatan permasalahan / kebutuhan 3. Satu Laporan
kesehatan klien analisa proses
 Mahasiswa mampu  Mencari dan menelaah  Rencana kolaborasi interaksi
mencari dan menelaah jurnal tentang issue-issue pemberian : (API) pada
jurnal tentang issue-issue legal etik pada klien a. Terapi Psikofarma : klien
legal etik pada klien gangguan jiwa dengan b. Terapi Somatik halusinasi
gangguan jiwa dengan masalah halusinasi dan  Restrain 4. Satu Laporan
masalah halusinasi dan dibahas secara teori  ECT (Electro TAK (terapi
dibahas secara teori Convulsif Theraphy) aktifvitas
 Mahasiswa mampu  Penggunakan alat (ECT)  Foto Terapi kelompok
Menggunakan alat (ECT) pada klien gangguan jiwa  Derivat tidur 5. Dokumentasi
untuk melakukan dengan masalah  Melaksanakan tindakan setiap
tindakan keperawatan halusinasi sesuai Standar keperawatan sesuai rencana tindakan
pada klien gangguan jiwa Operasional Prosedur dan mendokumentasikannya pelaksanaan
dengan masalah (SOP) dan dengan memperhatikan aspek asuhan
halusinasi sesuai Standar mempertahankan etik dan legal dengan bentuk keperawata
Operasional Prosedur lingkungan yang aman pelayanan yang bersifat 6. Satu Laporan
(SOP) dan secara konsisten melalui holistik, sistematis dan analisis jurnal
mempertahankan penggunaan strategi kontinyu dalam keperawatan dan penelitian
lingkungan yang aman manajemen kualitas dan  Menerapkan Evidance Based yang menjadi
secara konsisten melalui manajemen risiko pada Practice (EBP) terbaru dalam EBN terbaru
penggunaan strategi klien gangguan jiwa pemberian asuhan dari kasus
manajemen kualitas dan  Melakukan evaluasi keperawatan pada klien halusinasi
manajemen risiko pada asuhan keperawatan gangguan psikososial dan
klien gangguan jiwa dengan gangguan jiwa menganalisa keefektifannya
 Mahasiswa mampu halusinasi dilakukan  Melakukan evaluasi asuhan
melakukan evaluasi secara holistik (bio-psiko- keperawatan secara holistik
asuhan keperawatan sosio-kultural-spiritual) (bio-psiko-sosio-kultural-
dengan gangguan jiwa spiritual) kontinyu, dan
halusinasi dilakukan konsisten dengan profesi lain,
secara holistik (bio-psiko- memberi masukan dan saran
sosio-kultural-spiritual) kepada profesi lain terkait
kondisi klien dan menindak
lanjuti hasil dari penyelesaian
masalah klien gangguan
psikososial ke pada pihak RSJ
untuk perawatan lanjutan

2 Menggunakan  Mahasiswa mampu  Menerapkan komunikasi Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif dalam memberikan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan asuhan keperawatan pada kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada klien gangguan dengan Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan jiwa masalah waham  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- dengan waham Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio-  Mahasiswa mampu  Mengenal masalah- Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual mengenal masalah- masalah klien melalui Better keperawatan klien gangguan mahasiswa keperawatan
terutama masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian Health dengan masalah waham  Memberikan umpan waham
masalah pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien (PSBH)  Melakukan pengkajian balik terstruktur 2. Satu Laporan
gangguan jiwa data fokus pada klien gangguan jiwa dengan dengan sistematis, holistik, terhadap kegiatan kasus klien
dengan core gangguan jiwa dengan masalah waham kontinyu dan konsisten dalam mahasiswa dengan
problem : masalah waham melengkapi data obyektif dan  Mengevaluasi dan waham :
Waham  Mahasiswa mampu  Membuat pohon masalah subyektif yang akurat dan memvalidasi proses a. Format
membuat pohon masalah dari masalah-masalah relevan pada klien gangguan keperawatan yang pengkajian
dari masalah-masalah keperawatan yang jiwa dengan masalah waham dilakukan yang sudah
keperawatan yang didapati dan menentukan  Merumuskan diagnosis mahasiswa diisi
didapati dan menentukan core problem/diagnosa keperawatan/core problem  Mendampingi b. Resume
core problem/diagnosa keperawatan utama (masalah utama) dengan mahasiswa dalam (ringkasan
keperawatan utama menentukan pohon masalah setiap tindakan dan pengkajian)
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan pada klien mengarahkan c. Lembar
Menyusun dan merencanakan tindakan  Menyusun rencana tindakan mahasiswa terhadap analisa data
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi keperawatan dengan tindak lanjut asuhan d. Lembar
keperawatan serta terapi modalitas, terapi pendekatan NANDA, NOC, keperawatan yang Pohon
modalitas, terapi psikofarma dan somatik dan NIC termasuk diperlukan termasuk masalah
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi didalamnya : dalam pemberian e. Lembar
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan a. Strategi pertemuan pasien terapi modalitas, diagnosis
dengan tim kesehatan lainnya waham terdiri dari 3 SP terapi psikofarma, keperawatan
lainnya  Menggunakan hasil b. Terapi modalitas terapi somati, terapi f. Lembar
 Mahasiswa mampu penelitian untuk  Terapi aktifitas komplementer serta perencanaan
Menggunakan hasil diterapkan dalam pemberi kelompok orientasi pendekatan melalui g. Tindakan
penelitian untuk asuhan keperawatan realita dan sosialisasi keluarga klien keperawatan
diterapkan dalam pemberi  Mahasiswa mampu  Terapi penyaluran h. Lembar
asuhan keperawatan Melakukan implementasi energi catatan
 Mahasiswa mampu keperawatan melalui  Terapi okupasi perkembang
Melakukan implementasi pendekatan etik dalam c. Terapi komplementer an
keperawatan melalui pengambilan keputusan berdasarkan analisis 3. Satu Laporan
pendekatan etik dalam dan mempertimbangkan jurnal / EBN terbaru analisa proses
pengambilan keputusan hak klien dan keluarga sesuai dengan interaksi
dan mempertimbangkan dalam pelayanan permasalahan / kebutuhan (API) pada
hak klien dan keluarga kesehatan klien klien waham
dalam pelayanan  Mahasiswa mampu  Rencana kolaborasi 4. Satu Laporan
kesehatan mencari dan menelaah pemberian : TAK (terapi
 Mahasiswa mampu jurnal tentang issue-issue a. Terapi Psikofarma : aktifvitas
mencari dan menelaah legal etik pada klien b. Terapi Somatik kelompok
jurnal tentang issue-issue gangguan jiwa dengan  Restrain 5. Dokumentasi
legal etik pada klien masalah halusinasi dan  Seklusi setiap
gangguan jiwa dengan dibahas secara teori  ECT (Electro tindakan
masalah halusinasi dan  Mahasiswa mampu Convulsif pelaksanaan
dibahas secara teori Menggunakan alat (ECT) Theraphy) asuhan
 Mahasiswa mampu untuk melakukan  Foto Terapi keperawata
Menggunakan alat (ECT) tindakan keperawatan  Derivat tidur 6. Laporan
untuk melakukan pada klien gangguan jiwa  Melaksanakan tindakan analisis jurnal
tindakan keperawatan dengan masalah keperawatan sesuai rencana dan penelitian
pada klien gangguan jiwa halusinasi sesuai Standar dan mendokumentasikannya yang menjadi
dengan masalah Operasional Prosedur dengan memperhatikan aspek EBN terbaru
halusinasi sesuai Standar (SOP) dan etik dan legal dengan bentuk dari kasus
Operasional Prosedur mempertahankan pelayanan yang bersifat waham
(SOP) dan lingkungan yang aman holistik, sistematis dan
mempertahankan secara konsisten melalui kontinyu dalam keperawatan
lingkungan yang aman penggunaan strategi  Menerapkan Evidance Based
secara konsisten melalui manajemen kualitas dan Practice (EBP) terbaru dalam
penggunaan strategi manajemen risiko pada pemberian asuhan
manajemen kualitas dan klien gangguan keperawatan pada klien
manajemen risiko pada psikososial waham gangguan jiwa waham dan
klien gangguan waham  Melakukan evaluasi menganalisa keefektifannya
 Mahasiswa mampu asuhan keperawatan  Melakukan evaluasi asuhan
melakukan evaluasi dengan gangguan jiwa keperawatan secara holistik
asuhan keperawatan waham dilakukan secara (bio-psiko-sosio-kultural-
dengan gangguan jiwa holistik (bio-psiko-sosio- spiritual) kontinyu, dan
halusinasi dilakukan kultural-spiritual) konsisten dengan profesi lain,
secara holistik (bio-psiko- memberi masukan dan saran
sosio-kultural-spiritual) kepada profesi lain terkait
kondisi klien dan menindak
lanjuti hasil dari penyelesaian
masalah klien gangguan
psikososial ke pada pihak RSJ
untuk perawatan lanjutan

2 Menggunakan  Mahasiswa mampu  Menerapkan komunikasi Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif dalam memberikan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan asuhan keperawatan pada kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada klien gangguan dengan Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan jiwa masalah keperawatan  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- dengan masalah Harga Diri Rendah Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio- keperawatan Harga Diri (HDR) Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual Rendah (HDR) Better keperawatan mahasiswa keperawatan
terutama  Mahasiswa mampu  Mengenal masalah- Health  Melakukan pengkajian  Memberikan umpan Harga Diri
masalah mengenal masalah- masalah klien melalui (PSBH) dengan sistematis, holistik, balik terstruktur Rendah
gangguan jiwa masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian kontinyu dan konsisten dalam terhadap kegiatan (HDR)
dengan core pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien melengkapi data obyektif dan mahasiswa 2. Satu Laporan
problem : Harga data fokus pada klien gangguan jiwa dengan subyektif yang akurat dan  Mengevaluasi dan kasus klien
Diri Rendah gangguan jiwa dengan masalah halusinasi relevan pada klien gangguan memvalidasi proses dengan
(HDR) masalah keperawatan jiwa keperawatan yang masalah
Harga Diri Rendah  Merumuskan diagnosis dilakukan keperawatan
(HDR) keperawatan/core problem mahasiswa Harga Diri
 Mahasiswa mampu  Membuat pohon masalah (masalah utama) dengan  Mendampingi Rendah
membuat pohon masalah dari masalah-masalah menentukan pohon masalah mahasiswa dalam (HDR):
dari masalah-masalah keperawatan yang pada klien setiap tindakan dan a. Format
keperawatan yang didapati dan menentukan  Menyusun rencana tindakan mengarahkan pengkajian
didapati dan menentukan core problem/diagnosa keperawatan termasuk mahasiswa terhadap yang sudah
core problem/diagnosa keperawatan utama didalamnya : tindak lanjut asuhan diisi
keperawatan utama a. Strategi pertemuan pasien keperawatan yang b. Resume
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan HDR terdiri dari 2 SP diperlukan termasuk (ringkasan
Menyusun dan merencanakan tindakan b. Terapi modalitas dalam pemberian pengkajian)
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi  Terapi aktifitas terapi modalitas, c. Lembar
keperawatan serta terapi modalitas, terapi kelompok orientasi terapi psikofarma, analisa data
modalitas, terapi psikofarma dan somatik realita dan sosialisasi terapi somatik, terapi d. Lembar
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi  Terapi penyaluran komplementer serta Pohon
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan energi pendekatan melalui masalah
dengan tim kesehatan lainnya  Terapi okupasi keluarga klien e. Lembar
lainnya c. Terapi komplementer diagnosis
 Mahasiswa mampu  Menggunakan hasil berdasarkan analisis keperawatan
Menggunakan hasil penelitian untuk jurnal / EBN terbaru f. Lembar
penelitian untuk diterapkan dalam pemberi sesuai dengan perencanaan
diterapkan dalam pemberi asuhan keperawatan permasalahan / kebutuhan g. Tindakan
asuhan keperawatan  Mahasiswa mampu klien keperawatan
 Mahasiswa mampu Melakukan implementasi  Rencana kolaborasi h. Lembar
Melakukan implementasi keperawatan melalui pemberian : catatan
keperawatan melalui pendekatan etik dalam a. Terapi Psikofarma : perkembang
pendekatan etik dalam pengambilan keputusan b. Terapi Somatik an
pengambilan keputusan dan mempertimbangkan  ECT (Electro 3. Satu Laporan
dan mempertimbangkan hak klien dan keluarga Convulsif analisa proses
hak klien dan keluarga dalam pelayanan Theraphy) interaksi
dalam pelayanan kesehatan  Foto Terapi (API) pada
kesehatan  Derivat tidur klien
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu  Melaksanakan tindakan halusinasi
mencari dan menelaah mencari dan menelaah keperawatan sesuai rencana 4. Satu Laporan
jurnal tentang issue-issue jurnal tentang issue-issue dan mendokumentasikannya TAK (terapi
legal etik pada klien legal etik pada klien dengan memperhatikan aspek aktifvitas
gangguan jiwa dengan gangguan jiwa dengan etik dan legal dengan bentuk kelompok
masalah halusinasi dan masalah halusinasi dan pelayanan yang bersifat 5. Dokumentasi
dibahas secara teori dibahas secara teori holistik, sistematis dan setiap
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu kontinyu dalam keperawatan tindakan
Menggunakan alat (ECT) Menggunakan alat (ECT)  Menerapkan Evidance Based pelaksanaan
untuk melakukan untuk melakukan Practice (EBP) terbaru dalam asuhan
tindakan keperawatan tindakan keperawatan pemberian asuhan keperawata
pada klien gangguan jiwa pada klien gangguan jiwa keperawatan pada klien 6. Laporan
dengan masalah dengan masalah gangguan psikososial dan analisis jurnal
keperawatan Harga Diri halusinasi sesuai Standar menganalisa keefektifannya dan penelitian
Rendah (HDR)sesuai Operasional Prosedur  Melakukan evaluasi asuhan yang menjadi
Standar Operasional (SOP) dan keperawatan secara holistik EBN terbaru
Prosedur (SOP) dan mempertahankan (bio-psiko-sosio-kultural- dari kasus
mempertahankan lingkungan yang aman spiritual) kontinyu, dan HDR
lingkungan yang aman secara konsisten melalui konsisten kepada profesi lain
secara konsisten melalui penggunaan strategi terkait kondisi klien dan
penggunaan strategi manajemen kualitas dan menindak lanjuti hasil dari
manajemen kualitas dan manajemen risiko pada penyelesaian masalah klien
manajemen risiko pada klien gangguan dengan gangguan psikososial ke pada
klien gangguan dengan masalah keperawatan pihak RSJ untuk perawatan
masalah keperawatan Harga Diri Rendah lanjutan
Harga Diri Rendah (HDR)
(HDR)
 Mahasiswa mampu  Melakukan evaluasi
melakukan evaluasi asuhan keperawatan
asuhan keperawatan dengan masalah
dengan gangguan jiwa keperawatan Harga Diri
halusinasi dilakukan Rendah (HDR) dilakukan
secara holistik (bio-psiko- secara holistik (bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual) sosio-kultural-spiritual)

4 Menggunakan  Mahasiswa mampu Menerapkan komunikasi Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif dalam memberikan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan asuhan keperawatan pada kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada klien gangguan dengan Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan jiwa masalah keperawatan  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- dengan masalah isolasi sosial Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio- keperawatan isolasi sosial Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual  Mahasiswa mampu  Mengenal masalah- Better keperawatan mahasiswa keperawatan
terutama mengenal masalah- masalah klien melalui Health  Melakukan pengkajian  Memberikan umpan isolasi sosial
masalah masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian (PSBH) dengan sistematis, holistik, balik terstruktur 2. Satu Laporan
gangguan jiwa pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien kontinyu dan konsisten dalam terhadap kegiatan kasus klien
dengan core data fokus pada klien gangguan jiwa dengan melengkapi data obyektif dan mahasiswa dengan
problem : Isolasi gangguan jiwa dengan masalah keperawatan subyektif yang akurat dan  Mengevaluasi dan masalah
Sosial masalah keperawatan isolasi sosial relevan pada klien gangguan memvalidasi proses keperawatan
isolasi sosial jiwa keperawatan yang isolasi sosial :
 Mahasiswa mampu  Membuat pohon masalah  Merumuskan diagnosis dilakukan a. Format
membuat pohon masalah dari masalah-masalah keperawatan/core problem mahasiswa pengkajian
dari masalah-masalah keperawatan yang (masalah utama) dengan  Mendampingi yang sudah
keperawatan yang didapati dan menentukan menentukan pohon masalah mahasiswa dalam diisi
didapati dan menentukan core problem/diagnosa pada klien setiap tindakan dan b. Resume
core problem/diagnosa keperawatan utama  Menyusun rencana tindakan mengarahkan (ringkasan
keperawatan utama keperawatan termasuk mahasiswa terhadap pengkajian)
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan didalamnya : tindak lanjut asuhan c. Lembar
Menyusun dan merencanakan tindakan a. Strategi pertemuan pasien keperawatan yang analisa data
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi Isolasi Sosial terdiri dari diperlukan termasuk d. Lembar
keperawatan serta terapi modalitas, terapi 3 SP dalam pemberian Pohon
modalitas, terapi psikofarma dan somatik b. Terapi modalitas terapi modalitas, masalah
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi  Terapi aktifitas terapi psikofarma, e. Lembar
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan kelompok stimulai terapi somatik, terapi diagnosis
dengan tim kesehatan lainnya persepsi dan komplementer serta keperawatan
lainnya  Menggunakan hasil sosialisasi pendekatan melalui f. Lembar
 Mahasiswa mampu penelitian untuk  Terapi penyaluran keluarga klien perencanaan
Menggunakan hasil diterapkan dalam pemberi energi g. Tindakan
penelitian untuk asuhan keperawatan  Terapi okupasi keperawatan
diterapkan dalam pemberi  Mahasiswa mampu c. Terapi komplementer h. Lembar
asuhan keperawatan Melakukan implementasi berdasarkan analisis catatan
 Mahasiswa mampu keperawatan melalui jurnal / EBN terbaru perkembang
Melakukan implementasi pendekatan etik dalam sesuai dengan an
keperawatan melalui pengambilan keputusan permasalahan / kebutuhan 3. Satu Laporan
pendekatan etik dalam dan mempertimbangkan klien analisa proses
pengambilan keputusan hak klien dan keluarga  Rencana kolaborasi interaksi
dan mempertimbangkan dalam pelayanan pemberian : (API) pada
hak klien dan keluarga kesehatan a. Terapi Psikofarma : klien
dalam pelayanan  Mahasiswa mampu b. Terapi Somatik halusinasi
kesehatan mencari dan menelaah  ECT (Electro 4. Satu Laporan
 Mahasiswa mampu jurnal tentang issue-issue Convulsif Theraphy) TAK (terapi
mencari dan menelaah legal etik pada klien  Foto Terapi aktifvitas
jurnal tentang issue-issue gangguan jiwa dengan  Derivat tidur kelompok
legal etik pada klien masalah halusinasi dan  Melaksanakan tindakan 5. Dokumentasi
gangguan jiwa dengan dibahas secara teori keperawatan sesuai rencana setiap
masalah keperawatan  Mahasiswa mampu dan mendokumentasikannya tindakan
isolasi sosial dan dibahas Menggunakan alat (ECT) dengan memperhatikan aspek pelaksanaan
secara teori untuk melakukan etik dan legal dengan bentuk asuhan
 Mahasiswa mampu tindakan keperawatan pelayanan yang bersifat keperawata
Menggunakan alat (ECT) pada klien gangguan jiwa holistik, sistematis dan 6. Satu Laporan
untuk melakukan dengan masalah isolasi kontinyu dalam keperawatan analisis jurnal
tindakan keperawatan sosial sesuai Standar  Menerapkan Evidance Based dan penelitian
pada klien gangguan jiwa Operasional Prosedur Practice (EBP) terbaru dalam yang menjadi
dengan masalah (SOP) dan pemberian asuhan EBN terbaru
keperawatan isolasi sosial mempertahankan keperawatan pada klien dari kasus
sesuai Standar lingkungan yang aman gangguan psikososial dan dengan
Operasional Prosedur secara konsisten melalui menganalisa keefektifannya masalah
(SOP) dan penggunaan strategi  Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
mempertahankan manajemen kualitas dan keperawatan secara holistik isolasi sosial
lingkungan yang aman manajemen risiko pada (bio-psiko-sosio-kultural-
secara konsisten melalui klien gangguan spiritual) kontinyu, dan
penggunaan strategi psikososial konsisten kepada profesi lain
manajemen kualitas dan  Melakukan evaluasi terkait kondisi klien dan
manajemen risiko pada asuhan keperawatan menindak lanjuti hasil dari
klien gangguan dengan gangguan jiwa penyelesaian masalah klien
psikososial halusinasi dilakukan gangguan jiwa dengan
 Mahasiswa mampu secara holistik (bio-psiko- masalah keperawatan isolasi
melakukan evaluasi sosio-kultural-spiritual) sosial ke pada pihak RSJ
asuhan keperawatan untuk perawatan lanjutan
dengan masalah
keperawatan isolasi sosial
dilakukan secara holistik
(bio-psiko-sosio-kultural-
spiritual)

5 Menggunakan  Mahasiswa mampu  Menerapkan komunikasi Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif dalam memberikan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan asuhan keperawatan pada kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada klien gangguan dengan Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan jiwa masalah bunuh diri  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- dengan massalah Bunuh Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio- diri Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual  Mahasiswa mampu  Mengenal masalah- Better keperawatan mahasiswa bunuh diri
terutama mengenal masalah- masalah klien melalui Health  Melakukan pengkajian  Memberikan umpan 2. Satu Laporan
masalah masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian (PSBH) dengan sistematis, holistik, balik terstruktur kasus klien
gangguan jiwa pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien kontinyu dan konsisten dalam terhadap kegiatan dengan
dengan core data fokus pada klien gangguan jiwa dengan melengkapi data obyektif dan mahasiswa masalah
problem : gangguan jiwa dengan masalah bunuh diri subyektif yang akurat dan  Mengevaluasi dan bunuh diri:
Bunuh Diri masalah bunuh diri relevan pada klien gangguan memvalidasi proses a. Format
 Mahasiswa mampu  Membuat pohon masalah jiwa keperawatan yang pengkajian
membuat pohon masalah dari masalah-masalah  Merumuskan diagnosis dilakukan yang sudah
dari masalah-masalah keperawatan yang keperawatan/core problem mahasiswa diisi
keperawatan yang didapati dan menentukan (masalah utama) dengan  Mendampingi b. Resume
didapati dan menentukan core problem/diagnosa menentukan pohon masalah mahasiswa dalam (ringkasan
core problem/diagnosa keperawatan utama pada klien setiap tindakan dan pengkajian)
keperawatan utama  Menyusun rencana tindakan mengarahkan c. Lembar
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan keperawatan termasuk mahasiswa terhadap analisa data
Menyusun dan merencanakan tindakan didalamnya : tindak lanjut asuhan d. Lembar
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi a. Strategi pertemuan pasien keperawatan yang Pohon
keperawatan serta terapi modalitas, terapi bunuh diri terdiri dari 3 diperlukan termasuk masalah
modalitas, terapi psikofarma dan somatik SP dalam pemberian e. Lembar
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi b. Terapi modalitas terapi modalitas, diagnosis
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan  Terapi aktifitas terapi psikofarma, keperawatan
dengan tim kesehatan lainnya kelompok stimulasi terapi somatik, terapi f. Lembar
lainnya persepsi dan komplementer serta perencanaan
 Mahasiswa mampu  Menggunakan hasil sosialisasi pendekatan melalui g. Tindakan
Menggunakan hasil penelitian untuk  Terapi penyaluran keluarga klien keperawatan
penelitian untuk diterapkan dalam pemberi energi h. Lembar
diterapkan dalam pemberi asuhan keperawatan  Terapi okupasi catatan
asuhan keperawatan  Mahasiswa mampu c. Terapi komplementer perkembang
 Mahasiswa mampu Melakukan implementasi berdasarkan analisis an
Melakukan implementasi keperawatan melalui jurnal / EBN terbaru 3. Satu Laporan
keperawatan melalui pendekatan etik dalam sesuai dengan analisa proses
pendekatan etik dalam pengambilan keputusan permasalahan / kebutuhan interaksi
pengambilan keputusan dan mempertimbangkan klien (API) pada
dan mempertimbangkan hak klien dan keluarga klien
hak klien dan keluarga dalam pelayanan  Rencana kolaborasi halusinasi
dalam pelayanan kesehatan pemberian : 4. Satu Laporan
kesehatan  Mahasiswa mampu a. Terapi Psikofarma : TAK (terapi
 Mahasiswa mampu mencari dan menelaah b. Terapi Somatik aktifvitas
mencari dan menelaah jurnal tentang issue-issue  Restrain kelompok
jurnal tentang issue-issue legal etik pada klien  Seklusi 5. Dokumentasi
legal etik pada klien gangguan jiwa dengan  ECT (Electro setiap
gangguan jiwa dengan masalah halusinasi dan Convulsif Theraphy) tindakan
masalah bunuh diri dan dibahas secara teori  Foto Terapi pelaksanaan
dibahas secara teori  Derivat tidur asuhan
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu  Melaksanakan tindakan keperawata
Menggunakan alat (ECT) Menggunakan alat (ECT) keperawatan sesuai rencana 6. Laporan
untuk melakukan untuk melakukan dan mendokumentasikannya analisis jurnal
tindakan keperawatan tindakan keperawatan dengan memperhatikan aspek dan penelitian
pada klien gangguan jiwa pada klien gangguan jiwa etik dan legal dengan bentuk yang menjadi
dengan masalah dengan masalah pelayanan yang bersifat EBN terbaru
halusinasi sesuai Standar halusinasi sesuai Standar holistik, sistematis dan dari kasus
Operasional Prosedur Operasional Prosedur kontinyu dalam keperawatan dengan
(SOP) dan (SOP) dan  Menerapkan Evidance Based masalah
mempertahankan mempertahankan Practice (EBP) terbaru dalam bunuh diri
lingkungan yang aman lingkungan yang aman pemberian asuhan
secara konsisten melalui secara konsisten melalui keperawatan pada klien
penggunaan strategi penggunaan strategi gangguan psikososial dan
manajemen kualitas dan manajemen kualitas dan menganalisa keefektifannya
manajemen risiko pada manajemen risiko pada  Melakukan evaluasi asuhan
klien gangguan dengan klien dengan masalah keperawatan secara holistik
masalah bunuh diri bunuh diri (bio-psiko-sosio-kultural-
 Mahasiswa mampu  Melakukan evaluasi spiritual) kontinyu, dan
melakukan evaluasi asuhan keperawatan konsisten kepada profesi lain
asuhan keperawatan dengan gangguan jiwa terkait kondisi klien dan
dengan gangguan jiwa dengan masalah bunuh menindak lanjuti hasil dari
halusinasi dilakukan diri dilakukan secara penyelesaian masalah klien
secara holistik (bio-psiko- holistik (bio-psiko-sosio- gangguan psikososial ke pada
sosio-kultural-spiritual) kultural-spiritual) pihak RSJ untuk perawatan
lanjutan

6 Menggunakan  Mahasiswa mampu Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif  Menerapkan komunikasi Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan terapeutik yang efektif kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada dalam memberikan Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien gangguan psikologi asuhan keperawatan pada  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- halusinasi klien gangguan psikologi Problem  Memperhatikan Hak dan etik pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio-  Mahasiswa mampu halusinasi Solving for legal klien dan keluarga komentar terhadap masalah
spiritual mengenal masalah- Better dalam pemberian asuhan mahasiswa keperawatan
terutama masalah klien melalui  Mengenal masalah- Health keperawatan  Memberikan umpan halusinasi
masalah pelaksanaan pengkajian masalah klien melalui (PSBH) balik terstruktur 2. Satu Laporan
gangguan jiwa data fokus pada klien pelaksanaan pengkajian  Melakukan pengkajian terhadap kegiatan kasus klien
dengan core gangguan jiwa dengan data fokus pada klien dengan sistematis, holistik, mahasiswa dengan
problem : masalah halusinasi gangguan jiwa dengan kontinyu dan konsisten dalam  Mengevaluasi dan halusinasi :
perilaku  Mahasiswa mampu masalah halusinasi melengkapi data obyektif dan memvalidasi proses a. Format
kekerasan membuat pohon masalah subyektif yang akurat dan keperawatan yang pengkajian
dari masalah-masalah  Membuat pohon masalah relevan pada klien gangguan dilakukan yang sudah
keperawatan yang dari masalah-masalah jiwa mahasiswa diisi
didapati dan menentukan keperawatan yang  Merumuskan diagnosis  Mendampingi b. Resume
core problem/diagnosa didapati dan menentukan keperawatan/core problem mahasiswa dalam (ringkasan
keperawatan utama core problem/diagnosa (masalah utama) dengan setiap tindakan dan pengkajian)
 Mahasiswa mampu keperawatan utama menentukan pohon masalah mengarahkan c. Lembar
Menyusun dan pada klien mahasiswa terhadap analisa data
merencanakan tindakan  Menyusun dan  Menyusun rencana tindakan tindak lanjut asuhan d. Lembar
keperawatan serta terapi merencanakan tindakan keperawatan termasuk keperawatan yang Pohon
modalitas, terapi keperawatan serta terapi didalamnya : diperlukan termasuk masalah
psikofarma dan somatik modalitas, terapi a. Strategi pertemuan pasien dalam pemberian e. Lembar
melalui kolaborasi psikofarma dan somatik perilaku kekerasan terapi modalitas, diagnosis
dengan tim kesehatan melalui kolaborasi terdiri dari 5 SP terapi psikofarma, keperawatan
lainnya dengan tim kesehatan b. Terapi modalitas terapi somatik, terapi f. Lembar
 Mahasiswa mampu lainnya  Terapi aktifitas komplementer serta perencanaan
Menggunakan hasil  Menggunakan hasil kelompok stimulasi pendekatan melalui g. Tindakan
penelitian untuk penelitian untuk persepsi dan keluarga klien keperawatan
diterapkan dalam pemberi diterapkan dalam pemberi sosialisasi h. Lembar
asuhan keperawatan asuhan keperawatan  Terapi penyaluran catatan
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu energi perkembang
Melakukan implementasi Melakukan implementasi  Terapi okupasi an
keperawatan melalui keperawatan melalui c. Terapi komplementer 3. Satu Laporan
pendekatan etik dalam pendekatan etik dalam berdasarkan analisis analisa proses
pengambilan keputusan pengambilan keputusan jurnal / EBN terbaru interaksi
dan mempertimbangkan dan mempertimbangkan sesuai dengan (API) pada
hak klien dan keluarga hak klien dan keluarga permasalahan / kebutuhan klien
dalam pelayanan dalam pelayanan klien halusinasi
kesehatan kesehatan  Rencana kolaborasi 4. Satu Laporan
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu pemberian : TAK (terapi
mencari dan menelaah mencari dan menelaah a. Terapi Psikofarma : aktifvitas
jurnal tentang issue-issue jurnal tentang issue-issue b. Terapi Somatik kelompok
legal etik pada klien legal etik pada klien  Restrain 5. Dokumentasi
gangguan jiwa dengan gangguan jiwa dengan  Seklusi setiap
masalah halusinasi dan masalah halusinasi dan  ECT (Electro tindakan
dibahas secara teori dibahas secara teori Convulsif Theraphy) pelaksanaan
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu  Foto Terapi asuhan
Menggunakan alat (ECT) Menggunakan alat (ECT)  Derivat tidur keperawata
untuk melakukan untuk melakukan  Melaksanakan tindakan 6. Laporan
tindakan keperawatan tindakan keperawatan keperawatan sesuai rencana analisis jurnal
pada klien gangguan jiwa pada klien gangguan jiwa dan mendokumentasikannya dan penelitian
dengan masalah perilaku dengan masalah dengan memperhatikan aspek yang menjadi
kekerasan sesuai Standar halusinasi sesuai Standar etik dan legal dengan bentuk EBN terbaru
Operasional Prosedur Operasional Prosedur pelayanan yang bersifat dari kasus
(SOP) dan (SOP) dan holistik, sistematis dan halusinasi
mempertahankan mempertahankan kontinyu dalam keperawatan
lingkungan yang aman lingkungan yang aman  Menerapkan Evidance Based
secara konsisten melalui secara konsisten melalui Practice (EBP) terbaru dalam
penggunaan strategi penggunaan strategi pemberian asuhan
manajemen kualitas dan manajemen kualitas dan keperawatan pada klien
manajemen risiko pada manajemen risiko pada gangguan psikososial dan
klien gangguan klien gangguan menganalisa keefektifannya
psikososial psikososial  Melakukan evaluasi asuhan
 Mahasiswa mampu  Melakukan evaluasi keperawatan secara holistik
melakukan evaluasi asuhan keperawatan (bio-psiko-sosio-kultural-
asuhan keperawatan dengan gangguan jiwa spiritual) kontinyu, dan
dengan gangguan jiwa halusinasi dilakukan konsisten kepada profesi lain
halusinasi dilakukan secara holistik (bio-psiko- terkait kondisi klien dan
secara holistik (bio-psiko- sosio-kultural-spiritual) menindak lanjuti hasil dari
sosio-kultural-spiritual) penyelesaian masalah klien
gangguan psikososial ke pada
pihak RSJ untuk perawatan
lanjutan
7 Menggunakan  Mahasiswa mampu  Menerapkan komunikasi Pre dan  Menerapkan pola komunikasi  Melakukan 1. Satu laporan
proses menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif Post terapeutik yang efektif untuk conference dengan pendahuluan/k
keperawatan terapeutik yang efektif dalam memberikan Conference pemenuhan kebutuhan mahasiswa onsep
dalam dalam memberikan asuhan keperawatan pada kesehatan klien, dalam  Melakukan post medis/teoritis
menyelesaikan asuhan keperawatan pada klien gangguan defisit Case report berkolaborasi dalam kerja tim conference dari asuhan
masalah klien defisit perawatan perawatan diri  Memperhatikan Hak dan etik  Memberikan keperawatan
adaptasi bio- diri Problem legal klien dan keluarga pertanyaan dan jiwa dengan
psiko-sosio-  Mahasiswa mampu  Mengenal masalah- Solving for dalam pemberian asuhan komentar terhadap masalah
spiritual mengenal masalah- masalah klien melalui Better keperawatan mahasiswa keperawatan
terutama masalah klien melalui pelaksanaan pengkajian Health  Melakukan pengkajian  Memberikan umpan Defisit
masalah pelaksanaan pengkajian data fokus pada klien (PSBH) dengan sistematis, holistik, balik terstruktur perawatan diri
gangguan jiwa data fokus pada klien gangguan jiwa dengan kontinyu dan konsisten dalam terhadap kegiatan 2. Satu Laporan
dengan core gangguan jiwa dengan masalah defisit perawatan melengkapi data obyektif dan mahasiswa kasus klien
problem : masalah defisit perawatan diri subyektif yang akurat dan  Mengevaluasi dan dengan Defisit
Defisit diri relevan pada klien gangguan memvalidasi proses perawatan diri
perawatan diri  Mahasiswa mampu  Membuat pohon masalah jiwa keperawatan yang :
membuat pohon masalah dari masalah-masalah  Merumuskan diagnosis dilakukan a. Format
dari masalah-masalah keperawatan yang keperawatan/core problem mahasiswa pengkajian
keperawatan yang didapati dan menentukan (masalah utama) dengan  Mendampingi yang sudah
didapati dan menentukan core problem/diagnosa menentukan pohon masalah mahasiswa dalam diisi
core problem/diagnosa keperawatan utama pada klien setiap tindakan dan b. Resume
keperawatan utama  Menyusun rencana tindakan mengarahkan (ringkasan
 Mahasiswa mampu  Menyusun dan keperawatan dengan mahasiswa terhadap pengkajian)
Menyusun dan merencanakan tindakan pendekatan termasuk tindak lanjut asuhan c. Lembar
merencanakan tindakan keperawatan serta terapi didalamnya : keperawatan yang analisa data
keperawatan serta terapi modalitas, terapi a. Strategi pertemuan pasien diperlukan termasuk d. Lembar
modalitas, terapi psikofarma dan somatik defisit perawatan diri dalam pemberian Pohon
psikofarma dan somatik melalui kolaborasi terdiri dari 5 SP terapi modalitas, masalah
melalui kolaborasi dengan tim kesehatan b. Terapi modalitas terapi psikofarma, e. Lembar
dengan tim kesehatan lainnya  Terapi aktifitas terapi somatik, terapi diagnosis
lainnya kelompok stimulasi komplementer serta keperawatan
 Mahasiswa mampu  Menggunakan hasil persepsi dan pendekatan melalui f. Lembar
Menggunakan hasil penelitian untuk sosialisasi keluarga klien perencanaan
penelitian untuk diterapkan dalam pemberi  Terapi penyaluran g. Tindakan
diterapkan dalam pemberi asuhan keperawatan energi keperawatan
asuhan keperawatan  Terapi okupasi h. Lembar
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu c. Terapi komplementer catatan
Melakukan implementasi Melakukan implementasi berdasarkan analisis perkembang
keperawatan melalui keperawatan melalui jurnal / EBN terbaru an
pendekatan etik dalam pendekatan etik dalam sesuai dengan 3. Satu Laporan
pengambilan keputusan pengambilan keputusan permasalahan / kebutuhan analisa proses
dan mempertimbangkan dan mempertimbangkan klien interaksi
hak klien dan keluarga hak klien dan keluarga  Rencana kolaborasi (API) pada
dalam pelayanan dalam pelayanan pemberian : klien defisit
kesehatan kesehatan a. Terapi Psikofarma : perawatan diri
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu b. Terapi Somatik 4. Satu Laporan
mencari dan menelaah mencari dan menelaah  Restrain TAK (terapi
jurnal tentang issue-issue jurnal tentang issue-issue  Seklusi aktifvitas
legal etik pada klien legal etik pada klien  Foto Terapi kelompok
gangguan jiwa dengan gangguan jiwa dengan  Derivat tidur 5. Dokumentasi
masalah defisit perawatan masalah defisit perawatan  Melaksanakan tindakan setiap
diri dan dibahas secara diri dan dibahas secara keperawatan sesuai rencana tindakan
teori teori dan mendokumentasikannya pelaksanaan
 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu dengan memperhatikan aspek asuhan
Menggunakan alat (ECT) Menggunakan alat (ECT) etik dan legal dengan bentuk keperawata
untuk melakukan untuk melakukan pelayanan yang bersifat 6. Laporan
tindakan keperawatan tindakan keperawatan holistik, sistematis dan analisis jurnal
pada klien gangguan jiwa pada klien gangguan jiwa kontinyu dalam keperawatan dan penelitian
dengan masalah dengan masalah defisit  Menerapkan Evidance Based yang menjadi
halusinasi sesuai Standar perawatan diri sesuai Practice (EBP) terbaru dalam EBN terbaru
Operasional Prosedur Standar Operasional pemberian asuhan dari kasus
(SOP) dan Prosedur (SOP) dan keperawatan pada klien defisit
mempertahankan mempertahankan gangguan psikososial dan perawatan diri
lingkungan yang aman lingkungan yang aman menganalisa keefektifannya
secara konsisten melalui secara konsisten melalui  Melakukan evaluasi asuhan
penggunaan strategi penggunaan strategi keperawatan secara holistik
manajemen kualitas dan manajemen kualitas dan (bio-psiko-sosio-kultural-
manajemen risiko pada manajemen risiko pada spiritual) kontinyu, dan
klien gangguan jiwa klien gangguan dengan konsisten kepada profesi lain
dengan masalah defisit masalah defisit perawatan terkait kondisi klien dan
perawatan diri diri menindak lanjuti hasil dari
 Mahasiswa mampu  Melakukan evaluasi penyelesaian masalah klien
melakukan evaluasi asuhan keperawatan gangguan psikososial ke pada
asuhan keperawatan dengan gangguan jiwa pihak RSJ untuk perawatan
dengan gangguan jiwa halusinasi dilakukan lanjutan
halusinasi dilakukan secara holistik (bio-psiko-
secara holistik (bio-psiko- sosio-kultural-spiritual)
sosio-kultural-spiritual)
BAB III
METODE BIMBINGAN, TATA TERTIB, DAN LAHAN PRAKTIK

1. METODE PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Conference
b. Case Report
c. Tutorial Individual (Bed Side Teaching)
d. Problem Solving for Better Health (PSBH)
e. Project Based Learning (PjBL)
f. Telaah jurnal
g. Seminar kasus

2. ALOKASI WAKTU DAN LAHAN PRAKTEK


a. Alokasi Waktu
Keperawatan Jiwa
3 SKS PBL (Lapangan) : 3 SKS X 170 menit x 14 Pertemuan
= 7.140 Menit (10 Jam/Pertemuan/hari) selama 12 hari
b. Lahan Praktek
Waktu Pelaksanaan : 13 - 25 Januari 2020 (2 Minggu)
Seminar : 24 Januari 2020
Lahan praktek : RS Jiwa Prof. Dr. Moh. Ildrem Medan

3. PEMBIMBING PRAKTIK
a. Preseptor Akademik
1. Edisyahputra Ritonga., S.Kep., Ns., M.Kep
2. Hamonangan Damanik., S.Kep., Ns., M.Kep
3. Deddy SP Sagala., S.Kep., Ns., M.Kep
b. Preseptor klinik
1. John Edison., S.Kep., Ns., M.Kes
2. Saparuddin S.Kep., Ns., M.Kes
3. Nurhaida, S.Kep., Ns
4. Sri Kartika, S.Kep, NS
4. TATA TERTIB
a. Seragam
1. Seragam yang dikenakan adalah atas dan bawah putih sesuai dengan ketentuan
pendidikan, tanda pengenal, skort lengkap dengan logo dan bet STIKes. Kerudung putih
sesuai ketentuan dengan peraturan STIKes, sepatu putih karet.
2. Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam bentuk
apapun, kecuali bros sederhana.
3. Rambut rapi bagi mahasiswa laki-laki.

b. Kehadiran/presensi
1. Praktik dimulai dari dari tanggal 13 - 25 Januari 2020.
2. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu :
3. Pagi : Pukul 08.00 – 14.00 WIB istirahat selama 1 jam di sesuaikan dengan aktivitas
ruangan.
4. Siang : Pukul 14.00-19.00 WIB istirahat selama 1 jam di sesuaikan dengan aktivitas
ruangan.
5. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk hari libur nasional.
c. Sanksi yang dikenakan meliputi ;
1. Dalam 1 (Satu) hari praktik berlaku 1 (Satu) kali shift/dinas.
2. Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa
sepengetahuan preseptor akademik dan preseptor klinik.
3. Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik, tanpa seijin Preseptor
akademik dan preseptor klinik.
4. Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktik lebih dari 1 jam istirahat yang telah
ditentukan, wajib mengganti jam praktik sebanyak waktu yang ditinggalkan.
5. Mahasiswa yang terlambat datang dengan alasan apapun wajib memberitahukan kepada
preseptor akademik atau kepada preseptor klinik dan diharuskan menambah jam praktik
sesuai dengan banyaknya waktu yang ditinggal dari jadwal yang telah ditentukan.
6. Mahasiswa yang tidak hadir dinas wajib melaporkan secara lisan atau tertulis terlebih
dahulu kepada preseptor akademik kemudian dibuatkan surat ijin tertulis kepada
preseptor klinik.
7. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari
dokter dan diserahkan kepada preseptor akademik atau kepada preseptor klinik (sakit
ringan tanpa keterangan dokter dianggap sebagai keterangan ijin), yang bersangkutan
wajib mengganti praktik sejumlah hari yang ditinggalkan.
8. Ketidakhadiran tanpa sepengetahuan preseptor akademik dan preseptor klinik
diwajibkan mengganti praktik sebanyak 3x hari praktik yang ditinggalkan.
9. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan apapun dan
tanpa pemberitahuan kepada preseptor akademik dan preseptor klinik wajib mengulang
praktik pada ruangan tersebut.
10. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 3 hari dengan alasan apapun
kecuali sakit dan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, dinyatakan gagal dan
mengulang kembali program dinas keperawatan dasar.
11. Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik harus membawa surat pengantar dari
STIKes Imelda dan bila tidak membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti.
12. Penggantian praktik dilakukan pada hari libur atau waktu yang telah disepakati
d. Peralatan Klinik
1. Setiap mahasiswa dianjurkan membawa perlengkapan klinik buku modul dan (nursing
kit) yang menunjang pelaksanaan praktik, minimal peralatan TTV antara lain:
Stetoskop, Tensimeter, Termometer, jam digital atau dengan jarum detik, masker dan
sarung tangan.
2. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik dengan seijin
preseptor klinik diberikan waktu untuk mengambil perlengkapan klinik yang
diperlukan. Waktu yang dipergunakan untuk mengambil alat praktik wajib diganti dan
ditambahkan pada akhir jam praktik.
e. Referensi
1. Selama praktik klinik mahasiswa wajib membawa buku: buku saku, evaluasi, SOP,
panduan/modul praktik.
2. Selama praktik mahasiswa diwajibkan membawa literatur sesuai dengan topik kasus
yang diambil.

5. TUGAS PEMBIMBING KLINIK


a. Membantu orientasi pengenalan ruangan keperawatan tempat mahasiswa melaksanakan
praktik.
b. Mengatur penempatan, jadwal dinas, dan kelompok mahasiswa.
c. Membimbing dan mengobservasi mahasiswa dalam melakukan proses asuhan keperawatan
d. Memberi contoh setiap prosedur kerja terlebih dahulu sebelum mahasiswa melakukan
prosedur kerja .
e. Mendiskusikan dengan mahasiswa hal-hal yang kurang saat pelaksanaan prosedur kerja.
f. Menegur mahasiswa bila melakukan kesalahan
g. Melaporkan tindakan-tindakan mahasiswa yang tidak tepat(merugikan pasien/lahan
praktik) kepada pembimbing pendidikan.
h. Memberikan penilaian keterampilan yang dicapai mahasiswa.
i. Memberikan penilaian terhadap sikap mahasiswa selama praktik.
j. Bersama pembimbing pendidikan melakukan evaluasi terhadap indikator pencapaian
praktik
k. Mengisi format pembimbing tempat praktik.

6. TATA TERTIB PRESEPTOR AKADEMIK DAN KLINIK


a. Koordinator Praktik Klinik
1. Mengidentifikasi kebutuhan praktik klinik mahasiswa.
2. Mengatur planing praktik klinik yang akan dicapai mahasiswa.
3. Merencanakan dan mendiskusikan dengan semua pembimbing dan prodi tentang
praktik klinik
4. Mendiskusikan planing praktik klinik dengan pembimbing praktik
5. Memberikan pengarahan terhadap mahasiswa/i sebelum pelaksanaan prakik klinik
6. Mempersiapkan semua dokumen yang berkaitan dengan praktik klinik
7. Merekap nilai praktik klinik secara keseluruhan
b. Preseptor Akademik dan Preseptor Klinik
1. Mendampingi mahasiswa saat melakukan prosedur kerja
2. Mengevaluasi dan mendiskusikan dengan pembimbing lahan pendidikan terhadap
kelemahan mahasiswa.
3. Mengisi format pembimbing praktik klinik
4. Mengumpulkan format penilaian, absensi mahasiswa pada akhir praktik klinik.

7. TEMPAT PRAKTIK
Tempat praktek keperawatan : Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Moh. Ildrem Medan.
8. PELAKSANAAN PROGRAM KLINIK
a. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi (rumah sakit dan ruangan) yang telah
dijadwalkan oleh diklat Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Moh. Ildrem Medan.
b. Kegiatan praktik diawali dengan menyusun kontrak belajar yang telah disepakati antara
Presepte dengan Preseptor klinik. Mahasiswa yang tidak membawa kontrak belajar tidak
diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conference dan post conference dinyatakan tidak hadir.
d. Mahasiswa wajib absen setiap hari pada saat datang dan pulang.
e. Mahasiswa wajib mengikuti jadwal yang sudah disusun oleh koordinator.
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

4.1 PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN


TARGET/WAKTU
NO KEGIATAN
10 11 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25
1. 1.  Rapat koordinasi koordinator program klinik, Preseptor akademik
dan preseptor klinik
2.  Pengkayaan acuan praktik kepada mahasiswa oleh kadep mata
kuliah
3.  Pembukaan Praktek klinik keperawatan jiwa
 Mahasiswa/I mengambil 1 klien gangguan jiwa sebagai
binaan/pasien (tugas individu) dan dikonsulkan kepada
pembimbing dan CI RS Jiwa
 Pengkajian
 Analisa data
4.  Pembimbing mengabsen mahasiswa setiap hari dan
menandatangani ADL mahasiswa/i
 Analisa data, perumusan masalah dan rencana intervensi askep
(SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
 Konsul pembimbing + CI RS Jiwa
5.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari 1
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
6.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 2
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
7.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 3
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
8.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 4
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
 Membimbing mahasiswa memilih tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
9.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 5
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
 Membimbing mahasiswa menerapkan tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
10.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 6
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
11.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 7
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
 Membimbing mahasiswa menerapkan tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
12.  Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 8
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL (SP, T.Modalitas, T. Psikofarma, T.Somatik)
 Membimbing mahasiswa menerapkan tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
13.  Seminar
 Dosen + CI RS Jiwa Provsu membimbing askep, Catatan
perkembangan, SP/API dan ADL hasil evaluasi mahasiswa dari
kerja individu dan kelompok yang belum tercapai
 Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 9
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL
 Membimbing mahasiswa menerapkan tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
14  Dosen + CI RS Jiwa Provsu membimbing askep, Catatan
perkembangan, SP/API dan ADL hasil evaluasi mahasiswa dari
kerja individu dan kelompok yang belum tercapai
 Implementasi askep + SP/API (Strategi Pertemuan) hari ke 10
 Dosen + CI RS Jiwa membimbing Catatan perkembangan dan
ADL
 Membimbing mahasiswa menerapkan tindakan keperawatan
berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
4.2. PELAKSANAAN PRAKTIK STASE KEPERAWATAN JIWA PROFESI NERS
1. Implementasi
Mahasiswa melakukan tindakan kepada pasien bukan hanya kasus kelolaan saja, namun
dilakukan sesuai pencapaian target dengan pasien yang berbeda. Implementasi mengikuti
standart operasional prosedur atapun evaluasi tindakan.
2. Pengelolaan kasus
Selama 12 hari dinas mahasiswa diwajibkan untuk mengelola satu kasus kelolaan individu
sesuai dengan tujuan mata ajar. Kasus tersebut dirawat mahasiswa mulai hari 1 sampai
terakhir dinas di ruangan tersebut. Selain tugas individu mahasiswa diwajibkan untuk
mengelola kasus lain secara berkelompok. Dalam mengelola kasus tersebut, mahasiswa harus
berkerja sama dengan perawat, dokter, ahli gizi, farmasi, dan tim kesehatan lain yang merawat
pasien tersebut. Jika karena suatu hal, misalnya pasien kelolaan atau kelompok pulang/pindah
ruangan/meninggal dunia, maka mahasiswa harus mencari pasien lain dengan kasus sejenis.
Apabila kasus sejenis tidak tersedia mahasiswa/i dapat mengambil kasus lain yang sesuai
derajat ketergantungannya dengan kebutuhan pencapaian kompetensi. Perubahan kasus ini
harus segera dilaporkan pada pembimbing klinik dan pendidikan.
3. Cara mencari kasus kelolaan
Mahasiswa diwajibkan untuk datang ke ruangan yang akan digunakan untuk praktik atau
menelpon pembimbing klinik di lapangan satu hari sebelum melakukan praktik klinik.
Sebaiknya pilihlah kasus yang belum pernah dikelola oleh mahasiswa kelompok sebelumnya.
Hal ini perlu dilakukan, karena mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk melakukan
pengkajian secara lebih mendalam jika menggunakan kasus yang belum pernah dikelola.
Selain itu pilihlah kasus yang sesuai dengan tujuan belajar.
BAB V
EVALUASI

1. KELULUSAN PERFORMANCE (Sebagai pertimbangan untuk kelulusan dalam stase)


a. Kehadiran: mahasiswa harus hadir 100 %
b. Pencapaian skill kompetensi minimal 75 % dari kompetensi skill yang ditetapkan
c. Mahasiswa menunjukkan perilaku sebagai seorang calon profesional yang berakhlak.

2. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI


a. Sistem Monitoring
1) Hal-hal yang dimonitoring seperti ; Pelaporan, presensi setiap hari shif dinas.
2) Monitoring dilakukan oleh pembimbing Akademik dan Pembimbing Rumah Sakit /
Preseptor
3) Evaluasi dilakukan di akhir pada saat rotasi ruangan (1 minggu)
b. Sistem evaluasi
1) Evaluasi formatif
2) Evaluasi dilakukan di akhir rotasi ruangan
3) Evaluasi dilakukan pembimbing akademik dan pembimbing Rumah Sakit Jiwa/ Preseptor

3. PENUGASAN
1. Tugas Individu
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan dibuat selama praktek dan dikumpulkan kepada pembimbing
pembimbing akademik dan pembimbing Rumah Sakit / Preseptor di hari pertama
b. Laporan Asuhan Keperawatan Kasus kelolaan
Mahasiswa mengambil satu pasien kelolaan dengan laporan pendahuluan dan ditulis tangan
serta menerapkan tindakan keperawatan berdasarkan analisa jurnal yang ditelaah
c. Mengikuti Pre dan Post Conference setiap pembimbing akademik datang dan kontrak
dengan preseptor RSJ dengan kontrak waktu yang ditentukan
d. Mengikuti metode analisis kasus dengan Tes lisan untuk menilai sejauh mana mahasiswa
mampu menganalisa suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang komprehensif
(SOCA/OSOCA : Case Test atau Student Oral Case Analysis)
e. Mencapai kompetensi keterampilan yang telah ditargetkan
f. Portopolio (pengalaman-pengalam belajar dengan menyediakan berbagai bukti /
pendokumentasian terhadap tindakan asuhan keperawatan yang diberikan mahasiswa
terhadap klien/pasien)
g. Mengikuti DOPS (Direct Observasional Of Procedure Skill) selama praktik
h. Membuat laporan aktivitas yang dilakukan mahasiswa (ADL)
i. Ujian akhir praktik klinik
j. Seminar kasus
2. Tugas Kelompok
Tugas kelompok dengan mengambil satu kasus pada saat praktik dan diseminarkan di akhir
praktik. Penentuan kasus harus didiskusikan dengan pembimbing akademik dan pembimbing
Rumah Sakit / Preseptor

4. PENILAIAN
Penilaian mahasiswa pada stase keperawatan anak
No Jenis Kegiatan Bobot Nilai Rata Hasil
A. Proses Praktik
1 SOCA 20 %
2 DOPS 15 %
3 Log Book 10 %
4 Portopolio 15 %
B. Ujian Akhir Stase
1 Ujian (Formatif) 25 %
2 Seminar Kasus 15 %
Jumlah A + B 100 %
C. Attitude Cukup / Tidak Cukup

SKALA PENILAIAN
No Bobot Nilai Keterangan
A 79 – 100 Sangat Baik Lulus
B 68 – 78 Baik Lulus
C 56 – 67 Cukup Mengulang Ujian
D 44 – 55 Kurang Mengulang Ujian Dengan Penugasan
E ≤ 44 Gagal Mengulang Separuh Dinas, Penugasan dan Ujian

Anda mungkin juga menyukai