Universitas Imelda Medan Latar Belakang Meningkatnya kasus penularan penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona membuat seluruh masyarakat cemas dan khawatir akan status kesehatannya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit Covid-19 sebagai pandemi global (WHO, 2020). Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus korona dimasyarakat. Penetapan ini dilakukan mengingat risiko penularan dan penyebaran virus corona dimasyarakat yang sangat tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media penularan pada fasilitas pelayanan umum. Salah satu kebijakan pemerintah adalah menetapkan kegiatan belajar, bekerja, dan ibadah dirumah. (Israfil, 2020). 3 LANJUTAN LATAR BELAKANG...... Dengan demikian, keluarga memiliki kewajiban/tanggung jawab yang besar untuk mengkondisikan lingkungannya agar dapat memproteksi penyakit yang telah banyak menelan korban jiwa itu. Menyikapi wabah penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona saat ini, peran dan fungsi keluarga menjadi dasar utama untuk memotong mata rantai penularan virus korona di masyarakat (Mardiya, 2020). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya (WHO, 2019). Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2020). LATAR BELAKANG LANJUTAN..... Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menyatakan jumlah pasien positif mencapai 1.467 orang per 28 juni 2020. yang meninggal dunia sebanyak 92 orang dan pasien sembuh tercatat 383 orang. Sedangkan di kabupaten Nias sendiri samapai saat ini belum ditemukan orang tanpa Gejala (OTD), Orang dalam pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP), namun tidak tertutup kemungkinan penyakit ini akan masuk ke daerah ini dikarenakan terdapat pelaku perjalanan 452 orang (Covid-19 KAB.NIAS). Semua akitivitas dirumah akan berjalan dengan baik tergantung pada kepala keluarga, orang tua, dan anggota keluarga yang berusia dewasa dalam rumah. Harus disadari bahwa kepatuhan seseorang dalam kehidupan berasal dari kepatuhan dalam keluarga, kepatuhan seluruh anggota keluarga sama dengan kepatuhan seluruh masyarakat disuatu wilayah (Israfil, 2020). Berdasarkan permasalahan diatas makan penulis tertarik untuk meneliti Gambaran perilaku keluarga dalam pencegahan penyakit Covid-19 di UPTD Puskesmas Hiliduho Tahun 2020. PENGARUH EDUKASI PENCEGAHAN PERSEBARAN PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BHAYANGKARI TEBING TINGGI TAHUN 2020
SRI RATNAWATI 1814201074
Program Studi S-I Keperawatan
Universitas Imelda Medan Latar Belakang
* Meningkatnya kasus penularan penyakit Covid-19 yang
disebabkan oleh virus korona membuat seluruh masyarakat cemas dan khawatir akan status kesehatannya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit Covid-19 sebagai pandemi global (WHO, 2020). * Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus korona dimasyarakat. Penetapan ini dilakukan mengingat risiko penularan dan penyebaran virus corona dimasyarakat yang sangat tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media penularan pada fasilitas pelayanan umum. Salah satu kebijakan pemerintah adalah menetapkan kegiatan belajar, bekerja, dan ibadah dirumah. (Israfil, 2020). * LANJUTAN LATAR BELAKANG...... * Dengan demikian, keluarga memiliki kewajiban/tanggung jawab yang besar untuk mengkondisikan lingkungannya agar dapat memproteksi penyakit yang telah banyak menelan korban jiwa itu. Menyikapi wabah penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona saat ini, peran dan fungsi keluarga menjadi dasar utama untuk memotong mata rantai penularan virus korona di masyarakat (Mardiya, 2020). * Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya (WHO, 2019). Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2020). 7 * LATAR BELAKANG *Gugus TugasLANJUTAN..... Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menyatakan jumlah pasien positif mencapai 1.467 orang per 28 juni 2020. yang meninggal dunia sebanyak 92 orang dan pasien sembuh tercatat 383 orang. Sedangkan di kabupaten Nias sendiri samapai saat ini belum ditemukan orang tanpa Gejala (OTD), Orang dalam pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP), namun tidak tertutup kemungkinan penyakit ini akan masuk ke daerah ini dikarenakan terdapat pelaku perjalanan 452 orang (Covid-19 KAB.NIAS). *Semua akitivitas dirumah akan berjalan dengan baik tergantung pada kepala keluarga, orang tua, dan anggota keluarga yang berusia dewasa dalam rumah. Harus disadari bahwa kepatuhan seseorang dalam kehidupan berasal dari kepatuhan dalam keluarga, kepatuhan seluruh anggota keluarga sama dengan kepatuhan seluruh masyarakat disuatu wilayah (Israfil, 2020). *Berdasarkan permasalahan diatas makan penulis tertarik untuk meneliti Gambaran perilaku keluarga dalam pencegahan penyakit Covid-19 di UPTD Puskesmas Hiliduho Tahun 2020.