Anda di halaman 1dari 21

Keseimbangan Asam-Basa

Ikhsanuddin AH
Pendahuluan
pH darah adalah ukuran ke-asamana atau ke-alkalian
darah dan berbanding terbalik dengan kadar
hydrogen ions (H+).
pH diukur dengan skala dari 1 (sangat asam) hingga
14 (sangat alkali/basa). pH darah berada pada
rentang 7.35 – 7.45 untuk menjamin kelancaran
metabolisme tubuh.
Penurunan pH darah (dibawah 7.35) dapat terjadi
bila
penurunan kontraktilitas jantung
penurunan respon vascular terhadap catecholamine
efek obat-obatan.
Pendahuluan

gangguan oxigenasi jaringan

Bila pH meningkat (diatas


7.45), dapat diakibatkan oleh

gangguan fungsi neurology


dan muscular.
Untuk mempertahankan
regulasi asam-basa dalam
batas normal, mekanisme
buffer berperan penting
diantara repiratory dan renal.
Komponen Gas darah arteri

pH (7.35 – 7.45)

PaO2, tekanan parsial oksigen dalam darah (80 – 100 mmHg)

SaO2, saturasi oksigen arteri (95 – 100%)

PaCO2, jumlah CO2 dalam darah (35-45 mmHg)

HCO3, nilai dari jumlah bikarbonat dalam darah (22 – 26 mEq/L)

B.E., jumlah kehilangan bicarbonate dalam sirkulasi, nilai negatif menunjukkan nilai
defisit basa dalam darah (-2 sampai +2 mEq/L)
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
Asam basa  seimbang  Ph : Normal
Pengaturan keseimbagan asam basa:
Buffer kimia
Ginjal
Paru

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-


Jenis gangguan keseimbangan asam basa
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik
Asidosis respiratori
Alkalosis respiratori
pH darah hrs dipertahankan
antara 7.35 dan 7.45.
Tubuh berupaya
mempertahankan
keseeimbangan antara
masuknya atau
terbentuknya produk asam
atau basa dan
mengeliminasi produk tsb.
Keseimbangan didapati
dengan meningkatkan
eliminasi atau
menurunkannya
BUFER KIMIA
Merupakan substansi yang mencegah perubahan
pH cairan tubuh dengan membuang/ melepas
ion-ion hidrogen
Sistem buffer utama :
Bikarbonat : HCO3-
Asam karbonat : H2CO3
Perbandingan : HCO3- : H2CO3
20 : 1
Jika rasio berubah  pH akan berubah
BUFER KIMIA
Hal-hal yang perlu dipahami :
CO2 merupakan asam potensial
Jika CO2 dilarutkan dalam air (H2O) maka akan
terbentuk asam karbonat

CO2 + H20 = H2CO3

Setiap peningkatan kadar CO2 maka akan selalu diikuti


oleh peningkatan kadar H2CO3
GINJAL
Mengatur kadar bikarbonat dalam cairan
ekstraselular, ginjal mampu meregenerasi ion-ion
bikarbonat dan mereaborbsi ion-ion tersebut
dari tubulus ginjal
Paru
Mengendalaikan kadar karbondioksida dibawah
koordinasi medula otak
Mengendalikan kandungan asam karbonik cairan
ekstraseluler
Menggunakan mekanisme ventilasi sebagai
respon terhadap kadar CO2
Stimulan : PaCO2
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Asidosis Metabolik
Adalah suatu gangguan klinik yang ditandai dengan
rendahnya Ph darah
Nilai karbonat rendah
Penyebab :
Tingginya kandungan ion Hidrogen
Kehilangan bikarbonat >>>
Gejala :
Sakit kepala
Gangguan berpikir dan konsentrasi
Hiperventilasi : kusmaul
Mual dan muntah
Penatalaksanaan :
Terapi bikarbonat.
Alkalosis Metabolik
Adalah gangguan klinis yang ditandai dengan
peningkatan pH darah, sebagai akibat dari :
Penurunan konsentrasi ion hidrogen
Konsentrasi bikarbonat plasma >>>
Penyebab :
Muntah-muntah
Aspirasi cairan lambung (ion Hidrogen dan Chlorida)
Gejala :
Kesemutan pada jari
Pusing
Hipertonik otot
Hipokalsemia
Takikardia penurunan motilitas dan paralisis ileus
Asidosis respiratorik
Adalah keadaan klinis dimana ph rendah dengan tekanan parsial CO2
lebih dari 42 mmHg
Penyebab :
Tidak adekuatnya ekresi CO2
Tidak adekuatnya mekanisme ventilasi
Gejala :
PaCO2 : >> dan PaO2 <<
Hiperkapnea
Takikardia
TD >>
Nyeri/ sensasi tidak nyaman pada kepala
Vasodilatasi serebrovaskular
Hipoksemia
Penatalaksanaa :
Perbaikan ventilasi
Terapi bikarbonat
Alkalosis respiratori
Adalah kondisi klinis dimana pH meningkat dan
PaCO2 kurang dari 38 mmHg
Penyebab :
Hiperventilasi (Blowing off)
Gejala :
Pusing
Kkonsentrasi <<
Kebas dan kesemutan
Hilang kesadaran
Penatalaksanaan :
Terapi sungkup
Terapi sedatif dan relaxan
Tipe Keadaan Kompensasi
As-Res PaCO2 : >, HCO3- : N/>, pH : < Ginjal :
Eliminasi H+, tahan : HCO3-
Al-Res PaCO2 : <, HCO3- : N/<, pH : > Ginjal :
Tahan H+, Ekresi : HCO3-
As-Met PaCO2 N/ <, HCO3- : <, pH : < Paru :
Eliminasi CO2, hemat : HCO3-
Al-Met PaCO2 N/ >, HCO3- : >, pH : < Paru :
Tahan : CO2, Ginjal : hemat H+, tahan : HCO3-
Parameter Sampel arteri Sampel vena
pH 7,35 – 7,45 7,32 – 7,38

PaCO2 35 – 45 mmHg PCO2 42 - 50 mmHg

PaO2 80 – 100 mmHg PO2 40 mmHg

Saturasi O2 95 – 100 % 75 %

HCO3- 22 – 26 mEq/L 23 – 27 mEq/L


PENGKAJIAN SISTEMATIS GAS DARAH ARTERI

Langkah langkah :
Perhatikan pH darah
Perhatikan PaCO2 dan HCO3- dalam hubungannya dengan
pH
• PaCO2 :
– PaCO2 : > 40 mmHg  Asidosis respiratorik
– Pa Co2 : < 40 mmHg  Alkalosis respiratorik
• HCO3- :
– HCO3- : > 24 mmHg  Alkalosis metabolik
– HCO3- : < 24 mmHg  Asidosis metabolik
Penentuan kompensasi :
Anion Gap (AG) : Na+ - (Cl + HCO3-)
• AG : 8 – 16 mEq/L
1
20
Normal

20
>1
Asidosis Respiratorik

1
20
Kompensasi

20
<1

CO2 + H2O
Alkalosis Respiratorik

1
20
Kompensasi

H2CO3
1
<20 Asidosis Metabolik
1
20

Kompensasi
1

Alkalosis Metabolik
>20

H+ + HCO3-
1
20

Kompensasi
HCO3-

H2CO3

Anda mungkin juga menyukai