Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PERIODE JULI – DESEMBER 2016

RUMAH SAKIT BUMI WARAS


JL. WOLTER MONGINSIDI NO. 235 BANDAR LAMPUNG

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Identitas Perusahaan ……………………………………………. 1


B. Lokasi Usaha ……………………………………………. 1
C. Deskripsi Kegiatan ……………………………………………. 2
D. Perkembangan Lingkungan ………………………………………. 2

BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI …………………………… 3

A. PELAKSANAAN ……………………………………………. 3
B. EVALUASI ……………………………………………. 17

BAB III KESIMPULAN ……………………………………………. 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : Rumah Sakit Bumi Waras


b. Jenis Badan Hukum : PT. Andall Waras
c. Alamat Perusahaan : Jl. Wolter Monginsidi No. 235, Kelurahan
Pengajaran, Kecamatan Teluk Betung Utara
Bandar Lampung
d. Nomor Telp : (0721) 254589
e. Nomor Fax : (0721) 257926
f. Email : rs_bumiwaras@yahoo.com
g. Status pemodalan : PMDN
h. Bidang usaha : Pelayanan Jasa Kesehatan
i. SK UKL-UPL yang disetujui : 660/393/24/2008
j. Nama Penanggung jawab : dr. Kuswandi, Sp. JP (Direktur Utama)
k. Izin yang terkait dengan UKLUPL: Izin penyimpanan LB3, Izin pembuangan
limbah cair.

B. LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN


Jalan : Jl. Wolter Monginsidi/ Jalan Raden Saleh No. 235

Desa/ Kelurahan : Pengajaran

Kecamatan : Teluk Betung Utara

Kota : Bandar Lampung

Propinsi : Lampung

C. DESKRIPSI KEGIATAN

Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) merupakan pelayanan jasa di bidang kesehatan yang
melayani masyarakat di Provinsi Lampung. RS Bumi Waras saat ini berstatus kelas rumah
sakit yaitu kelas C, dimana kapasitas tempt tidur saat ini berjumlah 179 bed, dan ketenagaan
berjumlah 397 orang yang terdiri dari tenaga medis, paramedic, non medis / umum, dan
penunjang medis (farmasi, laboratorium, radiologi, ct scan, dan gizi). RS Bumi Waras sudah
beroperasional sejak tahun 1989 dan mengalami pertumbuhannya dari tahun ke tahun sampai
dengan sekarang. Sampai saat ini RS Bumi Waras tetap berkomitmen dalam pengelolaan
lingkungan hidup, seperti pengelolaan limbah cair, pengelolaan limbah B3 sehingga RS Bumi
Waras mendapatkan penghargaan Proper Warna Biru.

D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR


Didalam perkembangan pembangunan RS Bumi Waras banyak pembanguanan yang didirikan
di sekitar RS Bumi Waras seperti pembangunan Hotel Emerisa, hotel POP dan berbagai
warung jajanan. Dari kesemua pembanguanan tersebut tidak menimbulkan perubahan-
perubahan yang berarti dalam proses pembangunan.

BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN

1. RKL
Kegiatan yang menjadi sumber dampak

Kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber timbulnya dampak terhadap lingkungan hidup pada
tahap operasional :

a. Administrasi
b. Laboratorium
c. Apotik
d. Pelayanan Medik/ Poliklinik
e. Rawat Inap
f. Unit Gawat Darurat (UGD)
g. Kamar Bersalin
h. Ruang Stelisator
i. Dapur / Gizi
j. Ruang Operasi
k. Laundry
Dampak yang terjadi

Jenis dampak yang diperkirakan terjadi pada pengoperasian Rumah Sakit Bumi Waras adalah
kegiatan-kegiatan sbb :

a. Kegiatan Administrasi
Jenis Dampak : Penurunan estetika akibat limbah padat umum
berupa kertas, pita computer, dll.
Sumber Dampak : Ruang perkantoran, kasir, pendaftaran pasien,
parker
Tindakan pengelolan LH Siapkan kotak sampah dan frekuensi pengangkutan
Tolak ukur pengelolaan : Tidak ada limbah umum yang berserakan di area
kerja
Lokasi pengelolaan : Setiap ruang yang menghasilkan limbah umum
Waktu pengelolaan : Setiap hari

b. Kegiatan Laboratorium
Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa sisa sample, bekas cucian, sisa
reagensia/ bahan kimia dll.
- Penyebaran penyakit akibat sisa sample dan air
bekas cucian yang terkontaminasi penyakit
menular
Sumber Dampak : Ruang Laboratorium Rawat Inap dan Rawat Jalan
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah B3 dan limbah
umum
- Pengolahan pre treatment sebelum masuk
kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah B3 terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Hasil effluent air limbah memenuhi baku mutu
limbah cair
Lokasi pengelolaan : Instalasi Laboratorium, TPS LB3
Waktu pengelolaan : Setiap hari

c. Kegiatan Apotik
Jenis Dampak : Penurunan kualitas air akibat limbah cair dan padat
berupa obat kadaluarsa
Sumber Dampak : Ruang Farmasi
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah B3 dan limbah
umum
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah B3 terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Hasil effluent air limbah memenuhi baku mutu
limbah cair
Lokasi pengelolaan : Instalasi Farmasi, TPS LB3
Waktu pengelolaan : Setiap hari

d. Kegiatan pelayanan medis / poliklinik


Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air bekas cucian tangan dan sisa obat
dalam kemasan.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah
padat berupa spuit bekas injeksi yang
terkontaminasi.
Sumber Dampak : Ruang Poliklinik
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah B3 dan limbah
umum
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah barang habis pakai (spuit/jarum)
terkelola dengan baik mulai dari pengumpulan,
pengemasan, pengangkutan, penyimpanan,
pengangkutan oleh pihak ke 3 sampai dengan
pemusnahan
- Hasil effluent air limbah memenuhi baku mutu
limbah cair
Lokasi pengelolaan : Instalasi Rawat Jalan
Waktu pengelolaan : Setiap hari

e. Kegiatan rawat inap


Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air bekas kamar mandi, WC dan cairan
sisa infus.
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat
limbah padat domestik berupa sisa makanan.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat
domestik berupa sisa makanan dan spuit bekas
pakai yang terkontaminasi penyakit menular.
Sumber Dampak : Ruang Rawat Inap
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan
limbah umum
- Limbah cair masuk kedalam IPAL

Tolak ukur pengelolaan : - Limbah barang habis pakai (spuit/jarum)


terkelola dengan baik mulai dari pengumpulan,
pengemasan, pengangkutan, penyimpanan,
pengangkutan oleh pihak ke 3 sampai dengan
pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Instalasi Rawat Inap
Waktu pengelolaan : Setiap hari

f. Kegiatan IGD
Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air bekas kamar mandi, WC dan cairan
sisa infuse, air bekas cucian tangan dan sisa
obat dalam kemasan
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat
limbah padat domestik berupa sisa makanan.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat
domestik berupa sisa makanan dan spuit bekas
pakai yang terkontaminasi penyakit menular.
Sumber Dampak : Ruang IGD
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan
limbah umum
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah barang habis pakai (spuit/jarum)
terkelola dengan baik mulai dari pengumpulan,
pengemasan, pengangkutan, penyimpanan,
pengangkutan oleh pihak ke 3 sampai dengan
pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Ruang IGD, TPS LB3, IPAL
Waktu pengelolaan : Setiap hari

g. Kegiatan Kamar bersalin


Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air bekas kamar mandi, WC dan cairan
sisa infuse, air bekas cucian tangan dan sisa
obat dalam kemasan
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat
limbah padat domestik berupa sisa makanan.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat
domestik berupa sisa makanan dan spuit dan
bahan habis pakai yang terkontaminasi
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat
medis berupa kapas dan perban bekas
Sumber Dampak : Ruang Bersalin
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan
limbah umum dengan pengangkutan setiap hari
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah barang habis pakai (spuit/jarum)
terkelola dengan baik mulai dari pengumpulan,
pengemasan, pengangkutan, penyimpanan,
pengangkutan oleh pihak ke 3 sampai dengan
pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Ruang Bersalin, TPS LB3, IPAL
Waktu pengelolaan : Setiap hari

h. Kegiatan ruang stelisator


Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air bekas pencucian alat yang
mengandung desinfektan, air bersuhu tinggi
dari steam kondensat, dll
- Penuruanan kualitas udara akibat limbah Uap /
gas yang mengandung desinfektan
Sumber Dampak : Ruang Sterilisator
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan
limbah umum dengan pengangkutan setiap hari
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Ruang Sterilisator, TPS LB3, IPAL
Waktu pengelolaan : Setiap hari

i. Kegiatan Dapur
Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair air
bekas cucian dapur.
- Penurunana estetika, bau, dan penyebaran
penyakit akibat limbah padat domestik (sisa-
sisa makanan)
- Penurunan kualitas udara akibat limbah gas
berupa sisa pembakaran dapur.
Sumber Dampak : Ruang Dapur / Gizi
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah basah dan
limbah kering dengan pengangkutan setiap hari
- Limbah cair air masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Ruang Gizi, TPS LB3, IPAL
Waktu pengelolaan : Setiap hari

j. Kegiatan Kamar Operasi


Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air dan penyebaran
penyakit akibat limbah cair dari air bekas cuci
tangan, bekas cucian tangan, bakas cairan
tubuh, darah, dll.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat
medis imfeksi berupa spuit, kapas, perban,
jaringan tubuh, sisa obat, dll.
Sumber Dampak : Ruang Operasi
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan non
medis dengan pengangkutan setiap hari
- Limbah cair air masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL

Lokasi pengelolaan : Ruang Operasi, TPS LB3, IPAL


Waktu pengelolaan : Setiap hari

k. Kegiatan Laundry
Jenis Dampak : - Penurunan kualitas air akibat limbah cair
berupa air berkas cucian linen, penggunaan
deterjen, desinfektan, dll
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah
cair bekas, pencucian linen yang
terkontaminasi darah dan cairan tubuh.
Sumber Dampak : Ruang Laundry
Tindakan pengelolan LH - Pemisahan pewadahan limbah medis dan non
medis dengan pengangkutan setiap hari
- Limbah cair air masuk kedalam IPAL
Tolak ukur pengelolaan : - Limbah terkelola dengan baik mulai dari
pengumpulan, pengemasan, pengangkutan,
penyimpanan, pengangkutan oleh pihak ke 3
sampai dengan pemusnahan
- Limbah cair masuk kedalam IPAL
Lokasi pengelolaan : Ruang Laundry, TPS LB3, IPAL
Waktu pengelolaan : Setiap hari

2. RPL
a. Kegiatan Adminsitrasi
Jenis Dampak : Penurunan estetika akibat limbah padat umum
berupa kertas, bungkusan makanan, plastik, botol,
dll.
Sumber dampak : Ruang perkantoran, kasir, pendaftaran pasien,
parker, ruang tunggu pasien
Lokasi Pemantauan : Setiap ruang yang menghasilkan limbah umum,
seperti ruang kasir, tata usaha, pendaftaran pasien,
ruang perawatan , halaman parker, ruang tunggu
pasien.
Parameter Lingkungan : Tidak ada sampah umum yang beserakan di area
yang dipantau dalam dan luar rumah sakit, tidak terjadi
penularan penyakit, tidak ada pemulung
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

b. Kegiatan Laboratorium
Jenis Dampak : Memiliki dampak penurunan kualitas air,
penyebaran penyakit.
Sumber dampak : Laboratorium, seperti, spuit bekas, handscon,
masker, serum bekas darah, urine, faces, reagen
cair. Sputum dahak
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada dilaboratorium, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan menggunakan bahan kimia
yang dipantau secara efisien, menghabiskan bahan dalam setiap
kemasan, menampung limbah cair sesuai dengan
jenis dan karakteristiknya, memberikan perlakuan
kimia sesuai dengan karakter limbah, menetralkan
limbah asam/basa, dan melakukan desinfeksi,
menyalurkan limbah ke IPAL.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

c. Kegiatan Apotik
Jenis Dampak : Memiliki dampak penurunan kualitas air,
penyebaran penyakit.
Sumber dampak : Apotik , seperti, bekas obat kadaluarsa
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada apotik, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan memesan obat sesuai
yang dipantau kebutuhan, mengecek tanggal kadaluarsa saat
dikirim dan menggunakan prinsip first in first out,
mengumpulkan obat kadaluarsa dalam wadah
khusus, mengirim kembali obat kadaluarsa ke
supplier.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

d. Kegiatan Poliklinik
Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Apotik , seperti, bekas obat kadaluarsa
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada poli klinik, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair memberikan
yang dipantau perlakuan kimia sesuai dengan karakter limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2SO4, menetral limbah
asam/basa, desinfeksi dan menyalurkan IPAL,
limbah padat mengumpulkan limbah sesuai
dengan karakter, limbah padat non medis dibuang
di TPA
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

e. Kegiatan Rawat inap


Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan Rawat Inap , seperti, bekas obat
kadaluarsa, Spuit bekas, kasa bekas, dll
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada apotik, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair memberikan
yang dipantau perlakuan kimia sesuai dengan karakter limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2SO4, menetral limbah
asam/basa, desinfeksi dan menyalurkan IPAL,
limbah padat mengumpulkan limbah sesuai
dengan karakter, limbah padat medis dikirim ke
pihak ke 3 yaitu PT Wasteq International yang
berada di Cilegon melalui transporter PT
Biuteknika Bina Prima dan CV Gema Putra
Buana, limbah padat non medis dibuang di TPA.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

f. Kegiatan UGD
Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan UGD, seperti, bekas obat kadaluarsa,
Spuit bekas, kasa bekas, dll
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada UGD, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3.
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair memberikan
yang dipantau perlakuan kimia sesuai dengan karakter limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2SO4, menetral limbah
asam/basa, desinfeksi dan menyalurkan IPAL,
limbah padat mengumpulkan limbah sesuai
dengan karakter, limbah padat medis dikirim ke
pihak ke 3 yaitu PT Wasteq International yang
berada di Cilegon melalui transporter PT
Biuteknika Bina Prima dan CV Gema Putra
Buana, limbah padat non medis dibuang di TPA.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

g. Kegiatan Kamar Bersalin


Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan Kamar bersalin, seperti, bekas obat
kadaluarsa, Spuit bekas, kasa bekas, dll
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada kamar bersalin, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah B3.
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair memberikan
yang dipantau perlakuan kimia sesuai dengan karakter limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2SO4, menetral limbah
asam/basa, desinfeksi dan menyalurkan IPAL,
limbah padat mengumpulkan limbah sesuai
dengan karakter, limbah padat medis dikirim ke
pihak ke 3, limbah padat non medis dibuang di
TPA.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

h. Kegiatan ruang sterilisator


Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan di ruang sterilisator.
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada di ruang sterilisator,
proses pengangkutan limbah dan cara
pengemasan serta area TPS Limbah B3.
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair penghilangan
yang dipantau kandungan desinfeksi dan menyalurkan ke IPAL,
Limbah gas penggunaan dosis yang tepat,
menggunakan cerobong yang tinggi.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari
i. Kegiatan dapur
Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan di ruang dapur.
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada di ruang dapur, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah umum
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair menyalurkan ke
yang dipantau pre treatmen bak penangkap minyak lemak lalu
dialirkan ke IPAL.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

j. Kegiatan ruang operasi


Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan di ruang operasi.
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada di ruang dapur, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah umum
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair memberikan
yang dipantau perlakuan kimia sesuai dengan karakter limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2SO4, menetral limbah
asam/basa, desinfeksi dan menyalurkan IPAL,
limbah padat mengumpulkan limbah sesuai
dengan karakter, limbah padat medis disimpan di
TPS LB3 dan dikirim ke pihak rekanan untuk
dimusnahkan dengan incenerator, limbah padat
non medis dibuang di TPA.
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

k. Kegiatan Laundry
Jenis Dampak : Memilik dampak penurunan kualitas dan
penyebaran penyakit
Sumber dampak : Kegiatan di ruang operasi.
Lokasi Pemantauan : Tempat limbah yang ada di ruang dapur, proses
pengangkutan limbah dan cara pengemasan serta
area TPS Limbah umum
Parameter Lingkungan : Upaya pengelolaan limbah cair penghilangan
yang dipantau kandungan desinfektan, menyalurkan ke IPAL,
menggunakan deterjen jenis LAS
Metode Pemantauan : Secara visualisasi
Frekuensi Pemantauan : Setiap hari

3. Program Pemantauan Lingkungan

1. Limbah Cair
Pemantauan lingkungan dengan cara sampling dan analisis dilaboratorium sebulan sekali.

2. Obat (kadaluarsa / offspek / limbah cair/ padat.


Pemantauan lingkungan dengan cara visual sebulan sekali.
3. Limbah padat medis
Pemantauan lingkungan dengan cara visual sehari sekali

4. Limbah padat non medis.


Pemantauan lingkungan dengan cara visual sehari sekali

5. Limbah Gas (genset)


Sampling, analisis laboratrorium 6 bulan sekali (terintegrasi dengan pemantauan udara
ambient)

B. EVALUASI

1. Eveluasi kecenderungan
A. Limbah Padat Medis
Volume Limbah Medis Perbulan
Januari s/d Desember 2016

1600 1423
1400
1141 1131
1200 1065
1000 927 886 923
757 794
800
volume limbah
600 479 447
417
400
200
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Berdasarkan tabel diagram batang diatas volume limbah medis bulan Januari – Desember
tahun 2016, terlihat bahwa volume limbah dihasilkan secara fluktuatif setiap bulannya, ini
dikarenakan dipengaruhi jumlah pasien rawat inap juga naik turun, terjadi peningkatan di
bulan Februari, April, September dan Desember 2016.

Volume limbah Medis Per semester


Tahun 2015 - 2016

6000 5282 5373


5000 4492
4000 3594
3000
2000 volume limbah
1000
0
semester 1 semester 2 semester 1 semester 2
tahun 2015 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2016

Berdasarkan tabel diagram batang diatas volume limbah medis semester 1 dan 2 tahun 2015
dan semester 1 dan 2 tahun 2016 terlihat terjadi peningkatan volume limbah medis.

Jika dilihat volume limbah yang dihasilkan tiap bulan terjadi volume limbah yang fluktuatif
sedangkan jika dilihat per semester terjadi peningkatan volume limbah medis

B. Limbah Cair
Parameter Bulan Baku Satuan
yang Mutu Baku
dipantau Jul-16 Ags-16 Sep-16 Okt-16 Nop-16 Des-16 Konsentrasi Mutu
TDS 239.00 590.00 222.00 318.00 295.00 495.00 2000 mg/L

pH 7.1 7.10 6.88 7.20 7.69 6.98 6-9 --

BOD 5 15.00 22.00 8.00 13.00 11.00 16.00 50 mg/L

COD 21.00 34.00 15.00 19.00 19.00 20.00 80 mg/L

TSS 10.00 6.00 8.00 2.00 8.00 4.00 30 mg/L

Minyak dan Lemak 0.40 0.80 0.4 1.20 1.20 0.1 10 mg/L

MBAS 1.66 2.061 2.420 1.719 1.874 1.29 10 mg/L

Amonia (sebagai NH3- 9.313 0.022 0.001 0.017 0.052 0.1 0.1 mg/L
N)

Pospat (PO4)* 1.815 1.389 1.122 1.842 1.712 1.086

E-Coli 3500.00 4100.00 4900.00 3400.00 4600.00 5000.00 5000 MPN/100


ml

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa :

1. Parameter TDS pada bulan Juli – Desember 2016 terlihat bahwa masih dibawah baku
mutu, terjadi fluktuatif hal ini dimungkinkan karena air hujan masuk kedalam sela-sela
tutup IPAL sehingga TDS air limbah efluen menjadi meningkat
2. Parameter pH pada bulan Juli – Desember 2016 terlihat bahwa masih normal
3. Parameter BOD5 pada bulan Juli – Desember 2016 masih dibawah baku mutu, terjadi
fluktuatif
4. Parameter COD pada bulan Juli – Desember 2016 masih dibawah baku mutu , terjadi
fluktuatif
5. Parameter TSS pada bulan Juli – Desember 2016, masih dibawah baku mutu, terjadi
fluktuatif
6. Parameter minyak lemak pada bulan Juli – Desember 2016 masih dibawah baku
mutu, terjadi penurunan setiap bulannya
7. Parameter MBAS pada bulan Juli – Desember 2016, masih dibawah baku mutu,
terjadi fluktuatif
8. Parameter Amonia pada bulan Juli – Desember 2016, masih dibawah baku mutu,
terjadi fluktuatif
9. Parameter E-Coli pada bulan Juli – Desember 2016, masih dibawah baku mutu,
terjadi fluktuatif.
BAB III

KESIMPULAN

Pelaksanaan UKL dan UPL merupakan salah satu tanggungjawab Rumah Sakit Bumi Waras
dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dalam rumah sakit dan lingkungan sekitar rumah
sakit. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan rumah sakit harus dilakukan dengan baik
sesuai dengan peraturan yang ada untuk mencegah terjadinya penularan penyakit akibat
dampak penting kegiatan rumah sakit baik kepada pasien, petugas, pengunjung masyarakat
sekitar rumah sakit.

Pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Rumah Sakit Bumi Waras dari setiap kegiatan
masih perlu upaya perbaikan dan peningkatan baik untuk komponen sarana / fasilitas untuk
pengelolaan maupun SDM / seluruh petugas yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan .

Adapun kesimpulan yang didapat, sbb :

Efektifitas pengelolaan lingkungan hidup di RS Bumi Waras sudah berjalan secara cukup
optimal dijalankan, mulai dari pengelolaan limbah B3, pengelolaan limbah cair, dan
pengelolaan limbah udara, hal ini dapat dilihat dari hasil pemantauan limbah padat, cair dan
udara yang sudah memenuhi baku mutu,

Adapun kendala yang masih sering dijumpai adalah,

1. terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang di rasa kurang.


2. Kurangnya pendidikan dan pelatihan tenaga profesional di bidang lingkungan

Bandar Lampung, 03 Februari 2017


Kepala Instalasi Sanitasi danLaundry
Rumah Sakit Bumi Waras

Agus Faisal, SST


LAMPIRAN
LAMPIRAN
`
LAMPIRAN
GAMBAR

Instalasi Pengolahan Air


Limbah system Bio Filter
Anaerob dan Aerob
2 Unit Blower sebagai
suplay oksigen dalam air
limbah

Pompa Submersible 4 unit

Wadah Kantong Limbah


Umum
Wadah Kantong Limbah
Medis

Wadah Kantong Limbah


Jarum Suntik dan benda
tajam

Ruang Genset yang dilapisi


perendam

TPS Limbah B3, terdiri dari


Limbah Medis, Limbah Oli,
Limbah benda Tajam
TEMPAT PENAMPUNGAN
SAMPAH DOMESTIK

HASIL
MANIFEST LB3
HASIL
HASIL
NERACA
LIMBAH B3
M.O.U
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
M.O.U
PENGENDALIAN
HAMA TIKUS,
SERANGGA DAN
HEWAN
PENGGANGGU
HASIL
PEMERIKSAAN
MAKANAN
MINUMAN

HASIL
PEMERIKSAAN
ANGKA KUMAN
Di Ruang Operasi
Waktu
Pemakaian
Genset
Catatan
Pengukuran
Parameter
pH & Suhu
Pada Outlet
IPAL
Catatan
Debit Harian
Limbah Cair
Outlet IPAL
Catatan
Harian Keluar
Masuk Limbah
B3

Anda mungkin juga menyukai