Anda di halaman 1dari 3

KERAJINAN ANYAMAN BAMBU

Oleh
KEISHA SYBIL ANDRIANA
X.10

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan bukan sebagai mata
pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang.

Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia tidak
mahir dalam seni anyaman.

Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah, dan sebagai kemasan
sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat atau keluarga.

Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang digunakan sebagai alat saat
bepergian untuk menyimpan pakaian barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan
untuk menyimpan senjata yang akan diselundupkan.

Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai kerajinan tangan
untuk menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata dengan cara ini
perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ki
Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan teknik anyam-anyaman
kepada masyarakat Cirebon.

Bambu merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman
sejenis rumput yang memiliki batang beruas-ruas yang kuat dan tinggi ini memiliki fungsi
penting dalam tiga kebutuhan pokok manusia. Bambu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
berbagai keperluan sandang, pangan, dan papan.

Dalam pangan, bambu muda (rebung) bisa digunakan sebagai bahan dasar sayur yang lezat.
Bambu juga bisa dimanfaatkan dalam pembuatan rumah hunian, sehingga mampu menunjang
kehidupan manusia dari segi papan. Selain itu, bambu pun dapat diolah (dengan menganyam)
menjadi beraneka wadah, hiasan, dan aneka kebutuhan sandang yang lainnya.
Hasil anyaman dari bambu tidak sekadar memiliki fungsi praktis, tapi juga fungsi estetis.
Kerajinan anyaman yang dihasilkan pun bukan sekadar barang, tapi juga mampu menjadi
pemanis mata yang bernilai seni dan indah

Bambu yang digunakan sebagai bahan baku anyaman didapatkan para perajin dari pasar lokal.
Biasanya, mereka membeli dalam wujud yang sudah siap anyam. Tapi jika persediaan sedang
kosong, para perajin membeli bambu dalam wujud masih batangan lalu memprosesnya hingga
menjadi anyaman yang bernilai jual tinggi. Untuk diekspor, pengrajin seharusnya bekerja sama
dengan perusahaan eksportir untuk mengurus penjualan ke mancanegara, dan hasil penjualan
paling banyak di ekspor ke Amerika, Jerman dan Eropa.

Terdapat banyak sekali pengrajin anyaman bambu ini, hampir seluruh pelosok di pulau Jawa
pasti ada pengerajin anyaman bambu ini, walau sekarang mereka sedang diterjang badai zaman
plastik, mereka pantang menyerah dan selalu membuat anyaman ini dengan suka rela karena
sudah terbiasa.

Membuat anyaman bambu bukanlah mata pencarian utama. Sehari-hari, mereka berprofesi
sebagai petani perkebunan. Tapi, karena anyaman yang dihasilkan memiliki kualitas yang
bagus sehingga bernilai jual, mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari anyaman
bambu yang dibuat. Harga kerajinan anyaman bambu Sukabumi sangat bervariasi, mulai dari
puluhan ribu hingga jutaan rupiah-tergantung besar-kecil ukuran dan tingkat kesulitan
pembuatan.

Anda mungkin juga menyukai