Anda di halaman 1dari 9

1

Implementasi Microsoft Office Visio 2007 Sebagai


Media Pembelajaran Siswa SMK Wiraswasta Kota
Cimahi Jurusan Elektronika Pada Mata Pelajaran
Instalasi Perangkat Elektronika
Zainal Arifin
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia
zainal.arifin@student.upi.edu

Intisari— Penelitian mengenai Implementasi Microsoft Office Visio 2007 Sebagai Media Pembelajaran Siswa SMK Wiraswasta Kota
Cimahi Jurusan Elektronika Pada Mata Pelajaran Instalasi Perangkat Elkektronika dalam Mata Pelajaran Instalasi Perangkat
Elektronika di SMK Wiraswasta Kota Cimahi dilakukan pada siswa kelas XII Teknik Audio Video. Penelitian ini dilator belakangi
oleh banyaknya siswa yang memperoleh nilai dibawah standar kompetensi kelulusan minimum (KKM) pada materi instalasi sound
system. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan digunakannya aplikasi Microsoft Office
Visio 2007 sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif, afektif
dan psikomotor siswa dalam mata pelajaran instalasi sound system pada kompetensi dasar instalasi perangkat elektronika. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode pre-eksperimental, dengan desain one-grup pre-test post-test design. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test pada siswa. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata pre-test siswa
sebesar 50,86 dan nilai rata-rata post-test sebesar 70,09. Peningkatan N-gain sebesar 38% menunjukan bahwa rata-rata siswa
mengalami peningkata N-gain berkategori sedang pada ranah kognitif. Adapun nilai rata-rata terhadap penilaian hasil belajar
afektif peserta didik adalah 3,17 dan berada pada predikat baik. Adapun nilai rata-rata terhadap penilaian hasil belajar psikomotor
peserta didik adalah 3,22 dan berada pada kategori B+.Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi
Microsoft Office Visio 2007 sebagai media pembelajaran dianggap efektif dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam kompetensi
dasar instalasi perangkat elektronika.
Kata kunci—microsoft office, visio 2007, gain, hasil Belajar, efektif, media pembelajaran.

Abstract— Research on Microsoft Office Visio 2007 Application as a Learning Media Student SMK Wiraswasta Cimahi City
Department of Electronics In Subjects Installation of Elkektronika Devices in the Subject of Electronic Device Installation in SMK
Wiraswasta Kota Cimahi conducted on the students of class XII Audio Technique Video. This research dilator by the number of
students who score below the minimum competency standards (KKM) on sound system installation material. One effort made to
overcome the problem is with the use of Microsoft Office Visio 2007 applications as a medium of learning. This study aims to
determine the improvement of learning outcomes cognitive, affective and psychomotor students in the subjects of sound system
installation on the basic competence of the installation of electronic devices. The research method used is pre-experimental method,
with one-group pre-test design post-test design. The data collection technique is done by giving pre-test and post-test to the students.
The results showed the average value of pre-test students of 50.86 and the average post-test value of 70.09. A 38% increase in N-gain
indicates that the average student experiences a moderate gain in N-gain in the cognitive domain. The average score on the assessment
of students' affective learning outcomes is 3.17 and is in good predicate. The average score on the assessment of psychomotor learning
outcomes of learners is 3.22 and is in the category B +. Based on these data, it can be concluded that the use of Microsoft Office Visio
2007 applications as learning media is considered effective can improve students' understanding of the basic competencies of
electronic devices installation.
Keywords— Microsoft office, visio 2007, gain, learning outcome, effective, instructional media.

I. PENDAHULUAN yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai


Bagian PENDAHULUAN membahas latar belakang masalah, dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologi
tinjauan pustaka secara ringkas, maksud dan tujuan riset siswa”. Oleh karena itu peran pendidik tidak hanya sebagai
dilakukan. satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didik,
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No 19 Tahun 2005 melainkan sebagai fasilitator agar peserta didik turut aktif
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1: “Proses dalam proses pembelajaran. Selain daripada itu, pendidik juga
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara harus berinovasi dalam merancang model dan media
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana
siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak dengan baik.
2

Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan sebagai media Elektronika Pada Mata Pelajaran Instalasi Perangkat
pembelajaran adalah Microsoft office visio. Microsoft office Elektronika”.
visio adalah sebagai aplikasi yang berguna untuk Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah
memindahkan desain rangkaian elektronika yang digambar diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian
secara manual (pada kertas mm blok dan kertas kalkir) ke ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai
komputer secara semi manual. berikut: “Bagaimana hasil implementasi aplikasi Microsoft
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama menjadi guru office visio 2007 pada pembelajaran Instalasi Perangkat
magang di SMK Wiraswasta Kota Cimahi selama dua tahun Elektronika?”
ajaran 2016-2018, pada mata pelajaran Instalasi Perangkat Setelah penelitian ini selesai, tujuan yang ingin dicapai
Elektronika pada pembahasan instalasi sound system terdapat berdasarkan rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui
beberapa hasil aplikasi Microsoft office visio 2007 pada pembelajaran
permasalahan salah satunya terbatasnya perangkat lunak Instalasi Perangkat Elektronika.
pendukung yang digunakan untuk desain rangkaian
elektronika dengan menggunakan komputer sehingga peserta II. METODOLOGI PENELITIAN
didik tidak dapat menghasilkan produk yang sesuai standar Bagian ini menjelaskan secara rinci tentang penelitian yang
dari materi tersebut. Banyak perangkat lunak yang dapat dilakukan.
digunakan sebagai pendukung dalam desain sebuah rangkaian Sugiyono (2011:6) mengatakan bahwa: “Metode penelitian
elektronika, diantaranya Altium designer (protel dxp 2004 dan pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
99 SE sebagai versi terdahulunya), proteus, eagle, dan lain mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
sebagainya. Perangkat lunak tersebut didalamnya dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu
menggunakan aplikasi pendukung pembuatan layout sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
rangkaian elektronika yang disebut dengan netlist. Berbeda memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang
dengan Microsoft office visio 2007 yang tidak menggunakan pendidikan”.
aplikasi pendukung tersebut. Microsoft office visio Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam
merupakan perangkat lunak untuk desain rangkaian penelitian pendidikan. Suharsimi Arikunto (2011:25)
elektronika dan desain layout rangkaian elektronika secara mengungkapkan: “Pada dasarnya metode yang digunakan
manual. Siswa SMK Wiraswasta Kota Cimahi Jurusan Teknik dalam penelitian pendidikan ditinjau dari segi tujuan dapat
Elektronika memiliki keterbatasan dalam memahami analisis kita kelompokan ke dalam tiga golongan yaitu metode
dari satu rangkaian elektronika, oleh karena itu apabila deskriptif, metode historis, dan metode eksperimen”.
perangkat lunak pendukung pembuatan layout rangkaian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan
elektronika menggunakan netlist, maka pembuatan layout adalah metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang
akan dilakukan dengan menggunakan proses auto route digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
dimana proses analisis rangkaian terlewati. Selaian daripada terhadap yang lain dalam kondisi yang terkedalikan
itu, perangkat lunak pendukung yang didalamnya (Sugiyono, 2010:71). Dalam metode penelitian Eksperimen,
menggunakan netlist, kapasitas pemakaian memorinya cukup terdapat beberapa bentuk desain penelitian, yaitu Pre-
besar dimana terdapat kendala pemasangan pada komputer Experimental, True-Experimental, Factorial Experimental, dan
yang memiliki spesifikasi rendah, berbeda dengan Microsoft Quasi Experimental. Dalam penelitian ini, desain penelitian
office visio yang kapasistas pemakaian memorinya kecil. yang digunakan adalah Pre-Experimental design. Dikatakan
Maka dari itu, penulis mengambil kesimpulan bahwa Pre-Experimental design karena desain penelitian ini belum
perangkat lunak yang cocok untuk digunakan adalah merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih
Microsoft office visio 2007. terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
Media pembelajaran Microsoft office visio dapat menjadi terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang
solusi untuk permasalahan tersebut karena selain installation merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata
requirement (kebutuhan instalasi) yang ringan, dengan dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiyono, 2010:107).
aplikasi tersebut siswa dapat memindahkan desain manualnya Hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya variabel
ke komputer dengan semi otomatis. Aplikasi tersebut tidak kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak.
menggunakan netlist dimana sistem otomatisasi komputer Bentuk Pre-Experimental design ada beberapa macam
dihindari. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik dapat yaitu, One-Shot Case Study, One-Group Pre-test – Post-test
lebih memahami rangkaian yang didesain sebelumnya. Design, dan Intact-Group Comparison (Sugiyono, 2010:110).
Berdasarkan dari sudut pandang tersebut, penulis melihat Dalam penelitian ini digunakan one-group Pre-test - Post-test
adanya kesempatan untuk menggunakan aplikasi Microsoft design. one-group Pre-test - Post-test design yang merupakan
office visio sebagai media pembelajaran pendukung yang pengembangan dari metode One-Shot Case Study, yaitu
efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum dan
karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul sesudah diberikan perlakuan (One-Shot Case Study, tidak
“Implementasi Microsoft Office Visio 2007 Sebagai Media menggunakan Pre-test). One-Group Pre-test – Post-test
Pembelajaran Siswa SMK Wiraswasta Kota Cimahi Jurusan
3

Design mengandung paradigma bahwa terdapat suatu diperoleh nilai ttabel = 1,717. Apabila thitung > ttabel, maka soal
kelompok diberikan perlakuan dan selanjutnya tersebut dinyatakan valid.
dilakukan observasi hasilnya, akan tetapi sebelum diberi Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
perlakuan terlebih dahulu diberikan pre-test untuk mengetahui Microsoft Office Excel 2016 diperoleh 41 soal yang
kondisi awal (Sugiyono, 2010:110). Kelas yang digunakan dinyatakan valid dan 9 soal tidak valid dengan rincian terdapat
dalam penelitian ini adalah kelas eksperimen. Kelas pada Tabel 3.1 berikut:
eksperimen akan diberikan Pre-test terlebih dahulu sebelum Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
diberikan perlakuan (treatment) dalam hal ini aplikasi Validitas Nomor Soal Jumlah
Microsoft office visio sebagai media pembelajaran, kemudian Valid 1,2,3,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,1 32
kelas eksperimen akan diberikan Post-test setelah 8,20,21,22,23,24,26,28,29,30,32,34,37,
mendapatkan perlakuan tersebut. 38,39,40,41
Menurut Sugiyono (2010:111), secara sederhana desain Tidak 4,5,19,25,27,31,33,35,36 9
penelitian One Group Pre-test-Post-test Design dapat dilihat Valid
pada Tabel 2.1 berikut ini: Total 41
Tabel 2.1 Desain Penelitian One Group Pre-test-Post-test Uji realibilitas (UR) terhadap instrumen penelitian yang
Design valid yaitu berjumlah 41 butir soal dengan jumlah sampel 24
Pretest Teatment Posttest peserta didik dan taraf signifikansi 5% maka diperoleh rtabel
O1 X O2 = 0,355. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai
Keterangan: rhitung = 0,820. Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas,
O1 : Merupakan tes awal (Pre-test), yang dilakukan maka instrumen penelitian dinyatakan realibel karena rhitung
sebelum berikannya perlakuan (treatment) media 0,820 > rtabel 0,423 dengan kriteria realibilitas sangat tinggi.
pembelajaran menggunakan Aplikasi Microsoft Uji tingkat kesukaran (TK) dilakukan pada 32 butir soal
X office visio 2007. instrumen tes yang valid. Adapun penentuan kriteria tingkat
: Merupakan perlakuan (treatmen), yaitu kesukaran terhadap masing-masing butir soal mengacu kepada
penggunaan Aplikasi Microsoft office visio 2007 klasifikasi indeks kesukaran. Dari hasil dari uji tingkat
O2 sebagai media pembelajaran. kesukaran yang diperoleh terapat pada Tabel 3.2 berikut:
: Merupakan tes akhir (Post-test), yang dilakukan Tabel 3.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal
setelah berikannya perlakuan (treatmen) media Kriteria Nomor Soal Jumlah
pembelajaran menggunakan Aplikasi Microsoft Item
office visio 2007 Soal
Sukar 1,34,37 3
Sedang 2,3,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, 24
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 21,24,26,28,29,30,
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Wiraswasta Kota 32,39,40,41
Cimahi yang berlokasi di Jalan Mahar Martanegara No. 277B Mudah 7,20,22,23,38 5
Cimahi sebagai lokasi penelitian implementasi Microsoft Total 32
Office Visio 2007 pada pelajaran Instalasi Perangkat Uji daya pembeda (DP) dilakukan terhadap 32 butir soal
Elektronika. Penelitian dilakukan pada kompetensi dasar instrumen tes yang valid. Kriteria dari daya pembeda mengacu
menjelaskan instalasi sound system dengan berbagai tingkatan pada klasifikasi indeks daya pembeda. Hasil dari perhitungan
ketelitian sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan selama uji daya pembeda terdapat pada Tabel 3.3 berikut:
lima pertemuan yang terdiri dari pretest, treatment dan
posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
TAV dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa pada tahun
ajaran 2017/2018 di SMK Wiraswasta Kota Cimahi. Tabel 3.3 Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal
Peneliti terlebih dahulu melakukan tes uji coba terhadap Kriteria Nomor Soal Jumlah
instrument penelitian. Uji coba instrumen dilakukan terhadap Jelek 1,6,7,8,11,20,22,23,29,30,38 11
peserta didik kelas XI TAV B (Teknik Audio Video) SMK Cukup 2,3,9,10,12,16,17,24,26,28,39,40,4 13
Wiraswasta Kota Cimahi dengan jumlah 24 orang peserta
1
didik.
Baik 13,14,15,18,21,32,34,37 8
Uji validitas (UV) instrumen penelitian dilakukan dengan
Harus - 0
menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson.
Dibuang
Jumlah soal yang diuji sebanyak 41 butir soal pilihan ganda.
Total 32
Uji validitas dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat
kebebasan (dk) = n-2 dengan jumlah peserta tes sebanyak 24 Adapun data hasil pretest penyebaran frekuensi datanya
orang peserta didik, maka (dk) = 24-2 = 24-2 = 22 dan dapat dilihat padaTabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4 Deskripsi Data Pretest
No Kelas Interval Frekuensi %
4

1 0 - 15 1 4.55
2 16 - 41 1 4.55
3 32 - 47 4 18.18
4 48 - 63 13 59.09
5 64 - 79 3 13.64
6 80 - 95 0 0.00
Jumlah 22 100
Secara histogram penyebaran frekuensi data nilai pretest
dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.2 Histogram Data Posttest


Berdasarkan Tabel 3.5 dan Gambar 3.2, dapat dilihat data
hasil posttest untuk melihat kemampuan akhir peserta didik
setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media
Microsoft Office Visio 2007, dari data hasil posttest diketahui
bahwa hampir setengah peserta didik mendapat nilai yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.
Kemudian dari hasil posttest juga didapat rata-rata nilai
peserta didik sebesar 70.09 dengan standar deviasi 8,68.
Gambar 3.1 Histogram Data Pretest Adapun distribusi data nilai posttest tersebar secara normal
Berdasarkan Tabel 3.4 dan Gambar 3.1 diatas dapat dilihat yang menunjukkan bahwa kemampuan akhir peserta didik
data hasil pretest untuk melihat kemampuan awal peserta pada kelas eksperimen tersebar secara normal dengan nilai
didik secara keseluruhan, dimana mayoritas peserta didik x2hitung lebih kecil dari nilai x 2tabel, yaitu x2hitung (3,006) < x2tabel
nilainya berada di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (11,070).
(KKM) yaitu nilai 75 dan hanya 1 orang yang memenuhi nilai Adapun penyebaran frekuensi data hasil penilaian afektif
KKM. Kemudian dari hasil pretest juga didapat rata-rata nilai dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:
peserta didik sebesar 50,86 dengan standar deviasai 15,43. Tabel 3.5 Deskripsi Data Afektif
Adapun distribusi data nilai pretest tersebar secara normal No Kelas Interval Frekuensi %
yang menunjukkan bahwa kemampuan awal peserta didik 1 2.17 - 2.47 3 13.6
pada kelas eksperimen tersebar secara normal dengan nilai 2 2.48 - 2.79 1 4.5
x2hitung lebih kecil dari nilai x 2tabel, yaitu x2hitung (8.238) < x2tabel 3 2.80 - 3.10 2 9.1
(11,070). 4 3.11 - 3.42 9 40.9
Adapun data hasil posttest penyebaran frekuensi datanya 5 3.43 - 3.73 6 27.3
dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: 6 3.74 - 4.05 1 4.5
Tabel 3.5 Deskripsi Data Posttest Jumlah 22 100
No Kelas Interval Frekuensi % Secara histogram penyebaran frekuensi data penilaian
1 50 - 56 2 9.09 afektif dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini:
2 57 - 63 3 13.64
3 64 - 70 5 22.73
4 71 - 77 7 31.82
5 78 - 84 5 22.73
6 85 - 91 0 0.00
Jumlah 22 100
Secara histogram penyebaran frekuensi data nilai posttest
dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.3 Histogram Data Afektif


Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat kemampuan afektif
seluruh peserta didik berada di atas nilai KKM yaitu nilai
5

2,00. Dimana 100% peserta didik mendapatkan nilai afektif di Uji Gain Nomalisasi merupakan data yang diperoleh dari
atas KKM. Dari Tabel 3.5 kriteria penilaian afektif dapat perbandingan dari skor gain aktual dan skor gain maksimal.
dilihat nilai rata-rata peserta didik sebesar 3,17 yang berada Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh peserta didik
pada kategori Baik. Adapun distribusi data penilaian afektif sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang
tersebar secara normal, hal ini menunjukkan bahwa mungkin diperoleh peserta didik. Adapun perolehan tingkatan
kemampuan afektif peserta didik pada kelas eksperimen gain Normalisasi dapat dilihat sebagai berikut:
tersebar secara normal dengan nilai x2hitung lebih kecil dari nilai Tabel 3.8 Perolehan Hasil N-Gain Normalisasi
x2tabel, yaitu x2hitung (8,755) < x2tabel (11,070). Pretest Posttest N-Gain
Adapun penyebaran frekuensi data hasil penilaian Rata-rata 50.86 70.09 0.38
psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut: % 51 70 38
Tabel 3.6 Deskripsi Data Psikomotor Dari Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa rata-rata peningkatan
No Kelas Interval Frekuensi % hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif mencapai 0,38
1 1.89 - 2.24 2 9.1 atau 38%. Kemudian dari tabel 4.5 dapat dilihat rata-rata gain
2 2.25 - 2.60 2 9.1 Normalisasi dikategorikan sedang. Adapun Sebaran gain
3 2.61 - 2.96 2 9.1 Normalisasi yang terukur dapat dilihat pada Gambar 4.5
4 3.11 - 3.33 6 27.3 berikut:
5 3.34 - 3.69 3 13.6
6 3.70 - 4.05 7 31.8
Jumlah 22 100
Secara histogram penyebaran frekuensi data penilaian
psikomotor dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.5 Diagram Data hasil Uji N-Gain


Dari Gambar 3.5, dapat dilihat persentase dari nilai kategori
gain ternormalisasi rendah sebesr 31,82%, sedang sebesar
Gambar 3.4 Histogram Data Psikomotor 68,18% dan tinggi sebesar 0%. Berdasarkan data tersebut
Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat kemampuan dapat disimpulkan bahwa penerapan Media Pembelajaran
psikomotor seluruh peserta didik berada di atas nilai KKM Microsoft Office Visio 2007 pada materi Instalasi Sound
yaitu nilai 1,89. Dari Tabel 3.6 kriteria penilaian psikomotor System dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
dapat dilihat nilai rata-rata peserta didik sebesar 3,22 dan peningkatan (gain) hasil belajar peserta didik dengan kriteria
berada pada predikat B+. sedang karena rata-rata gain yang diperoleh sebesar 0,38.
Adapun distribusi data penilaian psikomotor tersebar secara Pengujian hipotesis deskriptif (satu sampel) pada penelitian
normal, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan psikomotor ini adalah dengan uji pihak kiri, dimana H 0 berbunyi lebih
peserta didik pada kelas eksperimen tersebar secara normal besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi lebih kecil (<).
berdasarkan perbandingan sebagai berikut, x2hitung(7,020) < Adapun hasil uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
x2tabel (11,070). berikut:
Adapun hasil pengujian normalitas data pretest, posttest Uji Hipotesis Kognitif
dan N-gain dengan menggunakan bantuan program Microsoft Uji hipotesis dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah
Office Excel 2016 dan dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
berikut: atau ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Data ini yaitu:
Data yang X2Hitung X2Tabel Kriteria H01 : penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio
diji 2007 sebagai media pembelajaran instalasi
Pretest 8.238 Normal perangkat elektronika dianggap efektif jika
Posttest 3.006 11,070 Normal perolehan rata-rata N-gain hasil belajar
N-Gain 1.220 Normal Ha1 siswa lebih besar atau sama dengan 30%
6

: Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio ttabel = 1,721. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung =
2007 sebagai media pembelajaran instalasi 2,046. Karena thitung lebih besar dari ttabel, dimana thitung (2,046)
perangkat elektronika dianggap tidak efektif ≥ ttabel (1,721), maka H02 diterima dan Ha2 ditolak.
jika perolehan rata-rata N-gain hasil belajar
H01 siswa kurang dari 30%
Ha1 : π0 ≥ 30%
: πa < 30%
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Hipotesis deskriptif. Karena H01 berbunyi “lebih besar atau
sama dengan” (≥) dan Ha1 berbunyi “lebih kecil” (<), maka
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji pihak kiri.
H01 diterima jika thitung ≥ ttabel dengan taraf signifikansi 5% (α
= 0.05) dan derajat kebebasan (dk) = 22-1 = 21, maka didapat Gambar 3.2 Uji Hipotesis Pihak Kiri Aspek Afektif
ttabel = 1,721. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung = Berdasarkan gambar 3.7, terlihat bahwa thitung (1,721)
2,690. Karena thitung lebih besar dari ttabel, dimana thitung (2,690) ternyata jatuh pada daerah penerimaan H02, sehingga H02
≥ ttabel (1,721), maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian H02 diterima dan
Ha2 ditolak.
Jadi, dari hasil uji hipotesis deskriptif pihak kiri pada uji
hipotesis aspek afektif dapat disimpulkan bahwa,
implementasi media Microsoft Office Visio 2007 dianggap
efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
aspek afektif.
Uji Hipotesis Psikomotor
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
H03 : Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio
Gambar 3.1 Uji Hipotesis Pihak Kiri Aspek Kognitif 2007 sebagai media pembelajaran instalasi
Berdasarkan gambar 3.6, terlihat bahwa thitung (1,721) perangkat elektronika pada aspek
ternyata jatuh pada daerah penerimaan H01, sehingga H01 psikomotor dianggap efektif jika perolehan
diterima dan Ha1 ditolak. Dengan demikian H01 diterima dan rata-rata Nilai hasil belajar siswa lebih besar
Ha1 ditolak. Ha3 atau sama dengan 3
Jadi, dari hasil uji hipotesis deskriptif pihak kiri pada uji : Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio
hipotesis aspek kognitif dapat disimpulkan bahwa, 2007 sebagai media pembelajaran instalasi
implementasi media Microsoft Office Visio 2007 dianggap perangkat elektronika pada aspek
efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada psikomotor dianggap tidak efektif jika
aspek kognitif. perolehan rata-rata nilai hasil belajar siswa
Uji Hipotesis Afektif H03 kurang dari 3
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Ha3 : π0 ≥ 3
H02 : Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio : πa < 3
2007 sebagai media pembelajaran instalasi Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perangkat elektronika pada aspek afektif Hipotesis deskriptif. Karena H03 berbunyi “lebih besar atau
dianggap efektif jika perolehan rata-rata sama dengan” (≥) dan Ha3 berbunyi “lebih kecil” (<), maka
Nilai hasil belajar siswa lebih besar atau Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji pihak kiri.
Ha2 sama dengan 3 H03 diterima jika thitung ≥ ttabel dengan taraf signifikansi 5% (α
: Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio = 0.05) dan derajat kebebasan (dk) = 22-1 = 21, maka didapat
2007 sebagai media pembelajaran instalasi ttabel = 1,721. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung =
H02 perangkat elektronika pada aspek afektif 1,816. Karena thitung lebih besar dari ttabel, dimana thitung (1,816)
Ha2 : dianggap tidak efektif jika perolehan rata- ≥ ttabel (1,721), maka H03 diterima dan Ha3 ditolak.
: rata nilai hasil belajar siswa kurang dari 3
π0 ≥ 3
πa < 3
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Hipotesis deskriptif. Karena H02 berbunyi “lebih besar atau
sama dengan” (≥) dan Ha2 berbunyi “lebih kecil” (<), maka
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji pihak kiri.
H02 diterima jika thitung ≥ ttabel dengan taraf signifikansi 5% (α
= 0.05) dan derajat kebebasan (dk) = 22-1 = 21, maka didapat
7

Gambar 3.3 Uji Hipotesis Pihak Kiri Aspek Psikomotor lebih kecil dari nilai x2tabel, yaitu x2hitung (3,006) < x2tabel
Berdasarkan gambar 3.8, terlihat bahwa thitung (1,721) (11,070).
ternyata jatuh pada daerah penerimaan H03, sehingga H03 Berdasarkan hasil pretest dan posttest dapat diketahui
diterima dan Ha3 ditolak. Dengan demikian H03 diterima dan bahwa hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif
Ha ditolak. mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan tersebut
Jadi, dari hasil uji hipotesis deskriptif pihak kiri pada uji dinyatakan dengan nilai gain. Setelah dilakukan perhitungan
hipotesis aspek psikomotor dapat disimpulkan bahwa, didapatlah rata-rata gain sebesar 0,38 yang berada pada
implementasi media Microsoft Office Visio 2007 dianggap kriteria sedang.
efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Sedangkan dalam aspek afektif dan psikomotor,
aspek psikomotor. peningkatan hasil belajar peserta didik dilihat dari rata-rata
Berdasarkan hasil analisis data pretest, posttest dan nilai akhir yang paling sedikit 3,00. Nilai tersebut merupakan
peningkatan (Normalized Gain atau N-Gain) terhadap kelas 75% dari nilai ideal (4). Dari hasil perhitungan didapat rata-
eksperimen dengan menggunakan perhitungan manual dan rata nilai pada aspek afektif sebesar 3,17 berada pada predikat
dengan Microsoft Office Excel 2016, maka diperoleh baik. Penilaian afektif ini dilakukan dengan pengujian nontest,
beberapa temuan hasil penelitian sebagai berikut: yaitu melalui pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
1) Nilai rata-rata pretest peserta didik sebesar 50,86 dan nilai Indikator keberhasilan belajar peserta didik pada aspek afektif
rata-rata posttest peserta didik sebesar 70,09 dengan rata- adalah perilaku yang disiplin, jujur, tanggung jawab dan teliti.
rata peningkatan (N-Gain) 0,38 atau dalam persentase Peningkatan hasil belajar peserta didik pada aspek
mencapai 38%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai psikomotor adalah sebesar 3,22 dan berada pada predikat B+.
peserta didik dapat dikategorikan baik dengan rata-rata Penilaian psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang
peningkatan (N-Gain) hasil belajar peserta didik pada pencapaiannya melalui keterampilan. Dalam penelitian ini
kriteria sedang. hasil belajar peserta didik pada aspek psikomotor dilihat dari
2) Dari sebaran data hasil uji N-Gain ternormalisasi yang kemampuan peserta didik saat menggambar blok diagram
terukur dari hasil pengujian terhadap sampel uji sebanyak instalasi sound sytem sederhana dan standar, menggambar
22 peserta didik diperoleh nilai N-Gain berkategori rendah skema dan layout 20W stereo amplifier serta menggambar
31,82%, N-Gain berkategori sedang mencapai 68,18% dan skema dan layout OCL amplifier pada kertas mm blok dan
N-Gain berkategori tinggi mencapai 0%. Hal ini aplikasi Microsoft Office Visio 2007 serta dilihat dari proses
menunjukkan bahwa penggunaan media Microsoft Office penyelesaian tugas.
Visio 2007 pada materi Instalasi Sound System dapat Terjadinya peningkatan hasil belajar ini membuktikan
memberikan pengaruh positif dimana rata-rata peningkatan adanya peningkatan pemahaman peserta didik setelah
(N-Gain) hasil belajar peserta didik berada pada kriteria dilakukan treatment berupa penerapan media Microsoft Office
sedang. Visio 2007 pada pembelajaran Instalasi Perangkat Elektronika
dengan materi Instalasi Sound System. Media Microsoft Office
3) Adapun nilai rata-rata terhadap penilaian hasil belajar Visio 2007 ini mampu menyajikan materi melalui teknik
afektif peserta didik adalah 3,17 dan berada pada predikat gambar komputer manual dan visio technical untuk
baik. menggambar layout elektronika. Penggunaan Microsoft Office
Adapun nilai rata-rata terhadap penilaian hasil belajar Visio 2007 terbukti mampu meningkatkan minat belajar
psikomotor peserta didik adalah 3,22 dan berada pada kategori peserta didik yang terlihat dari peningkatan aktifitas belajar
B+. peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Selain itu
Berdasarkan temuan analisis terhadap hasil penelitian dari pembelajaran dengan media Microsoft Office Visio 2007
penggunaan media Microsoft Office Visio 2007 dapat menjadi sangat menarik bagi para peserta didik karena
diketahui bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik pada sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pembelajaran
aspek kognitif sebelum diberikan treatment (pretest) pada menggunakan perangkat tersebut, sehingga media ini menarik
kelas eksperimen adalah sebesar 50,86 dengan hasil perolehan rasa ingin tahu para peserta didik sehingga meningkatkan
maksimum sebesar 75 dan minimum 0. Dari hasil tersebut gairah belajar peserta didik dan memberikan kesan belajar
dapat diketahui bahwa hasil belajar seluruh peserta didik yang tinggi. Media ini juga menjadi sangat interaktif dengan
berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu adanya modul praktikum dalam pembelajaran.
sebesar 75. Data tersebut terdistribusi normal dengan nilai Pembelajaran dengan bantuan media Microsoft Office Visio
x2hitung lebih kecil dari nilai x 2tabel, yaitu x2hitung (8,238) < x2tabel 2007 dinilai efektif berdasarkan uji hipotesis.
(11,070). Hasil uji pihak kiri untuk aspek kognitif menunjukkan nilai
Setelah peserta didik diberikan treatment berupa thitung lebih besar atau sama dengan t tabel, yaitu thitung (2,690) ≥
pembelajaran menggunakan media Microsoft Office Visio ttabel (1,721). Maka H01 diterima dan Ha1 ditolak, dengan H 01
2007, nilai rata-rata peserta didik mengalami peningkatan yang berbunyi “penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio
menjadi 70,09 dengan perolehan nilai maksimum sebesar 81 2007 sebagai media pembelajaran instalasi perangkat
dan minimum sebesar 50. Dari hasil tersebut dapat diketahui elektronika dianggap efektif jika perolehan rata-rata N-gain
bahwa hasil belajar sebagian peserta didik berada di atas hasil belajar siswa lebih besar atau sama dengan 30%”.
KKM. Data tersebut terdistribusi normal dengan nilai x 2hitung
8

Hasil uji pihak kiri untuk aspek afektif menunjukkan nilai 2. Implementasi media Microsoft Office Visio 2007 pada
thitung lebih besar atau sama dengan ttabel, yaitu thitung (2,046) ≥ pembelajaran instalasi perangkat elektronika efektif pada
ttabel (1,721). Maka H02 diterima dan Ha2 ditolak, dengan H02 aspek afektif.
yang berbunyi “Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio 3. Implementasi media Microsoft Office Visio 2007 pada
2007 sebagai media pembelajaran instalasi perangkat pembelajaran instalasi perangkat elektronika efektif pada
elektronika pada aspek afektif dianggap efektif jika perolehan aspek psikomotor.
rata-rata Nilai hasil belajar siswa lebih besar atau sama
dengan 3”. UCAPAN TERIMA KASIH
Hasil uji pihak kiri untuk aspek psikomotor menunjukkan
nilai thitung lebih besar atau sama dengan t tabel, yaitu thitung (1,816) Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
≥ ttabel (1,721). Maka H03 diterima dan Ha3 ditolak, dengan H03 terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
yang berbunyi “Penggunaan aplikasi Microsoft Office Visio 1. Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatnya sehingga
2007 sebagai media pembelajaran instalasi perangkat penulis diberikan kesempatan dan kekuatan dalam
elektronika pada aspek psikomotor dianggap efektif jika menyelesaikan penelitian ini.
perolehan rata-rata Nilai hasil belajar siswa lebih besar atau 2. Ibu Imas Karmini dan Bapak Karyana selaku orang tua
sama dengan 3”. dari penulis yang telah memberikan cinta, kasih sayang,
Selain melalui uji hipotesis, efektivitas media Microsoft dan dukungan baik secara moril dan materil selama
Offcie Visio ini dapat dilihat dari ketercapaian tujuan penyusunan penelitian ini.
pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana 3. Ibu Prof. Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si., selaku Ketua
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu peserta didik dapat: Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.
1) Mempersiapkan pekerjaan instalasi peralatan sistem Audio 4. Ibu Dr. Siscka Elvyanti, M.T., selaku Sekretaris
Video Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI dan
2) Menguasai sistem pesawat Audio. dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan
3) Menguasai sistem pesawat Video. Teknik Elektro UPI.
4) Membaca gambar rencana instalasi sistem Audio Video 5. Ibu Ir. H. Arjuni Budi P, MT., selaku Ketua Program Studi
5) Menginstalasikan peralatan Audio Video Pendidikan Teknik Elektro JPTE FPTK UPI dan dosen
Implementasi media Microsoft Office Visio 2007 dinilai pembimbing 2 yang telah membimbing pembuatan skripsi
mampu meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik, ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam proses 6. Drs. Yoyo Somantri, ST. M.Pd., selaku dosen pembimbing
pembelajaran. 1 yang telah membimbing pembuatan skripsi ini sehingga
Kemampuan guru seperti memotivasi, menyampaikan dapat diselesaikan dengan baik.
materi, pengusaan media pembelajaran, membimbing dan 7. Komar, SE., sebagai staf administrasi Jurusan Pendidikan
mengarahkan peserta didik hingga melakukan evaluasi belajar Teknik Elektro yang senantiasa membantu kelancaran
merupakan salah satu aspek keberhasilan proses kuliah bagi penulis.
pembelajaran. Guru memegang peranan yang penting dalam 8. Rekan-rekan kelas yang telah memotivasi penulis untuk
proses pembelajaran, namun hadirnya media Microsoft Office menyelesaikan penyusunan skripsi ini; dan
Visio 2007 ini dapat menjadi alternatif media yang dapat 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
mempermudah guru dalam proses penyampaian ilmu juga skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
agar proses belajar mengajar menjadi tidak membosankan/
menjemukan agar keberhasilan belajar mengajar tercapai
maksimal. REFERENSI
[1] Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
IV. KESIMPULAN [2] Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada [3] Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan (Cetakan Ke-7). Bandung: PT
penelitian “Implementasi Microsoft Office Visio 2007 Sebagai Ctra Aditya Bakti.
Media Pembelajaran Siswa SMK Wiraswasta Kota Cimahi [4] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Materi Pelatihan
Jurusan Elektronika Pada Mata Pelajaran Instalasi Perangkat Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK tahun 2015.
[5] Rachmat, A., & Roswanto, A. (2005). Pengantar Multimedia.
Elektronika”, dapat disimpulkan sebagai berikut: Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana.
1. Implementasi media Microsoft Office Visio 2007 pada [6] Sagala, S. (2014). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
pembelajaran instalasi perangkat elektronika efektif untuk Alfabeta
[7] Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russel, J. D. (2011). Instructional
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada aspek
Technology & Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media
kognitif. Untuk Belajar. Jakarta: Prenada Media Group.
[8] Songkono. (2008). Pemilihan dan Penggunaan Media dalam Proses
Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor 1 Vol. 4, 71-80.
[9] Sudjana, N. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
9

[10] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
[11] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
[12] Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima.
[13] Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
[14] Aprianto, E. 2015. “Efektifitas Penggunaan Software Proteus Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Teknik Komputer dan Informatika Di SMK N 2
Bandung”. Skripsi. FPTK, Pend. Teknik Elektro, Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
[15] Saputri, N. K. 2017. “Implementasi Media Augmented Reality Pada
Pembelajaran Kelistrikan Pesawat Udara”. Skripsi. FPTK, Pend.
Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.S. M.
Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology, 2nd ed., R. M.
Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1998.

Anda mungkin juga menyukai