Anda di halaman 1dari 9

Paska Persalinan (Nifas)

Pekan ke- 8

PASKA PERSALINAN

Hal umum yang harus di perhatikan pada


masa nifas

Masa pasca persalinan atau


Ada beberapa hal yang menjadi indikator masa nifas adalah masa
penilaian dalam masa nifas yang bisa ibu nilai pemulihan alat reproduksi
sendiri untuk mengetahu keadaan tubuh ibu, perempuan seperti keadaan
sebelum hamil. Tidak hanya
diantaranya adalah :
sebatas pemulihan organ
 Lochea atau darah nifas, ini merupakan salah
reproduksi, masa nifas juga
satu indikator yang bisa digunakan ibu untuk menyangkut banyak hal seperti
menilai apakah nifasnya berlangsung normal perubahan status perempuan
atau ada masalah. menjadi seorang ibu, pemberian
ASI untuk bayi, menjadi Akseptor
Yang perlu dinilai dari darah nifas adalah KB dan kompleksitasnya.

warna, bau dan konsistensi.

Warna darah nifas tergantung dari hari pengeluarannya :

Bau darah nifas biasanya amis


seperti bau darah ketika haid.
Pada hari ke-1 sampai hari ke-3
darah yang keluar merah kehitaman
seperti darah ketika menstruasi. Jika ibu merasa
bau darah menjadi
Hari ke-4 sampai hari ke-10 biasanya busuk, ibu
bewarna merah muda dan kuning
kecoklatan dari sebelumnya. dianjurkan segera
memeriksakan diri
Selanjutnya akan bewarna kuning
hingga putih kekuningan
ke tenaga
kesehatan untuk
pemeriksaan lebih
lanjut !

 Luka jahitan pada perineum/ kemaluan, proses penyembuhan luka perenium merupakan
salah satu hal yang harus diperhatikan dalam masa nifas, di mana penyembuhan luka ini
sangat bergantung pada: Kebersihan luka, Nutrisi dan Mobilitas ibu setelah melahirkan. .Ibu
mungkin akan merasakan ketidaknyamanan, perdarahan, dan pembengkakan, namun hal
tersebut apat dikurangi degan perawatan perineum sehari-hari.
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

Kebersihan Luka
Rawat bekas luka
Biasanya ibu takut untuk membersihkan luka, sehingga
jahitan dengan
menyebabkan luka menjadi tidak terawat dengan baik. Hal
selalu menjaga
tersebut dapat memicu infeksi dan komplikasi masa nifas lainnya.
kebersihan luka,
Seharusnya ibu membersihkan luka dengan sabun dan mencuci
mandi teratur dan
bersih setiap membersihkan diri atau merasa tidak nyaman membersihkan
dengan pengeluaran cairan. Luka jangan dibiarkan sampai daerah kemaluan
basah danl embab. Hindari penggunaan bedak dan setelah BAB atau BAK
parfum pada bagian tersebut. Hindari juga dengan baik. Jika
tidak dibersihkan
penggunaan pembersih vagina dan garam mandi.
bisa menimbulkan
infeksi

Nutrisi

Nutrisi juga mempengauhi penyembuhan luka. Pada masa


nifas ibu dianjurkan memenuhi kebutuhan nutrisinya untuk
penyembuhan luka sendiri.Ibu dianjurkan
mengkonsumsi lebih banyak protein, untuk
membantu penyembuhan luka. Ini yang sering kita temui
dimasyarakat adalah adanya pantangan- pantangan
makan seperti telur, ikan laut. Hal ini termasuk hal yang salah,
justru ibu dianjurkan untuk memakan apapun jenis lauk dan
ikan selama tidak mempunyai alergi. Selain itu, ibu
diharapkan mengonsumsi makanan kaya zat besi untuk
mencegah anemia pada masa nifas dan konsumsi sumber makanan kaya vitamin C
seperti jambu biji, kiwi, jeruk, sayuran hijau dan lain-lain sebagai antioksidan dalam
menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi.

Mobilisasi

Mobilisasi juga penting dalam masa nifas. Pada masa nifas dini, ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Mobilisasi yang dilakukan diantaranya
miring ke kiri atau ke kanan kemudian duduk dan berdiri. Keuntungannya dapat
mengurangi bendungan lochea dalam rahim, meningkatkan peredaran darah
sekitar alat kelamin, mempercepat pengembalian alat reproduksi ke keadaan
semula.
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

Tanda Bahaya Masa Nifas

Demam dan
Ini merupakan
lochea
tanda-tanda
(darah nifas)
terjadinya infeksi,
berbau

Ini merupakan
Sakit kepala
tanda-tanda
hebat,panda
preeklamsi post Bila ibu
ngan mata
partum menemukan salah
kabur
satu tanda bahaya
ini selama nifas,
segera periksakan
diri ke petugas
Ini merupakan kesehatan
Nyeri atau
tanda-tanda infeksi
terasa panas
pada saluran
ketika BAK
kencing

Perdarahan Perdarahan
banyak atau paska
tiba-tiba persalinan
banyak
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

Perubahan Psikis yang harus diperhatikan pada Masa Nifas

Masa nifas yang merupakan masa transisi bagi seorang perempuan menjadi seorang ibu. Pada
masa ini tentu saja ibu tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan peran barunya ini. Ada
beberapa fase normal perkembangan psikis ibu yang baru melahirkan, yaitu :
 Taking in, biasanya 1-2 hari setelah melahirkan, pada masa ini ibu lebih berfokus kepada
kesehatan dan pengalamannya saat melahirkan
 Taking hold, biasanya 2-4 hari sesudah post partum, pada masa ini ibu mulai mengambil
tanggung jawab untuk mengurus bayinya
 Letting go, masa dimana ibu sudah sepenuhnya mengambil tanggung jawab untuk mengurus
anaknya, pada periode ini sering terjadi post partum blues

Melihat tahapan-tahapan diatas, dapat


disimpulkan bahwa terdapat beberapa
fase perubahan psikologis pada ibu
masa nifas. Maka diharapkan peran
suami dan keluarga dalam
memberikan support dan dukungan
kepada ibu

Post partum blues/baby blues/maternity blues :


Gangguan perubahan mood yang terjadi
pada masa-masa awal paska salin, di mana
ibu merasa cemas, bingung, gelisah, letih,
kesepian, ditolak, pelupa, tidak dapat tidur,
dan juga disertai tangisan. Pada masa ini ibu
sangat membutuhkan dukungan, afirmasi
positif, dan pemahaman dari suami dan
keluarga dekat agar ibu dapat menghadapi
postpartum blues dengan baik dan tidak
berujung dengan depresi postpartum

Referensi :
 Tesis : Pengaruh persalinan dengan komplikasi terhadap kemungkinan postpartum
blues di kota Semarang
 www.healthline.com
 www.americanpregnancy.com
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

ALAT KONTRASEPSI PASCA BERSALIN

Sesuai dengan tujuan KB, penggunaan alat konrasepsi pasca persalinan bertujuan untuk
mencegah terjadi kehamilan, entah itu ibu menjarakkan kehamilan atau untuk mengatur jumlah
anak

Pada masa pasca persalinan, ibu


juga menyusui bayi, Maka alat
kontrasepsi yang dipilih haruslah
alat kontrasepsi yang tidak
menghambat produksi ASI

Alat kontasepsi yang dapat ibu gunakan pada masa pasca persalinan, di antaranya :
1. MAL (Metode Anemorea Laktasi)
MAL : Metode kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif. Artinya ibu
memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan lainnya termasuk susu formula.

Cara kerja : menghambat terjadinya ovulasi (pengeluaran sel


telur ibu)
Syarat yang dapat menggunakan : menyusu secara penuh
(full beast feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8 kali
per hari. belum pernah haid sejak melahirkan, dan hanya
selama enam bulan pertama usia bayi yang disebut dengan
ASI eksklusif
Keuntungan: efektivitas tinggi(keberhasilan 98% pada 6 bulan
pasca persalinan), tidak ada efek samping, tidak perlu obat
dan alat
Keterbatasan : perlu persiapan sejak kehamilan agar
dapat menyusui dalam 30 menit pasca persalinan, efektivitas
hanya sampai kembalinya haid.
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

2. IUD/ AKDR (Alat Kontrasepsi


Cara kerja : mencegah sperma dan ovum (sel
Dalam Rahim)
telur) bertemu, dengan cara menghambat
kemampuan sperma mencapai saluran tuba
Alat kontrasepsi yang dipasangkan ke
dan memungkinkan mencegah penanaman
dalam rahim yang terdiri dari plastic.
zigot
Ada yang dililit tembaga, ada yang
tidak. Keuntungan : efektivitas tinggi, metode jangka
panjang, dapat efektif segera setelah
pemasangan, tidak ada efek samping
hormonal, tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI, harga lebih terjangkau, aman untuk
ibu menyusui, dan aman bagi ibu dengan
tekanan arah tinggi, serta tidak menambah
berat badan.
Keterbatasan : ibu tidak dapat melepas sendiri,
diperlukn pemeriksaan medis termasuk
pemeriksaan panggul, mungkin dapat keluar
dari rahim tanpa diketahui.
Efek samping: perubahan siklus haid (umumnya
3 bulan pertama), haid lebih lama dan lebih
banyak, perdarahan (spotting antar haid)
Waktu pemasangan :
 Pasca plasenta : Dipasang 10 menit setelah
plasenta lahir (pada persalinan normal)
atau pada persalinan caesar, dipasang
pada waktu operasi caesar.
 Pasca persalinan : dipasang antara 10
menit -48 jam pasca persalinan atau 4
minggu – 6 minggu setelah melahirkan.

3. Hormon Progestin

Definisi : metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari hormon
progesteron
Cara kerja : mencegah ovulasi (pengeluaran sel telur), mengentalkan lendir serviks sehingga
menghambat pergerakan sprema
Efek samping : gangguan haid (spotting, amenorhea atau tidak haid), peningkatan berat
badan, mual dan sakit kepala
Waktu mulai penggunaan : pada ibu menyusui dapat digunakan setelah 6 minggu pasca
persalinan sedangkan pada ibu yang tidak menyusui dapat digunakan segera setelah
persalinan.

Jenis-jenisnya :
 PIL

Jenis : kemasan 28 pil dan kemasan 35


pil
Keuntungan : efektif jika diminum setiap
hari diwaktu yang sama, tidak
mempengaruhi ASI kembalinya
kesuburan segera setelah pemakaian
Keterbatasan : harus digunakan setiap
hari pada waktu yang sama, bila lupa 1
pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

 Suntik

Jenis : depo medroksiprogesteron asetat diberikan setiap


3 bulan dan depo noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan
Keuntungan : sangat efektif, tidak mempengaruhi ASI, sedikit
efek samping aman untuk ibu menyusui, tidak berinteraksi
dengan obatan lain, bermanfaat bagi wanita yang tidak
dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen,
tidak perlu repot mengingat konsumsi pil kontrasepsi, dapat
dihentikan tanpa petugas kesehatan, mengurangi risiko kanker
ovarium dan kanker rahim.,
Keterbatasan : ibu tergantung ke
fasilitas pelayanan KB, terlambat kembalinya kesuburan setelah
penghentian pemakaian. , membutuhkan waktu satu tahun jika
ingin kembali subur, mendatangkan efek samping secara fisik
seperti sakit kepala, kenaikan berat badan, payudara nyeri,
pendarahan, dan mentruasi tidak teratur.Suntik juga tidak
dapat melindungi dari penyakit menular seksual.

 Susuk/ Implan

Jenis : Implanon, terdiri dari 1 batang


yang lama kerjanya 3 tahun dan
indoplan, terdiri dari 2 batang yang
lama kerjanya 3 tahun.
Keuntungan : Sangat efektif,
perlindungan jangka panjang, tidak
mengganggu produksi ASI,
mengurangi nyeri haid, tidak
memerlukan pemeriksaan rutin ke
tenaga kesehatan, bagus untuk ibu
yang sering lupa minum pil kb, tidak
mengganggu penampilan,
danmurah
Keterbatasan :
Membutuhkan pembedahan kecil
untuk memasang dan melepasnya,
tidak dapat mencegah penyakit
menular seksual, tidak cocok untuk
orang yang memiliki masalah
hormonal
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

4. Kontap (Kontrasepsi Mantap)


 Tubektomi
Definisi : Metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita
bila tidak ingin hamil lagi dengan memotong atau mengikat tuba falopii sehingga
sprema tidak bisa bertemu dengan sel telur.
Jenis : minilaparatomi dan laparaskopi
Keuntungan : efektivitas tinggi, tidak mempengaruhi menyusui, tidak ada efek samping
jangka panjang, tidak akan mempengaruhi produksi hormon sehingga tidak akan ada
perubahan pada gairah seks atau menstruasi, hanya perlu satu kali pelaksanaan
pemasangan
Keterbatasan : harus dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini, dilakukan oleh
dokter terlatih, tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, sulit dilakukan
penyambungan tuba kembali jika wanita ingin hamil kembali, biaya relatif besar
Waktu Penggunaan : idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan, dapat dilakukan
langsung pada setelah persalinan atau operasi sesar.

 Vasektomi
Definisi : Metode kontrasepsi mantap pada pria dengan cara mengikat atau memotong
vasa diferensia sehingga transportasi sperma terhambat
Jenis : Insisi dan vasektomi tanpa pisau (VTP)
Keuntungan : efektivitas tinggi, tidak ada efek samping jangka panjang, hanya sekali
aplikasi untuk jangka panjang
Keterbatasan : tidak segera efektif, kompikasi minor seperti infeksi
Waktu Penggunaan : kapan saja
Paska Persalinan (Nifas)
Pekan ke- 8

Referensi :
 Depkes – Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
 www.alodokter.com
 Source image and background : www.googl.e.com dan www.freepik.com

Anda mungkin juga menyukai