PENDAHULUAN
1
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan ponek
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana,
dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.
2
2. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Resiko Tinggi :
Masa Antenatal
Pendarahan pada kehamilan muda
Nyeri perut dalam kehamilan mudah dan lanjut
Gerak janin tidak dirasakan
Demam dalam kehamilan dan persalinan
Kehamilan ektopik (KE) dan kehamilan ektopik terganggu (KET)
Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan /koma,
tekanan daerah tinggi
Masa Intranatal
3
Bayi baru lahir dengan asfiksia
BBLR
Resusikasi bayi baru lahir
Anesthesia umum dan untuk seksio sesarisa
Anesthesia sepinal
(bila memerlukan pemeriksaaan sepesialistik, dirujuk ke RSIA/RSU)
Masa Nifas
4
Pemberian minum pada bayi resiko tinggi
4. Pelayanan Ginekologis
Kehamilan ektopik
Pendarahan uterus disfungsi
Pendarahan menoragia
Kista ovarium akut
Radang pelvic akut
Abses pelvic
Infeksi saluran genetalia
5. Perawatan Khusuh / High Care Unit Dan Tranfusi Darah
5
1.6 BATASAN OPERASIONAL.
1. PONEK merupakan singkatan dari pelayanan Obsentri Neonatal Emergency
Komprehensif
2. Regionalisasi Pelayanan Obsentri Dan Neonatal adalah suatu system
pembagian wilayah kerja rumah sakit dengan cakupan area pelayanan yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dalam waktu kurang dari 1 jam, agar dapat
memberikan tindakan darurat sesuai standar. Regionalisasi menjamin agar
system rujukan kesehatan berjalan secara optimal.
3. Rujukan adalah perlimpahan tanggung jawab timbale balik dua arah dari
sarana pelayanan primer kepada sarana kesehatan sekunder dan tersier.
4. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan
terintegrasi 24 jam.
5. Periode Perinatal adalah jangka waktu dari masa kehamilan 22 minggu
sampai 7 hari setelah lahir. Sebagai batasa n operasional periode perinatal
dimulai pada usia kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir usia 0-7 hari.
6. Perinatologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuh kembang manusia sejak
masa konsepsi hingga 1 bulan setelah kelahiran, sehat, utuh, serta sanggupo
berkembang secar optimal sehingga tercipta generasi masa depan yang
berkualitas.
7. Kematian Perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin dalam
kandungan usia 28 minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7 hari.
8. Kematian maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu hamil, ibu
bersalin, sampai nifas (42 hari setelah melahirkan ) tidak memandang usia
dan letak kehamilan, disebabkan atau berhubungan dengan kehamilan atau
penangananya tetapi bukan disebabkan kecelakaan.
6
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Kepmenkes.RI.No. 1045/Menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit Lingkungan Departemen Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republic Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Atau
Pelayanan Obstetric Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di
Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan NO.129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
8. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
(PONEK) 24 Jam Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medic Departemen
Kesehatan Republic Indonesia Tahun 2007.
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
8
4. Coordinator pelayanan ruang bersalin dan nifas adalah lulusan DIII kebidanan,
masa kerja minimal 3 tahun.
5. Coordinator pelayanan perinatologi adalah lulusan DIII kebidanan atau
keperawatan masa kerja 3 tahun.
Jam Dinas :
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. Ruang bersalin
2. Ruang nifas
3. Ruang bayi
4. Pojok laktasi
5. Ruang imunisasi
6. Poli kebidanan dan kandungan
10
- Memiliki Kru atau petugas yang siap melakukan operasi atau
melaksanakan tugas sewaktu-waktu, meskipun on call.
- Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter petugas/ anestesi, dokter penyakit
dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.
- Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
- Tersedia pelayanan penunjang lain berperan dalam PONEk, seperti
laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan
alat yang selalu siap tersedia.
- Perlengkapan
Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu,kotoran,, bercak,
cairan Dll)
Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
Semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau
tidak stabil)
Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsi baik
Instrument yang siap digunakan harus disterilisasi
Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik ( saklar, kabel, dan
steker menempel kokoh)
- Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan unit ini.
2. Kriteria Khusus
a. Prasarana Dan Sarana
dalam rangka program menjaga mutu pada penyelenggaraan PONEK
diperlukan :
- ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
- ruang tindakan gawat darurat dengan instrument dan bahan yang lengkap
- ruang pulih/observasi pasca tindakan
- protocol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi
internal
11
b. Kriteria Umum Ruangan
1. Struktur Fisik
- Lantai dari porsenil atau palstik
- Dinding dicat dengan bahan yang bisa dicuci
2. Kebersihan
- Cat dan lantai berwarna terang sehingga kotoran dapat terlihat dengan
mudah
- Ruang bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah sakit.
- Hal tersebut berlaku pula untuk lantai, mebel, perlengkapan, instrument,
pintu, jendela, dinding, steker lipstick dan langit-langit.
3. Pencahayaan
- Pencahayaan terang dari cahaya alami atau listrik
- Semua jendela diberi kawat nyamukagar serangga tidak masuk.
- Lipstick berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan
semua lampu berfungsi baik dan kokoh.
- Tersedia peralatan gawat darurat
- Ada cukup lampu untuk setiap neonatus.
4. Ventilasi
- Ventilasi, termasuk jendela cukup jika dibandingkan dengan ukuran
ruang
- Kipas angina tau pendingin ruang harus berfungsi baik.
- Suhu ruangan dijaga 24-26oC.
- Pendingin ruangan harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).
5. Pencuci Tangan
- Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau desinfekta yang
dikendalikan dengan siku atau kaki.
- Wastafel, kran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian yang sesuai
(dari lantai dan dinding)
- Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
- Pasokan air panas harus cukup dan lengkapi pemanas air yang dipasang
kokoh didinding , pipa ledeng sesuai dan tidak ada kawat terbuka.
- Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan,
diletakkan disebelah wastafel.
12
c. Kriteria Khusus Ruangan
1. Area Cuci Tangan Diruang Obstetrik Dan Neonatus
Diruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur adalah 6
meter dengan wastafel.
2. Area Resusitasi Dan Stabilisasi Diruang Obstetrik Dan
Neonatus/IGD
- Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada didalam unit
perawatan khusus
- Kamar PONEK diunit gawat darurat harus terpisah dari kamar gawat
darurat lain. Sifat privasi ini penting untuk kebutuhan ibu bersalin
dan bayi.
- Tujuan kamar ialah memberikan pelayanan darurat untuk stabilitas
kondisi pasien, misalnya syok, henti jantung, hiportemi, asfiksia dan
apabila perlu menolong darurat serta resusitasi.
- Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan incubator.
- Kamar PONEK membutuhkan :
# Ruang berukuran 15 m2
# Berisi : lemari dan troli darurat
# Tempat tidur bersalin serta tiang infuse.
# Incubator transport
# Pemancar Pemanas
# Meja, kursi
# Aliran udara bersih dan sejuk
# Pencahayaan
# Lampu sorot dan lampu darurat
# Mesin isap
# Defibrillator
# Oksigen dan tabungnya atau bersal dari sumber dinding (outlet)
# Lemari isi : Perlengkapan persalinan, vakum, forceps, kuret,
obat/infuse
# Alat resusitasi dewasa dan bayi
# Wastafel dengan air mengalir dan antiseptic
# Alat komunikasi dan telepon ke kamar bersalin
# Nurse station dan lemari rekam medic
13
# USG mobile
# Sarana pendukung, meliputi : toilet, kamar tunggu keluarga, kamar
persiapan peralatan (linen dan instrument), kamar kerja kotor,
kamar jaga, ruang sterilisator dan jalur ke ruang bersalin/kamar
operasi terletak saling berdekataqn dan merupakan bagian dari unit
gawat darurat.
3. Ruangan Maternal
a. Kamar Bersalin.
- Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD
- Luas minimal : 6 m2 per orang.bararti bagi 1 pasien, 1 penunggu
dan 2 orang penolong diperlukan 4x4m2=16 m2.
- Paling kecil, ruangan berukuran 12 m2 (6 m2 untuk masing-
masing pasien).
- Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah.
- Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dap[at hadir.
- Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang
orang.
- Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama, upayakan
tidak ada keharusan melintas pada ruang bersalin.
- Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit umum.
- Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar neonatal,
untuk memudahkan transport bayi dengan komplikasi ke ruang
rawat.
- Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit terintegrasi : kala
1, kala2, dan kala 3 yang berarti setiap pasien diperlukan utuh
sampai kala 4 bagi ibu bersama bayinya secara privasi . bila tidak
memungkinkan, maka diperlukan dua kamar kala 1 dan sebuah
kamar kala 2.
- Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat (nurse
station agar memudahkan pengawasan ketat setelah pasien partus
sebelum dibawa ke ruang rawat (post partum). Selanjutnya bila
diperlukan operasi, pasien akan dibawa kekamar operasi yang
berdekatan dengan kamar bersalin.
- Harus ada kamar mandi/toilet berhubungan kamar bersalin.
14
- Ruang post partum harus cukup luas.
- Ruang tersebut terpisah dari fasilitas : toilet, kloset, lemari.
- Pada ruang dengan banayak tempat tidur, jarak antara tempat tidur
minimum 1-2 M dan anatara dindin g 1 M.
- Jumlah tempat tidur peruangan maksimal 4.
- Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya dan udara
cukup.
- Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada setiap ruangan.
- Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi (tanpa ke
koridor)
- Ruang perawat (nurse station) berisi meja, telepon, lemari berisi
perlengkapan darurat, tau obat.
b. Pojok laktasi
Terdapat ruangan yang berisi meja, kursi, wastafel.
c. Ruang Operasi
- Instalasi kamar operasi diperlukan untuk tindakan operasi seksio
sesaria dan lapartomi.
- Disediakan unit komunikasi dengan kamar bersalin. Didalam kamar
operasi tersedia : pemancxar panas dan perlengkapan resusitasi
dewasa dan bayi.
- Kamar pulih ialah ruangan pasien pasca badah berisi : meja, kursi,
perawat, lemari obat, mesin pemantau tensi/nadi oksigen, dan
sebagainya, tempat rekam media, troli darurat.
- Pengawasan langsung dari meja perawatan ke tempat pasien.
- Fasilitas pelayanan berikut untuk unit operasi :
1. Nurse station yang juga berfungsi sebagai tempat pengawasan
lalu lintas orang.
2. Ruang kerja kotor yang terpiasah dari ruang kerja bersih ruangan
ini berfungsi membereskan alat dan kain kotor, tempat cuci
wastafel besat untuk cuci tangan dan fasilitas air panas atau
dingin, ada meja kerja dan kursi-kursi troli.
3. Saluran pembuangan kotoran atau cairan .
4. Ruang tunggi keluarga.
15
5. Kamar sterilisasi yang berhubungan dengan kamar operasi, ada
autoklaf besar berguna bila darurat.
6. Kamar obat berisi lemari dan meja untuk distribusi obat.
7. Ruang cuci tangan (scrub) sekurangnya untuk 2 orang terdapat di
depan kamar operasi atau kamar bersalin. Wastafel itu dirancang
agar tidak membuat basah lantai.aiar ccuci tangan haruslah
sterill.
8. Ruang kerja bersih, ruang ini berisi meja dan lemari berisi linen,
baju dan perlenhkapan operasi, juga terdapat troli pembawa
linen.
9. Kamar ganti.
4. Ruangan penunjang harus di sediakan seperti :
a. Ruang rawat/bidan
b. Kantor perawat
c. Ruang rekam medis
d. Toilet staf
e. Ruang staf medis
f. Ruang loker staf/ perawat
g. Ruang rapat/konferensi
h. Ruang keluaraga pasien
i. Ruang cuci
j. Ruang persiapan diperlukan bila ada kegiatan persiapan alat dan
bahan
k. Gudang peralatan
l. Ruang linen bersih
5. Unit Tranfusi Darah (Bank Darah) 24 Jam
6. Laboratorium 24 Jam
7. Radiologi
16
d. Peralatan Esensial
1 Kotak resusitasi
2 Incubator 4
3 Infant warmer 1
4 Ekstraktor vakum 2
5 Forceps naegele -
6 Monitor denyut jantung/pernapasan 1
7 Pompa vakum listrik -
8 A V M (A spirasi vakum manual) -
9 Foetal dopler 1
10 Set section sesaria 2
17
Table Peralatan Maternal Esensial
18
BAB IV
IGD
laborator
keuangan
ium
rekam
farmasi
medis
kamar
radiologi
operasi
Tata laksana pelayanan perinatal resiko tinggi dalam ruang lingkup pelayanan
rawat jalan terkait dengan kegiatan terprogram dari instansi rawat jalan yaitu di poli
kebidanan dan kandungan. Poliklinik anak yang terjadwal setiap hari kerja senin
sampai dengan sabtu jam 08.00 sampai dengan jam 14.00
1. poliklinik anak
a. imunisasi
layanan imunisasi di poliklinik anak meliputi program imunisasi wajib dan
imunisasi yang dianjurkan. Pelaksanaan imunisasi diatas dilakukan setiap
hari kerja jam 07.00 sampai dengan 14.00 WIB kecuali Campak dan BCG
hanya dilakukan setiap hari rabu. Selain imunisasi wajib, poliklinik anak
juga melayani imunisasi lain, seperti : MMR, HIB, Tifoid, hepatitis A, dan
vericella.
19
b. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat
Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dilakukan setiap hari kerja pukul 07.00
sampai dengan 14.00 WIB oleh dokter spesialis anak meliputi penimbanagan
berat badan, pemeriksaankondisi umum dan fisik, pemantauan pemberian
ASI dan kemampuan minum bayi.
Pada saat perawatan tali pusat, dilakukan juga pemeriksaan tanda-tanda
adanya infeksi tali pusat, serta edukasi mengenai cara perawatan tali pusat
yang benar kepada orang tua.
Dalam pemantauan bayi kurang bulan dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pertumbuhan dan perkembangan apakah sedah dapat tumbuh kejar
pada kronologis pertumbuhanya, komplikasi atau gangguan perkembangan
yang mungkin terjadi.
2. Poliklinik kebidanan dan kandungan
a. Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan dilakukan oleh
dokter spesialis kebidanan dan kandungan setiap hari kerja 08.00 sampai
dengan 14.00 meliputi :
- Perawatan masa hamil yang ,meliputi kondisi kandungan, pada kasus
tertentu dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan USG
- Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi pencatatan keluhan,
pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomi atau luka post operasi.
- Senam hamil diadakan bagi ibu hamil trimester II dan III yang diizinkan
mengikuti senam hamil oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Senam hamil dilaksanakan setiap hari sabtu pukul 09.00 WIB di ruang
hamil oleh bidan.
- Dalam pelayanan pasien di poliklinik ini dilakukan juga deteksi dini
kehamilan yang mempunyai resiko tinggi serta penatalaksanaanya
bahkan pencegahan komplikasi lebih lanjut dengan intervensi pengobatan
yang diperlukan, dilakukan pencatatan serta perencanaan dalam proses
persalinan untuk resiko tinggi.
b. Pelayanan KB
- Sasaran : setiap pasang suami istri usia produktif, untuk mengatur
kehamilan.
- Jenis pelayanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implant atau susuk, suntik,
kondom, MOW.
20
c. Kandungan
- Pelayanan pemeriksaan wanita dengan gangguan ginekologis, musalnya
mioma, kista uteri, endometriosis.
Pelayanan rawat inap secara fungsional dengan instalasi rawat inap dengan
pintu masuk baik daripoliklinik maupun rawat darurat dengan kasus-kasus
kehamilan patologis yang persalinan yang direncanakan maupun kasus-kasus
rujukan dengan kondisi gawat darurat. Pelayanan rawat inap ada pada lantai 1
rumah sakit baptis dengan kapasitas 24 tempat tidur, dan untuk neonatus yang lahir
di rumah sakit Haji Abdoel Madjid Batoe Muara bulian terdapat 8 box bayi, 3
inkubator. Untuk neonatus kasus rujukan atau lahir di luar rumah sakit Haji Abdoel
Madjid Batoe Muara bulian di rawat di ruang neonatus luar dengan kapasitas 2 box,
1 inkubator.
1. Klasifikasi Penyakit.
Berbagai klasifikasi kasus yang dapat menjadi bagian dalam pelayanan
perinatal resiko tinggi adalah :
Kasus terkait dengan kehamilan ibu :
- Kehamilan normal
- Pelayanan kesehatan maternal dengan masalah yaitu :
# Syok
# Pendarahan pada kehamilan muda
# Pendarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan
# Pendarahan pasca persalinan
# Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan koma, tekanan darah
tinggi
# Persalinan lama
# Malpresentasi dan malposisi
# Demam dalam kehamilan dan persalinan
# Demam pasca persalinan
# Nyeri perut pada kehamilan muda, pada kehamilan lanjut dan persalinan
# Gerak janin tidak dirasakan
# Ketuban pecah dini
21
# Gawat janin dalam persalinan
i. Neonatus normal
ii. Neonatus bermasalah :
- Asfiksia neonatorum
- Tetanus neonatorum
- Sepsis
- Traumalahir
- Sindroma gangguan pernapasan
- Bayi berat lahir rendah
- Kelainan congenital
- Ikterus neonatorum
- Bayi lahir dengan ibu bermasalah : infeksi hepatitis B, diabetes mellitus
dan ibu dengan TBC.
2. Penyelesaian Dan Pengembalian Rekam Medis
Data rekam medis yang berkaitan dengan pelayanan perinatal resiko tinggi
disesuaikan dengan segala persyaratan dan ketentuan dari instalasi rekam
medis baik dalam hal pengisian, waktu kelengkapan serta.
Sistem rujukan
1. Pengertian rujukan
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertical maupun
horizontal,maupun structural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan. Kegiatan rujukan mencakup:
a. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satumrumah
sakit.
Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit dengan
mengikuti sistem rujukan yang ada
b. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan
tenaga kesehatan ( dana, alat dan sarana ).
22
c. Rujukan manajement
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan kepada
unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu yang
dapat di atasi sendiri.
2. Sistem pelayanan rujukan maternal dan perinatal di rumah sakit umum
daerah haji abdoel madjid batoe
Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera
rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya.
Harus ada koordinasi, mudah sehingga tidak merugikan pasien. Mudah, cepat
dan tepat adalah yang utama.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan di
dalam rumah sakit dan mekanisme kerja di bagian/ instalasi Anak, Obstetri, dan
ginekologi. Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang
pelayanan.
Persiapan rujukan pasien kejenjang pelayanan yang lebih tinggi:
- Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien
- Memberi penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien di rujuk ke rumah
sakit lain
- Memberi penjelasan kepada kepada pasien dan keluarganya bahwa segala
tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya
- Pada saat merujuk pasien harus di sertakan surat rujukan dan resume medik
pasien meliputi: riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang di buat saat
kasus diterima perujuk, tidakan atau pengobatan yang telah diberikan dan
keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan kondisi
pasien
- Proses pelaksanaan rujukan harus mendapat persetujuan dari dokter dan
keluarga.
Rumah sakit sebagai penerima rujukan:
- Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya
- Persiapan pihak keluarga untuk memberi darah jika dibutuhkan
- Pasien/ keluarga diberi penjelasan mengenai tindakanperawatan yang akan
dilaksanakan
23
BAB V
LOGISTIK
NO PERSEDIAAN JUMLAH
BARANG BARANG
1 BOLPEN MERAH/STANDAR 31
2 BOLPOINT HITAM 47
3 LEM POVINOL 7
11 PENGGARIS 30 CM 2
13 STIPO KIROKO 4
24
14 BUKU FOLIO ISI 100 13
15 KERTAS ASTURO 2
22 CLPI B 2
23 ISI STAPLES B 2
26 SPIDOL OHP/F 2
27 BUKU TABELARIS 2
28 STABILO 2
29 MAP PLASTIK 5
30 KERTAS ASTURO O3 1
25
31 SPIDOL KECIL HITAM 1
26
BARANG UMUM ( PERCETAKAN )
NO PERSEDIAAN BARANG JUMLAH
BARANG
1 SURAT KETERANGAN PENOLAKAN 01 1
11 PERMINTAAN CT SCAN 1
13 PERMINTAAN PEMBELIAN 1
27
15 RINGKASAN PASIEN PULANG 2
28
BARANG UMUM ( RUMAH TANGGA )
NO PERSEDIAAN JUMLAH
BARANG BARANG
1 GELAS PLASTIK KUMUR 498
4 PETERBAN 3
5 SABUN CUSSON 12
6 SABUN MEDICARE 58
8 SEDOTAN BENGKOK 16
9 SERABUT PLASTIK 5
10 WASLAP 97
11 OKSIGEN B 77
14 ALKALINE 2A 12
15 BAYFRESH 1
29
16 PENTIL 1
17 SABUN BATANGAN 8
19 SOLKIN 1KG 10
21 OKSIGEN K 15
22 BATERAI ABC K 16
24 ALKALINE 4
25 PASTA GIGI 12
28 SIKAT GIGI 12
32 PASTA GIGI 6
30
33 SHAMPO BOTOL 100ML 12
35 TISSU MAKAN 10
36 VIM 650GR 1
37 WASH HAND 2
38 BATERAI ABC B 10
39 SENTER BESAR 1
41 SABUN LIFEBUOY 12
42 PENEBAH LALAT 1
43 KORO BOTOL 1
44 KERANJANG SAMPAH 1
45 SHAMPO BABY 1
47 BARCODE 1
48 TENSIMETER DIGITAL 1
49 MY GEL 80GR 12
31
50 MICROSHELD 4% HANDWASH 500ML 7
54 ALKOHOL 70% 5
56 MICROPUR 1”2,5CM 2
32
BARANG UMUM ( BENGKEL )
2 BAUT KECIL 20
4 KUNCI DUPLIKAT 6
6 LAMPU SL 8W/PHILIPS 6
8 PITINGAN LAMPU TL 30
9 PYLOX 2
10 SEKRUP 11/2 50
11 STARTER S.10 4
13 TRAFO 20 W/40W 5
14 TRIPLEX 6MM 2
15 TUTUP ALUMUNIUM M 2
33
17 D N BESE ½’ 1
18 ISOLASI LISTRIK 2
26 KRAN MIXING 2
27 KUAS 2,5’ 2
30 NEPEL 2
34 PIPA PVC ½’ 10
34
35 PIPA PVC 5/8 D 4
36 SEKRUP.RING.KARET 100
39 SOK BESI ½’ 2
40 SOK BESI ½’ 5
43 TBA 41
44 TERMINAL TELPON 10
47 KERTAS GOSOK NO 1 3
48 AKRILIK 2
49 FLEKSIBEL 24 5
50 LAMPU SL 18 W PHILIPS 1
51 LAMPU SL 8W/PHILIPS 2
52 SKRAN 1
35
53 SAKLAR AC BESAR 3
54 SAKLAR DOUBLE MK 1
55 SAKU ALUMINIUM 2X2 4
57 KRAN 256
60 KAWAT KUNINGAN 2
61 MUR,BAUT,RING 14 22
65 KRAN WASTAFEL 17
72 FLEKSIBEL ALIONKO 1
36
73 CALCIUM 160
74 KUAS 2,5” 4
75 ROKAT 20000
76 SEMEN PUTIH 40
77 ANAK KORDEN 20
78 IMBODUS LUAR 2
79 KAWAT KORDEN 20
80 KERTAS GOSOK 1M 10
81 STANG KORDEN 4
83 BELI RUMAH 5
37