Anda di halaman 1dari 22

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori Fraktur

1. Pengertian Fraktur

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau

tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang,

dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. (Price & Wilson, 2006).

Fraktur atau patah tulang merupakan suatu kondisi terputusnya

kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan

oleh rudapaksa dan juga disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik yang

ditentukan jenis dan luasnya trauma.(Sjamsuhidayat & De Jong, 2008).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umunya

disebabkan oleh rudapaksa atau tekanan eksternal yang datang lebih

besar dari yang dapat diserap oleh tulang.(Dosen Keperawatan Medikal-

Bedah, 2016). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan

ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Burner & suddart, 2013).

Kesimpulan, fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang

disebabkan trauma langsung ataupun tidak langsung.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
6

2. Anatomi dan Fisiologi

a. Sistem Tulang (Osteo)

Menurut Syaifuddin (2014) Tulang femur Merupakan tulang

panjang dalam tubuh yang dibagi atas caput, corpus, dan collum

dengan ujung distal dan proximal. Tulang ini bersendi dengan

acetabllum dalam struktur persendian panggul dan bersendi dengan

tulang tibia pada sendi lutut. Tulang paha atau tungkai atas

merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari pada tubuh yang

termasuk seperempat bagian dari panjang tubuh. Tulang paha terdiri

dari 3 bagian, yaitu epiphysis proximal, diaphysis dan epiphysis

distal.

Gambar 2.1 Tulang Femur tampak depan dan belakng

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
7

1) Epiphysis Proximalis

Ujung membuat bulatan 2/3 bagian bola disebut caput

femoris, yang punya facies articularis untuk bersendi dengan

acetabulum ditengahnya terdapat cekungan yang disebut favea

capatis. Caput melanjutakn diri sebagai collum femoris yang

kemudian disebelah lateral membulat disebut throchanter

major kearah medial juga membulat kecil disebut trachanter

minor. Dilihat dari depan, kedua bulatan mayor dan minur ini

dihubungkan oleh garis yang disebut linea intertochanterica

(linea spiralis). Dilihat dari belakang kedua bulatan ini

dihubungkan oleh rigi disebut crita intertrochterica dilihat dari

belakang pula maka disebelah medial trachantor major terdapat

cekungan disebut fossa trachanterica.

2) Diaphysis

Merupakan bagian yang panjang disebut corpus.

Penampang melintang merupakan sepertiga dengan basis

menghadap ke depan pada diaphysis mempunyai dataran yaitu

facies medialis dan lateralis. Nampak bagian belakang berupa

garis disebut linea aspera, yang dimulai dari bagian proximal

dengan adanya suatu tonjolan kasar disebut tuberositas glutea.

Linea ini terbagai menjadi dua bibit yaitu labium mediale dan

labium lateralae, labium medial sendiri merupakan lanjutan dari

linea intertrochanterica. Linea aspera bagian distal membentuk

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
8

segitiga disebut planum poplitenum. Dari trachantor minor

terdapat suatu garis disebut linea pectinea. Pada dataran

belakang terdapat foramen nutricium, labium medial, lateral

disebut juga supracondylaris lateralis medialis.

3) Epiphysis Distalis

Merupakan bulatan sepasang yang disebut condylus

medialis dan condylus lateralis. Disebelah proximal tonjolan ini

terdapat lagi masing-masing sebuah bulatan kecil disebut

epicondylus medialis dan epincondylus lateralis. Epicondylus

ini merupakan akhir perjalanan linea aspera bagian distal dilihat

dari depan terdapat dataran sendi yang melebar disebut facies

patelaris untuk bersendi dengan Os patella. Intercondyloidea

yang dibagian proximalnya terdapat garis disebut linea

inercondyloidea.

b. Sistem Peredaran Darah (Vaskularisasi )

Disini akan dibahas sistem peredaran darah dari sepanjang tungkai

atas atau paha yaitu pembuluh darah arteri dan vena.

1) Pembuluh Darah Arteri

Arteri membawa darah dari jantung menuju saluran tubuh

dan arteri ini selalau membawa darah segar berisi oksigen,

kecuali arteri pulmonale yang membawa darah kotor yang

memerlukan oksigenasi. Pembuluh darah arteri pada tungkai

antara lain yaitu:

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
9

a) Arteri Femoralis

Arteri femoralis memasuki paha melalui bagian

belakang ligament inguinale dan merupakan lanjutan arterial

illiaca externa, yang terletak dipertengahan antara SIAS

(Spina Illiaca anterior), superior dan symphisis pubis.

Arteri Femoralis merupakan pemasok darah utama bagian

tungkai berjalan menurun hampir bertemu ke tuberculum

adductor femoralis dan berakhir pada lubang otot magnus

dengan memasuki spatica poplitea sebagai arteris poplitea.

Pada bagian atas perjalannya, ia terletak superficial dan

ditutupi kulit dan fascia pada bagian bawah perjalannya ia

melalui bagian belakang otot sartorius, ia berhubungan

dengan dinding selubung femoral dan silang oleh nervus

qutaneus femoris dan nervus saphenus bawah.

b) Arteria Profunda Femoralis

Merupakan arteri besar yang timbul dari sisi lateral

arteri femoralis dari trigonum femorale, ia keluar dari

anterior paha melalui bagian belakang otot adductor,

berjalan turun diantara otot adductor brevis dan kemudian

terletak pada otot adductor magnus.

c) Arteria Obturatoria

Merupakan cabang arteria illiaca interna ia berjalan ke

bawah dan kedepan pada dinding lateral pelvis dan

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
10

mengiringi nervus abturatoria melalui canalis obturatorius,

yaitu bagian atas foramen abturatorum.

d) Arteria Poplitea

Arteri poplitea berjalan melalui canalis adduktorius

masuk ke fossa bercabang menjadi arteri tibialis posterior

terletak dalam fossa poplitea dari fossa lateral ke medial

adalah nervus tibialis, vena poplitera, arteri poplitea.

2) Pembuluh darah vena

Pembuluh darah vena pada tungkai antara lain:

a) Vena femoralis memasuki paha mealalui lubang pada otot

adductor magnus sebagai lanjutan dari vena poplitea,

menaiki paha mula-mula pada sisi lateral dari arteri.

Kemudian posterior darinya, dan akhirnya pada sisi

medialnya meninggalkan paha dalam ruang medial dari

selubung femoral dan berjalan dibelakang ligamentum

inguinale menjadi vena illiaca externa.

b) Vena Profunda Femoralis menampung cabang yang dapat

disamakan dengan cabang-cabang arterinya ia mengalir ke

dalam vena femoralis.

c) Vena Obturatoria menampung cabang yang dapat

disamakan dengan cabang arterianya dimana mencurahkan

isinya kedalam vena illiaca internal.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
11

d) Vena Saphena Magna Mengangkut perjalanan darah dari

ujung medial arcus venosum dorsalis pedis dan berjalan naik

tepat di dalam malleolus medialis, venosum dorsalis vena,

ini berjalan di belakang lutut menelengkung ke depan

melalui sisi medial paha. Berjalan melalui bagian bawah N.

sphenosus pada fascia profunda dan bergabung dengan vena

femoralis.

Gambar 2.2 Arteri-arteri ekstremitas bawah; tampak depan


dan belakang

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
12

3. Klasifikasi atau Jenis Fraktur

Menurut price & Wilson, 2006 klasifikasi fraktur terbagi atas:

Gambar 2.3 jenis- jenis patah tulang

a. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)

1) Fraktur terbuka (open/compound)

2) Fraktur tertutup (closed)

b. Sudut Patah

Fraktur tranversal adalah fraktur yang garis patahnya tegak

lurus terhadap sumbu panjang tulang. Fraktur semacam ini, segmen-

segmen tulang yang patah direposisi atau direduksi kembali ke

tempatnya semula, maka segmen-segmen itu akan stabil, dan

biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips. Fraktur oblik adalah

fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang.

Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki. Fraktur spiral timbul

akiba torsi pada ekstremitas. Yang menarik adalah bahwa jenis

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
13

fraktur rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan

jaringan lunak, dan fraktur semacam ini cenderung cepat sembuh

dengan imobilisasi luar.

c. Fraktur multipel pada satu tulang

Fraktur segmental adalah dua fraktur berdekatan pada satu

tulang yang menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai

darahnya. Fraktur semacam ini sulit ditangani. Biasanya satu ujung

yang tidak memiliki pembuluh darah menjadi sulit untuk

menyembuh, dan keadaan ini mungkin memerlukan pengobatan

secara bedah. Fraktur komunita adalah serpihan-serpihan atau

terputusnya keutuhan jaringan dengan lebih dari dua fragmen

tulang.

d. Fraktur Impaksi

Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk

(akibat tubrukan) tulang ketiga yang berada di antaranya, seperti

satu vetebra dengan dua vetebra lainnya. Fraktur pada korpus

vetebra ini dapat didiagnosis dengan radiogram. Pandangan lateral

dari tulang punggung menunjukan pengurangan tinggi vertikel dan

sedikit membentuk sudut pada satu atau beberapa vetebra. Pada

orang muda, fraktur kompresi dapat disertai perdarahan

retroperitoneal yang cukup berat. Seperti pada fraktur pelvis, pasien

dapat secara cepat menjadi syok hipovolemik dan meninggal jika

tidak dilakukan pemeriksaan denyut nadi, tekanan darah dan

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
14

pernafasan secara akurat dan berulang selama 24 sampai 48 jam

pertama setelah cedera. Ileus dan retensio urine dapat juga terjadi

pada cedera ini.

e. Fraktur Patologik

Terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah

oleh karena tumor atau proses patologik lainnya. Tulang seringkali

menunjukan penurunan densitas. Penyebab sering dari fraktur-

fraktur semacam ini adalah tumor baik primer atau tumor metastasis.

f. Fraktur beban

Fraktur beban atau fraktur kelelahan terjadi pada orang-

orang yang baru saja menambah tingkat aktivitas mereka, seperti

baru diterima untuk berlatih dalam ankatan bersenjata atau orang-

orang yang baru saja memulai latihan lari. Pada saat awitan gejala

timbul, radiogram mungkin tidak menunjukan adanya fraktur.

Tetapi, biasanya setelah 2 minggu, timbul garis-garis radiopak linear

tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Fraktur semacam ini

akan sembuh dengan baik jika tulang itu diimobilisasi selama

beberapa minggu. Tetapi, jika tidak terdiagnosis, tulang-tulang itu

dapat bergeser dari tempat asalnya dan tidak menyembuh dengan

seharusnya. Jadi, setiap pasien yang mengalami nyeri berat setelah

meningkatkan aktivitas kerja tubuh, mungkin mengalami fraktur dan

seharunya diproteksi dengan memakai tongkat, atau bidai gips yang

tepat. Setelah 2 minggu, harus dilakukan pemeriksaan radiografi.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
15

g. Fraktur grenstick

Fraktur grenstick adalah fraktur tidak sempurna dan sering

terjadi pada anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh,

demikian juaga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan segaera sembuh

dan segera mengalami re-modeling ke bentuk dan fungsi normal.

h. Fraktur avulasi

Fraktur avulasi memisahkan suatu fragmen tulang pada

tempat insersi tendon ataupun ligamen. Biasanya tidak ada

pengobatan yang spesifik yang diperlukan. Namun, bila diduga akan

terjadi ketidakstabilan sendi atau hal-hal yang menyebabkan

kecacatan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk membuang

atau meletakan kembali fragmen tulang tersebut.

i. Fraktur sendi

Catatan khusus harus dibuat untuk fraktur yang melibatkan

sendi, terutama apabila geometri sendi terganggu secara bermakna.

Jika tidak ditangani secara tepat, cedera semacam ini dapat

menyebabkan osteoartritis pasca trauma yang progresif pada sendi

yang cedera tersebut.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
16

4. Etiologi

Menurut Helmi (2012), hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya

fraktur adalah:

a. Fraktur traumatik, disebabkan karena adanya trauma ringan atau

berat yang mengenai tulang baik secara langsung maupun tidak.

b. Fraktur stres, disebabkan karena tulang sering mengalami

penekanan.

c. Fraktur patologis, disebabkan kondisi sebelumnya, seperti kondisi

patologis penyakit yang akan menimbulkan fraktur.

5. Tanda dan Gejala Fraktur

Menurut yasmara, Deni (2016)

a. Deformitas, yaitu fragmen tulang berpindah dari tempatnya

b. Bengkak, yaitu edema muncul secara cepat dari lokasi dan

ekstravasasi darah terjadi dalam jaringan yang berdekatan dengan

fraktur.

c. Ekimosis

d. Spasme otot, yaitu spasme involunter dekat fraktur

e. Nyeri tekan

f. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi akibat kerusakan

saraf/perdarahan)

g. Pergerakan abnormal

h. Hilangnya darah

i. Krepitasi

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
17

6. Patofisiologi

Fraktur adalah gangguan pada tulang yang disebabkan oleh trauma,

stress, gangguan fisik, gangguan metabolik, dan proses patologis.

Kerusakan pembuluh darah pada fraktur mengakibatkan perdarahan

sehingga volume darah menurun dan terjadi perubahan perfusi jaringan.

Hematoma yang terjadi mengeksudasi plasma dan berpoleferasi

menjadi edema lokal sehingga terjadi penumpukan di dalam tubuh.

Fraktur terbuka atau tertutup mengenai serabut saraf yang dapat

menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Setelah terjadi fraktur,

periosteum dan pembuluh darah serta serta saraf dalam korteks,

sumsum, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak.

Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuk hematoma

di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian

tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi

terjadinya respons inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi

plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian ini

merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya (Yasmara

Deni, 2016)

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
18

7. Pathway

Trauma langsung Trauma tidak langsung Kondisi patologis

Fraktur

Diskontinuitas tulang Pergeseran frakmen tulang Nyeri


Akut

Perubahan jaringan Kerusakan integritas Kerusakan fragmen tulang


sekitar jaringan resiko
infeksi
Tek. Sumsum tulang lebih
besar dari kapiler
Pergeseran fragmen Spasme otot
tulang

Peningkatan tek. Melepaskan katekolamin


Deformitas Kapiler

Gangguan fungsi
Pelepasan Metabolisme asam lemak
ekstremitas
histamin
Hambatan mobilitas
fisik Protein plasma Bergabung dengan
hilang trombosit
Putus vena /arteri

Edema Emboli
Perdarahan

Kehilangan volume Penekanan Menyumbat pembuluh darah


cairan pembuluh darah
Resiko syok (hipovolemik)

Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Gambar 2.3 pathway
perifer

(sumber: Nurarif, Amin Huda, 2013; hlm.165)

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
19

8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan menurut Muttaqin (2008)

a. Penatalaksanaan Konservatif

1) Proteksi adalah proteksi fraktur trauma untuk mencegah trauma

lebih lanjut dengan cara memberikan sling (mitela) pada anggota

gerak atas atau tongkat pada anggota gerak bawah.

2) Imobilisasi dengan bidai eksterna. Imobilisasi pada fraktur

dengan bidai eksterna hanya memberikan imobilisasi. Biasanya

menggunakan gips atau macam-macam bidai dari plastik atau

metal

3) Reduksi tertutup dengan menggunakan manipulasi dan

imobilisasi eksterna dengan menggunakan gips. Reduksi

tertutup yang di artikan manipulasi dilakukan dengan pembiusan

umum dan lokal.

4) Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan kounter traksi.

Tindakan ini mempunyai tujuan utama, yaitu beberapa reduksi

yang bertahap dan imobilisasi.

b. Penatalaksanaan pembedahan atau operasi

Penatalaksanaan ini sangatlah penting diketahui pleh perawat, jika

ada keputusan klien diindikasikan untuk menjalani pembedahan,

perawat mulai berperan dalam asuhan keperawatan tersebut.

1) Reduksi tertutup dengan fiksasi eksternal perkuatan atau K-Wire

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
20

2) Reduksi terbuka dan fiksasi internal atau fiksasi ekternal tulang

yaitu:

a) Open reduction internal fixation (ORIF) atau reduksi terbuka

dengan melakukan pembedahan untuk memasukan paku,

scrup atau pen ke dalam tempat fraktur untuk mengfiksasi

bagian tulang pada fraktur secara bersamaan. Fiksasi internal

sering digunakan untuk merawat fraktur pada tulang pinggul

yang sering terjadi pada orang tua.

b) Open Reduction Terbuka dengan fiksasi eksternal (OREF).

Tindakan ini merupakan pilihan bagi sebagian besar fraktur.

Fiksasi eksternal dapat menggunakan konselosascrew atau

dengan metilmetaklirat (akrilik gigi) atau fiksasi eksterna

dengan jenis-jenis lain sepperti gips.

9. Proses Penyembuhan Tulang

Proses penyembuhan tulang menurut Yasmara Deni (2016), terdiri atas

lima stadium adalah sebagai berikut:

a. Stadium I (pembentukan hematoma), yang berlangsung 24-48 jam

dan pada fase ini perdarahan berhenti sama sekali.

b. Stadium dua (proliferasi seluler), yang berlangsung selama 8 jam

setelah fraktur sampai selesai, bergantung pada frakturnya.

c. Stadium tiga (pembentukan kalus), yang berlangsung selama 4

minggu setelah fraktur menyatu.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
21

d. Stadium empat (konsolidasi), merupakan proses yang lambat dan

mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa

beban yang normal.

e. Stadium lima (reomodelling), terjadi selama beberapa bulan atau

tahun dan akhirnya dibentuk struktur tulang yang mirip dengan

normalnya.

10. Pemeriksaan Diagnostik

Jenis pemeriksaan diagnostik yang dapat digunakan sebagai acuan

untuk mendiagnosa post orif fraktur ekstremitas bawah sebagai berikut

(Yasmara, Deni , 2016).

a. Pencitraan :

1. Ronsen menunjukan lokasi fraktur

2. CT scan menunjukan abnormalitas fraktur yang kompleks

11. Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul dari fraktur antara lain (Dosen

Keperawatan Medikal-bedah, 2016):

a. Komplikasi awal

1) Kerusakan arteri: pecahnya arteri karena trauma dapat ditandai

dengan tidak adanya nadi, CRT (capillary refill time) menurun,

sianosis pada bagian distal, hematoma melebar, dan dingin pada

ekstremitas yang disebabkan oleh tindakan darurat splinting,

perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan

pembedahan.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
22

2) Sindrom kompartemen: sindrom kompartemen merupakan

komplikasi yang serius terjadi karena terjebaknya otot, tulang,

saraf dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Hal ini

disebabkan oleh edema atau perdarahan yang menekan otot,

saraf, dan pembuluh darah atau karena tekanan dari luar seperti

gips dan pembebanan yang terlalu kuat.

3) Fat embolism syndrome: fat embolism syndrom adalah

komplikasi serius yang terjadi pada kasus fraktur tulang panjang.

FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow

kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan kadar oksigen

dalam darah menjadi rendah. Hal tersebut ditandai dengan

gangguan pernafasan, takikardia, hipertensi, takipnea dan

demam.

4) Infeksi: infeksi terjadi karena sistem pertahanan tubuh yang

rusak akibat trauma jaringan. Pada trauma otthopedic infeksi

dimulai pada kulit (superfisial) dan masuk ke dalam. Hal ini

biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tetapi dapat juga

terjadi karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti

ORIF dan OREF serta plat.

5) Syok: shock terjadi karena kehilangan banyak darah atau

meningkatnya permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan

oksigenasis menurun.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
23

6) Nekrosis avaskular: nekrosis avaskuler terjadi karena aliran

darah ke tulang rusak atau terganggu sehingga menyebabkan

nekrosis tulang. Biasanya diawali dengan adanya iskemia.

b. Komplikasi dalam waktu lama

1) Delayeg union (kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan

waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung).

2) Nuunion (kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi

sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan).

3) Malunion (penyembuhan tulang yang ditandai peningkatan

kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas). Malunion

diperbaiki dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik.

B. Konsep Asuhan Keperawatan pasien pasca ORIF (open reduction

internal fixation) fraktur.

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan

dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data

dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi

status kesehatan klien. Pengkajian keperawatan merupakan dasar

pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan klien.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
24

kesehatan. Aktual atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan

tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah tersebut.Adapun

diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien diabetes melitus adalah

sebagai berikut (NANDA, 2015-2017).

3. Intervensi (perencanaan)

Intervensi atau rencana keperawatan adalah pedoman untuk

merumuskan tindakan keperawatan dalam usaha membantu

meningkatkan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan

klien (setiadi, 2012)

4. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah tahap keempat dari proses

keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencana

keperawatan. Rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosa

yang tepat, intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang

diinginkan untuk mendukung dan meningkatkan status kesehatan klien

menurut Potter & Perry (2009) dalam jurnal ade cahya lesmana.

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengukur dan memonitor kondisi klien serta mengevaluasi tindakan

keperawatan yang sudah dilakukan, evaluasi juga digunakan untuk

memerikasa semua proses keperawatan.

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
25

C. Latihan range of motion (ROM) untuk peningkatan vaskularisasi

perfusi jaringan perifer pasien pasca ORIF.

1. Vaskularisasi perfusi jaringan perifer

a. Definisi ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu

kesehatan.

b. Faktor resiko

1) Kelambatan penyembuhan luka perifer

2) Nyeri ekstremitas

3) Penurunan nadi perifer

4) Perubahan tekanan darah di ekstremitas

5) Waktu pengisian kapiler >3 detik

6) Warna kulit pucat saat elevasi

7) Warna tidak kembali ke tungkai 1 menit setelah tungkai

diturunkan.

c. Faktor yang berhubungan

1) Gaya hidup kurang gerak

2) Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat (mis, gaya hidup

monoton,trauma, imobilitas)

2. Pengertian latihan range of motion (ROM)

a. Pengertian

Latihan gerak sendi dapat segera dilakukan untuk

meningkatkan kekuatan otot dan ketahanan otot (endurance)

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018
26

sehingga memperlancar aliran darah serta suplai oksigen untuk

jaringan sehingga akan mempercepat proses penyembuhan

(Eldawati, 2011).

Range of motion ( ROM ) adalah latihan yang dilakukan

untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan

kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap

untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,

2005)

b. Tujuan

1) Meningkatkan sirkulasi darah ke perifer

2) Memperbaiki dan mencegah kekuatan otot

3) Memelihara atau meningkatkan fleksibilitas sendi

4) Memelihara atau meningkatkan pertumbuhan tulang dan

mencegah kontraktur.

c. Manfaat Range Of motion (ROM)

1) Mencegah terjadinya kontraktur

2) Dapat meningkatkan vaskularisasi jaringan perifer

3) Mempertahankan tonus otot, meningkatkan massa otot,

mengurangi kehilangan tulang

4) Meningkatkan mobilisasi sendi

5) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

6) Meningkatkan massa otot

Latihan Range Of Motion (ROM)..., AYU ROSYANI, Fakultas Ilmu KEsehatan UMP, 2018

Anda mungkin juga menyukai