Anda di halaman 1dari 66

36 INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN NANDA NIC NOC 2015

N DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


O
1. Ansietas NOC : NIC :
Factor yang berhubungan o Anxiety self control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
o Perubahan dalam ( status o Anxiety level o Gunakan pendekatan yang menenangkan
ekonomi, lingkungan, status o Coping o Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
kesehatan, pola interaksi, fungsi prilaku pasien
Kriteria hasil : o Jelaskan semua prosedur dana pa yang
peran, status peran )
o Klien mampu mengidentifikasi dan dirasakan selama prosedur
o Pemajanan toksin
o Terkait keluarga mengungkapkan gejala cemas o Pahami persepektif pasien terhadap situasi
o Herediter o Mengidentifikasi, mengungkapkan dan stress
o Infeksi/kontaminan interpersonal menunjukan tehnik untuk mengontrol o Temani pasien untuk memberikan keamanan
o Penularan penyakit interpersonal cemas dan mengurangi takut
o Krisis maturase, krisis situasional o Vital sign dalam batas normal o Dorong keluarga untuk menemani anak
o Stress, ancaman kematian o Postur tubuh, ekspresi wajah, Bahasa o Lakukan neck/ back rub
o Penyalahgunaan zat tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan o Dengarkan dengan penuh perhatian
o Acaman pada ( status ekonomi, berkurangnya kecemasan o Identifikasi tingkat kecemasan
status peran, lingkungan, status o Bantu pasien untuk mengenal situasi yang
kesehatan, pola interaksi, fungsi menimbulkan kecemasan
peran, konsep diri )
o Konflik tidak disadari mengenai
tujuan penting hidup
o Konflik tidak disadari mengenai
nilai yang esensial/penting
o Kebutuhan yang tidak dipenuhi
DO/DS: o Dorong keluarga untuk mengungkapkan
oInsomnia perasaan, ketakutan, persepsi
oKontak mata kurang o Intruksikan pasien menggunakan tehnik
oKurang istirahat relaksasi
oBerfokus pada diri sendiri o Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
oIritabilitas
oTakut
oNyeri perut
oPenurunan TD dan denyut nadi
oDiare, mual, kelelahan
oGangguan tidur
oGemetar
oAnoreksia, mulut kering
oPeningkatan TD, denyut nadi,
RR
oKesulitan bernafas
oBingung
oBloking dalam pembicaraan
oSulit berkonsentrasi
2 Defisiensi pengetahuan NOC : NOC :
Factor yang berhubungan : o Knowledge : disease process o Berikan penilaian tepat tentang tingkat
o Keterbatasan kognitif o Knowledge : health behavior pengetahuan pasien tentang proses
o Salah intepretasi informasi penyakit yang spesifik
o Kurang pajanan Kriteria hasil :
o Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
o Kurang minat dalam belajar o Pasien dan keluarga menyatakan paham
bagaimana hal ini berhubungan dengan
o Kurang dapat mengingat tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan
o Tidak familier dengan sumber anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
program pengobatan
tepat.
o Pasien dan keluarga mampu
DS: Menyatakan secara verbal o Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
melaksanakan prosedur yang dijelaskan
adanya masalah muncul pada penyakit, dengan cara yang
secara benar
DO: ketidakakuratan mengikuti o Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tepat
instruksi, perilaku tidak kembali apa yang dijelaskan o Gambarkan proses penyakit, dengan cara
sesuai,peningkatan Vital sign, wajah perawatan/tim kesehatan lainnya yang tepat
tegang,gelisah o Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat
o Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
o Hindari jaminan yang tepat
o Sediakan bagi keluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
o Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan dating dan
atau proses pengontrolan penyakit
o Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
o Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
o Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas local dengan cara yang tepat
o Intruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan dengan cara yang
tepat

3 Ketidak Efektifan Bersihan Jalan NOC: NIC :


Nafas berhubungan dengan: ❖ Respiratory status : Airway sucktion
o Lingkungan Ventilation ▪ Pastikan kebutuhan oral / tracheal
- Perokok pasif ❖ Respiratory status : Airway suctioning.
- Mengisap asap patency ▪ Auskultasi suara nafas sebelum dan
- Merokok sesudah suction
❖ Aspiration Control
o Obstruksi jalan nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Informasikan kepada pasien dan keluarga
- Spasme jlan nafas
- Mucus dalam jumlah berlebih selama …………..pasien menunjukkan tentang suction
- Eksudat dalam jalan alfeoli keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan ▪ Minta pasien untuk Tarik nafas dalam
- Materi asing dalam jalan kriteria hasil : sebelum suction dilakukan
nafas o Respiratori status : ventilation ▪
o Respiratory status : airway ▪ Berikan O2 ……l/mnt, dengan
- Adanya jalan nafas buatan patency menggunakan nasal untuk memfasilitasi
- Sekresi bertambah/sisa suction nasotrakeal
sekresi ❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan ▪ Gunsksn slst ysng steril setiap melakukan
- Sekresi dalam bronki suara nafas yang bersih, tidak ada tindakan
o Fisiologi sianosis dan dyspneu (mampu
▪ Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas
- Jalan nafas alergik mengeluarkan sputum, bernafas dengan
dalam setelah kateter dikeluarkan dari
- Asthma mudah, tidak ada pursed lips)
- Penyakit paru obstruktif nasotrakeal
❖ Menunjukkan jalan nafas yang paten
kronik ▪ Monitor status oksigen pasien
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
- Hiperplasi dinding bronkial ▪ Ajarkan keluarga bagaimana cara
frekuensi pernafasan dalam rentang
- Infeksi melakukan suction
- Disfungsi neuromuscular normal, tidak ada suara nafas abnormal)
▪ Hentikan suction dan berikan oksigen
❖ Mampu mengidentifikasikan dan
apabila pasien menunjukan bradikardi,
mencegah faktor yang penyebab.
peningkatan saturasi O2 dll.
❖ Saturasi O2 dalam batas normal
Airway Management
❖ Foto thorak dalam batas normal
Buka jalan nafas dengan menggunakan
tehnik chin lift atau jaw thrust bila perlu

DS: ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan


oDispneu ventilasi
● Identifikasi pasien perlunya pemasangan
oKesulitan berbicara atau alat jalan nafas buatan
mengeluakan suara ● Pasang mayo bila perlu
DO: ● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
oPenurunan suara nafas ● Keluarkan sekret dengan batuk atau
oOrthopneu suction
oCyanosis ● Auskultasi suara nafas, catat adanya
oKelainan suara nafas (rales, suara tambahan
wheezing) ● Berikan bronkodilator :
oKesulitan berbicara o ………………………
o ……………………….
oBatuk, tidak efekotif atau tidak
o ………………………
ada
oProduksi sputum ● Monitor status hemodinamik
oGelisah ● Berikan pelembab udara Kassa basah
Perubahan frekuensi dan irama nafas NaCl Lembab
● Berikan antibiotik :
…………………….
…………………….
● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
● Monitor respirasi dan status O2
● Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk
mengencerkan sekret
4 Ketidak Efektifan Pola Nafas NOC: NIC:
berhubungan dengan : ❖ Respiratory status : Airway management
oHiperventilasi Ventilation ● Posisikan pasien untuk
oPenurunan energi/kelelahan ❖ Respiratory status : Airway memaksimalkan ventila si
oPerusakan/pelemahan patency ● Buka jalan nafas gunakan tehnik
muskulo-skeletal ❖ Vital sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
oKelelahan otot pernafasan ● Identifikasi pasien perlunya
oHipoventilasi sindrom Setelah dilakukan tindakan keperawatan pemasangan alat jalan nafa
oNyeri selama ………..pasien menunjukkan ● Pasang mayo bila perlu
oKecemasan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan ● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
oDisfungsi Neuromuskuler kriteria hasil: ● Keluarkan sekret dengan batuk atau
❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suction
oObesitas
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis ● Auskultasi suara nafas, catat adanya
oInjuri tulang belakang
dan dyspneu (mampu mengeluarkan suara tambahan
sputum, mampu bernafas dg mudah, ● Berikan bronkodilator :
DS:
tidakada pursed lips) -…………………..
oDyspnea
❖ Menunjukkan jalan nafas yang paten …………………….
oNafas pendek
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, ● Berikan pelembab udara Kassa
DO: frekuensi pernafasan dalam rentang basah NaCl Lembab
oPenurunan tekanan normal, tidak ada suara nafas abnormal) ● Atur intake untuk cairan
inspirasi/ekspirasi ❖ Tanda Tanda vital dalam mengoptimalkan keseimbangan.
oPenurunan pertukaran udara rentang normal (tekanan darah, nadi, ● Monitor respirasi dan status O2
per menit pernafasan) ❖ Bersihkan mulut, hidung dan
oMenggunakan otot pernafasan secret trakea
tambahan
oOrthopnea ❖ Pertahankan jalan nafas yang
oPernafasan pursed-lip paten
oTahap ekspirasi berlangsung ❖ Observasi adanya tanda tanda
sangat lama hipoventilasi
oPenurunan kapasitas vital ❖ Monitor adanya kecemasan
oRespirasi: < 11 – 24 x /mnt pasien terhadap oksigenasi
❖ Monitor vital sign
❖ Informasikan pada pasien dan
keluarga tentang tehnik relaksasi untuk
memperbaiki pola nafas.
❖ Ajarkan bagaimana batuk
efektif
❖ Monitor pola nafas

5 Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC :


Berhubungan dengan ❖ Respiratory Status : Gas Air way managemant
Perubahan membrane alveolar exchange ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan
– kapiler ❖ Respiratori status : ventilasi
Ventilasi - perfusi ventilation ● Buka jalan nafas, gunakan tehnik chin lift
❖ Respiratory Status : atau jaw thrust bila perlu
DS: ventilation ● Identifikasi pasien apa perlu dipasang alat
sakit kepala ketika bangun ❖ Vital Sign Status bantu nafas atau tidak
Dyspnoe Setelah dilakukan tindakan keperawatan ● Pasang mayo bila perlu
Gangguan penglihatan selama …. Gangguan pertukaran pasien ● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DO: teratasi dengan kriteria hasi: ● Keluarkan sekret dengan batuk atau
❖ Mendemonstrasikan suction
Penurunan CO2 peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang ● Auskultasi suara nafas, catat adanya
Takikardi adekuat suara tambahan
Hiperkapnia ❖ Memelihara kebersihan ● Berikan bronkodilator ;
Keletihan paru paru dan bebas dari tanda tanda -………………….
Iritabilitas distress pernafasan -………………….
Hypoxia ❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan ● Barikan pelembab udara
Kebingungan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis ● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
Sianosis
dan dyspneu (mampu mengeluarkan keseimbangan.
(pada neonates saja) sputum, mampu bernafas dengan mudah, ● Monitor respirasi dan status O2
warna kulit abnormal (pucat,
tidak ada pursed lips) Respiratori Monitoring
kehitaman ❖ Tanda tanda vital dalam rentang normal ● Catat pergerakan dada,amati
Hipoksemia
❖ AGD dalam batas normal kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
Status neurologis dalam batas normal retraksi otot supraclavicular dan intercostal

Hiperkarbia ● Monitor rata – rata, kedalaman , irama,


AGD abnormal dan usaha respirasi
pH arteri abnormal ● Monitor suara nafas, seperti dengkur
frekuensi dan kedalaman nafas ● Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
abnormal kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
pernafasan abnormal ● Auskultasi suara nafas, catat area
( kecepatan,irama,kedalaman) penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara
tambahan
nafas cuping hidung ● Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus
gangguan penglihatan mental
● Observasi sianosis khususnya membran
mukosa
● Catat lokasi trakea
● Monitor kelelahan otot diagfragma
(gerakan paradoksin)
● Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang persiapan tindakan dan tujuan
penggunaan alat tambahan (O2, Suction)
Inhalasi)
Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan
denyut jantung

6 Risiko Aspirasi NOC : NIC:


DO: ❖ Respiratory Status : Aspiration Precaution
o Pengosongan lambung Ventilation ❖ Monitor tingkat kesadaran, reflek
yang lambat ❖ Aspiration control batuk dan kemampuan menelan
o Penurunan reflek muntah ❖ Swallowing Status ❖ Monitor status paru
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ❖ Pelihara jalan nafas
o Peningkatan tekanan selama…. pasien tidak mengalami aspirasi ❖ Lakukan suction jika diperlukan
dalam lambung dengan kriteria: ❖ Cek nasogastrik sebelum makan
o elevasi tubuh bagian ❖ Klien dapat bernafas ❖ Hindari makan kalau residu masih
atas dengan mudah, tidak irama, frekuensi banyak
o penurunan tingkat pernafasan normal ❖ Potong makanan kecil kecil
kesadaran ❖ Pasien mampu menelan, ❖ Haluskan obat sebelumpemberian
o peningkatan residu mengunyah tanpa terjadi aspirasi, dan ❖ Posisikantegak 90 derajat atau
lambung mampumelakukan oral hygiene sejauh mungkin
o menurunnya fungsi ❖ Jalan nafas paten, mudah ❖ Jauhkan manset trakea meningkat
sfingter esofagus bernafas, tidak merasa tercekik dan tidak ❖ Jauhkan pengaturan hisapyang
o gangguan menelan ada suara nafas abnormal tersedia
o Penekanan reflek batuk ❖ Periksa tabung NG atau gastrotomi
dan gangguan reflek sebelum makan
o Penurunan motilitas ❖ Hindari makanan jika residu banyak
gastrointestinal ❖ Hancurkan obat sebelum diberikan
o Gangguan menelan ❖ Konsulkan ke ahli gizi
o Pemberian medikasi
o Pembedahan leher
o Trauma leher
o Pembedahan mulut
o Adanya selang
endotracheal
o Adanya slang
trakeostomi
o Penurunan tingkat
kesadaran
o Situasi yang
menghambat elevasi tubuh
bagian atas
o Pemberian makanan
melalui NGT
o Rahang kaku

7 Hipertermia NOC: NIC :


Berhubungan dengan : Thermoregulasi Fever treatment
o penyakit/ trauma ▪ Monitor suhu sesering mungkin
o peningkatan metabolisme Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Monitor IWL
o aktivitas yang berlebih selama………..pasien menunjukkan : ▪ Monitor warna dan suhu kulit
o dehidrasi Suhu tubuh dalam batas normal dengan ▪ Monitor tekanan darah, nadi dan RR
o anastesia kreiteria hasil: ▪ Monitor penurunan tingkat
o penurunan respirasi ❖ Suhu 36 – 37C kesadaran
o pemajanan lingkungan yang panas ❖ Nadi dan RR dalam ▪ Monitor WBC, Hb, dan Hct
rentang normal ▪ Monitor intake dan output
o medikasi
❖ Tidak ada perubahan ▪ Berikan anti piretik:
o trauma
warna kulit dan tidak ada pusing, merasa ▪ Kelola Antibiotik:………………………..
o pemakaian pakaian yang tidak
nyaman ▪ Selimuti pasien
sesuai dengan suhu lingkungan
▪ Berikan cairan intravena
DO/DS: ▪ Selimuti pasien
● kenaikan suhu tubuh ▪ Lakukan tapid sponge
diatas rentang normal ▪ Kolaborasi pemberian cairan
● serangan atau konvulsi intravena
(kejang) ▪ Kompres pasien pada lipat paha dan
● kulit kemerahan aksila
● pertambahan RR ▪ Tingkatkan sirkulasi udara
● takikardi Temperature Regulation
● takipnea ▪ Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
● Kulit teraba panas/ ▪ Monitor suhu minimal tiap 2 jam
hangat ▪ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
▪ Minitor warna dan suhu kulit
▪ Monitor tanda – tanda hipotermi dan
hipertermi

▪ Monitor hidrasi seperti turgor kulit,


kelembaban membran mukosa)
▪ Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
▪ Ajarkan pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
▪ Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan efek
negative dari kedinginan
▪ Beritahu tentang indikasi terjadi
keletihan penanganan emergency yang
diperlukan
▪ Berikan antipiretik bila perlu
Vital sigh monitoring
Monitor TD, Nadi, suhu, dan RR
Catat akan adanya fluktasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring,duduk,
atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi, suhu, RR sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
Minitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernafasan
monitor suara paru
monitor pola pernafasan
monitor suhu, warna dan kelembaban
kulit
monitor sianosis perifer
monitor adanya cushing triad ( tekanan
nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)

identifikasi penyebab dan perubahan vital sign


8 Ketidakseimbangan nutrisi NOC: NIC
kurang dari kebutuhan tubuh Nutritional status: Adequacy of Nutrition Management
Berhubungan dengan : nutrient ▪ Kaji adanya alergi makanan
Faktor biologis Nutritional Status : food and ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Factor ekonomi Fluid Intake menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
Ketidak mampuan mengabsirbsi Nutritional status : nutriet intake dibutuhkan pasien
nutriet Weight Control ▪ Yakinkan diet yang dimakan mengandung
Ketidak mampuan mencerna tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
makanan ▪ Anjurkan pasien untuk meningkatkan
selama….nutrisi kurang teratasi dengan
Ketidak mampuan menelan
kriteria hasil : intake Fe
makanan ▪ Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Factor psikologi
❖ Adanya peningkatan BB intake vitamin C dan protein
DS: sesuai dengantujuan ▪ Berikan substansi gula
o Nyeri abdomen ❖ Mampu mengidentifikasi ▪ Ajarkan pasien bagaimana membuat
o Muntah kebutuhan nutrisi catatan makanan harian.
o Keram abdomen ❖ Tidak ada tanda malnutrisi ▪ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
❖ Menunjukan peningkatan kalori
o Nafsu makan hilang
fungsi pengecapan dan menelan ▪ Beikan informasi tentang kebutuhan
o Ketidak mampuan
❖ Tidak adanya penurunan nutrisi
makan
BB yang berarti ▪ Kaji kemampuan pasien untuk
o Adanya gangguan
❖ Albumin, Hb, Hct, mendapatkan nutrisis yang dibutuhkan
sensasi rasa
total protein, jumlah limphosit dalam batas Nutrition Monitoring
o Mengeluh asupan
normal ▪ Monitor adanya penurunan BB dan gula
makanan kurang dari RDA
❖ Total iron binding capacity darah
( recommended daily allowance )
▪ Monitor lingkungan selama makan
o Cepat kenyang setelah
▪ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
makan
bias dilakukan
o Sariawan rongga mulut
▪ Monitor interaksi anak atau orangtua
o Kejang perut selama makan
o Rasa penuh tiba-tiba
setelah makan

DO: ▪ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak


o Diare selama jam makan
o Rontok rambut yang ▪ Monitor turgor kulit
berlebih ▪ Monitor kekeringan, rambut kusam, total
o Kurang nafsu makan protein, Hb dan kadar Ht
o Bising usus berlebih ▪ Monitor mual dan muntah
o Konjungtiva pucat ▪ Monitor pucat, kemerahan, dan
o Denyut nadi lemah kekeringan jaringan konjungtiva
o Penurunan BB 20% atau ▪ Monitor intake nuntrisi
lebih dibawah BB ideal ▪ Informasikan pada klien dan keluarga
o Kerapuhan kapiler tentang manfaat nutrisi
▪ Kolaborasi dengan dokter tentang
o Kurang informasi
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/
o Penurunan BB dengan
TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat
asupan makanan yang adequate
dipertahankan.
o Kesalahan konsepsi
▪ Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi
o Kesalahan informasi
selama makan
o Tonus otot menurun
▪ Kelola pemberan anti emetik:.....
o Kelemahan otot ▪ Monitor kadar albumin, total protein,HB,
mengunyah HT
o Kelemahan otot menelan ▪ Anjurkan banyak minum
▪ Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oval

9 Kekurangan Volume Cairan NOC: NIC :


Berhubungan dengan: ❖Fluid balance Fluid Management
o Kehilangan volume ❖Hydration ● Pertahankan catatan intake dan
cairan secara aktif ❖Nutritional Status : Food output yang akurat
and Fluid Intake ● Timbang popok/pembalut jika
o Kegagalan mekanisme
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperlukan
regulasi
selama….. defisit volume cairan teratasi ● Monitor status hidrasi ( kelembaban
dengan kriteria hasil: membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
DS :
❖ Mempertahankan urine darah ortostatik ), jika diperlukan
o Haus
output sesuai dengan usia dan BB, BJ ● Monitor hasil lab yang sesuai
o kelemahan
urine normal, dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
DO:
❖ Tekanan darah, nadi, suhu osmolalitas urin, albumin, total protein )
o Penurunan turgor
tubuh dalam batas normal ● Monitor vital sign setiap 15menit – 1
kulit/lidah
o Membran mukosa/kulit ❖ Tidak ada tanda tanda jam
kering dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, ● Kolaborasi pemberian cairan IV
o Peningkatan denyut membran mukosa lembab, tidak ada rasa ● Monitor status nutrisi
nadi, pe nurunan tekanan darah, haus yang berlebihan ● Berikan cairan oral
penuru an volume/tekanan nadi ❖ Orientasi terhadap waktu ● Berikan penggantian nasogatrik
o Pengisian vena menurun dan tempat baik sesuai output (50 – 100cc/jam)
o Perubahan status mental ❖ Jumlah dan irama ● Dorong keluarga untuk membantu
o Konsentrasi urine pernapasan dalam batas normal pasien makan
meningkat ❖ Elektrolit, Hb, Hmt dalam ● Tawarkan snack
o Temperatur tubuh batas normal ● Kolaborasi dokter jika tanda cairan
meningkat ❖ pH urin dalam batas berlebih muncul meburuk
o Kehilangan berat badan normal ● Atur kemungkinan tranfusi
secara tiba-tiba ●
o Penurunan urine output
o HMT meningkat
o Kelemahan

● Persiapan untuk tranfusi


Jipovolemia Management
● Pasang kateter jika perlu
● Monitor intake dan urin output
setiap 8 jam
● Pelihara IV
● Monitor tingkat HB dan Hematokrit
● Monitor tanda vital
● Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
● Monitor BB
● Dorong pasien untuk menambah
intake oral
● Pemberian cairan IV monitor adanya
tanda dan gejala kelebihan volume cairan
● Monitor adanya tanda gagal ginjal
10 Kelebihan Volume Cairan NOC : NIC :
Berhubungan dengan : ❖ Electrolit and acid base ● Pertahankan catatan intake dan
o Mekanisme pengaturan balance output yang akurat
melemah ❖ Fluid balance ● Pasang urin kateter jika diperlukan
o Asupan cairan ❖ Hydration ● Monitor hasil lab yang sesuai
berlebihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
DO/DS : selama …. Kelebihan volume cairan osmolalitas urin )
Berat badan meningkat pada waktu teratasi dengan kriteria: ● Monitor vital sign
yang singkat ❖ Terbebas dari edema, ● Monitor indikasi retensi / kelebihan
Asupan berlebihan dibanding output efusi, anaskara cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena
Distensi vena jugularis ❖ Bunyi nafas bersih, tidak leher, asites)
Perubahan pada pola nafas, ada dyspneu/ortopneu ● Kaji lokasi dan luas edema
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, ❖ Terbebas dari distensi ● Monitor masukan makanan / cairan
suara nafas abnormal (Rales atau vena jugularis, ● Monitor status nutrisi
crakles), , pleural effusion ❖ Memelihara tekanan vena ● Berikan diuretik sesuai interuksi
Oliguria, azotemia sentral, tekanan kapiler paru, output ● Kolaborasi pemberian obat:
Perubahan status mental, jantung dan vital sign DBN ....................................
kegelisahan, kecemasan Terbebas dari kelelahan, kecemasan ● Monitor berat badan
atau bingung ● Monitor elektrolit
● Monitor tanda dan gejala dari
odema
11 Risiko infeksi NOC : NIC :
❖ Immune Status Infection Control
Faktor-faktor risiko : ❖ Knowledge : ● Pertahankan teknik aseptif
oProsedur Infasif Infection control ● Bersihkan kamar setelah dipakai
oKerusakan jaringan dan ❖ Risk control pasien lain
peningkatan paparan lingkungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ● Batasi pengunjung bila perlu
oMalnutrisi selama…… pasien tidak mengalami infeksi ● Intruksikan pengunjung untuk cuci
oPeningkatan paparan dengan kriteria hasil: tangan saat berkunjung dan setelah
lingkungan patogen ❖ Klien bebas dari tanda dan berkunjung meninggalkan pasien
oImonusupresi gejala infeksi ● Gunakan sabun anti mokroba untuk
oTidak adekuat pertahanan ❖ Menunjukkan kemampuan cuci tangan
sekunder (penurunan Hb, untuk mencegah timbulnya infeksi ● Cuci tangan setiap sebelum dan
Leukopenia, penekanan respon ❖ Jumlah leukosit sesudah tindakan keperawatan
inflamasi) dalam batas normal ● Gunakan baju, sarung tangan
oPenyakit kronik ❖ Menunjukkan perilaku sebagai alat pelindung
oImunosupresi hidup sehat ● Pertahankan lingkungan aseptic
❖ Status imun, selama melakukan tindakan
oMalnutrisi
gastrointestinal, genitourinaria dalam ● Ganti letak IV perifer dan dressing
oPertahan primer tidak adekuat
batas normal sesuai dengan petunjuk umum
(kerusakan kulit, trauma jaringan,
● Gunakan kateter intermiten untuk
gangguan peristaltik)
menurunkan infeksi kandung kencing
● Tingkatkan intake nutrisi
● Berikan terapi
antibiotik:.................................
● Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local
● Monitor hitung granulosit, WBC
● Monitor kerentanan terhadap infeksi
● Batasi pengunjung

● Pertahankan teknik isolasi k/p


● Berikan perawatan kulit pada bagian
epidema
● Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
● Inpeksi kondisi luka
● Dorong masukan cairan
● Dorong istirahat
● Intruksikan pada pasien untuk
minum antibiotic sesuai resep
● Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
Laporkan kecurigaan adanya infeksi
12 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan : ❖ Self Care : ADLs Activity therapy
● Tirah Baring atau ❖ Toleransi aktivitas ❖ Observasi adanya pembatasan klien
imobilisasi ❖ Konservasi eneergi dalam melakukan aktivitas
● Kelemahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ❖ Kolaborasi dengan tenaga
menyeluruh selama …. Pasien bertoleransi terhadap rehabilitasi medik dalam merencanakan
● Ketidakseimbanga aktivitas dengan Kriteria Hasil : program terapi yang tepat
n antara suplei oksigen dengan ❖ Berpartisipasi dalam ❖ Kaji adanya faktor yang
kebutuhan aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan menyebabkan kelelahan
● Imobilisasi tekanan darah, nadi dan RR ❖ Monitor nutrisi dan sumber energi
● Gaya hidup yang ❖ Mampu melakukan yang adekuat
dipertahankan. aktivitas sehari hari (ADLs) secara ❖ Monitor pasien akan adanya
DS: mandiri kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
● Melaporkan secara ❖ Keseimbangan aktivitas ❖ Monitor respon kardivaskuler
verbal adanya kelelahan atau dan istirahat terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
kelemahan. ❖ TTV dalam batas normal sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan
● Adanya dyspneu atau ❖ Mampu pindah dengan hemodinamik)
ketidaknyamanan saat atau tanpa tanpa bantuan alat ❖ Monitor pola tidur dan lamanya
beraktivitas. ❖ Status kardio pulmonal tidur/istirahat pasien
● Ketidak nyamanan baik ❖ Kolaborasikan dengan
setelah beraktivitas ❖ Sirkulasi baik Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
● Menyatakan merasa letih ❖ Status respirasi pertukaran merencanakan progran terapi yang
dan lelah gas dan ventilasi adequat tepat.
DO : ❖ Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
● Respon abnormal dari ❖ Bantu untuk memilih aktivitas
tekanan darah atau nadi konsisten yang sesuai dengan kemampuan
terhadap aktifitas fisik, psikologi dan sosial
● Perubahan ECG : aritmia, ❖ Bantu untuk mengidentifikasi dan
iskemia mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
● Dipsnea setelah aktivitas yang diinginkan
beraktivitas ❖

❖ Bantu untuk mendpatkan alat


bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
❖ Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
❖ Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
❖ Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
❖ Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
❖ Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan penguatan
❖ Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
13 Kerusakan integritas kulit NOC : NIC :
berhubungan dengan : Tissue Integrity : Skin and Mucous Pressure Management
Eksternal : Membranes ▪ Anjurkan pasien untuk menggunakan
o Hipertermia atau Membranes pakaian yang longgar
hipotermia Hemodyalisis akses ▪ Hindari kerutan pada tempat tidur
o Substansi kimia ▪ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
o Kelembaban dan kering
selama….. kerusakan integritas kulit pasien
o Faktor mekanik ▪ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
teratasi dengan kriteria hasil:
(misalnya : alat yang dapat setiap dua jam sekali
❖ Integritas kulit yang baik
menimbulkan luka, tekanan, ▪ Monitor kulit akan adanya kemerahan
bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas,
restraint) ▪ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
o Immobilitas fisik derah yang tertekan
❖ Tidak ada luka/lesi pada
o Radiasi ▪ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
kulit
o Usia yang ekstrim ▪ Monitor status nutrisi pasien
❖ Perfusi jaringan baik
Kelembaban kulit ▪ Memandikan pasien dengan sabun dan air
o ❖ Menunjukkan pemahaman
Obat-obatan hangat
o dalam proses perbaikan kulit dan
Internal : ▪ Kaji lingkungan dan peralatan yang
mencegah terjadinya sedera berulang
Perubahan status menyebabkan tekanan
o ❖ Mampu melindungi kulit
▪ Observasi luka : lokasi,
metabolik dan mempertahankan kelembaban kulit
Tonjolan tulang dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna
o dan perawatan alami
cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-
o Defisit imunologi ❖ Menunjukkan terjadinya
tanda infeksi lokal, formasi traktus
o Berhubungan dengan proses penyembuhan luka
▪ Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
dengan perkembangan
o Perubahan sensasi perawatan luka
o Perubahan status nutrisi ▪ Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP,
(obesitas, kekurusan) vitamin
o Perubahan status cairan ▪ Cegah kontaminasi feses dan urin
o Perubahan pigmentasi ▪ Lakukan tehnik perawatan luka dengan
o Perubahan sirkulasi steril
o Perubahan turgor ▪ Berikan posisi yang mengurangi tekanan
(elastisitas kulit) pada luka
o is)

DO:
o Gangguan pada bagian
tubuh
o Kerusakan lapisa kulit
(dermis)
o Gangguan permukaan
kulit (epidermis)
o Perubahan pigmentasi
o Perubahan sirkulasi
o Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
DO:
o Gangguan pada bagian
tubuh
o Kerusakan lapisa kulit
(dermis)
Gangguan permukaan kulit (epiderm

14 Penurunan curah jantung NOC : NIC :


o Perubahan afterload ● Cardiac Pump Cardiac care
o Perubahan kontraktilitas effectiveness ❖ Evaluasi adanya nyeri dada
o Perubahan frekuensi jantung ● Circulation Status ❖ Catat adanya disritmia jantung
o Perubahan preload ● Vital Sign Status ❖ Catat adanya tanda dan gejala
o Perubahan irama
Setelah dilakukan asuhan selama……… penurunan cardiac putput
o Perubahan volume sekuncup
penurunan kardiak output klien teratasi ❖ Monitor status pernafasan yang
dengan kriteria hasil: menandakan gagal jantung
DO/DS: ❖ Tanda Vital ❖ Monitor abdomen sebagai indicator
- Aritmia, takikardia, bradikardia dalam rentang normal (Tekanan penurunan perfusi
darah, Nadi,
- Palpitasi, oedem respirasi) ❖ Monitor balance cairan
- Kelelahan ❖ Dapat mentoleransi ❖ Monitor respon pasien terhadap efek
- Peningkatan/penurunan JVP aktivitas, tidak ada kelelahan pengobatan antiaritmia
- Distensi vena jugularis ❖ Tidak ada edema ❖ Atur periode latihan dan istirahat
- Kulit dingin dan lembab paru, perifer, dan tidak ada asites untuk menghindari kelelahan
- Penurunan denyut nadi perifer ❖ Tidak ada penurunan ❖ Monitor toleransi aktivitas pasien
- Oliguria, kaplari refill lambat kesadaran ❖ Monitor adanya dyspneu, fatigue,
- Nafas pendek/ sesak nafas tekipneu dan ortopneu
- Perubahan warna kulit ❖ Anjurkan untuk menurunkan stress
- Batuk, bunyi jantung S3/S4 ❖ Monitor adanya perubahan tekanan
- Kecemasan darah
Vital sign monitoring
▪ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
▪ Catat adanya fluktasi tekanan darah
▪ Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
▪ Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
▪ Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas

▪ Monitor jumlah, bunyi dan irama


jantung
▪ Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
▪ Monitor pola pernapasan abnormal
▪ Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
▪ Monitor sianosis perifer
▪ Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
▪ Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
▪ Jelaskan pada pasien tujuan dari
pemberian oksigen
▪ Sediakan informasi untuk
mengurangi stress
▪ Kelola pemberian obat anti aritmia,
inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk
mempertahankan kontraktilitas jantung
▪ Kelola pemberian antikoagulan
untuk mencegah trombus perifer
▪ Minimalkan stress lingkungan
15 Resiko ketidak efektifan Perfusi NOC : NIC :
jaringan cerebral b/d gangguan ❖ Circulation status ❖ Monitor TTV
afinitas Hb oksigen, penurunan ❖ Neurologic status ❖ Monitor AGD, ukuran pupil,
konsentrasi Hb, Hipervolemia, ❖ Tissue Prefusion : ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
Hipoventilasi, gangguan transport cerebral ❖ Monitor adanya diplopia, pandangan
O2, gangguan aliran arteri dan vena Setelah dilakukan asuhan selama……… kabur, nyeri kepala
ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral ❖ Monitor level kebingungan dan
DO teratasi dengan kriteria hasil: orientasi
o Massa tromboplastin parsial ❖ Tekanan systole dan ❖ Monitor tonus otot pergerakan
abnormal diastole dalam rentang yang diharapkan ❖ Monitor tekanan intrkranial dan
o Masa protombin abnormal ❖ Tidak ada respon nerologis
o Sekmen ventrikel kiri akinetik ortostatikhipertensi ❖ Catat perubahan pasien dalam
o Ateroklerosis aerotik ❖ Komunikasi jelas merespon stimulus
o Diseksi arteri
❖ Menunjukkan ❖ Monitor status cairan
o Fibrilasi atrium
o Miksoma konsentrasi dan orientasi ❖ Pertahankan parameter
❖ Pupil seimbang dan hemodinamik
reaktif ❖ Tinggikan kepala 0-45o tergantung
❖ Bebas dari aktivitas pada konsisi pasien dan order medis
kejang
❖ Tidak mengalami
nyeri kepala
16 Perfusi jaringan gastrointestinal NOC : ❖ Monitor TTV
tidak efektif b/d gangguan afinitas ❖ Bowl Elimination ❖ Monitor elektrolit
Hb oksigen, penurunan konsentrasi ❖ Circulation status ❖ Monitor irama jantung
Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, ❖ Electrolite and Acid ❖ Catat intake dan output secara
gangguan transport O2, gangguan Base Balance akurat
aliran arteri dan vena ❖ Fluid Balance ❖ Kaji tanda-tanda gangguan
❖ Hidration keseimbangan cairan dan elektrolit
DS: ❖ Tissue perfusion (membran mukosa kering, sianosis,
- Nyeri :abdominal organs jaundice)
- perut Setelah dilakukan asuhan selama……… ❖ Kelola pemberian suplemen
- Mual ketidakefektifan perfusi jaringan elektrolit sesuai order
DO gastrointestinal teratasi dengan kriteria ❖ Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah
- Distensi abdominal hasil: kalori dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan
- Bising usus turun/ tidak ada ❖ Jumlah, warna, ❖ Pasang NGT jika perlu
konsistensi dan bau feses dalam batas Monitor output gaster
normal
❖ Tidak ada nyeri
perut
❖ Bising usus normal
❖ Tekanan systole dan
diastole dalam rentang normal
❖ Distensi vena leher
tidak ada
❖ Gangguan mental,
orientasi pengetahuan dan kekuatan otot
normal
❖ Na, K, Cl, Ca, Mg dan
Biknat dalam batas normal
❖ Tidak ada bunyi
nafas tambahan
❖ Intake output
seimbang
❖ Tidak ada oedem
perifer dan asites
❖ Tdak ada rasa haus
yang abnormal
❖ Membran mukosa
lembab
❖ Hematokrit dalam
batas normal
17 Perfusi jaringan renal tidak NOC : NIC :
efektif b/d gangguan afinitas Hb ❖ Circulation status ❖ Observasi status hidrasi
oksigen, penurunan konsentrasi Hb, ❖ Electrolite and Acid (kelembaban membran mukosa, TD
Hipervolemia, Hipoventilasi, Base Balance ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi)
gangguan transport O2, gangguan ❖ Fluid Balance ❖ Monitor HMT, Ureum, albumin, total
aliran arteri dan vena ❖ Hidration protein, serum osmolalitas dan urin
❖ Tissue Prefusion : ❖ Observasi tanda-tanda cairan
DO renal berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem,
- Penigkatan rasio ureum ❖ Urinari elimination distensi vena leher dan asites)
kreatinin Setelah dilakukan asuhan selama……… ❖ Pertahankan intake dan output
- Hematuria ketidakefektifan perfusi jaringan renal secara akurat
- Oliguria/ anuria teratasi dengan kriteria hasil: ❖ Monitor TTV
- Warna kulit pucat ❖ Tekanan systole dan Pasien Hemodialisis:
Pulsasi arterial tidak teraba diastole dalam batas normal ❖ Observasi terhadap dehidrasi, kram
❖ Tidak ada gangguan otot dan aktivitas kejang
mental, orientasi kognitif dan kekuatan ❖ Observasi reaksi tranfusi
otot ❖ Monitor TD
❖ Na, K, Cl, Ca, Mg, ❖ Monitor BUN, Creat, HMT dan
BUN, Creat dan Biknat dalam batas elektrolit
normal ❖ Timbang BB sebelum dan sesudah
❖ Tidak ada distensi prosedur
vena leher ❖ Kaji status mental
❖ Tidak ada bunyi paru ❖ Monitor CT
tambahan Pasien Peritoneal Dialisis:
❖ Intake output ❖ Kaji temperatur, TD, denyut perifer,
seimbang RR dan BB
❖ Tidak ada oedem ❖ Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit
perifer dan asites selama prosedur
❖ Tdak ada rasa haus ❖ Monitor adanya respiratory distress
yang abnormal ❖ Monitor banyaknya dan
❖ Membran mukosa penampakan cairan
lembab Monitor tanda-tanda infeksi
❖ Hematokrit dbn
❖ Warna dan bau urin
dalam batas normal

18 Defisit perawatan diri NOC : NIC :


Berhubungan dengan : penurunan ❖ Self care : Activity of Daily Self Care assistane : ADLs
atau kurangnya motivasi, hambatan Living (ADLs) ▪ Monitor kemempuan klien untuk
lingkungan, kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan perawatan diri yang mandiri.
muskuloskeletal, kerusakan selama …. Defisit perawatan diri teratas ▪ Monitor kebutuhan klien untuk alat-
neuromuskular, nyeri, kerusakan dengan kriteria hasil: alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian,
persepsi/ kognitif, kecemasan, ❖ Klien terbebas dari bau berhias, toileting dan makan.
kelemahan dan kelelahan. badan ▪ Sediakan bantuan sampai klien
❖ Menyatakan kenyamanan mampu secara utuh untuk melakukan self-
DO : terhadap kemampuan untuk melakukan care.
ketidakmampuan untuk mandi, ADLs ▪ Dorong klien untuk melakukan
ketidakmampuan untuk berpakaian, ❖ Dapat melakukan ADLS aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
ketidakmampuan untuk makan, dengan bantuan kemampuan yang dimiliki.
ketidakmampuan untuk toileting ▪ Dorong untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
▪ Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien tidak mampu
untuk melakukannya.
▪ Berikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
▪ Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-
hari.

19 Risiko gangguan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management


- Tissue Integrity : Skin and Mucous ▪ Anjurkan pasien untuk menggunakan
Faktor-faktor risiko: Membranes pakaian yang longgar
Eksternal : - Status Nutrisi ▪ Hindari kerutan padaa tempat tidur
o Hipertermia atau - Tissue Perfusion:perifer ▪ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
hipotermia - Dialiysis Access Integrity dan kering
o Substansi kimia ▪ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
o Kelembaban udara Setelah dilakukan tindakan keperawatan setiap dua jam sekali
o Faktor mekanik selama…. Gangguan integritas kulit tidak ▪ Monitor kulit akan adanya kemerahan
(misalnya : alat yang dapat terjadi dengan kriteria hasil: ▪ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
menimbulkan luka, tekanan, ❖ Integritas kulit yang baik derah yang tertekan
restraint) bisa dipertahankan ▪ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
o Immobilitas fisik ❖ Melaporkan adanya ▪ Monitor status nutrisi pasien
o Radiasi gangguan sensasi atau nyeri pada daerah ▪ Memandikan pasien dengan sabun dan air
o Usia yang ekstrim kulit yang mengalami gangguan hangat
o Kelembaban kulit ❖ Menunjukkan pemahaman ▪ Gunakan pengkajian risiko untuk
o Obat-obatan dalam proses perbaikan kulit dan memonitor faktor risiko pasien (Braden Scale,
o Ekskresi dan sekresi mencegah terjadinya sedera berulang Skala Norton)
❖ Mampu melindungi kulit ▪ Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang
Internal :
dan mempertahankan kelembaban kulit yang menonjol dan titik-titik tekanan ketika
o Perubahan status
dan perawatan alami merubah posisi pasien.
metabolik
❖ Status nutrisi adekuat ▪ Jaga kebersihan alat tenun
o Tulang menonjol
❖ Sensasi dan warna kulit ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
o Defisit imunologi
normal pemberian tinggi protein, mineral dan vitamin
o Berhubungan dengan
▪ Monitor serum albumin dan transferin
dengan perkembangan
o Perubahan sensasi
o Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
o Perubahan pigmentasi
o Perubahan sirkulasi
o Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
Psikogenik

20 Ketidakseimbangan nutrisi lebih NOC : NIC :


dari kebutuhan tubuh ❖ Nutritional Status : food Weight Management
Berhubungan dengan : and Fluid Intake ❖ Diskusikan bersama pasien
Intake yang berlebihan terhadap ❖ Nutritional Status : mengenai hubungan antara intake makanan,
kebutuhan metabolisme tubuh nutrient Intake latihan, peningkatan BB dan penurunan BB
❖ Weight control ❖ Diskusikan bersama pasien mengani
DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kondisi medis yang dapat mempengaruhi BB
- Laporan adanya sedikit selama …. Ketidak seimbangan nutrisi ❖ Diskusikan bersama pasien
aktivitas atau tidak ada aktivitas lebih teratasi dengan kriteria hasil: mengenai kebiasaan, gaya hidup dan factor
DO: ❖ Mengerti factor yang herediter yang dapat mempengaruhi BB
- Lipatan kulit tricep > 25 meningkatkan berat badan ❖ Diskusikan bersama pasien
mm untuk wanita dan > 15 mm ❖ Mengidentfifikasi tingkah mengenai risiko yang berhubungan dengan
untuk pria laku dibawah kontrol klien BB berlebih dan penurunan BB
- BB 20 % di atas ideal ❖ Memodifikasi diet dalam ❖ Dorong pasien untuk merubah
untuk tinggi dan kerangka tubuh waktu yang lama untuk mengontrol kebiasaan makan
ideal berat badan ❖ Perkirakan BB badan ideal pasien
- Makan dengan respon ❖ Penurunan berat badan 1-
eksternal (misalnya : situasi 2 pounds/mgg Nutrition Management
sosial, sepanjang hari) ❖ Menggunakan energy ▪ Kaji adanya alergi makanan
- Dilaporkan atau untuk aktivitas sehari hari ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
diobservasi adanya disfungsi pola menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
makan (misal : memasangkan dibutuhkan pasien.
makanan dengan aktivitas yang ▪ Anjurkan pasien untuk
lain) meningkatkan intake Fe
- Konsentrasi intake ▪ Anjurkan pasien untuk
makanan pada menjelang malam meningkatkan protein dan vitamin C

▪ Berikan substansi gula


▪ Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
▪ Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
▪ Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
▪ Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
▪ Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
▪ Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance


❖ Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
❖ Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
❖ Tentukan tujuan penurunan BB
❖ Beri pujian/reward saat pasien
berhasil mencapai tujuan
❖ Ajarkan pemilihan makanan

21 Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik, ❖ Pain Level, Pain Management
psikologis), kerusakan jaringan ❖ pain control, ▪ Lakukan pengkajian nyeri secara
❖ comfort level komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
DS: Setelah dilakukan tinfakan keperawatan durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Laporan secara verbal selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, ▪ Observasi reaksi nonverbal dari
- Laporan isyarat dengan kriteria hasil: ketidaknyamanan
- Perubahan selera makan ● Mampu mengontrol nyeri ▪ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
DO: (tahu penyebab nyeri, mampu dan menemukan dukungan
- Posisi untuk menahan nyeri menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk ▪ Kontrol lingkungan yang dapat
- Tingkah laku berhati-hati mengurangi nyeri, mencari bantuan) mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
- Gangguan tidur (mata sayu, ● Melaporkan bahwa nyeri pencahayaan dan kebisingan
tampak capek, sulit atau gerakan berkurang dengan menggunakan ▪ Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
kacau, menyeringai) manajemen nyeri ▪ Kaji culture yang mempengaruhi respon
- Terfokus pada diri sendiri ● Mampu mengenali nyeri nyeri
- (skala, intensitas, frekuensi dan tanda ▪
nyeri)
● Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
● Tanda vital dalam rentang
normal
● Tidak mengalami
gangguan tidur

- Fokus menyempit (penurunan ▪ Evaluasi bersama pasien dan tim


persepsi waktu, kerusakan proses kesehatan lain tentang ketidak efektifan
berpikir, penurunan interaksi control nyeri masa lampau
dengan orang dan lingkungan) ▪ Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Tingkah laku distraksi, contoh : ▪ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
jalan-jalan, menemui orang lain menentukan intervensi
dan/atau aktivitas, aktivitas ▪ Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
berulang-ulang) napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
- Respon autonom (seperti hangat/ dingin
diaphoresis, perubahan tekanan ▪ Berikan analgetik untuk mengurangi
darah, perubahan nafas, nadi dan nyeri: ……...
dilatasi pupil) ▪ Tingkatkan istirahat
- Perubahan autonomic dalam ▪ Berikan informasi tentang nyeri seperti
tonus otot (mungkin dalam rentang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dari lemah ke kaku) berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari
- Tingkah laku ekspresif (contoh prosedur
: gelisah, merintih, menangis, Analgesic Administration
waspada, iritabel, nafas ▪ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas
panjang/berkeluh kesah) dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
- Perubahan dalam nafsu makan ▪ Cek intruksi dokter tentang jenis obat,
dan minum dosis, dan frekuensi
▪ Cek riwayat alergi
▪ Pilih analgetik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgetik ketika pemberian
lebih dari Satu
▪ Tentukan pilihan analgetik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
▪ Tentukan analgetik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
▪ Pilih rute pemberian secara IV,IM, untuk
pengobatan nyeri secara teratur
▪ Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
▪ Berikan analgetik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi evfektifitas analgetik, tanda dan gejala

22 Nyeri Kronis berhubungan dengan NOC: NIC :


ketidakmampuan fisik-psikososial ❖ Comfort level Pain Manajemen
kronis (metastase kanker, injuri ❖ Pain control - Monitor kepuasan pasien terhadap
neurologis, artritis) ❖ Pain level manajemen nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Tingkatkan istirahat dan tidur yang
DS: selama …. nyeri kronis pasien adekuat
- Kelelahan berkurang dengan kriteria hasil: - Kelola anti analgetik ...........
- Takut untuk injuri ulang ❖ Tidak ada gangguan tidur - Jelaskan pada pasien penyebab
DO: ❖ Tidak ada gangguan nyeri
- Atropi otot konsentrasi - Lakukan tehnik nonfarmakologis
- Gangguan aktifitas ❖ Tidak ada gangguan (relaksasi, masase punggung)
- Anoreksia hubungan interpersonal
- Perubahan pola tidur ❖ Tidak ada ekspresi
- Respon simpatis (suhu dingin, menahan nyeri dan ungkapan secara
perubahan posisi tubuh , verbal
hipersensitif, perubahan berat Tidak ada tegangan otot
badan)
23 Hambatan mobilitas fisik NOC : NIC :
Berhubungan dengan : ❖ Joint Movement : Active Exercise therapy : ambulation
- Gangguan metabolisme sel ❖ Mobility Level ▪ Monitoring vital sign
- Keterlembatan perkembangan ❖ Self care : ADLs sebelm/sesudah latihan dan lihat respon
- Pengobatan ❖ Transfer performance pasien saat latihan
- Kurang support lingkungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Konsultasikan dengan terapi fisik
- Keterbatasan ketahan selama….gangguan mobilitas fisik teratasi tentang rencana ambulasi sesuai dengan
kardiovaskuler dengan kriteria hasil: kebutuhan
- Kehilangan integritas struktur ❖ Klien meningkat dalam ▪ Bantu klien untuk menggunakan
tulang aktivitas fisik tongkat saat berjalan dan cegah terhadap
- Terapi pembatasan gerak ❖ Mengerti tujuan dari cedera
- Kurang pengetahuan tentang peningkatan mobilitas ▪ Ajarkan pasien atau tenaga
kegunaan pergerakan fisik ❖ Memverbalisasikan kesehatan lain tentang teknik ambulasi
- Indeks massa tubuh diatas 75 perasaan dalam meningkatkan kekuatan ▪ Kaji kemampuan pasien dalam
tahun percentil sesuai dengan usia dan kemampuan berpindah mobilisasi
- Kerusakan persepsi sensori ❖ Memperagakan ▪ Latih pasien dalam pemenuhan
- Tidak nyaman, nyeri penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
- Kerusakan muskuloskeletal (walker) kemampuan
dan neuromuskuler ▪ Dampingi dan Bantu pasien saat
- Intoleransi aktivitas/penurunan mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs
kekuatan dan stamina ps.
- Depresi mood atau cemas ▪ Berikan alat Bantu jika klien
- Kerusakan kognitif memerlukan.
- ▪ Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

- Penurunan kekuatan otot,


kontrol dan atau masa
- Keengganan untuk memulai
gerak
- Gaya hidup yang menetap,
tidak digunakan, deconditioning
- Malnutrisi selektif atau umum
DO:
- Penurunan waktu reaksi
- Kesulitan merubah posisi
- Perubahan gerakan
(penurunan untuk berjalan,
kecepatan, kesulitan memulai
langkah pendek)
- Keterbatasan motorik kasar
dan halus
- Keterbatasan ROM
- Gerakan disertai nafas pendek
atau tremor
- Ketidak stabilan posisi selama
melakukan ADL
- Gerakan sangat lambat dan
tidak terkoordinasi

24 Risiko trauma NOC : NIC :


● Knowledge : Environmental Management safety
Faktor-faktor risiko Personal Safety ▪ Sediakan lingkungan yang aman
Internal: ● Safety Behavior : Fall untuk pasien
Kelemahan, penglihatan menurun, Prevention ▪ Identifikasi kebutuhan keamanan
penurunan sensasi taktil, penurunan ● Safety Behavior : pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
koordinasi otot, tangan-mata, Fall occurance kognitif pasien dan riwayat penyakit
kurangnya edukasi keamanan, ● Safety Behavior : terdahulu pasien
keterbelakangan mental Physical Injury ▪ Menghindarkan lingkungan yang
● Tissue Integrity: Skin berbahaya (misalnya memindahkan
Eksternal: and Mucous Membran perabotan)
Lingkungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Memasang side rail tempat tidur
mandi dengan air yang sangat selama….klien tidak mengalami trauma ▪ Menyediakan tempat tidur yang
panas dengan kriteria hasil: nyaman dan bersih
kurang peralatan anti slip di pasien terbebas dari trauma fisik ▪ Menempatkan saklar lampu
kamar mandi Pasien terbebas dari trauma fisik ditempat yang mudah dijangkau pasien.
anak bermain dengan obyek Lingkungan rumah aman ▪ Membatasi pengunjung
yang berbahaya Prilaku pencegahan jatuh ▪ Memberikan penerangan yang
bermain dengan zat yang Dapat mendeteksi resiko
cukup
Pengendalian resiko : penggunaan
mudah meledak ▪ Menganjurkan keluarga untuk
alcohol
menemani pasien.
Pengendalian resiko : penggunaan
▪ Mengontrol lingkungan dari
narkoba
Pengendalian resiko : pencahayaan kebisingan
▪ Memindahkan barang-barang yang
sinar matahari
Pengetahuan keamanan terhadap dapat membahayakan
anak ▪ Berikan penjelasan pada pasien dan
Pengetahuan personal sefty keluarga atau pengunjung adanya perubahan
Dapat memproteksi terhadap status kesehatan dan penyebab penyakit.
kekerasan
25 Risiko Injury NOC : NIC : Environment Management
Risk Kontrol (Manajemen lingkungan)
Faktor-faktor risiko : Immune status ▪ Sediakan lingkungan yang aman untuk
Eksternal Safety Behavior pasien
- Fisik (contoh : rancangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
struktur dan arahan masyarakat, selama…. Klien tidak mengalami injury sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif
bangunan dan atau perlengkapan; dengan kriterian hasil: pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
mode transpor atau cara ❖ Klien terbebas dari ▪ Menghindarkan lingkungan yang
perpindahan; Manusia atau cedera berbahaya (misalnya memindahkan
penyedia pelayanan) ❖ Klien mampu perabotan)
- Biologikal ( contoh : menjelaskan cara/metode untukmencegah ▪ Memasang side rail tempat tidur
tingkat imunisasi dalam injury/cedera ▪ Menyediakan tempat tidur yang nyaman
masyarakat, mikroorganisme) ❖ Klien mampu dan bersih
- Kimia (obat-obatan:agen menjelaskan factor risiko dari ▪ Menempatkan saklar lampu ditempat
farmasi, alkohol, kafein, nikotin, lingkungan/perilaku personal yang mudah dijangkau pasien.
bahan pengawet, kosmetik; ❖ Mampumemodifikasi ▪ Membatasi pengunjung
nutrien: vitamin, jenis makanan; gaya hidup untukmencegah injury ▪ Memberikan penerangan yang cukup
racun; polutan) ❖ Menggunakan ▪ Menganjurkan keluarga untuk menemani
Internal fasilitas kesehatan yang ada pasien.
- Mampu mengenali perubahan status ▪ Mengontrol lingkungan dari kebisingan
kesehatan ▪ Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan
▪ Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya perubahan
status kesehatan dan penyebab penyakit.
- Psikolgik (orientasi afektif)
- Mal nutrisi
- Bentuk darah abnormal,
contoh : leukositosis/leukopenia
- Perubahan faktor pembekuan,
- Trombositopeni
- Sickle cell
- Thalassemia,
- Penurunan Hb,
- Imun-autoimum tidak
berfungsi.
- Biokimia, fungsi regulasi
(contoh : tidak berfungsinya
sensoris)
- Disfugsi gabungan
- Disfungsi efektor
- Hipoksia jaringan
- Perkembangan usia (fisiologik,
psikososial)
- Fisik (contoh : kerusakan
kulit/tidak utuh, berhubungan
dengan mobilitas)

26 Mual berhubungan dengan: NOC: NIC :


- Pengobatan: iritasi gaster, ❖ Comfort level Fluid Management
distensi gaster, obat kemoterapi, ❖ Hidrasil - Pencatatan intake output secara
toksin ❖ Nutritional Status akurat
- Biofisika: gangguan biokimia Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor status nutrisi
(KAD, Uremia), nyeri jantung, selama …. mual pasien teratasi dengan - Monitor status hidrasi (Kelembaban
tumor intra abdominal, penyakit kriteria hasil: membran mukosa, vital sign adekuat)
oesofagus / pankreas. ❖ Melaporkan bebas dari - Anjurkan untuk makan pelan-pelan
- Situasional: faktor psikologis mual - Jelaskan untuk menggunakan napas
seperti nyeri, takut, cemas. ❖ Mengidentifikasi hal-hal dalam untuk menekan reflek mual
yang mengurangi mual - Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam
DS: ❖ Nutrisi adekuat sesudah dan selama makan
- Hipersalivasi ❖ Status hidrasi: hidrasi kulit - Instruksikan untuk menghindari bau
- Penigkatan reflek membran mukosa baik, tidak ada rasa makanan yang menyengat
menelan haus yang abnormal, panas, urin output - Berikan terapi IV kalau perlu
- Menyatakan mual / sakit normal, TD, HCT normal - Kelola pemberian anti emetik........
perut

27 Diare berhubungan dengan NOC: NIC :


psikologis: stress dan cemas tinggi ❖ Bowl Elimination Diare Management
Situasional: efek dari medikasi, ❖ Fluid Balance - Kelola pemeriksaan kultur
kontaminasi, penyalah gunaan ❖ Hidration sensitivitas feses
laksatif, penyalah gunaan alkohol, ❖ Electrolit and Acid Base - Evaluasi pengobatan yang berefek
radiasi, toksin, makanan per NGT Balance samping gastrointestinal
Fisiologis: proses infeksi, inflamasi, Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Evaluasi jenis intake makanan
iritasi, malabsorbsi, parasit selama …. diare pasien teratasi dengan - Monitor kulit sekitar perianal
kriteria hasil: terhadap adanya iritasi dan ulserasi
DS: ❖ Tidak ada diare - Ajarkan pada keluarga penggunaan
- Nyeri perut ❖ Feses tidak ada darah dan obat anti diare
- Urgensi mukus - Instruksikan pada pasien dan
- Kejang perut ❖ Nyeri perut tidak ada keluarga untuk mencatat warna, volume,
DO: ❖ Pola BAB normal frekuensi dan konsistensi feses
- Lebih dari 3 x BAB perhari ❖ Elektrolit normal - Ajarkan pada pasien tehnik
Bising usus hiperaktif ❖ Asam basa normal pengurangan stress jika perlu
❖ Hidrasi baik (membran - Kolaburasi jika tanda dan gejala
mukosa lembab, tidak panas, vital sign diare menetap
normal, hematokrit dan urin output dalam - Monitor hasil Lab (elektrolit dan
batas normaL leukosit)
- Monitor turgor kulit, mukosa oral
sebagai indikator dehidrasi
- Konsultasi dengan ahli gizi untuk
diet yang tepat

28 Konstipasi berhubungan dengan NOC: NIC :


oFungsi:kelemahan otot ❖ Bowl Elimination Manajemen konstipasi
abdominal, Aktivitas fisik tidak ❖ Hidration - Identifikasi faktor-faktor yang
mencukupi Setelah dilakukan tindakan keperawatan menyebabkan konstipasi
oPerilaku defekasi tidak teratur selama …. konstipasi pasien teratasi dengan - Monitor feses : frekuensi, konsistensi
oPerubahan lingkungan kriteria hasil: dan volume
oToileting tidak adekuat: posisi ❖ Mempertahankan bentuk -
defekasi, privasi feses lunak setiap 1-3 hari - Monitor tanda-tanda ruptur
oPsikologis: depresi, stress ❖ Bebas dari ketidak bowel/peritonitis
emosi, gangguan mental nyamanan dan konstipasi - Jelaskan penyebab dan rasionalisasi
oFarmakologi: antasid, ❖ Mengidentifikasi indicator tindakan pada pasien
antikolinergis, antikonvulsan, untuk mencegah konstipasi - Konsultasikan dengan dokter
antidepresan, kalsium ❖ Feses lunak dan berbentuk tentang peningkatan dan penurunan bising
karbonat,diuretik, besi, overdosis usus
laksatif, NSAID, opiat, sedatif. - Kolaburasi jika ada tanda dan gejala
oMekanis: ketidakseimbangan konstipasi yang menetap
elektrolit, hemoroid, gangguan - Dorong masukan cairan
neurologis, obesitas, obstruksi - Kolaboratif dalam pemberian
pasca bedah, abses rektum, tumor laksatif
oFisiologis: perubahan pola - Pantau tanda dan gejala konstipasi
makan dan jenis makanan, - Pantau tanda-tanda inpaksi
penurunan motilitas - Memantau gerakan usus termasuk
gastrointestnal, dehidrasi, intake konsistensi frekuensi, bentuk, volume dan
serat dan cairan kurang, perilaku warna
makan yang buruk - Memantau bisibg usus
DS: - Panatau tanda-tanda pecahnya
- Nyeri perut usus/peritonitis
- Ketegangan perut - Menyusun jadwal toileting
- Mendorong meningkatkan asupan
cairan kecuali dikontraindikasikan
-
- Anoreksia - Evaluasi profil obat untuk efek
- Perasaan tekanan pada rektum samping gastrointestinal
- Nyeri kepala - Anjurkan pasien/keluarga untuk
- Peningkatan tekanan mencatat warna, vilume, frekuensi, dan
abdominal konsistensi tinja
- Mual - Anjurkan pasien/keluarga untuk diet
- Defekasi dengan nyeri tinggi derat
DO: - Jelaskan pada pasien manfaat diet
- Feses dengan darah segar (cairan dan serat) terhadap eliminasi
- Perubahan pola BAB - Jelaskan pada klien konsekuensi
- Feses berwarna gelap menggunakan laxative dalam waktu yang
- Penurunan frekuensi BAB lama
- Penurunan volume feses - Kolaburasi dengan ahli gizi diet
- Distensi abdomen tinggi serat dan cairan
- Feses keras - Dorong peningkatan aktivitas yang
- Bising usus hipo/hiperaktif optimal
- Teraba massa abdomen - Sediakan privacy dan keamanan
atau rektal selama BAB
- Perkusi tumpul
- Sering flatus
Muntah
29 Gangguan pola tidur berhubungan NOC: NIC :
dengan: ❖ Anxiety Control Sleep Enhancement
- Psikologis : usia tua, ❖ Comfort Level - Determinasi efek-efek medikasi
kecemasan, agen biokimia, suhu ❖ Pain Level terhadap pola tidur
tubuh, pola aktivitas, depresi, ❖ Rest : Extent and Pattern - Jelaskan pentingnya tidur yang
kelelahan, takut, kesendirian. ❖ Sleep : Extent ang Pattern adekuat
- Lingkungan : kelembaban, Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Fasilitasi untuk mempertahankan
kurangnya privacy/kontrol tidur, selama …. gangguan pola tidur pasien aktivitas sebelum tidur (membaca)
pencahayaan, medikasi (depresan, teratasi dengan kriteria hasil: - Ciptakan lingkungan yang nyaman
stimulan),kebisingan. ❖ Jumlah jam tidur dalam - Kolaburasi pemberian obat tidur
Fisiologis : Demam, mual, posisi, batas normal - Ciptakan lingkungan yang nyaman
urgensi urin. ❖ Pola tidur,kualitas dalam - Diskusikan dengan pasien dan
DS: batas normal keluarga tentang tehnik tidur pasien
- Bangun lebih awal/lebih ❖ Perasaan fresh sesudah - Intruksikan untuk memonitor tidur
lambat tidur/istirahat pasien
- Secara verbal ❖ Mampu mengidentifikasi - Monitor waktu makan dan minum
menyatakan tidak fresh sesudah hal-hal yang meningkatkan tidur dengan waktu tidur
tidur - Monitor/catat kebutuhan tidur
DO : pasien setiap hari dan jam
- Penurunan kemempuan
fungsi
- Penurunan proporsi tidur
REM
- Penurunan proporsi pada
tahap 3 dan 4 tidur.
- Peningkatan proporsi
pada tahap 1 tidur
- Jumlah tidur kurang dari
normal sesuai usia

30 Retensi urin berhubungan dengan: NOC: NIC :


Tekanan uretra ❖ Urinary elimination Urinary Retention Care
tinggi,blockage, hambatan ❖ Urinary Contiunence - Monitor intake dan output
reflek, spingter kuat
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor penggunaan obat
- Disuria selama …. retensi urin antikolinergik
- Bladder terasa penuh pasien teratasi dengan kriteria hasil: - Monitor derajat distensi bladder
DO : ❖ Kandung kemih kosong - Instruksikan pada pasien dan
- Distensi bladder secarapenuh keluarga untuk mencatat output urine
- Terdapat urine ❖ Tidak ada residu urine - Sediakan privacy untuk eliminasi
residu >100-200 cc - Stimulasi reflek bladder dengan
- Inkontinensia tipe
luapan ❖ Intake cairan dalam kompres dingin pada abdomen.
- Urin output sedikit/tidak rentang normal - Kateterisaai jika perlu
ada ❖ Bebas dari ISK - Monitor tanda dan gejala ISK
❖ Tidak ada spasme bladder (panas, hematuria, perubahan bau dan
❖ Balance cairan seimbang konsistensi urine)

31 Kerusakan integritas jaringan NOC: NIC :


berhubungan dengan: ❖ Tissue integrity : skin and Pressure ulcer prevention
Gangguan sirkulasi, iritasi kimia mucous membranes Wound care
(ekskresi dan sekresi tubuh, ❖ Wound healing : primary - Anjurkan pasien untuk
medikasi), defisit cairan, kerusakan and secondary intention menggunakan pakaian yang longgar
mobilitas fisik, keterbatasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Jaga kulit agar tetap bersih dan
pengetahuan, faktor mekanik selama …. kerusakan integritas jaringan kering
(tekanan, gesekan),kurangnya pasien teratasi dengan kriteria hasil: - Mobilisasi pasien (ubah posisi
nutrisi, radiasi, faktor suhu (suhu ❖ Perfusi jaringan normal pasien) setiap dua jam sekali
yang ekstrim) ❖ Tidak ada tanda-tanda - Monitor kulit akan adanya
DO : infeksi kemerahan
- Kerusakan jaringan ❖ Ketebalan dan tekstur - Oleskan lotion atau minyak/baby oil
(membran mukosa, integumen, jaringan normal pada daerah yang tertekan
subkutan) ❖ Menunjukkan pemahaman - Monitor aktivitas dan mobilisasi
dalam proses perbaikan kulit dan pasien
mencegah terjadinya cidera berulang - Monitor status nutrisi pasien
❖ Menunjukkan terjadinya - Memandikan pasien dengan sabun
proses penyembuhan luka dan air hangat
- Kaji lingkungan dan peralatan yang
menyebabkan tekanan
- Observasi luka : lokasi, dimensi,
kedalaman luka, karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi traktus
- Ajarkan pada keluarga tentang luka
dan perawatan luka
- Kolaborasi ahli gizi pemberian diet
TKTP, vitamin
- Cegah kontaminasi feses dan urin
- Lakukan tehnik perawatan luka
dengan steril
- Berikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka
Hindari kerutan pada tempat tidur
32 Gangguan body image NOC: NIC :
berhubungan dengan: ❖ Body image Body image enhancement
Biofisika (penyakit kronis), ❖ Self esteem - Kaji secara verbal dan nonverbal
kognitif/persepsi (nyeri kronis), Setelah dilakukan tindakan keperawatan respon klien terhadap tubuhnya
kultural/spiritual, penyakit, krisis selama …. gangguan body image - Monitor frekuensi mengkritik dirinya
situasional, trauma/injury, pasien teratasi dengan kriteria hasil: - Jelaskan tentang pengobatan,
pengobatan (pembedahan, ❖ Body image positif perawatan, kemajuan dan prognosis
kemoterapi, radiasi) ❖ Mampu mengidentifikasi penyakit
DS: kekuatan personal - Dorong klien mengungkapkan
- Depersonalisasi bagian ❖ Mendiskripsikan secara perasaannya
tubuh faktual perubahan fungsi tubuh - Identifikasi arti pengurangan melalui
- Perasaan negatif tentang ❖ Mempertahankan interaksi pemakaian alat bantu
tubuh sosial - Fasilitasi kontak dengan individu lain
- Secara verbal dalam kelompok kecil
menyatakan perubahan gaya
hidup
DO :
- Perubahan aktual
struktur dan fungsi tubuh
- Kehilangan bagian tubuh
- Bagian tubuh tidak
berfungsi
33 Manejemen regimen terapeutik NOC: NIC :
tidak efektif berhubungan dengan: ❖ Complience Behavior Self Modification assistance
Konflik dalam memutuskan terapi, ❖ Knowledge : treatment - Kaji pengetahuan pasien tentang
konflik keluarga, keterbatasan regimen penyakit, komplikasi dan pengobatan
pengetahuan, kehilangan kekuatan, Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Interview pasien dan keluarga untuk
defisit support sosial selama …. manejemen regimen terapeutik mendeterminasi masalah yang
DS: tidak efektif pasien teratasi dengan kriteria berhubungan dengan regimen pengobatan
- Pilihan tidak efektif hasil: tehadap gaya hidup
terhadap tujuan ❖ Mengembangkan dan - Hargai alasan pasien
pengobatan/program pencegahan mengikuti regimen terapeutik - Hargai pengetahuhan pasien
- Pernyataan keluarga dan ❖ Mampu mencegah perilaku - Hargai lingkungan fisik dan sosial
pasien tidak mendukung regimen yang berisiko pasien
pengobatan/perawatan, ❖ Menyadari dan mencatat - Sediakan informasi tentang
- Pernyataan keluarga dan tanda-tanda perubahan status kesehatan penyakit, komplikasi dan pengobatan yang
pasien tidak mendukung/ tidak direkomendasikan
mengurangi faktor risiko - Dukung motivasi pasien untuk
perkembangan penyakit atau melanjutkan pengobatan yang
skuelle berkesinambungan
DO :
Percepatan gejala-gejala penyakit

34 Kelelahan berhubungan dengan NOC: NIC :


psikologis: kecemasan, gaya hidup ❖ Activity Tollerance Energy Management
yang membosankan, depresi, stress ❖ Energy Conservation - Monitor respon kardiorespirasi
Lingkungan: kelembaban, cahaya, ❖ Nutritional Status: terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
kebisingan, suhu Energy dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan
Situasi: Kejadian hidup yang negatif, Setelah dilakukan tindakan keperawatan hemodinamik dan jumlah respirasi)
Psikologis: Anemia, status penyakit, selama …. kelelahan pasien teratasi - Monitor dan catat pola dan jumlah
malnutrisi, kondisi fisik yang buruk, dengan kriteria hasil: tidur pasien
gangguan tidur. ❖ Kemampuan aktivitas - Monitor lokasi ketidaknyamanan
DS: adekuat atau nyeri selama bergerak dan aktivitas
- Gangguan konsentrasi ❖ Mempertahankan nutrisi - Monitor intake nutrisi
- Tidak tertarik pada adekuat - Monitor pemberian dan efek
lingkungan ❖ Keseimbangan aktivitas samping obat depresi
- Meningkatnya komplain dan istirahat - Instruksikan pada pasien untuk
fisik ❖ Menggunakan tehnik mencatat tanda-tanda dan gejala kelelahan
- Kelelahan energi konservasi - Ajarkan tehnik dan manajemen
- Secara verbal ❖ Mempertahankan interaksi aktivitas untuk mencegah kelelahan
menyatakan kurang energi sosial - Jelaskan pada pasien hubungan
DO: ❖ Mengidentifikasi faktor- kelelahan dengan proses penyakit
- Penurunan kemampuan faktor fisik dan psikologis yang - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
- Ketidakmampuan menyebabkan kelelahan cara meningkatkan intake makanan tinggi
mempertahankan rutinitas ❖ Mempertahankan energi
- Ketidakmampuan kemampuan untuk konsentrasi - Dorong pasien dan keluarga
mendapatkan energi sesudah tidur mengekspresikan perasaannya
- Kurang energi - Catat aktivitas yang dapat
- Ketidakmampuan untuk meningkatkan kelelahan
mempertahankan aktivitas fisik - Anjurkan pasien melakukan yang
meningkatkan relaksasi (membaca,
mendengarkan musik)
- Tingkatkan pembatasan bedrest dan
aktivitas
Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi
relaksasi

35 Resiko ketidak seimbangan NOC : NIC :


elektrolit berhubungan dengan : Fluid Balance Fluid management
Defisiensi volume cairan Hydration timbang popok/pembalut jika diperlukan
Diare Nutritional status : food and fluid pertahankan catatan intake dan output
Disfungsi endokrin Intake yang adekuat
Kelebihan volume cairan monitor status hidrasi (kelembaban
Gangguan mekanisme regulasi Setelah silakukan tindakan keperawatan
membrane mukosa, nadi adekuat,
(mis. Diabetes, insipidus, selama ….x…. diharapkan resiko ketidak
tekanan darah ortostatik,) jika diperlukan
syndrome ketidak tepatan seimbangan elektrolit teratasi dengan
monitor vital sign
sekresi hormone antidiuretic) kriteria hasil : monitor masukan makanan/cairan dan
Disfungsi ginjal Mempertahankan urine output sesuai hitung intake kalori harian
Efek samping obat (mis. dengan usia dan BB , BJ urinenormal, HT kolaborasi pemberian cairan IV
Medikasi, drain) normal monitor status nutrisi
muntah Tekanan darah, nadi, suhu, dalam batas berikan cairan IV pada suhu ruangan
normal dorong masukan oral
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi berikan pengganti nasogatrik sesuai
Elastisitas turgor kulit baik, membrane output
mukosa lembab, tidak ada rasa haus dorong keluarga untuk membantu pasien
berlebih makan
tawarkan snack (jus buah, buah segar)
kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
atur kemungkinan tranfusi

hypovolemia Management
monitor status cairan termasuk intake dan
output cairan
pelihara IV line
monitor tingkat HB dan HCT
monitor tanda vital
monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
monitor berat badan
dorong pasien untuk menambah intake
oral
monitor akan adanya kelebihan volume
cairan

monitor akan adanya tanda gagal ginjal


36 Resiko perdarahan berhubungan NOC : NIC :
dengan : Blood lose severity Bleeding precautions
aneurisme Blood koagulation Monitor tanda-tanda perdarahan
sirkumsisi Catat nilai HB dan HT sebelum dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
defisiensi pengetahuan sesudah terjadi perdarahan
koagulopati intravaskuler selama ….x…. tidak ada tanda-tanda
Monitor nilai lab (koagulasi) yang meliputi
diseminata perdarahan dengan kriteria hasil :
PT, PTT, trombosit
riwayat jatuh Tidak ada hematuria dan hematemesis Monitor TTV ortostatik
gangguan gastrointestinal Kehilangan darah yang berlebih Pertahankan bed rest selama perdarahan
gangguan fungsi hati Tekanan darah dalam batas normal
aktif
koagulopati Tidak ada perdarahan pervagina
Kolaboratif dalam pemberian produk
komplikasi pasca partus Tidak ada distensi abdominal
darah ( platelet atau fresh frozen plasma)
komplikasi terkait kehamilan HB dan HCT dalam batas normal
Lindungi pasien dari trauma yang dapat
( mis placenta previa, Plasma, PT, PTT dalam batas normal
menyebabkan perdarahan
kehamilan mola, solusio Hindari mengukur suhu lewat rectal
placenta) Hindari memberi aspirin dan antikoagulan
trauma Anjurkan pasien untuk meningkatkan
efeksamping terkait terapi intake makanan banyak mengandung vit.
( mis pembedahan, pemberian K
obat, pemberian produk darah, Hindari terjadi konstipasi dengan
defisiensi trombosit, menganjurkan untuk mempertahankan
kemoterapi) intake cairan yang adekuat dan pelembut
feses

Bleeding reduction
Identifikasi penyebab perdarahan
Monitor trend tekanan darah dan
parameter hemodinamik (CVP, pulmonary
capilari/artery wedge pressure)
Monitor status cairan yang meliputi intake
dan output
Monitor penentu pengiriman oksigen ke
jaringan ( Pa

Anda mungkin juga menyukai