Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH : CLINICAL STUDY
HARI/TANGGAL : SABTU/2 JULI 2005
WAKTU : 100 MENIT

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL

I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang pada lembar jawab yang disediakan

II. Pilihlah satu jawaban :


A. Jawaban 1,2,3, benar
B. Jawaban 1 dan 3 benar
C. Jawaban 2 dan 4 benar
D. Jawaban 4 saja benar
E. Jawaban semua benar

III. Jodohkanlah pernyataan dengan jawaban yang tersedia

IV. Pilihlah satu jawaban :


A. Bila pernyataan benar alasan benar ada hubungan sebab akibat
B. Bila pernyataan benar alasan benar tidak ada hubungan sebab akibat
C. Bila pernyataan benar alasan salah
D. Bila pernyataan salah alasan benar
E. Bila pernyataan salah alasan salah

SELAMAT MENGERJAKAN

KASUS I
Ny.T (24 th) P2oo2 Abo, 17 hari yl (12-6-2005) melahirkan anak ke-2nya di Bidan dengan spontan, jenis
kelamin perempuan, BB: 3000 gr/PB: 50cm. AS : 8-9. Pada tgl 29-6-2005 klien merasakan badannya
lemas, panas, perut kembung, tidak bisa bak, lochea warna merah. Oleh suaminya, Ny.T dibawa ke bidan,
sampai di bidan pasien tidak sadarkan diri. Akhirnya di rujuk ke RSSA Malang. Kemudian di rawat di ICU
2hr dengan diagnosa sepsis. Pada tgl 2 Juli 2005 di pindah ke ruang perawatan (R.8).
Data yang diperoleh pada saat ini :
KU lemah, Kesadaran CM, wajah pucat, anemis (Hb 7,5gr/dl). Kontraksi uterus lemah, TFU 3 jari bawah
pusat, lochea masih keluar warna merah, vesika urinaria penuh, kencing sedikit-sedikit. Tanda vital : TD:
100/70mmHg, N: 100x/menit, S: 38C, R: 20x/menit.

1. Bila anda merawat pasien Ny T pada saat ini, seharusnya secara normal lochea yang keluar adalah :
1. Rubra d. Alba
2. Sangoulenta e. Albican
3. Serosa

2. Apa kemungkinan penyebab kelainan dari keluarnya lochea pada Ny T tersebut :


1. Stosel darah lochea 3. Kelainan pembekuan
2. Infeksi puerpuralis 4. Endometritis

3. Tidak adanya kontraksi uterus dan tingginya fundus uteri pada Ny T bisa disebabkan :
1. Endometritis 3. Sub involusi
2. Infeksi puerpuralis 4. Vesika Urinaria penuh

4. Untuk mengatasi masalah bak pada Ny. T dilakukan bladder training. Dibawah in adalah yang benar
untuk tindakan tersebut adalah :
1. Beri minum sebanyak 100 ml setiap jam sekali sebanyak 4 kali
2. Beri minum sebanyak 400 ml setiap jam sekali sebanyak 4 kali
3. Anjurkan bak spontan dan pasang cateter ukur residunya
4. Pasang cateter lalu ukur residunya

1
5. Dari soal no.4. tindakan tersebut dikatakan berhasil bila residunya minimal
a. 200 cc d. 100 cc
b. 250 cc e. 50 cc
c. 150 cc

KASUS II
Ny B.HT (40 th) tgl 22-6-2005 melahirkan anak pertama dengan SCTP indikasi partus kasep dan dirawat di
R.8 Obsgyn. Pada tgl 26-6-205 berdasarkan AP dokter dilakukan perawatan luka dan AJ ½ . Kondisi luka
merah, basah, keluar pus, jahitan membuka, sehingga dilakukan perawatan pagi dan sore. Baru pada
tanggal 30-6-2005 dilakukan secunder hecting. Tanda Vital TD: 130/80 mmHg, N: 80x/menit, R: 20x/menit,
S: 37,5C. KU cukup, Kes CM, tidak anemis, mammae tegang, ASI +, kontraksi uterus baik, TFU 3 jari atas
symphisis, nyeri tekan, lochea kuning kecoklatan. Pasien mengatakan terasa nyeri pada luka bekas jahitan
ulang bila untuk bergerak dan payudaranya terasa penuh. Pasien juga belum meneteki bayinya.

6. Bila anda melakukan pengkajian tgl 30-6-2005, kemungkinan masalah keperawatan yang muncul pada
Ny BHT adalah :
1. Resiko terjadinya bendungan ASI 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
2. Cemas karena proses penyembuhan luka operasinya 4. Resiko penyebaran infeksi

7. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi, dibawah ini adalah intervensi yang bias
dilakukan pada Ny BHT adalah :
1. Menjaga personal hygiene 3. Perawatan luka secara septic aseptic
2. Melanjutkan kolaborasi pemberian AB 4. Pemeberian ekstra protein

8. Pada proses persalinan ini Ny BHT adalah kategori primitua

Sebab
Usia Ny BHT pada saat ini dalam bidang obstetric adalah golongan resiko tinggi

KASUS III
Ny T (62th) saaat ini dirawat di R.9 RSSA dengan diagnosa medis Ca Cerviks Grade IIA yang direncanakan
operasi. Hasil pengkajian :
- Pasien sejak 1 th yl flour albus, berbau, warna kuning, gatal. Dibawa ke dokter dan diberi obat,
sembuh.Tetapi dalam 2 bulan ini keputihan itu dirasakan semakin bertambah yang disertai keluar
darah. Akhirnya periksa ke RS dan dilakukan biopsy
- Pasien mempunyai 5 orang putra yang sudah besar-besar dan berumah tangga. Pernah Akseptor KB
IUD, 10 th yl. Pernah keguguran yang tidak di curettage yang akhirnya infeksi kandungan. Pada saat
ini pasien sudah menopause sejak berumur 54 th, sehingga bila berhubungan dengan suami teasa
nyeri dan berdarah.
- Riwayat jatuh 3x dan fraktur pada kaki kiri yang dirasakan nyeri sampai sekarang sehingga kalau
berjalan menggunakan kruk. Pada saat ini pasien dirawat bersama dengan dokter cardiologi karena
penyakit jantungnya.
Hasil pemeriksaan fisik :
KU cukup, Kes CM, TD: 140/90mmHg, N: 100x/menit, R:20/menit, S: 36C, tidak anemis (Hb: 10gr/dl) pada
kaki kiri terlihat bengkak pada persendian dan nyeri bila digerakkan, genetalia masih mengeluarkan darah
warna merah sedikit-sedikit.

9. Apa kemungkinan faktor predisposisi terjadinya Ca Cerviks pada kasus Ny.T diatas :
1. Riwayat infeksi kandungan 3. Flour albus dan keluar darah
2. Riwayat abortus tanpa curettage 4. Grande multipara

10. Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosa Medis pada kasus Ny T adalah :
a. Pemeriksaan laborat kimia darah d. Pemeriksaan foto Rongent
b. Pemeriksaan laborat darah lengkap e. Pemeriksaan Lab Bipsi
c. Pemeriksaan USG

11. Kasus Ny T adalah jenis kasus terminal, pada saat in Ny S berada pada tahap apa ?
a. Bergaining d. Depresi
b. Anger e. Acceptain
c. Denail

2
12. Kemungkinan masalah keperawatan yang ada pada Ny S saat ini adalah :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada kaki 3. Resiko komplikasi dari proses penyakitnya
2. Keterbatasan gerak secara partial 4. Kecemasan mau operasi

13. Ny. Anita hamil 9 bulan dengan polihidramnion. Pada saat ini merasakan kenceng-kenceng dan keluar
darah lendir kemudian diawa ke Kaber. Proses persalinan pada kasus Ny Anita tersebut mempunyai
resiko seperti dibawah ini
1. Kemacetan persalinan 3. KPD
2. Dysfungsi contraction 4. Tali pusat menumbung

Ny. Ayu (29 th) GII P1oo1 Abooo datang ke Ruang Bersalin RSSA diantar keluarganya. Ny Ayu mengeluh
kenceng-kenceng pada perutnya sejak 3 jam yl. Keluar lendir darah sejak 2 jam yl. Hasil VT didapatkan
pembukaan 2cm, ketuban intak, effacement 50%, HPHT 20 Agustus 2005. Pemeriksaan Tanda-tanda
Vital : TD: 110/80 mmHg, S: 36,5C, N: 80x/menit. R: 20x/menit

14. Kala persalinan pada NY.Ayu adalah :


a. Kala I fase latent d. Kala II
b. Kala I fase aktif e. Kala II
c. Kala I fase transisi

15. Status obstetrikus yang harus dikaji pada NY. Ayu adalah :
1. Tinggi Fundus Uteri 3. Denyut Jantung Janin
2. Tanda-tanda Vital 4. Refleks-refleks fisiologis

16. Taksiran persalianan pada Ny Ayu adalah :


a. 17 April 2005 d. 23 Juni 2005
b. 27 April 2005 e. 23 Juli 2005
c. 27 Mei 2005

17. Berdasarkan pemeriksaan Leopold pada Ny Ayu, Fundus Uteri teraba lunak, punggung janin berada
pada bagian kanan ibu, kepala telah masuk pap. Maka saat dilakukan pemeriksaan kesejahteraan
janin, DJJ akan terdengar jelas pada :
a. Perut kiri ibu diatas umbilicus d. Perut kanan ibu dibawah umbilicus
b. Perut kiri ibu dibawah umbilicus e. Atas symphisis
c. Perut kanan ibu diatas umbilicus

18. Intervensi keperawatan berikut ini manakah yang akan dilakukan perawat selama kala III persalinan ?
1. Mengambil specimen urine dan uji laboratorium lainnya
2. Mengkaji kontraksi uterus selama 30 menit
3. Memandu mengejan klien yang efektif
4. Meningkatkan interaksi orang tua –bayi

19. Laporan perawatan intra partum antara lain :


1. Waktu kelahiran bayi dan plasenta
2. Nilai APGAR menit ke-1 dan ke-5
3. Tindakan perawatan segera yang dilakukan pada neonatus
4. Luasnya dan perbaikan laserasi atau episiotomi

Ny Ida (29 th) P1oo1 Abooo, post partum spontan Belakang kepala, 24 jam yl. Pemeriksaan fisik : Keadaan
umum cukup, Kes CM, keadaan nipple menonjol, mammae tegang, collostrum sudah keluar,, TFU 2 jari
bawah pusat, lochea +, terdapat luka episiotomy mediolateral.Tanda Vital TD : 120/90 mmHg, N: 88x/menit,
S: 37C, R: 20x/menit

20. Jenis lochea pada Ny Ida seharusnya adalah :


a. Lochea alba
b. Lochea rubra
c. Lochea sanguolenta
d. Lachea serosa
e. Lochea purulenta

3
21. Adaptasi psikososial yang dialami Ny Ida adalah :
a. Early post partum d. Taking hold
b. Immediate post partum e. Letting go
c. Taking in

22. Hal yang harus dikaji pada perineum Ny Ida adalah :


1. Keadaan jahitan episiotomi 3. Adanya nyeri perineum
2. Edema pada vulva dan perineum 4. Hematoma

23. Pendidikan kesehatan yang harus diberikan pada Ny Ida antara lain:
1. Anjurkan klien untuk membersihkan puting susu dengan sabun setiap mandi
2. Beri dorongan dan Bantu klien untuk menyusui bayinya
3. Anjurkan klien melakukan ambulasi aktif setelah 2x24 jam pasca persalinan
4. Demonstrasikan cara perawatan bayi baru lahir

24. Ketika mengkaji denyut jantung Bayi Baru Lahir, dianggap normal pada bayi yang sedang tidur
adalah:
a. 80 kali per menit d. 140 kali per menit
b. 100 kali per menit e. 160 kali per menit
c. 120 kali per menit

25. Kelompok refleks Bayi Baru Lahir yang ada pada waktu lahir dan tetap tidak berubah sampai dewasa
adalah :
a. Berkedip, batuk, rooting dan muntah d. Startle, batuk, rooting dan muntah
b. Berkedip, batuk, bersin dan muntah e. Melangkah, batuk, rooting dan
muntah
c. Morro , batuk, rooting dan muntah

Kasus
An. D, laki-laki, usia 5 bulan, masuk Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas dan An. D terlihat
biru. Ibu klien mengatakan An. D mengalami biru-biru sejak lahir pada seluruh tubuh terutama
pada jari-jari tangan dan kaki yang bertambah berat sehari sebelum masuk Rumah Sakit. Nafas
klien berbunyi grok-grok. Sekret jalan nafas (+). Ronchi (+) di semua lapang paru. Stridor (+). RR
78x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium : SaO2 38,4%, PO2 20,5 mmHg, PCO2 44,5 mmHg,
HCO3 30,4 mEq/L. Ibu klien mengatakan An. D mau minum susu formula tapi hanya sedikit dan
BB klien terus turun.

26. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada An. D adalah :


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Gangguan pertukaran gas
3. Gangguan perfusi jaringan
4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

27. Data yang harus ditambahkan untuk mendukung diagnosa gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan b.d dispnea, penurunan curah jantung, ketidakadekuatan transport
oksigen dan nutrisi ke jaringan adalah :
1. BB klien sebelum masuk RS 3. BB ideal klien
2. BB klien sekarang 4. Warna mukosa bibir

28. Intervensi untuk diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan
sekret, hambatan pengeluaran sekret pada An. D adalah :
1. Ukur tanda-tanda vital 3. Lakukan clupping dan fibrasi pada dada
2. Atur posisi semi fowler 4. Berikan obat pengencer dahak

29. Rasional melakukan clupping dan fibrasi pada dada An. D adalah untuk :
1. Membantu melepaskan sekret yang melekat di paru
2. Membantu ekspansi dinding dada dan paru
3. Mempermudah pengeluaran sekret
4. Membantu mengencerkan dahak

4
30. Kriteria evaluasi untuk diagnosa gangguan pertukaran gas b.d penurunan curah jantung,
defek jantung pada An. D adalah :
1. Ekspansi dada maksimal 3. RR 25-40x/menit
2. Nadi 80-150x/menit 4. AGD dalam rentang normal

Kasus
An. B, laki-laki, usia 4 tahun, masuk RS dengan keluhan batuk, pilek, tubuh sangat lemah, kurus,
kulit keriput, jaringan sub kutan hilang. Ibu klien mengatakan BB An. B terus turun mulai umur 4
bulan dan juga mulai susah untuk makan dan minum. An. B hanya makan bubur sumsum mulai
umur 4 bulan. An. B punya alergi telur dan jarang makan ikan karena harganya mahal. Klien
terpasang NGT. Mata klien cekung.

31. Masalah keperawatan utama pada An. B adalah :


a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Gangguan integritas kulit
c. Kekurangan volume cairan
d. Kurang pengetahuan orang tua tentang kondisi dan kebutuhan nutrisi yang adekuat
e. Gangguan tumbuh kembang

32. Data yang harus ditambahkan untuk mendukung masalah keperawatan utama pada An.B
adalah
a. BB badan anak c. Kondisi mukosa anak e. Keadaan otot klien
b. Turgor kulit anak d. Pengetahuan ibu tentang gizi anak

33. Intervensi untuk diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
b.d tidak adekuatnya intake nutrisi adalah :
1. Berikan intake makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
2. Selingi waktu antar makan dengan makanan kecil yang tinggi kalori dan protein
3. Lakukan pemeriksaan laboratorium : protein total
4. Pemberian obat penunjang nafsu makan

34. Rasional pemberian makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin pada An. B adalah :
1. Menjamin keadekuatan asupan nutrisi 3. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak
2. Untuk keberhasilan terapi 4. Mencegah intoleransi makanan

35. Kriteria evaluasi untuk diagnosa gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d tidak
adekuatnya intake nutrisi pada An. B adalah :
1. Ketebalan lipat tricep : 5,8-13,8 mm 3. LILA : 14,9-19 cm
2. Konjungtiva tidak anemis 4. Rambut hitam dan kuat

36. Manifestasi klinis sindroma nefrotik dibawah ini benar kecuali :


a. Hematuri c. Pucat e. Anorexia
b. Disuria d. Proteinuria

37. Komplikasi nefrotik sindroma dibawah ini yaitu:


1. Hypovolemi 3. Trombosis Vena
2. Infeksi 4. Nyeri Abdomen

KASUS
An. P; 5,5 tahun; BB 16 kg, MRS dengan wajah sembab sebelah kiri dan kedua kaki bengkak
pitting edema +, batuk +, pilek+, TD: 100/70 mmhg, HR : 84 x/mnt, RR : 32 x/mnt, t: 36,4 C,
lemak sub kutan tipis, An. P tampak lemah. Hasik px. Lab Albumin 1,6 mg/dl, globulin 2,7 mg/dl

38. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada kasus diatas ialah kelebihan volume cairan
yang didukung oleh data di bawah ini kecuali :
1. Edema ekstremitas bawah 3. Albumin 1,6 mg/dl
2. BB 16 kg 4. Lemak sub kutan tipis

5
39. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah keperawatan diatas
ialah :
1. Kaji perubahan edema 3. Batasi masukan cairan dengan cermat
2. Perhatikan warna dan tekstur kulit 4. Jaga kelembapan bibir

40. Jenis pemeriksaan laboratorium dibawah ini yang mungkin dilakukan ialah:
1. Pemeriksaan darah 3. Pemeriksaan urin
2. Biopsi ginjal 4. Pemeriksaan feses

Kasus
An. A, laki-laki, usia 5,5 tahun masuk RS dengan keluhan pada sore dan malam hari anak panas
tapi turun pada pagi hari, batuk dan muntah-muntah. Klien tampak lemah dan hanya berbaring di
tempat tidur. Klien makan disuapi ibunya. Ibu klien mengatakan nafsu makan klien berkurang.
Hasil pemeriksaan tes widal tipus O (+), H (-), A (-), B (-).

41. Data yang dapat mendukung kemungkinan An. A menderita demam typhoid adalah :
1. Bibir kering dan pecah-pecah 3. Timbul bintik merah pada kulit
2. Lidah ditutupi selaput putih 4. Anoreksia

42. Penatalaksanaan untuk mengatasi masalah nutrisi pada An. A antara lain adalah :
1. Pemberian cairan dan kalori adekuat 3. Pemberian makanan yang tidak iritatif
2. Pemberian nutrisi tinggi protein 4. Pemberian nutrisi tinggi serat

43. Pada An. A terkaji diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum,keletihan.
Intervensi untuk diagnosa tersebut antara lain adalah :
1. Anjurkan anak menghabiskan makanan yang diberikan
2. Motivasi anak untuk beristirahat bila lelah
3. Berikan lingkungan yang tenang
4. Kaji toleransi fisik anak

44. Rasional tindakan menganjurkan anak menghabiskan makanan yang diberikan untuk
mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas adalah :
a. Untuk meningkatkan istirahat. d. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
b. Untuk memulihkan tenaga e. Mendorong kepatuhan terhadap program terapi
c. Untuk memberikan tambahan energi

45. Pada An. A titer O (+). Terkadang pada pemeriksaan widal dengan infeksi E. colli, titer yang
meningkat atau hasilnya positif adalah
1. Titer A 3. Titer B
2. Titer O 4. Titer H

KASUS
An. S, 3 tahun, BB 13 kg, MRS dengan diare selama 2 hari sebanyak 20x/hari, diare warna
kuning, konsistensi cair, lendir +, muntah +, muntah setiap kali mami, badan panas 38°C, batuk
pilek +, mata cowong +, bibir tampak kering, anak tampak rewel. .Dari pemeriksaan didapatkan
data HR 132 x/mnt, RR 32 x/mnt, conjunctiva anemis +, pemeriksaan laboratorium leukosit
11.900.

46. Berdasarkan data-data diatas masalah keperawatan utama yang mungkin muncul pada kasus
diatas ialah:
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Kecemasan
d. Defisit perawatan diri
e. Gangguan ADL

6
47. Data-data apa saja yang mendukung masalah keperawatan pada no.1 diatas:
1. Mata cowong 3. HR 132 x/mnt
2. Conjunctiva anemis 4. BB 13 kg

48. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah keperawatan yang
muncul yaitu :
1. Anjurkan kepada ibu untuk tetap memberikan ASI
2. Observasi dan catat intake output
3. Anjurkan keluarga untuk memberikan diet yang tepat.
4. Timbang BB anak

49. Kemungkinan diare yang terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun disebabkan oleh hal-hal
dibawah ini :
a. Bronchopneumonia d. Alergi terhadap makanan
b. Infeksi oleh salmonella typhi e. Infeksi oleh E.Coli
c. Intoleransi laktosa

50. Komplikasi dari Diare dibawah ini kecuali :


a. Hipokalemia d. Malnutrisi
b. Kejang e. Penurunan hematokrit
c. Hipovolemi

51. Rencana tindakan keperawatan dalam strategi pelaksanaan akan tergambar pada fase
a. Praorientasi d. Terminasi
b. Orientasi e. Perkenalan
c. Kerja

52. Dalam riwayat penyakit sekarang pada pengkajian keperawatan kesehatan jiwa harus mencakup
1. Waktu 3. Apa yang dilakukan
2. Gejala 4. Hasil

53. Tidak adanya perubahan roman muka pada saat stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan
disebut afek emosi
a. Datar d. Inadekuat
b. Tumpul e. Ambivalensi
c. Labil

54. Pada pengkajian arus pikir pada klien gangguan jiwa didapatkan jawaban yang berbelit-belit tapi
sampai pada tujuan pembicaraan disebut :
a. Logore d. Sirkumtansial
b. Afasia e. Inkoheren
c. Tangensial

55. Pada pengkajian bentuk pikir didapatkan data cara berpikir klien berdasarkan
lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya sendiri. Bentuk pikir yang sesuai data diatas disebut
a. Realistik d. Derealistik
b. Nonrealistik e. Allenasi
c. Autistik

56. Respon paling maladaptive dari konsep diri adalah :


a. Aktualisasi diri d. Depersonalisasi
b. Konsep diri positif e. Harga diri rendah
c. Kerancuan identitas

57. Manfaat pengukuran tinggi badan dan berat badan adalah :


1. Strategi pendekatan dengan klien 3. Mengetahui kebutuhan klien
2. Mengetahui nutrisi klien 4. Menentukan dosis obat

7
58. Pada saat seorang klien melakukan pengkjajian tiba-tiba klien menguap dan tidur. Pada kondisi ini
yang terganggu kwalitas kesadaran klien adalah :
a. Limitasi d. Hipnosa
b. Relasi e. Disosiasi
c. Pola tidur

59. Seseorang yang mengalami ansietas tingkat ini biasanya lapang persepsinya meningkat, memotivasi
belajar dan menghasilkan kreativitasnya. Maka ansietas ini berada pada tingkat
a. Antisipasi d. Berat
b. Ringan e. Panik
c. Sedang

60. Nilai dan keyakinan spiritual dapat dikaji pada :


1. Perawat 3. Klien
2. Keluarga 4. Tetangga

61. Tujuan API adalah :


1. Meningkatkan kemampuan mendengar 3. Memberi dasar belajar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi 4. Meningkatkan kepekaan perawat

62. Dalam API yang perlu dituliskan pada lingkungan meliputi hal-hal berikut yaitu :
1. Tempat interaksi 3. Posisi mahasiswa dan klien
2. Situasi tempat interaksi 4. Penampilan klien

63. API terdiri atas


1. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan
perawat
2. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
3. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4
4. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

64. Berikut ini yang benar mengenai rasional


1. Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal
2. Merasionalkan tindakan berdasarkan subjektifitas perawat
3. Dapat diambil dari teori komunikasi
4. Tidak harus berdasarkan ungkapan pakar

65. Evaluasi/validasi pada fase orientasi pada pertemuan kedua meliputi :


1. Evaluasi perasaan 3. Evaluasi PR
2. Menyatakan hasil observasi 4. Evaluasi kesehatan klien

66. Kontrak pada fase orientasi terdiri atas


1. Topik 3. Tempat
2. Waktu 4. Tujuan

67. Seorang perawat menanyakan yang berbaju putih itu siapa kepada kliennya. Hal ini digunakan untuk
mengkaji orientasi klien terhadap :
a. Waktu d. Warna
b. Tempat e. Kondisi
c. Orang

68. Perawat melanjutkan pertanyaan “Sekarang bapak dimana?”, hal ini digunakan untuk mengkaji
orientasi klien terhadap
a. Waktu d. Warna
b. Tempat e. Kondisi
c. Orang

69. “Apa yang menyebabkan bapak dibawa kesini?”, Pertanyaan ini dapat mengkaji data :
1. Daya tilik diri 3. Alasan masuk
2. Kemampuan penilaian 4. Faktor predisposisi

8
70. Pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan adanya suatu rangsangan yang jelas dari luar diri
klien pada panca indera pada saat sadar, karena adanya gangguan pada panca indera maka penilaian
yang salah terhadap rangsang tersebut,. Disebut :
a. Halusinasi d. Ilusi
b. Fantasi e. Derealisasi
c. Waham

71. Perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak menurut kenyataan, disebut :
a. Halusinasi d. Ilusi
b. Fantasi e. Derealisasi
c. Waham

72. Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai
dengan kenyataan, disebut :
a. Kebesaran d. Nihilistik
b. Hipokondrik e. Kejaran
c. Curiga

73. Komponen API adalah :


1. Komunikasi verbal 3. Analisa berpusat pada perawat
2. Komunikasi non verbal 4. Rasional

74. Proses pikir terdiri dari


1. Arus pikir 3. Bentuk pikir
2. Isi pikir 4. Kontrol pikir

75. Dalam pengkajian hubungan sosial meliputi :


1. Tempat minta bantuan 3. Keterlibatan dalam kelompok
2. Kelompok yang mengikuti 4. Pandangan kelompok terhadap klien

Klien Ny M 78 tahun saat ini aktivitasnya hanya duduk dan sesekali berjalan-jalan. Klien mengatakan
bahwa keadaan ini telah berlagsung sejak 2 minggu yang lalu. Klien mengeluh nyeri bila kakinya
digerakkan apalagi saat berjalan. Klien dapat melakukan semua kegiatannya kecuali mandi.

76. Masalah utama yang timbul pada Ny M adalah:


a. gangguan mobilisasi d. resiko cedera
b. gangguan pemenuhan ADL e. nyeri
c. gangguan nutrisi

77. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada masalah keperawatan di atas adalah
a. Bantu klien dalam berpindah
b. Bantu klien dalam memenuhi ADLnya
c. Menganjurkan klien menghabiskan porsi makan yang diberikan
d. Hindarkan factor resiko cedera
e. Berikan kompres pada bagian yang sakit

78. Indeks Katz pada klien di atas adalah :


a. A d. D
b. B e. E
c. C

9
Tn M 65 tahun, mantan pejabat pemerintah, tinggal bersama istri di rumahnya. Kegiatan sehari-hari tn
M adalah melakukan pekerjaan rumah. Para tetangga Tn M mengatakan bahwa Tn M jarang sekali
ikut kegiatan bersama warga. Menurut Tn M, ia malu untuk ikut kegiatan warga karena dulu saat masih
bekerja dia jarang ikut kegiatan warga.

79. Masalah utama pada klien di atas adalah :


a. gangguan pemenuhan ADL d. ketidakberdayaan
b. gangguan interaksi social e. gangguan komunikasi verbal
c. keputusasaan

80. Hal-hal yang dapat perawat lakukan untuk mengatasi masalah utama di atas adalah :
a. Bantu klien dalam pemenuhan ADLnya
b. Bantu klien untuk bergabung dengan kegiatan warga
c. Bantu klien untuk menumbuhkan harapan
d. Bantu klien untuk eksplorasi kemampuannya
e. Bantu klien dalam berkomunikasi dengan warga sekitar

81. Di bawah ini yang bukan merupakan factor resiko terjadinya depresi pada lansia adalah :
a. factor kepribadian pramorbid d. penelitian kembar
b. regulasi neuroendokrin e. latar pendidikan
c. faktor neuroanatomis

Ny. X, 88 tahun, mengalami demensia sejak lima tahun lalu. Klien tidak dapat mengingat waktu dan tempat
dia berada sekarang ini tetapi masih bisa diajak bercakap-cakap. Kegiatan ADL dibantu pengasuh seperti
berpakaian, mandi, makan.

82. Tahap demensia klien diatas adalah :


a. Mild d. profound
b. Moderate e. terminal
c. Severe

83. Nilai 13 pada penilaian MMSE adalah termasiuk demensia tahap :


a. mild d. profound
b. moderate e. terminal
c. severe

84. Ketidakmampuan klien demensia dalam melakukan ADL secara mandiri kemungkinan berhubungan
dengan
a. gangguan kognitif d. penyakit kronik
b. kelemahan e. gangguan memori
c. gangguan perilaku

85. Indeks Katz pada Ny X adalah :


a. A d. D
b. B e. E
c. C

86. Hal-hal di bawah ini adalah benar tentang demensia, kecuali :


a. terjadinya dua atau lebih gangguan progresif pada domain fungsi kognitif
b. gangguan biasanya berhubungan dengan ADL
c. trauma kepala merupakan factor resiko
d. hanya terjadi gangguan memori
e. adanya riwayat keluarga yang demensia merupakan factor resiko

10
87. Factor resiko terjadinya demensia pada lansia adalah, kecuali :
a. penuaan d. pendidikan rendah
b. trauma kepala e. ADL
c. riwayat keluarga dengan demensia

Ny R 89 tahun, tinggal di panti. Klien dapat melakukan kegiatan sehari-harinya secara mandiri. Setelah
dilakukan pengkajian, didapatkan bahwa klien mengalami gangguan penglihatan dan tidak mengalami
kacamata.

88. Hal-hal yang dapat dilakukan perawat untuk menangani klien dengan gangguan penglihatan adalah ,
kecuali :
a. menganjurkan memakai alat Bantu penglihatan seperti kacamata
b. menyediakan penerangan yang baik pada malam hari
c. menganjurkan klien untuk mematikan lampu kamar saat tidur
d. membuat tulisan dengan huruf yang lebih besar
e. menganjurkan klien untuk membuka mata perlahan-lahan saat bangun tidur

89. Indeks Katz pada klien di atas adalah :


a. A d. D
b. B e. E
c. C

90. Hal-hal yang dapat perawat lakukan untuk merawat klien dengan inkontinensia urine adalah, kecuali :
a. menganjurkan klien untuk mengganti baju saat basah
b. menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan kamar dan tempat tidur
c. membuat jadwal klien untuk BAK
d. memberikan latihan Kaegell
e. menganjurkan klien menjaga jarak dengan teman agar teman tidak terganggu

91. Cara yang benar saat berbicara dengan klien gangguang pendengaran adalah :
a. keras
b. tepat di samping telingan klien
c. cukup pelan saja
d. gerak bibir jelas dan tidak keras
e. keras dan tepat di samping telingan klien

Ny L 75 tahun, saat ini terbaring di tempat tidur dengan alasan pusing setelah jatuh minggu lalu. Klien
mengatakan tiga bulan lalu juga jatuh tapi tidak sampai fraktur. Klien tidak dapat bangun dari tempat tidur
tetapi mampu makan dan berpakaian tanpa bantuan pengasuh

92. Hal-hal yang dapat perawat lakukan untuk klien di atas adalah, kecuali :
a. mambantu kegiatan ADL klien
b. memberi penjelasan tentang resiko cedera jatuh
c. mengkaji factor resiko klien
d. menganjurkan klien meminta bantuan teman untuk kegiatan ADLnya
e. menjaga lantai tidak licin

93. Indeks Katz pasien di atas adalah :


a. B d. E
b. C e. F
c. D

11
94. Factor resiko klien osteoporosis adalah :
1. riwayat keluarga dengan osteoporosis3. imobilisasi
2. menopause dini (<45 tahun)4. menstruasi terlambat (>16 tahun)

95. Pengkajian mata pada klien dengan ganggua penglihatan adalah


1. lapang pandang 3. penampilan eksternal
2. pupil 4. gerak mat

96. Di bawah ini yang merupakan factor penyebab dari gangguan pendengaran pada lansia :
1. hipertensi
2. hiperlipidemia
3. penyakit kardiovaskular
4. ketidakseimbangan kadar neurotransmitter

97. Factor resiko osteoartritis adalah :


1. usia 3. gangguan metabolik
2. obesitas 4. meningkat pada laki-laki

98. Penanganan osteoartritis di bawah ini adalah :


1. kompres hangat atau dingin 3. relaksasi
2. olahraga 4. pemberian acetaminophen

99. Hal yang perawat lakukan dalam untuk klien dengan masalah kebersihan mulut adalah :
1. jadwalkan waktu untuk membersihkan mulut
2. bantu klien bila kesulitan dalam melakukan kebersihan mulut
3. diskusikan bersama klien tentang hubungan antara kebersihan mulut dan kesehatan tubuh
4. diskusikan bersama klien akibat-akibat tidak terjaganya kebersihan mulut

100. Tindakan untuk menangani klien lansia dengan gagal jantung adalah :
1. perbaikan kondisi yang memperberat kondisi jantung
2. modifikasi gaya hidup
3. terapi farmakologi
4. operasi

12

Anda mungkin juga menyukai