Anda di halaman 1dari 46

Majalah Internal - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

WARTA MINERBA
EDISI XV ▪ APRIL 2013

Majalah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

Meningkatkan
Kinerja Sub Sektor
Minerba
Kegiatan Prioritas &
Srategis DJMB 2013
04
Menata IUP, Membenahi
Industri Minerba
18
Simino: Energi Alternatif
dari Batubara
44 Bauma
Exhibition
Pameran internasional di
Jerman yang dioptimalkan
untuk meraih peluang
investasi di Indonesia.

Hal 22
DAFTAR ISI
02

DAFTAR ISI

artikel minerba
04 Kegiatan Prioritas dan Strategis DJMB 2013

12 Penyusunan SMKP Mineral dan Batubara

18 Menata IUP, Membenahi Industri Minerba

liputan warta
22 Bauma Exhibition 2013

28 Dialog Pertambangan Indonesia - Jepang

32 Malam Penganugerahan Performance Award Kinerja RKAB 2012

38 Konsolidasi Nasional Mempercepat Peningkatan Nilai Tambah

info minerba
42 Etalase Potensi Bisnis Nasional di Batam Trade Expo 2013

42 Jambi Emas Expo 2013, Mencanangkan Ekonomi Emas di Jambi

43 Ajang Promosi Industri Lokal, Sumbagsel Expo & Forum

si mino
44 Energi Alternatif dari Batubara

Cover Story
Cover ini mewakili semangat mencapai kinerja terbaik
yang hanya dapat diperoleh dengan perjuangan
maksimal.
PENGATAR REDAKSI
03

Pengantar Redaksi
Warta Minerba Edisi XV
EMAIL: wartambp@djmbp.esdm.go.id WEBSITE: www.djmbp.esdm.go.id

Salam redaksi, “Kegiatan Prioritas Dan Strategis Jangan lewatkan pula serunya
Ditjen Mineral Dan Batubara Tahun pameran internasional di Jerman
Warta Minerba Edisi XV ini 2013”. (Bauma Exhibition) yang membawa
merupakan terbitan warta pertama angin segar potensi investasi ke
di tahun 2013. Kami segenap tim Masalah perizinan juga perlu Indonesia. Mino juga masih hadir
warta mengucapkan “Selamat Tahun disoroti karena masih banyak yang kini berceloteh tentang energi
Baru 2013” bagi pembaca semuanya. terjadi kesalahpahaman tentang alternatif batubara.
Semangat tahun baru semangat implementasi UU Minerba. Pada
kinerja baru sesuai dengan tema artikel berjudul “Menata IUP, Para pembaca budiman,
warta kali ini yaitu “Meningkatkan Membenahi Industri Minerba”,
Kinerja Sektor Minerba”. penulis memaparkan upaya yang Sekali lagi kami mengajak pembaca
terus dilakukan pemerintah untuk menjelajah warta minerba,
Semangat tahun baru ini menular membenahi industri pertambangan dengan harapan warta minerba
pada seluruh pimpinan dan pegawai di Indonesia. dapat selalu memberikan kepuasan
Ditjen Minerba dengan mengadakan kepada seluruh pembaca. Akhirul
sinkronisasi kegiatan dan progam Untuk kedua kalinya, DJMB kata kami mengucapkan terima
yang ditujukan untuk menyelaraskan memberikan apresiasi kepada PKP2B kasih kepada pembaca setia warta
kegiatan dan program yang ada Tahap Pra Produksi dan Produksi minerba.
di lingkungan DJMB. Tulisan yang dalam bentuk penghargaan RKAB
berkaitan dengan hal tersebut dapat Award. Tim Redaksi
dinikmati dalam artikel yang berjudul

warta minerba warta minerba


Diterbitkan oleh Redaktur Pelaksana Sekretariat
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Yanna Hendro Kuncoro, ST Nurmala Parhusip, B.Sc
Dra. Samsia Gustina, Msi Sri Kusrini
Penasehat Benny Hariyadi, ST Iko Desy Anggareni, SH
Dr. Ir. Thamrin Sihite Wawan Supriawan, SH
Penulis Artikel Ir. Hildah, MM
Penanggung Jawab Agus Yuliyanto, MM, MT Salman Akira Togi, SM
Ir. Harya Adityawarman Andri B. Firmanto
Dra. Samsia Gustina, MSi Desain & Layout
Koordinator Redaktur Dodik Ariyanto Irfan K. ST
Ir. Sujatmiko Jajat Sudrajat
Fadli Ibrahim, SH Krisdanyolan Simarmata, ST Alamat Redaksi
Chaerul A. Djalil, S.Sos Muhammad Nasarudin, S.Kom Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 10 Jakarta 12870
Sony Heru Prasetyo Telp: +62-21 8295608
Toto Sundoro Fax: +62-21 8315209, 8353361
Editor
Yulianto Trinugroho, ST
Drs. Tri Priyono, MT
Helmi Nurmalaiki, SH Website
Drs. Rokhmadin Fotografer www.djmbp.esdm.go.id
Rina Handayani, ST Suhadi
Irfan. K, ST Satyo Naresworo, S.IP E-mail
wartambp@djmbp.esdm.go.id
ARTIKEL MINERBA
04

Kegiatan Prioritas dan Strategis


Ditjen Mineral & Batubara
Tahun 2013

S
umber daya mineral dan batubara tergolong
sumber daya alam yang tidak terbarukan
(non renewable) yang dikuasai oleh negara.
Dengan demikian, pengelolaannya harus memberi
nilai tambah bagi perekonomian nasional guna
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolaan pertambangan mineral dan
batubara dilakukan dengan berazaskan manfaat, keadilan dan keseimbangan,
serta keberpihakan kepada kepentingan bangsa. Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara. UU Minerba tersebut mewajibkan pemegang IUP dan
IUPK melakukan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

MUHAMMAD NASARUDIN, S.KOM

Staf Bagian Rencana dan Laporan, Setditjen


MinerbaA
ARTIKEL MINERBA
05

Dalam rangka meningkatkan kontribusi Selanjutnya, pelaksanaan kebijakan


sub sektor mineral dan batubara bagi pengelolaan mineral dan batubara tahun PROGRAM
perekonomian nasional, Ditjen Minerba 2013 dilakukan melalui: (1) Mendorong & KEGIATAN
menetapkan beberapa arah kebijakan dalam pengembangan nilai tambah produk komoditi
pengembangan sektor pertambangan. hasil tambang; (2) Melaksanakan peningkatan DITJEN
pembinaan dan pengawasan pada kegiatan
Diantaranya: (1) melaksanakan prioritas
pemenuhan mineral dan batubara untuk pertambangan; (3) Penyelesaian Rekonsiliasi MINERBA
kebutuhan dalam negeri; (2) memberikan IUP (4) Penyelesaian Renegosiasi Amandemen DILAKUKAN
kepastian dan transparansi dalam kegiatan KK dan PKP2B; (5) Mendorong peningkatan
pertambangan; (3) melaksanakan investasi dan optimalisasi penerimaan negara BERDASAR-
melalui peningkatan kerjasama dengan
peningkatan pengawasan dan pembinaan;
instansi terkait (Pemda, BPK, BPKP, Kemenkeu KAN UUD
(4) mendorong peningkatan investasi
dan penerimaan negara; (5) mendorong
dan KPK); (6) Memberikan kepastian dan 45, RPJP,
transparansi di dalam kegiatan usaha
pengembangan nilai tambah produk komoditi
hasil tambang; dan (6) mempertahankan
pertambangan dengan regulasi pendukung RPJM, DAN
UU No. 4/2009 (Permen dan Kepmen) dan
kelestarian lingkungan melalui pengelolaan (7) Menjamin keamanan pasokan batubara RENSTRA.
dan pemantauan lingkungan termasuk dalam negeri melalui Domestic Market
reklamasi dan pasca tambang. Keenam Obligation (DMO).
arah kebijakan tersebut menjadi pijakan di
dalam penetapan program dan berbagai Program dan kegiatan Ditjen Mineral dan
kegiatan dalam rangka mendorong Batubara tersebut dilakukan berdasarkan
optimalisasi manfaat minerba dalam kerangka Amanat UUD 1945, RPJP, RPJM dan Renstra.
pembangunan nasional. Berikut gambar alur kebijakan subsektor
mineral dan batubara di atas.

Alur Kebijakan Subsektor Mineral dan Batubara


ARTIKEL MINERBA
06

Four Track Strategy Kementerian ESDM

Peran subsektor mineral dan batubara untuk mewujudkan nilai tambah komoditi tambang dan neraca perdagangan
pembangunan nasional diimplementasikan dengan four track (produksi, ekspor dan domestik).
strategy yaitu: pro poor, pro job, pro environment dan pro
growth seperti yang terdapat pada gambar di atas (Four Track Selanjutnya, Ditjen Mineral dan Batubara memiliki sasaran
Strategy Kementerian ESDM). strategis tahun 2013 yang diarahkan untuk meningkatkan
pembangunan nasional. Antara lain (1) meningkatnya
Dalam sub sektor mineral dan batubara, Pro Poor kemampuan pasokan energi untuk domestik; (2)
terkait dengan Coorporate Social Responsibility (CSR) meningkatnya investasi subsektor mineral dan batubara; (3)
dan pemberdayaan masyarakat. Pro Job terkait dengan Terwujudnya peran penting subsektor mineral dan batubara
Ketenagakerjaan yang mengutamakan penduduk lokal (local dalam penerimaan Negara; (4) Terwujudnya peningkatan
content). Pro Environment terkait dengan penerapan peran subsektor mineral dan batubara dalam pembangunan
Good Mining Practice, Reklamasi dan Pasca Tambang dalam daerah; (5) Terwujudnya penyerapan tenaga kerja; dan (6)
kegiatan Pertambangan. Sedangkan Pro Growth terkait Terlaksananya kegiatan pertambangan mineral dan batubara
dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi termasuk yang memenuhi persyaratan lingkungan; seperti yang
di dalamnya penerimaan negara, investasi, peningkatan terdapat pada gambar di bawah ini.

Sasaran Strategy Ditjen Minerba Tahun 2013


ARTIKEL MINERBA
07

Kegiatan Prioritas dan Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui


Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian
Strategis Ditjen Minerba 2013 Sebagai komoditas tak terbarukan, komoditas tambang
perlu dikelola secara bijak dengan menerapkan prinsip
Penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) berkelanjutan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus
Pada awal tahun 2009, pemerintah menerbitkan UU No dilakukan seoptimal dan seefisien mungkin.
4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasca
disahkannya UU ini sekaligus mengakhiri rezim perizinan Peningkatan nilai tambah pertambangan juga erat kaitannya
dalam bentuk kontrak/perjanjian. Selanjutnya, seluruh dengan upaya peningkatan penerimaan negara dan
perizinan harus menggunakan pola Izin Usaha Pertambangan pengembangan masyarakat lokal. Dalam tiga tahun terakhir
(IUP). Oleh karena itu Ditjen Minerba melaksanakan kegiatan setelah UU No. 4 Tahun 2009 diterbitkan, ekspor bijih mineral
pendataan ulang perizinan di bidang pertambangan yang meningkat secara besar-besaran. Misalnya, ekspor bijih
diterbitkan oleh Pemda di seluruh Indonesia. Pendataan ini nikel meningkat sebesar 800%, bijih besi meningkat 700%,
dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi, verifikasi dan bijih bauksit meningkat 500%. Oleh karena itu, guna
dan klasifikasi. Pendataan (rekonsiliasi) ini sangat penting menjamin ketersediaan bahan baku untuk pengolahan dan
sebagai landasan arah kebijakan Nasional Pertambangan ke pemurnian mineral di dalam negeri dan mencegah dampak
depan selain juga akan dihasilkan database IUP nasional yang negatif terhadap lingkungan, maka mutlak diperlukan adanya
komprehensif. pengendalian ekspor bijih mineral.

Dengan penataan perizinan yang sedang dilakukan ini Sehubungan dengan upaya untuk mewujudkan peningkatan
merupakan upaya pemerintah dalam rangka penataan nilai tambah terutama untuk komoditas mineral, pada
perizinan pertambangan di Indonesia. IUP yang sudah tanggal 16 Februari 2012 telah diterbitkan Peraturan
tertata dengan baik akan membawa dampak positif bagi Menteri ESDM Nomor 07 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan kebijakan dan pendapatan negara. Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan
Diantaranya adalah sebagai berikut: IUP dapat digunakan Pengolahan dan Pemurnian Mineral. Kemudian pada tanggal
sebagai dasar penetapan Wilayah Pertambangan; bahan 16 Mei 2012 dilakukan perubahan dengan diterbitkannya
koordinasi dengan instansi lain dalam penentuan tata Peraturan Menteri ESDM No, 11 tahun 2012.
ruang sehingga dapat mengetahui tumpang tindih antara Penerbitan Peraturan tersebut yang sudah ditindaklanjuti
daerah; tumpang tindih antar sektor dan tumpang tindih dengan Permendag Nomor: 29/M-DAG/PER/5/2012 tentang
antar pemegang IUP; optimalisasi penerimaan negara Ketentuan Ekspor Pertambangan dan Peraturan Menteri
bukan pajak (iuran tetap, royalti, penjualan hasil tambang) Keuangan Nomor: 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan
dari IUP; peluang untuk peningkatan nilai tambah mineral Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea
dan batubara; mengetahui produksi nasional mineral dan Keluar. Munculnya kebijakan tersebut merupakan upaya
batubara; sebagai dasar penentuan pemenuhan kebutuhan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
domestik (DMO); peningkatan kontribusi usaha jasa sehingga hilirisasi minerba dapat dilaksanakan.
pertambangan nasional; peningkatan kebutuhan sumber
daya manusia; dan dapat juga digunakan untuk pengelolaan Hingga Januari 2013 terdapat 185 perusahaan yang telah
lingkungan. dan akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian
mineral di dalam negeri. Saat ini terdapat sembilan fasilitas
Sampai saat ini jumlah IUP yang telah teregistrasi di Ditjen pengolahan dan pemurnian yang berpotensi untuk dibangun
Minerba per 27 Maret 2013 sejumlah 10.809 dengan hasil dengan rincian sebagai berikut:
verifikasi 5.502 IUP Clear and Clean (C&C) dan 5.307 IUP
Non Clear and Clean C&C dengan rincian sebagai berikut: Status Smelter Jumlah
Pengolahan & Pemurnian Telah Beroperasi 7
Pengajuan Rencana Pengolahan dan Pemurnian sebelum Permen ESDM No. 7/2012 24
Hasil Verifikasi IUP Pengajuan Rencana Pengolahan dan Pemurnian setelah Permen ESDM No. 7/2012 154
Total 185
MINERAL BATUBARA
STATUS JUMLAH
Ekplorasi OP Ekplorasi OP
Nama Pembangun Fasilitas
CNC 1.361 1.906 1.338 897 5.502 No Pengolahan Lokasi Pabrik Komoditas Produk Status
dan Pemurnian Akhir
NON CNC 1.583 2.073 1.190 461 5.307
Halmahera Timur
TOTAL 2.944 3.979 2.528 1.358 10.809 1. PT Aneka Tambang, Tbk
(Buli) Malut
Bijih Nikel FeNi Konstrusi

Status: Maret 2013 2. PT Bintang Delapan Mineral Morowali, Sulteng Bijih Nikel FeNi Konstruksi
3. PT Stargate Pasific Resources Konawe Utara, Sultra Bijih Nikel NPI Konstruksi
4. PT Putra Mekongga Sejahtera Kolaka, Sutra Bijih Nikel NPI Konstruksi
IUP C&C adalah data IUP yang perizinannya tidak bermasalah
5. PT Meratus Jaya Iron Steel Batu Licin, Kalse Bijih Besi Pig Iron Konstruksi
dan tidak termasuk dalam kategori tumpang tindih sama
6. PT Indonesia Chemical Alumina Tayan, Kalbar Bauksit CGA Konstruksi
komoditi, tidak tumpang tindih beda komoditi, tidak 7. PT Sebuku Iron Lateritic Ore Kotabaru, Kalsel Bijih Besi Pig Iron Konstruksi
tumpang tindih lintas kewenangan, dokumen pendukung Studi
8. PT Kembar Emas Sultra Konawe Utara, Sultra Bijih Nikel NPI
sudah lengkap, koordinat sesuai dengan SK dan KP yang Kelayakan
belum penyesuaian menjadi IUP. 9. PT Delta Prima Steel Tanah Laut, Kalsel Bijih Besi
Sponge
Konstruksi
Iron
ARTIKEL MINERBA
08

Penyelesaian Renegosiasi Amandemen dan belum setuju seluruhnya. Adapun rinciannya dapat
Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya dilihat pada tabel berikut:
Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) Perkembangan Renegosiasi KK dan PKP2B
Sebagai pelaksana amanat konstitusi (Pasal 33 UUD 1945), Setuju Setuju Belum
No Rincian Sub Total
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mengatur bahwa Seluruhnya Sebagian Setuju
ketentuan dalam pasal Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian 1. Kontrak Karya 2 31 4 37
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) harus
2. PKP2B 12 62 - 74
disesuaikan. Terkait penyesuaian KK dan PKP2B tersebut
terdapat enam isu strategis yang menjadi perhatian Total 14 93 4 111
pemerintah untuk diupayakan penyelesaiannya, yaitu: (1)
Luas Wilayah Kerja; (2) Perpanjangan Kontrak; (3) Penerimaan Isu Strategis Renegosiasi Setuju Tidak Setuju
Negara; (4) Kewajiban Pengolahan dan Pemurnian; (5) KK (27 Perusahaan)
Kewajiban Divestasi; dan (6) Kewajiban Penggunaan Barang/ Luas wilayah 28 9
Jasa Pertambangan Dalam Negeri. Perpanjangan kontrak 24 13
Penerimaan negara 10 27
Pelaksanaan renegosiasi KK dan PKP2B adalah amanat
Kewajiban pengelolaan dan pemurnian 27 10
UU No.4/2009 karena dalam pasal KK dan PKP2B harus
Kewajiban divestasi 13 24
disesuaikan terhadap enam pokok bahasan di atas.
Kewajiban pengunaan barang dan jasa
Pelaksanaan renegosiasi semata-mata dilakukan karena 28 9
pertambangan dalam negeri
pengelolaan minerba mengacu pada prinsip komoditas
minerba dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
Isu Strategis Renegosiasi Setuju Tidak Setuju
bagi kesejahteraan rakyat, sehingga proses renegosiasi wajib
PKP2B (74 Perusahaan)
dilakukan sesuai dengan situasi, kondisi dan peraturan terkini.
Luas wilayah 23 51
Berikut ini latar belakang renegosiasi KK dan PKP2B di bawah
Perpanjangan kontrak 74 -
ini.
Penerimaan negara 25 49
Sampai dengan Januari 2013, sebanyak 12 PKP2B dan 2 KK Kewajiban pengelolaan dan pemurnian 74 -
yang telah siap untuk melakukan penandatanganan kontrak, Kewajiban divestasi 56 18
penyesuaian KK dan PKP2B telah menghasilkan kesepakatan. Kewajiban pengunaan barang dan jasa
74 -
Kontrak tersebut dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, pertambangan dalam negeri
kesepakatan secara prinsip setuju seluruhnya, setuju sebagian

Latar Belakang Renegosiasi KK dan PKP2B


ARTIKEL MINERBA
09

Permasalahan yang ditemui adalah belum semua isu strategis


disetujui oleh perusahaan untuk disesuaikan dengan UU
Pulau Sumatera, 2)
Pulau Jawa dan Bali, 3)
BELUM
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Pulau Kalimantan, 4) SEMUA ISU
dan Batubara. Sebagai tindaklanjut dari hal diatas, telah Pulau Sulawesi, 5) Pulau
diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Papua, 6) Kepulauan STRATEGIS
Nusa Tenggara, dan
Tim Evaluasi Penyesuaian Kontrak Karya dan Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara dan Kepmenko Bidang 7) Kepulauan Maluku. DISETUJUI
Perkonomian Nomor: KEP-54/M-EKON/06/2012 tentang Tim Sampai saat ini telah
dilakukan delapan kali
OLEH
Pelaksana Evaluasi untuk Penyesuaian Kontrak Karya dan
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. Rapat Dengar Pendapat PERUSAHA-
antara Kementerian
ESDM (Ditjen Minerba) AN UNTUK
Penetapan Wilayah Pertambangan dengan Komisi VII
Berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan DPR-RI terkait WP yaitu: DISESUAI-
Mineral dan Batubara, Wilayah Pertambangan ditetapkan
setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan
1 September 2010 7
Februari 2011, 16 Juni
KAN DENGAN
berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Kemudian, 2011, 27 September UU MINERBA.
berdasarkan hasil putusan Mahkamah Konstitusi atas 2011, 10 Oktober 2011,
pengujian UU No 4/2009 pada tanggal 22 November 2012 27 November 2012, 22
dalam perkara No. 10/PUU-X/2012 maka Pasal 9 ayat (2) Januari 2013 dan 19 Maret 2013.
diubah MK sehingga berbunyi: “WP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah setelah ditentukan Saat ini KESDM telah menerima permohonan yang diajukan
oleh Pemerintah Daerah dan berkonsultasi dengan DPR RI”. oleh 72 Pemerintah Daerah (Kab/Kota) untuk dispensasi
Kementerian ESDM telah menyusun Rancangan Wilayah penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan dalam
Pertambangan (WP) dari data: Formasi Pembawa Mineral rangka memenuhi kebutuhan pembangunan. Pembangunan
dan Batubara, Potensi Mineral dan Batubara, Potensi Mineral yang dimaksud khususnya untuk pembangunan infrastruktur
Radioaktif, Eksisting KK, PKP2B, IUP dan IPR, Tata Guna nasional dan daerah serta pemenuhan kebutuhan pasokan
Kawasan Hutan, dan Rencana Tata Ruang sesuai Pasal 9 industri dalam negeri, sarana dan prasarana untuk
UU No 4 Tahun 2009 Jo. Pasal 2 PP No 22 Tahun 2010 dan pembangunan yang bersifat strategis (jalan tol, bandara,
disampaikan ke DPR dengan surat No 5265/30/MEM.B/2010 double track kereta api, infrastruktur migas, pabrik semen,
Tanggal 11 Agustus 2010. dll).
Ditjen Minerba telah menyusun Rancangan Wilayah Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh KESDM c.q.
Pertambangan (WP) yang terdiri dari tujuh pulau yaitu: 1)

Lingkup Wilayah Pertambangan


ARTIKEL MINERBA
10

Perkembangan Rapat Dengar Pendapat Kementerian ESDM dengan DPR

Matriks Dispensasi Penerbitan IUP Mineral bukan Logam dan Batuan

Pemda Pemohon Kriteria Pemda yang direkomendasikan (40 Kab/Kota)

• Jawa (45) • Terdapat pembangunan berskala Nasional • Jawa (37 Kab/Kota)


• Sumatra (17) (MP3EI, Prioritas Nasional)
Jabar & Banten Jateng Jatim
• Kalimantan (8) • Pembangunan infrastruktur setempat
(15 Kab/Kota) (20 Kab) (2 Kab)
• Sulawesi (2) • Ketimpangan Supply-demand • Kab. • Kab. • Kab. Kendal • Kab. Sukoharjo • Kab. Lamogan
Purwakarta Tangerang
• Total: 72 • Kab. Brebes • Kab. Boyolali • Kab.
• Kab. Cianjur • Kab. Bojonegoro
permohonan Sukabumi • Kab. • Kab. Klaten
• Kab. Sumedang Purwodadi
• Kab. • Kab.
• Kab. Karawang • Kab. Batang Purbalingga
Majalengka
• Kab. Depok • Kab. Pemalang • Kab. Purworejo
• Kab. Ciamis
• Kab. Bogor • Kab. • Kab. Banyumas
• Kab. Banjar Karanganyar
• Kab. • Kab. Blora
• Kab. Garut Bandung • Kab. Kebumen
• Kab.
• Kab. Bekasi • Kab. Cirebon • Kab. Cilacap Banjarnegara
• PPuw • Kab. Semarang • Kab. Kudus
Purwakarta
• Kab. Wonogiri • Kab. Pati

• Sumatra (3 Kab), yaitu: Sijunjung, Bengkulu Utara dan Lampung


Timur
ARTIKEL MINERBA
11

Ditjen Minerba terhadap permohonan


dispensasi dari 72 Pemda untuk
dapat dihindari ketercukupannya,
dan sangat nyata mempengaruhi
TUJUAN
menerbitkan IUP baru mineral kelangsungan hidup suatu bangsa di UTAMA
non logam dan batuan tersebut, masa sekarang dan masa yang akan
maka diusulkan untuk diberikan datang. Oleh karena itu ketahanan KEBIJAKAN
rekomendasi kepada 40 Kab/Kota.
Berdasarkan hal di atas maka KESDM
energi nasional wajib dicapai,
khususnya yang bersumber dari
DMO
memerlukan rekomendasi batubara. ADALAH
dari DPR-RI untuk memberikan
dispensasi penetapan WIUP mineral Kebutuhan dalam negeri atas UNTUK
mineral dan batubara akan semakin
bukan logam dan batuan sehingga
Pemerintah Daerah (Prov/Kab/Kota) meningkat. Diantaranya untuk KETAHANAN
dapat menerbitkan IUP baru mineral keperluan PLTU, semen, pupuk, dan
tekstil.
ENERGI
bukan logam dan batuan untuk
kebutuhan pembangunan (lihat
Selanjutnya, terkait kewajiban
NASIONAL
matriks dispensasi penerbitan IUP
pengolahan dan pemurnian mineral
mineral bukan logam dan batuan di
di dalam negeri, diperlukan adanya
halaman sebelumnya).
kepastian pasokan bahan baku untuk
fasilitas pengolahan dan pemurnian
Pemenuhan Pasokan yang akan dibangun. Dalam rangka
Mineral dan Batubara untuk untuk mengatasi dan mencegah
Keperluan Dalam Negeri terjadinya kelangkaan pasokan
Kebijakan pengutamaan pemenuhan mineral dan batubara, serta menjamin
batubara dan mineral untuk keperluan pasokan mineral dan batubara di
dalam negeri (Domestic Market dalam negeri, maka perlu untuk
Obligation/DMO) dilakukan dalam diterapkan Pengutamaan Pemasokan
upaya menjamin pasokan bahan Kebutuhan Mineral dan Batubara
baku untuk meningkatkan industri di Untuk Kepentingan Dalam Negeri
dalam negeri. Tujuan utama kebijakan atau Domestic Market Obligation
DMO adalah untuk ketahanan (DMO).
energi nasional. Energi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang tidak
ARTIKEL MINERBA
12
foto : made-in-china.com

Penyusunan
Sistem Manajemen
Keselamatan
Pertambangan (SMKP)
Mineral & Batubara
A
spek Keselamatan Pertambangan telah
menjadi persyaratan global. Dengan
diterapkannya Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP) akan
bermanfaat untuk mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, menjamin operasional
perusahaan berjalan secara aman, serta
meningkatkan image serta daya saing perusahaan.
ARTIKEL MINERBA
13

Disusun Oleh:

Sub Direktorat Keselamatan Pertambangan


Mineral dan Batubara

vanlockhart.blogspot.com

P
enyusunan SMKP Mineral dan Batubara Draft rumusan SMKP pertama kali dibahas pada
dimulai ketika terbitnya PP No. 55 Tahun pertemuan teknis tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT)
2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan seluruh Indonesia pada Kegiatan Pertambangan Mineral
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Batubara Tahun 2010. Pertemuan tersebut berhasil
Mineral dan Batubara. PP tersebut dikeluarkan merumuskan elemen dan sub elemen SMKP.
sebagai pelaksana Undang-Undang No. 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Kemudian, melalui surat Direktur Teknik dan Lingkungan
Mineral dan Batubara selaku Kepala Inspektur Tambang
Pada pasal 26 PP No 55 tersebut diatur tentang No. 4207/37.04/DBT/2010 tanggal 20 Desember 2010,
pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Draft rumusan SMKP tersebut disampaikan kepada seluruh
Pertambangan. Selanjutnya di pasal 27 diatur tentang KTT Pertambangan Mineral dan Batubara untuk mendapat
pengawasan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan. tanggapan dan masukan.
Oleh karena itu, sebagai panduan pelaksanaan
K3 dan KO Pertambangan diperlukan SMKP yang Di tengah proses mengumpulkan tanggapan dan masukan
bertujuan menciptakan sistem manajemen keselamatan serta finalisasi draft SMKP tersebut, pada 12 April 2012,
pertambangan di perusahaan. Hal itu dilakukan dengan terbit PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
melibatkan unsur manajemen dan pekerja yang terintegrasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
dalam rangka melaksanakan kerja dengan aman, sehat, PP No. 50 Tahun 2012 ini mengatur kebijakan nasional
efisien dan produktif. tentang SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam
ARTIKEL MINERBA
14
ARTIKEL MINERBA
15

menerapkan SMK3. Untuk mengakomodasi


kekhususan yang ada pada beberapa sektor
dengan menyerahkan pengawasan atas
keselamatan dan kesehatan kerja dalam
PERTAMBA-
usaha, maka pada PP No. 50 Tahun 2012, bidang pertambangan kepada Menteri NGAN
Pasal 4 ayat (2) mengatur bahwa instansi Pertambangan dengan berpedoman
sektor usaha dapat mengembangkan kepada Undang-undang No. 1 Tahun 1970 MINERAL
pedoman penerapan SMK3 sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan ketentuan
serta peraturan pelaksanannya, kecuali
pengawasan terhadap Ketel Uap.
DAN
peraturan perundang-undangan.
Untuk mengakomodasi kekhususan
BATUBARA
Pertambangan mineral dan batubara pertambangan mineral dan batubara, MERUPAKAN
merupakan salah satu sub sektor usaha maka SMKP komponennya terdiri atas K3
yang memiliki kekhususan. Sebab, Pertambangan dan KO Pertambangan. SUB SEKTOR
pertambangan mineral dan batubara
dilakukan dengan proses yang terus
Komponen K3 dalam SMKP mengacu
pada hal-hal yang diatur dalam PP No. 50
USAHA YANG
menerus, membutuhkan peralatan Tahun 2012. Sedangkan komponen KO MEMILIKI
yang khusus, serta memiliki bahaya dan Pertambangan mengakomodir kekhususan
risiko keselamatan maupun kesehatan yang ada dalam pertambangan mineral dan KEKHUSU-
yang tinggi dan dinamis. Kekhususan
tersebut telah lama disadari dan menjadi
batubara. Kekhususan tersebut diantaranya
adalah Kepala Teknik Tambang, Kepala
SAN.
dasar pertimbangan terbitnya PP No. 19 Tambang Bawah Tanah, Rencana Kerja
Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Tahunan Teknik dan Lingkungan (RKTTL),
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB),
Pertambangan. Bagian K3 dan KO, Pengawas Operasional
dan Teknik, Personil Khusus Pertambangan,
PP No. 19 Tahun 1973 telah secara Komite K3 dan KO, serta Penyelidikan
jelas mengakomodasi kekhususan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan
pertambangan mineral dan batubara Penyakit Akibat Kerja.
ARTIKEL MINERBA
16

TIM SMKP merupakan standar baku yang akan


digunakan sebagai acuan penyusunan,
Mineral dan Batubara selaku Kepala
Inspektur Tambang.
FINALISASI penerapan, dan penilaian SMK3 di
Tim telah berhasil melakukan finalisasi
sub sektor pertambangan mineral dan
DRAFT batubara. Hal ini berlaku mulai dari tujuh elemen dan sub elemen SMKP
sebagaimana terlihat pada Tabel Elemen
SMKP TELAH pertambangan skala besar, menengah,
maupun kecil. dan Sub Elemen SMKP di halaman berikut.
DIBENTUK Kebutuhan untuk segera terbitnya SMKP Pada akhir Maret 2012, ditargetkan tim
SEJAK TAHUN tersebut telah disadari oleh pemerintah dan telah berhasil menyusun Draft Final SMKP
perusahaan pertambangan mineral dan yang berisi penjelasan dari setiap elemen
2010 DAN batubara. Maka, pada Pertemuan Teknis dan sub elemen serta menyusun pedoman
audit SMKP.
MEMILIKI Tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT)
Seluruh Indonesia Tahun 2012, tanggal
Langkah selanjutnya, tim akan membahas
TARGET 27 Nopember 2012, disepakati untuk
Draft Final SMKP tersebut dengan ahli
membentuk tim yang akan melakukan
MENYELESAI- finalisasi terhadap Draft SMKP Tahun
bahasa, ahli hukum, dan KTT.

KAN DRAFT 2010. Langkah terakhir adalah mengusulkan Draft


Final SMKP tersebut kepada Menteri ESDM
FINAL PADA Tim terdiri atas perwakilan Manajer
untuk dapat ditetapkan menjadi Peraturan
Keselamatan dari Perusahaan
Menteri ESDM tentang Penerapan Sistem
AKHIR MARET Pertambangan Mineral dan Batubara dan
Manajemen Keselamatan Pertambangan
Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral
2013. dan Batubara; Konsultan dan Trainer dari
Mineral dan Batubara.
Perusahaan Jasa Konsultan dan Training Sebagaimana diatur dalam PP No. 50
Keselamatan Pertambangan; dan difasilitasi Tahun 2012, Pasal 21 bahwa penerapan
oleh Inspektur Tambang; serta dikordinasi SMK3 akan efektif mulai berlaku pada April
oleh Direktur Teknik dan Lingkungan 2013.

Manajemen Risiko Pertambangan


Manajemen risiko menjadi salah satu sub elemen Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan (SMKP). Pengendalian risiko amat diperlukan untuk meningkatkan
keamanan dan keselamatan pekerja dari bahaya yang mungkin terjadi di tempat
kerja.Umumnya, manajemen risiko dilakukan dengan tiga tahapan pengelolaan
risiko. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko merupakan upaya mengenali bahaya dan potensi bahaya yang
mungkin timbul dari kegiatan pertambangan.

2. Analisis Risiko

Menganalisis besarnya risiko yang mungkin timbul dari peristiwa yang tidak diinginkan.
Selanjutnya, risiko bisa dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Misalnya risiko yang bisa
dipindahkan ke pihak lain, risiko yang bisa dihindari, mengurangi efek negatif risiko, dan
menyiapkan konsekuensi ketika risiko terjadi.

3. Pengendalian Risiko

Memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi dan mengendalikan risiko. Lalu
menerapkan menajemen kontrol agar proses pengendalian risiko dapat terukur dan terawasi
dengan baik.

Disarikan dari berbagai sumber.


ARTIKEL MINERBA
17

Tabel Elemen dan Sub Elemen SMKP

ELEMEN SMKP SUB ELEMEN SMKP


I. Penetapan Kebijakan Kebijakan Perusahaan

II. Perencanaan 2.1 Penelaahan Awal


2.2 Manajemen Risiko
2.3 Identifikasi dan Pemenuhan terhadap persyartan perundangan
2.4 Tujuan, Sasaran dan Program
2.5 RKTTL dan RKAB

III. Organisasi dan Personil 3.1 Struktur Organisasi, Tanggung Jawab, dan Wewenang
3.2 KTT dan Kepala Tambang Bawah Tanah ( Khusus untuk tambang bawah
tanah)
3.3 Bagian K3 dan KO
3.4 Pengawas Operational dan Teknik
3.5 Personil Khusus Pertambangan
3.6 Komite K3 dan KO
3.7 Tim Tanggap Darurat
3.8 Penerimaan, Seleksi, dan Penempatan
3.9 Pelatihan dan Kompetensi
3.10 Komunikasi K3 dan KO
3.11 Partisipasi, Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran

IV. Implementasi 4.1 Pengelolaan Operasional


4.2 Pengelolaan Lingkungan Kerja
4.3 Pengelolaan Kesehatan Kerja
4.4 Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan
4.5 Sistem Perancangan (Design), Rekayasa, dan Perubahan
4.6 Pengelolaan Kontraktor
4.7 Pengelolaan Keadaan Darurat
4.8 Keselamatan di Luar Tempat Kerja

V. Evaluasi dan Tindak Lanjut 5.1 Pematauan dan pengukurankinerja


5.2 Pemenuhan peraturan perundangan
5.3 Penyeledikan kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja
5.4 Audit SMK3 dan KO
5.5 Tindak Lanjut Ketidaksesuaian

VI. Dokumentasi 6.1 Pengendalian Dokumen


6.2 Pengendalian Rekaman

VII. Tinjauan Manajemen Tinjauan Manajemen


ARTIKEL MINERBA
18

Menata IUP,
Membenahi Industri Minerba

“Jumlah izin pertambangan yang diterbitkan terus


bertambah. Kini sudah lebih dari sepuluh ribu izin.
Sayang, pengawasan perusahaan tambang dinilai masih
lemah, terutama tambang di daerah”

SONY HERU PRASETYO

Staf Sub. Bagian Pertimbangan Hukum Ditjen


Minerba KESDM
ARTIKEL MINERBA
19

K
ehadiran Undang-Undang No. 4
Tahun 2009 tentang Mineral dan
Batubara  (UU Minerba) dilandasi
oleh niat untuk memperbaiki tata kelola
pertambangan mineral dan batubara di
Indonesia. Salah satu esensi perbaikan
yang dikandung UU Minerba adalah
menata ulang izin-izin yang tumpang
tindih.
Salah satu kendala pelaksanaan
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009
tentang Minerba adalah UU tersebut
dianggap masih terlalu general.
Sementara, dalam kasus tambang
minerba terdapat beberapa kondisi-
kondisi yang spesifik, yang tidak bisa
diakomodir dalam Undang-Undang
yang sifatnya general. Misalnya, dulu kita
punya aturan bahwa jika mau menambang
harus punya Izin Usaha Pertambangan (IUP)
eksplorasi dan minimal harus mempunyai
wilayah seluas 5.000 meter persegi. Pada
kenyatannya persyaratan tersebut sudah tidak
relevan di berbagai daerah. Bangka Belitung
misalnya, luas wilayah 5.000 meter persegi itu
sudah tidak ada lagi. Jika mengacu pada aturan
tadi, otomatis di daerah tersebut tidak bisa dibuka IUP sedangkan PT
baru. Freeport Indonesia hanya membayar 1 persen. Dari sisi
keadilan hal ini tentu sangat mengganggu. Oleh karena itu
Aturan mengenai luas wilayah IUP yang 5.000 meter
pemerintah terus mengupayakan renegosiasi kontrak yang
persegi itu adalah untuk membatasi izin. Berdasarkan data
sudah ada sebelum aturan baru berlaku.
Kementerian ESDM, mencatat sudah ada lebih dari 10.000
izin. Kondisi perlu diperhatikan secara serius. Artinya, kalau Kita juga menginginkan upaya renegosiasi Kontrak Karya
kita tidak memperketan persyaratan izin, maka jumlahnya bisa dipahami masyarakat bahwa ini sebetulnya juga untuk
akan terus melonjak hingga 20.000 izin nantinya, karena kepentingan masyarakat. Hal ini bukan berarti pemerintah
mudahnya memberi izin. tidak menghormati kontrak, namun perlu diingat bahwa
kondisinya saat ini juga berbeda antara dulu dengan
Namun, masalah lain yang menghadang adalah kurangnya
sekarang.
dari aspek pengawasan pemberian izin. Bisa dibayangkan
bahwa ada daerah-daerah yang sudah menerbitkan Saat ini pemerintah tengah melakukan upaya penataan
ratusan izin tapi ternyata mereka tidak mempunyai tenaga pengelolaan minerba. Salah satunya dengan memperketat
pengawas. Seyogyanya proses pemberian izin diawasi. masalah perizinan tambang minerba. Artinya pemerintah
Setiap daerah sudah seharusnya memiliki inspektur akan lebih selektif dalam memberikan IUP. Sekarang
tambang. Jikapun daerah sudah memiliki inspektur pemerintah sudah membuat rambu-rambu, bahkan dalam
tambang, tetapi jumlahnya masih relatif tidak mencukupi UU Minerba ada ketentuan pidana jika pemberi izin
dibandingkan dengan jumlah izin yang sedang diajukan. menerbitkan IUP tidak sesuai dengan kewenangannya,
Lemahnya pengawasan pemberian izin ini menjadi maka bisa dikenakan sanksi pidana.
Kemudian yang kedua, penyesuaian kontrak. Jika kita Sekarang prioritas pemerintah adalah melakukan penataan
bicara secara hukum penyesuaian kontrak itu harusnya dan pengetatan terhadap IUP yang ada supaya ke depan
dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sesuai dengan aktivitas industri tambang minerba tetap berjalan dan
UU Minerba. Secara hukum itu sebetulnya menimbulkan investasi tidak terkendala.
kontradiksi juga, karena di satu sisi pemerintah
menghormati asas pacta sun servanda: kontrak itu
harus dihormati sebagai Undang-Undang. Tapi di sisi
lain pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk
Implikasi dari Kelemahan UU
mengamandemen kontrak supaya lebih fair. Minerba
Kenapa lebih fair? Kita ambil contoh Freeport. Apakah Gugatan akibat ketidakpuasan terhadap sebuah peraturan
kita rela PT Freeport Indonesia hanya membayar 1 persen bisa diajukan oleh siapa saja. Terhadap UU Minerba ini
royalti, sementara aturan yang sekarang sudah 3,75 tetap terbuka kemungkinan akan ada pihak pihak yang
persen? Pengusaha lokal harus membayar 3,75 persen, tidak sepakat terhadap UU ini karena merasa dirugikan.
ARTIKEL MINERBA
20

Tetapi juga pasti ada pihak yang sepakat Revisi PP tersebut diharapkan bisa lebih
karena merasa diuntungkan. Setuju dan operasional. Secara umum sudah terlihat
Sudah ada tidak setuju terhadap produk perundang- adanya kepatuhan dari pemerintah daerah
10.600 undangan adalah sesuatu yang lumrah, dan masyarakat untuk mengikutinya.
izin dan apalagi dalam alam yang demokratis Namun masih ada juga pihak yang belum
berpotensi seperti saat ini. mematuhinya.
membengkak Pihak-pihak yang merasa tidak sependapat
hingga dengan UU Minerba dapat menempuh
Aspek Lingkungan
20.000. mekanisme gugatan terhadap sebuah
peraturan sebagai koridor hukum yang dalam UU Minerba
konstitusional. Jadi, segala implikasi-
implikasi yang menurut sebagian pihak Terkait dengan lingkungan, saat ini kita
adalah implikasi negatif silakan diajukan sudah memiliki PP khusus tentang itu, yakni
untuk diuji sesuai dengan aturan hukum PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
yang berlaku. Pemerintah menghormati dan Pasca Tambang. PP ini menjadi bukti
tetap menghormati segala bentuk bahwa UU Minerba sangat menekankan
upaya hukum yang ditempuh. Bahkan aspek kelestarian lingkungan dalam
terhadap putusan Mahkamah Agung yang pengelolaan tambang.
sebetulnya menurut pemerintah tidak Untuk aspek pidana lingkungan, kita
bisa dikeluarkan, pemerintah pun tetap sudah memiliki UU No. 32 Tahun 2009
menghormati dan melaksanakan putusan tentang Lingkungan Hidup. Pelanggaran
itu. Meskipun yang membuat aturan atas aspek lingkungan, pada konteks
tersebut adalah pemerintah, namun pada apapun, mengacu pada Undang-Undang
saat ada lembaga negara yang menurut Lingkungan Hidup. Begitu juga dengan
Undang-Undang Dasar punya kewenangan pertambangan mineral dan batubara,
untuk mengeluarkan putusan tersebut, apabila ada pihak yang melakukan tindak
pemerintah akan menghormatinya. pidana terkait lingkungan akan dijerat
dengan UU Lingkungan Hidup, bukan
dengan UU Minerba.
Aturan Pelaksanaan
atas UU Minerba Khusus untuk PP 78 Tahun 2010 ini, yang
diatur adalah kewajiban perusahaan
Peraturan pelaksanaan atas UU Minerba melakukan reklamasi setelah melakukan
terus dilengkapi. Pemerintah sudah aktivitas produksi tambang. Jadi, sebelum
menyiapkan sekitar 20 peraturan menteri sebuah perusahaan mendapat IUP,
untuk melaksanakan empat PP yang khususnya IUP eksplorasi, mereka harus
menjalankan amanat UU Minerba. Dapat mengurus izin lingkungan terlebih dahulu
dikatakan sudah hampir semua aturan dan dilanjutkan mengurus Amdal. Sehingga
pelaksanaan sudah dibahas. Akan tetapi pada prinsipnya setiap perusahaan
yang menjadi masalah adalah ada wilayah pertambangan harus punya kelengkapan
pertambangan (WP) yang belum keluar. dokumen lingkungan untuk mendapatkan
Kalau WP belum keluar, maka praktis IUP operasi produksi.
penerbitan IUP juga tidak bisa dilakukan.
Jika perusahaan tidak memiliki kelengkapan
Oleh karena itu setelah WP keluar
dokumen lingkungan, maka tentu saja
berikutnya pemerintah akan mengeluarkan
bisa dikenakan pidana sebagaimana yang
UU MINERBA aturan mainnya. Hingga saat ini aturan
diatur dalam UU Minerba. Dalam konteks
pelaksanaan UU Minerba sebenarnya
SANGAT sudah dalam tahap finalisasi. Langkah
reklamasi, pada dasarnya perusahaan
dituntut bukan hanya sekedar bisa
MENEKAN- terakhir yang sedang dinanti adalah
menunggu WP.
menambang, tapi juga bisa me-recovery,
bisa mengembalikan lahan yang sudah
KAN ASPEK rusak.
Untuk Peraturan Pemerintah (PP), hingga
KELESTARIAN saat ini sudah ada empat PP yang menjadi
Ada juga yang namanya jaminan
turunan dari UU Minerba. Bahkan ada satu
LINGKUNGAN PP yang sudah direvisi, yakni PP No. 23
reklamasi, pada saat mendapatkan IUP
perusahaan harus bayar jaminan dalam
PENGELOLA- Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
bentuk deposito. Jika perusahaan tersebut
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
tidak melakukan reklamasi atau me-
AN TAMBANG direvisi menjadi PP No. 24 Tahun 2012.
recovery kerusakan lahan dari aktivitas
ARTIKEL MINERBA
21

penambangan maka dana yang dijaminkan


itu bisa digunakan untuk menunjuk
Pertambangan STATUS CNC
pihak ketiga atau pemerintah melakukan Minerba MEMBUAT
reklamasi.
Tambang minerba tergolong kelompok IKLIM
investasi yang sangat seksi. Sejak 1967,
INVESTASI
Tantangan yang namanya investasi di sektor tambang

Implementasi UU
tergolong sangat besar meskipun tidak
sebesar migas. Peraturan yang mendukung
SEKTOR
Minerba investasi adalah kebijakan clean and MINERBA
clear (CnC). Dengan adanya kewajiban
Masih ada beberapa pihak yang mensinyalir seluruh perusahaan melengkapi status LEBIH
tentang kepastian hukum sektor minerba, CnC-nya, dari sisi investasi ini sangat baik
sekali karena investor yang ingin menanam
TERJAMIN
khususnya di daerah. Permasalahan
silang sengkarut proses perizinan antara saham di Indonesia hanya tinggal melihat
pusat dan daerah dinilai sebagai indikasi saja bagaimana status CnC perusahaan
masalah ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa yang akan dibantu investasinya.
kenyataan tersebut masih terjadi, meskipun
Status CnC sekaligus menjadi indikator
tidak dapat digenalisir secara nasional.
apakah perusahaan bagus atau tidak.
Perihal kekhawatiran penegakan hukum Artinya, investasi di sektor minerba tidak
minerba ini, Indonesia memiliki hierarki lagi seperti membeli kucing dalam karung.
peraturan perundang-undangan sesuai Pengalaman terdahulu, yakni banyak
dengan UU No. 12 Tahun 2011 Tentang investor yang sudah menanam saham tapi
Pembentukan Peraturan Perundang- ternyata izinnya bodong atau statusnya
Undangan. Prinsipnya, peraturan yang lebih tidak CnC. Sekarang dengan adanya
rendah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan CnC ini maka sudah lebih aman
aturan yang lebih tinggi. Pengaturan karena pemerintah sudah melakukan
apapun yang dibuat oleh pemerintah evaluasi terhadap izin-izin yang sudah ada.
daerah, itu tidak boleh bertentangan Mudah-mudahan dari sisi investasi, terkait
dengan peraturan yang lebih tinggi. dengan adanya penataan IUP bisa lebih
Jadi tidak masalah jika di tataran daerah baik. Kemudian, kebijakan peningkatan
perda mengatur apa saja sepanjang tidak nilai tambah juga mendorong para investor
bertentangan dengan aturan yang ada. untuk menanamkan sahamnya di Indonesia
melalui pembangunan smelter. Ini kan
Jika masih terjadi perbedaan pendapat, peluang bisnis yang luar biasa.
forum untuk menyelesaikannya adalah
di pengadilan. Apakah melalui judicial Kita sekarang sudah punya satu Standard
review di Mahkamah Agung atau Operational Procedure terkait dengan
lewat Mahkamah Konstitusi. Dengan pemrosesan IUP CnC. Kalau ada
adanya kedua lembaga itu semua pihak, perusahaan atau pemerintah daerah
termasuk pemerintah daerah punya mengajukan, syaratnya tidak lengkap maka
hak untuk menguji aturan yang lebih kita akan telpon dan mengarahkannya
tinggi. Pemerintah pusat pada prinsipnya untuk melengkapi sendiri syaratnya.
menghormati hak setiap warga negara, Apabila sudah melengkapi syarat dengan
termasuk pemerintah daerah, yang bukti pemberian sertifikat, maka dia DALAM SOP
diarahkan untuk datang sendiri ke
melakukan upaya hukum berdasarkan
Kementerian ESDM. Dalam SOP tersebut
PEMROSE-
aturan. Kita tidak ingin destruktif, jika ada
problem hukum yang dirasa tidak sesuai ditegaskan untuk menghindari adanya SAN CNC,
dengan kebutuhan nyata di daerah. Jika perantara-perantara atau jasa orang-
tidak setuju maka ajukanlah ke pengadilan orang yang tidak bertanggung jawab DITEGASKAN
yang menghubungkan antara pemerintah
bukan melakukan upaya-upaya yang
dengan pihak perusahaan. Sekarang pelaku
UNTUK
destruktif.
perusahaan langsung berhubungan dengan MENGHINDA-
pemerintah, bahkan sekarang pemerintah
Menyuburkan Iklim sudah manjalankan sistem pelayanan RI JASA
terpadu satu pintu untuk proses pemberian
Investasi Lewat IUP CnC.    
PERANTARA
Pengaturan Izin
Welcome Indonesia at
BAUMA
EXHIBITON 2013
14 – 21 April 2013, New Munich Trade Fair Centre, Munich, Germany

Mempromosikan prospek investasi di


Indonesia melalui pameran bergengsi kelas
dunia: Bauma Exhibition 2013

B
auma Exhibition adalah pameran dagang internasional untuk bidang mesin konstruksi, mesin material
bangunan, mesin pertambangan, kendaraan dan peralatan konstruksi. Pameran yang diadakan di
Jerman ini merupakan pameran terbesar di dunia untuk bidang tersebut. Pameran Bauma sendiri telah
rutin diadakan sejak 1954. Event internasional yang bergengsi ini merupakan ajang promosi bagi partner
country karena dihadiri oleh banyak perusahaan industri dan manufaktur terkemuka di dunia.

Laporan:
Dodik Ariyanto (Kepala Seksi Pengawasan Teknis Mineral)
Totok Sundoro (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Andri B. Firmanto (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Jajat Sudrajat (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Liputan Warta
23

Pameran Bauma 2013 diselenggarakan di Kota New


Munich Trade Fair Centre Munich Jerman pada 14–21 April
Peran Aktif Indonesia
2013. Sebanyak 54 negara berpartisipasi dalam eksibisi ini Menko Perekonomian mendukung keikutsertaan Indonesia
dan yang diikuti oleh 3.445 exhibitors. Menurut panitia, dalam acara tersebut dengan membentuk Tim Koordinasi
jumlah pengunjung menembus angka 450 ribu orang yang Persiapan dan Pelaksanaan Keikutsertaan Indonesia
berasal dari 200 lebih negara. dalam Rangka Pameran BAUMA 2013 di Munich-Jerman.
Selanjutnya Menko Perekonomian menunjuk Kementerian
Untuk sektor pertambangan, terdapat tiga kategori Energi dan Sumberdaya Mineral (KESDM), Kementerian
peserta pameran, yaitu dari machines for extraction of raw PU, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
materials and for mining, handling of raw materials dan untuk berpartisipasi dalam Pameran Bauma 2013 dengan
mineral processing. membawa tema Investment in Construction and
Mining.
Pada pameran Bauma 2013 ini, Indonesia terpilih menjadi
Partner Country. Langkah awal penetapan Indonesia Bentuk partisipasi Indonesia pada Pameran Bauma 2013
sebagai partner country Bauma 2013 ditandai dengan adalah:
penandatanganan MoU antara Kementerian Pekerjaan
Umum (PU), Messe Munchen GmbH dan Construction a. Menyelenggarakan pameran untuk mempromosikan
Equipment and Building Material Machinery Association peluang investasi pada sektor konstruksi dan
and the Mining Equipment Association in the German pertambangan di Indonesia.
Engineering Federation (VDMA) pada tanggal 2 Mei 2012.
Sebagai negara yang ditunjuk menjadi Partner Country b. Menjadi pembicara dalam one day seminar pada forum
Bauma 2013, terdapat beberapa misi yang diusung Indonesian Day tanggal 17 April 2013 yang membahas
Indonesia, yaitu: tentang kebijakan dan program pembangunan di
Indonesia untuk sektor konstruksi dan pertambangan.
a. Promosi kepada dunia internasional bahwa indonesia
saat ini sedang membangun dan merupakan tujuan c. Mengirimkan perwakilan sebagai anggota Delegasi
investasi yang menarik dan prospektif. Republik Indonesia.

b. Sebagai platform yang kuat untuk mengembangkan Kementerian ESDM memanfaatkan event ini sebagai
dan memperkuat jejaring bisnis antar perusahaan ajang mempromosikan peluang investasi dan kerjasama di
Indonesai dan Internasional. sektor pertambangan. Selain itu juga akan digambarkan
beberapa investasi di sektor pertambangan yang ada dan
c. Menggalang investasi di bidang infrastruktur serta sedang berjalan antara lain operasional pertambangan,
industri material dan peralatan konstruksi serta infrastruktur penunjang, serta fasilitas pengolahan dan
pertambangan (mining). pemurnian

Aktivitas pengunjung dan petugas booth KESDM dalam Situasi di Booth KESDM
rangka memberikan informasi mengenai mekanisme
berinvestasi di Indonesia
LIPUTAN WARTA
24

Mengoptimal berinvestasi di sektor pertambangan.

54
Terkait hal tersebut, anggota DELRI dari
Pelaksanaan sub-sektor minerba memberikan informasi

Negara
Pameran bahwa kegiatan pertambangan di
Indonesia sedang berkembang dan masih
Pameran Bauma 2013 berlangsung terbuka peluang untuk investasi terkait

3.445
tanggal 15–21 April 2013 di New Munich penyediaan peralatan pertambangan.
Trade Fair Centre, Munich, Jerman dan Selain itu juga diinformasikan potensi
Exhibitor dibuka oleh Foreign Minister of the komoditas tambang di Indonesia, daftar
Federal Republic of Germany, HE. Guido perusahaan pertambangan dan perusahaan
Westerwelle pada tanggal 14 April jasa pertambangan yang beroperasi di

450.000 2013. Acara pembukan berlangsung di


The Cuvillie Theater, Munich Residenz,
Indonesia.

pengunjung Residenzstraße 1, 80333 München. Acara Promosi investasi yang ditawarkan di


pembukaan juga dihadiri oleh Direktur bidang pertambangan sebenarnya cukup
Teknik dan Lingungan Minerba, Kepala menjanjikan. Terbukti pada sesi Indonesia
Bagian Rencana dan Laporan Ditjen Day, pihak VDMA Jerman memberikan
Minerba, wakil dari ASPINDO, PT Berau dukungan kepada Indonesia agar lebih
Coal, serta anggota DELRI dari instansi maju dalam mengelola industri di sektor
lain. hilir dan harus mampu bersaing dengan
KEGIATAN China dan Jepang. Pihak Jerman juga
Booth KESDM menempati area seluas akan mendukung pengembangan hilirisasi
PERTAMBA- 21 m2 di East Entrance lantai 2, diapit pertambangan.
oleh booth Kementerian PU dan BKPM.
NGAN DI Selain itu, panitia pameran bauma 2013 Oleh karena itu perlu ditingkatkan
INDONESIA juga menyediakan business lounge kerjasama G to G antara Indonesia dengan
Jerman, terutama dalam pengembangan
yang dapat digunakan oleh DELRI untuk
SEDANG melakukan temu bisnis maupun diskusi hilirisasi mineral dan batubara.
yang lebih intens dengan pengunjung
BERKEM- pameran dan calon investor dari luar
Pada pameran Bauma 2013 ini, PT
Bukit Asam Tbk. (PT BA) juga telah
BANG DAN negeri. Aggota DELRI dari Ditjen Minerba
melakukan penjajakan bisnis dengan
dan Badan Geologi secara bergantian
PELUANG bertugas menjaga booth KESDM dan
beberapa perusahaan peralatan peralatan
pertambangan dan penyedia teknologi
memfasilitasi diskusi di Indonesian
INVESTASI Business Lounge. Wakil dari ASPINDO dan
pertambangan untuk berinvestasi dalam
hal optimasi dan efisiensi teknologi
PENYEDIAAN APBI membantu memberikan penjelasan
dan peralatan pertambangan serta coal
kepada pengunjung yang hadir terkait
PERALATAN dengan kerja sama business to business
benefisiasi. PT BA akan menindaklanjuti
dan mengkaji lebih mendalam tawaran
(B to B) serta peluang investasi di sektor
TAMBANG pertambangan.
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
tersebut.
MASIH Pada hari pertama, 15 April 2013, booth
Sementara itu, ASPINDO juga menawarkan
TERBUKA KESDM mendapat kehormatan dikunjungi
kerjasama antara perusahaan peralatan
oleh Menteri PU, Bapak Djoko Kirmanto
LEBAR dan Minister for Transport, Building and
pertambangan dari luar negeri dengan
perusahaan jasa pertambangan di
Urban Development Germany, HE. Peter
Indonesia. Anggota DELRI dari sub-
Ramsauer, serta rongbongan pejabat dari
sektor minerba turut pula menjelaskan
DELRI, Jerman, VDMA dan Ekonid.
prosedur untuk berusaha di bidang jasa
Tercatat sebanyak 226 orang mengunjungi pertambangan kepada pengunjung yang
booth KESDM. Sebagian besar adalah hadir di booth KESDM.
produsen alat berat pertambangan dan
Berdasarkan hasil diskusi pada seminar
suku cadang peralatan serta penyedia
Indonesian Day, temu bisnis antara
teknologi yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan peralatan pertambangan
pertambangan. Pengunjung yang hadir
dari luar negeri dan pelaku usaha
ingin mendapatkan informasi tentang
pertambangan dalam negeri serta
kegiatan pertambangan di Indonesia
pembicaraan dengan pengunjung
dan partner lokal Indonesia yang dapat
booth KESDM, terlihat bahwa industri
diajak kerjasama untuk pemasaran
pertambangan di Indonesia masih
produk mereka serta prosedur untuk
LIPUTAN WARTA
25

DTL, DBP, Menteri PU, Djoko Kirmanto dan Minister for Transport, Building and Urban Development Germany, HE. Peter
Ramsauer, serta pejabat dari VDMA berfoto bersama di booth KESDM.

Delegasi RI dari Sub Sektor Minerba Pengunjung Indonesia Day Pembukaan acara Indonesia Day

Pejabat EKONID, KESDM, Kemenlu RI Booth Kementerian Energi dan Sumber Diskusi dalam acara temu mahasiswa
dan Dr. Ilham Habibie dalam acara Daya Mineral Indonesia
temu mahasiswa Indonesia
LIPUTAN WARTA
26

Temu bisnis yang dilakukan oleh PTBA

Perusahaan Penjajakan Bisnis Hasil Pembicaraan Tindak lanjut

KRUPP menawarkan sistem peralatan yang


Potensi sistim Peralatan optimasi
Thyseen Krupp Tambang
optimal dengan basis continues mining dan Akan dipertimbagnakan oleh PTBA
maksimalisasi sistem basis electricity

RWE menawarkan dan membahas teknologi RWE akan memberikan info lebih lanjut
Rhienbraun (RWE) Potensi teknologi coal benefisiasi coal drying untuk efisiensi PLTU perihal teknologi coal benefisiasi yang
lebih detail

akan menjadi pertimbangan PTBA dalam


Implementasi peralatan dengan sistem
Takraf- Tenova Sistem perlatan continues mining
Internal Pit Crushing Conveyor
implementasi sistim penambangan
kedepan

Sistem peralatan Continues Mining Kemungkinan penerapan alat electricity


Komatsu dan electricity based Equiptment based dump truck pada penambangan
Perlu kajian yang lebih mendalam

Hitachi, Caterpillar & Potensi sistem peralatan electricity Kemungkinan penerapan perlaatan Diperlukan info dan kajian yang lebih
Liebherr based equipment continues mining dan dump truck detail

dipandang sebagai pasar bagi produsen peralatan dan


teknologi pertambangan. Perusahaan-perusahaan tersebut
ingin bekerjasama dengan partner lokal perusahaan
Indonesia dalam rangka memasarkan produknya. Namun
demikian peluang kerjasama tersebut terkendala oleh
terbatasnya wakil dari perusahaan pertambangan dan
perusahaan jasa pertambangan Indonesia yang hadir
pada Pameran Bauma 2013. Oleh karena itu diharapkan
partisipasi yang lebih aktif dari pelaku usaha pertambangan
jika Indonesia menyelenggarakan pameran serupa di masa
mendatang.

Promosi Indonesia sebagai negara yang sedang


berkembang pada event ini dirasakan sangat full
impacting. Hal tersebut dapat dilihat dari tulisan-tulisan
promosi tentang Indonesia pada berbagai media promosi
sangat intens ditampilkan, baik itu di sepanjang jalan
masuk ke area pameran, train station, area pameran in
door dan out door serta posisi stand indonesia yang tepat
berhadapan dengan pintu masuk timur (öst Eingang). Ini
membuat Indonesia berada di tempat yang eksklusif dan
mengundang keingintahuan pengunjung.

Rasa keingintahuan pengunjung akan Indonesia pada


event ini dijadikan momentum oleh KESDM untuk
memberikan informasi tentang peluang investasi dan
kerjasama sektor pertambangan. Sejain itu, Jerman, dalam
hal ini diwakili oleh VDMA, mendukung pengembangan
hilirisasi industri pertambangan di Indonesia. Hal ini dapat
ditindaklanjuti dengan penjajakan kerjasama G to G antara
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman dalam
rangka menarik investor dari Jerman untuk dapat berusaha
Pembicara dari sub sektor Minerba pada acara di sektor petambangan.
Indonesia Day
LIPUTAN WARTA
27

Selama pameran Bauma berlangsung, wakil


Tindaklanjut PERLU
dari Ditjen Minerba mengikut berbagai
kegiatan, yaitu: Pameran PARTISIPASI
1. Kunjungan ke pabrik Volvo Partisipasi sub-sektor mineral dan LEBIH AKTIF
batubara pada event Pameran Bauma
Direktur Teknik dan Lingkungan 2013 yang diselenggarakan tanggal PELAKU
Minerba, Kasubdit Pengawasan
Eksplorasi Batubara Ditjen Minerba
14 – 21 April 2013 di Munich, Jerman,
telah dilaksanakan dengan baik oleh
USAHA
dan wakil dari ASPINDO serta delegasi Kementerian ESDM, dalam hal ini diwakili PERTAMBA-
dari instansi lain melakukan kunjungan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan
ke pabrik Volvo di Hameln, Jerman, Batubara. NGAN DAN
tanggal tanggal 15 – 16 April 2013
untuk melihat secara langsung proses Dalam pelaksanaannya, Ditjen Minerba PEMERINTAH
pembuatan peralatan berat yang berkoordinasi dengan Badan Geologi,
IMA, APBI dan ASPINDO serta Kementerian
DI EVENT
dilakukan oleh Volvo
Pekerjaan Umum, sebagai vocal point SEJENIS.
2. Diskusi dengan mahasiswa Indonesia kegiatan ini. Pada kesempatan tersebut,
di Jerman Ditjen Minerba mempromosikan peluang
investasi dan kerja sama di bidang
Kepala Bagian Rencana dan Laporan pengolahan dan pemurnian mineral, coal
Ditjen Minerba menjadi salah satu beneficiation, rail way dan pembangunan
pembicara dalam diskusi dengan mine-mouth power plant serta pembangkit
mahasiswa Indonesia di Jerman selain listrik untuk mendukung pengolahan dan
Dr. Ilham Habibie dan wakil dari pemurnian komoditas tambang.
Kedubes RI di Jerman pada tanggal
16 April 2013. Pada kesempatan Selain itu juga diinformasikan tentang
tersebut dijelaskan bahwa Indonesia potensi sumberdaya dan cadangan
saat ini sedang menggalakkan komoditas tambang serta prospek
program pengolahan dan pemurnian perkembangan industri tambang di
komoditas tambang di dalam Indonesia. Untuk menindaklajuti hasil
negeri sehingga sangat diharapkan kegiatan tersebut, maka diperlukan
kontribusi mahasiswa Jerman dalam partisipasi yang lebih aktif dari pelaku
pengembangan hilirisasi sektor usaha pertambangan pada event serupa
pertambangan agar bangsa Indonesia serta penjajakan kerjasama G to G antara
lebih maju lagi setelah kembali ke tanah Pemerintah Indonesia dan Pemerintah
air. Jerman dalam rangka menarik investor dari
Jerman untuk dapat berusaha di sektor
3. Forum Indonesian Day petambangan.
Sebagai partner country Bauma 2013,
Indonesia mendapat kesempatan untuk
menyelenggarakan one day seminar
pada tanggal 17 April 2013 bertempat
Kerjasama G to
di Hall C2 arena Pameran Bauma untuk G Pemerintah
mempromosikan peluang investasi di
sektor konstruksi dan pertambangan Indonesia dan
di depan pengusaha dari Jerman dan
negara lain yang hadir di Bauma 2013.
Pemerintah
Pada kesempatan tersebut, Direktur German
Teknik dan Lingkungan Minerba
menyampaikan presentasi berjudul diperlukan
Mining Investment Policy in Indonesia.
Pembicara lain dari sub-sektor minerba
untuk menarik
adalah Chairman ASPINDO yang investor di sektor
memaparkan presentasi dengan judul
Investment Opportunities in Mining pertambangan.
Services, Mineral and Coal Downstream
Processing.
LIPUTAN WARTA

28

DIALOG
PERTAMBANGAN
INDONESIA - JEPANG
The 5th Indonesia – Japan Coal Policy Dialogue di Tokyo 26 Maret 2013

DRA. SAMSIA GUSTINA, MSI


Kasub. Bagian Penyiapan Rencana Kerja

KRISDANYOLAN SIMARMATA, ST
Perencana Pertama - Direktorat Pembinaan Program
Mineral dan Batubara

I
ndonesia dan Jepang menggelar forum pertemuan Indonesia – Japan Coal Policy Dialogue.
Pertemuan bilateral ini merupakan upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama di bidang
energi, khususnya di subsektor Batubara.
Liputan Warta
29

Ketua Delegasi Indonesia Memberikan Sambutan. Ketua Delegasi Jepang Menyampaikan Sambutan.

Pertemuan bilateral dengan Pemerintah utama batubara terbesar kedua setelah


Jepang ini juga merupakan tindaklanjut Australia. Batubara tersebut sebagian besar
dari program peningkatan nilai tambah digunakan untuk memenuhi kebutuhan Arah
mineral dan batubara. Untuk itu,
Pemerintah Indonesia mengajak pihak
pembangkit tenaga listrik di Jepang.
Sejak Tsunami yang menghantam Jepang
kebijakan
Jepang agar dapat bekerjasama membuka pada Maret 2011, Jepang kini mulai mineral dan
atau mendirikan pabrik pengolahan membatasi penggunaan energi nuklir
pertambangan di Indonesia. dan beralih kepada energi fosil seperti batubara
minyak bumi, gas bumi, dan batubara.
Pada pertemuan yang dilaksanakan di Mr Yasui menambahkan, Jepang juga Indonesia
Tokyo pada tanggal 26 Maret 2013 ini,
kedua negara membahas pula bentuk
mengembangkan Clean Coal Technology
(CCT) yang diharapkan dapat dimanfaatkan
adalah
kerjasama lainnya yang diharapkan dapat
dikembangkan. Diantaranya adalah
oleh Indonesia. mempriori-
kerjasama di bidang kelitbangan dan Selaku Ketua Delegasi RI, Drs. Edi Prasodjo, taskan
kediklatan, kerjasama bidang sumber daya M.Sc, menyampaikan perihal kebijakan
geologi, serta bidang bisnis antara BUMN batubara Indonesia. Kebijakan mineral dan pemenuhan
Indonesia dengan BUMN Jepang. batubara Indonesia adalah memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan mineral dan kebutuhan
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur
Pembinaan Pengusahaan Batubara, Drs. Edi
batubara dalam negeri. Selain itu, arah
kebijakan mineral dan batubara Indonesia
dalam
Prasodjo, M.Sc. Anggota delegasi terdiri
dari unsur-unsur: Kementerian Energi
adalah transparansi dan kepastian hukum, negeri.
peningkatan investasi dan penerimaan
dan Sumber Daya Mineral (Sekretariat negara subsektor pertambangan mineral
Jenderal ESDM, Direktorat Jenderal dan batubara, peningkatan pengawasan
Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal
Drs. Edi Prasodjo, M.Sc
good mining practice, peningkatan
Ketenagalistrikan, Badan Diklat ESDM, nilai tambah mineral dan batubara,
Badan Geologi ESDM, Badan Litbang serta pertambangan yang berwawasan
ESDM), Kementerian Luar Negeri yang lingkungan termasuk didalamnya reklamasi
diwakili oleh Direktorat Asia Timur dan dan pasca tambang.
Pasifik, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, PT Bukit Asam, dan Asosiasi
Pertambangan Batubara Indonesia.
Pengembangan
Sumberdaya
Kebijakan Batubara Batubara
Jepang dan Indonesia Pada kesempatan tersebut, kedua negara
Pertemuan dibuka dengan sambutan memaparkan tentang pengembangan
dari Direktur Divisi Batubara, Jepang, sumberdaya batubara di negara masing-
Mr. Akira Yasui. Ia memaparkan, bagi masing.
Jepang Indonesia adalah negara pemasok
LIPUTAN WARTA
30

Ketua Delegasi RI menyampaikan Paparan. Delegasi Jepang menyampaikan presentasi.

Jepang menyampaikan kemajuan Eco-


Town Project. Program ini ditujukan untuk
Penelitian dan
membuat master plan pengembangan Pengembangan
suatu kawasan contoh perkotaan
berbasiskan batubara menuju realisasi
Teknologi Batubara
distrik pertambangan batubara yang Jepang menyampaikan hasil studi
berkarbon rendah. Berikutnya akan terus kelayakan pembangkit listrik dari
dikembangkan di kota-kota lain. Circulation Fluidized Boiler (CFB) dan Steam
Tube Dryer (STD) dan perkembangan dari
Sementara itu, Indonesia menyampaikan
proyek gabungan “High Water Treating
usulan proyek-proyek kerjasama di bidang
Coal Slurry” sebagai proyek kerjasama
eksplorasi batubara baik di saat ini maupun
untuk pengembangan batubara kadar
untuk masa yang akan datang, termasuk di
rendah (LRC). Jepang meminta dukungan
dalamnya Proyek Airlaya.
dari Pemerintah Indonesia untuk dapat
Dalam hal ini kedua negara sepakat bahwa mengimplementasikan Pilot Project
keberlanjutan kerjasama pengembangan dari Slurry dan IHI Gasifier (TIGAR) serta
batubara sangat penting dalam meminta Pemerintah Indonesia dapat
merealisasikan perdagangan batubara yang mempertimbangkan pemberian insentif
stabil serta untuk memenuhi kebutuhan berupa pengurangan pajak untuk
dalam negeri Indonesia. memfasilitasi pengembangan batubara
kadar rendah di Indonesia.

Atas permintaan tersebut, Indonesia


Pengembangan menyatakan akan mempertimbangkan
Photo session Delegasi RI Sumberdaya Manusia kebijakan yang akan diambil untuk
memajukan pengembangan batubara
dan Delegasi Jepang. Jepang menyampaikan proyek bersama kadar rendah.
Project for Overseas Transfer of Coal
Mining Technology. Jepang menyatakan Kedua negara juga memaparkan
kesiapannya untuk menjalankan program perkembangan dari proyek riset pembuatan
alih teknologi di subsektor pertambangan kokas dari batubara peringkat rendah
melalui pengiriman tenaga ahli Jepang dan setuju untuk melanjutkan kerjasama
ke Indonesia ataupun melalui program di dalam pengembangan batubara kadar
pelatihan yang diselenggarakan di Jepang rendah seperti UBC, Slurry, TIGAR, CFB, STD
ataupun di Indonesia. dan pembuatan kokas.

Dalam proyek kerjasama ini, kedua negara


sepakat akan pentingnya melanjutkan
kerjasama di bidang pengembangan
Pembangkit Listrik
Delegasi RI Perwakilan sumber daya manusia untuk pengolahan Berbahan Bakar
Asosiasi Pertambangan dan pertambangan batubara di Indonesia. Batubara
Batubara Indonesia.
LIPUTAN WARTA
31

Anggota Delegasi RI. Anggota Delegasi Jepang.

Jepang memperkenalkan proyek batubara kadar rendah dalam mendukung


pengembangan berskala besar pada program MP3EI.
pembangkit listrik bertenaga batubara
di area Jawa-Bali dan di proyek tersebut
perusahaan-perusahaan Jepang terlibat di Empat Butir Hasil
dalamnya. Dalam hal ini, Jepang meminta
agar proyek tersebut dapat dimasukkan Dialog
ke dalam daftar Fast Track Program Phase Hingga kegiatan usai ada beberapa butir
2 (FTP2) dan meminta agar Pemerintah kesepakatan yang akan ditindaklanjuti
Indonesia dapat memberikan Government secara berkesinambungan.
Guarantee. Jepang juga menegaskan
bahwa proyek tersebut sejalan dengan Pertama, Indonesia dan Jepang sepakat
tujuan dari FTP2 yaitu untuk mewujudkan akan keberlangsungan kerjasama bilateral
kebutuhan akan energi dan penyediaan di subsektor batubara untuk mencapai
energi yang bersih. perdagangan dan investasi batubara yang
stabil.
Selain itu, Jepang juga meminta agar
proses negosiasi kontrak bisa dilakukan Kedua dalam bidang pendidikan
dengan Pemerintah Indonesia. Namun dan pelatihan. Jepang akan
Pemerintah Indonesia melalui Direktorat mempertimbangkan keinginan Pemerintah
Jenderal Ketenagalistrikan menyampaikan Indonesia untuk mendatangkan pengajar–
bahwa untuk urusan negosiasi kontrak pengajar dari Jepang sesuai dengan
hanya dapat dilakukan dengan PT PLN kebutuhan dari Pemerintah Indonesia.
sebagai pembeli tunggal yang ditunjuk

Hasil
oleh Pemerintah. Ketiga dalam bidang penelitian dan
pengembangan. Jepang bersedia untuk
Kedua negara sepakat akan pentingnya melakukan penelitian dan pengembangan
kelanjutan dari kerjasama dalam batubara terutama batubara peringkat
pembangkit listrik bertenaga batubara rendah di Indonesia serta berharap Keberlangsu-
untuk memenuhi kebutuhan listrik yang agar hasil dari beberapa penelitian dan ngan
semakin meningkat di Indonesia. pengembangan yang sudah dilakukan
dapat digunakan di Indonesia menuju skala
kerjasama
komersil. Dalam realisasi menuju komersil bilateral.
Business Exchanges pihak Jepang mengharapkan adanya Pendidikan &
kemudahan dalam beberapa hal yang salah
Dalam paparannya, JCOAL menyampaikan satunya adalah perpajakan.
Pelatihan
program kegiatannya termasuk Program Penelitian &
teknologi batubara bersih (CCT) serta Pra Keempat dalam bidang ketenagalistrikan.
Jepang meminta agar proyek–proyek
Pengemba-
studi kelayakan program–program untuk
menggantikan pembangkit listrik tenaga pembangkit listrik yang dilakukan oleh ngan
batubara. Sementara Indonesia melalui Jepang dapat dimasukkan ke dalam daftar Ketenagalistri-
Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia proyek FTP2 guna memenuhi kebutuhan
akan listrik di Indonesia.
kan.
(APBI) menjelaskan tentang penggunaan
LIPUTAN WARTA
32

Malam Penganugerahan
Performance Award
KINERJA RKAB
2012 Yogyakarta
sebagai Puncak Kegiatan Penilaian Kinerja PKP2B Periode Penilaian Kinerja Tahun 2012

AGUS YULIYANTO, MM, MT

Kasie Pemasaran Batubara

YULIANTO TRI NUGROHO, ST

Evaluator PKP2B Pengawasan Usaha Operasi


Produksi dan Pemasaran Batubara
Liputan Warta
33

Pemenang Performance Award Kinerja RKAB 2012 PKP2B bersama Pejabat Eselon
di lingkungan Ditjen Minerba.

Persetujuan RKAB merupakan dasar acuan yang


Performance Award digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan
dalam satu tahun berjalan ke depan. Dengan demikian
Kinerja RKAB adalah prestasi kinerja perusahaan dapat diukur melalui tingkat
kesesuaian realisasi dengan rencana kegiatan yang
wujud apresiasi dilakukan.
kepada PKP2B yang Untuk memotivasi perusahaan PKP2B Tahap Produksi
berprestasi. agar realisasi kegiatannya konsisten terhadap komitmen
rencana yang telah disusun, maka Ditjen Mineral dan
Batubara memberikan apresiasi berupa pemberian

P
enganugerahan Performance Award Kinerja reward. Penghargaan ini diberikan dengan mengacu
RKAB merupakan puncak dari penilaian kinerja pada tingkat kesesuaian realisasi kegiatan penambangan
perusahaan PKP2B. Award yang diberikan kepada beserta aspek-aspek terkait terhadap rencana kerja yang
perusahaan PKP2B merupakan hasil penilaian dengan telah disepakati bersama antara pemerintah dengan
sistem skoring. Adapun aspek yang dinilai adalah perusahaan yang tertuang dalam Persetujuan RKAB.
menilai realisasi kegiatan penambangan terhadap
rencana yang telah tertuang di Persetujuan RKAB. Dengan adanya pemberian award ini, diharapkan
Konsistensi perusahaan PKP2B dalam melaksanakan perusahaan PKP2B Tahap Produksi dan Pra Produksi
kegiatan terhadap rencana kerja yang telah disusun akan semakin termotivasi meningkatkan kinerja
perusahaan yang bersangkutan yang tertuang dalam perusahaannya. Selain itu, ajang ini dimaksudkan
Persetujuan RKAB merupakan kunci dari penilaian agar perusahaan dapat lebih konsisten mulai tahap
kinerja RKAB tersebut. penyusunan RKAB hingga hingga merealisasikannya.
LIPUTAN WARTA
34

Dampak berikutnya yang ingin dicapai staf khusus menteri, Dinas Pertambangan
adalah tingkat kesesuaian realisasi dengan dan Energi, asosiasi pertambangan.
75-100% rencana kerja yang telah disepakati dalam
Acara Malam Penganugerahan
Baik Persetujuan RKAB lebih tinggi. Dengan
Performance Award Kinerja RKAB 2012
begitu kegiatan usaha pertambangan
akan berimplikasi terhadap optimalisasi PKP2B ini merupakan kali kedua setelah
acara yang pertama diselenggarakan
50-74,99% penerimaan negara dan meminimalisir efek
ganda negatif dari kegiatan penambangan di Batam pada Bulan Juni tahun 2012.
Cukup batubara. Sebelumnya, sejak 2011 sudah dilakukan
sosialisasi penilaian kinerja kepada seluruh
Penganugerahan Performance Award PKP2B di Bali pada triwulan empat di tahun
25-49,99% Kinerja RKAB 2012 PKP2B Tahap Pra
Produksi dan Tahap Produksi ini yang
2011.

Buruk diselenggarakan di Yogyakarta ini Rangkaian Penilaian kinerja perusahaan


berlangsung sukses. Mengambil tempat PKP2B untuk periode penilaian 2012 kali ini
Hotel Sheraton Yogyakarta, lebih dari 200 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
0-24,99% undangan hadir pada tanggal 22 Maret
2013.
Rangkaian acara diawali dengan adanya
kegiatan penghijauan di lereng Gunung
Sangat Buruk Merapi dengan tema “Penanaman Seribu
Selain tamu undangan dari PKP2B Tahap Pohon” Minerba Go Green di pagi harinya.
Pra Produksi dan Produksi, hadir pula Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat eselon
Kategori Dirjen Minerba, para eselon II, III, dan IV di di lingkungan Ditjen Minerba beserta para
Penilaian kalangan Ditjen Minerba, tamu undangan staf dan juga perwakilan dari masing-
dari kalangan internal ESDM di antaranya masing perusahaan PKP2B Tahap Produksi

Dirjen Minerba Saat Membuka Acara


LiputanWarta
35

dan Pra Produksi. Masyarakat setempat merupakan salah satu wujud penghargaan

11
juga diikutkan dalam kegiatan ini. kepada PKP2B yang berprestasi dengan
parameter penilaian skor. Tingkat
Selepas berangkat dari penginapan dengan perusahaan
perolehan skor dihasilkan dari pencapaian
menggunakan bus, perjalanan menuju realisasi terhadap aspek yang direncanakan Baik
lokasi penanaman pohon dilanjutkan di Persetujuan RKAB masing-masing

25
dengan jeep lapangan untuk menjangkau PKP2B. Artinya, kunci dari penilaian kinerja
lokasi. Acara penanaman diawali RKAB adalah konsistensi perusahaan perusahaan
dengan sambutan Direktur Pembinaan PKP2B dalam melaksanakan kegiatan
Pengusahaan Batubara, diikuti sambutan terhadap rencana kerja yang telah disusun
Cukup
kepala desa setempat. Acara penanaman perusahaan yang bersangkutan yang
pohon berakhir menjelang siang hari
dan menjelang Jum’atan para peserta
sudah berada di tempat penginapan
tertuang dalam Persetujuan RKAB.
24 perusahaan
Buruk
untuk persiapan sholat Jum’at. Setelah
rehat hingga ba’da ashar, panitia beserta
Dasar Perhitungan
para pembaca naskah nominasi segera
bergabung ke lokasi penganugerahan
Penilaian
Konsep dasar penilaian kinerja adalah
14 perusahaan
Performance Award Kinerja RKAB 2012
dengan menggunakan perhitungan skor
Sangat Buruk
PKP2B Tahap Pra Produksi dan Tahap
Produksi untuk gladi bersih acara malam yang merupakan komparasi persentase
harinya. angka realisasi dengan angka rencana 49 Perusahaan
kegiatan yang akan dilakukan oleh PKP2B PKP2B Tahap
Performance Award Kinerja RKAB dalam satu tahun berjalan dan kemudian
Produksi

Para Direktur di Lingkungan DJMB bersiap untuk ikut serta dalam penanaman Pohon,
Minerba Go Green
LIPUTAN WARTA
36

persentase dari komparasi tersebut akan meliputi:


dikalikan dengan pembobotan dari masing-
75-100% masing aspek yang tercantum dalam • Revenue
Baik Persetujuan RKAB. Adapun aspek yang
• Efisiensi Biaya Produksi
dinilai dalam penilaian kinerja PKP2B Tahap
Produksi adalah: • Nett Profit Margin
50-74,99% a. Aspek Legalitas (Subdit Pelayanan • Penerimaan negara (Pajak dan Non
Cukup Usaha Batubara) dengan total skor 6, Pajak)
meliputi:
• Ketepatan Pembayaran PNBP
• Suspensi
25-49,99% e. Aspek Administrasi (Subdit
• Keterlambatan Perizinan/teguran
Buruk Pengawasan Usaha Operasi Produksi
dan Pemasaran Batubara dan
• Default
Bagian Penerimaan Surat Direktorat
0-24,99% • Perpanjangan Pembinaan Pengusahaan Batubara),
dengan total skor 6, meliputi:
Sangat Buruk • Keteraturan Perizinan
• Ketepatan pelaporan (Bulanan,
• Penetapan wilayah/koordinat Triwulan, dan Triwulan DMO)
sesuai amanat PP No. 22 Tahun
Kategori 2010 • Kelengkapan pelaporan (Bulanan,
Penilaian Triwulan, dan Triwulan DMO)
b. Aspek Eksplorasi (Subdit Pengawasan
Eksplorasi Batubara) dengan total skor f. Aspek Non Teknis (Subdit Hubungan
7, meliputi: Komersial Batubara) dengan total skor
2, meliputi:
• Kewilayahan
• Persentase masalah Demo,
• Pembiayaan
• Persentase masalah internal,
• Konsistensi Data masalah eksternal, dll

c. Aspek Operasional (Subdit g. Aspek Community Development


Pengawasan Usaha Operasi Produksi dan Tenaga Kerja (Subdit Hubungan
dan Pemasaran Batubara) dengan total Komersial) dengan total skor 13.
skor 21, meliputi:
h. Aspek K3 dan Lingkungan (Subdit
• Penambangan (OB Removal, Coal Lindungan Lingkungan Minerba dan
Getting, dan Stripping Ratio) Subdit Keselamatan Operasi Minerba)
dengan total skor 10.
• Pemasaran (DMO, Ekspor, dan
Harga jual)
Skor maksimal yang diperoleh dari
• Konstruksi (Satuan dan Biaya) masing-masing aspek adalah angka 100
dan minimal angka 0. Setelah dilakukan
d. Aspek Keuangan (Subdit Bimbingan
perhitungan skor dari masing-masing aspek
Usaha Batubara), dengan total skor 28,
yang telah disebutkan di atas, maka dapat

Pejabat Eselon di lingkungan Ditjen Minerba beserta para staf dan juga perwakilan dari masing-masing perusahaan
PKP2B Tahap Produksi dan Pra Produksi saat penanaman pohon
Liputan Warta
37

dikelompokkan ke dalam 4 kategori penilaian yaitu PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya

11
yaitu: Agung, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Lanna
Harita Indonesia, PT Mandiri Inti Perkasa,
1. Kategori Baik (Total Skor 75 s.d 100) perusahaan
PT Arutmin Indonesia, PT Tanito Harum,
2. Kategori Cukup (Total Skor 50 s.d
PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Baik
Mining, PT Kaltim Prima Coal dan PT Berau
74,99)

3. Kategori Buruk (Total Skor 25 s.d


49,99)
Coal. PKP2B Tahap Produksi Peringkat Terbaik
I diperoleh PT Adaro Indonesia, Peringkat
II PT Kideco Jaya Agung, dan Peringkat III
25 perusahaan

diperoleh PT Firman Ketaun Perkasa.


Cukup
4. Kategori Sangat Buruk (Total Skor 0 s.d
24,99) Selain itu juga disebutkan nominasi untuk
perusahaan Pra Produksi terbaik dimana
untuk periode tahun 2012 belum ada yang
24 perusahaan
Buruk
Hasil Penilaian memenuhi kriteria pemenang serta nominasi
Direksi Terfavorit yang diperoleh Choi
Berdasarkan empat kategori yang telah
disebutkan di atas, dari 49 perusahaan
Byung Hyun dari PT Kideco Jaya Agung dan
nominasi Government Relation Terfavorit 14 perusahaan
PKP2B Tahap Produksi, sebanyak 11 diperoleh Joko Setiyono dari PT Berau Coal. Sangat Buruk
perusahaan berkategori baik, 25 perusahaan Nominasi Direksi dan Government Relation
berkategori cukup, 24 perusahaan Terfavorit ini merupakan masukan dan
berkategori buruk, dan 14 perusahaan pilihan secara langsung dari staf Direktorat 49 Perusahaan
berkategori sangat buruk. Pembinaan Pengusahaan Batubara dari staf PKP2B Tahap
Adapun Penilaian kinerja perusahaan PKP2B
evaluator, eselon III, dan eselon IV dengan Produksi
kriteria Government Relation Terfavorit
Tahap Pra Produksi memiliki kriteria sebagai sebagai berikut:
berikut:
• Bekerjasama dengan baik dan cepat
• Perusahaan tidak dalam masa suspensi dalam merespons surat dari Pemerintah
(penundaan kegiatan)
• Tanggap dalam mensikapi informasi
• Tidak bermasalah dalam perizinan
• Teliti dalam menanggapi informasi
• Tidak bermasalah dalam pelaksanaan analisa evaluator
kegiatan usaha eksplorasi
• Kemampuan menerjemahkan dengan
Berdasarkan parameter penilaian kinerja baik terkait informasi kepada tim.
PKP2B Tahap Pra Produksi seperti yang
dicantumkan di atas, hasil penilaian Sedang kriteria Direksi terfavorit adalah
menunjukkan perusahaan PKP2B Tahap sebagai berikut:
Pra Produksi untuk periode penilaian tahun
2012 belum ada yang memenuhi kriteria • Cepat merespons surat dari Pemerintah
penilaian.
• Hadir dalam rapat-rapat yang diundang
Pada acara penganugerahan tersebut award oleh Pemerintah
dibagikan ke dalam lima aspek nominasi,
• Memberikan masukan-masukan yang
yaitu nominasi Aspek Perizinan terbaik yang
positif ke Pemerintah
dimenangkan oleh PT Adaro Indonesia,
nominasi Aspek Eksplorasi terbaik yang
dimenangkan oleh PT Berau Coal, nominasi Dengan adanya Performance Award Kinerja
Aspek Keuangan terbaik yang dimenangkan RKAB ini diharapkan dapat memotivasi
oleh PT Lanna Harita Indonesia, nominasi untuk setiap perusahaan PKP2B untuk
Aspek Produksi dan Pemasaran batubara bekerja lebih baik sesuai dengan Persetujuan
terbaik yang dimenangkan PT Indominco RKAB sehingga dapat mewujudkan
Mandiri, dan nominasi aspek Hubungan mengoptimalkan penerimaan negara,
Komersial terbaik yang dimenangkan oleh PT optimalisasi penge-lolaan potensi batubara,
Kideco Jaya Agung. peningkatan investasi dan terwujudnya Good
Mining Practices serta dapat meminimilir efek
Untuk perusahaan PKP2B Tahap Produksi ganda dari kegiatan usaha pertambangan
yang termasuk berkriteria Baik (memiliki skor batubara.
75 s.d 100) meliputi 11 sebelas perusahaan
LIPUTAN WARTA
38

Konsolidasi Nasional Mempercepat


Peningkatan Nilai Tambah
Seminar Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Melalui Kegiatan Pengolahan dan
Pemurnian dalam Negeri

P
eningkatan nilai tambah mineral merupakan amanat dasar yang tertuang dalam UU No. 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Namun, bagi beberapa kalangan
peningkatan nilai tambah dalam negeri masing dianggap sebagai tugas berat karena membutuhkan
perubahan yang sangat fundamental dalam pengelolaan industri pertambangan mineral. Keberhasilan
peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri tidak mungkin tercapai tanpa adanya konsolidasi yang baik
antar seluruh pemangku kepentingan industri mineral.

Peningkatan nilai tambah dalam negeri tidak dapat tindak lanjut yang diperlukan. Dengan demikian kegiatan
dilepaskan dari karakter dasar mineral, yaitu sumber daya pengolahan dan pemurnian mineral dapat dilaksanakan
yang tidak terbarukan. Sejatinya, kekayaan sumber daya di dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
mineral adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena Melalui seminar ini ditekankan pula iklim investasi
itu pengelolaan dan pemanfaatannya harus ditujukan subsektor mineral dan batubara harus tetap kondusif
untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian meskipun seluruh pihak harus menyukseskan program
nasional. peningkatan nilai tambah ini.

Pemerintah berupaya melakukan percepatan implementasi Seminar dilaksanakan selama dua hari di Balai Sudirman
peningkatan nilai tambah mineral. Dari sisi kebijakan, Jakarta, tepatnya pada tanggal 10 dan 11 April 2013.
pemerintah telah mengeluarkan INPRES No. 3 Tahun 2013 Narasumber yang menyampaikan paparan selama dua
tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral hari tersebut berasal dari pemerintah, pemerintah daerah,
Melalui Pengolahan dan Pemurnian di Dalam negeri. asosiasi-asosiasi perusahaan pertambangan, dan direksi
Dalam Inpres tersebut, Kementerian ESDM ditugaskan perusahaan tambang & pengolahan mineral. Adapun
menyiapkan berbagai hal, diantaranya: menyediakan data moderator berasar dari institusi penelitian dan perguruan
cadangan; penetapan kebijakan pemenuhan kebutuhan tinggi. Sedangkan peserta seminar berasal dari pemerintah,
bijih/konsentrat (DMO hulu); pemenuhan hasil pengolahan perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral,
dan pemurnian mineral untuk kebutuhan di sektor asosiasi-asosiasi, perhimpunan profesi, perbankan, dan
perindustrian (DMO hilir); dan perbaikan regulasi untuk wartawan dari berbagai media.
percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

Selanjutnya kebijakan tersebut disosialiasaikan dalam


Siap Mendukung Percepatan
berbagai bentuk, salah satunya adalah seminar nasional Peningkatan Nilai Tambah
untuk menjalin konsolidasi dengan seluruh stakeholder
mineral. Sebab, dalam UU Minerba sendiri disebutkan
Mineral
bahwa seluruh stakeholder mineral wajib melaksanakan Pembukaan seminar dilakukan oleh Wakil Menteri
usaha peningkatan nilai tambah di dalam negeri. ESDM, Ir. Susilo Siswoutomo. Sebanyak 500 peserta
ikut menghadiri seminar pada hari pertama yang
Selain itu, seminar yang mengambil tema “Terwujudnya
mengelaborasi kesiapan berbagai pihak dalam mendukung
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Pengolahan
program percepatan peningkatan nilai tambah mineral.
dan Pemurnian Dalam Negeri sebagai Amanat UU No 4
Tahun 2009” ini dimaksudkan untuk menentukan langkah Badan Geologi Kementerian ESDM, memaparkan tema
Liputan Warta
39

Seluruh Peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya

“Potensi dan Sebaran Sumberdaya dan Cadangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut ambil bagian
Mineral Indonesia.” Intinya, disampaikan mengenai data dengan membawakan tema “Kebijakan Pembinaan dan
cadangan mineral di Indonesia. Dengan rincian, cadangan Pengawasan Kab/Kota Terkait Peningkatan Nilai Tambah
bijih nikel 1.162.834.951 ton, cadangan bijih bauksit Mineral“. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Ir. Dewi
580.221.415 ton, cadangan bijih timah 801.245.947 ton, J. Putriani, memaparkan kondisi pertambangan yang ada
cadangan bijih besi 48.189.555 ton, cadangan pasir besi di Jawa Timur. Ia juga menjelaskan kebijakan-kebijakan
173.810.612 ton, cadangan bijih tembaga 3.044.920.377 yang ditempuh Jawa Timur dalam mendukung investasi
ton, dan cadangan bijih seng 5.844.091 ton. Artinya, peningkatan nilai tambah mineral logam.
potensi peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia
sangat menjanjikan. Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, tidak
ketinggalan. Bupati Sanggau turut pula menjelaskan
Kemudian, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara kebijakan Kabupaten Sanggau mendukung percepatan
menyampaikan tema presentasi “Kebijakan Nilai Tambah peningkatan nilai tambah. Ia menyoroti upaya yang
Mineral.“ Selain menyampaikan landasan hukum dilakukan pemerintah setempat dalam mempercepat
peningkatan nilai tambah, Direktur Jenderal Mineral dan proses perizinan.
Batubara, Dr. Ir. Thamrin Sihite, menyampaikan progres
peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia. Hingga Dari aspek kebijakan fiskal, Kepala Badan Kebijakan
kini terdapat 11 fasilitas pengolahan dan pemurnian Fiskal Kementerian Keuangan memaparkan tentang
yang berpotensi untuk dibangun. Dr. Ir. Thamrin Sihite kebijakan fiskal untuk mendorong kegiatan pengolahan
juga memaparkan program-program pemerinta untuk dan pemurnian mineral di dalam negeri. Secara rinci Prof.
mempersiapkan berlakunya kebijakan pemurninal mineral. Dr. Bambang PS. Brodjonegoro menyampaikan bentuk
insentif fiskal yang diberikan Badan Kebijakan Fiskal. Ia juga
Dari sudut pandang industri, Direktorat Jenderal Basis menjelaskan disinsentif pada produk pertambangan yang
Industri Manufaktur, mengangkat tema “Kebijakan belum dilakukan peningkatan nilai tambah di dalam negeri
Hilirisasi Industri: Road Map Industri Berbasis Mineral”. dalam bentuk kebijakan bea keluar.
Direktur Industri Material Dasar Logam, Budi Irmawan,
menyampaikan mengenai strukur industri dan rencana Melalui Asosiasi Pengusahan Mineral Indonesia
tindak lanjut untuk komoditas aluminium, besi baja, nikel, (APEMINDO), para pengusaha mineral membeberkan
dan tembaga. kesiapan perusahaan mineral dalam rangka percepatan
peningkatan nilai tambah. Wakil Ketua Umum APEMINDO,
PLN juga hadir membawakan tema “Pasokan Tenaga Ir. Agus Suhartono, juga menyampaikan apa saja yang
Listrik untuk Pembangunan Smelter di Indonesia”. PLN menjadi faktor sukses dan tantangan yang harus dihadapi
membahas mengenai kesiapannya memenuhi kebutuhan oleh perusahaan untuk peningkatan nilai tambah mineral.
energi listrik industri pengolahan dan pemurnian dengan
daya total sebesar 2.418 MVA hingga tahun 2017. Lebih Pernyataan tersebut dikuatkan pula oleh Asosiasi
lanjut, PLN menyatakan suplai listrik tersebut tersedia di Pertambangan Indonesia (API-IMA). Selain membahas
wiliayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan kesiapan pengusaha pertambangan nasional, Ir. Martiono
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Hadianto, selaku ketua API-IMA menjelaskan mengenai
Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, risiko dan peluang yang dihadapi pemegang kontrak karya
Jawa Timur dan Jawa Barat. Kepala Divisi Niaga PLN, Benny (KK) dalam hal kewajiban pengolahan dan pemurnian
Marbun, juga membahas juga rencana pembangkit listrik mineral.
yang akan beroperasi pada 2013.
LIPUTAN WARTA
40

Pembukaan Seminar dimeriahkan dengan tarian tradisional “Tari Rampak Gendang”

Para ahli metalurgi yang tergabung


dalam Asosiasi Ahli Metalurgi Indonesia
Keterlibatan
menyampaikan paparannya tentang Perusahaan
peranan ahli metalurgi untuk memacu
peningkatan nilai tambah mineral. Ir. Satya
Graha Somantri, menjelaskan tahapan Pada hari pertama, kegiatan seminar
yang harus dilalui dalam membangun membahas tentang kesiapan, peluang,
pabrik pengolahan dan pemurnian. Ia juga dan tantangan dalam melaksanakan
membahas perihal framework peta jalan program peningkatan nilai tambah mineral.
industri berbasis mineral. Sebagai penutup Sedangkan di hari kedua, hal tersebut
Ir. Satya menegaskan kesanggupan para ditindaklanjuti melalui sidang komoditas
ahli mineral di Indonesia mendukung yang akan menyampaikan rumusan
proses percepatan peningkatan nilai rekomendasi untuk pemerintah.
tambah. Sidang komoditas diikuti oleh perusahaan
Dari perwakilan engineering procurement sebagai pelaku langsung peningkatan nilai
and construction (EPS), PT Rekayasa tambah dan terbagi menjadi lima sidang
Industri ikut ambil bagian dengan berdasarkan jenis komoditasnya, yaitu:
memaparkan kapasitas dan kemampuan 1. Komoditas tembaga (40 peserta).
mereka dalam proyek pembangunan
instalasi pabrik pengolahan dan pemurnian 2. Komoditas nikel (67 peserta).
mineral logam. Senior Vice President PT 3. Komoditas mangan (21 peserta).
Rekayasa Industri, Ir. Radian Z. Hosen, 4. Komoditas pasir dan bijih besi (67
menyampaikan juga kendala yang peserta)
dihadapi oleh EPS sehubungan dengan 5. Komoditas bauksit (29 perusahaan).
pembangunan tersebut.
Sidang komoditas dimulai dengan
PT Bank Mandiri melalui Executive paparan dari perwakilan anggota
Vice President-nya, Dadiek Hartantyo, yang menyampaikan tentang potensi
menjelaskan peran Bank Mandiri dalam dan kemajuan pembangunan yang
investasi instalasi pengolahan dan sedang mereka lakukan. Ada juga yang
pemurnian mineral. Ia juga menyampaikan memaparkan apa saja kendala yang
portofolio Bank Mandiri dalam sektor dihadapi baik dari sisi teknis maupun dari
pertambangan dan industri logam. sisi dukungan kebijakan.
LiputanWarta
41

Suasana kegiatan Seminar sedang berlangsung.

Berikut adalah hasil yang dicapai oleh pabrik pengolahan dan pemurnian di
sidang komoditas berikut rekomendasi yang dalam negeri.
disampaikan: b. Menempatkan jaminan kesungguhan
dalam bentuk dan jumlah yang akan
1. UU Minerba adalah amanat rakyat yang
ditentukan kemudian.
harus dilaksanakan dan tidak bisa ditawar
lagi. Sejak awal Januari 2014 Pemegang c. Menyampaikan jadwal pembangunan
IUP, IUPK dan KK tidak boleh lagi (master schedule) fasilitas pengolahan
melakukan ekspor bahan mentah (sesuai dan pemurnian yang fix (sesuai
ketentuan Permen ESDM No. 7 jo. No.11 Permen ESDM No. 7, juncto No. 11
Tahun 2012). Tahun 2012) , terukur dan dengan
batas waktu yang disepakati dengan
2. Terdapat perbedaan tahapan yang pemerintah baik sendiri maupun
dialami oleh pemegang IUP dan KK bekerjasama dengan pemegang
dalam hal pembangunan fasilitas IUP OP khusus pengolahan dan
pengolahan dan pemurnian, yaitu:
pemurnian.
a. Sudah melakukan tahap perancangan 5. Pemegang IUP dan KK yang belum
(basic design, detail engineering). melakukan feasibility study (poin 2c) tidak
b. Masih melakukan studi kelayakan. mendapat rekomendasi ekspor.
c. Belum melakukan feasibility study dan
6. Perlu dibentuk tim pemantau untuk
proses perancangan.
menindaklanjuti pelaksanaan butir
3. Perbedaan tahapan yang dialami rekomendasi 4a, b dan c
oleh setiap perusahaan sehubungan
dengan permasalahan-permasalahan Seminar selama dua hari ini menjadi langkah
yang meliputi pendanaan, teknologi, awal bagi seluruh stakeholder dalam
infrastruktur, energi, birokrasi (perizinan). membangun sinergi untuk mendukung
4. Pemegang IUP dan KK yang sudah kebijakan peningkatan nilai tambah di
melakukan tahap perancangan dan yang dalam negeri. Peningkatan nilai tambah
masih studi kelayakan (kondisi 2a dan 2b memang memberikan tantangan baru bagi
di atas), dapat diusulkan mendapatkan perusahaan maupun pemerintah, namun
rekomendasi untuk melanjutkan kegiatan sesungguhnya kebijakan ini merupakan
usahanya (rekomendasi ekspor) dengan amanat rakyat yang harus dilaksanakan.
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. Volume yang diekspor tidak
mengganggu kebutuhan pasokan
INFO MINERBA
42

Etalase Potensi Bisnis Nasional di


Batam Trade Expo 2013
21-24 Maret 2013 Sumatera Convention Centre Batam Centre

P
agelaran Batam Trade Expo 2013 merupakan wilayah Batam maupun di wilayah lainnya di Indonesia
kegiatan yang kedua kalinya. Pameran ini menjadi dan membangun komunikasi strategis pemasaran produk-
agenda publikasi potensi ekonomi dan bisnis melalui produk unggulan.
kesinergian antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, dan pelaku usaha. Ruang lingkupnya mencakup Tidak kurang dari 60 peserta yang turut berpartisipasi
nasional dan internasional. baik melalui kegiatan pameran dan mengisi stand pameran, yang terdiri dari beberapa
ataupun forum bisnis. Kementerian dan BUMN/BUMD, produk unggulan dari
masing-masing daerah di Indonesia.
Pameran berlangsung pada tanggal 21 – 24 Maret 2013
dan mengambil tempat di Gedung Sumatera Convention Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ada
Centre, Batam Centre, Kota Batam. 4 unit eselon I yang turut berpartisipasi pada pameran
ini, yakni Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat
Usrinal sebagai Ketua Panitia mengatakan maksud dan Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,
tujuan dari pameran Batam Trade Expo 2013 adalah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara serta Badan
sebagai sarana promosi dan publikasi potensi bisnis Diklat ESDM.
nasional dalam meningkatkan arus investasi, baik di

Jambi Emas Expo 2013


Mencanangkan Ekonomi Emas di Jambi
GOR Kotabaru 24 – 28 April 2013

P
emeran Jambi Emas Expo 2013 diselenggarakan dicapai rata-rata tujuh persen. Menteri Koperasi juga
dalam rangka Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) berjanji akan terus memperhatikan Provinsi Jambi melalui
yang berlangsung pada tanggal 24 – 28 April berbagai program, terutama dalam memperkuat sektor
2013. Pameran yang diselenggarakan di Gedung Olah usaha produk unggulan.
Raga (GOR) Kotabaru Jambi ini baru dibuka secara resmi
pada tanggal 26 April 2013 oleh Menteri Koperasi Dr. Gubernur Jambi dalam sambutannya menyampaikan
Syarifuddin Hasan, MM, MBA. Pada peresmian tersebut, dari berbagai upaya dan program yang dicanangkan
turut hadir pula Gubernur Jambi H. Hasan Basri, anggota pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi
BPK RI Dr. Rizal Djalil, sertaKetua TP PKK Provinsi Jambi Hj. kerakyatan, diantaranya melalui One Village One Product
Yusniana Hasan Basri. (OVOP). Peran pemuda dioptimalkan guna menggerakkan
perekonomian di desa dengan mengedepankan prinsip
Dalam sambutannya Menteri Koperasi menyatakan OVOP.
prestasi luar biasa ke pada Provinsi Jambi, karena dapat
mengurangi angka pengangguran turun hingga tiga Program tersebut telah dilakukan Pemprov Jambi
persen. Menteri Koperasi juga memuji meningkatnya dengan Gerakan 10 ribu wirausaha bekerjasama dengan
ekonomi rakyat dan turunnya angka penggangguran HIPMI. Pembangunan kewirausahaan sudah menjadi
di Provinsi Jambi berkat kinerja Pemprov Jambi dalam agenda strategis dalam kerangka memperkuat struktur
melaksanakan berbagai program yang menyentuh perekonomian berskala local, regional maupun global.
langsung kemasyarakat. Bahkan Menteri Koperasi optimis Wirausaha merupakan tulang punggung perekonomian,
program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan karena sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan
dengan baik, dan pertumbuhan ekonomi Jambi dapat kemajuan suatu negara adalah parawirausahawan.
INFO MINERBA
43

Ajang Promosi Industri Lokal


Sumbagsel Expo & Forum
7 – 10 Maret 2013 Novotel Convention Center – Pangkal Pinang

S
umbagsel Exhibition, Forum & Business Matchin, perekonomian terutama di wilayah Sumbagsel.
berupa pameran dan forum bisnis. Event ini dibuka
secara resmi oleh Deputi Menko Perekonomian Sementara itu, Bapak Imam Mardi Nugroho Sekretaris
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Bapak Daerah Bangka Belitung dalam sambutannya
Luki Eko Wurianto yang mewakili Menko Perekonomian. mengucapkan terima kasih kepada Menko
Perekonomian yang telah memberikan kepercayaan
Acara peresmian tersebut disaksikan oleh Duta Besar untuk menyelenggarakan Sumbagsel Expo & Forum.
Negara Kuba, Miss. Enna Eviant Valdes dan didampingi Disampaikan pula bahwa Bangka Belitung sedang terus
colsellor Leonel Gonzales. Adapun dari Pemda Bangka bergiat menunjang pertumbuhan perekonomian wilayah
Belitung diwakili oleh Sekretaris Daerah Bapak Imam Mardi dengan pembangunan berbagai infrastruktur baru, dengan
Nugroho didampingi Kepala Bappeda Bangka Belitung, harapan akan mampu mengembangkan potensi khusus
Bapak Nezalyus. yang dimiliki daerah seperti wisata dan kelautan.

Pameran yang berlangsung pada tanggal 7 – 10 Maret Sedangkan Bapak Nazalyus Kepala Bappeda Bangka
2013 tersebut dilangsungkan di Novotel Convention Belitung yang juga sebagai Ketua Panitia pelaksana
Center, Pangkal Pinang Bangka Belitung. Diharapkan Sumbagsel Forum & Expo menjelaskan bahwa pameran
melalui pameran ini pembangunan ekonomi daerah diikuti tidak kurang dari 65 stand yang terdiri dari instansi
maupun nasional semakin pesat, selain itu pameran juga Pemerintah Pusat, instansi Pemerintah Daerah, Dinas
memberikan kesempatan produk kerajinan dan industri Provinsi dan Kabupaten serta beberapa UKM binaan
lokal dapat memamerkan karya-karyanya. Pemda, juga tidak ketinggalan ada beberapa perusahaan
swasta. Pameran terselenggara berkat kerjasama Kantor
Bapak Luki mengatakan bahwa Sumbagsel Exhibition Menko Perekonomian bekerjasama dengan Pemda Bangka
harus menjadi momentum promosi keunggulan daerah, Belitung dan PT Gerindo Media Tama serta didukung oleh
pertemuan bisnis yang mampu meningkatkan jaringan Babel Pos.
perekonomian guna mendukung upaya pembangunan
MINO & DINO
44

Energi Alternatif
Dari Batubara
M ino dan Dino sedang bermain ke rumah
saudara Mino di desa. Mereka tinggal di
rumah sederhana dengan suasana yang masih
alami.
Suatu pagi Dino melongok ke dapur rumah, nampak di dinding-dindingnya
berwarna hitam yang menjelaga karena kepulan asap yang berasal dari
tungku kompor. Aromanya asapnya juga sangat terasa. Belum lagi debu
bekas pembakaran menelpel di seluruh penjuru ruangan.
45

MINO & DINO

“Woww…Mino,Mino,
“Woww…Mino, Mino,
kenapa
kenapa
sih dinding
sih dinding
di dapur
di dapur besarnya
besarnya untuk
untuk kemakmuran
kemakmuran rakyat.
rakyat.
ini berwarna
ini berwarna hitam
hitamya?ya?
Serem
Serem
banget
banget
disini,”
disini,”
seru Dino
sery
Dino setengah
setengah berteriak
berteriak
sepulangsepulang
dari dapur.dari dapur. Mino
Mino benar.
benar. Seharusnya
Seharusnya briket briket batubara
batubara sudah sudah banyak
banyak
digunakan
digunakan sebagai
sebagai energi
energi alternatif
alternatif untuk
untuk kebutuhan
kebutuhan
“Hahaha…kenapa serem Din? Dinding ini hitam karena memasak.
memasak. Pernah
Pernah ada ada informasi
informasi yang yang menyebutkan
menyebutkan bahwa bahwa
kepulan asap dari kompor yang ada di ujung itu.” bahwa
dengan
dengandengan
melonjaknya
melonjaknyamelonjaknya
harga
harga bahan
bahan
harga bakar
bakar
bahanminyak
minyak
bakar minyak
Nampaknya saudara Mino masih menggunakan kayu bakar (BBM) akibat meroketnya harga minyak mentah dunia
untuk kebutuhan memasak. (BBM)
(BBM)memaksa
telah akibat
akibat meroketnya
meroketnya
pemerintah harga
harga
untuk minyak
minyak mentah
mentahprogram
meluncurkan dunia
dunia
telah
telah memaksa
memaksa pemerintah
pemerintah untuk
untuk
penghematan energi. Hal ini sekaligus mengkaji meluncurkan
meluncurkan program
program
Tak lama berselang, saudara Mino yang mendengarkan penghematan
penghematanberbagai
penggunaan energi.
energi. HalHal ini
sumberini sekaligus
sekaligus mengkaji
mengkajiyang
energi alternatif
pembicaraan mereka berdua datang menghampiri, “Dino penggunaan
penggunaan berbagai
berbagai sumber
sumber energi
energi
ketersediaannya cukup melimpah di dalam negeri, alternatif
alternatif yang
yang antara
belum pernah lihat kompor bahan bakar kayu alias tungku ketersediaannya
ketersediaannya
lain batubara. cukup
cukup melimpah
melimpah di
di dalam
dalam negeri,
negeri, antara
antara
ini ya?” Kami disini pakai kayu sebagai bahan bakar karena lain
lain batubara.
batubara.
harga bakar yang lain yang biasa kami pakai sekarang Dalam penggunaan komoditi batubara sebagai sumber
harganya mahal Dino. Memasak dengan kayu bakar Dalam
Dalamprimer,
energi penggunaan
penggunaanbatubara komoditi
komoditi
memegang batubara
batubara sebagai
sebagai
peranan sumber
sumber
penting
memang bikin sesak napas dan seluruh dinding dapur energi
energi primer,
primer, batubara
batubara memegang
memegang
dalam mewujudkan keamanan pasokan energi nasional. peranan
peranan penting
penting
berubah jadi kelam. “Tapi ya, bagaimana lagi, sekarang dalam
dalam mewujudkan
Dalam mewujudkan
hal ini batubara keamanan
keamanan
memberikan pasokan
pasokan energi
energi33%
kontribusi nasional.
nasional.
itulah solusi paling baik untuk kami,” terang Pak Wahyu Dalam
Dalam hal
hal ini
ini batubara
batubara memberikan
memberikan
terhadap konsumsi energi nasional pada tahun 2025. kontribusi
kontribusi 33%
33%
saudaranya Mino. terhadap
terhadap
Hal tersebutkonsumsi
konsumsi energi
energi nasional
membuktikan nasional
bahwa era pada
pada tahun
tahunbumi
minyak 2025.
2025. akan
Hal
berakhir dan batubara akan mengganti peran utamaakan
Hal tersebut
tersebut membuktikan
membuktikan bahwa
bahwa era
era minyak
minyak bumi
bumi akan
“Iya Dino pernah lihat orang masak pakai kayu itu kalau berakhir
berakhir dan
dan batubara
batubara akan
akan mengganti
mengganti
minyak bumi sebagai energi utama dan akan dikelola baik peran
peran utama
utama
di hutan atau sedang mendaki gunung saja, oh ternyata minyak
minyak bumi
bumi sebagai
pemanfatannya sebagai
denganenergi
energi
clean utama
utama dan
dan akan
coal technologyakan dikelola
dikelola
(CCT –baikbaik
di rumah ini juga pakai kayu, kenapa kok pakai kayu? Kan pemanfatannya
pemanfatannya dengan
dengan clean
clean coal
coal technology
technology
teknologi batu bara bersih). CCT merupakan pemanfaatan (CCT
(CCT –

ada bahan bakar lainnya?” tanya Dino. “Memang tidak ada teknologi
teknologi batu
teknologi batu bara
untuk bara bersih).
bersih). CCT
memproses CCT merupakan
merupakan
batubara yang mampupemanfaatan
pemanfaatan
solusi lain, selain menggunakan kayu bakar?” teknologi
teknologi untuk
untuk memproses
memproses batubara
batubara
meningkatkan kinerja lingkungan batubara. Teknologi yang
yang mampu
mampu
meningkatkan
meningkatkan
tersebut kinerja
mengurangikinerjaemisi,
lingkungan
lingkungan batubara.
batubara.
mengurangi Teknologi
limbahTeknologi
dan
Pak Wahyu pun menjawab, “Itu dia Dino, bahan bakar tersebut
meningkatkan jumlah energi yang diperoleh daridan
tersebut mengurangi
mengurangi emisi,
emisi, mengurangi
mengurangi limbah
limbah dan
setiap ton
lain harganya masih jauh lebih tinggi dibandingkan pakai meningkatkan
meningkatkan jumlah
jumlah energi
energi yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari setiap
setiap ton
ton
batubara, dan menyelesaikan berbagai masalah lingkungan
kayu bakar.” Lalu Pak Wahyu pun melanjutkan ceritanya. batubara,
batubara, dan
dan menyelesaikan
menyelesaikan berbagai
berbagai masalah
masalah lingkungan
lingkungan
hidup.
Ia juga pernah mendengar ada yang punya solusi lain, hidup.
hidup.
yakni pakai briket batubara. Dengar-dengar lagi, Indonesia Pemerintah juga telah mendorong kalangan industri di
surganya batubara jadi briket batubara pasti lebih banyak Pemerintah
Pemerintah
dalam negerijuga
juga
untuktelah
telah mendorong
mendorong kalangan
menggunakan kalangan industri
batubara industri di
sebagai di
pasokannya. dalam
dalam negeri
negeri untuk
untuk menggunakan
menggunakan batubara
batubara
sumber energi alternatif pengganti BBM. Jadi tidak hanya sebagai
sebagai
sumber
sumberrumah
dalam energi
energitangga
alternatif
alternatif
sajapengganti
pengganti
yang dapat BBM.
BBM. Jadi
Jadi tidak
mengunakan tidak hanya
hanya
Mino menyahut pernyataan saudaranya mengenai dalam
dalam rumah
rumah tangga
tangga saja
saja yang
yang dapat
dapat mengunakan
mengunakan
batubara ini sebagai energi alternatif. Bahkan pemerintah
pemanfaatan batubara sebagai energi alternatif saat ini. batubara
batubara
juga mulaiini
ini sebagai
sebagai energi
energi alternatif.
mempertimbangkan alternatif.
ini danBahkan
Bahkan
segerapemerintah
pemerintah
“Nah bener itu, batubara memang tepat kalau digunakan juga
juga mulai
mulai mempertimbangkan
mempertimbangkan ini
ini dan
dan segera
segera
menggunakan batubara sebagai energi alternatif.
sebagai energi alternatif,” kata Mino. Komoditi Batubara menggunakan
menggunakan batubara batubara sebagai
sebagai energi
energi alternatif.
alternatif.
merupakan kekayaan alam yang di dalamnya terkandung “Wah, batubara keren dong, berarti kita harus beralih ke
nilai-nilai yang sangat bermanfaat untuk menyejahterakan “Wah,
“Wah, batubara
batubara batubara
nih,” Dino keren
keren dong,
dong, berarti
menyimpulkan. berarti kita
kita harus
harus beralih
beralih ke ke
rakyat. Artinya, komoditi tersebut akan berguna bila batubara
batubara nih,”
nih,” Dino
Dino menyimpulkan.
menyimpulkan.
digunakan untuk kegiatan produksi. Salah satu Inti “Benar Dino, sebagai negara penghasil batubara kita harus
dari kegiatan proses pertambangan adalah produksi, “Benar
“Benar
lebih Dino,
Dino, sebagai
proaktif sebagai
mendukung negara
negara penghasil
penghasil batubara
pemanfaatan batubara
batubarakita kita harus
untukharus
karena dengan produksi tersebut akan berdampak pada lebih
lebih proaktif
proaktif mendukung
mendukung pemanfaatan
pemanfaatan
kesejahteraan rakyat Indonesia,” sahut Mino. batubara
batubara untuk
untuk
penerimaan negara yang selanjutnya digunakan sebesar- kesejahteraan
kesejahteraan rakyatrakyat Indonesia,”
Indonesia,” sahut sahut Mino.
Mino.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 10, Jakarta 12870 - Indonesia
Telp: +62-21 8295608; Fax: +62-21 8315209, 8353361
www.djmbp.esdm.go.id
E-mail: wartambp@djmbp.esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai