Richard R. Skemp Bab VI Perbedaan Jenis
Richard R. Skemp Bab VI Perbedaan Jenis
68
b
sin xdx
a
{ x : x 2 0)
Pada dasarnya ini adalah stenografi lisan. Tulisan ini dapat dibaca dengan
jelas, atau dikomunikasikan tanpa melihat bentuk visual. Yang pertama dibaca
sebagai ”Integral a sampai b dari sin x dx”; dan yang kedua sebagai ”himpunan
semua nilai x sedemikian hingga x2 lebih besar atau sama dengan nol”. Keuntungan
dari notasi-notasi aljabar tersebut adalah, pertama, singkatan ini – menghemat waktu
dan mengurangi kesalahan serta menambah kejelasan dan kekuatan karena ide-ide
yang dipertahankan muncul dalam waktu yang singkat. Tetapi singkatan ini lebih
bermanfaat. Mungkin ada sedikit kecenderungan untuk membacanya; kemudian
memberikan aspek visual. Tetapi dalam pembicaraan yang sering digunakan, simbol
aljabar dan simbol verbal biasa digunakan daripada diagram dan gambar geometri.
Contoh pernyataan yang sesuai, adalah “Jika p adalah bilangan prima, dan
p ab p a atau pb” (“jika p adalah bilangan prima, dan p membagi habis ab
maka p membagi habis a atau p membagi habis b”).
Kedua simbol, visual dan verbal digunakan dalam matematika secara
bersamaan maupun terpisah. Oleh karena itu, kita menemukan diagram-diagram
dengan penjelasan verbal dan, bentuk perhitungan-perhitungan trigonometri; kita
menemukan kurva disertai persamaannya; tetapi kita juga menemukan bentuk aljabar
tanpa gambar atau diagram. Hal itu terlihat seolah-olah simbol verbal (termasuk
aljabar) sangat diperlukan , tetapi simbol visual tidak.
Meskipun terkadang simbol-simbol tidak dibutuhkan, namun tidak ada
keraguan bahwa simbol visual sangat berguna dan mungkin simbol visual lebih dapat
dimengerti daripada simbol verbal dalam bentuk aljabar.
68
Sudah sepantasnya jika fungsi-fungsi yang disimbolkan dengan dua cara yang
berbeda, mungkin saling melengkapi. Ingat pada pembahasan simbol di Bab V,
tentang manfaat simbol. Pada bagian yang membahas fungsi simbol matematika ini
yang penting sekali. Sehingga, beberapa sajian tentang bagaimana memilih dan
menggunakan simbol dan menemukan satu yang baru akan memberikan nilai sangat
baik.
Simbol visual kelihatannya menjadi dasar, paling tidak dalam menyajikan
bentuk yang sederhana untuk menunjukkan obyek yang sesungguhnya. Seperti yang
ditunjukkan Piaget, sekalipun persepsi kita terhadap sebuah obyek termasuk di
dalamnya sebuah bentuk konsep. Ketika kita melihat beberapa obyek dari sudut
pandang tertentu dalam kesempatan tertentu, pengalaman ini menimbulkan ingatan
pada pengalaman-pengalaman yang lalu sebagai sebuah abstraksi terhadap sesuatu.
Kita mengakui pada saat kita menemukan sebuah obyek baru tidak berdasarkan pada
data masukan tetapi pada konsep obyek yang diperoleh. Jadi sebuah gambaran visual,
atau sebuah representasi, dari sebuah obyek lebih baik digambarkan sebagai simbol;
walaupun konsep obyek ini merupakan aturan yang digunakan dalam matematika.
Berdasarkan sifat visual dari sebuah obyek kita lebih mudah menggambarkannya
selama digambarkan oleh simbol visual daripada simbol verbal.
Untuk contoh matematika, pertimbangkan diagram ini, yang mewakili sebuah
blok tinggi pada flats yang berdiri di atas tanah. Untuk tujuan saat ini kami hanya
tertarik dalam bentuk dan tingginya.
h
300
100 m
Tentu saja kita membutuhkan kedua, dan sesegera melakukan perhitungan lalu
melengkapinya .
h = 100 tan 300
Meskipun demikian diagram sangat membantu untuk mewakili keseluruhan struktur
masalah. Itu memberikan konteks darimana perhitungan secara khusus diperlukan
untuk diabstraksikan.
Meskipun lebih mendasar, gambaran visual lebih sulit dikomunikasikan
daripada yang lain. Untuk yang terakhir, yang harus kita lakukan adalah mengubah
pemikiran vokal kita ke dalam ucapan. Tetapi untuk mengkomunikasikannya kita
harus menggambar, melukis atau membuat sebuah film. Ini memberikan pemikiran
verbal lebih memberi keuntungan dari pada visual. Lebih jauh lagi, sebuah pemikiran
sangat berhubungan dengan penggunaan simbol. Pemikiran yang sama diperoleh
bersamaan dengan kesadaran, tentu saja, simbol yang digunakan mempunyai
perkiraan arti yang sama untuk keduanya. Jadi ketika membicarakan pemikiran kita
kepada orang lain, kita juga mengkomunikasikan pemikiran tersebut kepada diri kita
sendiri.
Simbol verbal dari simbol geometris diatas adalah lingkaran. Persamaan simbol
geometris dengan konsepnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Manfaatnya adalah
menimbulkan sifat-sifat konsep. Hal ini terjadi ketika kita menggambarkan secara
visual beberapa konsep secara bersama-sama. Diagram tersebut menjelaskan pada
kita hubungan antara konsep daripada representasi verbal dari konsep yang sama
dengan lebih jelas.
Sebuah lingkaran demgan dua garis singgung dari suatu titik diluar lingkaran;
dan jari-jari melalui titik-titik singgung dari kedua garis singgung tersebut.
2. Sudut luar dari sebuah segitiga adalah jumlah dari sudut-sudut dalam yang
berhadapan. (ini pernyataan umum. Kita mengatakan “obyek”, dan “ukuran
obyek” adalah gagasan berbeda. Di dalam diagram, sudut ditampilkan oleh
sepasang garis, dan ukurannya dengan huruf. Dan siapa yang akan tahu sudut
yang mana yang kita maksud dengan 'eksterior’ dan 'interior yang berlawanan
tanpa diagram? Di sini pernyataan lisan lebih rendah dari pernyataan visual .)
a a+b
2a
garis ini
Jadi ukuran pada sudut ini adalah salah satu sudut siku-siku.
5. Penggunaan kata-kata yang lain mengisyaratkan klasifikasi baru kepada
pembaca; sebagai contoh, bahawa suatu garis lurus boleh dianggap sebagai
sudut khusus. Ini dapat juga ditunjukkan secara visual.
Itu langkah lebih panjang, tetapi lebih jelas. Ada suatu kemiripan tertentu gambar
kartun ; dan jika seseorang mempunyai bekal untuk maju setahap demi setahap dan
membuat gambar yang bergerak, seperti melihat acara televisi, maka penyajian secara
visual dapat memberikan keuntungan-keuntungan. Apakah yang menjadi tahap-tahap
dari animasi seperti itu? Berikut adalah salah satu kemungkinan. Perhatikan gambar
pertama yang menunjukkan data.
a a
2a 2a
2a
Untuk perbandingan, disini ada bukti konvensional pada teorema yang sama.
P
68
A B
O
Data : AOB adalah diameter pada lingkaran, dengan titik pusat O.
P adalah titik pada keliling lingkaran.
Untuk membuktikan bahwa : APB = 1 < siku-siku
Bukti :
AOB = 2 <APB (<pusat = dua kali < keliling lingkaran)
Tetapi AOB = 2 < siku-siku (karena AOB adalah suatu garis lurus)
Jadi <APB = 1 < siku-siku (TERBUKTI)
Disini kita menggunakan huruf sebagai petunjuk. Ketika huruf ditemukan di
dalam bukti verbal-algebraic, kemudian kita menjumpai huruf ini di dalam
diagram, untuk menujukkan kepada kita mana yang harus dilihat. Ini lebih
baik dibanding menggunakan panah pada halaman 104, dan menghemat
penggambaran diagram. Mana yang lebih mudah untuk diikuti, pembaca
harus memilih. Bagaimana pendekatan ”gambar-paralel” memecahkan bukti
lebih rumit?
6. Satu contoh lebih lanjut; sebuah bukti pada teorema yang lebih umum dari
yang sudah kita sebutkan terdahulu .
Teorema:
2x
Pembuktian:
68
a a
b
b
a+b
b
a
a ●
a a+b
2a
a b a b x
● ●
a b a b ●
2a 2b 2a 2b 2x
Apakah ini lebih jelas daripada pembuktian verbal – aljabar , atau apakah
pada kasus lain memang tidak ada kata yang bisa digunakan untuk pembuktian?
Dewasa ini, sistem yang terakhir lebih mendominan; dan tujuan utama dari uraian
diatas adalah menjawab pertanyaan mengenai “keadaan yang dihadapi”(fait acompli),
dan menguji kontribusi tertentu dari simbolisme visual.
P
y
0 y
x2 + y2 = r2
Ini berarti kurva-kurva dapat dinyatakan secara aljabar, yang sulit
digambarkan dengan tepat misalnya sebuah elips, bentuk dari orbit planet yang
68
mengelilingi matahari.
x2 y2
1
a2 b2
Sifat umum dan metris keduanya dapat diselesaikan dengan cara ini: sifat
umum, dengan menggunakan relasi-relasi umum antara koordinat-koordinat variabel;
dan sifat-sifat metris, dengan memberi nilai-nilai kuantitatif tertentu pada variabel ini.
Apa kelebihan dari perlakuan secara aljabar pada geometri adalah kekuataan besar
dari manipulasi, dan melebihi ketepatan yang dapat dicapai dengan menggambar
secara akurat dengan skala dan pengukuran gambar itu. Tetapi kita masih
memerlukan gambar untuk menunjukkan bagaimana bentuk secara keseluruhan.
Sebagai contoh, tidak jelas dari persamaan kurva yang ditampilkan oleh y2 = 4ax
x2 y 2
menghilang di kejauhan, di dalam dua arah; atau yang ditampilkan 1
a 2 b2
bergabung kembali dengan dirinya sendiri; atau suatu perubahan tanda sederhana
yang akan memberi kita pengetahuan yang berbeda.
y2 = 4 ax
Tidak ada penyajian yang lebih baik yang ditunjukkan oleh fakta kalau kita
68sering menggunakan metode yang terbalik. Tidak hanya dengan kurva, tapi kita dapat
mulai dengan konsep aljabar, yang berupa fungsi, dan menghadirkannya dengan jelas.
x2 y2
1
a 2 b2
Ide mengenai suatu fungsi matematika adalah fungsi yang menyatakan
bagaimana benda-benda dalam suatu himpunan berkorespondensi dengan yang lain;
sebagai contoh, bagaimana kita menemukan jarak tempuh suatu obyek jika kita
mengetahui waktu; bagaimana arus dari suatu sirkuit dapat ditentukan jika kita
mengetahui voltasenya. Fungsi dapat ditampilkan dalam berbagai cara, mencakup
grafik dan persamaan.
Karena temuan individu memiliki keterkaitan, persamaan sangatlah tepat.
Misal, jika d meter adalah jarak yang ditempuh oleh seseorang dalam kondisi terjun
bebas di bawah pengaruh gaya gravitasi (dengan mengabaikan resistensi udara), dan t
waktu sekon saat jatuh, maka d = 4.9 t2. Sehingga jarak jatuh setelah 1 detik/second
adalah 49 x 1 meter, setelah 2 detik adalah 49 X 1 meter, dan seterusnya. Dengan
mengambil (t, d) sebagai koordinat Cartesian kita dapat menunjukkan secara grafis
fungsi secara keseluruhan. 1tu dibahas secara lebih panjang di dalam Bab 14.
68
t
Perbandingan Dua Jenis Simbol
Pada saat tertentu kita melakukan rangkuman perbandingan, dan secara garis
besar sifat-sifat dari kedua jenis symbol tersebut saling melengkapi.
Verbal Visual
Sifat abstrak yang bebas dari Sifat spasial abstrak, seperti
konfigurasi spasial, seperti misalnya misalnya bentuk, kedudukan.
bilangan. Lebih sulit dikomunikasikan.
Lebih mudah dikomunikasikan. Dapat mewakili pemikiran yang
Dapat mewakili pemikiran sosial. lebih individual.
Analitis, menunjukkan detail. Integratif, menunjukkan struktur.
Sekuensial (berurutan). Simultan (serempak).
Logis. Intuitif.
Kita dapat menyimpulkan kapan pun kita ingin, dan ini seringkali menjadi lebih
penting ketika argumentasi dilibatkan. Dengan kata lain, verbal/lisan, ketika sudah
dituliskan, menunjukkan keseluruhan struktur tambahan pada implikasi rangkaian –
logika di dalam struktur; dan dapat diteliti dengan cara-cara lain selain cara
konvensional dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah.
Simbolisme spasial mengungkapkan caranya ke dalam setiap rincian verbal – sistem
aljabar.
1. Posisi dari angka 2 7 3
membantu menunjukkan angka 2 ratusan, 7 puluhan, 3 satuan.
yang diwakilinya.
2. Posisi menunjukkan angka mana yang didapatkan dari , 9—5
16
atau dibagi dengan
4
3. Posisi menunjukkan hubungan antara dua set, 1 2 3 4 5
seperti dalam proporsi ini. 4 8 12 16 20
4. Pengaturan spasialnya adalah properti penting dari sebuah matriks.
a1 a2 a3 a4
b1 b2 b3 b4
c1 c2 c3 c4
banyak contoh lain bisa diberi.
Sebelum penutupan, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan individu
dalam perumpamaan yang dicatat oleh Galton, dan disebutkan di permulaan. Jika kita
berpikir bahwa perumpamaan visual yang paling baik adalah pada pengintegrasian
gagasan; dan bukanlah suatu kebetulan ketika kita pertama kali sadar bagaimana
gagasan berhubungan satu dengan yang lain, kita mengacu pada pengalaman, bukan
sebagai tambahan; kemudian kita membuat hipotesa bahwa orang menyumbangkan
pemahaman matematika dan pemahaman ilmiah akan menggunakan visual bukannya
perumpamaan auditoris.
Analisa, argumentasi logis, dan pemikiran yang disosialisaikan sudah pada
68tempatnya, banyak dihargai di dalam matematika; tetapi kita juga memerlukan
individu yang berpikir, pengertian yang mendalam, dan sintesis. Taraf tertentu yang
terdahulu sepertinya mampu memberikan pengajaran, sekarang hanya dapat dicari.
Jika kita dapat menemukan lebih banyak tentang fungsi dari dua jenis lambang yang
dibahas di dalam bab ini, dan menjadi lebih terampil dalam memilih dan
menggunakannya, kekuatan ini cukup baik untuk membantu kita mengembangkan
dan menghubungkan dua aspek komplementer dari pemikiran matematika kita ini.
68