Anda di halaman 1dari 2

No Metode Ro Drip Tidak Metode Ro Drip

1 Pemberian air melalui irigasi tetes Tingginya tingkat kematian tanaman pada awal
diperlukan untuk efisiensi penggunaan penanaman di lapangan. Kematian ini karena
air sehingga mengurangi kehilangan air tanaman mengalami kegagalan beradaptasi
yang begitu cepat akibat penguapan dan akibat masalah kekurangan air, kualitas bibit
infiltrasi. yang rendah, dan kondisi lahan marginal.
2 Teknik pengairan melalui irigasi tetes Cara pemberian air yang umum dipakai
diduga akan membantu memenuhi masyarakat Desa dilakukan dengan cara
kebutuhan air tanaman sehingga akan pengaliran melalui permukaan, sumber airnya
meningkatkan pemanfaatan unsur hara berasal dari sumur ataupun sungai yang ada
tanah, mengurangi tekanan atau airnya pada musim kemarau. Cara pemberian
mempercepat adaptabilitas bibit, serta air untuk tanaman tersebut dinilai tidak efisien,
akan meningkatkan keberhasilan tumbuh banyak memakan waktu, tenaga dan tidak
tanaman. merata dalam hasil penyiraman.
3 Pemberian air dengan cara tetes ini Air menjadi media pengangkut nutrisi/hara dari
mampu menghemat pemakaian air tanah ke seluruh bagian tanaman. Namun
mencapai 87% - 95% (Udiana et al., kelebihan dan kekurangan air mengganggu
2014) tanaman karena dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
memengaruhi produksi tanaman.
5 Sistem irigasi tetes dapat menghemat Kebutuhan air meningkat dengan
pemakaian air karena dapat meningkatnya kadar air tanah, tetapi efisiensi
meminimumkan kehilanganan air yang pemakaian air tertinggi pada kadar air tanah
mungkin terjadi seperti perkolasi, antara 55–70% kapasitas lapang (Juan-juan et
evaporasi dan aliran permukaan, al., 2012).
sehingga memadai untuk diterapkan di
daerah pertanian yang mempunyai
sumber air terbatas (Sumarna, 1998).
6 Sistem irigasi tetes ini dapat berfungsi Petani membutuhkan banyak air dan banyak
untuk memberikan pupuk cair kocoran alokasi tenaga kerja karena dilakukan secara
yang terlebih dahulu dilarutkan dalam manual dan satu per satu tanaman.
tandon. Dengan sistem ini, selain biaya Sedangkan bila penyiraman dilakukan secara
tenaga kerja dan biaya pupuk dapat manual memakan waktu lama tergantung dari
dihemat (Kristanto, 2000), terdapat juga luas pertanaman. Dengan demikian
peningkatan kualitas hasil panen (Ehret menurunkan tenaga kerja penyiraman berarti
et al., 2012). menurunkan biaya usahatani.

Tabel 2. Persepsi petani terhadap teknologi irigasi tetes di Desa Plukaran Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati

Anda mungkin juga menyukai