Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI TRADISI SPIRITUALITAS PESANTREN

(SEBUAH ANALISIS SOSIO-HISTORIS TERHADAP SPIRITUALITAS PESANTREN


DI INDONESIA)

Saiful Mujab, MA
Jurusan Ushuluddin, STAIN Kediri
Saifulmujab1717@Gmail.com

Abstract
This project involves discovering how the spiritually tradition is exist in the pesantren in Indonesia. The goal
of this research proves the phenomenon that pesantren and spirituality tradition are strongly linked and
connected between each other. Several spiritualities in pesantren are; thoriqoh, tirakat, ijazahan, and others.
This article is arranged based on library research and comparing several references by some books, articles
and jurnals. Furthermore this research also takes some of experiences of some people who ever study, live, and
experience the pesantren tradition in Indonesia (especially in Java). In conclusion, this acticle tries to explore
the argumentation historically and socially that Pesantren and spiritualism have strong correlation from the
beginning of Islamic spreading in Indonesia.
Key word: Pesantren, spiritualism, tarikat

I. PENDAHULUAN Selanjutnya, proses perkembangan


Sejarah dakwah Islam di Indonesia dakwah Islam mengalami peningkatan yang
mendapatkan momentumnya yang paling sistematis dan signifikan ketika Raden Patah
penting yaitu adalah saat penguasa Majapahit (selaku penguasa Demak Bintara) yang
raja Bhre Kertabumi (Raja Majapahit 1474- secara geneologis merupakan keturunan
1478 M) terlibat persetruan dengan penguasa Prabu Brawijaya V-Majapahit dan keluarga
Kediri Dyah Ranawijaya Girindrawardana.1 dari penguasa Kediri Dyah Ranawijaya
Dalam persetruan itu terjadi penyerbuan Girindrawardana mengambil langkah
besar-besaran dari pasukan Dyah Ranawijaya strategis penguatan pengaruh Islam dengan
Girindrawardana-Kediri yang membuat merintis Kerajaan Demak dan pembangunan
kehancuran kota Majapahit dan hilangnya masjid Demak.3 Lambat-laun perkembangan
prabu Bhre Kertabumi. Selanjutnya Agus dakwah Islam semakin menguat dengan
Sunyoto memaparkan: berbagai pengaruh peran para wali dan
Ketidak pastian hukum dan politik dari peristiwa pendakwah Islam pada periode tersebut.
peperangan antara Majapahit dan Kediri pada Sehingga hasil pengaruhnya bisa kita saksikan
tahun 1478 Masehi itulah pada akhirnya menjadi bahwa Indonesia yang secara historis bercorak
faktor penting bagi tumbuh pesatnya masyarakat kuat dengan pengaruh Hindu-Budha,
muslim di sepanjang pesisir utara pulau Jawa. sekarang menjadi Negara dengan mayoritas
Majapahit mengalami kemerosotan pengaruh penduduknya Islam bahkan, terbesar di
politik, akibat munculnya kekuasaan-kekuasaan dunia.4
local yang ditegakkan oleh para warlord yang
mengaku memiliki hubungan geneologi dengan 3
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang
raja-raja Majapahit.2 Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah),, h. 400
4
Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar
ummat Muslim di dunia. Meskipun dalam survey dikatakan
1
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang ada penurunan prosentase penganut agama Islam di
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah), (Pustaka IIMaN Indonesia, tetap saja agama Islam adalah agama mayoritas
dan LESBUMI PBNU. 2016). h. 400 di Negara pancasila tersebut. Data Sensus Penduduk 2010
2
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang menunjukkan ada sekitar 87,18% atau 207 juta jiwa dari total
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah),, h. 399 238 juta jiwa penduduk beragama Islam. Untuk detailnya,

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 79


Indonesia sebagai salah satu Negara dengan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin,
mayoritas penduduknya beragama Islam, hadrotus saikh Hasyim Asyari, Kyai Ahmad
ternyata memiliki sebuah sistem pendidikan Dahlan dalam tokoh-tokoh lainnya. Fakta
yang khas dan unik bernama “pesantren”. sejarah ini semakin menguatkan argumentasi
Dikatakan khas karena pendidikan model bahwa pesantren di Indonesia tidak bisa
pesantren ini hanya berkembang pesat di dianggap sebelah mata, karena lembaga
Indonesia, sementara di negara lain akan sulit pendidikan klasik tersebut telah berkontribusi
ditemukan model pendidikan ala pesantren besar dalam pembentukan bangsa Indonesia.
ini.5 Sedangkan yang dimaksud unik, karena Sejarah pondok pesantren di Jawa
pesantren memiliki karakteristik khusus yang dan Indonesia tidak lepas dari peran para
tidak dimiliki secara lengkap oleh sekolah- Wali Sembilan atau lebih dikenal dengan
sekolah umum, seperti kyai, santri, pondok, Walisongo. Beliau adalah beberapa tokoh
kitab kuning, dan masjid. Selain kekhasan penting yang menyebarkan ajaran Islam
serta keunikan tersebut, ternyata pesantren secara awal di pulau Jawa pada khususnya.
juga merupakan pendidikan Islam asli produk Secara historis, pada masa Walisongo inilah
Indonesia.6 istilah pondok pesantren mulai dikenal di
Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia.8 Dalam catatan sejarah, Pondok
Indonesia, serta besarnya jumlah santri pada Pesantren dirintis oleh para walisongo yang
tiap pesantren menjadikan lembaga ini layak salah satunya adalah sunan Ampel. Ketika itu,
diperhitungkan dalam kaitannya dengan sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan
pembangunan bangsa di bidang pendidikan di Ampel-Surabaya dan menjadikannya pusat
dan moral. Selanjutnya, pesantren juga pendidikan agama Islam di Jawa. Para santri
merupakan lembaga pendidikan yang unik. yang berasal dari pulau Jawa datang untuk
Tidak saja karena keberadaannya yang menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para
sudah sangat lama, tetapi juga karena kultur, santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo,
metode, dan jaringan yang diterapkan oleh Sulawesi, Lombok, Kalimantan dan Sumatra.9
lembaga agama tersebut. Karena keunikannya Dari proses pendidikan inilah secara
itu, C. Geertz menyebutnya sebagai subkultur berangsur corak pendidikan pesantren salaf
masyarakat Indonesia (khususnya Jawa).7 menyebar ke santero nusantara.
Pada zaman penjajahan, pesantren Pesantren dan tradisi spiritualitas
menjadi basis perjuangan kaum nasionalis- menjadi sebuah identitas yang saling melekat.
pribumi. Banyak perlawanan terhadap Keduanya sampai sekarang masinh mengakar
kaum kolonial yang berbasis pada dunia kuat dalam tradisi-tradisi pesantren salaf
pesantren dan tarekat. Sedertan tokoh yang yang berada di berbagai wilayah di Indonesia.
menyandang gear Pahlawan yang berjasa Selanjutnya masih berkaitan mengenai
dalam proses perjuangan melawan penjajah perkembangan awal Pesantren, Suryadi
banyak bermunculan dari figur para kyai- Siregar menjelaskan bahwa:
kyai Pesantren. Diantranya adalah; Pangeran Pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri,
yaitu tarekat. Pesantren mempunyai kaitan yang
menurut catatan statistik BPS Indonesia, jumlah umat Islam erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi
di Indonesia mencapai 207.176.162 jiwa. Lihat https://sp2010. kaum sufi. Pendapat ini berdasarkan fakta bahwa
bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321
penyiaran Islam di Indonesia pada awalnya lebih
5
Lihat tulisan Adnan Mahdi; https://4dn4nm4hd1.
wordpress.com/2012/08/24/sejarah-pertumbuhan-
banyak dikenal dalam bentuk kegiatan tarekat.
perkembangan-pesantren-di-indonesia/. Diakses pada 12 8
Adnan Mahdi, dkk, Jurnal Islamic Review “J.I.E” Jurnal
Oktober 20017
Riset dan Kajian Keislaman, (Pati: Staimafa press, 2013), h. 10
6
Haedari Amin, Jurnal Pondok Pesantren Mihrab, vol. II, no. 9
H. Muhammad Jamhuri. MA,Sejarah dan Perkembangan
1 Juli 2007, h. 34.
Pendidikan Islam di Indonesia, (Tangerang: Sekolah Tinggi
7
Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial,
Agama Islam Asy-Syukriyyah,1990), h. 1
(P3M, Jakarta, cet. I, 1986) h. 101.

80 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26


Hal ini ditandai oleh terbentuknya kelompok Pesantren di Indonesia baru diketahui
organisasi tarekat yang melaksanakan amalan- keberadaan dan perkembangannya setelah
amalan zikir dan wirid tertentu. Pemimpin abad ke 16. Pesantren-pesantren besar yang
tarekat yang disebut Kiai itu mewajibkan mengajarkan berbagai kitab Islam klasik
pengikutnya untuk melaksanakan suluk, selama dalam bidang fikih, teologi dan tasawuf.
empat puluh hari dalam satu tahun dengan cara
Pesantren ini kemudan menjadi pusat pusat
tinggal bersama, sesama angota tarekat dalam
penyiaran Islam seperti; Syamsu Huda di
sebuah masjid untuk melaksanakan ibadah-
Jembrana (Bali) Tebu Ireng di Jombang,
ibadah dibawah bimbingan Kiai. Untuk keperluan
suluk ini para Kiai menyediakan ruangan khusus Al Kariyah di Banten, Tengku Haji Hasan
untuk penginapan dan tempat-tempat khusus di Aceh, Tanjung Singgayang di Medan,
yang terdapat di kiri kanan masjid. Disamping Nahdatul Watan di Lombok, Asadiyah di Wajo
mengajarkan amalan-amalan tarekat, para (Sulawesi) dan Syekh Muhamad Arsyad Al-
pengikut itu juga diajarkan agama dalam berbagai Banjar di Matapawa (Kalimantan Selatan) dan
cabang ilmu pengetahuaan agama Islam. 10 banyak lainnya.
Aktifitas yang dilakukan oleh pengikut- Fenomena tarekat yang cendrung identik
pengikut tarekat ini kemudian dinamakan dengan pengajaran spiritual dan Pesantren
pengajian. Dalam perkembangan selanjutnya yang memiliki identitas pengajara ilmu-ilmu
lembaga pengajian ini tumbuh dan syariat Agama menjadi dua hal yang sering
berkembang menjadi lembaga Pesantren. menyatu dalam tradisi pesantren salaf di
Pendapat yang kedua adalah, pesantren Indonesia. Dari fenomena itulah, artikel ini
yang kita kenal sekarang ini pada mulanya ingin menelusuri retetan fakta sejarah dan
merupakan pengambil alihan dari sistem sosial kemasyarakatan di ruang lingkup
pesantren yang diadakan oleh orang-orang pesantren-pesantren di Indonesia. Dalam
Hindu-Buddha di Nusantara. Kesimpulan pendahuluan ini, penulis ingin membuat
ini berdasarkan fakta bahwa jauh sebelum garis pembatas agar penelitian ini lebih fokus
datangnya Islam ke Indonesia lembaga dan terarah dengan memfokuskan hubungan
pesantren sudah ada di negri ini. Pendirian Pesantren dan tarekat/tasawwuf dalam
pesantren pada masa itu dimaksudkan sebagai konteks sosial-historis di Indonesia. Artikel
tempat mengajarkan agama Hindu-Buddha ini disusun dengan merujuk, mengutip serta
dan tempat membina kader/wikku dan calon menganalisis berbagai sumber baik dari buku,
pendeta.11 artikel, makalah dan jurnal yang memiliki
Anggapan lain mempercayai bahwa korelasi dengan tema artikel ini.
pesantren bukan berasal dari tradisi
Islam. Alasannya argumentasi ini adalah II. TINJAUAN PUSTAKA
tidak ditemukannya lembaga pesantren A. Sejarah Pesantren
di negara-negara Islam lainnya selain di Secara singkat, sejarah dakwah Islam
Indonesia, sementara lembaga yang serupa dan permulaan geneologi mengenai
dengan pesantern banyak ditemukan dalam pesantren telah dibahas dalam pendahuluan
masyarakat Hindu dan Budha, seperti di India, sebelumnya. Beberapa catatan para peneliti
Myanmar dan Thailand.12 yang membahas dakwah Islam di nusantra
dan sejarah pesantren memberikan sebuah
ilustrasi bahwa Islam yang ada di Indonesia
10
Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai Model
Pendidikan Tinggi, (Bandung: Kampus STMIK Bandung, 1996),
ini telah benar-benar diupayakan oleh
halaman 2-4 para pendakwah Islam periode awal yang
11
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang disebut Walisongo. Berbagai media dakwah,
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah),, h.422 baik asimilasi budaya, strategi politik dan
12
Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai Model
Pendidikan Tinggi, , h. 2-4
penyelenggaraan pendidikan tarekat dan

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 81


agama menjadi faktor-faktor penting yang kata pondok berasal dari funduq (Arab)
membawa perubahan atmosfir Hindu-Buddha yang berarti ruang tidur, wisma, atau hotel
yang kental di Indonesia, secara gradual sederhana, karena pondok memang merupakan
namun pasti berubah menjadi nilai dan ajaran tempat penampungan sederhana bagi para
bercorak Islam. pelajar yang jauh dari tempat asalnya.15
Keterangan-keterangan sejarah yang Sedangkan kata ‘Pesantren’ berasal
berkembang dari mulut ke mulut (oral dari geneologi kata ‘santri’, yang berarti
history) memberikan indikasi yang kuat “terpelajar” (learned) atau “ulama” (scholar).
bahwa pondok pesantren tertua, baik di Jawa Jika santri menunjuk pada murid, maka
maupun luar Jawa, tidak dapat dilepaskan dari pesantren menunjuk kepada lembaga
inspirasi yang diperoleh melalui ajaran yang pendidikan. Jadi, pesantren adalah tempat
dibawa para Walisongo.13 Berkaitan dengan belajar bagi para santri. Pesantren disebut
fenomena sejarah di atas, Saifuddin Zuhri juga ‘Pondok Pesantren’. Kedua sebutan ini
dalam bukunya “Sejarah Kebangkitan Islam dan sering kali digunakan secara bergantian
Perkembangannya di Indonesia” menjeaskan: dengan pengertian yang sama. Menurut C.
Pesantren sebagai pusat penyebaran agama Islam Greetz, pengertian pesantren diturunkan dari
lahir dan berkembang semenjak masa-masa bahasa India ‘Shastri’ yang berarti ilmuan
permulaan kedatangan agama Islam di negeri kita. Hindu yang pandai menulis, maksudnya
Asal-usul pesantren tidak dapat dipisahkan dari adalah pesantren tempat bagi orang-orang
sejarah dan pengaruh Walisongo abad 15-16 di yang pandai membaca dan menulis. Greetz
Jawa. Lembaga pendidikan ini telah berkembang
menanggap bahwa pesantren dimodifikasi
khususnya di Jawa selama berabad-abad. Maulana
dari ajaran dan tradisi yang ketal dengan
Malik Ibrahim, Spiritual Father of Walisongo, dalam
corak agama Hindu.16
masyarakat santri Jawa biasanya dipandang sebagai
guru-gurunya tradisi pesantren di tanah Jawa.14 Perspektif lain yang senada dengan
Greetz mengenai sejarah Pesantren dan
Pesantren merupakan lembaga pembentukan sosial-historisnya dipaparkan
pendidikan di Indonesia. Jenis lembaga oleh Agus Sunyoto. Pesantren menurut Agus
pendidikan ini dapat dijumpai diberbagai Sunyoto merupakan hasil cerdas asimilasi
wilayah Indonesia. Tidak heran jika lembaga pendidikan Hindu dan Buddha. Secara jelas
pendidikan ini memiliki beberapa sebutan dalam bukunya; ATLAS WALI SONGO (Buku
lain. Di Sumatera barat disebut ‘surau’ Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai
sementara di Aceh disebut ‘dayah’ atau Fakta Sejarah), Sunyoto menjelaskan:
‘meunasah’. Sebutan pesantren atau pondok Dengan Kewaskitaan seorang arif yang
pesantren pada mulanya hanya berlaku di tercerahkan, para guru sufi mengambil alih
Jawa, meskipun sekarang ini sudah menjadi system pendidikan Syiwa-Buddha yang disebut
nomenklatur paling umum. “dukuh”, yaitu pertapaan untuk mendidik calon
Penting diungkapkan bahwa sebagai pendeta/rahib yang disebut “wiku”. Naskah-
lembaga pendidikan keislaman tradisional, naskah kuno berbahasa Kawi yang berjudul
pesantren juga ditemukan di wilayah Asia silakrama, tingkahing wiku dan wratisasana
Tenggara. Di Thailand dan Malaysia untuk yang berasal dari era Majapahit, yang memuat
menyebut contoh lembaga pendidikan tatakrama yang mengatur para siswa di sebuah
dukuh untuk menuntut Ilmu pengetahuan,
tersebut disebut dengan nama ‘pondok’.
mengajarkan bahwa yang disebut gurubhakti
Menurut Manfred Ziemek;
adalah tatakrama yang berisi tata tertib, sikap
hormat, dan sujud bhakti yang wajib dilakukan
13
Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren,
(Yogyakarta: LKis, 2004), h. 63 15
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, (Jakarta:
14
Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan
Gema Insani Press, 1997), h, 70
Perkembangannya di Indonesia, (Bandung: Al-Ma’arif 16
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, h. 70
Bandung, 1979), hal.263.

82 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26


murid terhadapa guru ruhaninya. Para siswa, Tidak dapat dipungkiri bahwa lembaga
dalam tatakrama itu, misalnya dilarang pondok pesantren memainkan peranan
duduk berhadapan dengan guru, tidak boleh penting dalam usaha memberikan pendidikan
memotong pembicaraan guru, menuruti apa yang bagi bangsa Indonesia terutama pendidikan
diucapkan guru, mengindahkan nasihat guru agama. Pesantren, dari awal mulai berdiri
meskipun dalam keadaan marah, berkata yang
hingga saat ini masih terus dapat eksis
menyenangkan guru. Secara umum ketundukan
dan berperan dalam upaya memberikan
siswa kepada guru adalah mutlak.17
pendidikan yang bermutu bagi penerus
Tradisi kepatuhan seorang murid kepada dakwah agama Islam.
guru inilah yang menjadi ruh ke—khasan Permulaan berdiri Pesantren adalah
pesantren sampi sekarang. Fenomena takrim suatu lembaga pendidikan Islam yang telah
(penghormatan) kepada kyai di Pesantren tua sekali usianya, telah tumbuh sejak ratusan
menjadi identitas Pesantren salaf yang sangat tahun yang lalu, yang setidaknya memilikii
menekankan pentingnya adab/tatakrama lima unsur pokok, yaitu kiyai, santri,
terutama pada gurunya. Bahkan ketaatan pondok, mesjid dan pengajaran ilmu-ilmu
santri kepada kyai dianggap sebagai hal yang agama.21 Pendeknya, kedua sebutan tersebut
lebih penting untuk meraih keberkahan ilmu, mengandung arti lembaga pendidikan Islam
dibandingkan kemampuan keilmuan dan yang didalamnya terdapat unsur-unsur ‘kiai’
intelektualitas seorang santri yang belajar di (pemilik sekaligus guru), ‘santri’ (murid),
pesantren itu sendiri. ‘masjid’ atau mushalla’ (tempat belajar),
Masih mengenai definisi dan sejarah asrama (penginapan santri, dan kitab-kitab
Pesantren, menurut John kata ‘Pesantren’ itu klasik Islam (bahan pelajaran).22
berwal dari kata ‘sashtri’ yang berasal dari Umumnya, suatu pondok pesantren
bahasa Tamil yang bermakna guru mengaji, berawal dari adanya seorang kyai di suatu
sedangkan Berg mengungkapkan santri tempat, kemudian datang santri yang ingin
berasal dari kata ‘shastri’ dalam bahasa india belajar agama kepadanya. Setelah semakin hari
artinya orang yang tahu buku-buku suci semakin banyak santri yang datang, timbullah
agama hindu. Secara bahasa bermakna sekolah inisiatif untuk mendirikan pondok atau
agama.18 Kata ‘pesantren’mendapat awalan asrama di samping rumah kyai. Pada zaman
atau prefiks ‘pe’ dan sufiks atau akhiran ‘an’ dahulu kyai tidak merencanakan bagaimana
jadi ‘Pesantren’ adalah tempat tinggal para membangun pondoknya itu, namun yang
pencari ilmu yang memeluk Islam dan mengaji terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan
kepada kiai.19 Penjelasan senada dengan Jhon ilmu agama supaya dapat dipahami dan
dan Berg mengenai pesantren Pesantren juga dimengerti oleh santri. Kyai saat itu belum
diamini oleh Agus Sunyoto dalam pembahasan memberikan perhatian terhadap tempat-
khusus mengenai “Pesantren hasil asimilasi tempat yang didiami oleh para santri, yang
pendidikan Hindu dan Buddha”.20 umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka
menempati sebuah gedung atau rumah kecil
17
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah),, h.422 kyai. Semakin banyak jumlah santri, semakin
18
Syamsul ma’arif, Pesantren inklusif berbasis kearifan
local. 2014, h. 11
bertambah pula gubug yang didirikan. Para
19
Syamsul ma’arif, Pesantren inklusif berbasis kearifan santri selanjutnya memopulerkan keberadaan
local. 2014, h. 11 pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi
20
Lihat: santri dari bahasa India yang sashtri yang terkenal kemana-mana, contohnya seperti
bermakna orang-orang mempelajari kitab suci (Sashtra).
Selanjutnya nama tersebut secara gradual akrab dengan kata 21
Dhofier Zamakhsyari, (LP3ES, Jakarta,1983), h.
‘Pesashtran’ dan ‘pesantren. Agus Sunyoto. Lihat:Agus Sunyoto, 22
Arief Subhan, Lembaga Pendidikan Islam Indonesia,
ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo
(Jakarta: Kencana, 2012), h, 75-76
Sebagai Fakta Sejarah), h. 422-423

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 83


pada pondok-pondok yang timbul pada zaman tidak berpaling dari Allah, semata-mata untuk
Walisongo seperti yang telah dijelaskan dalam mencapai puncak kebahagiaan abadi. Selain
pendahuluan dan pembahasan sebelumnya. itu, dikutip pada buku yang sama, Sayyed
Selanjutnya pesantren oleh beberapa Hosseein Nashr, salah seorang spiritualis
anggota dari Wali Songo yang menggunakan Islam yang terkenal, mendefinisikan spiritual
pesantren sebagai tempat mengajarkan sebagai sesuatu yang mengacu pada apa yang
ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. terkait dengan dunia ruh, dekat dengan Ilahi,
Sunan Bonang mendirikan pesantren di mengandung kebatinan dan interioritas yang
Tuban, Sunan Ampel mendirikan pesantren di disamakan dengan yang hakiki.24 Prolog
Ampel Surabaya dan Sunan Giri mendirikan pengertian spiritualitas di atas akan dijadikan
pesantren di Sidomukti yang kemudian tempat acuan dalam penulisan ini untuk memulai
ini lebih dikenal dengan sebutan Giri Kedaton. pembahasan tradisi spiritualitas Pesantren di
Keberadaan Wali Songo yang juga pelopor Indonesia.
berdirinya pesantren dalam perkembangan Mengingat bahwa istilah pendidikan
Islam di Jawa sangatlah penting sehubungan berbasis spiritual merupakan istilah yang
dengan perannya yang sangat dominan. baru dalam kajian pendidikan Islam, maka
Wali Songo melakukan satu proses yang tak perlu dilakukan upaya penelusuran khasanah
berujung, gradual dan berhasil menciptakan intelektual dan spiritualitas Islam. Dalam hal
satu tatanan masyarakat santri yang saling ini, penulis memilih bahwa tasawuf dan tarekat
damai dan berdampingan. Satu pendekatan sufi sesungguhnya merupakan representasi
yang sangat berkesesuaian dengan filsafat kekayaan Islam dalam hal pendidikan yang
hidup masyarakat Jawa yang menekankan berbasis spiritual. Pentingnya memasukkan
stabilitas, keamanan dan harmoni. bab ini sebagai bagian penting dalam Tesis
ini juga mengingat akan kesimpang siuran
B. Spiritualisme dalam Islam pemahaman masyarakat muslim tentang
Secara etimologi kata “sprit” berasal dari tasawuf dan tarekat dalam Islam dan kajian
kata Latin “spiritus”, yang diantaranya berarti bab ini juga diharapkan mampu menjernihkan
“roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud pemahaman dan meluruskan kekeliruan dan
tak berbadan, nafas hidup, nyawa hidup.” praduga negative bagi sebagian intelektual
Dalam perkembangan selanjutnya kata spirit muslim tentang tasawuf dan tarekat yang
diartikan secara lebih luas lagi. Para filosuf, ada dalam Islam serta hubungannya dengan
mengonotasian “spirit” dengan (1) kekuatan konsep pendidikan berbasis spiritual.25
yang menganimasi dan memberi energi pada Spiritualitas adalah suatu aspek terpenting
cosmos, (2) kesadaran yang berkaitan dengan dalam ajaran Islam. Hal ini didasarkan
kemampuan, keinginan, dan intelegensi, laksana pentingnya keberadaan jiwa pada
(3) makhluk immaterial, (4) wujud ideal sebuah tubuh. Spiritualitas diasumsikan
akal pikiran (intelektualitas, rasionalitas, sebagai jiwa dan ruhnya dalam beragama.
moralitas, kesucian atau keilahian).23 Tanpa spiritualitas, beragamanya seseorang
Sementara itu, Allama Mirsa Ali Al- dianggap tidak punya nyawa dan jiwa.
Qadhi dikutip dalam bukunya Dr.Ruslan, MA Tegasnya, jika dikaitkan dengan pendidikan
mengatakan bahwa spiriritualitas adalah Islam, terutama yang berhubungan dengan
tahapan perjalanan batin seorang manusia pendidikan keruhanian, tentunya tidak bisa
untuk mencari dunia yang lebih tinggi dengan 24
Ruslan, H.M, Menyingkap rahasia spiritualitas Ibnu
bantuan riyadahat dan berbagai amalan ‘Arabi ( Cet.I; Makassar: Al-Zikra,2008), h.16
pengekangan diri sehingga perhatiannya 25
https://mediadakwahpendidikandaninformasi.
blogspot.co.id/2015/05/spiritualitas-islam-dalam-tasawuf-
23
http://www.kumpulanmakalah.com/2016/12/makna- dan.html
spiritual-dalam-islam.html

84 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26


dilepaskan dari peninjauan dan pengkajian antara dibenarkan dan dibatalkannya
terhadap Spiritualitas dan dunia tasawuf.26 keberadaan tasawuf dalam kehidupan
Hal di atas didasarkan kapada bahwa beragama.
tasawuflah salah satu disiplin keilmuan Nikholson salah seorang sarjana Barat telah
Islam yang banyak berbicara tentang jiwa menghabiskan waktu yang cukup lama dalam
dan bagaimana menghubungkan jiwa dengan menyelidiki tasawuf. Telah mengumpulkan
sumber inspirasi dan energi tanpa batas yaitu puluhan definisiyang diungkapkan para
Allah Swt. Tasawuf sering dipertentangkan tokoh sufi yang pada akhirnya berpendapat
dengan syari’ah atau fiqih. Hal ini disebabkan bahwa tasawuftidak dapat didefinisikan.27
karena adanya perbedaan sudut pandang Tasawuf merupakan ekspresi pengalaman
kajian, dan orientasi spesifikasi keilmuan rohani,ungkapan-ungkapan mereka berbeda
dan pembahasannya. Syari’ah atau fiqih, sesuai dengan budaya dan intelektual
lebih banyak berbicara tentang hukum- yangdimiliki Ahmad Amin dalam bukunya
hukum zhahiri yang mengatur pola-pola Zhuhru al Islam mengatakan, tasawufadalah
zahir hubungan antara seseorang dengan suatu kecendrungan, dia bukanlah sebuah
Tuhannya, hubungan dengan sesamanya sekte seperti Syi’ah, Muktazilah,dan Ahlu
dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan hal- Sunnah, bahkan seorang Nasrani, Yahudi,
hal lebih bersifat esoteris atau keruhanian, Hindu dan Budha, juga bisasebagai seorang
tentang nilai atau bagaimana sikap mental pencinta tasawuf. Dari pernyataan di atas
dan ruhani seseorang seharusnya dalam dapat disimpulkan bahwa tasawuf bukanlah
melakukan huibungan kehambaan seseorang sebuah sekte atau aliran tetapi dia merupakan
dengan Tuhannya, dengan manusia lainnya jalan mensucikan diri dalam menuju Tuhan.28
dan lingkungannnya, lebih dimasukkan ke Dari persepertif perbandingan sejarah
dalam kelompok kajian dan pembahasan dan tradisi mengenai praktik penyucian
tasawuf. Jika dapat disepakati dan dipahami jiwa, dari filsafat Yunani dialihkan konsep
konsep pemaknaan di atas, tentunya tidak Pythagoras menyebutkan ruh manusia
perlu adanya pertentangan dan pertikaian bersifat kekal, dan berada dalam badan
sebagai penjara baginya, kesenangan ruh di
26
Istilah Tasawuf sebagaimana dijelaskan oleh al-
Qusyairi, telah melekat pada seseorang ketika dia telah
alam samawi untuk kembali kepadanya harus
mengidentikkan dirinya kepada kondisi atau keadaan melepaskan dari alam materi dengan hidup
tertentu yang dalam hal ini bertasawuf sehingga dia akan zuhud dan berkontemplasi. Teori emanasi
dikatakan sebagai seorang sufi. Jika dalam bentuk kelompok, diambil dari filsafat Neo Platonisme yang
mereka akan dikatakan shufiyah (orang-orang sufi), maka
jika seseorang telah mencapai nama ini, dia itu disebut
dilakukan secara bertahap. Yang diambil
mutashawwif. Bentuk pluralnya mutashawwifah. Sekali lagi, dari India (Hindu, Budha) seperti metode
nama ini bukan termasuk qias atau istiqaq (kata pecahan beribadah yang memakai tasbih. Konsep fana
atau jadian) dari bahasa Arab, akan tetapi tidak lebih dari dan baqa mirip dengan konsep nirwana dalam
pada julukan atau gelar. Definisi tasawwuf juga berasal dari
akar sejarang yang merujuk pada kata Shuffah (‫)صفة‬. Kata ini
agama Budha.29
diartikan dengan serambi Masjid Rasulullah saw.yang menjadi Sebenarnya Al-Qur’an dan Hadits,
tempat orang-orang yang disebut ahl shuffah. Mereka adalah tercermin melalui perilaku Nabi dan para
orang-orang yang ikut berhijrah bersama Nabi dari Makkah sahabat merupakan rujukan yang cukup kaya
ke Madinah dan tidak lagi memiliki harta benda. Tidur
mereka berbantalkan pelana yang disebut shuffah. Mereka
tentang adanya tasawuf, ayat al-Qur’an yang
adalah orang-orang yang mempunyai jiwa yang bersih,
berhati mulia dan tidak tergoda oleh kemewahan dunia.
27
Ahmad Amin, Dzuhrul Islam, jld IV, (Kairo: Maktabah an
Demikian itu adalah salah satu sifat orang-orang sufi. Lihat Nahdh al Misriyah, 1964), h. 156.
penjelasan; Abu al-Qasim Abd al-Karim Hawazin al-Qusyairi
28
Meutia Farida, PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TASAWUF
al-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah, Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. DAN IMPLEMENTASINYA DI ERA MODERN, Jurnal Substantia,
Judul asli, ar-Risālat al-Qusyairiyyah fī Ilmi al-Tashawwuf, Peny. Vol 12, No. 1, April 2011. h. 105
Umar Faruq, Ed. Achmad Ma’ruf Ansrori, (Jakarta: Pustaka
29
Reinold A. Nicholson, Tasawuf Menguak Cinta Ilahi,
Amani, 2002). Terjemahan, A Nasir Radiman (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 23

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 85


mewaspadai tentang keberadaan dunia antara tidak boleh dipisahkan, kalau dipisahkan akan
lain: (QS 57:20). Yang artinya sesuai dengan membawa kepincangan. Hal ini diibaratkan
firman Allah: Kehidupan dunia itu hanyalah sebagai sebuah tempurung kelapa, kulit
fatamorgana saja. Tentang kesederhanaan merupakan syari’ah, isi merupakan thariqat dan
hidup, Nabi pernah tidur di atas tikar sampai santan atau minyak adalah hakikat. 31
berbekas pada pipinya, makanan sederhana, Melalui thariqat inilah para Sufi
sebutir kurma, roti kering yangterbuat dari melatih jiwanya yang kotor dan sifat
tepung kasar. Umar ketika menjabat khalifah, egois, tamak serakah, dengki, pendendam,
pernah terlambat ke mesjid karena menunggu ambisi jabatan dan sebagainya. Sifat inilah
kainnya kering. Sebab kain yang dimiliki yang menjauhkannya dari Tuhan. Dalam
hanya satu, padahal pada saat itu uang negara pandangan sufi dunia hanyalah sementara dan
melimpah serta membanjir mengalir ke merupakan jembatan dalam menuju Tuhan.
ibukota Madinah yang datang dari berbagai Akan tetapi dalam hal ini bukanlah berarti
daerah taklukannya. Ali bin abi Thalib, pernah para sufi tidak mengindahkan dunia, para
menjahit baju yang sudah koyak, hal ini sufi berusaha mengendalikan dunia, bukan
dilakukan untuk mendapat kekhusy’an hati. dunia yang mengendalikan mereka, dunia
Di antara hadits Nabi yang artinya: Aku tidak bagi mereka bukanlah segala-galanya. Untuk
mengkhawatirkan kemelaratan menimpamu. mencapai kedekatan dengan Tuhan para
Tetapi yang aku khawatirkan ialah bila kamu sufi menyucikan rohaninya dari kekotoran
bergelimang kemewahan dunia, sebagai dunia. Penyucian ini disebut riyadhatan nafsi,
mana yang telah diperoleh orang sebelum penyucian jiwa tersebut melalui latihan.
kamu (Yahudi dan Nasrani), sehingga kamu
berlomba-lomba (dengan kemewahan itu) III. PEMBAHASAN
dan pada akhirnya kamu binasa.30 Sejarah yang dicatat oleh James Peacock
Sebenarnya apabila Al-Qur’an, Hadits dan dam bukunya; Purifying the faith (1979)
perilaku kehidupan Nabi serta para sahabat menjelaskan:
diteliti secara mendalam, maka tampak Islam yang dating ke Jawa pada masa awal adalah
dengan gamblang bahwatasawuf berangkat Islam sufi/tasawuf yang dengan mudah diterima
dari ruh Islam. Islam adalah agama rahmatan dan diserap ke dalam sinkritisme Jawa. Keberadaan
li al ‘alamin, memberi peluang kepada para suluk wujil, primbon bonang, suluk linglung, suluk
sufi menginterpretasikan ayat-ayat al sukarsa, suluk sujinah, suluk syaikh malaya,
Qur’an sesuai dengan pemahaman mereka, suluk pustaka rancang, serat dewa ruci, dan serat
sebagaimana para filosof menginterpretasikan cibolek menunjukkan bahwa perkembangan Islam
alQur’an sesuai dengan rasionya. di Jawa (khususnya pada era Walisongo) lebih
didominasi oleh paham kesufian. Serat dewa ruci
Ilmu tasawuf memperkenalkan
yang dikaitkan dengan tokoh sunan Kalijaga, misal,
terminologi yang cukup banyak, diantara
merupakan pengembangan naskah nawa ruci,
terminologi yang cukup penting yang harus karya spiritual Hindu-buddha yang ditulis pada
diketahui adalah istilah syari’ah, tharikah dan masa Majapahit yang kemudian dimasuku paham-
hakikat. Syari’ah dalam perspektif sufi berbeda paham kesufian sedemikian rupa sehingga seolah-
dengan istilah syari’ah dalam pemahaman fiqh. olah menjadi karya baru dalam Islam. Fleksibelitas
Syari’ah dalam amalan lahir termasuk rukun ajaran sufi inilah yang terlihat jejaknya pada proses
Islam, sedangkan hakikat buah dari syari’ah dan dakwah Islam di Nusantara lewat jalur assimilatif
thariqat adalah jalan yang dilalui sufi dalam dalam kebudayaa, sosial, religi, seni, sastra, adat
menuju hakikat, syari’ah, hakikat dan thariqat dan pendidikan (khususnya di pesantren).32

30
Meutia Farida, PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TASAWUF
Meutia Farida, h. 107
31
DAN IMPLEMENTASINYA DI ERA MODERN, Jurnal Substantia,
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang
32
Vol 12, No. 1, April 2011. H. 107
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah), h. 412

86 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26


Penjelasan di atas menjadi sebuah keaktiannya inilah salah satu penghalang
kerangka awal memahami fenomena ke- terbesar bagi berkembangnya dakwah Islam
Islaman yang ada di Indonesi dari awal di bumi Nusantara. Kiranya, untuk menjadi
sejarahnya memang memiliki kaintan erat tandingan bagi para ajar dan pandhita
dengan spiritualitas dan ajaran esoteris. Oleh Bahairawa-tantra yang terkenal kesaktiannya
karena itu tidak mengherankan Pesantren- itulah, para tokoh sufi yang menganganut
pesantren awal yang dibangun oleh genarasi Thaoriqah Rifa’iyah dating ke nusantara untuk
era para Walisongo selain mengajarkan mengmbangkan dakwahnya lewat tarikatnya.
ilmu syariat berupa; pengajaran membaca Tarekat Rifa’iyah ini dikenal sebagai tarekat
Qur’an, Fiqih dan tata cara ibadah juga yang mengajarkan ilmu debus-ilmu tahan
selalu diselingin penekanan pentingnya bakar, ditusuk benda runcing, diiris dengan
riyadhoh/tirakat33 guna mensucikan batin senjata tajam, dan lainnya.36
dan ilmu-ilmu hikmah yang berkaitan dengan
spiritualisme. Wali-wali zaman periode awal
juga akrab dengan cerita-cerita karomah34
yang muncul akibat kebersihan batin dan
laku tirakatnya sehingga keajaiban-keajaiban
kesaktian beliau tersebut membantu dalam
aktifitas dakwahnya.35
Histografi local sarat dengan tindakan-
tindakan walisongo yang akrab dengan
kekramatan dalam melawan tokoh-tokoh yang
disebut “ajar” dan “pandhita” yang memiliki
kesaktian luar biasa. Sebagaimana diketahui,
para ajar dan pandhita yang dikenal memiliki
daya sakti luar biasa adalah penganut aliran
Bhairawa-Tantra. Para pengamal ajaran ma-
lima dalam ritual panca makara yang masyhur
33
Kata tirakat adalah penjawaan dari kata Arab,
thariqah yang bermakna “jalan yang dilalui”. Bahasa
Indonesia kemudian menyerap kata ini menjadi tirakat dan
tirakatan. Tirakat berarti menjalani laku spiritual untuk
mencapai sesuatu yang diiinginkan. Disebut pula oleh
kalangan pesantren dengan riyadhah, yaitu menjalani laku
mengendalikan dan mengekang hawa nafsu. Lihat: http:// Gambar 1.37 atraksi ilmu debus Banten sebagai
www.nu.or.id/post/read/40738/tirakat bagai buktu pengaruh ilmu yang diwariskan oleh
34
Karomah adalah suatu anugrah yang diberikan oleh tarekat Rifa’iyah
Allah SWT kepada hambanya yang terpilih dan bersifat
seperti mukjizat yang dikaruniakan kepada para nabi dan Sampai saat ini di Asia Tenggara,
rasul, antara keduanya memiliki kesamaan bahwa mukjizat penganut tarikat dengan inti ajaran
dan karomah bisa terjadi semata mata karena adanya izin pengolahan batin dan pendalam esoteric
dari Allah SWT dan bukan merupakan keinginan sendiri.
menjadi jamaah paling besar dan paling subur
Karomah para wali memiliki kemampuan untuk melakukan
hal-hal luar biasa dan diluar nalar manusia yang diberikan
kepada orang orang dikasihiNya yang dikenal sebagai 36
Musthafa Fathani, suf dan wali Allah. Bandung,
waliyullah, dimana para wali Allah ini mampu menunjukan
Husaini. 1985. h. 33
suatu peristiwa luar biasa sebagai salah satu pertolongan 37
Lihat:http://www.google.co.id/search?q=ilmu+debus+
Allah kepada hambanya yang sholeh, salah satunya ketika
banten&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjH1KL
sedang melakukan syiar agama dan dakwah.
k1Y_XAhWMfbwKHWObByoQ_AUICigB&biw=1366&bih=631#
35
Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku Pertama yang
imgrc=HRmkisHstAfNeM:&spf=1509068457979
Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah), h. 413

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 87


perkembangnya di dunia.38 Di Indonesia, salasilah ahli tarekat tasawuf Ahlus Shuf
tercatat ada bermacam-macam tarekat dan yang bersambung-sambung sampai kepada
organisasi yang mirip tarekat. Beberapa di Rasulullah S.A.W.39
antaranya hanya sebagai tarekat local yang Semua tarekat yang berkembang di
berdasarkan pada ajaran-ajaran dan amalan- Indonesia, notabennya adalah tarekat
amalan guru tertentu. Tarekat lainnya, yang berkembang dan bersambung dengan
biasanya yang lebih besar, sebetulnya pendirinya secara mutawatir. Hal ini diyakini
merupakan cabang-cabang darigerakan bahwa silsilah yang telah ditunjukkan oleh
Suf internasional, misalnya Khalwatiyah seorang mursyid dan diikuti jamaahnya
(Sulawesi Selatan), Syattariyah(Sumatera merupakan silsilah yang valid. Karena itu,
Barat dan Jawa), Qadiriyah, Rifa’iyah, Idrisiyah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di
atau Ahmadiyah, Tijaniyah dan yang paling Indonesia melalui Jamiyyah Ahl Tariqat Al
besar adalah Naqsyabandiyah dalam (http:// mu’tabarah (JATMAN) selalu melakukan
tarekataulia.blogspot.co.id /2013/10/45). verifkasi dan validari terhadap suatu aliran
Terdapat 45 Tariqah Mu’tabarah dan tarekat yang notabene dianggap baru. Bila
Berstandar di Lingkungan Nahdlatul Ulama tidak bertentangan dengan pondasi dasar
(NU), yaitu: 1) Abbasiyah, 2) Ahmadiyah, 3) ahl sunnah waaljama’ah maka dinyatakan
Akbariyah, 4 Alawiyah, 5) Baerumiyah, 6) mu’tabarah. Artinya bisa diterima dikalangan
Bakdasyiyah, 7) Bakriyah, 8) Bayumiyah, 9) mayoritasumat muslim Indonesia.
Buhuriyah, 10) Dasuqiyah, 11) Ghozaliyah, 12) Tradisi tarikat seperti dalam penjelasan
Ghoibiyah, 13) Haddadiyah, 14) Hamzawiyah, di atas, sangat berkaitan erat dengan para
15)Islam dan Tasawuf di Indonesia : Kaderisasi kyai-kyai yang menjadi pendiri dan pengasuh
Pemimpin Melalui Organisasi ‘Matan’ 21 pesantren salaf yang ada di Indonesia. Jadi
Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume dunia pesantren dan tarekat di Indonesia
2 Nomor 1 2016 Idrisiyah, 16) Idrusiyah, 17) memiliki akar historis dan sosial yang
ISawiyah, 18) Jalwatiyah, 19) Junaidiyah, beriringan dari awal masa penyebaran
20) Justiyah,21) Khodliriyah, 22) Kholidiyah dakwah Islam di Indonesia. Maka sangant
Wan Naqsyabandiyah, 23) Kholwatiyah, 24) cocok dengan apa yang dipaparkan Suryadi
Kubrowiyah, 25) Madbuliyah, 26) Malamiyah, Siregar bahwa:
27) Maulawiyah, 28) Qodiriyah Wan Pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri,
Naqsyabandiyah, 29) Rifa’iyah, 30) Rumiyah, yaitu tarekat. Pesantren mempunyai kaitan yang
31) Sa’diyah, 32) Samaniyah, 33) Sumbuliyah, erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi
34) Syadzaliyah, 35) Sya’baniyah, 36) kaum sufi. Pendapat ini berdasarkan fakta bahwa
Syathoriyah, 37) Syuhrowiyah, 38) Tijaniyah, penyiaran Islam di Indonesia pada awalnya lebih
banyak dikenal dalam bentuk kegiatan tarekat.
39) Umariyah, 40) Usyaqiyah, 41) Usmaniyah,
Hal ini ditandai oleh terbentuknya kelompok
42) Uwaisiyah, 43)Zainiyah, 44) Mulazamatu
organisasi tarekat yang melaksanakan amalan-
Qira’atul Qur’an, 45) Mulazamatu Qira’atul amalan zikir dan wirid tertentu. 40
Kutub. Semua tarekat ini mempunyai
hubungan silsilah yang bertawasul dengan Pemaparan-pemaparan di atas menjadi
segala salasilah guru mursid (masyayikh) ahlus seklumit data dan pengetahuan mengenai
shuf hingga sampai kepada RasulullahS.A.W. kajian historis-sosial tradisi spiritualitas
dengan dibai’atkan atau ditalkinkan dari pesantren di Indonesia. Urgensitas tulisan
para guru mursyid yang masukdalam rantai ini adalah ingin menyampaikan betapa Islam,
38
Farhan, Islam Dan Tasawuf Di Indonesia: Kaderisasi 39
Farhan, Islam Dan Tasawuf Di Indonesia: Kaderisasi
PemimpinMelalui Organisasi ‘Matan. issn 2460-7576 eissn Pemimpin Melalui Organisasi ‘Matan. h. 17
2502-8847Tersedia online di: journal.stainkudus.ac.id/index. 40
Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai Model
php/EsoterikDOI: http://dx.doi.org/10.21043/esoterik. Pendidikan Tinggi, (Bandung: Kampus STMIK Bandung, 1996),
v2i1.1892. h. 16 halaman 2-4

88 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26


pesantren dan spiritualitas adalah identitas DAFTAR PUSTAKA
keberagamaan Islam yang mengakar kuat di
Nusantra ini sejak periode awal penyebaran
agama Islam yang dilakukan oleh pendakwah
awal agama Islam. Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren,
(Yogyakarta : LKis, 2004).

IV. KESIMPULAN Abu al-Qasim Abd al-Karim Hawazin al-


Qusyairi al-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah,
Pesantren adalah sebuah lembaga
Sumber Kajian Ilmu Tasawuf . Judul asli, ar-
pendidikan yang berakar kuat dengan tradisi
Risālat al-Qusyairiyyah fī Ilmi al-Tashawwuf,
lokal Nusantra serta melalui proses akulturasi
Peny. Umar Faruq, Ed. Achmad Ma’ruf
dan asimilasi budaya yang panjang. Sehingga
Ansrori, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002).
keunikan dan kehasan pesantren menjadi
salah satu cirri khas unik model pendidikan Adnan Mahdi, dkk, Jurnal Islamic Review
di Indonesia. Proses perintisannya juga tidak “J.I.E” Jurnal Riset dan Kajian Keislaman,
lepas dari peran cerdas para pendakwah (Pati: Staimafa press, 2013).
Islam awal (walisongo) pada periode awal Agus Sunyoto, ATLAS WALI SONGO (Buku
penyebaran agama Islam di bumi Nusantra. Pertama yang Mengungkap Wali Songo
selanjutnya Tradisi tarikat dan Sebagai Fakta Sejarah), (Pustaka IIMaN dan
spiritualitas sangat berkaitan erat dengan LESBUMI PBNU. 2016).
para kyai-kyai yang menjadi pendiri dan
pengasuh pesantren salaf yang ada di Ahmad Amin, Dzuhrul Islam, jld IV, (Kairo:
Indonesia. Jadi dunia pesantren dan tarekat Maktabah an Nahdh al Misriyah,
di Indonesia memiliki akar historis dan sosial 1964).
yang beriringan dari awal masa penyebaran Arief Subhan, Lembaga Pendidikan Islam
dakwah Islam di Indonesia. Maka sangant Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2012).
cocok dengan apa yang dipaparkan Suryadi
Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai
Siregar bahwa:Pesantren berakar pada
Model Pendidikan Tinggi, (Bandung:Kampus
tradisi Islam sendiri, yaitu tarekat. Pesantren
STMIK Bandung, 1996).
mempunyai kaitan yang erat dengan tempat
pendidikan yang khas bagi kaum sufi.41 Inti Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai
dari tulisan ini adalah ingin menyampaikan Model Pendidikan Tinggi.
betapa Islam, pesantren dan spiritualitas Farhan, Islam Dan Tasawuf Di Indonesia: Kaderisasi
adalah identitas keberagamaan Islam yang PemimpinMelalui Organisasi ‘Matan. issn
mengakar kuat di Nusantra ini sejak periode 2460-7576 eissn 2502-8847Tersedia online
awal penyebaran agama Islam yang dilakukan di: journal.stainkudus.ac.id/index.php/
oleh pendakwah awal agama Islam. EsoterikDOI: http://dx.doi.org/10.21043/
esoterik.v2i1.1892.
H. Muhammad Jamhuri. MA,Sejarah dan
Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia,
(Tangerang: Sekolah Tinggi Agama Islam
Asy-Syukriyyah,1990).
Haedari Amin, Jurnal Pondok Pesantren Mihrab,
vol. II, no. 1 Juli 2007.
41
Dr. Suryadi Siregar, Pondok Pesantren Sebagai Model
Pendidikan Tinggi, (Bandung:Kampus STMIK Bandung, 1996),
halaman 2-4

Saiful Mujab, Memahami Tradisi Spiritualitas Pesantren 89


http://www.google.co.id/search?q=ilmu Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan
+debus+banten&source=lnms&tbm=i Sosial, (P3M, Jakarta, cet. I, 1986).
sch&sa=X&ved=0ahUKEwjH1KLk1Y_ Meutia Farida, PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
XAhWMfbwKHWObByoQ_AUICigB&biw=1 TASAWUFDAN IMPLEMENTASINYA DI ERA
366&bih=631#imgrc=HRmkisHstAfNeM:& MODERN, Jurnal Substantia, Vol 12, No. 1,
spf=1509068457979. April 2011.
http://www.kumpulanmakalah. Musthafa Fathani, suf dan wali Allah. Bandung,
com/2016/12/makna-spiritual-dalam- Husaini. 1985.
islam.html.
Reinold A. Nicholson, Tasawuf Menguak Cinta
http://www.nu.or.id/post/read/40738/ Ilahi, Terjemahan, A Nasir Radiman
tirakat. (Jakarta: Rajawali, 1987).
https://mediadakwahpendidikandaninform Ruslan,H.M,  Menyingkap rahasia spiritualitas
asi.blogspot.co.id/2015/05/spiritualitas- Ibnu ‘Arabi ( Cet.I; Makassar:Al-Zikra,2008).
islam-dalam-tasawuf-dan.html.
Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam
https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/ dan Perkembangannya di Indonesia,
tabel?tid=321. (Bandung : Al-Ma’arif Bandung, 1979).
Lihat tulisan Adnan Mahdi; Syamsul ma’arif, Pesantren inklusif berbasis
https://4dn4nm4hd1.wordpress. kearifan local. 2014.
com/2012/08/24/sejarah-pertumbuhan-
perkembangan-pesantren-di-indonesia/. Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren,
Diakses pada 12 Oktober 20017. (Jakarta: Gema Insani Press, 1997).

90 Asketik Vol. 1 No. 2 Desember 2017 | 13-26

Anda mungkin juga menyukai