Abstract
A. Pendahuluan
67
Jurnal Syahadah
68
Vol. III, No. 1, April 2015
B. Pembahasan
1
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an:Relevance, Coherence, and
Structure (London and New York: Routledge, 2006), h. ix.
Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa
69
Adrika Fithrotul Aini
2
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an ..., h. ix.
3
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an...., h. ix.
Jurnal Syahadah
70
Vol. III, No. 1, April 2015
4
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 1.
5
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 2.
6
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 3.
7
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 4
Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa
71
Adrika Fithrotul Aini
Ibid.
8
Al-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Al-Qur’an, ed. Muhammad Abu Al-Fadhl Ibrahim, Isa
9
14
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, h. 185.
15
Mohammad Ridho, Islam, Tafsir dan Dinamika Sosial, Ikhtiar Memaknai Ajaran Islam,
(Yogyakarta: Teras, 2010), h. 31-32.
16
Muh. Sjamsoeri Joesoef, “Peranan Munasabah Ayat dalam Tafsir al-Razy”, Desertasi
IAIN Sunan Kalijaga, 1987, h. 54-68.
Jurnal Syahadah
74
Vol. III, No. 1, April 2015
22
Salwa M.S. el-Awwa, Textual Relation in The Qur’an,..., h. 20-21.
23
Mustansir Mir, “The Sura as a Unity,.., h. 213.
24
Nama lengkapnya Hamiduddin Al-Farahi, lahir di India tahun 1863. Dia merupakan
salah satu ulama yang consern dalam bidang tafsir. Salah satu gagasan utamanya
tentang al-Qur’an adalah tentang konsep kesatuan surat. Karangan beliau sangatlah
banyak, dan bahkan dia sempat menulis beberapa tafsir surat. Karya-karyanya kini
sebagaian dapat kita temui dalam bahasa arab (manuskrip) yang sudah di scan. Dan
kitab karyanya yang berbicara tentang al-Qur’an misalnya Muqaddimah Nidhom al-
Qur’an, Asbabun Nuzul, Fiqh Al-Qur’an, Hujaj Al-Qur’an, Asalib Al-Qur’an, Aushof Al-
Qur’an, Mufradat Al-Qur’an, dan lain-lain.
Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa
77
Adrika Fithrotul Aini
25
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an.., h. 22.
26
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 155.
27
Ibid.
Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa
79
Adrika Fithrotul Aini
28
Salwa el Awwa, Textual Relation in The Qur’an..., h. 28.
29
A.H. Johns,” Textual relations in The Qur’an: Relevance, Coherence, and Structure,
dalam Journal of Qur’anic Studies, (tt:ttt, 2006), h. 129.
30
Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an.., h. 28.
Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa
81
Adrika Fithrotul Aini
Number
Passage Verses Main Contents
of Verses
Introduction to the su>ra; legislation of
1 8 1-8 social relations; prophets’ missions and
the fate of their peoples
The day of trench; different stands of
2 19 9-27
different groups, mainly the hypocrites
Rules for the prophet’s wives; the
3 13 28-40 prophet’s marriage with zaynab; more on
the prophets’ missions
4 4 41-44 Heart softening from God to the believers
The prophet’s mission and a repetition of
5 4 45-48
the first command of the sura
6 1 49 General regulation for one type of divorce
7 3 50-52 Restrictions on the prophet’s marriages
Restrictions on the social life of the
8 6 53-58
prophet’s family
General regulation for women’s style of
9 1 59
dress
10 14 60-73 Round off all the contents of the sura
perubahan kata ganti, yakni ada kata sambung wa’idh. Pada ayat
13- membicarakan tentang Nabi, dan pada ayat 46- berbicara
bukan hanya pada nabi, akan tetapi dengan umat atau lingkungan
sosial nabi. Sedangkan pada ayat 78- objek pembicaraan
menyangkut nabi dan Tuhan.38
Selain penggunaan perangkat linguistik, Salwa juga
menggunakan perangkat analisis relevansi. Sebagaiamana dalam
surat al-Ahzab menggunakan kata penghubung li; lam ta’lil, yang
mana bukan hanya menghubungkan dengan kalimat akan tetapi
menghubungkan dengan seluruh pesan dalam surat. Lafadz ini
sebagai jawaban atas pertanyaan “mengapa”, yaitu mengapa
juga Allah tidak membolehkan kaum Makkah menganggap anak
angkat sebagai anaknya sendiri. Dari pertanyaan mengapa inilah,
kata li ta’lil sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut yang dalam
surat al-Ahzab selalu ada dalam setiap bagian. Dan lafadz li ta’lil
itu sebagai pokok informasi surat al-Ahzab.39
Lafadz tersebut pada dasarnya menjadi pokok ayat
penghubung dan pengendali dalam keseluruhan surat. Bahwa
keseluruhan surat tidak terlepas dari kerangka ide tersebut.
Sehingga menurut Salwa, inti dari surat ini adalah orang yang
baik akan dibalas dengan kebaikan dan orang jelek akan
mendapatkan akibatnya. Sehubungan dengan fakta adanya ayat-
ayat yang senada dengan kerangka di atas terdapat dalam setiap
bagian surat al-Ahzab, maka ayat tersebut berfungsi sebagai
pengkait (ties) antara satu bagian dengan bagian lain.
Adapun unsur teori relevansi yang ia sebut dengan teori
pragmatis dalam surat al-Ahzab adalah adanya keterhubungan
C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA