Anda di halaman 1dari 5

Soal – Soal Cerpen

Oleh:
Devin Vinata XI MIPA 8 / 07
Dominic Justin XI MIPA 8 / 08
Edward Jayadi Halim XI MIPA 8 / 09
Felix Sutanto Putra XI MIPA 8 / 10
Gregorius Sambirin XI MIPA 8 / 11
Halim Adiwijaya XI MIPA 8 / 12

Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1-3.


.........
Teman-teman mengatakan aku mempunyai urat kesabaran layaknya karet, karena
hingga saat ini, hanya akulah yang piawai meladeni segala tetek bengek yang menjadi
keseharian Ibu, perempuan yang menganggap waktu tidak pernah bergerak. Ibu tidak pernah
mengubah jiwa dan pikirannya. Ia dan perempuan yang sama yang aku kenal sejak aku
bocah. Apakah aku juga tidak pernah berubah?
Aku jarang merenungkan tindakanku atau memikirkan perkataan orang lain secara
berlebih-lebihan. Boleh dibilang aku laki-laki yang nrimo. Mungkin karena kau seorang guru.
Seorang guru sudah terbiasa mengulurkan urat kesabaranku sepanjang mungkin. Aku
menerima takdirku yang harus hidup melajang sampai saat ini. Aku juga tidak terlalu ambil
pusing dengan omongan orang bahwa hidupku bisa dibilang nyeleneh karena aku hanya
tinggal berdua dengan ibuku di rumah ini. Sejauh ini kami bahagia. Tidak ada yang pelu
dipersoalkan. Aku tidak mau membuat persoalan menjadi semakin rumit.
1. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah
........(PM)
a. Orang keempat.
b. Orang pertama.
c. Orang kedua.
d. Orang ketiga terbatas.
e. Orang ketiga serba tahu.
2. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....... (PR)
a. Politik.
b. Sosial.
c. Budaya.
d. Moral.
e. Agama.
3. Dio bersifat sabar dan menerima apa adanya karena ........(PL)
a. Ia anak pertama yang mempunyai kewajiban lebih besar.
b. Ia berasal dari keluarga miskin.
c. Sepanjang hidupnya ia di didik oleh ibunya yang perfeksionis untuk bersikap
demikian.
d. Ia harus merawat ibunya.
e. Karena selama hidupnya dia diperlakukan istimewa oleh hidupnya.
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 4-6.
..........
Ibuku memang memiliki sikap dan pendapat yang tidak mungkin diubah. Sikap dan
pendapat yang selalu ia yakini benar dan orang lain pun harus memiliki sikap yang sama.
Kadangkala aku tidak setuju padanya. Teramat sering aku jengkel padanya. Tapi, aku sudah
tahu bahwa ia tidak mungkin diubah. Karena itu, aku membiarkan ia seperti yang
diinginkannya.
1) Ibuku adalah ibu rumah tangga sejati. 2) Seluruh hidupnya berpusat pada rumah
yang diaturnya menjadi sebuah mahakarya. 3) Kecermatan dan ketelitiannya sejak dua puluh
tahun yang lalu tidak pernah berubah. 4) Ia menata seluruh perabotan dengan letak yang
selalu simetris. 5) Tidak ada perabotan rumah tangga yang berada pada kondisi miring atau
ganjil. 6) Semua berada dalam posisi sempurna. 7) Tepat di posisinya masing-masing.
4. Sifat Ibu dalam kutipan cerpen tersebut adalah .......(PM)
a. Egois, cermat, dan teliti.
b. Egois dan teliti.
c. Cermat dan teliti.
d. Egois dan teliti.
e. Sombong, cermat, dan teliti.
5. Kalimat utama paragraf kedua ditunjukkan oleh angka ........ (PL)
a. 1)
b. 2)
c. 4)
d. 5)
e. 7)
6. Keterkaitan isi paragraf kedua dengan kehidupan saat ini adalah .....(PR)
a. Seorang ibu yang ingin rumahnya menjadi sebuah mahakarya.
b. Seorang ibu yang ingin semuanya sempurna.
c. Seorang ibu rumah tangga yang selalu menata perabotan rumah tangga dengan rapi.
d. Seorang ibu yang selalu menata perabotan rumah tangga dengan rapi.
e. Seorang ibu yang ingin menjadi ibu rumah tangga sejati.
Kutipan cerpen berikut untuk nomor 7-9.
............
Hanya Dio yang menjadi teman hidupku sekarang. Ia anak sulungku yang kulahirkan
dan kubesarkan dengan sepenuh jiwaku. Hanya dia yang membuat aku masih memiliki energi
untuk hidup, karena saat ini kehidupanku berpusat pada upaya untuk melayaninya. Namun,
orang-orang melihat kami sebagai Ibu dan anak yang aneh. Berulangkali aku mengingatkan
Dio untuk menikah dan mencari istri, walaupun aku tidak pernah tahu, apakah aku akan siap
jika suatu ketika Dio akan menikah. Kepada siapa lagi aku harus menggantungkan hidupku.
Aku tahu betul orang-orang menyalahkanku dan menuduhku mempersulit hidup Dio.
Tapi, apa yang dapat dilakukan? Puluhan tahun kubaktikan hidup untuk keluarga, tidak
bolehkah aku meminta salah satu anakku untuk menemani dan mencintaiku di masa tua?
Semua orang harus mendengar apa yang dikatakan Dio mengenai hidupnya. Ia bahagia hidup
dengan ibunya. Ia bahagia tinggal di rumah sempurna yang aku ciptakan untuknya.
7. Pernyataan yang sesuai dengan paragraf kedua adalah .......(PL)
a. Pada umumnya sang ibu berusaha untuk menyenangkan keempat anaknya.
b. Sang ibu adalah seorang ibu teladan.
c. Sang ibu berusaha mencarikan jodoh untuk anaknya.
d. Sang ibu merasa tidak berbahagia.
e. Pada dasarnya sang ibu tidak ingin anaknya menikah.

8. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ......(PR)


a. Orang tua harus memberi kasih sayang pada anaknya.
b. Anak harus patuh pada orang tua.
c. Sebaiknya kita bersikap cuek terhadap orang-orang.
d. Sebaiknya orang tua membiarkan anak bebas menentukan pilihannya.
e. Sebaiknya anak membantu mencari nafkah buat keluarganya.
9. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ......(PR)
a. Mendidik anak agar menjadi anak tegar.
b. Merawat orang tua dengan penuh kasih sayang.
c. Membiarkan anak memilih jalan yang mereka mau.
d. Menghormati orang tua.
e. Mencintai anaknya sampai akhir hayat.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
.........
Setiap aku bangun tidur, segelas kopi dan beberapa potong pisang goreng sudah
tersedia di atas meja. Di kamar mandi juga sudah tersedia air hangat dan handuk bersih. Kopi
yang kuminum tepat hangatnya, demikian juga pisang goreng yang ada di sana. Bahkan
ketika aku selesai menyantap keduanya, air mandiku pun tepat hangatnya untuk aku pakai.
Apakah Ibu telah menghitung semuanya dengan ilmu-ilmu fisika yang ia ketahui, sehingga
ketepatan semuanya begitu sempurna.
10. Latar yang menonjol dalam kutipan cerpen tersebut adalah ........(PM)
a. Pagi hari, meja makan, dan kamar mandi.
b. Pagi hari, kamar tidur, dan kamar mandi.
c. Pagi hari, meja makan, dan kamar tidur.
d. Pagi hari, kamar tidur, dan rumah.
e. Kamar tidur, meja makan, dan kamar mandi.
Kutipan cerpen berikut untuk nomor 11-13.
.........
Ibu hanya melongo saja di depanku. Dari wajahnya aku tahu ia tidak setuju dengan
pendapatku. Kediamannya membuat aku keheranan. Tidak biasanya Ibu seperti ini. Biasanya
Ibu tidak akan berhenti bicara jika lawan bicaranya belum sependapat dengannya. Ibuku
adalah orang yang tidak pernah menyerah untuk menggali alasan-alasan untuk membenarkan
pendapatnya. Oleh karena itu, pembicaraan dengan Ibu selalu alot dan seolah tidak akan
pernah berakhir. Untunglah, aku tahu benar siapa Ibu. Aku tahu kapan harus berhenti
sehingga tidak membuatnya merasa diremehkan. Apakah Ibu sudah berubah?
1) Ibu yang aku kenal adalah tipe orang yang percaya bahwa kesempurnaan itu
memang sungguh ada. 2) Jika sesuatu berjalan tidak sempurna, ia percaya pasti ada biang
kerok-nya, pasti ada penyebab dan asal muasalnya. 3) Dan, ibuku tidak pernah lelah mencari
si biang kerok yang menyebabkan sesuatu itu berjalan tidak sempurna. 4) Kalimat-kalimat
alasan akan meluncur dari bibirnya seperti hujan deras yang tidak bisa dihentikan. 5) Jika kau
tidak terbiasa dengannya, kepalamu mungkin terasa penat dan pikiranmu menjadi mampat. 6)
Akan tetapi, aku, anak sulungnya, sangat mengerti seperti apa ibuku.

11. Ide pokok paragraf pertama adalah ........ (PL)


a. Reaksi sang Ibu yang tidak seperti biasa.
b. Perubahan sang Ibu.
c. Kebiasaan sang Ibu.
d. Sikap dan sifat sang Ibu.
e. Keirian sang Ibu.
12. Kalimat utama paragraf kedua dalam kutipan cerpen tersebut ditunjukkan oleh nomor ......
a. 3)
b. 6)
c. 1)
d. 4)
e. 2)
13. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah .......(PR)
a. Mengutamakan kepentingan orang lain.
b. Membantu orang tua mencari nafkah.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Rajin beribadah dan menjalankan kewajiban agama.
e. Selalu menyayangi dan menghargai pendapat orang tua.
Kutipan cerpen berikut untuk nomor 14-15.
...........
Berulangkali aku berusaha merenung tentang keempat anak-anak yang kulahirkan dan
kubesarkan. Entah sejak kapan anak-anakku berubah dari bocah-bocah kecil yang menurut
dan patuh padaku menjadi orang-orang dewasa yang asing. Dulu, mereka akan langsung
menciut takut begitu nada suaraku meninggi. Sekarang anak-anakku terperangkap dalam
tubuh-tubuh orang dewasa yang tidak aku kenal. Orang-orang dewasa yang mengacuhkan
keberadaanku dan selalu menganggap aku berlebihan.
Mereka sangat bersemangat dengan cahaya berkilauan yang berpendar di hadapan
mereka. Anak-anakku seolah tidak sudi menoleh ke belakang. Tak tersimpan ingatan di
benak mereka bagaimana aku mengerahkan seluruh energiku untuk mendampingi mereka,
membimbing agar mereka tak salah jalan, memilihkan fasiltias-fasilitas terbaik untuk
melempangkan jalan mereka menuju masa depan. Sekarang mereka semua dilanda amnesia.
14. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ......
a. Kita harus mematuhi orang tua kita.
b. Manusia harus bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada.
c. Orang tua harus menuruti keinginan anaknya.
d. Manusia tidak boleh sombong atas diri mereka.
e. Jangan pernah melupakan jasa yang pernah diberikan orang tua pada kita.
15. Ide pokok yang terdapat pada paragraf kedua adalah ........
a. Anak-anak yang terkena amnesia.
b. Anak-anak yang tidak peduli akan jasa ibunya.
c. Sang ibu yang membimbing anaknya untuk masa depan mereka.
d. Anak-anak yang sudah berubah menjadi dewasa.
e. Sang ibu yang ditinggal oleh anak-anaknya.

Anda mungkin juga menyukai