Anda di halaman 1dari 5

kejang adalah kontraksi otot involunter yang dapat menjadi kronis dan menyakitkan.

Ada dapat
berbagai jenis kejang otot serta alasan bagi mereka. Beberapa kejang otot terjadi setelah trauma ke
suatu daerah, sementara yang lain tidak punya alasan jelas.

Banyak dokter percaya bahwa kejang adalah cara tubuh Anda untuk melindungi diri dari cedera lebih
lanjut dan umumnya terjadi awal setelah cedera.
Apa saja gejala dari Spasme otot?
Sebuah kejang otot dapat merasa seperti pengetatan dan mengepalkan di otot-otot di daerah
tersebut. Hal ini dapat menyakitkan, tapi ini tidak selalu terjadi. Jika tidak diobati, kejang otot dapat
berubah menjadi simpul otot. Simpul ini secara signifikan lebih menyakitkan daripada kejang asli dan
dapat sulit untuk menyingkirkan. Biasanya ini terjadi sekitar dua minggu setelah cedera awal.
Sayangnya, beberapa orang tidak mencari bantuan untuk otot spam sampai sudah menjadi simpul.
Beberapa orang menggunakan latihan atau relaxers otot dalam hubungannya dengan obat-obatan
untuk mengobati Nyeri otot kejang, tetapi metode ini sering kali konsumtif, dan pembunuh rasa sakit
dan relaxers otot dapat memiliki efek samping, seperti mengantuk, yang mengganggu kegiatan
sehari-hari.

Apa yang menyebabkan kejang otot?

Kejang otot terjadi ketika aktivitas abnormal pada otot memicu paksa Kontraksi otot. Kontraksi terjadi
ketika sinyal-sinyal listrik ke otak mempengaruhi sel-sel saraf yang disebut motor neuron, yang
terletak disumsum tulang belakang. Hal ini akan menyebabkan otot untuk mengencangkan, menarik
hanya cukup untuk menyebabkan rotasi salah satu tulang tulang belakang banyak. Sebuah saraf
terjepit seringkali hasil dan menyebabkan parah, sakit luar biasa. Sebuah kejang otot juga menjaga
otot terus-menerus "pada" sehingga harus bekerja sepanjang waktu. Karena otot yang bekerja terlalu
keras, hal itu dapat membuat simpul. Perawatan medis Prompt membantu mengurangi risiko knot
membentuk otot. Kejang dapat terjadi dengan hampir setiap cedera pada otot.
Otot kram dan kejang mungkin melibatkan sebagian atau seluruh otot atau dan paling sering terjadi di
paha belakang dan paha depan, kaki, tangan dan otot-otot betis.
E. Pembahasan kerangka pertanyaan
1. Mekanisme kontraksi otot
Setelah struktur otot dan komponen-komponen penyusunnya ditinjau, mekanisme atau
interaksi antar komponen-komponen itu akan dapat menjelaskan proses kontraksi otot
a. Filament – filament tebal dan tipis yang saling bergeser saat proses kontraksi
Menurut fakta, kita telah mengetahui bahwa panjang otot yang terkontraksi akan lebih
pendek daripada panjang awalnya saat otot sedang rileks. Pemendekan ini rata-rata sekitar
sepertiga panjang awal. Melalui mikrograf elektron, pemendekan ini dapat dilihat sebagai
konsekuensi dari pemendekan sarkomer. Sebenarnya, pada saat pemendekan berlangsung,
panjang filamen tebal dan tipis tetap dan tak berubah (dengan melihat tetapnya lebar lurik A
dan jarak disk Z sampai ujung daerah H tetangga) namun lurik I dan daerah H mengalami
reduksi yang sama besarnya. Berdasar pengamatan ini, Hugh Huxley, Jean Hanson, Andrew
Huxley dan R.Niedergerke pada tahun 1954 menyarankan model pergeseran filamen
(=filament-sliding). Model ini mengatakan bahwa gaya kontraksi otot itu dihasilkan oleh
suatu proses yang membuat beberapa set filamen tebal dan tipis dapat bergeser antar
sesamanya.
b. Aktin merangsang aktifitas ATPase miosin
Model pergeseran filamen tadi hanya menjelaskan mekanika kontraksinya dan bukan
asal-usul gaya kontraktil. Pada tahun 1940, Szent- Gyorgi kembali menunjukkan mekanisme
kontraksi. Pencampuran larutan aktin dan miosin untuk membentuk kom-pleks bernama
Aktomiosin ternyata disertai oleh peningkatan kekentalan larutan yang cukup besar.
Kekentalan ini dapat dikurangi dengan menambahkan ATP ke dalam larutan aktomiosin.
Maka dari itu, ATP mengurangi daya tarik atau afinitas miosin terhadap aktin. Selanjutnya,
untuk dapat mendapatkan penjelasan lebih tentang peranan ATP dalam proses kontraksi itu,
kita memerlukan studi kinetika kimia. Daya kerja ATPase miosin yang terisolasi ialah
sebesar 0.05 per detiknya. Daya kerja sebesar itu ternyata jauh lebih kecil dari daya kerja
ATPase miosin yang berada dalam otot yang berkontraksi. Bagaimanapun juga, secara
paradoks, adanya aktin (dalam otot) meningkatkan laju hidrolisis ATP, miosin menjadi
sekitar 10 per detiknya. Karena aktin menyebabkan peningkatan atau peng-akti-vasian miosin
inilah, muncullah sebutan aktin.. Selanjutnya, Edwin Taylor mengemukakan sebuah model
hidrolisis ATP yang dimediasi / ditengahi oleh aktomiosin. Model ini dapat dilihat pada
skema gambar 8. Pada tahap pertama, ATP terikat pada bagian myosin dari aktomiosin dan
menghasilkan disosiasi aktin dan miosin. Miosin yang merupakan produk proses ini memiliki
ikatan dengan ATP. Selanjutnya, pada tahap kedua, ATP yang terikat dengan myosin tadi
terhidrolisis dengan cepat membentuk kompleks miosin- ADP-Pi. Kompleks tersebut yang
kemudian berikatan dengan Aktin pada tahap ketiga. Pada tahap keempat yang merupakan
tahap untuk relaksasi konformasional, kompleks aktin-miosin-ADP-Pi tadi secara tahap demi
tahapmelepaskan ikatan dengan Pi dan ADP sehingga kompleks yang tersisa hanyalah
kompleks Aktin- Miosin yang siap untuk siklus hidrolisis ATP selanjutnya. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa proses terkait dan terlepasnya aktin yang diatur oleh ATP tersebut
menghasilkan gaya vektorial untuk kontraksi otot.
c. Model untuk reaksi aktin dan myosin berdasarkan strukturnya
Rayment, Holden, dan Ronald Milligan telah memformulasikan suatu model yang
dinamakan kompleks rigor terhadap kepala S1 miosin dan Faktin. Mereka mengamati
kompleks tersebut melalui mikroskopi elektron. Daerah yang mirip bola pada S1 itu berikatan
secara tangensial pada filament aktin pada sudut 45o terhadap sumbu filamen. Sementara itu,
ekor S1 mengarah sejajar sumbu filamen. Relasi kepala S1 miosin itu nampaknya
berinteraksi dengan aktin melalui pasangan ion yang melibatkan beberapa residu Lisin dari
miosin dan beberapa residu asam Aspartik dan asam Glutamik dari aktin.
d. Kepala-kepala myosin berjalan spanjang filament-filamen aktin
Hidrolisis ATP dapat dikaitkan dengan model pergeseran-filamen. Pada mulanya, kita
mengasumsikan jika cross-bridges miosin memiliki letak yang konstan tanpa berpindah-
pindah, maka model ini tak dapat dibenarkan. Sebaliknya, cross-bridges itu harus
berulangkali terputus dan terkait kembali pada posisi lain namun masih di daerah sepanjang
filamen dengan arah menuju disk Z. Melalui pengamatan dengan sinar X terhadap struktur
filamen dan kondisinya saat proses hidrolisis terjadi, Rayment, Holden, dan Milligan
mengeluarkan postulat bahwa tertutupnya celah aktin akibat rangsangan (berupa ejeksi ADP)
itu berperan besar untuk sebuah perubahan konformasional (yang menghasilkan hentakan
daya miosin) dalam siklus kontraksi otot. Postulat ini selanjutnya mengarah pada model
“perahu dayung” untuk siklus kontraktil yang telah banyak diterima berbagai pihak . Pada
mulanya, ATP muncul dan mengikatkan diri pada kepala miosin S1 sehingga celah aktin
terbuka. Sebagai akibatnya, kepala myosin melepaskan ikatannya pada aktin. Pada tahap
kedua, celah aktin akan menutup kembali bersamaan dengan proses hidrolisis ATP yang
menyebabkan tegaknya posisi kepala S1. Posisi tegak itu merupakan keadaan molekul
dengan energi tinggi (jelas-jelas diri dengan lemah pada suatu monomer aktin yang posisinya
lebih dekat dengan disk Z dibandingkan dengan monomer aktin sebelumnya. Pada tahap
keempat, Kepala S1 melepaskan Pi yang mengakibatkan tertutupnya celah aktin sehingga
afinitas kepala S1 terhadap aktin membesar. Keadaan itu disebut keadaan transien.
Selanjutnya, pada tahap kelima, hentakan-daya terjadi dan suatu geseran konformasional
yang turut menarik ekor kepala S1 tadi terjadi sepanjang 60 Angstrom menuju disk Z. Lalu,
pada tahap akhir, ADP dilepaskan oleh kepala S1 dan siklus berlangsung lengkap.

2. Mekanisme terjadinya kram


Ganong (1998) menguraikan bahwa rangsang berulang yang diberikan sebelum masa
relaksasi akan menghasilkan penggiatan tambahan terhadap elemen kontraktil, dan tampak
adanya respon berupa peningkatan kontraksi. Fenomena ini dikenal sebagai penjumlahan
kontraksi. Tegangan yang terbentuk selama penjumlahan kontraksi jauh lebih besar
dibandingkan dengan yang terjadi selama kontraksi kedutan otot tunggal. Dengan rangsangan
berulang yang cepat, penggiatan mekanisme kontraktil terjadi berulang-ulang sebelum
sampai pada masa relaksasi. Masing-masing respon tersebut bergabung menjadi satu
kontraksi yang berkesinambungan yang dinamakan tetanik atau kontraksi otot yang
berlebihan (kram otot). Menurut Corwin (2000) setiap pulsa kalsium berlangsung sekitar 1/20
detik dan menghsilkan apa yang disebut sebagai kedutan otot tunggal. Penjumlahan terjadi
apabila kalsium dipertahankan dalam kompartemen intrasel oleh rangsangan saraf berulang
pada otot. Penjumlahan berarti masing-masing kedutan menyebabkan penguatan kontraksi.
Apabila stimulasi diperpanjang, maka kedutan-kedutan individual akan menyatu sampai
kekuatan kontraksi maksimum. Pada titik ini, terjadi kram otot sampai dengan tetani yang
ditandai oleh kontraksi mulus berkepanjangan.
Menurut Ganong (1998) satu potensial aksi tunggal menyebabkan satu kontraksi
singkat yang kemudian diikuti relaksasi. Kontraksi singkat seperti ini disebut kontraksi
kedutan otot. Potensial aksi dan konstraksi diplot pada skala waktu yang sama. Kontraksi
timbul kira-kira 2 mdet setelah dimulainya depolarisasi membran, sebelum masa repolarisasi
potensial aksi selesai. Lamanya kontraksi kedutan beragam, sesuai dengan jenis otot yang
dirangsang.

3. Penyebab kram
kram adalah hal yang sering terjadi di antara orang yang sehat, khususnya selama atau
setelah olahraga yang keras. Orang tua dan setengah baya biasanya mengalami kram setelah
olahraga ringan atau selama istirahat. Beberapa orang mengalami kram kaki selama tidur.
Kram yang menyakitkan ini biasanya mempengaruhi otot betis dan kaki, menyebabkan kaki
dan jari kaki menekuk ke dalam.
kram kemungkinan disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah menuju otot.
Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran darah terutama yang menuju
saluran pencernaan dibandingkan yang menuju otot. Kadar elektrolit yang rendah pada darah,
seperti potassium, bisa juga menyebabkan kram. Kadar potassium yang rendah bisa
dihasilkan dari penggunaan beberapa diuretik atau dari dehidrasi.
tidak diketahui pasti bagaimana kram bisa timbul. Ada yang mengatakan karena
penumpukan asam laktat, ada yang menyebut suplai darah yang kurang dibandingkan dengan
kebutuhan sebagai biang, ada juga yang menyalahkan ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.

4. Pertolongan pertama pada kram


Walaupun kram otot dapat hilang sendiri, tapi tindakan berikut perlu dilakukan untuk
meringankan gejala :
a. otot yang kram diregangkan.
b. pemijitan pada otot yang kram.
c. kompres air hangat.
d. minum yang banyak untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.

5. Pencegahan
Agar tidak terkena kram otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian
kalinya, sebaiknya lakukan :
a. pemanasan yang cukup sebelum berolah raga atau aktivitas tertentu yang melibatkan otot.
Kemudian jangan lupa pendinginan / pelemasan sesudahnya.
b. minum lebih banyak cairan, terutama yang mengandung elektrolit, saat berolahraga.
c. olah raga dengan intensitas ringan lebih dahulu, kemudian berangsur-angsur lebih berat.
d. jika mesti duduk lama (menggunakan otot panggul) atau menulis lama (menggunakan otot
jari), selang beberapa lama sebaiknya diselingi pelemasan dan peregangan.

6. Pengobatan lain selain analgesik spray dan fisioterapi


Kebanyakan obat-obatan diresepkan untuk menghilangkan kram (termasuk quinine
sulfate, magnesium karbonat, dan benzodiazepines seperti diazepam) tidak terbukti efektif
dan bisa menimbulkan efek samping. Suplemen kalsium adalah sesuai sekali, tetapi mereka
juga tidak terbukti efektif. Mexiletine kadangkala membantu tetapi memiliki banyak sekali
efek samping.
7. Langkah - langkah fisioterapi
a. Penyangga pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan. Latihan pelan-pelan dimulai setelah
7-10 hari.beban.
Menghentikan penyangga beban dengan penggunaan kruk selama 7 hari atau lebih tergantung
jaringan yang sakit.
b. Elektromekanis.
Penerapan dingin dengan kantong es 24 0C
c. Pembalutan / wrapping eksternal.
Dengan pembalutan, cast atau pengendongan (sung).
d. Posisi ditinggikan.
Jika yang sakit adalah bagian ekstremitas.
e. Latihan ROM.
Tidak dilakukan latihan

A. Kesimpulan
Mekanisme kontraksi otot terjadi dari Impuls motoris datang dari saraf pusat sampai
di neuromuscular junction dan dijalarkan sebagai potensial aksi sepanjang sarcolemma
memasuki tubulus T dan sampai di sistem triad, kemudian potensial aksi memicu pelepasan
ion kalsium (calcium release) dari sisterna terminalis ke sarcoplasma. Ion Calcium berikatan
dengan troponin C, troponin berubah bentuk / formasinya, melepaskan aksi blokade
tropomyosin sehingga area aktif aktin terbuka, setelah area aktif aktin terbuka maka kontraksi
dimulai: cross bridges myosin secara bergantian melekat dan lepas di area aktif aktin,
menarik filamen aktin ke tengah sarcomere. Tenaga penggerak (power) utk terjadinya siklus
kontraksi otot tersebut, berasal dari pelepasan energi hayang sil hidrolisis ATP, setelah
Calcium terpakai untuk mengubah formasi troponin dan melepaskan blokade tropomyosin,
ion kalsium dipompa balik (kembali) ke sisterna terminalis dengan mekanisme transport aktif
yg terjadi setelah potensial aksi berakhir. Tropomyosin kembali memblokade area aktif aktin,
kontraksi berakhir dan serabut otot relaksasi.
Kontraksi otot yang berlebihan mengakibatkan kram otot, rangsang berulang yang
diberikan sebelum masa relaksasi akan menghasilkan penggiatan tambahan terhadap elemen
kontraktil, dan tampak adanya respon berupa peningkatan kontraksi.kram kemungkinan
disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah menuju otot, kadar elektrolit yang rendah
pada darah, seperti potassium, bisa juga menyebabkan kram, kondisi ini dapat dilakukan
pencegahan dan pengobatan diantranya pemanasan sebelum melakukan aktifitas, minum
lebih banyak cairan mupun olah raga, sedangkan pengobtan pada kram adalah
pemberian analgesik spray dan fisioterapi.

Anda mungkin juga menyukai