Anda di halaman 1dari 3

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI ATAMBUA KABUPATEN BELU

berbagai upaya dilakukan PDAM Kab. Belu untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi
masyarakat Kabupaten Belu, terutama di wilayah perkotaan Atambua dan sekitarnya. Direktur
PDAM Yunius Koi Asa, S.Fil yang ditemui diruang kerjanya mengatakan, kebijakan yang diambil
saat ini adalah penambahan kapasitas produksi air minum dan perbaikan jaringan yang rusak untuk
menekan kebocoran pada sistem distribusinya. Kebijakan ini diambil mengingat kurangnya
kapasitas produksi yang diakibatkan oleh terbatasanya sumber air baku.
“Kita juga memperbaiki seluruh sistem yang rusak terutama pipa yang bocor sehingga bisa teraliri
kembali. PDAM akan berupaya untuk terus mendorong pemerintah Kabupaten Belu dan
Pemerintah Pusat untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang baru,” ujarnya
“Khusus untuk perkotaan Atambua, saat ini produksi berasal dari sumber air Lahurus dengan debit
7-9 liter per detik, dan direncanakan akan ada penambahan lagi melalui SPAM Weoe dan Haekriit.
Pada bulan Agustus, akan dibantu dengan jaringan pipa sumur Weutu dan Sirani (Kec. Tasifeto
Timur-red) yang akan ditampung di reservoar Raimaten, kemudian didistribusikan untuk melayani
masyarakat di Raimaten, Kuneru, Tulamalae dan sekitarnya.” Selanjutnya disampaikan bahwa
dengan adanya penambahan produksi dari reservoar Raimaten, pelanggan–pelanggan yang selama
ini tidak dapat dilayani di sekitar Halifehan, Toro dan sebagian Tulamalae akan kembali
diaktifkan. Permasalahan teknis lainnya adalah usia pipa jaringan distribusi yang sudah mencapai
20-40 tahun sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti keropos yang berakibat
pada kebocoran.

Selain teknis, terdapat permasalahan sosial yang dihadapi seperti sumber-sumber air yang masih
dikuasai oleh beberapa kelompok masyarakat sangat menyulitkan PDAM untuk memanfaatkan
potensi tersebut untuk menambah kapasitas produksi. Yun Koi mengharapkan kerjasama dan
dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah ini, sehingga sumber-
sumber mata air tersebut dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PDAM untuk melayani masyarakat.
“Berbagai masalah tersebut tidak mematahkan semangat kami untuk terus melayani masyarakat
Kabupaten Belu melalui penyediaan air minum,” pungkasnya.Sebagai informasi, berdasarkan data
PDAM Kab. Belu, saat ini terdapat 5.647 pelanggan aktif dari tiga Kecamatan di perkotaan
Atambua.

Anda mungkin juga menyukai