Arus mulai mengalir pada kumparan primer, akibatnya medan magnet terinduksi.
Medan magnet memasuki kumparan kedua sehingga terjadi perubahan jumlah flux magnet
yang memicu arus induksi searah dengan arus primer.
Setelah beberapa saat medan yang masuk konstan sehingga arus induksi berhenti.
Saklar pada kumparan primer dibuka (arus mulai berkurang menjadi nol).
Pada kumparan sekunder medan magnet perlahan lahan hilang sehingga jumlah flux
berubah lagi.
Perubahan jumlah flux menginduksi arus pada kumparan dua pada arah yang berkebalikan
dengan arus primer.
c) Pada transformator ideal : Daya pada kumparan primer sama dengan daya pada
kumparan sekunder.
Pp = Ps
Vp . Ip = Vs . Is
d) Pada transformator non ideal : Sebagian daya berubah menjadi panas, sehingga daya
pada kumparan sekunder lebih kecil dari daya kumparan primer.
Pp > Ps
ɳ = Ps/Pp x 100%
ɳ = Vs.Is / Vp.Ip x 100%
3. Efisiensi Transformator :
Efisiensi Transformator adalah besaran yang menyatakan perbandingan antara daya keluaran
dengan gaya keluaran. Rumus :
ɳ = Ps/Pp x 100%
ɳ = Vs.Is / Vp.Ip x 100%
Keterangan :
1. Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan jumlah lilitan masing-
masing 500 dan 5000, dihubungkan dengan jaringan bertegangan arus bolak-balik 220 V. Berapakah
tegangan keluarannya?
Jawab :
Vs / Ns = Vp / Np
Vs / 5000 = 0,44
Vs = (0,44)(5000)
Vs = 2.200 Volt
2. Pada sebuah transformator terdapat kumparan primer yang mempunyai 1200 lilitan dan kumparan
sekunder yang mempunyai 1000 lilitan. Jika arus primer 4 A, maka kuat arus sekunder adalah …
Is/4 = 1,2
Is = 1,2 (4)
Is = 4,8 Ampere