Anda di halaman 1dari 7

Nama : Miko Setiawan

Kelas : XII MIPA 1

TRANSFORMATOR

Transformator sering juga disingkat trafo merupakan alat listrik yang digunakan untuk mengubah nilai
tegangan listrik agar menjadi lebih besar atau lebih kecil dibanding tegangan semula

Transformator adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan tenaga listrik antara 2 buah
rangkaian atau lebih lewat induksi elektromagnetik.

Trafo bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet serta hanya dapat bekerja dalam tegangan arus
bolak – balik (AC / alternate current).

Bagian – Bagian Transformator

rumus efisiensi transformator

Secara umum, transformator memiliki 3 bagian seperti berikut:

1.Kumparan Primer (Np) adalah tempat masukkan tegangan mula – mula.

2.Kumparan Sekunder (Ns) adalah tempat dialirkannya tegangan hasil.

3.Inti Besi (inti magnetik) terbuat dari bahan lapisan plat dinamo yang disusun berlapis – lapis.

Prinsip Kerja Sebuah Transformator

rumus daya trafo

Transformator mengambil tegangan dari suatu listrik lalu mengubahnya menjadi listrik dengan tegangan
yang berbeda.
Pada dasarnya, trafo ini bekerja dengan cara mengubah tegangan dengan memakai 2 sifat listrik:

1. listrik yang mengalir terhadap suatu kumparan akan memunculkan medan magnet.

2. perubahan medan magnet (fluks magnet) akan memunculkan ggl induksi.

Arus bolak balik yang masuk di dalam kumparan primer kemudian akan menimbulkan adanya fluks
magnet bolak -balik yang inti magnetik.

Selepas itu, fluks magnet bolak – balik akan melewati kumparan sekunder serta memunculkan ggl
induksi.

Besarnya ggl induksi juga bergantung pada laju perubahan fluks serta jumlah lilitan didalam kumparan
sekunder.

Persamaan / Rumus Transformator

Vs/Ns = Vp/N

Keterangan rumus transformator:

Vp = tegangan di dalam kumparan primer.

Vs = tegangan di dalam kumparan sekunder.

Np = banyaknya lilitan di dalam kumparan primer.

Ns = banyaknya lilitan di dalam kumparan sekunder.

Jenis – Jenis Transformator

rumus transformator
Dilihat dari pengubahan tegangan yang dikerjakan, transformator dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda,
diantaranya yaitu:

1. Transformator Step – Up

Memiliki fungsi untuk menaikkan ataupun memperbesar tegangan bolak – balik pada suatu sumber.

Trafo step – up memiliki ciri – ciri sebagai berikut ini:

Tegangan di dalam kumparan sekunder lebih besar daripada tegangan di dalam kumparan primer (Vs >
Vp).

Jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekunder lebih banyak daripada kumparan primer (Ns > Np).

Arus di dalam kumparan primer lebih besar daripada arus listrik di dalam kumparan sekunder (Ip > Is).

2. Transformator Step – Down

Berfungsi untuk memperkecil atau menurunkan tegangan bolak – balik dari sebuah sumber.

Trafo step – down memiliki ciri – ciri sebagai berikut ini:

Vp > Vs.

NP > Ns.

Ip < Is.

Jenis-Jenis Transformator

Berdasarkan kemampuan trafo untuk memindahkan daya listrik dari kumparan primer ke kumparan
sekunder, trafo dapat dibagi dalam dua jenis yakni trafo ideal dan trafo tidak ideal.
Trafo Ideal

Disebut trafo ideal, jika nilai efisiensi pemindahan daya trafo mencapai 100%. Artinya seluruh daya dari
kumparan primer memasuki kumparan sekunder.

Ps = Pp

Trafo Tidak Ideal

Sedangkan, jika nilai efisiensi trafo tidak mencapai 100% trafo tersebut disebut trafo tidak ideal. Dalam
kenyataannya, seluruh trafo yang kita gunakan saat ini tidaklah ideal.

Nilai efisiensi setiap trafo dapat kita cari dengan menggunakan persamaan:

η = Ps / Pp x 100%

Keterangan:

η = Efisiensi transformator (%)

Ps = daya di dalam kumparan sekunder (W)

Pp = daya di dalam kumparan primer (W)

Is = kuat arus di dalam kumparan sekunder (A)

Ip = kuat arus di dalam kumparan primer (A)

Jika efisiensi suatu transformator sama dengan 100% itu artinya daya listrik di dalam kumparan primer
sama dengan daya listrik di dalam kumparan sekunder.

Ps = Pp

Vp Ip = Vs Is
Vp/Vs = Is/Ip

Sebab rumus transformator:

Vp/Vs = Np/Ns

Sehingga rumus transformator:

Is/Ip = Np/Ns

Transformator yang seperti itu disebut sebagai transformator ideal.

Jika efisiensi transformator kurang dari 100%, maka terdapat daya listrik yang hilang atau disebut
sebagai rugi daya. Transformator seperti itu disebut sebagai transformator tidak ideal.

Besarnya daya yang hilang dirumuskan sebagai berikut:

Ph = Pin – Pout = Pp – Ps

Keterangan:

Ph = daya listrik yang hilang atau rugi daya (W)

Kerugian pada Transformator

rumus menghitung lilitan trafo


Contoh Soal Transformator

1. Di dalam transformator tidak ideal, daya listrik primer 440 watt serta sekunder 400 watt. Hitunglang
rugi daya dari transformator tersebut!

Jawab:

Ph = Pp – Ps = 440 – 400 = 40 watt

2. Seseorang ingin mengubah tegangan dari AC 220 volt menjadi 110 volt dengan sebuah transformator.
Tegangan 220 volt tadi dikaitkan dengan kumparan primer yang mempunyai 1,000 lilitan. Kumparan
sekundernya harus mempunyai jumlah lilitan ……

Jawab:

Diketahui:

Vp = 220 volt

Vs = 110 volt

Np = 1.000 lilitan

Ditanya Ns = …..?

Pembahasan:
Vp/Vs = Np/Ns

Ns = Vs/Vp x Np

Ns = 220/110 x 1.000 = 2.000 lilitan

Anda mungkin juga menyukai